Anda di halaman 1dari 4

1.

Dharma Putra adalah seorang penekun yoga, setiap harinya ia selalu menyempatkan diri untuk
melakukan yoga asanas di tempat yang mendukung tercapainya pikiran yang hening. Namun, suatu
hari terjadi gempa dasyat saat ia tengah beryoga, yang harusnya ia lakukan pada saat itu adalah…

Melanjutkan yoganya dengan berpasrah pada Tuhan

Menghentikan yoganya dan berdoa agar selamat dari bencana

Melanjutkan yoganya hingga selesai, baru kemudian menyelamatkan diri

Menyelamatkan diri dengan berlari menuju tempat yang aman

Menghentikan yoganya, menunggu keadaan aman baru melanjutkan kembali

2. Ishika adalah anak yang taat beragama juga selalu menjalankan kewajibannya sebagai seorang anak
bagi orang tuanya. Pada suatu hari saat ia tengah bersembahyang, tiba-tiba ibunya memanggil. Yang
dilakukan ishika sebaiknya adalah...

Mengaibakan panggilan ibunya dan melanjutkan sembahyang sampai selesai

Menghentikan sembahyangnya sejenak dan mencari ibunya

Menjawab panggilan ibunya dengan tetap melanjutkan sembahyang

Menjawab panggilan ibunya dan baru menyelesaikan sembahyangnya

Melanjutkan sembahyang dan setelahnya baru menjawab panggilan ibunya

3. Hari senin akan diadakan upacara bendera pukul 07.30 WITA. Maka saya biasanya...

Menunggu bel berbunyi baru menuju lapangan

Menuju lapangan sebelum upacara mulai

Sudah siap dilapangan sebelum upacara bendera dimulai

Tepat pukul 07.30 WITA bersiap di lapangan upacara bendera

Menunggu dipanggil guru untuk menuju lapangan upacara


4. Disajikan data sebagai berikut!
Tabel 1. Kategori Variabel Tingkat Tabel 2. Kategori Variabel Konkretisasi
Pendidikan Guru Agama Hindu Siswa Tri Kāya Parisuddha Siswa Sekolah
Sekolah Menengah Atas Menengah Atas

No. Tingkat Persentase Kategori No. Kelas Interval Persentase Kategori


Sangat 1 91-112 40% Sangat Baik
1 Tamat S3 0%
Tinggi
2 77-90 52% Baik
2 Tamat S2 31% Tinggi
3 63-76 8% Sedang
3 Tamat S1 69% Sedang
4 49-62 0% Kurang
Tamat
4 0% Rendah 5 28-48 0% Sangat Kurang
Diploma
Jumlah 100% 100%

Tabel 3. Kategori Variabel Tingkat Tabel 4. Kategori Variabel Kecerdasan


Pendidikan Orang Tua pada Anak Spiritual pada Anak Sekolah Menengah
Sekolah Menengah Pertama Pertama

No. Tingkat Persentase Kategori


Tamat No. Kelas Interval Persentase Kategori
Sangat
1 Perguruan 11,1% 1 84,5-104 37% Sangat Baik
Tinggi
Tinggi 2 71,5-84 51% Baik
Tamat
2 47,2% Tinggi 3 58,5-71 12% Sedang
SMA/SMK
Tamat 4 45,5-58 1% Kurang
3 25% Sedang 5 26-45 Sangat Kurang
SMP
4 Tamat SD 16,7% Rendah 100%
Jumlah 100%

Tabel 1 dan 3 menunjukkan persentase tingkat pendidikan guru Agama Hindu dan orang tua siswa yang
dibagi menjadi empat kategori dengan kriteria semakin tinggi tamatannya, maka semakin tinggi pula
tingkat kategorinya, seperti yang telah disajikan pada tabel. Sedangkan tabel 2 dan 4 menunjukkan hasil
hitung kuesioner siswa dengan variabel konkretisasi Tri Kaya Parisudha dan variabel kecerdasan
spiritual. Kedua variabel tersebut pada praktinya memiliki bentuk yang mirip, yang mana variabel
konkretisasi Tri Kaya Parisudha merupakan implementasi atau bentuk nyata prilaku seseorang yang
mencerminkan ajaran Tri Kaya Parisudha sedangkan varibel kecerdasan spiritual merupakan sikap atau
perilaku seseorang yang mencerminkan selalu merasakan hehadiran Tuhan dalam setiap aktivitas yang
dilakukan, cenderung kepada kebaikan, berjiwa besar dan memiliki empati. Berdasarkan tabel di atas,
maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah? Jelaskan alasannya berdasarkan data pada tabel!
Jawaban:

Kesimpulan dari tabel di atas ialah semakin tinggi tingkat pendidikan seorang pendidik, maka semakin
baik pula perilaku keagamaan anak didiknya.

Alasannya, pada tabel 1 dan 2 menunjukkan tingkat pendidikan guru ada pada kategori sedang dan tinggi,
yakni di angka 69% dan 31% yang berbanding lurus dengan konkretisasi Tri Kaya Parisudha pada siswa
yang lebih banyak berada pada kategori baik dan sangat baik, yakni di angkat 51% dan 37%. Begitu pula
pesentasi yang ditunjukkan pada tabel 3, yakni variabel tingkat pendidikan orang tua siswa ada pada
kategori sedang sebanyak 25%, tinggi 47,2 % dan sangat tinggi 11,1%. Hal tersebut juga berbanding lurus
dengan variabel kecerdasan spiritual pada tabel 4 yang menunjukkan 37% pada kategori sangat baik dan
51% pada kategori baik. Seorang pendidik dalam hal ini tidak hanya sebatas guru di sekolah, tetapi juga
termasuk orang tua yang menjadi pendidik pada jalur pendidikan informal, yakni keluarga.

Kata Kunci:

Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin baik perilaku anak didiknya. Hal ini didasarkan pada
persentase yang ditunjukkan masing-masing tabel di atas.

5. Pada hari ulang tahun saya yang ke-17, keluarga saya mengajak untuk merayakannya di salah satu
tempat makan dengan mengundang teman-teman dekat saya. Di tempat tersebut, setiap harinya selalu
mengadakan acara live acustic. Pada saat itu, lagu pertama yang dibawakan ialah lagu Indonesia
Raya. Mendengar lagu Indonesia Raya dinyanyikan saya sontak langsung berdiri dan dengan hikmad
mendengarkannya serta ikut melantunkannya, namun ternyata keluarga, teman-teman dan pengunjung
yang lain tetap duduk santai sembari menikmati makanan yang sudah disediakan. Bahkan beberapa di
antara mereka malah menertawakan tindakan saya. Namun, meskipun demikian saya tetap berdiri
sampai lagu tersebut selesai dimainkan. Bagaimanakah pendapat kamu terhadap perilaku tokoh saya
pada wacana di atas?
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Alasannya:

Jawaban:
Sangat setuju (100)
Karena lagu Indonesia Raya merupakan lagu kebangsaan sehingga saat lagu tersebut dikumandangkan,
maka seorang warga Negara yang taat hendaklah mendengarkannya dengan berdiri tegak dan sikap
hormat. Hal ini sesuai dengan Undang-undang khususnya pada pasal 62.

Setuju (90)
Karena lagu Indonesia Raya merupakan lagu kebangsaan yang mana jika dikumandangkan hendaknya
didengarkan dengan sikap yang menunjukkan rasa hormat pada lagu kebangsaan tersebut.
Ragu-ragu (80)
Karena lagu Indonesia Raya merupakan lagu kebangsaan, namun diperdengarkan di tempat atau acara
tidak formal, sehingga dapat diperdengarkan sebagai lagu lainnya atau tidak perlu dengan sikap berdiri
dan hormat serta karena orang lain juga tidak melakukannya.

Tidak Setuju (70)


Karena lagu Indonesia Raya merupakan lagu kebangsaan yang sebenarnya tidak boleh dikumandangkan
di sembarang tempat, sehingga tidak perlu diperdengarkan dengan berdiri dan sikap hormat sebab hanya
membuat kita malu serta orang disekitar tidak melakukannya.

Sangat tidak setuju (60)


Karena lagu Indonesia Raya merupakan lagu kebangsaan sehingga dalam mengumandangkannya harus
sesuai dengan aturan yang ada. Menyanyikan lagu Indonesia Raya di sebuah tempat makan merupakan
salah satu pelanggaran terhadap Undang-undang Pasal 59 yang mengatur kapan dan dimana saja lagu
Indonesia Raya dapat dikumandangkan. Merujuk pada hal tersebut, maka tidak perlu mendengarkan
dengan sikap berdiri dan hormat saat mendengarkannya di waktu dan tempat yang salah.

Kata Kunci:

Bawasannya sikap seorang pendengar lagu kebangsaan dimanapun dan kapanpun harus berdiri tegak dan
sikap hormat. Bukan mempermasalahkan tepat tidaknya lagu tersebut diperdengarkan atau bukan tentang
si yang menyanyikan.

Anda mungkin juga menyukai