Anda di halaman 1dari 26

ANALISA LEVERAGE

DAN STRUKTUR
KEUANGAN
• Dini Dwi Lestari
• Fitria Almatin
• Hanatasya Erika Putri
• Karina Amalia Darmawan
• Sinta Andriani
PENGERTIAN ANALISA LEVERAGE
& STRUKTUR KEUANGAN
Analisa Leverage digunakan untuk mengukur komposisi
perbandingan antara dana atau modal sendiri yang dicerminkan dalam
komponen modal dengan dana luar.

Struktur finansial atau sering juga disebut struktur keuangan


dapat diartikan sebagai cara bagaimana aktiva-aktiva perusahaan
dibelanjai, dengan demikian struktur finansial tercermin pada
keseluruhan pasiva dalam neraca. Struktur finansial mencerminkan pula
perimbangan baik dalam artian absolut maupun relatif antara
keseluruhan modal asing (baik jangka pendek maupun jangka panjang)
dengan modal sendiri (Bambang 1995).
Sedangkan Weston dan Copeland (1997) mengartikan Struktur
keuangan sebagai cara bagaimana perusahaan membiayai aktivanya.
KONSEP BIAYA DAN ASUMSI BEP
Konsep biaya dalam dunia akuntansi yang menyatakan bahwa
seluruh proses akuisisi aset yang berkaitan dengan pengeluaran
perusahaan harus dicatat dalam pembukuan sebagai biaya.

Analisis Break Even Point (BEP) adalah sebuah alat atau metode
yang digunakan untuk mengukur tingkat minimum penjualan yang harus
dilakukan untuk menutupi biaya. Komponen yang diperhatikan dalam
analisis Break Even Point yaitu volume produksi, volume penjualan,
harga jual, biaya produksi, biaya variabel, biaya tetap serta laba dan
rugi.
KONSEP BIAYA DAN ASUMSI BEP
Analisis Break Even Point berguna apabila beberapa asumsi dasar
dipenuhi. Asumsi-asumsi tersebut adalah :

1. Bahwa biaya pada berbagai tingkat kegiatan dapat diperkirakan


jumlahnya secara tepat.
2. Biaya yang dapat diperkirakan itu dapat dipisahkan mana yang
bersifat variabel dan mana yang merupakan beban tetap (fixed
cost). Analisa Break Even hanya dapat dihitung bilamana sebagian
biaya merupakan beban tetap.
3. Tingkat penjualan sama dengan tingkat produksi, artinya apa yang
diproduksi dianggap terjual habis. Dengan demikian tingkat
persediaan barang jadi tidak mengalami perubahan, atau
perusahaan sama sekali tidak menyediakan stock barang jadi.
KONSEP BIAYA DAN ASUMSI BEP
4. Harga jual produk perusahaan pada berbagai tingkat penjualan
tidak mengalami perubahan. Ini berarti pasarnya demikian
sempurna atau bahwa share pasaran perusahaan sedemikian
kecilnya sehingga tidak akan mampu merubah harga pasar yang
terjadi.
5. Efesiensi perusahaan pada berbagai tingkat kegiatan juga tidak
berubah, sehingga biaya variable setiap unit produk sama untuk
berbagai volume produksi.
6. Tidak terdapat perubahan pada berbagai kebijakan pimpinan yang
secara langsung berpengaruh terhadap beban tetap keseluruhan.
Dengan demikian biaya tetap keseluruhan juga tidak berubah.
7. Perusahaan dianggap seakan-akan hanya menjual satu macam
produk akhir.
ANALISA BEP DALAM MATEMATIK DAN TABEL

Analisa BEP dengan menggunakan rumus matematik

a. BEP dalam satuan uang penjualan

BEP (Rupiah) =

b. BEP dalam penjualan

BEP (Unit) =
ANALISA BEP DALAM MATEMATIK DAN TABEL

Contoh Soal
PT. Laksamana Raja di Laut memiliki data biaya dan rencana produksi
seperti berikut ini :
1. Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp140.000.000,00 yaitu terdiri dari :
a. Biaya Gaji Pegawai + Pemilik = Rp75.000.000,00
b. Biaya Penyusutan Mobil Kijang = Rp1.500.000,00
c. Biaya Asuransi Kesehatan = Rp15.000.000,00
d. Biaya Sewa Gedung Kantor = Rp18.500.000,00
e. Biaya Sewa Pabrik = Rp30.000.000,00
2. Biaya Variabel per Unit Rp. 75,000.00 yaitu terdiri dari :
f. Biaya Bahan Baku = Rp35.000,00
g. Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp25.000,00
h. Biaya Lain = Rp15.000,00
3. Harga Jual per Unit Rp95.000,00
4. Kapasitas produksi penuh 15.000 unit

Hitunglah BEP (Rupiah) dan BEP (Unit) ?


ANALISA BEP DALAM MATEMATIK DAN TABEL
Jawaban
BEP (Rupiah) =
=
=
=
= 665.000.000

BEP (Unit) =
=
=
= 7.000 unit
ANALISA BEP DALAM MATEMATIK DAN TABEL
Contoh Analisis BEP
dalam bentuk tabel
PERUBAHAN BEP DOL
Menurut Rodoni (2014) degree of operating leverage adalah
penggunaan aktiva dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan
harus menutup biaya tetap. Untuk mengukur operating leverage
digunakan degree of operating leverage (DOL). Dari DOL dapat
dilihat hubungan antara penjualan dengan EBIT. Dengan kata lain
DOL menunjukkan persentase perubahan didalam laba yang
diperoleh dan hasil operasi perusahaan dihubungkan dengan
besarnya persentase perubahan volume penjualan.
PERUBAHAN BEP DOL
Menurut Sudana (2011:157), operating leverage timbul bila
perusahaan dalam operasinya menggunakan aktiva tetap.
Penggunaan aktiva tetap akan menimbulkan beban tetap berupa
penyusutan. Perusahaan yang mempunyai operating leverage yang
tinggi, maka break event point (BEP) akan tercapai pada tingkat
penjualan yang relatif tinggi,dan dampak perubahan tingkat
penjualan terhadap laba akan semakin besar jika operating
leverage-nya semakin tinggi. Operating leverage digunakan untuk
mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap
keuntungan operasi perusahaan. Besar kecilnya leverage operasi
dalam penelitian ini dihitung dengan DOL (Degree of operating
leverage).
HUBUNGAN ANALISIS BEP DAN ANALISIS LEVERAGE

Pengertian
ANALISA BEP ANALISIS LEVERAGE

Merupakan suatu teknik analisa Merupakan penggunaan assets


untuk mempelajari hubungan dan sumber dana oleh
antara biaya tetap, biaya perusahaan yang memiliki biaya
variabel, keuntungan dan volume tetap (beban tetap) dengan
kegiatan. maksud agar meningkatkan
keuntungan potensial pemegang
saham.
HUBUNGAN ANALISIS BEP DAN ANALISIS LEVERAGE
Faktor yang mempengaruhi

ANALISA BEP ANALISIS LEVERAGE


1. Fixed Cost (Biaya Tetap) 1. Perusahaan memiliki biaya operasi
Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyewa
tetap atau biaya modal tetap.
tempat usaha, peralatan dll. 2. Jika semua biaya bersifat variabel,
maka akan memberikan kepastian
2. Variable Cost (Biaya Variable)
bagi perusahaan dalam
Yaitu biaya yang timbul dari setiap unit menghasilkan laba.
penjualan 3. Sebagian biaya perusahaan
3. Harga Penjualan bersifat  tetap, maka untuk
menghasilkan laba diperlukan
Yaitu harga yang kita tentukan dijual kepada tingkat penjualan minimum
pembeli.
tertentu.
HUBUNGAN ANALISIS BEP DAN ANALISIS LEVERAGE

Jenis-Jenis BEP

1. Break Even Point Unit

Merupakan titik pulang pokok (BEP) yang dinyatakan dalam jumlah penjualan produk di
nilai tertentu.
2. Break Even Point Rupiah

Merupakan titik pulang pokok (BEP) yang dinyatakan dalam jumlah penjualan atau harga
penjualan (P) tertentu.
3. Biaya Tetap

Merupakanbiaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak sedang berproduksi
seperti biaya gaji karyawan, biaya penyusutan peratalan usaha, biaya asuransi, dll.
HUBUNGAN ANALISIS BEP DAN ANALISIS LEVERAGE
Jenis-Jenis BEP
4. Biaya Variable

Merupakan biaya yang jumlahnya akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah
produksi. Misalnya bahan baku, bahan bakar, biaya listrik dll
5. Harga per unit

Merupakan harga jual barang atau jasa yang dihasilkan


6. Biaya Variable per unit

Merupakan total biaya variable dibagi dengan jumlah unit yang di produksi atau dengan
kata lain biaya rata-rata per unit.
7. Margin Kontribusi per Unit

Merupakan selisih harga jual per unit dengan biaya variable per unit.
HUBUNGAN ANALISIS BEP DAN ANALISIS LEVERAGE
Jenis-Jenis Analisis Leverage

Leverage Operasi
Berkaitan dengan penggunaan aktiva/operasinya
perusahaan yang disertai dengan biaya tetap.

Leverage Keuangan
Berkaitan dengan penggunaan dana dengan
beban tetap dengan harapan untuk
memperbesar pendapatan per lembar saham
biasa (EPS = Earning Per Share).
HUBUNGAN ANALISIS BEP DAN ANALISIS LEVERAGE
Manfaat
ANALISA BEP ANALISIS LEVERAGE
Analisis break even dapat membantu pimpinan Konsep operating dan financial
dalam mengambil keputusan mengenai hal-hal
sebagai berikut: Leverage bermanfaat untuk
1. Alat perencanaan untuk menghasilkan 1. Analisis
laba.
2. Memberikan informasi mengenai berbagai
2. Perencanaan
tingkat volume penjualan, serta 3. Pengendalian keuangan.
hubungannya dengan kemungkinan
memperoleh laba menurut tingkat
penjualan yang bersangkutan.
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara
keseluruhan.
4. Mengganti system laporan yang tebal
dengan grafik yang mudah dibaca dan
HUBUNGAN ANALISIS BEP DAN ANALISIS LEVERAGE
Rumus

ANALISA BEP ANALISIS LEVERAGE


1. BEP unit = 1. DOL =

2. DOL = = =

*keterangan :
2. Biaya BEP Rupiah =
Q : Kuantitas Barang (unit)

EBIT : Earning Before Interest & Tax

S : Penjualan

V : Biaya Variabel/unit

P : Harga/unit

CM : Contribution Margin

VC: Biaya Variabel tetap


HUBUNGAN ANALISIS BEP DAN ANALISIS LEVERAGE
Contoh Soal
Suatu perusahaan meramalkan penjualan sebesar Rp. 300.000 (30.000
unit). VC/unit = Rp. 6, FC = Rp. 100.000. Apa yg terjadi dengan EBIT jika
ternyata penjualan yang terjadi adalah 20% dari yg diperkirakan ?

  Prediksi Realisasi

Penjualan Rp. 300.000,00 Rp. 360.000,00

Total Variabel Cost Rp. 180.000,00 Rp. 216.000,00

Fixed Cost Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00

EBIT Rp. 20.000,00 Rp. 44.000,00


HUBUNGAN ANALISIS BEP DAN ANALISIS LEVERAGE
Jawaban
EBIT naik sebesar Rp. 24.000,00 yang berasal dari kenaikan penjualan sebesar Rp.
360.000,00 dikurangi kenaikan biaya variable total sebesar Rp. 36.000

Persentase perubahan EBIT = (44.000 – 20.000) / 20.000)


= 120%

Pada penjualan Rp. 300.000 persentase perubahan EBIT adalah 6x persentase perubahan
penjualan.

DOL =

= 6X
RESIKO FINANSIAL DAN LEVERAGE FINANCIAL

Risiko finansial adalah suatu kondisi yang timbul


akibat adanya perubahan baik itu secara internal
maupun eksternal yang dapat merugikan finansial
atau keuangan seseorang, suatu kelompok, ataupun
perusahaan. Kerugian yang disebabkan dari adanya
risiko finansial ini bisa sangat beragam
RESIKO FINANCIAL DAN LEVERAGE FINANCIAL
Jenis-Jenis Risiko Finansial

01 Risiko Pendapatan
Contohnya yaitu kematian, kehilangan pekerjaan atau PHK, dan cacat fisik
sehingga tidak dapat bekerja kembali.

Risiko Pengeluaran
02 Biaya pengeluaran tidak akan menjadi risiko, apabila bisa mengatur
pengeluaran dengan cara yang tepat.

Risiko Aset dan Investasi


03 Contohnya yaitu tidak cukupnya tabungan untuk melakukan investasi dan
memaksakan diri untuk melakukan investasi yang tidak tepat.

Risiko Aset dan Investasi


04 Contohnya yaitu ingin membeli rumah dengan harga fantastis. Sehingga,
memilih cara pembayaran kredit sebagai solusi alternatif.
RESIKO FINANCIAL DAN LEVERAGE FINANCIAL

Leverage financial adalah hubungan antara jumlah


uang yang dimiliki perusahaan dengan nilai
perusahaan tersebut. Leverage financial muncul
ketika perusahaan memutuskan untuk membiayai
sebagian besar asetnya dengan utang.
RESIKO FINANCIAL DAN LEVERAGE FINANCIAL
Fungsi dan Manfaat Leverage Financial

Fungsi financial leverage adalah untuk meningkatkan nilai pemegang


saham dengan membeli peralatan atau properti atau mendanai proyek
lewat utang.

Manfaat financial leverage adalah
• Menjadi alat untuk membuat keputusan pendanaan dan investasi
terbaik
• Menyediakan sumber pendanaan yang diperlukan perusahaan untuk
mencapai target pendapatan
• Membantu perusahaan dalam menetapkan ambang batas perluasan
operasi bisnis.
RESIKO FINANCIAL DAN LEVERAGE FINANCIAL
Contoh Perhitungan Leverage Financial
PT Jiwa Sentosa berencana membeli mesin baru seharga Rp 500.000.000. PT Jiwa Sentosa
hendak membeli dengan skema cicilan alias utang. Uang muka yang diberikan sebesar 10
persen dengan bunga 5 persen per tahun. Setelah setahun, PT Jiwa Sentosa berhasil
membukukan laba Rp 550.000.000 dari penggunaan mesin tersebut.
Maka rincian hitungannya:
Uang muka  : Rp 50.000.000
Utang : Rp 450.000.000
Beban utang : Rp 22.500.000
Penghasilan : Rp 550.000.000

Keuntungan setelah utang dibayar  :


Rp 550.000.000 – (Rp 50.000.000 + Rp 450.000.000 + Rp 22.500.000) = Rp 22.500.000
Dalam hal ini, PT Jiwa Sentosa untung Rp 22.500.000 dalam setahun dari
strategi financial leverage yang diterapkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai