BAB IV Pembahasan FIX
BAB IV Pembahasan FIX
4.1.1 Besi
FKIP Kampus 1 Akehuda 3 (Tiga) Lantai Universitas Khairun Ternate ini ada
dua macam yaitu, besi ulir dan besi polos. Untuk besi Ulir digunakan untuk
Universitas Khairun Ternate ini, besi yang digunakan adalah besi D19, D16,
30
4.1.2 Kayu
4.1.3 Triplex
31
4.1.4 Semen
4.1.5 Pasir
Bab ini menjadi pembahasan pada proyek Pembangunan Gedung Kuliah FKIP
32
Pada pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai dengan pengamatan kami selaku
mahasiswa kerja praktek dimulai dari Pembongkaran Lahan sampai naiknya kolom
Pekerja
secara menyeluruh.
220cm x 400cm.
telapak yaitu penulangan T1, T2, T3, T4, masing-masing tipe pondasi
yang dipakai yaitu besi D19, D20, Ø8. Kawat yang dipakai adalah
kawat bendrat dan alat yang dipakai yaitu alat pemotong besi tulangan,
34
2) Pekerjaan batu kosong
dahulu, metode ini biasa disebut dengan “batu kosong”. Bebatuan ini
digunakan iyalah batu kali yang cukup banyak dan relatif murah. Metode
Hindari pemasangan dari kondisi tanah yang tidak konsisten atau tanah
keras dan tanah lembek terlalu berdekatan. Pastikan kekerasan tanah
yang merata agar terhindar dari patahan.
35
Gambar 4.8 gambar pekerjaan Pondasi
Pekerjaan Pembesian
36 Pengecoran
Pekerjaan
Gambar 4.7 Diagram Alir Pekerjaan Kolom
1) Pekerjaan Pembesian
dipakai yaitu besi D20, D19, D16, D12, Ø12, Ø10, Ø8. Kawat yang
dipakai adalah kawat bendrat dan alat yang dipakai yaitu alat pemotong
meteran ukur, palu, gergaji kayu dan paku dengan ukuran 5 cm, 7 cm,
dan 10 cm.
37
Pada pelaksanaan bekisting kolom dilapangan sesuai dengan
cm dan triplex dirakit sesuai dengan dimensi kolom, yang ada pada
bekisting kolom.
3) Pekerjaan Pengecoran
pengecoran.
kualitas dan mutu beton yang harus dijaga maka pada pelaksanaan
38
pengecoran kolom yang perlu dijaga yaitu FAS (faktor air semen) pada
Kepala Tukang
Selesai
Pekerjaan Pembesian
39
Pekerjaan Pembuatan bekisting
Pekerjaan Pengecoran
Gambar 4.10 Diagram Alir Pekerjaan Plat Lantai
1) Pembesian Sloof
Selesai
Mandor Tukang Besi Pembuatan Tulangan
40
Pemasangan bekisting plat dilakukan menggunakan alat berupa
meteran ukur, palu dan paku dengan ukuran 5 cm, 7 cm, dan 10 cm.
3) Pengecoran Sloof
menggunakan beton ready mix dengan mutu beton K-300. Ready mix
41
beberapan tahapan mengikuti banyaknya jumlah slof yang telah siap
posisi yang sulit di jangkau. Karena takut pergeraka truck bisa merusak
kualitas dan mutu beton yang harus dijaga maka pada pelaksanaan
pengecoran plat yang perlu dijaga yaitu FAS (faktor air semen) pada
Mesin Pompa dan Alat Vibrator untuk meratakan campuran beton yang
Kepala Tukang
Selesai
Gambar 4.16 Metode Kerja Pengecoran Sloof
42
Gambar 4.17 Pekerjaan Pengecoran Plat Lantai
hanya diukur dari selesainya pekerjaan tersebut. Banyak hal yang dijadikan
sumber daya yang ada terjamin, dapat diselesaikan tepat waktu atau
43
pekerjaan terjadi kecelakaaan, maka akan bertambah biaya pengeluaran,
IAIN Ternate" ada beberapa kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang
dipakai, diantaranya:
1. Helm Proyek
Safety Vest adalah salah satu jenis Alat Pelindung Diri atau APD.
kontak dengan benda lain yang berbahaya, maka Safety vest bertujuan
44
mempermudah dalam mengenali posisi pekerja ketika berada di
3. Sepatu Kerja
benda tajam, timpaan barang berat yang jatuh, yang dapat terjadi pada
akibat yang fatal. Sepatu ini terbuat dari kulit dipadukan dengan metal,
di bagian bawahnya terbuat dari karet yang tebal, dengan bahan itu,
4.4.1 Kendala
45
a) Keterlambatan bahan-bahan konstruksi, Besi untuk pekerjaan
pekerjaan proyek.
diperhatiakan
4.4.2 Solusi
46
d) Lebih perhatikan kesehatan keselamatan kerja (K3) terhadap
pekerja.
47