Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

SEMINAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ISLAM DAN EKONOMI

Membangun Ekonomi Umat Berbasis Syariah Pada Koperasi Pondok Pesantren Daarut
Tauhiid

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam

Dosen Pembimbing : Dr. H. Mulyana Abdullah, M.Pd.I.

Disusun Oleh

Anzhar Pebrianto 1702139

Azra Mahira Ihzadila 1701852

Gita Widiana Dewi 1702507

Siti Nur Pitria 1703698

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK

FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


2020

2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan limpahan rahmat-Nya dan meluangkan waktu kepada penyusun, sehingga
mampu menyelesaikan Makalah yang berjudul "Membangun Ekonomi Umat Berbasis Syariah
Pada Koperasi Pondok Pesantren Daarut Tauhid" sesuai dengan waktu yang kami rencanakan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.

Pembuatan makalah ini menggunakan metode study observasi, yaitu dengan


mengumpulkan dan mengkaji materi Islam dan Ekonomi dari berbagai referensi. Kami gunakan
metode pengumpulan data ini, agar makalah yang kami susun dapat memberikan informasi yang
akurat dan bisa dibuktikan, serta dapat memberikan pemahaman terhadap pembaca dengan
materi yang dipandang melalui berbagai subjek. Penyampaian pembandingan materi dari
referensi yang satu dengan yang lainnya akan menyatu dalam satu makalah ini. Sehingga tidak
ada perombakan total dari sumbernya.

Makalah tentang Islam dan Ekonomi ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Seminar Pendidikakan Agama Islam. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memberikan informasi lebih jauh tentang Islam dan Ekonomi serta dijadikan acuan bahan diskusi
dalam seminar yang berlangsung pada proses pembelajaran.Untuk itu penyusun menyampaikan
banyak terima kasih terutama kepada Yth. Bpk. Dr. Mulyana Abdullah, M.Pd.I. selaku dosen
mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam serta kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penyusun menerima
segala saran dan kritik agar penyusun dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata penyusun
berharap semoga makalah dapat memberikan manfaat serta informasi yang cukup.

     Bandung, 11 Maret 2020


    
                                                                                            

  Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................................................3
2.1 Pengertian, Sejarah Islam dan Ekonomi...........................................................................3
2.2 Ekonomi Berbasis Syariah................................................................................................3
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................................4
3.1 Desain Penelitian...............................................................................................................4
3.2 Instrumen Penelitian.........................................................................................................1
3.3 Teknik Pengumpulan Data................................................................................................1
3.4 Teknik Analisis Data.........................................................................................................1
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN................................................................................13
BAB V PENUTUP........................................................................................................................13
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................................13
DAFTAR REFERENSI.................................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1 Latar Belakang

Belakang ini masalah syariah islam merupakan jalan hidup bagi umat manusia dan diciptakan
untuk mengantarkan manusia menuju kebahagiaan di dunia maupun di akhirat melalui
penegakan berbagai seruan yang termaktub dalam al-qur‟an dan as-sunnah. Aturan yang sudah
ada dalam al-qur‟an dan as-sunnah mengatur manusia dalam berbagai aspek, bidang „ubudiyah
dan muamalah. Islam sebagai agama memuat ajaran yang bersifat universal dan komprehensif.
Universal yaitu bersifat umum dan komprehensif artinya mencakup seluruh bidang kehidupan.
Secara umum hubungan aspek atau ajaran dalam islam dapat dilihat dari sistem muamalah dalam
islam yang meliputi berbagai aspek ajaran yaitu mulai dari persoalan hak atau hukum sampai
kepada urusan lembaga keuangan. Secara umum, lembaga keuangan meliputi dua lembaga
yakni, lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank (non bank) contohnya
Koperasi.

Koperasi syariah nampaknya menjadi lahan subur untuk tumbuh dan berkembang di tengah
perkembangan masyarakat muslim yang mulai sadar dan membutuhkan pengelolaan sistem
ekonomi berbasis syariah dan ditengah kelesuan koperasi konvensional. Koperasi syariah yang
berlandaskan pada pijakan Alquran surat al-Maidah Ayat (2), yang menganjurkan untuk saling
menolong dalam kebaikan dan melarang sebaliknya, mengandung dua unsur didalamnya, yakni
ta’awun (tolong-menolong) dan syirkah (kerja sama). Kesesuaian dua unsur tersebut senada
dengan prinsip koperasi (konvensional), sehingga koperasi syariah mudah diterima oleh
masyarakat dan menjadi pilihan dalam menunjang kegiatan ekonomi.

Dewasa ini semakin banyak perusahaan/organisasi yang dikelola dengan cara Islami
“syariah”. Pengelolaan perusahaan dengan cara Islami secara sederhana merupakan pengelolaan
perusahaan yang bertujuan untuk mencapai tujuannya dengan tidak melanggar aturan-aturan
agama Islam yang didasarkan kepada AlQuran dan Hadits. Perusahaan yang dikelola dengan
cara Islami berpandangan bahwa semua kegiatan akan dipertanggungjawabkan di dunia dan di
akhirat, sehingga harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Perusahaan yang dikelola
secara Islami mengalami permasalahan yang cukup kompleks. Penerapan nilai-nilai Islami yang
kadang tidak mendukung 3 perkembangan perusahaan yang dipahami secara umum menjadi
salah satu permasalahan mendasar. Dimana hampir semua cara dilakukan untuk memenangkan
persaingan oleh perusahaan, tanpa memperhitungkan sisi baik/buruk dan halal/haramnya.

1
2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan permasalahan pada penelitian ini
adalah bagaimana manfaat pembangunan ekonomi umat berbasis syariah? Dari rumusan
tersebut dapat dirangkum pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan ekonomi islam?
2. Bagaimana peran koperasi pondok pesantren Daarut Tauhiid dalam membangunekonomi
umat berbasis syariah?
3. Bagaimana strategi pengelolaan koperasi pondok pesantren Daarut Tauhiid?
4. Sejauh manakah peningkatan ekonomi yang dicapai pondok pesantren Daarut Tauhiid
dengan adanya koperasi?

3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian serta penulisan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam, juga untuk mengetahui bagaimana ekonomi Syariah
dalam Islam, juga sebagai media untuk mempraktekkan ilmu yang telah dipelajari dan dengan
tujuan sebagai berikut :

1. Menjelaskan pengertian dan sejarah tentang islam dan ekonomi.


2. Menjelaskan pemahaman tentang islam ekonomi berbasis syariah pada Kopontren DT.
3. Memberikan dalil-dalil mengenai hukum ekonomi syariah.
4.

3.1 Manfaat Penelitian

Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kedepannya,


khususnya dalam mengenal ekonomi syariah disaat ini. Penyusun juga berharap
makalah ini dapat menambah ilmu serta wawasan lebih dalam bagi penyusun
maupun pembaca.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian, Sejarah Islam dan Ekonomi

Secara etimologi kata ekonomi berasal dari bahasa oikononemia (Greek atau Yunani),
terdiri daridua kata : oicos yang berarti rumah dan nomos yang berarti aturan. Jadi ekonomi ialah
aturan-aturan untuk menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia dalam rumah tangga, baik
rumah tangga rakyat (volkshuishouding), maupun rumah tangga negara (staathuishouding), yang
dalam bahasa inggris disebutnya sebagai economics.
Sedangkan pengertian ekonomi Islam menurut istilah (terminologi) terdapat pengertian menurut
beberapa ahli ekonomi Islam sebagai berikut :

- Yusuf Qardhawi memberikan pengertian ekonomi Islam adalah ekonomi yang


berdasarkan ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah, bertujuan akhir kepada Allah,
dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari syari’at Allah.
- M. Syauqi Al-Faujani memberikan pengertian ekonomi Islam dengan segala aktivitas
perekonomian beserta aturan-aturannya yang didasarkan kepada pokok-pokok ajaran
Islam tentang ekonomi.
- Monzer Kahf memberikan pengertian ekonomi Islam dengan kajian tentang proses dan
penangguhan kegiatan manusia yang berkaitan dengan produksi, distribusi dan konsumsi
dalam masyarakat muslim

Ekonomi syariah atau sering disebut juga dengan Ekonomi Islam adalah


bentuk percabangan ilmu ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah
melandaskan pada syariat Islam, yang berasal dari Al-Qur’an, Sunnah, Ijma’, dan Qiyas.
Hukum-hukum yang melandasai prosedur transaksi sepenuhnya untuk kemaslahatan masyarakat.
Kesejahteraan masyarakat ini tidak diukur dari aspek materil saja, namun juga
mempertimbangkan dampak sosial, mental dan spiritual serta dampaknya pada lingkungan.
Ekonomi Syariah adalah ekonomi yang berdasarkan dengan ketentuan syariah. Lahirnya
Ekonomi syariah ini bermula ketika Rasulullah SAW melakukan aktifitas
perdagangannya, yaitu ketika berusia sekitar 16 - 17 Tahun. Rasulullah SAW ketika itu
melakukan perdagangan disekitar masjidil haram dengan sistem murabahah, yaitu jual beli yang
harga pokoknya diinformasikan dan marginnya dapat dinegosiasikan. Rasulullah SAW memulai
aktifitas perdagangan karena pada saat itu perekonomian Abu Thalib mengalami kesulitan.
Ketika Rasulullah SAW berusia 20-an, Rasulullah SAW memulai bisnis kongsi dagang

3
(bermusyarokah) dengan Khodijah. Bisnis Rasulullah SAW berkembang dengan pesat, sampai -
sampai Rasulullah SAW dapat memberikan mahar kepada Khodijah sebesar 100 ekor unta merah
(pada saat itu unta merah adalah kendaraan termahal).

2.2 Ekonomi Berbasis Syariah

Tauhid (keimanan) adalah segala sesuatu yang dilakukan semua manusia merupakan
wujud penghambaannya untuk Allah SWT. Begitu juga pada kegiatan perekonomian, baik secara
individu atau kelompok, dan juga pelaku ekonomi serta pemerintahan yang harus memegang erat
prinsip ini agar kegiatan perekonomian sesuai yang sudah diajarkan dalam agama islam. Jadi
intinya yaitu segala aktivitas perekonomian khususnya pada ekonomi syariah harus mengacu
pada ketauhidan Allah SWT. Karena hal ini menujukan pada firman Allah yang ada pada AL-
Qur’an yaitu surat Ad-Dzariyat ayat 56, yang berkata: “dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusiia melainkan supaya mereka beribadah dan mengabdi kepada-Ku”. Didalam islam,
tujuan pada ekonomi yaitu untuk kemaslahatan umat, jadi adanya suatu ekonomi diharapakan
kehidupan pada masyarakat menjadi tentram dan sejahtera.

Kemudian dengan adanya suatu kegiatan perekonomian diharapkan dapat meningkatkan


tingkat kehidupan yang lebih tinggi, hal ini biasa disebut sebagai falah. Untuk maslahat yaitu
segala sesuatu yang dapat membawa dan mendatangkan manfaat untuk semua orang. Jadi adanya
segala aktivitas perekonomian tidak diperbolehkan dalam mangandung hal-hal yang bisa
merugikan orang lain dalam kegiatannya yang sudah diajaran oleh islam. Pastinya hal ini
menjadi yang paling utama, dimana semua orang harus menjalankan tugas-tugas sebagai khalifah
di dunia ini, dimana semua orang harus tetap menjaga dan memakmurkan bumi. Jadi
kesimpulannya adalah didalam menjalankan roda perekonomian maanusia harus tetap
memperhatikan segala sesuatu agar tidak menyimpang pada nilai-nilai islamiyah. Segala bentuk
kecurangan dan penipuan atau perbuatan negatif yang lainnya telah dilarang pada ekonomi
syariah. Didalam ekonomi syariah mungkin kita mengenal dan memahami harta hanya sebatas
titipan dari Allah, karena didalam islam harta yang kekal dan abadi hanyalah punya Allah SWT.
Untuk itu didalam ekonomi syariah konsep yang telah diterapkan adalah harta yang berbentuk
apapun dan berapapun jumlahnya pada hakikatnya semua itu hanyalah miliki Allah dan semua
itu hanya dititipkan saja untuk diberi amanah dari Allah. Didalam ekonomi syariah, keadilan
sudah ditekankan dan telah menjadi suatu kewajiban pada setiap kehidupan semua orang.
Maksud dari keadilan dapat diartikan sebagai perilaku untuk menempatkan sesuatu sesuai pada
tempatnya.

Ekonomi syariah merupakan sebaik-baiknya sistem ekonomi yang terdapat didalam Islam. Kita
sebagai kaum Muslim sudah sepatutnya dalam menjalankan sistem ekonomi ini. Tujuan ekonomi
syariah yang harus kita lakukan pada diri kita yaitu:

- Penyucian jiwa agar pada setiap muslim dapat menjadi sumber kebajikan terhadap
masyarakat dan lingkungan sekitar.

4
- Tegaknya keadilan didalam masyarakat. Keadilan yang dimaksud adalah mencakup
aspek kehidupan pada bidang hukum dan muamalah.
- Tercapainya sebuah maslahah. Para ulama telah bersepakat bahwa maslahah yang menjad
inti sasaran di atas yang mencakup lima jaminan dasar, yakni:
1. Keselamatan dalam keyakinan agama (al din)
2. Kesalamatan pada jiwa (al nafs)
3. Keselamatan pada akal (al aql)
4. Keselamatan pada keluarga dan keturunan (al nasl)
5. Keselamatan pada harta benda (al mal).

Menggunakan sistem bagi hasil Salah satu prinsip yang ada pada ekonomi syariah yaitu
pembagian kepemilikan yang mengutamakan keadilan. Maksudnya adalah keuntungan yang
diperoleh pada aktivitas ekonomi harus dibagi secara adil, contohnya didalam perbankan syariah
ada bagian keuntungan pada pihak bank atau untuk nasabah bank itu sendiri. Menggabungkan
antara Nilai Spiritual dan Material Ekonomi syariah telah hadir sebagai wujud untuk membantu
suatu ekonomi para nasabah dalam mendapatkan keuntungan sesuai yang telah diajarkan Islam.
Kekayaan yang didapatkan pada kegiatan ekonomi digunakan untuk berzakat, infaq, dan
shodaqah sesuai yang ada pada ajaran Islam.

Memberikan Kebebasan sesuai Ajaran Islam Ekonomi syariah juga memberikan


kebebasan terhadap para pelaku ekonomi dalam bertindak sesuai hak dan kewajiban mereka
didalam menjalankan perekonomian dan aktifitas yang dilakukan harus bernilai positif sesuai
ajaran yang diajarkan islam dan siap bertanggung jawab apa yang telah dilakukan. Mengakui
Kepemilikan Multi Jenis, maksudnya yaitu bahwa kepemilikan dana dan harta pada
perekonomian seutuhnya hanya milik Allah semata. Sehingga ketika menjalankan perekonomian
harus sesuai pada ajaran islam.Terikat Akidah, Syariah, serta Moral semua kegiatan yang ada
pada perekonomian berlandasan pada akidah, syariah dan moral untuk menyeimbangkan suatu
perekonomian tersebut menjaga keseimbangan Rohani dan Jasmani tujuan perekonomian syariah
tidak hanya pada keuntungan fisik, tetapi ditujukan dalam mendapatkan keuntungan dan
ketenangan batin di dalam hidup kita.Memberikan Ruang pada Negara dan Pemerintah
Perekonomian syariah juga memberikan ruang untuk pemerintah dan negara dalam ikut
bercampur tangan terhadap penengah jika terjadi sesuatu permasalahan.

Melarang Praktik Riba Salah satu bentuk riba yaitu menambahkan pembayaran dari
orang yang memiliki harta untuk orang yang meminjam harta karena mengundurkan janji
pembayaran yang sudah ditentukan. Dalam perekonomian syariah praktik riba merupakan hal
yang sangat dilarang sekali.

5
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

     Pendekatan dan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk
mengkaji kebenaran suatu teori, namun mengembangkan teori yang sudah ada dengan
mengumpulkan data yang sudah tersedia. Menurut Moleong, penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik, dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata dan bahasa, pada suatu konteks yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. 

Pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif dijadikan sebagai


produser penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata lisan maupun tertulis
dari orang dan yang peneliti amati. Penggunaan pendekatan penelitian ini disesuaikan dengan
tujuan penelitian, yaitu untuk menjelaskan pengertian sejarah tentang islam dan ekonomi,
menjelaskan pemahaman tentang islam ekonomi berbasis syariah pada kopontren DT,
memberikan dalil-dalil mengenai hukum ekonomi syariah di koperasi Pondok Pesantren Daarut
Tauhiid Gegerkalong Kota Bandung.

3.2 Instrumen Penelitian

Penelitian dengan pendekatan kualitatif mengharuskan peneliti hadir di lapangan karena


peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data secara langsung. Akan tetapi
jadwal wawancara peneliti tidak terlaksana karena adanya wabah virus Corona (COVID-19)
serta adanya edaran surat dari Pemerintah yang mengharuskan setiap orang harus berada di
rumah selama 14 hari dari waktu yang telah ditentukan. Peneliti menyadari benar bahwa dirinya
merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, penganalisis data dan sekaligus menjadi
pelapor hasil dari penelitian. Meskipun demikian peneliti tidak putus asa, maka dari itu peneliti
melakukan wawancara via online ( Whatsapp) dan menyimpulkan data dengan segera.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik studi
dokumentasi. Teknik ini merupakan teknik yang menghasilkan data kredibel, sebagaimana yang
dikemukakan Sugiyono (2018:329), bahwa hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan

6
lebih kredibel (dapat dipercaya) jika didukung oleh dokumen yang ada. Dokumen tersebut dapat
berbentuk tulisan, gambar, atau karya- karya monumental dari seseorang. Dalam konteks
penelitian, Muhamad menyatakan bahwa secara umum dalam kegiatan penelitian seperti
perumusan masalah, penentuan variabel, cara pengumpulan data, pengorganisasian data, analisis
data, penulisan laporan, baik untuk ekonomi Islam maupun ekonomi konvensional tidak ada
perbedaan. Sehingga dapat dinyatakan bahwa hampir semua alat yang digunakan dalam
penelitian ekonomi konvensional dapat dipakai dalam ekonomi Islam.

3.4. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni Interactive Analysis Models yang
dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1984), yang terdiri dari aktivitas reduksi data,
penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi.

3.4.1. Reduksi Data (Data Reduction)

Sumber data primer disini adalah kepala koperasi Pondok Pesantren dan pengurus
Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Gegerkalong Kota Bandung.

3.4.2. Penyajian Data (Display Data)

Selain menggunakan data primer, peneliti juga menggunakan data sekunder yang
diperoleh secara tidak langsung utuk melengkapi dan mendukung sumber data primer. Setelah
data direduksi, selanjutnya data disajikan agar lebih mudah untuk dipahami. Dalam penelitian
kualitatif, data dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, bagan, uraian singkat, hubungan antar
kategori, dan sebagainya. Namun, Miles dan Huberman (1984) menyatakan bahwa yang paling
sering digunakan dalam menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat
naratif.

3.4.3. Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion Drawing/Verification)

Langkah selanjutnya dalam teknik analisis data yakni penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, namun akan
dinyatakan kesimpulan yang kredibel jika didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
(Satori, 2013:220).

7
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Setelah peneliti mengumpulkan data dari hasil penelitian di Koperasi Pondok Pesantren
Daarut Tauhiid maka peneliti akan melakukan analisis data untuk menjelaskan lebih lanjut dari
hasil penelitian. Sebagaimana dijelaskan dalam teknik analisis data, dalam penelitian ini peneliti
menggunakan analisis kualitatif deskriptif (pemaparan) dan data yang peneliti peroleh baik
observasi dan wawancara yang telah dikumpulkan oleh peneliti selama mengadakan penelitian
dengan lembaga tersebut.

Dibawah ini adalah hasil analisis peneliti tentang membangun ekonomi umat berbasis
syariah pada Koperasi Pondok Pesantren Daarut Tauhiid.

A. Bagaimana Peran Koperasi Pondok Pesantren Dalam Membangun Ekonomi


Umat Berbasis Syariah

Di Indonesia membangun ekonomi bertujuan untuk mencapai kemakmuran


masyarakat, dimana dalam melaksanakan kegiatan tersebut di atur dalam UUD 1945
pasal 33 ayat 1 yang berbunyi “Perekonomian Indonesia di susun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Penejelasan pasal 33 menempatkan
koperasi baik dalam kedudukan sokoguru perekonomian nasional. Dengan
memperhatikan kedudukan koperasi seperti itu maka peran koperasi sangatlah
penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi umat serta
dalam mewujudkan kehidupan demokrasi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri
demokratis, kebersamaan, kekeluargaan, dan keterbukaan.

Dalam hasil penelitian mengenai bagaimana peran koperasi pondok pesantren


dalam membangun ekonomi umat berbasis syariah, yang peneliti lakukan hanya
memperoleh gambarannya saja. Untuk itu peneliti akan membahas hasil penelitian
tersebut.

Peran koperasi pondok pesantren dalam membangun ekonomi umat berbasis


syariah ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pola koperasi dalam membantu
perekonomian yang ada di pondok pesantren. Maka dari itu dengan adanya koperasi
yaitu sebagai lembaga usaha dagang dalam menjalankan prinsip-prinsip islam dalam
hal jual beli di lingkungan pondok pesantren.

Koperasi pondok pesantren Daarut Tauhiid berperan juga dalam


pengembangan ekonomi yang ada dalam pondok pesantren seperti halnya koperasi

8
yang berkontribusi dan memiliki beberapa divisi usaha. Kopontren bergerak di 2
jenis bidang usaha, yaitu jasa dan perdagangan, melalui 5 divisi usaha sbb:

 Super Mini Market [SMM]


 Cottage & Cafetaria Daarul Jannah
 Baitul Mal wat Tamwil [BMT]
 Lembaga Pendidikan & Pelatihan Ekonomi Syariah [LP2ES]
 Global Servis Provider [PT. GSP]

Sedangkan MQ Corporation sebagai sebuah holding company, meliputi


beberapa anak perusahaan dan unit usaha yang dikelompokkan 2, yaitu kelompok
media dan non media. Kelompok media, diantaranya:

 PT. Mutiara Qolbun Saliim [MQS] penerbit & distributor buku


 PT. Madinatussalam pengelola MQFM
 PT. Manajemen Qolbu Televisi pengelola rumah produksi dan stasiun TV lokal
MQTV

Kelompok non media, diantaranya:

 PT. MQ Consumer Goods perdagangan kebutuhan hidup sehari-hari [contoh: air


dalam kemasan MQ Jernih]
 PT. MQ Tours & Travel penyedia jasa umroh dan haji

Dalam membangun ekonomi umat berbasis syariah pada koperasi pondok


pesantren Daarut Tauhiid, koperasi berperan juga dalam membantu hal-hal yang
berkaitan dengan pengalokasian yang didapat dari masing-masing divisi usaha (jasa
dan perdagangan) yang berada dibawah naungan koperasi pondok pesantren Daarut
Tauhid.

Peran Koperasi sendiri dalam hal ekonomi adalah sebagai berikut :

a. Menumbuhkan motif berusaha yang lebih berkemanusiaan.

b. Mengembangkan metode pembagian sisa hasil usaha yang lebih adil.

c. Memerangi monopoli dan bentuk-bentuk konsentrasi modal lainnya.

d. Menawarkan barang dan jasa dengan harga lebih murah.

e. Menyederhanakan dan mengefisensikan sistem tata niaga.

f. Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya.

9
g. Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan
perusahaan.

h. Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara efektif.

i. Menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran.

Seperti dalam Q.S Al-Jumuah Ayat 10 yang menerangkan tentang


kesejahteraan ekonomi :

‫ون‬ ۟ ‫ض ِل ٱهَّلل ِ َو ْٱذ ُك ر‬


َ ‫ُوا ٱهَّلل َ َك ِث يرً ا لَّ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُح‬ ْ ‫وا مِن َف‬ ِ ْ‫ُوا فِى ٱأْل َر‬
۟ ‫ض َوٱ ْب َت ُغ‬ ۟ ‫صلَ ٰوةُ َفٱن َتشِ ر‬
َّ ‫ت ٱل‬ ِ ُ‫فَإ ِ َذا ق‬
ِ َ‫ضي‬

Referensi: https://tafsirweb.com/10910-quran-surat-al-jumuah-ayat-
10.html

Artinya : Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di


muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung.

B. Bagaimana Strategi Pengelolaan Koperasi Pondok Pesantren Daarut Tauhiid?

Strategi pengelolaan yang dilakukan oleh Kopontren DT adalah


menerapkan konsep/prinsip syariah dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh
unit-unit usaha dibawah nya. Saat ini Kopontren memiliki dewan pengawas
syariah yang memiliki sertifikasi MUI, yg memastikan setiap produk baik jasa
maupun produk barang yang dihasilkan oleh unit usaha tidak melanggar
aturan/prinsip syariah. Contohnya :

✅ BMT DT, setiap produk funding (penghimpunan dana) maupun landing


(penyaluran dana) harus dipastikan terbebas dari unsur riba.
✅ SMM Swalayan, setiap produk yang dijual di toko dipastikan bersertifikat
halal, tidak menjual alat kontrasepsi, produk subhat apalagi haram.
✅ Cottage DJ, penginapan islami yg hanya menerima tamu sesuai mahrom,
menyediakan alat sholat d tiap kamar dan memberikan informasi waktu sholat
Begitu pula dg unit-unit lainnya.

Yang menjadi titik tekan dalam setiap kegiatan usaha yg dilakukan adalah
tidak semata-mata mencari keuntungan materi namun dari segi keberkahan juga.

10
Karena jika dikembalikan pada tujuan awal dibangunnya Kopontren ini adalah
menjadi salah satu pendukung kegiatan dakwah pesantren.

C. Sejauh Manakah Peningkatan Ekonomi Yang di Capai Pondok Pesantren


Daarut Tauhiid Dengan Adanya Koperasi?

Dengan adanya koperasi ini memiliki strategi pengelolaan yang diantaranya


sebagai berikut :

1.     Membangun Organisasi yang tangguh yang berperan aktif kepada lembaga
lain dalam membangun pertumbuhan ekonomi ummat.
2.      Membentuk Sumber Daya Manusia yang handal bermental wirausaha dengan
berlandaskan Manajemen Qolbu.
3.      Memberikan kontribusi yang terbaik kepada anggota, mitra, dan ummat.
4.      Meningkatkan perkembangan usaha yang berkesinambungan dan saling
menguntungkan.
5.      Membangun sistem informasi yang cepat, akurat, dan terpercaya.
6.      Membangun lembaga usaha yang menjadi miniatur ekonomi syariah.
7.      Mengembangkan jaringan bisnis yang berlandaskan konsep syariah.

- Manajemen Kopontren Daarut Tauhiid

Ketua Pengurus : H. Jakaria Goro


Sekertaris : H. Fredy Rizaldy
Bendahara : Peri Risnandar
Kadiv SMM : Peri Risnandar 
Direktur Utama PT.GSP : H.Muhammad Iskandar
Kepala Divisi Cottage & Café: Hermawan
Kepala Divisi BMT : H. Ahmad Farouk
Kepala Divisi LP2ES : H. Tomy Satyagraha 
Kepala Administrasi Pusat : H. Jakaria Goro  

- Keanggotan

A. Anggota
1. Terdiri dari Kyai, Ustadz, Santri Karya lembaga di lingkungan DT
2. Jumlahnya kurang lebih 500 orang

11
B. Anggota Alumni
    1. Alumni santri karya / karyawan / civitas Daarut Tauhiid
    2. Jumlah kurang lebih 200 orang
C. Anggota Mitra Muamalah
1. Terbuka bagi masyarakat umum untuk mendapatkan layanan simpan
pinjam
2. Jumlahnya kurang lebih 100 orang
D. Calon Anggota

Dibawah ini merupakan penjelasan peran (manfaat) di adakannya Divisi Usaha pada Koperasi
Pondok Pesantren Daarut Tauhiid

- Divisi Usaha Kopontren Daarut Tauhid

1)      Divisi Usaha Baitul Maal wa Tamwil

Data Baitul Mal wa Tamwil merupakan Divisi Usaha dari Kopontren Daarut


tauhiid yang telahmemiliki izin operasi dari PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha
Kecil) dengan Nomor: 1009003/PINCUK/IV/96. 
Adapun dalam pengelolaannya Data Baitul Mal wa Tamwil mengadopsi pada
sistem manajemenPerbankan Syari’ah, yaitu beroperasi dengan sistem bagi hasil, tidak
denganpenetapan suku bunga.
Tujuan awal berdirinya adalah sebagai lembaga keuangan syari’ah
yangmempunyai tujuan untuk membantu keuangan dan pembinaan pengusaha kecil
(mikro)yang sulit mendapatkan kredit dari Bank. Hal ini sudah menjadi komitmen
Data Baitul Mal wa Tamwil (BMT Daarut Tauhiid) dalam menjalankan fungsinya
sebagai lembagakeuangan syari’ah yang produktif dalam skala mikro.
Pada tahun 2002, perkembangan Usaha BMT menunjukan perkembangan yang
signifikan.Berkat kepercayaan dari Jama’ah dan Masyarakat sekitar Daarut Tauhiid,
untuksemester I tahun 2003 BMT telah mencapai Asset 2.8 Miliar dari Modal awal
yanghanya Rp. 250.000,- (sekitar tahun 1994).
Dalamtransaksi harian, perputaran dana di BMT dalam bulan April 2003 ini
telahmencapai  8  Miliar

12
Dengan pelayanan yang hangatdan penuh persaudaraan dari para santrinya, dalam
waktu yang relatif pendek BMTtelah mengalami perkembangan yang bernilai dibanding
denganBMT-BMT yang ada kota Bandung.
Inilah layanan bagi umat merindukankesejukan dan kebeningan hati,mudah-
mudahan segala usaha ini memberikan maknabagi perubahan ekonomi dan Moral
Ummat.

2)      Divisi Usaha SMM Daarut Tauhiid


Bermula dari Kedai Ikhwan dan Akhwat yangdinamai dengan Daarul Ikhwan dan
Daarul Akhwat ditahun 90-an, denganperkembangan yang signifikan pada tahun 1993
dibentuklah Super Mini Market,sebagai Unit Usaha hasil penggabungan Daarul Ikhwan
dan Daarul Akhwat danmemulai Usahanya diGedung Masjid Lt.1
Pada tahun 1997 SMM mulai menempati Gedung barudi Lantai dasar dengan luas
200 m2 dan secara berangsur dari tahun ke tahun.
Divisi SMMmerupakan Divisi Usaha yang menghasilkan omset terbesar diantara 3 divisi
lainyang ada di Kopontren Daarut Tauhiid dengan rata-rata omset sebesar Rp. 350
jutaRupiah setiap bulannya.
Untuk penyediaan kebutuhan sehari-hari bagi Jama’ah,Anggota Koperasi maupun
santri Daarut Tauhiid, SMM menyediakan segala kebutuhandari mulai perlengkapan
rumah tangga, Sembilan Bahan Pokok (SEMBAKO), jugamenyediakan aneka makanan
ringan yang tidak saja produk-produk dari perusahaanyang terkemuka seperti Indofood,
tapi juga menyediakan aneka makanan ringan hasilIndustri Rumah tangga/ Home Industri
(termasuk anggota Koperasi).
SMM juga  menyediakaan kebutuhan anggota dan masyarakat memiliki 3 toko :
SMM Swalayan, SMM Bookstore, dan SMM Fashion hal ini dilakukan dalam rangka
membantu menfasilitasidalam mengembangkan para pengusaha skala kecil dan
Menengah.
Dengan Suasana Pesantren yang tenang dan sejukdengan keramahan pelayanan
para santrinya, merupakan kelebihan tersendiri bagipara pengunjung yang
menyengajakan diri untuk berbelanja.

13
Sebagai nilai plus yang lainnya SMM juga menyediakan keperluan-keperluan
Fashion Muslim-Muslimah mulai dari Keperluan untuk Ibadah sehari-hari, fashion
untuksuasana relaks sampai dengan kebutuhan ibadah haji (musiman). 
Sebagai Pesantren yang sangat memperhatikanpengembangan ilmu pengetahuan
terutama dalam hal keislaman (ahli Fikir), SMMmenyediakan aneka Buku-buku Islami
dan berbagai CD juga Al-Qur’an. SMM menjadi alternatif tempat belanja yangdicari oleh
ummat yang haus akan ilmu pengetahuan. 

3)      Divisi Usaha LP2ES Daarut Tauhiid

LP2ES - Learning Center merupakan lembaga yang digagas oleh Koperasi


Pondok Pesantren (Kopontren) Daarut Tauhiid pada bulan Oktober 2001 yang bergerak
di bidang pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia. Pada awalnya bernama
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah Daarut Tauhiid (LP2ES Daarut
Tauhiid), namun seiring berjalannya waktu dan ruang lingkup garapan yang lebih luas
maka sekarang lebih dikenal dengan nama LP2ES - Learning Center. Tageline yang
diangkat yaitu "Awal Dari Kesuksesan Anda", ini bermakna bahwa LP2ES menjadi
pijakan awal menuju sukses yang ingin diraih oleh alumni, baik sukses dunia maupun
sukses akhirat. 
Lembaga ini berkonsentrasi dalam kegiatan pelatihan dan pendidikan
kewirausahaan atau entrepreneurship serta leadership yang berbasis Manajemen Qolbu
(MQ). Metode pembelajaran yang selalu digunakan dalam semua pelatihan yaitu
GELAS, yang merupakan akromin dari Gembira, Emosional, Larut, Ajarkan, dan
Semangat. Sedangkan prinsip pembelajaran menggunakan prinsip "Gelas Kosong", yang
mana selalu siap menerima ilmu dengan menempatkan diri selalu berada dalam kondisi
tidak tahu. 
Desain kurikulum program yang disiapkan merupakan formula sederhana yang
mencakup pemenuhan kebutuhan spiritual, emosional, leadership dan financial dengan
harapan mampu melahirkan individu-individu yang berjiwa leadership entrepreneur yang
mampu membangun diri dan menjalankan bisnis yang berbasis manajemen qolbu dengan
mengedepankan prinsip-prinsip syariah secara profesional. 

14
Program-program yang dikembangkan adalah program yang berkaitan dengan
tema utama kami, Entrepreneurship, Leadership dan Ekonomi Syariah. Khusus untuk
program entreprenenurship, dengan didukung oleh 6 divisi usaha milik Kopontren Daarut
Tauhiid dan puluhan rekanan pelatihan yang dikembangkan dan dikelola secara
profesional, para peserta pelatihan dapat mengamati secara langsung bahkan terjun
langsung dalam praktek lapangan agar materi yang disampaikan selama pelatihan dapat
diaplikasikan dan lebih dipahami. Kami menyebutnya sebagai experiential learning
system dengan materi yang applicable dan jenis usaha yang dapat diadopsi di lingkungan
masing-masing. Leadership adalah satu program kami yang sangat banggakan.
Tampilkan potensi memimpin Anda dengan bergabung dengan LP2ES - Learning Center.
Kami berikan solusi untuk How To Lead with Learn To Lead. Bukan hanya belajar
menjadi atasan, tetapi juga bisa menjadi pemimpin bagi diri sendiri yang lebih
pentingnya. Ekonomi syariah adalah program yang akan membawa keberkahan dalam
aktivitas anda. Prinsip ekonomi syariah lebih menjadi solusi dalam perkembangan dunia
pada saat ini. Kami meyakini program ini adalah program masa depan yang
mencerahkan. 
Dengan dijalankan oleh sebanyak 15 orang karyawan yang terdiri dari direktur,
manager R&D, manager operasional, manager marketing, staf program, staf marketing,
staf desain animasi, dan staf administrasi serta dukungan website di www.lp2es.com,
LP2ES mampu bersaing dalam penyelenggaraan pelatihan secara profesional di
Indonesia dan global sekalipun. 
Dengan pengalaman lebih dari satu windu, LP2ES sudah mempunyai beribu-ribu
alumni yang tersebut di seluruh pelosok nusantara. Instansi pemerintah, industri-industri
strategis, perbankan, dan perusahaan multinasional menjadi alumni pelatihan yang
menjadi kebanggaan LP2ES. Semua lapisan usia sudah pernah LP2ES latih demi satu
tujuan yang lebih besar, Menuju Indonesia yang Mandiri. Dengan berbekal pengalaman,
keyakinan, kekuatan doa, serta motivasi yang kuat untuk terus memperbaiki diri, LP2ES
percaya setiap orang memiliki potensi yang luar biasa oleh karena itu setiap alumni
LP2ES harus mampu memahami dan mengenali potensi dirinya sehingga mampu dengan
mudah untuk mengaktualisasikan dirinya di masyarakat sesuai dengan bakat dan
minatnya. Tentu saja pelatihan yang diikuti merupakan awal untuk membuka gembok-

15
gembok keraguan, ketakutan, dan kemalasan untuk masuk ke dalam kesuksesan dunia
dan akhirat. 

4)      Divisi Usaha PT. GSP (Global Solution Provider)

GSP dibentuk pada tanggal 01 Agustus 2002 yang awalnya bernamaDaarut


Tauhiid Service Provider (DTSP) merupakan salah satu usaha dariBUMY (Badan Usaha
Milik Yayasan) Daarut Tauhiid dan alhamdulillahmendapat kepercayaan untuk
mengelola keamanan, kebersihan dan kerapihandi seluruh kompleks Daarut Tauhid. Pada
Tahun 2004 karena perubahanperaturan perundang-undangan, maka DTSP dilikuidasi
oleh Yayasan DaarutTauhiid dan kepemilikannya di pindahkan ke Kopontren Daarut
Tauhiid.
Maka mulai tanggal 12 Agustus 2004 DTSP resmi bergabung menjadi salahsatu
Divisi Usaha Koperasi Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (KOPONTREN)Daarut Tauhiid
Bandung, dengan bisnis utamanya jasa Cleaning Service , Cleaning Tools dan Security
Service dan merubah nama menjadi Global Service Provicer (GSP) Kopontren Daarut
Tauhiid.
Kopontren Daarut Tauhiid sendiri berdiri tanggal 4 April 1994, denganakta
notaris No. 10999/BH/KWK – 10/21 Wiratni SH, dan telah disahkanakta perubahan oleh
kantor Dinas Koperasi Bandung dengan N0518/PAD.24-DISKOP/2003. Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP)

Usaha Koperasi Pondok Pesantren (KOPONTREN) Daarut Tauhiid Bandung,


yang mana didalamnya terdapat :
a)      SMM ( Super Mini Market )
b)      BMT ( Baitul Maal wa Tanwil )
c)      Cottage & Café Daarul Jannah
d)     LP 2 ES ( Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syari’ah)
e)      DT Craft ( Divisi Usaha Kerajinan Tangan Islami)
f)       GSP ( Divisi Usaha Cleaning Service, Security Service dan Cleaning Tools )
g)      PAM (Pelayanan Anggota Masyarakat)

16
Global Service Provider ( GSP ) adalah Penyedia Jasa CleaningService,
Security Service dan Cleaning Tools yang profesional danmengedepankan
kemaslahatan dan keuntungan bersama karena tujuan kamitidak hanya Bisnis
semata tetapi lebih mengedepankan 5 – B ( limakonsep untung Aa Gym ) yaitu:
Bila jadi Amal Soleh, Bila jadi Ilmu, Bila Bermanfaat, Bila Menambah
Silaturahmi, Bila menguntungkan orang lain).

5)      Divisi Usaha Cafe & Catering Daarul Jannah 

Usaha Cafe & Catering Daarul Jannah  Mulai beroperasi pada Bulan Januari
1998. Pada awalnya Cafe & Catering DJ dioperasikan  hanya  untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi peserta pelatihan Management Qolbu dan peserta manasik haji di
Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Bandung pimpinan KH Abdullah Gymnastiar. Kini
kami mengembankan diri untuk memberikan pelayanan seluas-luasnya bagi masyarakat
yang memerlukan jasa catering baik pribadi atau keluarga, perusahaan swasta maupun
instansi pemerintah.
Memberikan pelayanan yang memuaskan adalah prinsip usaha yang kami
jalankan, dengan semangat itulah Daarul Jannah Cafe & Catering telah banyak
melakukan perubahan dan perbaikan dari segi pelayanan, kualitas makanan, variasi menu
dan jumlah produksi sesuai dengan tingkat kebutuhan konsumen. Kritik dan saran yang
membangun akan senantiasa kami harapkan menuju pelayanan yang lebih baik.
Ditunjang oleh tenaga kerja yang berpengalaman dan profesional kami senantiasa 
mengikuti selera konsumen dalam penyajian menu dan tetap mengikuti perkembangan
trend kuliner yang ada. Untuk itu pula Daarul Jannah Cafe & Catering telah mendapat
sertifikasi kesehatan dalam pengolahan makanan dan peralatan penyajian dari Dinas
Kesehatan Jawa Barat.

6)      Divisi Usaha Cottage Daarul Jannah

Dalam melengkapi pelayanannya, Kopontren Daarut Tauhiid menyediakan sarana


penginapan bagi jama’ah yang datang dari jauh atau jama’ah yang sengaja menikmati
kesejukan suasana Pesantren Daarut Tauhiid dan ketenangan dalam beristirahat.

17
Cottage Daarul Jannah memiliki tempat yang  strategis di daerah Bandung Utara
dekat dengan tempat rekreasi dan mudah dijangkau oleh kendaraan
Ketika memasuki Cottage, anda akan merasakan suasana yang berbeda, seolah
berada ditempat yang jauh dari hiruk-pikuk masyarakat, Kontstruksi bangunan di desain
dari Kayu bercirikan budaya Sunda., menimbulkan ketenangan dan suasana yang hening,
bagi siapapun yang menginap di Cottage.
Sapaan yang hangat dari para santri, menambah ketenangan dan kesejukan bagi
siapapun yang berkunjung ke Cottage. 
Untuk menjamu para tamu, Cottage Daarul Jannah dilengkapi pula dengan
Cafetaria,tempat yang pas untuk melayani kebutuhan konsumsi para tamu, dengan menu-
menuyang khas berkelas Hotel, anda dapat merasakan kelengkapan pelayanan kami.

18
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan penyajian data tentang bagaimana


membangun ekonomi umat berbasis syariah pada koperasi pondok pesantren Daarut
Tauhiid dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Peran koperasi dalam membangun ekonomi umat berbasis syariah yaitu


Kopontren (koperasi pondok pesantren) beserta unit-unit (divisi) usahanya
berikhtiar untuk menjadi solusi ekonomi bagi sebanyak-banyak ummat
sebagaimana visi dan misi Kopontren. Ikhtiar untuk menjadi bagian dari
solusi membangun perekonomian ini terus dilakukan dari skup yang paling
kecil hingga harapannya bisa melakukan hal yang lebih besar, sebagaimana
diajarkan guru kita. Mulai dari diri, mulai dari hal yang kecil dan mulai dari
saat ini.

2. Peningkatan ekonomi di pondok pesantren dengan adanya koperasi ini


menunjukkan bahwasannya hal-hal yang berkaitan dengan sarana telah
terbantu oleh koperasi. Dikarenakan koperasi yang menggerakan sistem jual
beli di dalam pesantren. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya 5 unit
usaha dalam naungan Kopontren Daarut Tauhiid. Oleh karena itu, kopontren
memiliki dewan pengawas Syariah yg memiliki sertifikasi MUI, yang
memastikan setiap produk baik jasa maupun produk barang yang dihasilkan
oleh unit usaha tidak melanggar aturan/prinsip syariah.

B. Saran

Setelah mengadakan penelitian di koperasi, selama ini koperasi melakukan


beberapa peran dari tanggung jawab koperasi. Dikarenakan koperasi adalah BUMP
(Badan Usaha Milik Pesantren) walaupun sudah melakukan

19
#1

Alhamdulillah Kopontren DT telah berdiri sejak 9 April 1994, hingga saat ini Kopontren
memiliki 5 unit usaha, yaitu :

✅ Unit Baitul Maal wa Tamwil Daarut Tauhiid (BMT DT), bergerak di bidang simpan pinjam
dan pembiayaan syariah

✅ Unit Sehati Muslim Mart Daarut Tauhiid (SMM DT), bergerak di bidang Retail

✅ Unit Cottage dan MICE Daarul Jannah, bergerak di bidang penyedia jasa penginapan islami
dan jasa MICE

✅ Unit Trans IT, bergerak di bidang rental kendaraan roda 4, pemeliharaan

 jaringan komputer dan property

✅ Unit Pengembangan Usaha dan Kemitraan

Kopontren beserta unit² usahanya berikhtiar untuk menjadi solusi ekonomi bagi sebanyak-
banyak ummat sebagaimana visi dan misi Kopontren.

Ikhtiar untuk menjadi bagian dari solusi membangun perekonomian ini terus dilakukan dari skup
yang paling kecil hingga harapannya bisa melakukan hal yang lebih besar, sebagimana diajarkan
guru kita

Mulai dari diri, mulai dari hal yang kecil dan mulai dari saat ini.

20
#2

Strategi pengelolaan yang dilakukan oleh Kopontren DT adalah menerapkan konsep/prinsip


syariah dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh unit-unit usaha dibawah nya. Saat ini
Kopontren memiliki dewan pengawas Syariah yg memiliki sertifikasi MUI, yg memastikan
setiap produk baik jasa maupun produk barang yg dihasilkan oleh  unit usaha tidak melanggar
aturan/prinsip syariah. Contohnya :

✅ BMT DT, setiap produk funding (penghimpunan dana) maupun landing (penyaluran dana)
harus dipastikan terbebas dari unsur riba

✅ SMM Swalayan, setiap produk yang dijual di toko dipastikan bersertifikat halal, tidak
menjual alat kontrasepsi, produk subhat apalagi haram

✅ Cottage DJ, penginapan islami yg hanya menerima tamu sesuai mahrom, menyediakan alat
sholat d tiap kamar dan memberikan informasi waktu sholat

 Begitu pula dg unit² yg lain

Yg menjadi titik tekan dalam setiap kegiatan usaha yg dilakukan adalah tidak semata-mata
mencari keuntungan materi namun dari segi keberkahan juga. Karena jika dikembalikan pada
tujuan awal dibangunnya Kopontren ini adalah menjadi salah satu pendukung kegiatan dakwah
pesantren.

21

Anda mungkin juga menyukai