Model Jones PDF
Model Jones PDF
ARIERAHAYU@GMAIL.COM MODEL JONES 1991
Paper Deskriptif | arierahayu
MODEL JONES 1991
Jones mengembangkan model pengestimasi akrual diskresioner untuk mendeteksi manipulasi laba
regression dengan model ini. Ini berarti akrual diskresioner diperoleh dengan membandingkan
akrual tahun t, saat terjadinya manipulasi laba, dengan rata‐rata akrual akrual normal
perusahaan itu sendiri pada tahun‐tahun sebelumnya.
IDE DASAR
Akrual, secara teknis, merupakan perbedaan antara kas dan laba. Akrual merupakan komponen
utama pembentuk laba dan akrual disusun berdasarkan estimat‐estimat tertentu. Misalnya saja
biaya depresiasi, untuk mengetahui besarnya biaya ini kita harus mengetahui kosnya, umur
dan tidak bisa diubah‐ubah namun umur manfaat dan metode depresiasi bisa diubah sesuai dengan
kebijakan atau pertimbangan atau discretion managemen.
Secara umum, akrual, yang merupakan produk akuntansi, dapat dianggap memiliki jumlah yang
“relatif tetap” dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan aturan akuntansi terkait juga tidak
mengalami perubahan. Perubahan akrual yang terjadi, oleh karenanya, dapat dianggap sebagai hal
managemen yang berlebihan dan bila pada saat yang sama managemen juga memiliki
1
Seluruh penjelasan dalam bagian ini diperoleh dari paper Jennifer J. Jones (1991) berjudul Earnings Management
during Import Relief Investigation.
2
Kata discretion inilah yang melandasi terbentuknya istilah akrual diskresioner. Ini terjadi karena jumlah akrual
diskresioner berasal dari diskresi (discretion), pilihan, atau pertimbangan manager alih-alih sekedar mengikuti atau
diturunkan dari kondisi ekonomik perusahaan.
E‐mail: arierahayu@gmail.com Page 2
insentif/motif untuk memanipulasi laba maka perubahaan akrual yang terjadi dianggap sebagai
bentuk manipulasi laba yang dilakukan managemen.
Model Jones berfokus pada akrual total sebagai sumber manipulasi. Akrual total digunakan alih‐
alih satu atau dua akun tertentu saja. Ini dilakukan dengan harapan bahwa akrual total akan
mampu menangkap porsi yang lebih besar dari manipulasi oleh manager daripada porsi yang
ditangkap bila menggunakan satu dua akun saja.
KONSEP MODEL JONES 1991
Namun demikian, tidak semua perubahan akrual berasal dari diskresi managemen. Ada juga
perubahan akrual yang berasal dari perubahan kondisi ekonomik perusahaan itu sendiri.
Perubahan penjualan, misalnya, akan berpengaruh pada jumlah akrual terkait. Ini berarti usaha
untuk menguji manipulasi laba melalui akrual perlu mempertimbangkan perubahan kondisi
ekonomik perusahaan yang dapat mempengaruhi akrual ketika mengestimasi akrual diskresioner.
Jones 1991 berusaha mengontrol pengaruh perubahan kondisi tersebut pada akrual dengan
dalam model yang dibangunnya.
Perubahan pendapatan mempengaruhi perubahan akrual yang berasal dari modal kerja
working capital seperti piutang, sediaan, dan utang. Perubahan pendapatan digunakan sebagai
variabel kontrol karena relatif objektif sebagai ukuran operasi perusahaan sebelum manipulasi
akrual oleh manager. Namun demikian pendapatan tidak sepenuhnya eksogenus atau terlepas
dari usaha manipulasi laba dan, dengan demikian, tidak sepenuhnya objektif. Hal ini terjadi bila
pengiriman barang agar perusahaan dapat mengakui pendapatan lebih awal.
E‐mail: arierahayu@gmail.com Page 3
Sementara itu, PPE dimasukkan ke dalam model untuk mengontrol porsi akrual total yang
seperti pada pengaruh pendapatan yang dikontrol dengan perubahan pendapatan, PPE dimasukkan
biaya depresiasi total lah, bukannya perubahan biaya depresiasi, yang tercakup dalam ukuran
akrual total.
Model Jones kemudian mendefinisi akrual diskresioner sebagai bagian akrual yang
terjadi/dilaporkan pada periode tersebut di luar bagian akrual yang
umum terjadi – konstan
terjadi karena perubahan pendapatan/penjualan – koefisien perubahan pendapatan
terjadi karena adanya PPE – koefisien PPE
persamaan Model Jones ditulis sebagai berikut:
EQUATION 1
MODEL JONES
1 ∆
yang dalam hal ini:
TAit akrual total pada tahun t untuk perusahaan i,
∆REVit pendapatan pada tahun t dikurangi pendapatan pada tahun t‐
1 untuk perusahaan i,
PPEit gross property, plant, and equipment pada tahun t untuk
perusahaan i,
Ait‐1 aset total pada tahun t untuk perusahaan i,
it error term pada tahun t untuk perusahaan i,
i 1, … , N indeks perusahaan
E‐mail: arierahayu@gmail.com Page 4
t 1, … , Ti, indeks tahun untuk tahun‐tahun yang dimasukkan
dalam periode pengestimasian untuk perusahaan i. Periode
estimasi adalah serial tahun terpanjang sampai dengan dua
tahun sebelum saat investigasi selesai atau dilengkapi.
Semua variabel dalam model pengestimasi akrual diskresioner kemudian diskala dengan aset
total tahun sebelumnya lagged asset untuk mengurangi heteroskedastisitas. Penskalaan ini
merupakan suatu pendekatan weighted least squares WLS untuk mengestimasi sebuah
persamaan regresi yang memiliki disturbance term yang heteroskedastik. WLS mensyaratkan
semua variabel, dependen dan independen, untuk dibagi dengan estimat variansi disturbance
disturbance term dan, oleh karenanya, ia menggunakan aset total tahun sebelumnya sebagai
penskala.
AKRUAL DISKRESIONER
αi, β1i, dan β2i. Model ini mengasumsikan hubungan stasioner antara akrual nondiskresioner dan
EQUATION 2
AKRUAL DISKRESIONER MODEL JONES 1991
1 ∆
yang dalam hal ini p adalah indeks tahun untuk tahun‐tahun yang termasuk dalam periode prediksi.
Tahun yang termasuk dalam periode prediksi adalah tahun saat selesai atau lengkapnya investigasi
E‐mail: arierahayu@gmail.com Page 5
dan satu tahun sebelumnya untuk masing‐masing perusahaan yang termasuk dalam industri yang
diinvestasi dalam rangka pemberian import relief. Prediction error, uip, merepresentasi
tingkat/level akrual diskresioner pada waktu p.
SUM‐UPS: LANGKAH‐LANGKAH MENGESTIMASI AKRUAL
DISKRESIONER DENGAN MODEL JONES
Berikut ini merupakan langkah‐langkah mengestimasi akrual diskresioner dengan Model Jones:
1. Mengestimasi koefisien αi, β1i, dan β2i pada Model Jones Equation 1 .
squares. Data yang digunakan untuk mengestimasi adalah data sebelum periode manipulasi
laba. Koefisien yang diperoleh kemudian merupakan estimat αi, β1i, dan β2i yang masing‐
2. Mengestimasi akrual diskresioner.
saat terjadinya manipulasi laba i.e. tahun dikeluarkannya surat investigasi dan satu tahun
dalam Equation 2 dengan data perusahaan terkait saat kejadian atau terjadinya manipulasi
laba.
MODIFIED JONES
Model Jones ini memiliki kelemahan yaitu asumsi implisitnya adalah pendapatan bersifat
nondiskresioner. Hal ini berarti pendapatan, dalam Model Jones, tidak “boleh” dalam keadaan
dimanipulasi oleh managemen. Bila ternyata managemen juga memanipulasi pendapatan, misalnya
E‐mail: arierahayu@gmail.com Page 6
melalui pengakuan pendapatan yang dipercepat atau diperlambat, maka akrual diskresioner
Dechow et al. 1995 kemudian memperbaiki kelemahan tersebut dengan mengurangkan
variabel perubahan piutang dari variabel perubahan pendapatan untuk pengestimasian akrual
nondiskresioner di saat periode kejadian i.e. periode yang diduga ada manipulasi laba di
dalamnya . Persamaan untuk menghitung akrual nondiskresioner Model Jones modifikasian adalah
sebagai berikut:
EQUATION 3
MODEL JONES MODIFIKASIAN
1 ∆ ∆
yang dalam hal ini
NDAτ akrual nondiskresioner,
∆RECτ piutang pada tahun τ dikurangi pendapatan pada tahun τ‐1
Model Jones modifikasian ini secara implisit mengasumsikan bahwa semua perubahan dalam
penjualan kredit pada periode kejadian merupakan hasil manipulasi laba. Hal ini didasarkan pada
alasan bahwa lebih mudah memanipulasi laba dengan mengubah pengakuan pendapatan dari
penjualan kredit daripada mengubah pengakuan pendapatan dari penjualan kas.
E‐mail: arierahayu@gmail.com Page 7
SUM UPS: MENGESTIMASI AKRUAL DISKRESIONER DENGAN MODEL JONES
MODIFIKASIAN
Berikut ini merupakan langkah‐langkah mengestimasi akrual diskresioner dengan Model Jones
modifikasian:
1. Mengestimasi koefisien αi, β1i, dan β2i pada Model Jones Equation 1 .
squares. Data yang digunakan untuk mengestimasi adalah data sebelum periode manipulasi
laba. Koefisien yang diperoleh kemudian merupakan estimat αi, β1i, dan β2i yang masing‐
2. Mengestimasi akrual diskresioner.
Estimat ai, b1i, dan b2i yang telah diperoleh sebelumnya digunakan dalam Equation 3 dengan
data perusahaan terkait saat kejadian atau terjadinya manipulasi laba. Ini akan
kita perlu mengurangkan NDA dari akrual total TA .
DATA CROSS SECTIONAL
pada data yang digunakan. Berikut ini merupakan langkah‐langkah mengestimasi akrual
diskresioner Model Jones dengan data cross sectional:
1. Mengestimasi koefisien αi, β1i, dan β2i pada Model Jones Equation 1 .
squares. Data yang digunakan untuk mengestimasi hanyalah data perusahaan yang tidak
diduga memanipulasi laba. Dengan kata lain, data perusahaan yang diduga memanipulasi
E‐mail: arierahayu@gmail.com Page 8
laba dikeluarkan dari data yang digunakan untuk mengestimasi. Koefisien yang diperoleh
kemudian merupakan estimat αi, β1i, dan β2i yang masing‐masingnya respectively kita
sebut dengan ai, b1i, dan b2i .
2. Mengestimasi akrual diskresioner.
Akrual diskresioner dihitung dengan menggunakan estimat ai, b1i, dan b2i yang telah
diperoleh sebelumnya digunakan dalam Equation 2. Hal ini dilakukan untuk semua
perusahaan, baik yang diduga memanipulasi laba maupun yang tidak diduga memanipulasi
laba.
REFERENSI
Dechow, P. M., R. G. Sloan, dan A. P. Sweeney. 1995. Detecting earnings management. The
Accounting Review 70 2 : 193‐225.
Jones, J. J. 1991. Earnings management during import relief investigations. Journal of Accounting
Research 29 2 : 193‐228.
E‐mail: arierahayu@gmail.com Page 9