Tesis
Diajukan oleh
17/417325/PEK/22888
Kepada
YOGYAKARTA
2019
PENGARUH NILAI HEDONIS PADA SIKAP BELANJA DARING
Tesis
Diajukan oleh
17/417325/PEK/22888
Kepada
YOGYAKARTA
2019
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya
Tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu
dan dikutip dalam naskah ini serta disebutkan dalam daftar pustaka.
SWT karena dengan rahmat-Nya dalam penyusunan tesis ini, sehingga penulis
mampu menyelesikan tesis dengan judul “Pengaruh Nilai Hedonis Pada Sikap
Belanja Daring”. Penulisan tesis ini sebagai salah satu persyaratan kelulusan dari
Gadjah Mada.
Penulis mengangkat topik tersebut karena saat ini, keberadaan papan pasar
daring sudah menjadi bagian penting sebagai tempat bertransaksi bagi konsumen.
informasi dan proses transaksi belanja lebih efektif dan efisien. Berdasarkan hal
tersebut, penulis tertarik untuk meneliti fenomena keberadaan papan pasar daring
dilihat dari persepsi konsumen yang memiliki nilai hedonis kaitannya dengan
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat mengenai penyusunan riset ini
baik secara langsung maupun tidak langsung. Terutama terima kasih saya ucapkan
kepada:
1. Bapak Dr. Sahid Susilo Nugroho, M.Sc., selaku dosen pembimbing tesis
yang dengan sabar dan ikhlas membagi waktu memberikan arahan juga
jajaran direksi, staf, dan dosen pengajar pada Program Studi Magister
Yogyakarta.
Penulis,
Kedua orangtua, Ayah (H. Harsono, S.E.) dan Ibu (Hj. Iptitah, Amd.Keb.)
Kedua saudaraku, Kakak (Tyar Primedia Safitri) dan Adik (Tyar Annisa Lusita).
kepada Penulis hingga hari ini Rezki, Bahrul Fauzi, Asyiq, Yoka,
MM FEB UGM.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN..............................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv
INTISARI...............................................................................................................xv
ABSTRACT..........................................................................................................xvi
BAB I.......................................................................................................................1
1.1. Latarbelakang............................................................................................1
BAB II....................................................................................................................13
2.2. Navigasi...................................................................................................13
2.7. Kesenangan.............................................................................................16
26
BAB III..................................................................................................................30
3.2.1. Navigasi...........................................................................................31
3.2.2. Kemudahan Waktu...........................................................................31
3.2.4. Kegunaan.........................................................................................33
3.2.6. Kesenangan......................................................................................34
BAB IV..................................................................................................................58
BAB V....................................................................................................................85
5.1. Kesimpulan..............................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................98
LAMPIRAN.........................................................................................................103
Lampiran 1: Kuesioner.....................................................................................103
Penggunaan............................................................................................................60
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas dengan Variabel Dependen Kesenangan. . .60
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas dengan Variabel Dependen Sikap Belanja
Daring.....................................................................................................................61
................................................................................................................................67
Tabel 4.19 Nilai Uji F dengan Variabel Dependen Sikap Belanja Daring (SBD).71
Riset ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh nilai hedonis pada sikap
belanja daring. Riset ini menggunakan enam variabel independen yaitu navigasi,
kemudahan waktu, pengalaman pengganti, kegunaan, kemudahan penggunaan,
dan kesenangan, sedangkan sikap belanja daring sebagai variabel dependen.
Penyampelan bersifat non probabilitas dengan metode penyampelan bersasaran.
Terdapat 200 responden yang merupakan konsumen yang telah membeli produk
setidaknya tiga kali dalam 6 bulan terakhir melalui papan pasar daring dan
berdomisili di Pulau Jawa. Selanjutnya, data dikumpulkan melalui pendekatan
kuantitatif dengan kuesioner daring yang dibuat di Google Form. Metode analisis
dalam riset ini menggunakan teknik perhitungan statistik regresi berganda dengan
Program SPSS.
Hasil analisis riset menunjukan bahwa navigasi berpengaruh positif pada
kemudahan penggunaan, navigasi berpengaruh positif pada kesenangan,
kemudahan waktu berpengaruh positif pada kegunaan, kemudahan waktu
berpengaruh positif pada kemudahan penggunaan, kemudahan waktu berpengaruh
positif pada kesenangan, pengalaman pengganti berpengaruh positif pada
kegunaan, pengalaman pengganti berpengaruh positif pada kesenangan, kegunaan
berpengaruh positif pada sikap belanja daring, kemudahan penggunaan
berpengaruh positif pada sikap belanja daring, dan kesenangan berpengaruh
positif pada sikap belanja daring. Implikasi manajerial dari riset ini yaitu
bagaimana papan pasar daring membuat suatu strategi pemasaran menarik,
menawarkan fleksibilitas navigasi, kemudahan waktu, pengalaman pengganti,
kegunaan, kemudahan penggunaan, dan kesenangan kepada konsumen saat
melakukan belanja daring diharapkan tercipta sikap belanja yang positif.
PENDAHULUAN
1.1. Latarbelakang
internet untuk transaksi jual beli serta pemasaran barang dan jasa dikenal dengan
berbelanja kebutuhan yang mana biasanya dilakukan secara luring (datang dari
satu toko ke toko lainnya). Pergeseran gaya belanja dikarenakan banyaknya papan
statistik dan studi Statista yang dirilis bulan maret 2018, terdapat informasi
tentang penjualan perdagangan elektronik di seluruh dunia dari 2014 hingga 2021.
Pada tahun 2017, penjualan perdagangan elektronik mencapai 2,3 triliun US dolar
dan diproyeksikan akan tumbuh hingga 4,88 triliun US dolar pada 2021
(statista.com, 2018).
Berikut gambar grafik penjualan perdagangan elektronik secara global:
Berdasarkan data statistik dan studi Statista yang dirilis bulan juli 2017,
terdapat informasi tentang jumlah pembeli daring di seluruh dunia dari 2014
pada tahun 2017 jumlah pembelinya sebesar 1,66 miliar dan diperkirakan
jumlahnya terus mengalami kenaikan pada tahun 2021 sebesar 2,14 miliar
pembeli daring (statista.com, 2017). Berikut gambar grafik jumlah pembeli daring
secara global:
Berikut gambar grafik pasar perdagangan elektronik yang tumbuh paling cepat:
Berdasarkan data dari alexa terdapat empat papan pasar daring yang
masuk top 50 laman di Indonesia. Tokopedia berada di posisi teratas dari papan
pasar daring lainnya mengacu pada beberapa penilaian waktu harian dalam laman,
halaman dilihat per pengunjung, dan kunjungan dari hasil pencarian. Kemudian
Waktu harian
No Papan pasar Halaman dilihat Kunjungan dari
dalam laman
. daring per pengunjung hasil pencarian
(menit : detik)
lebih besar memilih melalui berbagai bentuk navigasi akan menganggap proses
Shih dan Fang (2006) mengungkapkan bahwa faktor-faktor seperti petunjuk yang
kesenangan secara umum akan tertarik dengan beberapa desain elemen seperti
waktu berpengaruh positif pada kegunaan (Childers et al., 2001). Orang yang
penggunaannya.
terbukti menciptakan tingkat perasaan senang yang lebih tinggi pada konsumen
daring.
media baru sebagai pengganti yang dapat diterima untuk menilai suatu produk.
Bigne et al. (2008) mengungkapkan jika konsumen merasa bahwa belanja melalui
percaya bahwa informasi sensoris yang tersedia melalui media interaktif sudah
cukup, mereka harusnya menikmati menggunakan media baru. Van der Heijden
positif pada sikap. Dalam kerangka TAM, kegunaan media interaktif dapat
dianggap sebagai refleksi aspek belanja yang lebih instrumental. Kegunaan adalah
penentu utama dari niat perilaku untuk menggunakan teknologi di tempat kerja.
berpengaruh positif pada sikap (Childers et al., 2001). Saat berbelanja di laman,
kemudahan penggunaan dapat dianggap sebagai proses menggunakan media baru
teknologi di tempat kerja. Rakhi dan Mala (2014) mengungkapkan bahwa terdapat
elektronik jika suatu teknologi tersebut dirasakan mudah dan sederhana (Bonera,
2011).
menggunakan komputer.
memperoleh gambaran awal tentang obyek riset yang dipilih. Berikut kutipan
banyak papan pasar daring baru yang telah bermunculan. Di benak konsumen
perkembangan teknologi terkait adanya papan pasar daring dapat membantu dan
memudahkan dalam hal transaksi barang. Terlebih lagi saat ini tren belanja
pasar daring tidak jarang konsumen diarahkan pada produk yang sedang gencar
pengembalian dana lama. Ketiga, saat barang diterima konsumen jatuhnya bahan
sedikit tertunda karena sistem layanan pemesanan yang harusnya langsung dari
penjual ke pembeli, namun sedikit lebih lama karena adanya indikasi barang yang
memerlukan waktu lebih lama. Kelima, saat mulai mencari barang terkadang
konsumen terkendala mengenai rasa ingin tahu atau penasaran akan produk yang
melakukan pembelian proses berakhir begitu saja. Untuk kasus barang mewah
belum ada satu kesatuan informasi mengenai barang setelah pembelian berupa
Riset ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara variabel tersebut dan
menjadi edukasi bagi konsumen untuk mengetahui faktor mana yang masih
dominan bagi konsumen hedonis saat ini kaitannya dengan sikap positif saat
penggunaan?
daring?
Riset ini bertujuan untuk mengkaji 7 hubungan variabel yaitu (1) navigasi,
(2) kemudahan waktu, (3) pengalaman pengganti, (4) kegunaan, (5) kemudahan
penggunaan, (6) kesenangan, dan (7) sikap belanja daring. Apakah hasil riset saat
ini sama dengan hasil riset terdahulu yang diterapkan pada model yang sama
Riset ini merupakan model replikasi dari jurnal Retailing, volume 77,
nomor 4, yang berjudul “Hedonic and Utilitarian Motivations for Online Retail
Shopping Behavior” (Childers et al., 2001). Model replikasi ini dinilai tepat untuk
permasalahan yang terjadi pada studi ini karena kaitannya dengan melonjaknya
sebelumnya dengan tingkat kevalidan dan korelasi antar variabel yang telah teruji,
sehingga peneliti dapat lebih fokus pada analisis masalah dari realita di lapangan.
Obyek riset ini secara spesifik adalah papan pasar daring Indonesia yang masuk
peringkat teratas laman di Indonesia versi alexa. Adapun papan pasar daring yang
dimaksud adalah tokopedia, bukalapak, blibli, shopee, serta lazada. Fokus peneliti
antarmuka dan fitur yang relatif mirip serta tingkat adopsi yang tinggi pada
tempat domisili peneliti, lokasi sekitarnya masih dapat dijangkau untuk dilakukan
penyebaran kuesioner secara daring. Selain itu, akses internet di kota Yogyakarta
relatif cepat dan stabil sehingga responden tidak berpotensi bias dalam mengisi
kuesioner. Waktu riset dimulai dari bulan September 2018 hingga Maret 2019,
sesuai dengan waktu pembuatan riset ini. Selama rentang waktu tersebut, data
mengenai belanja daring terbilang baru, sehingga hasil yang disajikan merupakan
hasil terkini.
BAB II
“Pengalaman berbelanja yang lengkap” dan bukan hanya proses akuisisi produk.
Hirschman dan Holbrook (1982) mendefinisikan nilai hedonis lebih subjektif dan
personal yang mana belanja dilihat sebagai kesenangan, kesenangan bukan tugas
yang harus diselesaikan. Belanja hedonis mencerminkan bentuk hiburan dan nilai
emosional.
2.2. Navigasi
yang diarahkan sendiri melalui media yang melibatkan metode pencarian dan
Menggambar dari literatur pencarian informasi dalam konteks daring, Lynch dan
Ariely (2000) menemukan bahwa ketika informasi tentang kualitas produk lebih
mudah dinavigasi, konsumen menjadi kurang peka terhadap harga dan membeli
kesempatan untuk berbelanja secara tidak terbatas di rumah 24 jam sehari / 7 hari
informasi produk prabayar sementara pada saat yang sama meningkatkan manfaat
toko.
kurangnya interaksi langsung dengan produk fisik. Anteseden ini dirancang untuk
2.5. Kegunaan
kinerja, atau kepuasan kerja dianggap sebagai atribut konsekuensi jangka pendek.
prospek karier atau status sosial seseorang (June Lu et al., 2003). Definisi
proses menggunakan media baru saat terlibat dalam perilaku belanja (Childers et
bahwa belanja daring tidak memerlukan usaha khusus atau hanya membutuhkan
usaha seminimal mungkin, baik itu usaha intelektual maupun usaha fisik saat
2.7. Kesenangan
kinerja yang dapat diantisipasi (Davis et al., 1992). Lebih lanjut, Trevino dan
Kesenangan sebagai salah satu dasar belanja hedonis (Babin et al., 1994).
gembira (Jin dan Sternquist, 2004). Cox et al. (2005) mendefinisikan kesenangan
belanja daring sebagai perasaan positif atau negatif konsumen terkait dengan
objek tertentu. Selain itu, sikap mewakili variabel multidimensi yaitu komponen
model komponen sikap. Pertama, komponen kognitif mengacu pada apa yang
daring adalah cara yang nyaman untuk melakukan belanja. Kedua, komponen
afektif menyangkut sejauh mana seseorang menyukai atau tidak menyukai objek
informasi laman. Sistem navigasi yang baik dapat meminimalkan masalah tersesat
menu, peta laman, jejak navigasi, dll. Navigasi adalah faktor kunci dari kegunaan
berisi kombinasi dari opsi navigasi yang berada di atas. Apapun pendekatan
navigasi yang diadopsi, masih ada masalah mendasar saat mencari informasi atau
interaktif ini lebih menguntungkan. Shih dan Fang (2006) mengungkapkan bahwa
faktor-faktor seperti petunjuk yang jelas dan mudah diikuti membuat laman lebih
sebagai berikut:
memiliki lebih banyak keinginan untuk tinggal ketika laman menawarkan banyak
kesenangan.
pencarian adalah aspek penting desain laman perdagangan elektronik, suatu laman
akan tertarik beberapa desain elemen seperti warna, tata letak, dan tampilan
produk. Bersumber pada jabaran di atas, dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
menemukan produk secara cepat (Brown, 1989). Rohm dan Swaminathan (2004)
barang.
Todd, 1997), niat belanja daring lebih besar karena kemudahan waktu (Chiang
dan Dholakia, 2003) konsumen dapat berbelanja kapan saja (Swaminathan et al.,
liburan, artinya kemampuan berbelanja dengan cepat, mudah, dan efisien (Seiders
waktu adalah salah satu faktor yang meningkatkan popularitas belanja daring
dan layanan yang nyaman (Anderson, 1972; Yale dan Venkatesh, 1986).
waktu sebagai orang yang berusaha untuk menyelesaikan tugas dalam waktu
kapanpun dan dimanapun berada (Awamleh dan Fernandes, 2005). Karena isi dari
yang diinginkan secara lebih mudah hanya mengklik dan menggeser mouse. Hal
ini dapat menghemat waktu dan upaya konsumen. Dalam beberapa kasus belanja
daring, dianggap gagal apabila pemesanan terkesan rumit dan memakan waktu
waktu yang lebih besar cenderung menganggap media baru mudah digunakan.
faktor penting di balik belanja daring (Meuter et al., 2000). Bersumber pada
dari waktu, energi, dan upaya yang bertentangan dengan harga moneter.
Menurut Berry et al. (2002) biaya nonmoneter termasuk waktu dan upaya.
Oleh karena itu, kemudahan waktu adalah salah satu aspek yang ditawarkan
laman untuk menambah nilai bagi konsumen (Kim et al., 2014). Studi yang lebih
waktu memiliki efek langsung pada tren pembelian. Suki (2005) mengungkapkan
untuk membeli secara daring di rumah, karena tidak ada kerumunan orang yang
mengantre dan tidak ada kemacetan lalu lintas atau kepadatan tempat parkir
perasaan senang yang lebih tinggi pada konsumen dan mencerminkan kesenangan
gambar visual. Pada titik tertentu media baru dapat berevolusi untuk memberikan
kompensasi kekurangan sensoris, tetapi dalam lingkungan ritel interaktif saat ini,
informasi dapat diwakili oleh berbagai macam laptop dengan berbagai ukuran,
spesifikasi, dll. Kedalaman informasi di sisi lain dapat berupa fitur, atribut, fungsi,
kecepatan, kapasitas, hard disk, monitor, dan tampilan eksternal (Algharabat dan
sensoris dari saluran ritel tradisional, akan melihat media baru sebagai pengganti
lebih cepat, membuat keputusan pembelian lebih baik, persepsi mereka secara
barang yang dicari, mereka hanya dapat melihat foto dan deskripsi produk. Salah
satu kesenangan datang dari antarmuka pengguna dan fitur menarik yang
disediakan.
sistem informasi yang baru (Ong dan Lai, 2004). Jika konsumen percaya bahwa
informasi sensoris yang tersedia melalui media interaktif sudah cukup, mereka
dalam model penerimaan teknologi (Kleijnen et al., 2004; Curran dan Meuter,
2005; Nysveen et al., 2005; Robinson et al., 2005; Porter dan Donthu, 2006).
1991). Penelitian yang dilakukan Chen dan Stuart (2007) menemukan bahwa
daring. Roca et al. (2008) menambahkan, ketika suatu laman belanja daring
dirasakan manfaatnya oleh konsumen, maka dipastikan getok tular positif akan
menyebar luas melalui media sosial. Sehingga akan meningkatkan niat konsumen
berbelanja melalui laman. Dalam kerangka TAM, kegunaan media interaktif dapat
dianggap sebagai refleksi aspek belanja yang lebih instrumental. Kegunaan adalah
penentu utama dari niat perilaku untuk menggunakan teknologi di tempat kerja.
Bersumber pada jabaran di atas, dapat ditarik sebuah hipotesis sebagai berikut:
yang dianggap lebih mudah digunakan akan lebih diterima oleh pengguna.
penggunaan adalah penentu penting dari sikap dalam model penerimaan teknologi
(Kleijnen et al., 2004; Curran dan Meuter, 2005; Nysveen et al., 2005; Robinson
et al., 2005; Porter dan Donthu, 2006). Karahanna et al. (1999) menemukan
dapat dianggap sebagai proses menggunakan media baru saat terlibat dalam
ditemukan mempengaruhi sikap belanja (Ha dan Stoel, 2009; Hart et al., 2007; Jin
dan Sternquist, 2004; Konus et al., 2008). Lebih lanjut, Ha dan Stoel (2009)
tersebut.
positif dan signifikan berhubungan dengan sikap. Monsuwe et al. (2004) juga
disebutkan oleh zaidi et al. (2014) menjadi faktor pembentuk konstruk sikap
belanja daring. Beberapa riset yang lain menunjukkan bahwa persepsi kesenangan
telah ditemukan memiliki dampak positif pada penerimaan teknologi (Teo et al.,
1999; Venkatesh, 2000; van der Heijden, 2004; Lin dan Lu, 2011).
dengan niat perilaku untuk menggunakan teknologi di tempat kerja. Davis et al.
sebagai variabel independen akan berpengaruh secara positif pada kegunaan dan
sebagai variabel independen akan berpengaruh secara positif pada sikap belanja
daring yang berperan sebagai variabel dependen. Pengaruh ini digambarkan dalam
METODE RISET
al. (2001) dan telah dipublikasikan sebelumnya. Model riset yang diadopsi
menerapkan metode survei sehingga validitas kontennya telah teruji. Riset ini
pengujian validitas dan reliabilitas dari setiap variabel yang ada. Kemudian
Definisi operasional dari setiap variabel akan dibahas secara rinci pada
subbab ini. Definisi operasional, secara umum merupakan turunan dari definisi
Sebagai acuan, skala pengukuran yang digunakan pada riset ini adalah skala likert
satu sampai lima dan skala interval satu sampai tujuh. Definisi operasional dan
pengukuran setiap variabel riset ini dapat dilihat pada subbab berikutnya.
3.2.1. Navigasi
kaitannya dengan penentuan indikator variabel ini, studi ini mengacu pada riset
2. Bagi saya, proses mengakses informasi di papan pasar daring tidak rumit.
daring.
belanja di laman/aplikasi papan pasar daring itu tidak terbatas waktu serta efisien.
Pada kaitannya dengan penentuan indikator variabel ini, studi ini mengacu pada
riset yang dilakukan oleh Childers et al. (2001). Berikut adalah indikator-indikator
waktu belanja.
2. Saya menganggap berbelanja di papan pasar daring akan memakan waktu
lebih sedikit.
3. Bagi saya, berbelanja di papan pasar daring menjadi cara yang nyaman
untuk belanja.
kapan saja.
atau interaksi langsung dengan produk fisik. Pada kaitannya dengan penentuan
indikator variabel ini, studi ini mengacu pada riset yang dilakukan oleh Childers
sesuai aslinya.
4. Bagi saya, papan pasar daring memberikan informasi tentang bahan dan
kaitannya dengan penentuan indikator variabel ini, studi ini mengacu pada riset
1. Bagi saya, adanya papan pasar daring dapat mempercepat proses transaksi
belanja.
transaksi daring.
sederhana dan mudah. Pada kaitannya dengan penentuan indikator variabel ini,
studi ini mengacu pada riset yang dilakukan oleh Childers et al. (2001). Berikut
1. Bagi saya, tidak ada hal yang membingungkan saat berbelanja di papan
pasar daring.
2. Bagi saya, tidak butuh upaya lebih saat berbelanja di papan pasar daring.
3. Bagi saya, tidak ada hal sulit saat berbelanja di papan pasar daring.
3.2.6. Kesenangan
Pada kaitannya dengan penentuan indikator variabel ini, studi ini mengacu pada
riset yang dilakukan oleh Childers et al. (2001). Berikut adalah indikator-indikator
Variabel terakhir pada riset ini adalah sikap belanja daring. Sikap belanja
daring merujuk pada keseluruhan evaluasi afektif konsumen yang dapat berkisar
dari sangat positif hingga negatif pada laman/aplikasi papan pasar daring. Pada
kaitannya dengan penentuan indikator variabel ini, studi ini mengacu pada riset
1. Buruk/baik
2. Tidak menyenangkan/menyenangkan
3. Membosankan/menarik
4. Tidak berguna/bermanfaat
3.2.8. Skala Pengukuran
Jumlah seluruh pertanyaan dalam riset ini adalah 26 item yang mewakili
variabel tertentu yang diuji. Skala yang digunakan adalah skala interval 7 butir
untuk dependen variabel dan skala likert 5 butir untuk independen variabel yang
terdiri:
bahwa setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih menjadi sampel (Cooper dan Schindler, 2014). Karakteristik sampel yang
akan digunakan pada riset ini mengacu pada perilaku konsumen dalam melakukan
Populasi dari riset ini adalah konsumen yang pernah melakukan pembelian
di papan pasar daring. Unit sampel pada riset ini adalah seseorang yang
berdomisili di pulau Jawa; Jenis kelamin: laki-laki dan perempuan; Usia: minimal
Sampel yang di gunakan pada riset ini berjumlah 200 responden. Angka
tempat domisili peneliti, lokasi sekitarnya masih dapat dijangkau untuk dilakukan
penyebaran kuesioner secara daring. Selain itu, akses internet di kota Yogyakarta
relatif cepat dan stabil sehingga responden tidak berpotensi bias dalam mengisi
kuesioner. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Google dan Temasek, pada
kemudian dari kota besar lain seperti Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya.
Sebagian responden juga berasal dari kota dan kabupaten lainnya di Jawa Barat
tautannya disebar dalam bentuk pesan singkat melalui aplikasi obrolan dan media
sosial seperti Whatsapp dan Instagram. Proses penyebaran kuesioner kurang lebih
selama 3 minggu, terdapat 210 responden yang terkumpul, namun hanya 200 data
sebanyak 3 kali dalam enam bulan terakhir. Berikut adalah peta persebaran profil
Berdasarkan tabel di atas, responden wanita lebih banyak yaitu 128 orang
atau 64 persen, sedangkan pria hanya berjumlah 72 orang atau 36 persen. Selain
itu, dari segi usia responden didominasi oleh konsumen berusia produktif 18
hingga 25 tahun (60 persen), 26 hingga 33 tahun (35,5 persen), 34 hingga 41
menjadi profesi yang paling banyak menjadi responden dengan jumlah 84 orang
manajerial dengan selisih tipis (18,5 persen, 15,5 persen, dan 11 persen).
terakhir, 23,5 persen responden belanja daring 5-6 kali, sedangkan 18,5 persen
sisanya lebih dari tujuh kali. Responden dengan rincian 54 persen menghabiskan
(diperbolehkan memilih lebih dari satu), shopee menjadi papan pasar daring yang
paling banyak digunakan transaksi diikuti oleh tokopedia, bukalapak, lazada dan
blibli.
3.5. Obyek Riset
Obyek riset ini adalah papan pasar daring Indonesia yang masuk peringkat
teratas laman di Indonesia versi alexa. Berikut profil masing-masing papan pasar
(1) Tokopedia
didirikan tahun 2009, menjual ribuan barang yang dibagi dalam kategori Belanja,
di dalam kategori Belanja terdapat banyak sub kategori seperti: fashion wanita,
otomotif, rumah tangga, dan sebagainya. Secara total ada 27 sub kategori belanja.
Kemudian kategori lainnya ada featured, top-up & tagihan, travel &
promosi menarik seperti cashback dan gratis ongkos kirim, produk yang lengkap
dan berkualitas serta customer care yang siap menanggapi berbagai keluhan
Kelebihan:
mata.
store.
Tokopedia.
Kekurangan:
(2) Bukalapak
didirikan tahun 2010, menjual ribuan barang yang dibagi dalam beberapa kategori
fashion pria, handphone, komputer, elektronik, kamera, hobi & koleksi, olahraga,
sepeda, fashion anak, rumah tangga, food, mobil, part & aksesoris, motor,
industrial, dan perlengkapan kantor. Kemudian kategori lainnya ada e-voucher &
tiket serta promo. Bukalapak menawarkan pengalaman jual beli daring modern
yang lebih baik dengan adanya fitur inovatif. Model bisnis yang diadopsi
Kelebihan:
ada juga status juragan, pedagang besar, atau pedagang untuk meyakinkan
kepercayaan konsumen.
original.
Kekurangan:
warna merah.
2. Berbeda dengan beberapa papan pasar daring lain, di Bukalapak tidak ada
3. Letak deskripsi produk cukup jauh dibawah gambar foto, akan lebih baik
(3) Blibli
tahun 2010, menjual ribuan barang yang dibagi dalam beberapa kategori belanja
seperti: handphone & tablet, olahraga & aktivitas luar ruang, komputer & laptop,
kamera, mainan & video games, peralatan elektronik, fashion pria, home & living,
fashion wanita, ibu & anak, tiket & voucher, kesehatan & kecantikan, otomotif.
Kemudian kategori belanja lainnya ada kreasiku dan bliblimart. Blibli merupakan
yang terlengkap & terpercaya menawarkan beragam produk pilihan serta promo
menarik dengan slogan “Big Choices, Big Deals”. Model bisnis yang diadopsi
Kelebihan:
muda.
2. Semua produk yang dijual di Blibli berasal dari toko resmi atau dijual &
aman.
5. Foto produk di Blibli memakai standar latar belakang warna putih dan
sekecil apapun itu tidak menambah biaya ongkos kirim atau gratis.
Kekurangan:
1. Jika dibandingkan dengan beberapa papan pasar daring lain, reputasi toko
kepercayaan konsumen.
tahun 2015, menjual ribuan barang yang dibagi dalam beberapa kategori seperti:
pakaian pria, handphone & aksesoris, komputer & aksesoris, fashion bayi & anak,
sepatu pria, tas pria, jam tangan, elektronik, kesehatan, fotografi, pakaian wanita,
kecantikan, perlengkapan rumah, ibu & bayi, sepatu wanita, tas wanita, fashion
muslim, akesesoris fashion, hobi & koleksi, dan makanan & minuman. Shopee
menawarkan promo menarik yang berlangsung setiap harinya. Model bisnis yang
(C2C).
Kelebihan:
kesan menyegarkan.
2. Adanya ShopeeMall yang mana Shopee telah bekerjasama toko resmi dan
1. Jika dibandingkan dengan beberapa papan pasar daring lain, reputasi toko
buatkan sektor khusus untuk barang promo yang akan termuat jika di klik.
(5) Lazada
tahun 2012, menjual ribuan barang yang dibagi dalam beberapa kategori seperti:
peralatan elektronik, aksesoris elektronik, fashion wanita, fashion pria, jam tangan
& aksesoris, kesehatan & kecantikan, bayi & mainan, tv & elektronik rumah,
keperluan rumah & gaya hidup, kebutuhan rumah tangga, olahraga & outdoor,
dan otomotif. Tagline Lazada yaitu "Belanja gak pake ribet". Model bisnis yang
1. Semua produk yang dijual di Lazada berasal dari toko resmi saja bukan
Kekurangan:
menjenuhkan.
3. Berbeda dengan beberapa papan pasar daring lain, di lazada tidak ada
Jenis data yang dikumpulkan pada riset ini adalah data primer. Data
dengan jenis ini digunakan karena bersifat aktual, mutakhir, serta paling
2014). Pengumpulan data primer pada riset ini dilakukan melalui penyebaran
kuesioner secara daring yang dibuat dengan Google Form dengan tetap menjamin
Instrumen yang akan digunakan dalam riset ini adalah kuesioner yang
merupakan replikasi dari artikel riset Childers et al. (2001), yang terdiri dari
yang telah disediakan. Pernyataan dan pertanyaan yang terdapat pada kuesioner
bersifat tertutup dengan menggunakan skala likert sebagai ukuran setiap jawaban.
Kuesioner tersebut terdiri dari empat bagian, antara lain sebagai berikut:
pertanyaan yang berhubungan dengan variabel yang akan diuji dalam riset
ini.
4. Bagian penutup berisi tentang ucapan terima kasih kepada responden atas
Pengujian instrumen pada riset ini meliputi dua hal, pengujian validitas
(Cooper dan Schindler, 2014). Sebuah instrumen riset dapat dikatakan valid jika
konstruk.
Pada riset ini, validitas konten dan validitas kriteria telah terpenuhi karena
replikasi artikel dengan referensi dari jurnal-jurnal yang telah diterbitkan. Selain
itu dengan model replikasi aspek concurrent pada validitas kriteria juga terpenuhi
dalam mengukur dan menunjukkan tingkat validitas dari suatu variabel atau
indikator yang digunakan dalam riset (Cooper dan Schindler, 2014). Pada riset ini
digunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk mengetahui tingkat
validitas instrumen. Tabel 3.2 di bawah ini memaparkan hasil analisis CFA yang
melalui metode KMO and Bartlett’s Test menunjukkan angka 0,887, nilai KMO
data yang dianalisis telah memenuhi syarat untuk proses ekstraksi (Field, 2005).
Tabel 3. Hasil Uji Loading Factor
Komponen
1 2 3 4 5 6 7
NV1 0,80
8
NV2 0,84
7
NV3 0,79
9
NV4 0,71
7
KW1 0,784
KW2 0,791
KW3 0,701
KW4 0,763
PP1 0,790
PP2 0,756
PP3 0,774
PP4 0,830
KG1 0,734
KG2 0,818
KG3 0,819
KP1 0,81
0
KP2 0,80
8
KP3 0,81
6
KS1 0,804
KS2 0,822
KS3 0,868
KS4 0,857
SBD 0,81
1 8
SBD 0,77
2 2
SBD 0,76
3 7
SBD 0,78
4 4
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Sumber: Data Primer (2019)
yang baik memiliki hasil uji dengan nilai di atas 0,5 sehingga dapat dilakukan
Suatu pengukuran dapat dikatakan reliabel ketika alat ukur tersebut dapat
memberikan kemiripan dan hasil yang konsisten dari waktu ke waktu. Uji
reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen yang diuji bersifat kokoh serta dapat
mengukur dengan baik meskipun digunakan pada waktu dan tempat yang
berbeda. Syarat suatu alat ukur, atau dalam riset ini kuesioner, dapat dikatakan
dari satu variabel independen yang disertakan untuk menguji hubungannya kepada
satu variabel dependen. Pada riset ini, metode regresi linier berganda digunakan
variabel Kemudahan Waktu (X1) dan variabel Pengalaman Pengganti (X2) sebagai
Y = a + b1X1 + b2X2
Dimana:
Y: Kegunaan
Y = a + b1X1 + b2X2
Dimana:
Y: Kemudahan Penggunaan
untuk mengetahui hubungan variabel Navigasi (X1), Kemudahan Waktu (X2) dan
sebagai berikut:
Dimana:
Y: Kesenangan
X1: Navigasi
Dimana:
X3: Kesenangan
penyimpangan yang terjadi pada metode regresi linier berganda yang digunakan
di dalam model riset. Uji asumsi klasik pada riset ini meliputi uji multikolinearitas
a) Uji Multikolinearitas
yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear
pada model regresi jika nilai toleransi < 0,1 dan Variance Influence Factor
b) Uji Normalitas
variabel dependennya. Secara statistik, ketepatan model dapat diukur melalui uji
koefisien determinasi (R2), uji t, dan uji F (Ghozali, 2016). Pada riset ini, model
masing-masing nilai.
a) Uji R2
b) Uji t
membandingkan t hitung dan t tabel. Jika nilai t hitung lebih besar dari t
pada tabel. Jika nilai F hitung lebih besar dari F tabel (F hitung > Ttabel), maka
hipotesis nol (Ho). Tingkat signifikansi pada riset ini sebesar 5 persen (α = 0,05).
Jika tingkat signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari angka probabilitas yang
telah ditentukan, maka hipotesis nol (Ho) diterima. Sebaliknya, jika tingkat
signifikansi hasil perhitungan lebih kecil dari angka probabilitas yang telah
Pada riset ini, pengujian hipotesis ditentukan dengan besaran nilai uji t
pengujian hipotesis menggunakan uji satu sisi (one-tailed test) karena dalam
perumusan hipotesis riset ini menyebutkan arah hipotesis (Bruin J., 2006).
ANALISIS DATA
lebih 21 hari, diperoleh sejumlah 200 data responden. Selanjutnya, data tersebut
disortir sesuai profil dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Setelah
melalui penyortiran, seluruh data telah sesuai ketentuan dan selanjutnya dapat
digunakan pada riset ini. Data tersebut akan diolah dan dianalisis menggunakan
perangkat lunak SPSS for Windows 25. Sebagai tahap awal, data tersebut akan
diuji kualitas dan kelayakannya dengan uji asumsi klasik yang berupa uji
Pada tahap ini, proses pengujian data dilakukan dengan metode uji
Uji normalitas kerap digunakan untuk menguji data yang digunakan dalam
model regresi telah terdistribusi secara normal. Menurut Hair et al. (2013), data
yang baik adalah data yang terdistribusi secara normal. Dunia literasi statistik
mengenal beberapa pendekatan dalam uji normalitas ini. Namun, yang akan
digunakan pada riset ini adalah uji Kolmogorov Smirnov (K-S test). Selanjutnya
NV KW PP KG KP KS SBD
N 200 200 200 200 200 200 200
Normal Rerata 17,07 16,77 13,79 12,75 11,59 16,45 23,04
Parametera,b
Simpangan 2,550 2,900 2,945 1,954 2,386 2,780 3,430
baku
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, sama sekali tidak terdapat satu pun variabel
keperilakuan. Akan tetapi, menurut Gujarati dan Porter (2009), jika ukuran
sampel relatif besar, dalam hal ini, lebih dari 100, maka keabsahan uji normalitas
Interkorelasi dapat disebut juga hubungan linear atau hubungan yang kuat antara
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.2, tabel 4.3, tabel 4.4, dan tabel 4.5 di
atas, tidak terdapat nilai toleransi yang lebih kecil dari 0,1 serta nilai VIF
(Variance Inflation Factor) yang lebih besar dari 10. Hasil uji tersebut
menunjukkan bahwa variabel independen dalam model riset ini bebas dari gejala
data yang menampilkan garis besar statistik guna memberikan tilikan serta
gambaran umum dari data yang digunakan. Secara ringkas, berikut ini adalah
Rerat Simpangan
Variabel N Minimum Maksimum
a Baku
Navigasi 200 2 5 4,27 0,638
Kemudahan Waktu 200 2 5 4,19 0,725
Pengalaman Pengganti 200 2 5 3,45 0,736
Kegunaan 200 2 5 4,25 0,651
Kemudahan
200 2 5 3,86 0,795
Penggunaan
Kesenangan 200 2 5 4,11 0,695
Sikap Belanja Daring 200 3 7 5,76 0,857
Sumber: Data Primer (2019)
Merujuk pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa variabel Navigasi memiliki
simpangan baku sebesar 0,638 dengan nilai rerata 4,27. Kemudian, variabel
Kemudahan Waktu memiliki simpangan baku 0,725 dengan rerata nilai 4,19.
baku 0,651 dengan rerata nilai 4,25. Sedangkan variabel Kemudahan Penggunaan
memiliki simpangan baku 0,795 dengan rerata nilai 3,86. Lalu variabel
Kesenangan menunjukkan nilai simpangan baku sebesar 0,695 dengan rerata nilai
4,11. Terakhir, variabel Sikap Belanja Daring memiliki nilai simpangan baku
dan keragaman sampel cukup tinggi. Semakin besar nilai simpangan baku maka
data sampel akan semakin menyebar dari reratanya. Sebaliknya, semakin kecil
Proses pengujian pada tahap ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antar
variabel yang terdapat pada riset, jika nilai korelasi melebihi 0,80 maka variabel
NV KW PP KG KP KS SBD
NV 1 0,516 0,224 0,435 0,387 0,377 0,392
KW 0,516 1 0,337 0,530 0,411 0,407 0,441
PP 0,224 0,337 1 0,387 0,436 0,339 0,361
KG 0,435 0,530 0,387 1 0,499 0,488 0,499
KP 0,387 0,411 0,436 0,499 1 0,476 0,453
KS 0,377 0,407 0,339 0,488 0,476 1 0,520
SBD 0,392 0,441 0,361 0,499 0,453 0,520 1
Sumber: Data Primer (2019)
korelasi satu arah yaitu positif. Nilai korelasi tertinggi terdapat pada variabel
Kemudahan Waktu (KW) dan Kegunaan (KG) dengan nilai 0,530, sedangkan
nilai korelasi terendah ada pada pengaruh variabel Pengalaman Pengganti (PP)
Kemudahan Waktu (KW) dan Pengalaman Pengganti (PP) pada Kegunaan (KG).
menjelaskan sebesar 32,3 persen terhadap variasi perubahan yang terjadi pada
variabel Kegunaan (KG), sedangkan 67,7 persen variasi lainnya dijelaskan oleh
variabel-variabel lain yang berada di luar model tersebut. Berdasarkan tabel 4.8
dan 4.9, hasil analisis regresi menunjukkan Kemudahan Waktu dan Pengalaman
Nilai dari R2 yang disesuaikan relatif kecil dan belum mampu secara penuh
mendeskripsikan ketepatan model pada riset ini, terlebih riset ini merupakan riset
kelengkapan penyajian hipotesis pada riset ini, perlu dilakukan uji F. Berikut
Excel), sehingga dapat disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel dan nilai p lebih kecil dari
signifikan antara variabel independen pada variabel dependen dalam model riset
ini.
4.2.2. Model Regresi Berganda 2
Navigasi (NV) dan Kemudahan waktu (KW) pada Kemudahan Penggunaan (KP).
variabel Navigasi (NV) dan Kemudahan Waktu (KW) dapat menjelaskan sebesar
20,2 persen terhadap variasi perubahan yang terjadi pada variabel Kemudahan
Penggunaan (KP), sedangkan 79,8 persen variasi lainnya dijelaskan oleh variabel-
variabel lain yang berada di luar model tersebut. Berdasarkan tabel 4.11 dan 4.12,
Nilai dari R2 yang disesuaikan relatif kecil dan belum mampu secara penuh
mendeskripsikan ketepatan model pada riset ini, terlebih riset ini merupakan riset
kelengkapan penyajian hipotesis pada riset ini, perlu dilakukan uji F. Berikut
FINV pada Microsoft Excel), sehingga dapat disimpulkan bahwa F hitung > Ftabel dan
nilai p lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan (α = 0,05) yang berarti
Navigasi (NV), Kemudahan Waktu (KW), dan Pengalaman Pengganti (PP) pada
(PP) dapat menjelaskan sebesar 23,3 persen terhadap variasi perubahan yang
terjadi pada variabel Kesenangan (KS), sedangkan 76,7 persen variasi lainnya
Nilai dari R2 yang disesuaikan relatif kecil dan belum mampu secara penuh
mendeskripsikan ketepatan model pada riset ini, terlebih riset ini merupakan riset
kelengkapan penyajian hipotesis pada riset ini, perlu dilakukan uji F. Berikut
Excel), sehingga dapat disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel dan nilai p lebih kecil dari
signifikan antara variabel independen pada variabel dependen dalam model riset
ini.
4.2.4. Model Regresi Berganda 4
Kegunaan (KG), Kemudahan Penggunaan (KP), dan Kesenangan (KS) pada Sikap
Belanja Daring (SBD). Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:
dapat menjelaskan sebesar 36 persen terhadap variasi perubahan yang terjadi pada
pada Sikap Belanja Daring (β1 = 0,261; t1 = 3,766; p < 0,05 ; β2 = 0,175; t2 = 2,552;
Nilai dari R2 yang disesuaikan relatif kecil dan belum mampu secara penuh
mendeskripsikan ketepatan model pada riset ini, terlebih riset ini merupakan riset
kelengkapan penyajian hipotesis pada riset ini, perlu dilakukan uji F. Berikut
Tabel 4. Nilai Uji F dengan Variabel Dependen Sikap Belanja Daring (SBD)
Microsoft Excel), sehingga dapat disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel dan nilai p
lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan (α = 0,05) yang berarti
statistik melalui empat model regresi berganda. Setelah melalui proses pengujian,
tabel 4.12, navigasi berpengaruh positif pada kemudahan penggunaan. Atas dasar
Temuan studi ini sesuai riset yang dilakukan oleh Childers et al. (2001),
yang baik dapat mengarahkan konsumen saat berada di laman. Adanya fitur
belanja. Fitur navigasi yang dimaksud seperti menu pencarian, produk terlaris,
rekomendasi produk atau yang lainnya. Konsumen yang sering menjelajahi laman
Hasil riset ini juga senada dengan apa yang dikemukakan Shih dan Fang
(2006) bahwa faktor-faktor seperti petunjuk yang jelas dan mudah diikuti
membuat laman lebih mudah digunakan. Konsumen yang berkeinginan lebih
tabel 4.15, navigasi berpengaruh positif pada kesenangan. Atas dasar nilai β
Temuan studi ini sesuai riset yang dilakukan oleh Childers et al. (2001),
informasi produk yang dicari. Konsumen menjadi betah menjelajahi laman karena
terbantu menemukan produk, terlebih lagi jika produk yang dicari sedang ada
menyebabkan cepat beradaptasi pada fitur-fitur lain. Fitur yang bisa menemukan
Hasil riset ini juga senada dengan apa yang dikemukakan Ballantine et al.
(2010) bahwa konsumen yang mencari kesenangan secara umum akan tertarik
beberapa desain elemen seperti warna, tata letak, dan tampilan produk. Secara
tidak langsung konsumen mempercayai papan pasar daring memberikan semacam
tabel 4.9, kemudahan waktu berpengaruh positif pada kegunaan. Atas dasar nilai β
Temuan studi ini sesuai riset yang dilakukan oleh Childers et al. (2001),
yaitu ketika persepsi kemudahan waktu meningkat, persepsi kegunaan media akan
tujuan utamanya memperoleh suatu barang atau jasa. Ketercapaian tujuan tersebut
harus setimpal dengan waktu dan upaya yang dikeluarkan, sehingga konsumen
dapat merasakan kegunaan dari papan pasar daring tersebut. Aspek kemudahan
waktu erat kaitannya dengan waktu & upaya, semakin sedikit waktu dan upaya
Hasil riset ini juga senada dengan apa yang dikemukakan Thompson et al.
Temuan studi ini sesuai riset yang dilakukan oleh Childers et al. (2001),
belanja di papan pasar daring karena tidak memerlukan waktu dan upaya lebih. Di
lain sisi, konsumen juga membutuhkan koneksi internet yang relatif cepat dan
stabil supaya ketika beralih dari satu halaman ke halaman lain berjalan lancar,
Sehingga dari awal dibenak konsumen telah tertanam rasa nyaman, segala sesuatu
berupa kesulitan baik itu saat mencari atau melakukan proses transaksi akan dirasa
Hasil riset ini juga senada dengan apa yang dikemukakan beberapa studi
menganggap papan pasar daring mudah digunakan. Persepsi kemudahan waktu ini
tabel 4.15, kemudahan waktu berpengaruh positif pada kesenangan. Atas dasar
Temuan studi ini sesuai riset yang dilakukan oleh Childers et al. (2001),
media baru akan meningkat. Konsumen sering menjadikan papan pasar daring
sebagai referensi tempat belanja, salah satunya karena rasa nyaman yang ia
dapatkan yaitu berbelanja dimana dan kapan saja. Pengeluaran waktu dan upaya
yang minim saat berbelanja secara daring memunculkan rasa senang. Bahkan
konsumen rela membeli dengan harga lebih mahal karena telah mendapatkan
kesenangan tersendiri tanpa harus terkena macet di jalan dan mengantre untuk
melakukan pembayaran.
Hasil riset ini juga senada dengan apa yang dikemukakan Bell (1999)
bahwa citra positif telah terbukti menciptakan tingkat perasaan senang yang lebih
tinggi pada konsumen dan mencerminkan kesenangan mereka menghabiskan
waktu di papan pasar daring. Selain itu, pengurangan frustrasi dapat mengurangi
tabel 4.9, pengalaman pengganti berpengaruh positif pada kegunaan. Atas dasar
Temuan studi ini sesuai riset yang dilakukan oleh Childers et al. (2001),
pembelian secara daring tidak dapat menyentuh barang secara langsung. Saat ini
konsumen dapat menilai produk berdasarkan foto yang dilihat dari beberapa sisi,
deskripsi, dan ulasan pembeli. Selain itu konsumen tidak akan berpikir dua kali
menyelesaikan transaksi lebih cepat karena adanya informasi yang lebih detail.
Hasil riset ini juga senada dengan apa yang dikemukakan Bigne et al.
baik, persepsi mereka secara keseluruhan akan menjadi pengalaman yang positif.
Temuan studi ini sesuai riset yang dilakukan oleh Childers et al. (2001),
bahwa apabila informasi sensoris yang tersedia melalui papan pasar daring sudah
cukup, maka mereka lebih senang menggunakannya. Terlebih lagi, papan pasar
daring saat ini menawarkan hal-hal menarik seperti adanya cashback, potongan
harga, poin, dll. Secara perlahan kesenangan itu muncul akibat konsumen merasa
bahwa informasi yang didapatkan melalui papan pasar daring tersebut bernilai dan
menyenangkan.
Hasil riset ini juga senada dengan apa yang dikemukakan Van der Heijden
(2003) bahwa konsumen terstimuli dengan sistem informasi yang didesain secara
tabel 4.18, kegunaan berpengaruh positif pada sikap belanja daring. Atas dasar
Temuan studi ini sesuai riset yang dilakukan oleh Childers et al. (2001),
yaitu ketika kegunaan media interaktif baru meningkat, sikap terhadap media ini
sampai pada batas ia merasakan bahwa papan pasar daring tersebut membantunya
Hasil hipotesis ini juga senada dengan riset terdahulu yang mengungkap
tabel 4.18, kemudahan penggunaan berpengaruh positif pada sikap belanja daring.
Temuan studi ini sesuai riset yang dilakukan oleh Childers et al. (2001),
terhadap media ini akan menjadi lebih positif. Konsumen memiliki persepsi
bahwa berbelanja secara daring sangat mudah dan bebas dari kesulitan,
kemudahan penggunaan inilah yang berakibat secara langsung dan tidak langsung
pada sikap konsumen untuk berbelanja secara daring. Aspek lain kemudahan
penggunaan papan pasar daring juga ditopang hubungan perangkat pada internet.
Semakin cepat dan stabil kualitas internet, maka akan mempermudah papan pasar
Hasil hipotesis ini juga senada dengan riset terdahulu yang mengungkap
bahwa terdapat pengaruh positif antara persepsi kemudahan penggunaan dan niat
akan memanfaatkan papan pasar daring jika suatu teknologi tersebut dirasakan
tabel 4.18, kesenangan berpengaruh positif pada sikap belanja daring. Atas dasar
Temuan studi ini sesuai riset yang dilakukan oleh Childers et al. (2001),
yaitu ketika kesenangan media interaktif baru meningkat, sikap terhadap media ini
akan menjadi lebih positif. Saat menjelajahi papan pasar daring, tidak semua
konsumen membeli suatu barang. Pada umumnya, sebagian besar waktu akan
dicurahkan untuk mencari informasi seperti variasi, stok, harga, reputasi penjual,
dan lainnya. Saat proses tersebut kesenangan timbul pertama kali dari tampilan
antarmuka laman yang didesain secara apik oleh pengembang hingga tawaran
promo menarik yang berjajar di bagian laman utama. Konsumen yang cenderung
Hasil uji hipotesis ini juga senada dengan temuan Chu dan Lu (2007) yang
pembelian musik secara daring. Lebih lanjut, saat ini tidak cukup hanya stimuli
hipotesis yang ada pada riset ini, 10 hipotesis didukung. Hipotesis yang didukung
antara lain H1, H2, H3, H4, H5, H6, H7, H8, H9 dan H10. Hasil uji seluruh
hipotesis riset ini selanjutnya akan ditampilkan dalam bentuk ringkasan tabel hasil
uji hipotesis dan model riset agar mudah dipahami. Di bawah ini adalah tabel
ringkasan dan model dari hasil uji seluruh hipotesis yang ada pada riset ini:
Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
Koefisien Sig.
No. Hipotesis Keterangan
(β) (ρ)
Apakah navigasi berpengaruh positif pada
H1 0,239 0,001 Didukung
kemudahan penggunaan?
Apakah navigasi berpengaruh positif pada
H2 0,213 0,004 Didukung
kesenangan?
Apakah kemudahan waktu berpengaruh
H3 0,451 0,000 Didukung
positif pada kegunaan?
Apakah kemudahan waktu berpengaruh
H4 0,288 0,000 Didukung
positif pada kemudahan penggunaan?
Apakah kemudahan waktu berpengaruh
H5 0,225 0,003 Didukung
positif pada kesenangan?
Apakah pengalaman pengganti
H6 0,235 0,000 Didukung
berpengaruh positif pada kegunaan?
Apakah pengalaman pengganti
H7 0,216 0,001 Didukung
berpengaruh positif pada kesenangan?
Apakah kegunaan berpengaruh positif pada
H8 0,261 0,000 Didukung
sikap belanja daring?
Apakah kemudahan penggunaan
H9 berpengaruh positif pada sikap belanja 0,175 0,011 Didukung
daring?
Apakah kesenangan berpengaruh positif
H10 0,309 0,000 Didukung
pada sikap belanja daring?
Sumber: Data Primer (2019)
Gambar 4. Model Hasil Riset
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis data dan uji hipotesis pada bab sebelumnya,
bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dari riset ini. Lebih lanjut, bab ini
juga akan memaparkan implikasi teoritis dan praktis yang mungkin berguna bagi
beberapa pihak sebagai bahan pertimbangan keputusan manajerial. Pada akhir bab
juga akan dijelaskan mengenai keterbatasan riset serta arahan untuk riset
Riset ini merupakan replikasi dari riset Childers et al. (2001) yang
berusaha meneliti motivasi hedonis dan utilitarian untuk belanja ritel daring. Riset
sebagai variabel independen serta sikap belanja daring sebagai variabel dependen.
sebelumnya masih relevan jika diaplikasikan pada papan pasar daring, lokasi, dan
waktu yang berbeda. Riset ini untuk menguji pengaruh yang terjadi antar variabel
pada model riset. Adapun kesimpulan dari riset ini antara lain:
1. Semakin meningkatnya kemampuan konsumen menjelajahi papan pasar
pencarian sebagai petunjuk yang jelas dan mudah diikuti, serta bantuan
ada potongan harga atau cashback, secara tidak langsung muncul rasa
karena adanya fitur navigasi seperti flash deal dan promo hari ini.
waktu dan upaya yang dikeluarkan. Semakin sedikit waktu dan upaya
papan pasar daring lain yaitu BukaMart. Konsumen bisa memilih barang
yang akan dibeli melalui gawai di rumah, kemudian setelah checkout akan
papan pasar daring karena tidak memerlukan waktu dan upaya lebih.
Sehingga dari awal dibenak konsumen telah tertanam rasa nyaman, segala
sesuatu berupa kesulitan baik itu saat mencari atau melakukan proses
berbelanja dimana dan kapan saja. Pengeluaran waktu dan upaya yang
melakukan pembelian barang serta lucky draw berbentuk telur yang bisa
beberapa sisi, deskripsi, dan ulasan pembeli. Saat ini konsumen tidak akan
berpikir dua kali karena sudah tersedia informasi mengenai reputasi toko.
Konsumen dapat meningkatkan efektivitas transaksi karena adanya
(perunggu, perak, emas, dan berlian), ada juga power badge dengan
di dalamnya.
terhadap pesan baru dalam hitungan jam atau menit. Sehingga konsumen
masalah produk.
memiliki persepsi bahwa berbelanja secara daring sangat mudah dan bebas
langsung dan tidak langsung pada sikap konsumen untuk berbelanja secara
pasar daring.
seperti featured product atau product of the day, yang merupakan katalog
produk paling laris per kategori di papan pasar daring tersebut. Informasi
yang ditampilkan lebih detail seperti jumlah yang terjual dan penilaian
dan upaya yang dikeluarkan. Terlebih konsumen ingin proses belanja yang
cepat. Sejalan dengan tujuan teknologi diciptakan untuk mempercepat dan
sehingga tidak perlu ada pengiriman dan pada hari itu juga barang sampai
di tangan konsumen.
latar belakang foto produk memakai standar warna yang sama, misalnya
memakai warna putih atau gelap. Penataan yang seragam terkesan lebih
rapi, menarik dan profesional. Secara tidak langsung dari sisi visual
5. Saat rasa nyaman yang terpatok dalam benak konsumen itu besar, perasaan
senang pada konsumen mulai muncul. Konsumen saat ini mulai terbiasa
yang sama perasaan senang muncul karena keuntungan tak terduga yang
promo. Serta semakin gencar memberikan lucky draw tiap harinya untuk
daring masih memakan waktu yang lama saat memasuki tahapan barang
lemot, cukup tanggap dan cepat. Selain itu dapat memberi tanda khusus
10. Kesenangan yang ditawarkan papan pasar daring sebaiknya tidak berhenti
1. Riset ini tidak mengerucutkan obyek riset pada satu papan pasar daring
bermakna).
5.4. Arahan Riset Mendatang
Beberapa arahan yang mungkin dapat bermanfaat bagi riset yang akan
google form saja, tetapi perlu bertatap muka langsung dengan responden.
______ (2018), “PPRO Group reveals the fastest growing global e-commerce
markets,” Global Banking & Finance Review Online. Tersedia di:
https://www.globalbankingandfinance.com/ppro-group-reveals-the-fastest-
growing-global-e-commerce-markets/, diakses pada 22 November, 2018.
______ (2018), “Retail e-commerce sales worldwide from 2014 to 2021,” Statista
Online. Tersedia di: https://www.statista.com/statistics/379046/worldwide-
retail-e-commerce-sales/, diakses pada 22 November, 2018.
Alba, J., Lynch, J., Weitz, B., Janiszewski, C., Lutz, R., Sawyer, A., & Wood, S.
(1997), “Interactive Home Shopping: Consumer, Retailer, and
Manufacturer Incentives to Participate in Electronic Marketplaces,”
Journal of Marketing, Vol. 61, No. 3, 38-53.
Babin, B.J., Darden, W.R., & Griffin, M. (1994), “Work and/or Fun: Measuring
Hedonic and Utilitarian Shopping Value,” Journal of Consumer Research,
Vol. 20, No. 4, 644-656.
Bakos, J.Y. (1997), “Reducing Buyer Search Costs: Implications for Electronic
Marketplaces,” Management Science, Vol. 43, No. 12, 1676-1692.
Ballantine, P.W., Jack, R., & Parsons, A.G. (2010), “Atmospheric Cues and Their
Effect on the Hedonic Retail Experience,” International Journal of Retail
& Distribution Management, Vol. 38, No. 8, 641-653.
Beatty, S.E., & S.M. Smith (1987), “External Search Effort: An Investigation
across Several Product Categories,” Journal of Consumer Research, Vol.
14, No. 1, 83-95.
Bigne, E., Ruiz, C., Manzano, J.A., & Blas, S.S. (2008), “Influence of Online
Shopping Information Dependency and Innovativeness on Internet
Shopping Adoption,” Online Information Review, Vol. 32, No. 5, 648-667.
Chiu, Y.B., Lin, C.P., & Tang, L.L. (2005), “Gender Differs: Assessing a Model
of Online Purchase Intentions in E-tail Service,” International Journal of
Service Industry Management, Vol. 16, No. 5, 416-435.
Cooper, D.R., & P.S. Schindler (2014), Business Research Methods, 12th edition,
New York: McGraw-Hill Education.
Cox, A., Cox, D., & Anderson, R.D. (2005), “Reassessing the Pleasures of Store
Shopping,” Journal of Business Research, Vol. 58, No. 3, 250-259.
Davis, F.D. (1989), “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User
Acceptance of Information Technology,” MIS Quartely, Vol. 13, No. 3,
319-340.
Davis, F.D., Bagozzi, R.P., & Warshaw, P.R. (1992), “Extrinsic and Intrinsic
Motivation to Use Computers in the Workplace,” Journal of Applied
Social Psychology, Vol. 22, No. 14, 1111-1132.
Field, A. (2005), Discovering statistics using SPSS, 2nd edition, California: Sage
Publications.
Fishbein, M.A., & I. Ajzen (1975), Belief, attitude, intention, and behavior: An
introduction to theory and research, Boston: Addison-Wesley.
Hofacker, C.F. (2001), Internet Marketing, 3rd edition, New Jersey: Wiley.
Jin, B., & B. Sternquist (2004), “Shopping is Truly a Joy,” The Service Industries
Journal, Vol. 24, No. 6, 1-18.
June Lu., Chun‐Sheng Yu., Chang Liu., & James E. Yao. (2003), “Technology
Acceptance Model for Wireless Internet,” Internet Research, Vol. 13, No.
3, 206-222.
Lynch, J.G., & D. Ariely (2000), “Wine Online: Search Costs Affect Competition
on Price, Quality, and Distribution,” Marketing Science, Vol. 19, No. 1,
83-103.
Meuter, M.L., Ostrom, A., Roundtree, R.I., & Bitner, M.J. (2000), “Self-Service
Technologies: Understanding Customer Satisfaction with Technology-
Based Service Encounters,” Journal of Marketing, Vol. 64, No. 3, 50-64.
Monsuwe, T.P., Dellaert, B.G.C., & Ruyter, K.D. (2004), “What Drives
Consumers to Shop Online? A Literature Review,” International Journal
of Service Industry Management, Vol. 15, No. 1, 102-121.
Ong, C.S., Lai, J.Y., & Wang, Y.S. (2004), “Factors Affecting Engineers’
Acceptance of Asynchronous E-Learning Systems in High-Tech
Companies,” Information and Management, Vol. 41, No. 6, 795-804.
Palmer, J.W. (2002), “Web Site Usability, Design, and Performance Metrics,”
Information Systems Research, Vol. 13, No. 2, 151-167.
Peck, J., & T.L. Childers (2003), “To Have and to Hold: The Influence of Haptic
Information on Product Judgments,” Journal of Marketing, Vol. 67, No. 2,
35-48.
Rogers, E.M. (1983), Diffusion of Innovations, 4th Edition, New York: Free Press.
Rosen, K.T., & A.L. Howard (2000), “E-Retail: Gold Rush or Fool's Gold?,”
California Management Review, Vol. 42, No. 3, 72-100.
Seiders, K., Voss, G.B., Godfrey, A.L., & Grewal, D. (2007), “SERVCON:
Development and Validation of a Multidimensional Service Convenience
Scale,” Journal of the Academy Marketing Science, Vol. 35, No. 1, 144-
156.
Taylor, M.J., & D. England (2006), “Internet Marketing: Web Site Navigational
Design Issues,” Marketing Intelligence & Planning, Vol. 24, No. 1, 77-85.
Thompson, R.L., Howell, J.M., & Higgins, C.A. (1991), “Personal Computing:
Toward a Conceptual Model of Utilization,” MIS Quarterly, Vol. 15, No.
1, 125-143.
Zaidi, S.D., Gondal, B.J., & Yasmin, A. (2014), “Antecedents of Online Shopping
Intention: A Study Held in Pakistan,” Journal of Sociological Research,
Vol. 5, No. 1, 231-247.
LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Saat ini
saya tengah meneliti pengaruh nilai hedonis pada sikap belanja daring.
pasar daring. Papan pasar daring yang termasuk dalam riset ini meliputi
terdapat pada kuesioner ini. Adapun kriteria responden yaitu telah melakukan
transaksi belanja melalui papan pasar daring minimal 3 kali, selama kurun waktu
6 bulan terakhir.
Atas kesediaan waktu dan bantuannya dalam mengisi kuesioner ini, saya
Hormat saya,
jawaban (atau lebih) yang sesuai diri Anda dengan memberi tanda (√) pilihan
2. Jenis Kelamin :
□ Laki-laki
□ Perempuan
3. Usia :
□ 18 - 25 tahun
□ 26 - 33 tahun
□ 34 - 41 tahun
□ Di atas 41 tahun
5. Pendidikan terakhir :
□ SMA/Sederajat
□ Diploma
□ S1
□ S2
□ Lainnya
6. Pekerjaan :
□ Pelajar/Mahasiswa
□ Profesional
□ Pegawai Operasional
□ Pegawai Manajerial
□ Wiraswasta
□ Lainnya
□ 3 - 4 kali
□ 5 - 6 kali
□ Rp 250.000 - Rp 499.999
□ Rp 500.000 - Rp 750.000
9. Papan pasar daring yang pernah digunakan transaksi: (jawaban boleh lebih
dari 1)
□ Tokopedia
□ Bukalapak
□ Blibli
□ Shopee
□ Lazada
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
pilihlah satu jawaban (atau lebih) yang sesuai diri Anda dengan memberi tanda
(√) pilihan kotak jawaban yang tersedia. Mohon jawaban mengacu pada aktifitas
belanja produk dengan objek papan pasar daring yang pernah digunakan seperti
2 = TS (Tidak Setuju)
3 = N (Netral)
4 = S (Setuju)
5 = SS (Sangat Setuju)
1. Navigasi (NV)
No Pernyataan STS TS N S SS
.
1. Bagi saya, ada berbagai cara
menjelajahi papan pasar daring.
2. Bagi saya, proses mengakses
informasi di papan pasar daring tidak
rumit.
3. Bagi saya, terdapat petunjuk untuk
mendapatkan informasi di papan
pasar daring.
4. Saya menganggap adanya papan
pasar daring memungkinkan
pencarian informasi berjalan lancar.
No Pernyataan STS TS N S SS
.
1. Saya menganggap berbelanja di
papan pasar daring dapat menghemat
waktu belanja.
2. Saya menganggap berbelanja di
papan pasar daring akan memakan
waktu lebih sedikit.
3. Bagi saya, berbelanja di papan pasar
daring menjadi cara yang nyaman
untuk belanja.
4. Bagi saya, adanya papan pasar
daring memungkinkan saya
berbelanja kapan saja.
4. Kegunaan (KG)
No Pernyataan STS TS N S SS
.
1. Bagi saya, adanya papan pasar
daring dapat mempercepat proses
transaksi belanja.
2. Bagi saya, adanya papan pasar
daring bermanfaat untuk melakukan
transaksi daring.
3. Bagi saya, adanya papan pasar
daring dapat meningkatkan
efektivitas dalam menyelesaikan
transaksi daring.
5. Kemudahan Penggunaan (KP)
No Pernyataan STS TS N S SS
.
1. Bagi saya, tidak ada hal yang
membingungkan saat berbelanja di
papan pasar daring.
2. Bagi saya, tidak butuh upaya lebih
saat berbelanja di papan pasar
daring.
3. Bagi saya, tidak ada hal sulit saat
berbelanja di papan pasar daring.
6. Kesenangan (KS)
No Pernyataan STS TS N S SS
.
1. Bagi saya, berbelanja di papan pasar
daring menyenangkan.
2. Bagi saya, berbelanja di papan pasar
daring tidak membosankan.
3. Bagi saya, berbelanja di papan pasar
daring mengasyikkan.
4. Bagi saya, berbelanja di papan pasar
daring menarik.
7. Sikap Belanja Daring (SBD)
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.878 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Corrected Cronbach's
Item Deleted Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Correlation Deleted
NV1 12.80 3.852 .712 .854
NV2 12.71 3.825 .753 .838
NV3 12.86 3.779 .748 .839
NV4 12.83 3.770 .735 .845
b. Kemudahan Waktu
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 200 100.0
Excludeda 0 .0
Total 200 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.853 4
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
KW1 12.44 5.172 .729 .802
KW2 12.69 4.549 .702 .814
KW3 12.77 4.884 .661 .829
KW4 12.41 5.247 .711 .810
c. Pengalaman Pengganti
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 200 100.0
Excludeda 0 .0
Total 200 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.845 4
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
PP1 10.45 5.163 .689 .800
PP2 10.20 5.347 .674 .807
PP3 10.26 4.917 .676 .807
PP4 10.45 5.092 .690 .800
d. Kegunaan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 200 100.0
Excludeda 0 .0
Total 200 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.898 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Corrected Cronbach's
Item Deleted Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Correlation Deleted
KG1 8.45 1.827 .755 .891
KG2 8.50 1.668 .865 .794
KG3 8.54 1.858 .777 .872
e. Kemudahan Penggunaan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 200 100.0
Excludeda 0 .0
Total 200 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.892 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Corrected Cronbach's
Item Deleted Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Correlation Deleted
KP1 7.77 2.530 .800 .838
KP2 7.72 2.735 .761 .871
KP3 7.68 2.731 .808 .832
f. Kesenangan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 200 100.0
Excludeda 0 .0
Total 200 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.931 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Corrected Cronbach's
Item Deleted Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Correlation Deleted
KS1 12.31 4.525 .823 .916
KS2 12.36 4.372 .835 .912
KS3 12.35 4.319 .839 .911
KS4 12.33 4.566 .863 .904
g. Sikap Belanja Daring
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 200 100.0
Excludeda 0 .0
Total 200 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.895 4
Item-Total Statistics
Scale Scale Corrected Cronbach's
Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Item Deleted Correlation Deleted
Deleted
SBD1 17.39 7.303 .756 .870
SBD2 17.36 6.582 .807 .849
SBD3 17.32 6.651 .786 .857
SBD4 17.05 6.857 .726 .880
3. Uji Multikolinearitas
4. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NV KW PP KG KP KS SBD
N 200 200 200 200 200 200 200
Normal Mean 17.07 16.7 13.79 12.75 11.5 16.45 23.04
Parametersa,b 7 9
Std. 2.550 2.90 2.945 1.954 2.38 2.780 3.430
Deviation 0 6
Most Extreme Absolute .125 .141 .100 .176 .154 .169 .151
Differences Positive .125 .132 .100 .163 .151 .169 .074
Negative -.121 -.141 -.089 -.176 -.154 -.161 -.151
Test Statistic .125 .141 .100 .176 .154 .169 .151
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c .000c .000c .000c .000c .000c .000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean F Sig.
Square
1 Regression 250.784 2 125.392 48.511 .000b
Residual 509.211 197 2.585
Total 759.995 199
a. Dependent Variable: KG
b. Predictors: (Constant), PP, KW
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant 5.502 .746 7.376 .000
)
KW .304 .042 .451 7.282 .000
PP .156 .041 .235 3.791 .000
a. Dependent Variable: KG
b. Model 2
Model Summaryb
Model R R Adjusted R Std. Error of
Square Square the Estimate
1 .459a .210 .202 2.131
a. Predictors: (Constant), KW, NV
b. Dependent Variable: KP
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean F Sig.
Square
1 Regression 238.334 2 119.167 26.253 .000b
Residual 894.221 197 4.539
Total 1132.555 199
a. Dependent Variable: KP
b. Predictors: (Constant), KW, NV
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant 3.810 1.101 3.460 .001
)
NV .223 .069 .239 3.228 .001
KW .237 .061 .288 3.893 .000
a. Dependent Variable: KP
c. Model 3
Model Summaryb
Model R R Adjusted R Std. Error of
Square Square the Estimate
1 .495a .245 .233 2.434
a. Predictors: (Constant), PP, NV, KW
b. Dependent Variable: KS
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean F Sig.
Square
1 Regression 376.609 3 125.536 21.195 .000b
Residual 1160.891 196 5.923
Total 1537.500 199
a. Dependent Variable: KS
b. Predictors: (Constant), PP, NV, KW
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant 6.072 1.338 4.539 .000
)
NV .232 .079 .213 2.937 .004
KW .215 .072 .225 2.988 .003
PP .204 .062 .216 3.265 .001
a. Dependent Variable: KS
d. Model 4
Model Summaryb
Model R R Adjusted R Std. Error of
Square Square the Estimate
1 .608a .370 .360 2.743
a. Predictors: (Constant), KS, KP, KG
b. Dependent Variable: SBD
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean F Sig.
Square
1 Regression 866.203 3 288.734 38.379 .000b
Residual 1474.552 196 7.523
Total 2340.755 199
a. Dependent Variable: SBD
b. Predictors: (Constant), KS, KP, KG
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant 8.012 1.431 5.597 .000
)
KG .458 .122 .261 3.766 .000
KP .252 .099 .175 2.552 .011
KS .381 .084 .309 4.522 .000
a. Dependent Variable: SBD