Anda di halaman 1dari 4

BAB 5

DISKUSI, KESIMPULAN, DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan diskusi mengenai hasil-hasil
yang diperoleh dalam penelitian. Selain itu, terdapat saran-saran yang dapat
dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya, sehingga dapat mengantisipasi
kekurangan dalam penelitian ini.

5.1 Simpulan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan antara pemahaman ideologi Pancasila dan apatisme politik
mahasiswa psikologi Bina Nusantara. Penelitian ini menggunakan 200 responden
sebagai sampel. Berdasarkan hasil pengambilan dan pengolahan data, diperoleh hasil
korelasi spearman sebesar -.158 dengan angka signifikansi .025 (sig 2-tailed > .05).
Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa kedua variabel penelitian memiliki hubungan
yang sangat lemah dan tidak searah, namun signifikan. Hal ini berarti, ketika
pengetahuan ideologi Pancasila meningkat, maka apatisme politik akan mengalami
penurunan, sebaliknya ketika pemahaman ideologi Pancasila menurun apatisme politik
akan meningkat.

5.2 Diskusi
Peneliti sebelumnya mengangkat judul penelitian peran pengetahuan ideologi
Pancasila dalam memprediksi apatisme politik mahasiswa psikologi Bina Nusantara.
Tetapi, untuk mengetahui apakah terdapat peran antara kedua variabel terlebih dahulu
peneliti harus mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut. Oleh karena itu,
peneliti menggunakan desain penelitian korelasi untuk mengetahui hubungan antara
kedua variabel penelitian.
Peneliti mengubah variabel pengetahuan menjadi pemahaman untuk
merepresentasikan ideologi Pancasila. Hal ini dikarenakan menurut teori Bloom
pengetahuan mencakup 6 tingkatan, yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisa, sintesis,
dan evaluasi. Sementara itu peneliti hanya menggunakan dua tingkatan awal (tahu &
36

memahami) untuk penelitian ini dengan pertimbangan tingkat kompleksitas dari ke-4
tingkatan berikutnya dan waktu pengerjaan penelitian.
Selain itu, kurangnya data kontrol pada kuesioner penelitian ini yang
menyebabkan minimnya data tambahan terkait dengan subjek penelitian ini, yaitu
mahasiswa psikologi Bina Nusantara. Pada penelitian ini tentunya peneliti menyadari
bahwa pelaksanaan penelitian ini memiliki banyak keterbatasan maupun kekurangan,
baik menyangkut masalah dilapangan, studi, maupun waktu. Kesulitan dalam
mengumpulkan data kuesioner serta meminta kesediaan responden untuk mengisi
kuesioner yang telah diberikan.
Penelitian mengenai pemahaman ideologi Pancasila dan apatisme politik di Indonesia
belum pernah dilakukan. Hal tersebut terbukti dari sulitnya peneliti mencari penelitian
mengenai pemahaman ideologi Pancasila dan apatisme politik dalam bentuk jurna,
buku, dan surat kabar. Untuk itu, alangkah baiknya untuk penelitian selanjutnya
meneliti lebih dalam mengenai kedua variabel tersebut.

5.3 Saran
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki
dalam penelitian ini. Berikut ini adalah saran yang dapat peneliti berikan, baik saran
teoritis maupun saran praktis.

5.3.1 Saran Teoritis


• Penelitian selanjutnya diharapkan mampu memperhatikan faktor-faktor
atau penyebab lain dari apatisme politik. Menggunakan lebih dari satu
independent variabel diharapkan mampu membuat hasil yang lebih baik
dibanding hasil pada penelitian ini

• Penelitian ini masih memiliki keterbatasan baik dalam sumber jurnal dan
teori-teori yang telah tersedia. Adapun penelitian ini sebelumnya belum
pernah dilaksanakan.

• Penggunaan teori yang lebih mendalam untuk variabel pengetahuan


ideologi Pancasila.
37

• Diharapkan penelitian selanjutnya mampu memperluas subjek ke


kalangan dewasa menengah hingga akhir. Hal ini dilakukan agar mampu
melihat tingkat apatisme politik dari masyarakat yang sudah lebih
banyak mengikuti pemilu ketimbang mahasiswa.

5.3.2 Saran Praktis


• Universitas Bina Nusantara diharapkan melakukan sebuah seminar tentang
Pancasila dengan narasumber yang berkualitas agar setiap mahasiswa mampu
mengenal kembali identitas bangsa Indonesia

• Pemerintah Indonesia diharapkan mampu menunjukkan bukti kinerja mereka


kearah yang positif guna mendapat kepercayaan dari rakyat (Contoh:
Memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku KKN)

• Melalui lingkungan sekitar, termasuk orang tua agar sedari awal anak-anak
diajarkan untuk sadar akan Pancasila
38

Anda mungkin juga menyukai