LANDASAN TEORI
“The Process by which companies create value for customers and build
strong customer relationship in order to capture value from customers in return”.
Pemasaran tidak hanya berkaitan dengan aktifitas jual beli, namun juga
berkaitan dengan bagaimana membangun suatu hubungan yang baik dengan cara
menciptakan suatu nilai untuk pelanggan.
15
16
strategi pemasaran ialah proses dalam menciptakan nilai bagi pelanggan yang
berguna untuk medapatkan keuntungan dalam sebuah bisnis atau organisasi.
Hal itu juga diungkapkan oleh Cravens & Piercy (2013 : 15-16), Strategi
pemasaran adalah proses pengembangan strategi pasar dengan mempertimbangkan
lingkungan bisnis yang terus berubah dan kebutuhan untuk memberikan nilai
pelanggan yang superior.
Berikut elemen-elemen yang ada pada bauran promosi menururt Belch &
Belch (2015:16) :
1) Advertising, didefinisikan sebagai bentuk komunikasi non personal dimana kegiatan
periklanan melibatkan media massa, seperti TV, radio, majalah, surat kabar, dan
lainnya.
2) Direct Marketing, dimana sebuah organisasi atau perusahaan berkomunikasi secara
langsung dengan target pelanggan untuk menghasilkan adanya suatu reaksi atau
agar memicu adanya transaksi. Pemasaran langsung melibatkan berbagai aktivitas
termasuk pengelolaan database, penjualan langsung, telemarketing, direct mail,
internet, dan berbagai media cetak dan siaran.
3) Interactive/Internet Marketing, kegiatan pemasaran yang dilakukan melalui internet.
Media interaktif memungkinkan arus informasi terus mengalir dan memungkinkan
pengguna berpartisipasi dan memodifikasi bentuk dan isi informasi yang mereka
dapatkan secara real time.
4) Sales Promotion, pada umumnya didefinisikan sebagai kegiatan pemasaran yang
memberikan suatu nilai lebih atau insentif kepada tenaga penjual, distributor, atau
konsumen akhir yang bertujuan untuk merangsang penjualan langsung. Promosi
penjualan terbagi menjadi dua kategori, yaitu consumer oriented atau berorientasi
pada konsumennya, dan trade oriented activities atau berorientasi pada
perdagangan itu sendiri yang ditargetkan kepada distributor, pedagang grosir, dan
pengecer.
5) Publicity/public Relations, publisitas mengacu pada komunikasi non personal
mengenai organisasi, produk, layanan, atau gagasan yang tidak dibayar secara
langsung atau dijalankan dengan sponsor yang teridentifikasi. Biasanya berupa
berita, atau pengumuman tentang sebuah organisasi atau produk serta layanan.
Sedangkan Public Relation didefinisikan sebagai fungsi manajemen yang berguna
untuk mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur
organisasi dengan kepentingan publik, dan menjalankan sebuah program yang
dapat dipahami dan diterima oleh masyarakat. Public Relation memiliki tujuan
lebih luas dari Publicity, karena bertujuan untuk membangun dan mempertahankan
citra positif perusahaan dihadapan umum.
2.3 Segmentasi
Menurut Kotler & Armstrong (2013, p.214) pengertian segmentasi ialah :
Hal itu juga diungkapkan oleh Berkowitz, Kerin, dan Rudelius (dalam Belch
& Belch, 2015), dimana segmentasi adalah pengelompokan pasar menjadi sebuah
kelompok uang memiliki kesamaan kebutuhan dan akan memiliki kesamaan dalam
merespon aksi pemasaran.
Tujuan dari pembentukan suatu segmentasi itu sendiri ialah agar dapat
membantu pemasar atau marketers dalam menemukan kebutuhan dan keinginan
dari tiap-tiap kelompok konsumen tertentu (Suprapti, 2010, p.36).
19
ini pekerjaan akan dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu : Pegawai swasta,
PNS/Polri/TNI, Wiraswasta, Pelajar/mahasiswa, dan lain-lain.
5) Pengeluaran, besar atau kecilnya pengeluaran seseorang dapat membantu perusahaan
mengenali kelompok dengan pengeluaran berapa besar yang paling banyak dalam
penggunaan internet selama sebulan. Pengeluaran dibedakan menjadi beberapa
kelompok yaitu : Rp 50.000 – Rp 100.000, Rp 100.000 – Rp 150.000, lebih besar
dari Rp 150.000.
4) Differentiable
Segmentasi dapat dipisahkan secara konseptual dan dapat memberikan tanggapan
yang berbeda-beda terhadap unsur dan bauran pemasaran yang ada.
5) Actionable
Program yang efektif dapat dirancang untuk menarik dan melayani segmen
tersebut.
Cara baru yang dapat digunakan sebagai alat atau tool pemasaran saat ini
ialah digital marketing. Pengertian digital strategi secara sederhana ialah suatu
usaha pencapaian tujuan pemasaran melalui penggunaan teknologi digital (Chaffey
& Chadwick, 2012, p. 10).
Selain itu menurut Chaffey & Chadwick (2012) Digital marketing juga
diartikan sebagai aplikasi internet dan teknologi digital yang berkaitan dengan
pemasaran tradisional untuk mencapai tujuan pemasaran.
4) Display Advertising
Menggunakan iklan online seperti spanduk dan rich media ads untuk mencapai
kesadaran merek dan mendorong click ke situs website target. Rich media ads itu
sendiri merupakan konten iklan atau situs yang tidak statis, namun memberikan
suatu animasi, suara, atau interaktif.
5) Opt –in e-mail marketing
Menyewa daftar e-mail atau memasang iklan pada bulletin yang ada di e-commerce
pihak ketiga atau penggunaan daftar in-house untuk aktivasi dan retensi pelanggan.
6) Social media marketing
Pemasaran media sosial merupakan kategori terpenting dalam digital marketing
yang dapat mendorong komunikasi customer pada situs perusahaan atau kehadiran
sosial seperti Facebook, Twitter, blogs, dan forum khusus.
Perusahaan berpartisipasi dan beriklan dalam jaringan sosial serta komunitas untuk
menjangkau dan melibatkan audiens nya. Viral marketing atau online word of
mouth (OWOM) sangat berkaitan erat dengan pemasaran media sosial. Konten
yang dibagikan dan pesan yang diterukan dapat membantu meningkatkan
kesadaran.
Sedangkan menurut Solis (2011: 6-15) dalam Agnes (2016), media social
adalah sebuah komponen komunikasi yang luas dan salah satu strategi pemasaran.
Dari kedua pernyataan tersebut, dapat diartikan bahwa media sosial adalah
sebuah wadah bagi perusahaan dalam melakukan strategi pemasaran dengan cara
interaksi secara online dengan pelanggannya.
Menurut Garst (2015:28-31) dalam Agnes (2016), terdapat empat cara untuk
merencanakan strategi pemasaran melalui media sosial, yaitu : 1) Memilih situs
media yang sesuai dengan target sasaran perusahaan; 2) Menggunakan koleksi
media sosial yang ada sebagai platform yang saling bekerja sama; 3) dan
Merencanakan pembuatan konten.
Konten pemasaran dapat dikatakan sebagai salah satu cara perusahaan dalam
mengkomunikasikan nilai yang ingin diberikan ke pelanggannya. Hal itu juga
diungkapkan oleh Content Marketing Institute (2014) dan Content Marketing
Association (2014) dalam Georgieva & Djoukanova (2014) dimana memberikan
28
Selain itu Pulizzi (2013, p.5) dalam Claesson & Jonsson (2017) juga
berpendapat bahwa content marketing adalah :
“Pengelolaan konten teks, rich media audio, dan video yang ditunjukan untuk
melibatkan pelanggan dan untuk memenuhi tujuan bisnis yang dipublikasikan
melalui media cetak dan digital termasuk platform web dan seluler yang
dikembalikan dan disindikasikan ke berbagai bentuk web seperti situs penerbit,
blog media sosial, dan situs penerbangan”
Pada dasarnya konten pemasaran adalah proses pendistribusian nilai dengan cara
baru yang unik dan modern, dan yang membedakan dengan konten pemasaran
digital ialah cara penyampaian nilai dan pesan tersebut yaitu melalui perangkat
elektronik atau digital.
1) Content Planning, pada tahap awal perusahaan harus dapat menetapkan target
sasarannya dengan jelas kedalam sebuah kelompok atau segmentasi untuk
mendistribusikan nilai pelanggan nya.
2) Content Creation, membuat konten yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan
audiensnya. Harus dapat menetapkan tipe konten yang sesuai pada setiap
segmentasi yang ada.
3) Content Distribution, mendistribusikan konten yang telah dibuat menggunakan du
acara, yaitu pull distribution strategy dan push distribution strategy.
Networkers.
- Ketiga kategori tersebut
homogeny dalam kelompok
dan heterogen antar
kelompok
- Temuan menunjukkan
bahwa media sosial adalah
salah satu alat promosi yang
efektif untuk membantu
pemasar dalam menjangkau
target audiens dengan biaya
lebih rendah, sehingga
dianjurkan untuk
perusahaan dapat
mempromosikan produk
mereka melalui media sosial
dan memahami kelompok
untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
Janice Agnes (2016) Perancangan Strategi - Eiden membutuhkan
Online Marketing strategi online marketing
Berbasis Media Sosial agar dapat menjangkau
Pada Perusahaan Eiden pasar yang lebih luas di
Indonesia dan akhirnya
dapat meningkatkan
penjualan, karena selama ini
pemasaran via offline tidak
dapat mencapai target
penjualan.
- Berdasarkan analisis dan
pembahasan data, dapat
diperoleh perancangan
strategi online marketing
37
mempengaruhi perilaku
pembelian sehingga
organisasi dan perusahaan
harus fokus pada
customernya melalui media
sosial.
- Organisasi dapat
meningkatkan pendapatan
mereka dengan
mempengaruhi kelompok
tersebut untuk
meningkatkan kesadaran
merek dan loyalitas merek
mereka.
- Terdapat dampak yang
signifikan antara
information acquisition, e-
wom, perceived quality, dan
seller created information
terhadap customer
preference yang akan
mengakibatkan adanya
purchase intention.
Amanda P. Santoso, Imam Pengaruh Konten Post Hasil penelitian mengatakan
Baihaqi, dan Satria F. Instagram terhadap bahwa terdapat pengaruh
Persada (2017) Online Engagement: dati tipe konten di Instagram
Studi Kasus pada Lima terhadap online
Merek Pakaian Wanita engagement.
Sumber : Peneliti (2017)
39
Marketing Strategy
Gambar 2. 3: Kerangka Penelitian
Sumber : Penulis (2017)
40