Anda di halaman 1dari 10

DINAS KESEHATAN ANGKATAN LAUT

RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO

KERANGKA ACUAN PROGRAM KERJA


PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN BOILER
RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO T.A. 2014
DINAS KESEHATAN ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO

SURAT KETETAPAN
KEPALA RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO
Nomor : SK/ /XII/2013

Tentang

PROGRAM KERJA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN BOILER


RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO TAHUN 2014

KEPALA RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO

Menimbang : 1. Bahwa dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah


sakit diperlukan pengelolaan pemeliharaan dan perbaikan boiler (ketel uap)
yang berdaya guna dan berhasil guna.

2. Bahwa dalam rangka merumuskan, program pemeliharaan dan perbaikan


boiler di rumah sakit untuk meningkatkan mutu Rumkital Dr.
Mintohardjo

3. Bahwa sehubungan dengan pasal tersebut diatas, pelu ditetapkan


Program Kerja Pemeliharaan, perbaikan Boiler Rumkital Dr. Mintohardjo
tahun 2014.

Mengingat : 1. UU. No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara tahun
1992 nomor 100. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495)

2. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tanggal 6


Desember 1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit

3. Keputusan Kasal No. Kep/28/VII/1997 tanggal 31 Juli 1997 tentang


Organisasi dan Prosedur Dinas Kesehatan TNI-AL (Diskesal)

4. Kepmenkes 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan


Rumah Sakit.

5. Pencanangan Gerakan KP.RS oleh Menkes tanggal 21 Agustus 2005

6. Undang-undang Uap tahun 1930 tentang Ketel Uap

/ MEMUTUSKAN… ….
2

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Surat Ketetapan Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo
tentang Program Kerja Pemeliharaan dan Perbaikan Boiler
Rumkital Dr. Mintohardjo tahun 2014

Kedua : Sebagaimana diktum tersebut diatas, terlampir sebagai bagian yang


tidak terpisahkan dari Surat Ketetapan ini.

Ketiga : Ketentuan dalam ketetapan ini agar dilaksanakan oleh semua unit
kerja terkait di Rumkital Dr. Mintohardjo

Keempat : Hal-hal yang belum diatur dalam ketetapan ini akan diatur dalam
ketentuan sendiri.

Kelima : Ketetapan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dan apabila ada
kekeliruan dikemudian hari akan diadakan perbaikan seperlunya.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 30 Desember 2013

Kepala Rumkital Dr. Mintohardjo

Dr. M. Ichwanus Shofa, Sp. KFR


Kolonel Laut (K) NRP. 10216/P
DINAS KESEHATAN ANGKATAN LAUT
RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO

KERANGKA ACUAN PROGRAM KERJA


PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN BOILER
RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO T.A. 2014

A. Pendahuluan

Pemeliharaan alat merupakan suatu usaha agar usia pakai dari alat dapat lebih panjang
dan selalu dalam keadaan siap pakai. Pemeliharaan alat dilakukan secara berkala, terencana
dan dilakukan pencatatan serta pelaloran secara terinci, baik tanggal, bulan dan tahun, untuk
kemudian dilakukan evaluasi dan tidak lanjut dari kegiatan tersebut.

B. Latar Belakang

Dengan perkembangan teknologi, berkembang pula teknologi boiler di Rumkital Dr.


Mintohardjo. Kegiatan penunjuang yang memerlukan air panas banyaknya personel sebagai
operator alat tersebut dengan berbagai tingkat kemampuan dalam mengoperasikan alat tersebut,
emmungkinkan meningkatnya resiko kerusakan alat tersebut. Untuk mencegah dan menangani
hal di atas, dibuat program pemeliharaan boiler sebagai jalan keluar permasalahan.

C. Dasar

1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I Nomor : PER-01/MEN/1988 tentang


Kualifikasi dan syarat-syarat Operator Pesawat Uap.
2. Edaran Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan Nomor : SE.10/BW/96, tentang Pedoman Penanganan Kasus
Penggunaan Ketel Uap 1930.

D. Maksud dan Tujuan

1. Umum
Untuk memperpanjang usia pakai dari alat

2. Khusus
a. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pemeliharaan alat.
b. Sebagai pencegahan terhadap keruskan yang lebih parah.

/ E. Kegiatan Pokok…
2

E. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

1. Kegiatan Pokok

a. Power Boiler
Tipe power memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil steam
sebagai pembangkit listrik, dan sisa steam digunakan untuk menjalankan proses
industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini mengunakan tipe water tube boiler,
hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar, hasil steam
yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar, sehingga mampu
memutar steam turbin dan menghasilkan listrik generator.

b. Industri boiler
Tipe industri boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamnya sebagai penghasil
steam atau air panas untuk menjalankan proses industri dan sebagai tambahan
pemanas.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water tube
boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan tekanan yang
sedang.

c. Commercial Boiler
Tipe commercial boiler memiliki karakteristik : kgunaan utamanya sebagai
penghasil steam ataua air panas sebagai pemanas dan sebagai tambahan untuk
menjalankan proses opeasi komersial.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler dapat menggunakan tipe water tube atau
fire boiler hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan tekanan
yang rendah.

d. Residential Boiler
Tipe residential boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam atau air panas tekanan rendah yang digunakan untuk perumahan.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe kapasitas rendah.

e. Heat Recovery Boiler


Tiper recovery boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil
steam dari uap panas yang tidak terpakai. Hasil steam ini digunakan untuk
menjalankan proses industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube boiler
atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dari kapasitas
yang besar.

/ 2. Rincian ………..
3

2. Rincian Kegiatan

a. Menginvestarisir alat-alat yang telah terindikasi mengalami penyimpangan


hasil.
b. Membuat prioritas sesuai dengan tingkat kepentingan penggunaan dan
kerusakan dari alat tersebut.
c. Memasukkan dalam program tahunan
d. Tindak lanjut dengan pengajuan ke Pimpianan Rumah Sakit

F. Cara melaksanakan Kegiatan


1. Menginvestarisir alat yang rusak
2. Menyusun dalam program
3. Mengajukan perbaikan
4. Menuliskan tanggal, bulan, tahun dilaksanakan perbaikan ke dalam kartu
gantung.
5. Membuat laporan, evaluasi dan tindak lanjut.
6. Adapun rincian pekerjaan pemeliharaan boiler di Rumkital Dr.
Mintohardjo adalah sebagai berikut :
a. Membersihkan rangka bakar dari kotoran dan sisa abu pembakaran pada
waktu ketel beroperasi.
b. Mengeluarkan abu dan membersihkan badan rangka bakar dan abu yang ikut
terbawa gas asap ke pipa-pipa api.
c. Mengurangi air yang ada dalam ketel dengan jalan, ketel dikeringkan agar
mudah membersihkan kerak.
d. Membersihkan pipa-pipa api dari korek dengan menggunakan sikat yang
terbuat dari kawat baja yang diberi tangkai besi agar mudah masuk kedalam pipa.
e. Bila keadaan ketel rusak berat, missal sudah terlalu lama operasi atau sudah
tidak mendapat ijin dar Depnaker yang menyatakan ketel sudah tidak layak pakai,
maka ketel tersebut harus diganti.
f. Tugas dari Depnakaer ini adalah mengawasi dan menjaga keselamatan dari
kecelakaan keja yang membahayakan. Perawatan ketel ini meliputi perawatan dan
pengecekan bagian-bagian ketel dan peralatan-peralatannya.
g. Jenis perawatan yang dilakukan adalah :
1) Setiap hari dilakukan pengecekan dan pengontrolan pada seluruh ketel.
2) Pengontrolan air pengisi ketel dijaga dengan kapasitas yang telah ditentukan.
3) Pembersihan rangka abu pada rangka bakar
4) Pembersihan blowdown secara periodic
5) Katub pengaman dijaga dan disetel pada tekanan 8 kg/cm2
6) Suhu air masak dijaga agar stabil antara 890-900 C, hal ini juga untuk
menjaga agar air tidak mengalami penguapan secara tiba-tiba.
7) Perawatan ketel secaraq khusus ini dimaksud untuk menghindari kemacetan
dan kerusakan pada saat beroperasi.
8) Dicek oleh petugas Depnaker agar mendapat pengesahan.

/ h. Bagian-bagian …
4

h. Bagian-bagian boiler yang perlu dibersihkan :

1) Pipa-pipa api, lorong api, boiler dan dinding saluran gas aspa hasil
pembakaran.
2) Ruang bakar yang termasuk bagian ini adlah pintu bahan bakar, sarangan
api, ruang bakar, tempat abu, rangka bakar.
3) Katup dank ran uap, kran pengisi air ketel, kran pembuangan.
4) Peralatan Bantu dan peralatan tambahan ketel.
5) Pembersihan cerobong dan salurannya.

i. Tahapan pemeriksaan dan perbaikan :


Setelah dilakukan pembersihan pada saluran bagian ketel uap dan perawatan
bantuannya, selanjutnya dilakukan pemeriksaan dari Depnaker.

Pemeriksaan ini dilakukan dengan dua cara yaitu :


1) Pemeriksaan kering
Dilakukan setelah ketel selesai dibersihkan bagian luar dari ketel.
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan badan ketel, pipa-pipa api dan peralatannya.
Bila terjadi kerusakan maka akan segera tercatat. Setelah diperoleh data-data
kerusakan maka akan segera dilakukan pergantian peralatan-peralatan yang rusak.

Sedangkan perbaikan yang lain adalah :


a. Mengadakan perbaikan pada alat-alat pengamanan atau alat ukur yang
mengalami kerusakan.
b. Mengganti saringan plat yang telah rusak.
c. Mengadakan perbaikan alat-alat Bantu seperti gelas penduga, drop timah
dan peralatan Bantu lainnya.

2) Pemeriksaan basah dengan memberikan tekanan mengunakan air dingin.


Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan air dingin sampai penuh kemudian
diberi tekanan kerja sampai kira-kira 12 kg/cm2 selama kurang lebih 15 menit.
Pada tekanan tersebut maka akan diketahui apakah ada saluran ketel yang bocor.
Tahap pemeriksaan dan perbaikan. Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui ketel masih dpat digunakan dengan baik dan untuk mencegah gangguan
pada waktu ketel beroperasi pada beban penuh. Sebelum dilakukan percobaan, ketel
terlebih dahulu dilakukan pemanasan awal selama kira-kira 15-20 hari agar
pemuaian dinding ketel sedikit demi sedikit bias menyesuaikan dengan panas
pembakaran.

/ G. Sasaran ……….
5

G. Sasaran

1. Terselenggaranya operasionalisasi boiler dengan lancer, tanpa gangguan


kerusakan alat.
2. Terpeliharannya boiler dari kerusakan parah.
3. Terjaganya usia pakai alat lebih panjang.

H. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Boiler tahun 2014

No Kegiatan Hari Minggu Bulan Tahun Ket

1 Pembersihan ruangan, mesin 1 kali


Boiler dan sekitarnya.
2. Pengecekan dan pembersihan : 1 kali
filter bahan bakar, Elekrode,
spuyer, saluran bahan bakar
3 Service secara menyeluruh 1 kali
(General service)
2
4 Pembersihan kerak (scaling) tahun
sekali
Jika
5 Perbaikan mengala
mi
kerusak
an

Untuk jadwal pemeliharaan boiler TA. 2014 dilihat pada table 1.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

1. Pencatatan kerusakan dilakukan oleh bagian alat.


2. Pencatatan perbaikan dilakukan oelh petugas yang telah memperbaiki alat.
3. Pelaporan dilakukan setiap bulan ke pimpinan rumah sakit.
4. Evaluasi kegiatan dilakukan pada khir tahun sebagai acuan perencanaan pada
tahun yang akan dating.

Jakarta, 30 Desember 2013

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkital Dr. Mintohardjo

dr. M. Ichwanus Shofa, Sp. KFR


Kolonel Laut (K) Nrp. 10216/P
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGOPERASIAN BOILER
SPO BOILER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/ / /2013/HR 00 1 dari 2
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :


Kepala Rumkital Dr. Mintohardjo
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. M. Ichwanus Shofa, Sp. KFR
Kolonel Laut (K) Nrp. 10216/P

TUJUAN 1. Sebagai upaya pemeliharaan alat sehingga kondisi


alat tetap baik dan siap pakai.
2. Sebagai acuan langkah dalam pelaksanaan
pemeliharaan alat.

PENGERTIAN Boiler adalah alat / unit yang menghasilkan uap panas, dan
digunakan sebagai pemanas untuk memasak, mencuci, menjemur,
menstrika.

1. Surat Ketetapan Karumkital Dr. Mintohardjo Nomor SK/ 19/


IX/ 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal RSAL Dr.
Mintohardjo.
KEBIJAKAN 2. Permenkes RI No.1204 /SK/X/2004 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan.

PROSEDUR 1. Periksa bahan baker, buka kran barker.


2. posisikan switch ON/OFF pada posisi ON.
3. Periksa ketinggian air dalam bejana melalui gelas
penduga, apabila air posisikan switch pompa 1 atau switch
pompa 2 ke posisi automatis
4. Posisikan switch burner pada angka 1, maka motor burner
1 akan bekerja.
5. Tutup kran utama pada tabung pembagi steam.
6. Apabila tekanan pada pressure gauge telah menunjukkan
angka 1 Atm, selanjutnya putar switch burner pada posisi
angka 2.
7. Apabila tekanan pada pressure gauge telah menunjukkan
pada angka 5 Atm, maka secara otomatis burner berhrnti
bekerja.
8. Buka kran utama pada tabung pembagi steam dan tabung
pembuangan air yang terdapat dibagian bawah tabung
pembagi steam, agar tidak terjadi water hammer dalam
membuka kran utama harus perlahan-lahan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PENGOPERASIAN BOILER
SPO BOILER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/ / /2013/HR 00 2 dari 2
RUMKITAL
Dr. MINTOHARDJO

PROSEDUR 9 Setelah tekanan steam dalam tabung pembagi sudah


menunjukkan angka 4 Atm, kemudian buka kran
pembagi untuk ruang dapur atau ruang cucian dan tutup
kembali kran pembuangan air pada tabung pembagi
steam
10. Kemudian kran pengisian air dibuka.
11. Setelah pekerjaan selesai switch utama posisikan ke
OFF,tutup kran baker dank ran pengisian air.

UNIT TERKAIT Biro gizi dan bagian cucian .

Anda mungkin juga menyukai