NIM : 061930311834
Kelas : 2 LE
JAWABAN SOAL PKN BAB 2
1. Sidang BPUPKI diadakan pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945. Yang
memberikan usulan mengenai dasar Negara secara berurutan yaitu Mr. Muh Yamin (29
Mei 1945), Mr. Soepomo (31 Mei 1945), Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945).
2. –
3. Golongan muda ingin segera memproklamasikan kemerdekaan karena tidak ingin para
tokoh golongan tua terpengaruh oleh Jepang dengan memberikan janji kemerdekaan,
dan juga golongan muda ingin memproklamasikan kemerdekannya sendiri tanpa
pengaruh dari negara lain dan tanpa perlu melalui rapat PPKI, selain itu Indonesia bisa
lebih cepat memproklamasikan kemerdekaannya. Sedangkan, Golongan tua ingin
memproklamasikan kemerdekaan sesuai dengan janji yang diberikan Jepang, dan juga
mereka tidak ingin ada pertumpahan darah akibat terburu – buru dan tidak hati hati
dalam mengambil langkah.
4. TAP MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan TAP MPR No. II/MPR/1978
mengenai penataran P4 dan Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara. Ketetapan MPR
ini dikeluarkan karena Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yang
dicanangkan sebelumnya dianggap disalahgunakan oleh pemerintah Orde Baru pada
masa Presiden Suharto untuk melanggengkan kekuasaan.
5. –
7. Sidang PPKI yang pertama ini dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945 pada
Gedung Road van Indie di Jalan Pejambon – Jakarta.
Hasil sidang PPKI yang pertama ialah :
a. Pengesahan UUD 1945 sebagai konstitusi Negara.
b. Mengangkat presiden dan wakil presiden pertama Indonesia
Atas usulan dari Otto Iskandardinata, Ir. Soekarno diangkat sebagai presiden
Indonesia yang pertama dan Moh. Hatta sebagai wakil presiden.
c. Pembentukan komite nasional
Pembentukan komite nasional berfungsi untuk membantu tugas-tugas Presiden
sebelum dibentuk MPR dan DPR.
8. Konflik antara golongan tua dan golongan muda terjadi karena golongan muda ingin
segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia setelah mendengar berita kekalahan
Jepang terhadap sekutu, mereka yakin kekuatan Indonesia pada saat itu sudah cukup
kuat dan juga terjadi kekosongan kekuasaan yang membuat golongan muda ingin segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan pemerintah Jepang.
Sementara golongan tua masih menantikan pemberian kemerdekaan yang dijanjikan
Jepang pada 27 Agustus 1945 . Hal ini membuat golongan tua tidak ingin terburu-buru
untuk memproklamasikan kemerdekaan karena takut akan terjadi pertumpahan darah.
Dalam penyelesaian masalah ini para pemuda menculik Ir Soekarno dan Moh Hatta
pada tanggal 16 Agustus 1945 atau lebih dikenal dengan peristiwa Rengasdengklok
yang dilakukan guna mendesak kedua tokoh agar proklamasi segera dilakukan pada
tanggal 17 Agustus 1945 paling lambat pukul 12.00 wib di Jakarta. Terjadi perdebatan
panas antara golongan muda dan Ir Soekarno namun pada akhirnya mereka sepakat
untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
10. Perbedaan antara Panitia Sembilan dan Panitia Kecil adalah, Panitia Sembilan berisikan
9 orang dan memiliki tugas untuk merumuskan pembukaan UUD yang menggambarkan
maksud dan tujuan pembentukan negara Indonesia Merdeka. Panitia Sembilan
kemudian berhasil merumuskan Piagam Jakarta (Jakarta Charter), sedangkan Panitia
Kecil adalah panitia yang dibentuk sebelum memasuki masa jeda sidang BPUPKI yang
berisikan 8 orang dan memiliki tugas untuk menampung saran serta usul-usul lainnya
dari anggota BPUPKI. Kedua panitia tersebut dibentuk untuk melakukan tugas yang
lebih spesifik dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
11. Tap MPR nomor XVII/MPR/1998 berisi tentang pencabutan Ketetapan MPR Nomor
II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) dan
penetapan tentang penegasan pancasila sebagai dasar negara.
12. Perubahan pada piagam Jakarta yaitu pada pasal – pasalnya, Disebutkan selama
perang pimpinan perang dipegang oleh jepang dengan persetujuan pemerintah indonesia
dihapuskan. Dan Presiden harus orang indonesia asli dan beragama islam diganti
dengan presiden harus orang indonesia asli
14. Panitia delapan diketuai oleh Ir Soekarno. Dan membahas mengenai saran - saran
dan usulan dari anggota BPUPKI.
15. Nilai – nilai pada Kerajaan Kutai, Kerajaan Sriwijaya, dan Kerajaan Majapahit.
17. Rumusan pancasila yang tercantum dalam Konstitusi RIS sama dengan yang tercantum
dalam UUDS 1950.
18. Pada awal era reformasi, pancasila selalu diidentikkan dengan rezim orde baru karena
pada saat itu timbul ketakutan atau phobia pada masyarakat pada rezim orde baru yang
telah menggunakan pancasila sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaan serta
sebagai alat untuk membenarkan dan memperkuat otoritarianisme negara.
20. Nilai Pancasila yang ada pada Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit. Kerajaan ini
disebut dengan kerajaan pemersatu nusantara, dengan kerajaan Sriwijaya sebagai
Kerajaan Nasional Pertama, dan kerajaan Majapahit sebagai Kerajaan Nasional Kedua.
21. –
22. Sebelum sidang pertama PPKI, para pendiri bangsa Indonesia mengadakan pertemuan
untuk membahas perubahan pada Piagam Jakarta yang akan disahkan sebagai UUD
1945, baik pada pembukaan maupun pada pasal – pasalnya. Perubahan dilakukan untuk
menghilangkan kalimat yang merujuk pada agama Islam karena banyak Tokoh dari
Timur yang mempermasalahkan hal demikian. Perubahan yang terjadi :
Perubahan pasal 6 UUD yang berbunyi " Presiden ialah orang Indonesia asli yang
beragama Islam" menjadi " Presiden ialah orang Indonesia asli."
Pasal 28 UUD 1945 yang berbunyi " Negara berdasar atas Ketuhanan debgan
kewajiban menjalankan syari' at Islam bagi pemeluk - pemeluknya" diganti menjadi
pasal 29 UUD.1945 yang berbunyi " Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang
Maha Esa."
Sila pertama, yaitu Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi
pemeluk - pemeluknya"diganti dengan rumusan " Ketuhanan Yang Maha Esa"
23. Sidang kedua BPUPKI (10 – 16 Juli 1945) berhasil merumuskan 3 hal inti yang akan
dicantumkan dalam undang-undang dasar, yaitu :
a. Pernyataan tentang Indonesia Merdeka
b. Pembukaan Undang Undang Dasar
c. Batang tubuh Undang Undang Dasar yang kemudian diberi nama “Undang Undang
Dasar 1945”.
Adapun isi Undang Undang Dasar 1945, yaitu sebagai berikut :
1. Wilayah negara Indonesia adalah sama dengan bekas wilayah Hindia Belanda dahulu,
ditambah dengan Malaya, Borneo Utara (sekarang adalah wilayah Sabah dan Serawak
milik negara Malaysia, serta wilayah negara Brunei Darussalam), Papua, Timor-
Portugis (sekarang wilayah negara Timor Leste), dan pulau-pulau disekitarnya.
2. Bentuk negara Indonesia adalah Negara Kesatuan.
3. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah Republik.
4. Bendera nasional Indonesiaa adalah Sang Saka Merah Putih.
5. Bahasa nasional Indonesia adalah Bahasa Indonesia.
24. Pada 22 maret 1978 ditetapkannya ketetapan MPR NOMOR II/MPR/1978 tentang P4
yang merupakan ideologi bagi bangsa indonesia
25. Nilai atau norma yang terkandung dalam P4 ada 45 butir. Tidak bergaya hidup mewah
dan tidak bersikap boros adalah nilai atau norma yang se dengan sila pancasila yaitu sila
ke-5 butir ke-7.
26. –
27. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1968 menjadi panduan dalam
pengucapan pancasila sebagai dasar negara
28. Pancasila bukan hanya sebagai dasar falsafah negara yang dikeramatkan dalam UUD
1945 melainkan pancasila harus diamalkan. hal ini disampaikan oleh presiden
Soeharto dalam pidatonya pada 1 tanggal 1 Juni 1967.
29. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat serta tidak memaksakan kehendak
pada orang lain. Dua hal ini merupakan nilai dan norma pancasila pada P4 sesuai
dengan pancasila sila ke-4 butir ke-1 dan ke-2
30. Empat Pilar Kebangsaan adalah tiang penyangga yang kokoh (soko guru) agar rakyat
Indonesia merasa nyaman, aman, tentram, dan sejahtera, serta terhindar dari berbagai
macam gangguan. Konsep Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara terdiri dari:
Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
UUD 1945 Sebagai Hukum Tertinggi di Indonesia
NKRI Sebagai suatu negara kesatuan
Bhineka Tunggal Ika Sebagai Jati Diri
Latar belakang empat pilar pada masa reformasi : Setelah reformasi, kebebasan berpikir
dan berekspresi tumbuh di dalam suasana yang demokratis. Konsekuensinya, kebebasan
berpikir dan berekspresi yang bertentangan dengan semangat kebangsaan dan demokrasi
juga ikut tumbuh, baik dalam kehidupan sosial maupun politik. Salah satu contoh, dalam
muktamar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Jakarta (2/6) lalu, secara terbuka mereka
menyatakan bahwa nasionalisme (semangat kebangsaan) adalah racun pemikiran kaum
Muslim. TVRI sebagai lembaga publik yang dibiayai oleh negara, justru menayangkan
siaran tunda acara muktamar HTI tersebut, yang jelas-jelas bercita-cita membubarkan
Negara Kesatuan republik Indonesia. Sementara di sisi lain penegakan hukum, yang
menjadi batasan atas tindakan-tindakan seseorang atau kelompok yang mengatasnamakan
kebebasan, tetapi mengganggu/melanggar kebebasan orang lain atau kelompok lain, tidak
tegas dalam menjalankan fungsinya, terutama jika tindakan tersebut mengatasnamakan
agama. Dengan maraknya situasi yang dapat merusak kerukunan kehidupan berbangsa
dan bernegara, sangat diperlukan sosialisasi nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dari situlah kemudian lahir Empat Pilar kebangsaaan, suatu
upaya untuk memasyarakatkan kembali Pancasila, UUD 1945, Bhineka tunggal Ika dan
NKRI.
31. Latar belakang dikeluarkannya dekrit presiden 5 Juli 1959
Undang-undang Dasar yang menjadi pelaksanaan pemerintahan negara belum
berhasil dibuat sedangkan Undang-undang Dasar Sementara (UUDS 1950) dengan
sistem pemerintahan demokrasi liberal dianggap tidak sesuai dengan kondisi
kehidupan masyarakat Indonesia.
Kegagalan konstituante dalam menetapkan undang-undang dasar sehingga
membawa Indonesia ke jurang kehancuran sebab Indonesia tidak mempunyai
pijakan hukum yang mantap.
Situasi politik yang kacau dan semakin buruk.
Terjadinya sejumlah pemberontakan di dalam negeri yang semakin bertambah gawat
bahkan menjurus menuju gerakan sparatisme.
Konflik antar partai politik yang mengganggu stabilitas nasional
Banyaknya partai dalam parlemen yang saling berbeda pendapat
Masing-masing partai politik selalu berusaha untuk menghalalkan segala cara agar
tujuan partainya tercapai
32. Paham pancasila menjadi ideologi negara artinya seluruh warga negara Indonesia
menjadikan pancasila sebagai cita – cita, visi, dan dasar sistem kenegaraan serta
menjadikan nilai – nilai yang ada pada setiap butir pancasila sebagai pedoman dalam
melangsungkan kehidupan bernegara.
33. Konstituante atau badan konstitusi dibubarkan karena konstituante tidak dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik yaitu gagal dalam menetapkan UUD pengganti
UUDS 1950.
34. –
35. -