Anda di halaman 1dari 11

EduChemia Vol.4, No.

1, 2019
(Jurnal Kimia dan Pendidikan) e-ISSN 2502-4787

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK


n-HEKSAN KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus
polyrhyzus)
Wikan Mahargyani

Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi, Jalan Terusan Jenderal Sudirman Cimahi

E-mail: wikan.mahargyani@gmail.com

Diterima: 11 Oktober 2018. Disetujui: 17 Januari 2019. Dipublikasikan: 30 Januari 2019


DOI: 10.30870/educhemia.v4i1.3958

Abstract: The inhibition from peel of red dragon fuits (Hylocereus polyrhizus) on
α-glucosidase enzyme activity has been carried out. This study aims to determine the ability
of peel extract as an inhibitor on enzymatic activity that occurs in glucose formation. Steps
taken in this study include extraction of peel using ethanol and continued fractionation using
n-hexane. N-hexane extract was tested using the mechanism of inhibition of α-glucosidase
enzyme activity. Acarbose solution was used as a positive control in this test. The results
showed that the dragon fruit extract of n-hexane fraction had IC50 of 194.11 ppm, while the
acarbose of 5.6 ppm. The smaller the IC50 value indicates that the resistance is getting better.

Keywords: Red Dragon Fruit (Hylocereus polyrhizus); α-glucosidase; Antidiabetic

Abstrak: Telah dilakukan pengujian terhadap penghambatan ekstrak n-heksan kulit buah
naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap aktivitas enzim α-glukosidase. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak kulit buah merah sebagai inhibitor pada
aktivitas enzimatis yang terjadi pada pembentukan glukosa secara in vitro. Langkah yang
dilakukan pada penelitian ini meliputi ekstraksi kulit buah naga menggunakan pelarut etanol
dan dilanjutkan fraksinasi menggunakan n-heksan. Selanjutnya ekstrak n-heksan diuji
menggunakan mekanisme penghambatan aktivitas enzim α-glukosidase. Larutan akarbose
digunakan sebagai kontrol positif pada pengujian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ekstrak kulit buah naga fraksi n-heksan memiliki IC50 sebesar 194,11 ppm, sedangkan
akarbose sebesar 5,6 ppm. Semakin kecil nilai IC50 menandakan bahwa daya hambatnya
semakin baik.
Kata kunci: Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus); α-glukosidase; Antidiabetes

13
14 EduChemia,Vol.4, No.1, 2019 Mahargyani

PENDAHULUAN Data ini menunjukkan bahwa diabetes

Menurut Infodatin (2014), diabetes merupakan salah satu penyakit tidak

merupakan penyakit tidak menular, menular yang perlu mendapat perhatian

namun memiliki prevalensi yang terus dari masyarakat umum maupun

meningkat dari tahun ke tahun. Estimasi pemerintah terkait upaya pencegahan dan

terakhir dari IDF (International Diabetes penanganannya.

Federation), terdapat 382 juta orang Secara etiologis diabetes menurut

hidup dengan diabetes di dunia pada American Diabetes Association dibagi

tahun 2013. Jumlah ini diperkirakan menjadi 4 jenis yaitu diabetes Tipe I

meningkat menjadi 592 juta orang pada (Insulin Dependent Diabetes Millitus/

tahun 2035. IDDM) dan Tipe II (Non Insulin

Data WHO menyebutkan bahwa Dependent Diabetes Millitus/ NIDDM),

diabetes menjadi penyebab 1,5 juta DM tipe lain, dan DM Gestasional

kematian pada tahun 2012 dan pada (ADA, 2010). Diabetes Tipe I terjadi

tahun 2014 diperkirakan terdapat 422 juta karena faktor genetik yang pada

orang dewasa di dunia hidup dengan umumnya dimiliki sejak kecil dan

diabetes. Prevalensinya meningkat dari memerlukan insulin untuk

4,7% menjadi 8,5% dari populasi orang mengendalikan kadar gula darah,

dewasa sejak tahun 1980. Hal ini sejalan sedangkan diabetes Tipe II umumnya

dengan meningkatnya faktor resiko dialami oleh orang dewasa (Perkeni,

seperti masalah berat badan berlebih atau 2015). DM tipe lain dapat terjadi karena

obesitas. Negara dengan pendapatan per defek genetik dari fungsi sel beta dan

kapita rendah dan menengah memiliki kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas,

prevalensi diabetes lebih tinggi dibanding endokrinopati, imbas obat atau zat kimia,

negara dengan pendapatan per kapita infeksi, dan sindrom genetik lainnya. DM

tinggi (WHO, 2016). Gestasional dapat terjadi selama masa

Jumlah penderita diabetes di kehamilan yang biasanya pada trimester

Indonesia terus mengalami peningkatan, kedua dan ketiga (ADA, 2010).

sehingga Indonesia menempati urutan ke- Diabetes yang tidak terkendali dapat

7 setelah Cina, India, Amerika Serikat, menyebabkan terjadinya komplikasi

Brazil, Rusia, dan Meksiko. Pada tahun metabolik akut maupun kronik. Pada

2030 diperkirakan jumlahnya meningkat penderita diabetes Tipe II, gula darah

hingga 21,3 juta jiwa (Riskesdas, 2013). dapat dikendalikan dengan membiasakan

e-ISSN 2502-4787
Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak n-Heksan... 15

gaya hidup sehat dan menggunakan OHO menjadi pemicu tingginya angka
(Obat Hipoglikemik Oral) sebagai kematian penderita. Hal ini menjadikan
pelengkap dari diet (Ndraha, 2014). masyarakat mulai beralih pada
Terdapat beberapa tipe obat yang pengobatan alternatif maupun tradisional
umum digunakan untuk mengendalikan dengan mengonsumsi tanaman berkhasiat
kadar gula dalam darah. Berdasarkan cara obat yang cenderung mudah diperoleh
kerjanya, obat anti-hiperglikemia dibagi dan memiliki efek samping yang rendah
menjadi 5 golongan yaitu memacu (Rahimi, 2015).
sekresi insulin (Insulin Secreatagogue), Buah naga merupakan salah satu
meningkatkan sensitivitas terhadap tanaman yang dilaporkan memiliki
insulin, menghambat absorpsi glukosa di aktivitas antidiabetes (Ajie, 2015). Hal
saluran pencernaan, menghambat DPP- ini berkaitan dengan senyawa aktif yang
IV (Dipeptidyl Peptidase-IV), dan terkandung di dalamnya. Penelitian yang
menghambat SGLT-2 (Sodium Glucose dilakukan oleh Yufita, Zulfalina, dan
Co-transporter 2). Diabetes merupakan Noor (2016), menemukan bahwa kulit
penyakit yang tidak dapat disembuhkan buah naga merah memiliki kandungan
dan jika tidak ditangani dengan baik senyawa antioksidan berupa vitamin C,
dapat menyebabkan komplikasi seperti flavonoid, tanin, alkaloid, steroid, dan
kerusakan saraf (Neuropati), kerusakan saponin.
mata (Retinopati), penyakit jantung Salah satu senyawa aktif yang diduga
koroner (PJK), stroke, gangguan pada memiliki aktivitas hipoglikemik adalah
hati, penyakit paru, gangguan saluran flavonoid dengan kemampuannya
cerna, dan infeksi (Ndraha, 2014). sebagai antioksidan (Ajie, 2015).
Penggunaan obat antidiabetes yang Senyawa ini dapat meningkatkan
aman dan tidak memiliki banyak efek sensitivitas insulin karena mampu
samping sangat diperlukan, mengingat menghambat kerusakan sel β sebagai
pengobatannya bersifat jangka panjang. penghasil insulin (Panjuantiningrum,
Saat ini pengobatan diabetes banyak 2010). Menurut Widowati (2008),
menggunakan obat sintesis yang dapat senyawa antioksidan alami maupun
menimbulkan terjadinya kerusakan organ sintetik dapat mencegah terjadinya
secara permanen. Terapi obat diabetes komplikasi pada penderita diabetes dan
secara medis juga memerlukan biaya mengontrol kadar glukosa darah.
yang relatif mahal. Dua faktor tersebut

e-ISSN 2502-4787
16 EduChemia,Vol.4, No.1, 2019 Mahargyani

Penelitian untuk mencari golongan ekstrak buah naga yang aktif sebagai
senyawa yang memiliki aktivitas kandidat untuk pengobatan diabetes.
hipoglisemik baik secara in vitro maupun
in vivo dari berbagai tanaman di METODE
Indonesia yang secara tradisional Bahan-bahan utama yang digunakan
diyakini memiliki aktivitas antidiabetes dalam penelitian ini adalah buah naga
perlu dilakukan (Widowati, 2008). merah (Hylocereus polyrhizus), kertas
Beberapa penelitian melaporkan bahwa saring, akuades, etanol, n-heksana,,
ekstrak buah naga dapat menurunkan buffer fosfat pH 6,8, enzim α-
kadar gula darah secara in vivo (Hadi, et glukosidase, akuabides, p-NPG (p-
al. 2012; Mallhi, et al. 2015; Paw, et al. Nitrophenyl-α-D glucopyranoside),
2017). Namun belum dipelajari tentang akarbose, BSA (Bovin Serum Albumin),
mekanisme dan daya inhibisi dari natrium karbonat, DMSO (dimetil
senyawa aktif yang terkandung dalam sulfoksida). Alat yang digunakan dalam
ekstrak tersebut. Salah satu cara untuk penelitian ini adalah rotary evaporator,
menurunkan glukosa darah adalah neraca analitik, blender, peralatan gelas
dengan menunda kenaikan glukosa darah laboratorium, oven, spektrofotometer
dengan mekanisme penghambatan UV-Vis, mikropipet.
aktivitas enzim α-glukosidase. Pada
penelitian ini bagian yang digunakan Preparasi Ekstrak Buah Naga Merah
(Hylocereus polyrhizus)
adalah kulit buah sebagai upaya untuk
Buah naga dicuci terlebih dahulu,
mengoptimalkan pemanfaatan seluruh
kemudian pisahkan antara kulit dan
bagian buah, dimana selama ini bagian
daging buahnya. Bagian kulit dipotong
kulit selalu dibuang.
tipis-tipis lalu dikeringkan menggunakan
Berdasarkan hal tersebut, pengujian
oven pada suhu 50°C untuk mengurangi
secara in vitro mengenai aktivitas
kadar airnya. Kulit buah naga kering
antidiabetes ekstrak kulit buah naga
kemudian dihaluskan dan dimaserasi
melalui pengkajian salah satu mekanisme
menggunakan pelarut etanol dengan
penundaan kenaikan glukosa darah
perbandingan antara simplisia dan pelarut
berupa inhibisi terhadap aktivitas α-
1 : 3. Maserasi dilakukan selama 3 x 24
glukosidase perlu dilakukan. Hal ini
jam. Setiap 24 jam dilakukan
sebagai langkah awal untuk mencari
penyaringan dan simplisia direndam

e-ISSN 2502-4787
Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak n-Heksan... 17

kembali dengan pelarut yang baru. Filtrat pada suhu 37°C, ditambah dengan 125
hasil maserasi digabung dan diuapkan µL larutan enzim dan diinkubasi kembali
menggunakan rotary evaporator untuk selama 15 menit pada suhu 37°C. Setelah
memperoleh ekstrak kental. inkubasi selesai, pada campuran
Ekstrak n-heksana diperoleh dengan ditambahkan 1000 µL natrium karbonat
cara ektrak kental dilarutkan kembali sebagai stop solution. Sampel yang
menggunakan akuades dengan berwarna kuning kemudian diukur
perbandingan 1 : 5 antara ekstrak dan absorbansinya pada panjang gelombang
pelarutnya. Larutan sampel kemudian 400 nm.
diekstraksi menggunakan n-heksana
sebanyak 5 x 50 mL. Filtrat yang Pengujian Kontrol

diperoleh kemudian diuapkan untuk Sebanyak 5 µL DMSO (dimetil


memperoleh ekstrak kental dari fraksi n- sulfoksida) ditambah dengan buffer fosfat
heksana. 245 µL dan PNPG 125 µL. Setelah
dilakukan inkubasi selama 5 menit pada
Pembuatan Larutan Substrat suhu 37°C, ditambahkan 1000 µL
Substrat dengan konsentrasi natrium karbonat dan diinkubasi kembali
15 mM dibuat dengan melarutkan p-NPG selama 15 menit pada suhu 37°C. Setelah
(p-Nitrophenyl-α-D glucopyranoside) inkubasi selesai, ditambahkan 125 µL
sebanyak 0,226 gram dalam 50 mL larutan enzim. Sampel diukur
akuabides secara analitik. absorbansinya pada panjang gelombang
400 nm.
Pengujian Aktivitas Penghambatan
Enzim α-Glukosidase
Pengujian Sampel
Sebelumnya disiapkan larutan enzim
Sebanyak 5 µL sampel berupa
dan inhibitor (ekstrak dan akarbosa) yang
ekstrak dan akarbose (berbagai
dilarutkan dalam buffer fosfat
konsentrasi) ditambah dengan buffer
pH 6,8.
fosfat 245 µL dan PNPG 125 µL. Setelah
Pengujian Blangko dilakukan inkubasi selama 5 menit pada

Sebanyak 5 µL DMSO (dimetil suhu 37°C, ditambahkan 125 µL larutan

sulfoksida) ditambah dengan buffer fosfat enzim dan diinkubasi kembali selama
245 µL dan PNPG 125 µL. Campuran 15 menit pada suhu 37°C. setelah
yang telah diinkubasi selama 5 menit inkubasi selesai, ditambahkan 1000 µL

e-ISSN 2502-4787
18 EduChemia,Vol.4, No.1, 2019 Mahargyani

natrium karbonat. Sampel diukur dapat mencegah komplikasi atau


absorbansinya pada panjang gelombang progresifitas DM dengan cara
400 nm. Kekuatan penghambatan membersihkan radikal bebas yang
aktivitas enzim α-glukosidase dihitung berlebihan, memutuskan rantai reaksi
dengan persamaan berikut : radikal bebas, mengikat ion logam
(chelating) dan memblokade jalur poliol
Inhibisi (%) = dengan menghambat enzim aldose
("#$%&#'( *%(+&%,) – ("#$%&#'( $'/01,)
×100% reduktase (Sasmita, et al. 2017).
"#$%&#'( 2%(+&%,
Ekstrak n-heksana selanjutnya diuji
HASIL DAN PEMBAHASAN daya hambatnya sebagai inhibitor pada
mekanisme penghambatan aktivitas
Tahap awal dari penelitian ini adalah
enzim α-glukosidase. Senyawa aktif
ekstraksi kulit buah naga merah
dalam ekstrak yaitu flavanoid diduga
(Hylocereus polyrhizus) menggunakan
memiliki aktivitas penghambatan
pelarut etanol. Dari hasil maserasi
terhadap enzim α-gukosidase melalui
diperoleh ekstrak kental kulit sebanyak
pembentukan ikatan hidroksilasi dan
26,3 gram. Ekstrak etanol kemudian
substitusi pada cincin β. Prinsip
dilarutkan kembali menggunakan
penghambatan ini serupa dengan
akuades dan dilakukan ekstraksi partisi
akarbose yang umum digunakan untuk
menggunakan n-heksan, sehingga
penderita diabetes sebagai pengontrol
diperoleh ekstrak berupa cairan kental
kadar gula darah (Taufiqurohman, 2015).
berwarna coklat tua sebanyak 0,368
Akarbose sebagai antihiperglikemia
gram. Selanjutnya uji fitokimia dilakukan
bekerja secara kompetitif, melakukan
untuk mengetahui kandungan senyawa
penghambatan reversibel pada pankreas
aktif dalam ekstrak kulit buah naga. Hasil
α-amilase dan membran mengikat enzim
pengujian menunjukkan bahwa ekstrak
α-glukosidase pada usus (Bayer, 2011).
mengandung senyawa flavonoid,
Mekanisme kerja obat ini yaitu dengan
saponin, terpenoid, dan steroid.
menunda hidrolisis karbohidrat,
Flavonoid sebagai salah satu
disakarida, dan absorpsi glukosa serta
senyawa aktif yang terkandung dalam
menghambat metabolisme sukrosa
ekstrak kulit buah naga merupakan salah
menjadi glukosa dan fruktosa (Ridwan, et
satu antioksidan yang dilaporkan
al. 2012). Pada beberapa penelitian
memiliki aktivitas hipoglikemik
(Yuefei, et al. 2012; Luo, et al. 2012; dan
(Panjuantiningrum, 2010). Flavonoid

e-ISSN 2502-4787
Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak n-Heksan... 19

Pujiyanto, et al. 2015) juga menggunakan yang digunakan untuk menghitung IC50
obat ini sebagai pembanding pada dari ekstrak.
pengujian aktivitas enzim α-glukosidase. Nilai IC50 menggambarkan besarnya
Selain pengukuran absorbansi konsentrasi yang dibutuhkan untuk
sampel, dilakukan juga pengukuran menghambat 50% aktivitas enzim.
absorbansi blanko. DMSO digunakan Besarnya IC50 dapat diperoleh dengan
sebagai pengganti larutan ekstrak, melakukan pengujian pada berbagai
sedangkan pada pengukuran sampel variasi konsentrasi ekstrak dan hasilnya
digunakan ekstrak/ pembandingnya. Pada diplot dalam grafik (Febrinda, et al.
setiap pengukuran blanko dan sampel 2012).
diukur pula kontrol sampel dan blanko Langkah yang sama juga dilakukan
sebagai faktor koreksi. Hal ini perlu pada akarbose sebagai pembanding.
dilakukan untuk mengetahui p-nitrofenol Pengujian tehadap akarbose sebagai
masih terbentuk atau tidak pada reaksi pembanding menghasilkan data seperti
enzimatis tersebut, setelah dibasakan yang disajikan pada Gambar 1 dan
dengan larutan natrium karbonat sebagai Tabel 1. Dari hasil perhitungan diketahui
stop solution. Selain itu, pengukuran ini IC50 akarbose sebesar 5,6 ppm. Nilai IC50
penting dilakukan karena warna ekstak menggambarkan kemampuan daya
juga dapat memberikan serapan pada hambatnya terhadap aktivitas enzim
panjang gelombang yang digunakan. α-glukosidase. Senyawa uji yang
α-Glukosidase yang diisolasi dari memiliki nilai IC50 kecil, menunjukkan
Saccharomyces cerevisiae ketika bahwa aktivitas penghambatan terhadap
direaksikan dengan substrat p-nitrofenil- enzim α-glukosidase tinggi (Elmaniar
α-D-glukopiranosida (pNGP) akan dan Muhtadi, 2017).
menghasilkan p-nitofenol yang berwarna
kuning (Wilson dan Walker, 2010). 40

Senyawa ini dapat diukur absorbansinya 30


% Inhibisi

y = 0,1106x + 29,363
pada panjang gelombang 400 nm. 20 R² = 0,92047
Daya hambat ekstrak diketahui 10

dengan menghitung IC50. Sebelumnya 0


0 20 40 60 80
dihitung persen inhibisi dengan Konsentrasi (ppm)
membandingkan absorbansi sampel
Gambar 1. Grafik Perbandingan Konsentrasi
dengan absorbansi blanko. Nilai inilah Ekstrak akarbose dan % Inhibisi

e-ISSN 2502-4787
20 EduChemia,Vol.4, No.1, 2019 Mahargyani

Selanjutnya dilakukan pengujian Pada Tabel 1 dan Tabel 2 dapat


terhadap ekstrak kulit fraksi n-heksana diketahui bahwa aktivitas penghambatan
menggunakan langkah yang sama. Hasil enzim α-glukosidase ditentukan oleh
yang diperoleh disajikan pada Gambar 2 dan konsentrasi ekstrak sebagai inhibitornya.
Tabel 2. Dari hasil perhitungan diperoleh Hasil pengujian menunjukkan bahwa
nilai IC50 dari ekstrak n-heksana kulit buah nilai IC50 dari ekstrak n-heksana masih
naga merah sebesar 194,11 ppm. lebih tinggi dibanding akarbose sebagai
pembanding. Artinya daya hambat
31 akarbosa sebagai pembanding masih
30 lebih baik dibandingkan dengan ekstrak
29 yang diuji. Aktivitas suatu ekstrak
% Inhibisi

28 sebagai inhibitor enzim α-glukosidase


27 y = 0,1244x + 25,865 dipengaruhi oleh kandungan senyawa
R² = 0,95832
26 aktif di dalamnya Isolasi dan analisis
25 struktur dari senyawa bioaktif yang
0 10 20 30 40
Konsentrasi Ekstrak n-Heksana (ppm) berperan sebagai inhibitor α-glukosidase
perlu dilakukan untuk mengetahui
Gambar 2. Grafik Perbandingan Konsentrasi
Ekstrak n-Heksan dan % Inhibisi mekanisme penghambatannya (Febrinda,
et al. 2012).

Tabel 1. Hasil Uji Penghambatan Akarbose

Konsentrasi Serapan Serapan S1-S0 %Inhibisi IC50


A1 A2 Rata-rata (ppm)
Blanko S1 1 0,964 0,982 0,940
S0 0,042 0,042 0,042
2% S1 0,639 0,640 0,640
0,591 37,181
(66,67 ppm) S0 0,053 0,045 0,049
1% S1 0,663 0,683 0,673
0,637 32,234
(33,33 ppm) S0 0,038 0,034 0,036
0,5% S1 0,670 0,676 0,673
0,646 31,330
(16,67 ppm) S0 0,028 0,027 0,028
5,600
0,25% S1 0,690 0,696 0,693
0,666 29,149
(8,33 ppm) S0 0,024 0,030 0,027
0,125% S1 0,692 0,687 0,690
0,651 30,745
(4,17 ppm) S0 0,049 0,028 0,039
0,0625% S1 0,687 0,703 0,695
0,658 30,053
(2,08 ppm) S0 0,047 0,028 0,038
Persamaan regresi y = 3,6855x + 29,363
R = 0,9240

e-ISSN 2502-4787
Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak n-Heksan... 21

Tabel 2. Hasil Uji Penghambatan Ekstrak n-Heksana

Konsentrasi Serapan Serapan S1-S0 %Inhibisi IC50


A1 A2 Rata-rata (ppm)
Blanko S1 0,964 1,000 0,982 0,940
S0 0,042 0,042 0,042
1% S1 0,777 0,787 0,782
0,657 30,106
(33,33 ppm) S0 0,127 0,123 0,125
0,5% S1 0,775 0,781 0,778
0,682 27,500
(16,67 ppm) S0 0,097 0,096 0,097
0,25% S1 0,739 0,736 0,738
0,683 27,340
(8,33 ppm) S0 0,054 0,055 0,055
194,011
0,125% S1 0,759 0,736 0,748
(4,17 ppm) 0,691 26,543
S0 0,057 0,057 0,057
0,0625% S1 0,744 0,735 0,740
0,694 26,170
(2,08 ppm) S0 0,048 0,043 0,046
0,03125% S1 0,737 0,750 0,744
0,699 25,691
(1,04 ppm) S0 0,050 0,040 0,045
Persamaan regresi y = 0,1244x + 25,865
R = 0,9583

KESIMPULAN pemurnian senyawa aktif sehingga

Ekstrak n-heksana kulit buah naga diharapkan aktivitas penghambatannya

merah (Hylocereus polyrhizus) memiliki lebih baik. Selain itu dimungkinkan juga

nilai IC50 sebesar 194,11 ppm. Nilai ini ekstrak n-heksana yang belum murni,

lebih besar dibandingkan dengan IC50 sehingga aktivitas inhibisinya

dari akarbose sebagai kontrol positif dipengaruhi oleh senyawa lain yang

yaitu sebesar 5,6 ppm. Semakin kecil terdapat dalam ekstrak tersebut.

nilai IC50 menandakan semakin baik daya


UCAPAN TERIMA KASIH
penghambatannya terhadap aktivitas
enzim α-glukosidase. Berdasarkan hasil Kami menghaturkan terimakasih

ini perlu dikaji kembali penggunaan kepada Dirjen DIKTI melalui Penelitian

ekstrak kulit buah naga merah sebagai Dosen Pemula tahun 2017 yang telah

alternatif antidiabetes. Perlu dilakukan mendanai penelitin ini.

DAFTAR RUJUKAN

Ajie, R.B., 2015, ‘White Dragon Fruits American Diabetes Association, 2011,
(Hylocereus undatus) Potential as ‘Diagnosis And Classification Of
Diabetes Mellitus Treatmen’, Diabetes Mellitus’, Diabetes Care,
J.Majority, Vol. 4, No. 1, hh. 69-72. hh. 34-62.

e-ISSN 2502-4787
22 EduChemia,Vol.4, No.1, 2019 Mahargyani

Elmaniar, R., & Muhtadi, 2017, Mallhi, T.H., Sarriff, A., Adnan, A.S.,
‘Aktivitas Penghambatan Enzim α- Khan, Y.H., Qadir, M.I., Hamzah,
glukosidase oleh Ekstrak Etanol Ubi A.A., dan Khan, A.H., 2015, ‘Effect
Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.)’, of Fruit/Vegetables-Drug Interaction
The 5th URECOL Proceeding, hh. on CYP450, OATP and p-
745-751. Glycoprotein: A Systemic Review’,
Febrinda, A.E., Astawan, M., Wresdiyati, Trop.J.Pharm.Res, Vol. 14, No. 10,
T., dan Yuliana, N.D., 2012, hh. 1927-1935.
‘Kapasitas Antioksidan dan Inhibitor Ndraha, S., 2014, ‘Diabetes Melitus Tipe
Alfa Glukosidase Ektrak Umbi 2 dan Tatalaksana Terkini’,
Bawang Dayak’, J.Teknol. dan Medicinus, Vol. 27, No. 2, hh. 9-16.
Industri Pangan, Vol. 24, No. 2, hh. Panjuantiningrum, F., 2010, ‘Pengaruh
161-167. Pemberian Buah Naga Merah
Bayer, 2011, ‘Precose’, Bayer Health (Hylocereus Polyrhizus) Terhadap
Care Pharmaceuticals Inc. Amerika. Kadar Glukosa Darah Tikus Putih
Hadi, N.A., Mohamad, M., Rohin, yang Diinduksi Aloksan’, Skripsi,
M.A.K., dan Yusof, R.M., 2012, Fakultas Kedokteran Universitas
‘Effect of Red Pitaya Fruit Sebelas Maret, Surakarta.
(Hylocereus polyrhizu) Consumption Paw, N.J, Poolsup, N., dan Suksomboon,
on Blood Glucose Level and Lipid N., 2017, ‘Effect of Dragon Fruit on
Profile in Type 2 Diabetic Subjects’, Glycemic in Type 2 Diabetes: A
Borneo Science, hh. 113-129. Systemic Review’, NIGRC,
Infodatin, 2014, ‘Situasi dan Analisis Universitas Khon Kein, Thailand.
Diabetes’, Pusat Data dan Informasi Perkeni, 2015, ‘Konsensus Pengelolaan
Kementerian Kesehatan RI, Jakarta. dan Pencegahan Diabetes Melitus
Luo, L., Wang, R., Wang, X., Ma, Z., dan Tipe 2 di Indonesia 2015’, Cetakan
Li, N., 2012, ‘Compounds from pertama, PB. PERKENI.
Angelica keiskei with NQO1 Pujiyanto, S., Ferniah, R.S., dan Sunarno,
Introduction, DPPH Scavenging and 2015, ‘Produksi dan Ekstraksi
Alpha-Glucosidase Inhibitory Inhibitor Alfa Glukosidase dari Isolat
Activities’, Food Chemistry, Vol. Aktinomiset Jp-3’, BIOMA, Vol. 17,
131, No. 3, hh. 992-998. No. 2, hh. 122-128.

e-ISSN 2502-4787
Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak n-Heksan... 23

Rahimi, M., 2015, ‘A Review: Anti Diabetes Mellitus’, J. MAJORITY,


Diabetic Medical Plants Used for Vol. 4, No. 3, hh. 101-108.
Diabetes Mellitus’, Bull.Env. Widowati, W., 2008, ‘Potensi
Pharmacol,Life.Sci., Vol. 4, No. 2, Antioksidan sebagai Antidiabetes’,
hh. 163-180. JKM, Vol. 7, No. 2, hh. 1-11.
Ridwan, A., Astrian, R. T., dan Barlian, Wilson, K., dan Walker, J., 2010,
A. 2012, ‘Pengukuran Efek ‘Principles and Techniques of
Antidiabetes Polifenol (Polyphenon Biochemistry and Molecular Biology
60) Berdasarkan Kadar Glukosa (7th ed.)’, Cambridge University
Darah dan Histologi Pankreas Mencit Press, New York.
(Mus musculus) s.w. Jantan yang WHO, 2016, ‘Global Report on
Dikondisikan Diabetes Mellitus’, Diabetes’, WHO Press, Prancis.
Jurnal Matematika dan Sains, Vol. Yuefei, W., Shuangru, H., Shuhong, S.,
17, No. 2, hh. 78-82. Lisheng, Q., dan Ping., X, 2012,
Riskesdas, 2013, ‘Riset Kesehatan ‘Studies on Bioactivities of Tea
Dasar’, Badan Penelitian dan (Camellia sinensis L.) Fruit Peel
Pengembangan Kesehatan Extract: Antioxidant Activity and
Kementerian Kesehatan RI, Jakarta. Inhibitory Potential Against
Sasmita, F.W., Susetyarini, E., Husamah, Alpha-Glucosidase and Alpha-
dan Pantiwati, Y., 2017, ‘Efek Amylase In Vitro’, Industrial
Ekstrak Daun Kembang Bulan Crops and Products, Vol. 37, No.
(Tithonia diversifolia) terhadap 1, hh. 520-526.
Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar Yufita, E., Zulfalina, dan Noor, M.I.,
(Rattus norvegicus) yang Diinduksi 2016, ‘Identifikasi Kandungan
Alloxan’, Biosfera, Vol. 34, No. 1, Ekstrak Kulit Buah Naga Merah
hh. 22-31. Menggunakan Fourier Transform
Taufiqurohman, 2015, ‘Indonesian Bay Infrared (FTIR) dan Fitokimia’,
Leaves as Antidiabetic for Type 2 JAcPS, Vol. 5, No. 1, hh. 14-16.

e-ISSN 2502-4787

Anda mungkin juga menyukai