Anda di halaman 1dari 15

KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN

SOAL-SOAL PISA TAHUN 2012 LEVEL 4, 5, DAN 6 DI


SMP N 1 INDRALAYA

Agatha Indy Candra Dewi1), Zulkardi 2), Muhammad Yusuf3)


1)
Mahasiswa FKIP Universitas Sriwijaya
2)
FKIP Universitas Sriwijaya
E-mail: agatha.indy@yahoo.com

Abstract: The purpose of this research is to find student’s difficulties in resolving PISA
2012 problems level 4, 5, and 6. The method that used in this research is qualitative
study. The type of this research is descriptive study that attempts to identify and describe
the difficulties that experienced by student in resolving PISA 2012 problems level 4, 5,
and 6. Five sixth grade students of SMP N 1 Indralaya become the research subject in
this research. The results of this research shows that the students have difficulty in
understanding the problems, modifying real problems into mathematics structure, and
solving mathematics problem in resolving PISA 2012 problems level 4, 5, and 6. In
resolving level 4 problem, students also have difficulty in interpreting mathematical
solution in terms of real situation. However, there is a student who capable to resolve the
problems level 4, 5, and 6 correctly.

Keywords: Student’s difficulties in resolving PISA problems, Mathematics PISA 2012,


PISA problems level 4, 5, and 6.

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal PISA tahun 2012 level 4, 5, dan 6. Metode penelitian yang
digunakan ialah metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan kesulitan yang
dialami siswa dalam menyelesaikan soal PISA tahun 2012 level 4, 5, dan 6. Lima orang
siswa kelas IX 6 SMP N 1 Indralaya menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan soal PISA tahun 2012 level
4, 5, dan 6 siswa mengalami kesulitan dalam memahami soal, mengubah permasalahan
nyata ke dalam bentuk matematika, dan memecahkan permasalahan matematika. Dalam
menyelesaikan soal level 4, siswa juga mengalami kesulitan dalam menginterpretasikan
solusi matematika dalam istilah situasi nyata. Namun demikian, terdapat siswa yang
mampu menyelesaikan soal level 4, 5, dan 6 dengan benar.

Kata kunci: Kesulitan siswa menyelesaikan soal PISA, PISA matematika tahun 2012,
soal PISA level 4, 5, dan 6

1
2 JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA,VOL 11, NOMOR 2, JULI 2017

Peraturan Menteri Pendidikan Menengah menyebutkan bahwa


dan Kebudayaan Republik Indonesia sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh
Nomor 58 Tahun 2014, tentang Pendidik pada kemampuan berpikir
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah adalah kemampuan mengingat,
Pertama/Madrasah Tsanawiyah memahami, menerapkan,
menjelaskan bahwa faktor eksternal menganalisis, mengevaluasi, dan
dari pengembangan Kurikulum 2013 mencipta. Setiap kemampuan tersebut
antara lain terkait dengan arus juga terdapat pada soal-soal PISA yang
globalisasi dan berbagai isu yang dibagi dalam 6 level yaitu kemampuan
terkait dengan masalah lingkungan mengingat pada level 1, kemampuan
hidup, kemajuan teknologi dan memahami level 2, kemampuan
informasi, kebangkitan industri kreatif menerapkan level 3, kemampuan
dan budaya, dan perkembangan menganalisis level 4, kemampuan
pendidikan di tingkat internasional. mengevaluasi level 5, dan kemampuan
Selain itu, keikutsertaan Indonesia mencipta pada level 6. Dengan
dalam studi International Trends in demikian, siswa di Indonesia
International Student Mathematics and diharapkan memiliki setiap
Science Study (TIMSS) dan Program kemampuan berpikir tersebut dan
for International Student Assessment mampu menyelesaikan soal-soal yang
(PISA) juga menjadi acuan dalam menuntut siswa menggunakan setiap
pengembangan kurikulum tersebut. kemampuan tersebut. Salah satunya
Materi dan hasil dari TIMSS dan PISA adalah soal-soal PISA.
dijadikan sebagai landasan Mengingat pentingnya PISA
pengembangan kurikulum tersebut. seperti yang dijelaskan di atas, maka
Maka dapat dikatakan bahwa PISA diharapkan siswa Indonesia mampu
sangatlah penting karena menjadi menyelesaikan soal-soal PISA untuk
acuan dalam perkembangan kurikulum setiap levelnya. Indonesia sendiri
di Indonesia. Selain itu, hasil PISA sudah ikut berpartisipasi dalam PISA
juga menunjukkan sejauh mana sejak tahun 2000. Namun, sayangnya
perkembangan pendidikan di Indonesia hasil kemampuan matematika yang
telah berkembang di banding negara dicapai anak-anak Indonesia selama 4
lain. periode PISA sangat mengecewakan.
Peraturan Menteri Pendidikan Indonesia selalu mendapat peringkat
dan Kebudayaan Republik Indonesia bawah. Begitu pula di periode yang ke
Nomor 104 Tahun 2014 tentang 5, yaitu PISA tahun 2012. Dalam
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik bidang matematika, Indonesia
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan menduduki peringkat 64 dari 65 negara
Kesulitan Siswa dalam…Agatha Indy Candra Dewi, Zulkardi, Muhammad Yusuf 3

yang menjadi peserta. Indonesia yang dapat mengerjakan soal level 4


memperoleh skor 375, berada di dengan benar. Hanya 4 siswa yang
bawah Qatar yang memiliki skor 376 dapat mengerjakan soal level 5 dan 3
(OECD, 2013: 15). siswa yang dapat mengerjakan soal
Rendahnya hasil studi PISA di level 6 dengan benar. Siswa kelas IX
kalangan siswa Indonesia selama ini SMP N 1 Indralaya masih mengalami
disebabkan oleh sejumlah faktor, di kesulitan dalam menyelesaikan soal-
antaranya siswa Indonesia tidak soal PISA level 4, 5, dan 6 khususnya
terbiasa dengan soal yang berbau PISA tahun 2012.
pemodelan dan kurangnya buku teks Programme for International
matematika yang menekankan pada Student Assessment (PISA) merupakan
pemecahan masalah sehari-hari seperti sebuah penilaian standar internasional
yang diujikan PISA (Munayati, 2015). yang dikembangkan bersama oleh
Edo (2013) menjelaskan bahwa siswa negara-negara peserta dan diberikan
Indonesia hanya mampu menjawab kepada anak usia 15 tahun dalam
pertanyaan PISA level 1, 2, dan 3, dan program pendidikan (OECD, 2013:
sedikit siswa yang dapat 15). PISA bertujuan untuk menilai
menyelesaikan pertanyaan level 4 kemampuan anak usia 15 tahun secara
selama 4 periode PISA, yaitu sejak berkala dalam bidang membaca
tahun 2000 sampai 2009. Kementerian (reading literacy), matematika
Pendidikan dan Kebudayaan (2013) (mathematics literacy), dan IPA
juga menjelaskan mengenai analisis (science literacy).
hasil PISA tahun 2009 yaitu hampir Dalam PISA tahun 2012 (OECD,
semua siswa di Indonesia hanya 2013: 25), literasi matematika
menguasai pelajaran sampai level 3 didefinisikan sebagai berikut.
saja, sementara negara lain banyak
Mathematical literacy is an
yang sampai level 4, 5, bahkan 6. individual’s capacity ti formulate,
Demikian juga dengan hasil PISA employ, and interpret
mathematics in a variety of
tahun 2012. Siswa Indonesia masih context. It includes reasoning
mengalami hal yang serupa. Mereka mathematically and using
mathematical concepts,
hanya mampu mengerjakan soal PISA procedures, facts and tools to
level 1, 2, dan 3, dan sedikit yang describe, explain and predict
phenomena. It assists individuals
sampai level 4, 5, dan 6. Hal tersebut to recognise the role that
juga terjadi pada siswa SMP N 1 mathematics plays in the world
and to make the well-founded
Indralaya. Berdasarkan hasil tes yang judgments and decisions needen
diberikan kepada 32 siswa kelas IX by constructive, engaged and
reflective citizens.
SMP N 1 Indralaya, hanya 1 siswa
4 JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 11, NOMOR 2, JULI 2017

Berdasarkan definisi tersebut, kejadian dalam setting yang bervariasi


maka literasi matematika kemampuan seperti pertumbuhan organisma,
seseorang individu merumuskan, musik, siklus dari musim, pola dari
menggunakan, dan menafsirkan cuaca, dan kondisi ekonomi, 2) Space
matematika dalam berbagai konteks. and Shape, melibatkan pola, sifat dari
Termasuk di dalamnya bernalar secara objek, posisi dan orientasi, representasi
matematis dan menggunakan konsep, dari objek, pengkodean informasi
prosedur, fakta, dan alat matematika visual, navigasi, dan interaksi dinamik
dalam menjelaskan serta memprediksi yang berkaitan dengan bentuk yang
fenomena. Dengan demikian literasi riil, 3) Quantity, berkaitan dengan
matematika membantu seseorang hubungan bilangan dan pola bilangan,
untuk mengenal peran matematika dan 4) Uncertainty and data, meliputi
dalam dunia dan membuat pengenalan tempat dari variasi suatu
pertimbangan maupun keputusan yang proses, makna kuantifikasi dari variasi
dibutuhkan sebagai warga negara. tersebut, pengetahuan tentang
Survey Matematika PISA 2012, ketidakpastian dan kesalahan dalam
untuk pertama kalinya, melaporkan pengukuran, dan pengetahuan tentang
hasil berdasarkan pada berbagai proses kesempatan/peluang (chance).
matematis, dan menyediakan berbagai Beberapa peneliian terdahulu yang
kategori yang bermanfaat dan berkaitan dengan pengembangan soal
memiliki aturan relevan saat model PISA sesuai dengan 4 jenis
melaporkan hasilnya. Kategori- konten PISA pernah dilakukan
kategori yang akan digunakan sebagai diantaranya oleh Jurnaidi (2015),
laporan adalah seperti berikut: Anisa (2013), dan Silva (2013).
 Memformulasikan situasi secara Soal untuk PISA tahun 2012
matematis (OECD, 2010), melibatkan empat
 Memanfaatkan konsep matematis, konteks yaitu berkaitan dengan
bukti-bukti, prosedur, dan situasi/konteks pribadi (personal),
penalaran, serta pekerjaan (occupational),
 Menafsirkan, menerapkan dan bermasyarakat/umum (societal), dan
mengevaluasi hasil-hasil ilmiah (scientific).
matematis. Menurut Lerner (Abdurrahman,
Ada empat konten matematika 2009: 262-265), kekeliruan umum
yang digunakan dalam PISA tahun yang dilakukan oleh siswa dalam
2012 (OECD, 2013: 33-35) yaitu; 1) menyelesaikan soal matematika adalah
Change and relationship, merupakan sebagai berikut.
Kesulitan Siswa dalam…Agatha Indy Candra Dewi, Zulkardi, Muhammad Yusuf 5

1. Kekurangan pemahaman tentang (Edo, Sri Imelda, Yusuf Hartono, dan


simbol Ratu Ilma Indra Putri, 2013).
2. Nilai tempat Berdasarkan hasil penelitian
3. Penggunaan proses yang keliru Lutfianto, Zulkardi, dan Yusuf
4. Perhitungan Hartono (2013) menunjukkan bahwa
5. Tulisan yang tidak dapat dibaca 75% siswa tidak bisa menyelesaikan
Sementara itu, berdasarkan soal matematika kontekstual dengan
kategori kesalahan Newman maksimal (unfinished). Siswa hanya
(Clarkson, 1991) kesulitan yang berhenti dan merasa selesai ketika
dialami siswa dalam menyelesaikan mereka dapat menyelesaikan soal
soal matematika antara lain: secara matematis, padahal
1. Membaca: kesulitan dalam penyelesaian matematis belum
mengenali kata-kata dan simbol menjawab situasi permasalahan
2. Pemahaman: kesulitan dalam konteks yang diminta.
memahami maksud soal Sementara itu, pendapat Wijaya
3. Perubahan: kesulitan dalam (2014) memberikan kesimpulan bahwa
mengubah permasalahan ke dalam untuk menganalisis kesulitan siswa
bentuk matematika dalam menyelesaikan soal PISA dapat
4. Kemampuan Proses: kesulitan menggunakan kategori kesalahan
dalam melakukan perosedur Newman. Hal ini dikarenakan terdapat
matematika kemiripan antara kategori kesalahan
5. Menyimpulkan: kesulitan dalam Newman dengan tahap-tahap dalam
menarik kesimpulan PISA matematika. Kesulitan-kesulitan
Kesulitan yang dialami siswa tersebut antara lain:
dalam membuat model matematika 1. Pemahaman: kesulitan dalam
dari soal PISA level 5 dan 6 adalah memahami soal.
kesulitan dalam proses, 1)Merumuskan 2. Perubahan: kesulitan dalam
masalah dalam kehidupan sehari-hari mengubah permasalahan nyata ke
ke dalam model matematika. Seperti dalam bentuk matematika.
menginterpretasikan konteks situasi 3. Kemampuan Proses: kesulitan
nyata ke dalam model matematika, dalam memecahkan permasalahan
memahai struktur matematika matematika
(termasuk keteraturan, hubungan, dan 4. Menyimpulkan: kesulitan dalam
pola) dalam masalah, 2)Mengevaluasi menginterpretasikan solusi
kewajaran dari solusi matematika matematika dalam istilah situasi
dalam konteks masalah dunia nyata nyata secara tepat.
6 JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 11, NOMOR 2, JULI 2017

METODE 2) Membaca data dan memberikan


Metode penelitian yang kode dengan berpedoman pada
digunakan dalam penelitian ini adalah Tabel 1.
metode penelitian kualitatif. Jenis
Tabel 1. Skema Pemberian Kode
penelitian ini adalah penelitian Kesulitan Siswa
deskriptif yang bertujuan Jenis Kesulitan Penjelasan
mengidentifikasi dan mendeskripsikan Pemahaman Siswa tidak mampu
atau salah
kesulitan yang dialami siswa dalam menafsirkan apa
menyelesaikan soal-soal PISA tahun yang diminta
untuk
2012 level 4, 5, dan 6. Subjek dikerjakan
penelitian ini adalah lima orang siswa Siswa salah atau
tidak mengerti
kelas IX SMP N 1 Inderalaya. Teknik kata kunci yang
pengambilan sampel yang digunakan biasanya
merupakan
dalam penelitian ini adalah purposive istilah
sampling. matematika.
Siswa tidak mampu
Peneliti menggunakan dua untuk
teknik pengumpulan data yaitu tes dan membedakan
informasi yang
wawancara. Tes tertulis dibagi menjadi relevan dan
tes tertulis 1 dan tes tertulis 2 dimana tidak relevan
(contoh:
pada masing-masing tes diberikan 3 menggunakan
soal yang terdiri dari 1 soal level 4, 1 seluruh
informasi yang
soal level 5, dan 1 soal level 6. Materi ada dalam soal
pada soal dipilih secara acak. atau
mengabaikan
Wawancara juga dibagi menjadi informasi yang
wawancara 1 dan wawancara 2 dimana relevan) atau
tidak mampu
wawancara tersebut dilakukan setelah untuk
tes dilaksanakan. mengumpulkan
informasi yang
Dalam penelitian ini, peneliti diperlukan yang
menganalisis data dengan langkah- tidak ada dalam
soal.
langkah yang berpedoman pada Perubahan Siswa cenderung secara
langkah-langkah analisis data kualitatif langsung
menggunakan
menurut Anggoro (2007: 6.19) yaitu, suatu prosedur
1) Mengorganisasikan data yang matematika
(seperti formula,
diperoleh dari hasil tes dan algoritma) tanpa
wawancara. menganalisa
apakah hal
tersebut
diperlukan atau
Kesulitan Siswa dalam…Agatha Indy Candra Dewi, Zulkardi, Muhammad Yusuf 7

tidak. standar (dari


Jawaban siswa hanya m/menit
mengacu pada menjadi
keadaan nyata km/jam) atau
tanpa dari yang bukan
mengambil satuan standar
perspektif ilmu ke satuan
matematika standar (dari
Siswa menggunakan langkah/menit
prosedur menjadi
matematika/kon m/menit).
sep yang tidak Siswa tidak
relevan terhadap mampu
soal. Siswa menentukan dan
tidak prosedur/ menggunakan
konsep yang skala peta
harus dengan benar.
digunakan. Siswa
Siswa menganggap menggunakan
grafik sebagai prosedur atau
sebuah formula yang
gambaran benar tetapi
harfiah suatu mereka tidak
keadaan. Siswa menyelesaikann
menafsirkan dan ya.
lebih fokus pada Menyimpulkan Siswa tidak mampu
bentuk dari menginterpretasi
grafik daripada kan dengan
dari benar dan
karakteristik mengungkapkan
grafik tersebut. solusi matematis
Proses Kesulitan dalam ke dalam istilah
memecahkan situasi nyata.
bentuk aljabar Kesulitan ini
atau fungsi. tercermin dari
Matematika Kesulitan dalam operasi jawaban yang
hitung. tidak realistis.
Siswa keliru/salah (Wijaya, 2014:
karena lebih
566)
berfokus
terhadap suatu 3)Mempelajari dan mengumpulkan
titik tunggal
informasi berupa kesulitan-
(single point)
daripada suatu kesulitan yang dialami siswa dari
interval.
kesalahan-kesalahan yang
Siswa tidak
menggunakan dilakukan dalam mengerjakan tes
kemiringan
tertulis dan dari hasil wawancara
grafik, tetapi
hanya fokus 4) Menentukan kesulitan yang dialami
terhadap jarak
siswa pada setiap levelnya,
vertikalnya.
Siswa tidak mampu 5) Menyajikannya secara naratif.
mengkonversi
antara satuan
8 JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 11, NOMOR 2, JULI 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN


2. Tes Tertulis 2
Subjek penelitian diminta untuk
Nomor 1 (Level 4)
menyelesaikan soal-soal pada tes
Di bulan Januari, CD baru dari band 4U2Rocks dan The
tertulis 1 dan tes tertulis 2 dimana Kicking Kangaroos telah dirilis. Pada bulan Februari, CD
dari band No One’s Darling dan The Metalfolkies juga
dalam setiap tes terdiri dari soal PISA rilis. Grafik berikut ini menunjukan penjualan CD band-
band tersebut dari bulan Januari hingga bulan Juni.
level 4, 5, dan 6. Berikut ini adalah
soal yang diberikan kepada siswa.
1. Tes tertulis
Nomor 1 (Level 4)
SOAL
Infusi (atau infus) digunakan untuk memberikan cairan Manager dari The Kicking Kangaroos khawatir karena
atau obat-obatan kepada pasien. jumlah dari CD mereka yang terjual menurun dari bulan
Februari hingga Juni. Berapakah perkiraan volume
penjualan mereka untuk bulan Juli jika kecenderungan
negatif yang sama terus terjadi?
A. 70 CD
B. 370 CD
C. 670 CD
D. 1340 CD

Perawat harus menghitung tingkat tetesan, D, dalam


tetesan permenit pada infus. Mereka menggunakan
rumus dimana:

d merupakan faktor tetesan yang diukur dalam
tetesan permililiter (mL)
 v merupakan
Nomor 2 (Levelvolume
5) infus dalam milliliter
 n merupakan jumlah waktu penggunaan infus
Nomor 2 (Level 5)
Suatu pintu putar memiliki tiga jari-jari pintu yang
SOAL
berputar dalam suatu ruang yang melingkar. Diameter
Seorang perawat ingin melipatgandakan waktu
bagian dalam ruangan ini adalah 2 meter (200 cm). Tiga
penggunaan infus. garasi
Seorang pembuat Jelaskan secara
“dasar” tepat bagaimana
menawarkan D
berbagai jari-jari pintu tersebut membagi ruang menjadi tiga
berubah jika n digandakan tetapi d dan v tetap.
model garasi yang hanya memiliki satu pintu dan satu bagian yang sama. Rancangan dibawah ini menunjukan
jendela. George memilih salah satu model dari berbagai jari-jari pintu dalam tiga posisi yang berbeda dilihat dari
bentuk yang telah ditawarkan. Posisi dari pintu dan bagian atas
jendela ditunjukkan pada gambar berikut.

SOAL
SOAL Pintu tersebut membuat 4 perputaran sempurna dalam
Dua rancangan di bawah ini menunjukkan dimensi, satu menit. Terdapat ruang untuk maksimum 2 orang di
Nomor 3 (Level
dalam satuan meter,6)
dari garasi yang George pilih. setiap bagian dari tiga pintu tersebut. Berapakah jumlah
maksimum orang yang dapat masuk ke dalam bangunan
melalui pintu tersebut dalam waktu 30 menit?
A. 60
B. 180
Sisi depan Sisi samping C. 240
Catatan: Gambar bukan merupakan skala D.720
Atap garasi tersebut dibentuk dari dua persegi panjang Nomor 3 (Level 6)
yang sama. Hitunglah luas keseluruhan dari atap
tersebut. Tuliskan pekerjaanmu. SOAL
Karena tingginya biaya solar yang menghabiskan 0.42
Ini adalah rancangan dari apartemen yang ingin dibeli zeds per liter, pemilik kapal NewWave berfikir untuk
orangtua George dari agen perumahan memperlengkapi kapal mereka dengan layar kapal. Hal
ini diperkirakan bahwa sebuah layar kapal seperti ini
memiliki potensi untuk mengurangi penggunaan solar
sekitar 20% secara keseluruhan. (Zeds adalah mata
uang asing)

Nama: NewWave
Catatan: Gunakan penggaris untuk mengukur Tipe: Kapal Kargo
panjang Panjang: 117 meter
Lebar: 18 meter
SOAL Kapasitas muatan: 12.000 ton
Kecepatan Maksimum: 19 knot
Untuk memperkirakan luas lantai keseluruhan dari
apartemen (termasuk teras dan tebal dinding), kamu
dapat mengukur ukuran tiap ruangan, menghitung luas Konsumsi bahan bakar solar setiap tahun tanpa layar
tiap ruangan dan menambahkan keseluruhan luas. kapal: kurang lebih 3.500.000 liter. Biaya
Namun, ada suatu metode yang lebih efisien untuk memperlengkapi kapal NewWave dengan sebuah layar
memperkirakan kesuluran luas lantai dimana kamu kapal adalah 2.500.000 zeds. Kira-kira setelah berapa
hanya perlu mengukur 4 panjang. Beri tanda pada tahun penghematan solar akan menggantikan biaya dari
Kesulitan Siswa dalam…Agatha Indy Candra Dewi, Zulkardi, Muhammad Yusuf 9

Analisis Soal Nomor 1 pada Tes Siswa : “Setengah kali lipat”


Peneliti : “Setengahnya.”
Tertulis 1
Analisis Soal Nomor 2 pada Tes
Berikut ini adalah penyelesaian dari
Tertulis 1
subjek penelitian I
Berikut ini adalah penyelesaian
dari subjek penelitian IV

Siswa tidak
teliti dan salah
dalam
melakukan
operasi hitung
Penjelasan tidak
sesuai dengan hasil
perhitungan

Langkah penyelesaian dari subjek


Berdasarkan jawaban pada Gambar
penelitian I sudah benar, namun diatas, tampak bahwa subjek penelitian
kesimpulannya tidak sesuai. IV sebenarnya sudah memahami
Penjelasan untuk dampaknya benar, masalah pada soal. Selain itu, cara
yaitu “ lebih sedikit”, namun penyelesaian dari subjek penelitian IV
ukurannya salah, yaitu “ 2x lipat”. juga sudah benar. Hanya saja, subjek
Maka, dapat disimpulkan bahwa penelitian IV salah dalam
subjek penelitian I mengalami memasukkan data. Pada soal diketahui
kesulitan dalam menginterpretasikan panjang dari sisi tegak dan sisi
solusi matematika dalam istilah situasi mendatar segitiga siku-siku pada atap
nyata. Berikut ini adalah hasil adalah 1.00 dan 2.50. Namun, subjek
wawancara dengan subjek penelitian I penelitian IV salah mengira
pada soal nomor 1. panjangnya 100 dan 250. Selain itu,
Peneliti :“Satu per dua puluh itu subjek penelitian IV menuliskan hasil
seberapanya satu per kuadrat dari 100 adalah 1000 dan hasil
sepuluh?”
Siswa :“Seper dua puluh, seper. kuadrat dari 250 adalah 6250.
Maksudnya?” Seharusnya kuadrat dari 100 adalah
Peneliti :“Seper dua puluh itu
seberapanya seper 10000 dan kuadrat 250 adalah 62500.
sepuluh?” Hal ini menunjukkan bahwa subjek
Siswa : “Setengah”
Peneliti :“Setengah? Nah, jadi penelitian IV mengalami kesulitan
menjelaskannya?” dalam menyelesaikan permasalahan
Siswa :“Sedikit dua kali lipat. Oh,
setengah kali lipat matematika. Berikut ini adalah hasil
maksudnya.”
Peneliti : “Berarti seharusnya?
10 JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 11, NOMOR 2, JULI 2017

wawancara dengan subjek penelitian memahami permasalahan pada soal.


II. Subjek penelitian III tidak
Peneliti : “Terus, ini angkanya menyebutkan 4 panjang yang
berapa?” (menunjuk pada
dibutuhkan untuk mencari luas
soal)
Siswa : “Satu.” apartemen sesuai dengan perintah soal
Peneliti :“Satu? Yang di sini?”
dan masih mengubah ukuran dari cm
(menunjuk pekerjaan siswa)
Siswa : “Seratus.” ke m padahal sudah diberi keterangan
Peneliti : “Iya. Berarti salah
sebelumnya bahwa 1 cm mewakili 1
memasukkan datanya. Iya
kan? Ini kenapa bisa yang di m. Untuk menentukan luas apartemen,
sini satu, di sini seratus?”
subjek penelitian III menjumlahkan
Siswa : “Ku pikir itu bukan koma.”
Peneliti : “Seratus kuadrat berapa?” luas seluruh ruangan yang ada di
Siswa : “Oh, hehehehehehe.”
dalam apartemen dan ditambah dengan
Peneliti : “Berapa?”
Siswa : “Sepuluh ribu.” luas apartemen itu sendiri. Hal ini
Peneliti :“he’e. Sepuluh ribu. Ini
menunjukkan bahwa subjek penelitian
jawabannya
berapa?”(jawaban siswa III tidak paham dengan konsep luas.
1000)
Selain itu, subjek penelitian III juga
Siswa : (Tertawa)
Peneliti : “Berarti apo?” mengalami kesulitan dalam melakukan
Siswa : “Salah.”
operasi hitung. Tampak dari hasil
Analisis Soal Nomor 3 pada Tes penjumlahan untuk mecari luas
Tertulis 1 keseluruhan apartemen yang tidak
Berikut ini adalah penyelesaian tepat. Subjek penelitian III juga salah
dari subjek penelitian III dalam menghitung luas apartemen.

Siswa tidak memahami soal. Seharusnya panjang apartemen


Salah dalam memahami konsep
dikalikan dengan lebar apartemen.
luas.
Namun, subjek penelitian III justru
menjumlahkan panjang apartemen
Kesulitan dalam
menjumlahkan dengan lebar apartemen. Berikuti ini
adalah hasil wawancara dengan subjek
penelitian III
Peneliti : “Terus, ndak paham sama
soal?”
Siswa : “Ndak paham nian, Bu.”
Tidak teliti dalam
mengenali operasi hitung
Peneliti : “Hanya perlu mengukur?”
Siswa : “Hanya perlu mengukur 4
panjang.”
Peneliti : “4 panjang aja untuk
mencari luasnya kan? Nah,
Apriliadi nyarinya yang
Kesulitan yang dialami subjek mano? Galo-galonyo dicari?
penelitian III adalah kesulitan
Kesulitan Siswa dalam…Agatha Indy Candra Dewi, Zulkardi, Muhammad Yusuf 11

Soalnya berarti sudah jelas Siswa : “mmm cak mano nyarinyo


disuruh 4 panjang aja.” itu.”
Siswa : “Ndak tebaco lagi, Bu.” Peneliti :“O, bingung ini, cara
Peneliti : “19? Dari sini sampai sini penyelesaiannya bagaimana
19 cm?” (menunjuk salah mencarinya. Kesulitannya di
satu panjang apartemen) situ?”
Siswa : “Eh, bukan, Bu. Panjang Siswa : “Iya, Bu.”
ini digabung seluruhnyo.” Peneliti :“Nah ini kan menjelaskan
Peneliti : “Oh, panjang digabung? ya? Kesulitan nggak selama
Ini berarti namanya apa kalo mau menjelaskan bagaimana
cak ini? galo-galonyo dapat jawabannya? Merasa
digabung ini. Misalnya kesulitan nggak?”
rumah, Kau jalan dari sini Siswa : “Susah juga jelasinnyo.”
terus jalan ke sini lagi, jalan Peneliti : “Susah jelasinnyo?”
ke sini lagi, jalan ke sini lagi, Siswa : “Nebak dapatnya ini.”
jalan ke sini, jalan ke sini
namanya kau ngapoi itu?”
Analisis Soal Nomor 2 pada Tes
Siswa : “Keliling.”
Tertulis 2
Analisis Soal Nomor 1 pada Tes
Berikut ini adalah penyelesaian
Tertulis 2
dari subjek penelitian V
Berikut ini adalah penyelesaian
dari subjek penelitian II

Gambar 4. Jawaban Soal 1 Tes Tertulis


2 Subjek Penelitian II

Berdasarkan Gambar 4, subjek Salah dalam memahami


maksud gambar dan
menerapkan prosedur
penyelesaian.
Gambar 4. Jawaban Soal 2 Tes Tertulis
2 Subjek Penelitian II Gambar 5. Jawaban Soal 2 Tes Tertulis
2 Subjek Penelitian V
penelitian II sudah mendapatkan
jawaban yang benar. Namun , Kesulitan yang dialami subjek

berdasarkan hasil wawancara subjek penelitian V adalah kesulitan dalam

penelitian II mengatakan bahwa ia memahami maksud gambar. Subjek

mengalami kesulitan dalam penelitian V mengira bahwa hanya ada

menginterpretasikan solusi matematika 1 ruangan yang dapat digunakan,

dan kseulitan dalam merencanakan sehingga hanya akan ada 2 orang yang

jalannya penyelesaian. Berikut ini hasil dapat masuk dalam waktu 1 menit.

wawancara dengan subjek penelitian Karena hal tersebut, maka dalam

II. penyelesaian pun menjadi salah.

Peneliti : “Kesulitan di bagian Berikut hasil wawancara dengan


apanya?” subjek penelitian V.
12 JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 11, NOMOR 2, JULI 2017

Peneliti :“Nah, paham nggak sama dengan biaya solar setelah


soalnya?”
penghematan. Subjek penelitian IV
Siswa :“Enggak. Empat perputaran
ini.” juga salah dalam menghitungbiaya
Peneliti :“Oh, jadi nggak paham di
solar tanpa layar dan biaya solar
sini ya?”
Siswa : “He’em.” setelah menggunakan layar. Namun,

Siswa :“Seharusnya 240 orang.” subjek penelitian IV tampak sudah


Peneliti :“Kok 240 orang? memahami maksud dari soal dan
Bagaimana?
Siswa : “Lupo dikali empat.” mampu merencanakan jalannya
Peneliti :“Dikali, oh empat penyelesaian. Berikut hasil wawancara
perputarannya? Lupo?”
dengan subjek penelitian IV.
Analisis Soal Nomor 3 pada Tes Peneliti : “Berapa ini?”
Tertulis 2 Siswa : “Satu empat tujuh.”
Peneliti : “Satu empat tujuh apa ni?
Berikut ini adalah penyelesaian Satu dua tiga empat. Berapa
dari subjek penelitian IV ni?
Siswa : “Empat belas tujuh ratus
ribu.”
Operasi hitung
Peneliti : “Empat belas juta tujuh
salah
ratus ribu?”
Siswa : “Cak nyo salah hitung.”
Peneliti : “Salah hitung nggak?”
Siswa : “Cak nyo.” (Tersenyum)
Peneliti : “Terus apa ini? Ini dapat
berapa? Hemat, hematnya?
Kenapa ini dikurang?”
Kesulitan
Siswa :“Iyo. Kan ini samo ini.
menyelesaikan
permasalahan
Selisihnyo.”
matematika Peneliti :“Selisihnyo? Kenapa dicari
selisihnyo?”
Gambar 6. Jawaban Soal 3 Tes Tertulis
Siswa : Aku ndak tahu.”
2 Subjek Penelitian IV
Peneliti : “Nggak tahu? Nggak
Berdasarkan Gambra 6, ngerti?”
Siswa : Iyo, kurang ngerti.”
kesulitan yang dialami subjek Peneliti :Kurang ngerti? Nggak tahu
caranya apa gitu?”
Siswa : “He’em, selanjutnya apa
penelitian IV adalah kesulitan itu.”
dalam menyelesaikan permasalahan Peneliti :“O, selanjutnya apa nggak
tahu?”
matematika. Seharusnya, penghematan Siswa : (mengangguk)
diperoleh dari biaya konsumsi solar
Berikut ini adalah tabel daftar
dalam satu tahun dikalikan dengan
kesulitan-kesulitan yang dialami
persentase penghematan biaya solar.
subjek penelitian dalam menyelesaian
Namun, subjek penelitian IV justru
soal-soal PISA tahun 2012 level 4, 5,
mencarinya dengan cara
dan 6.
mengurangkan biaya solar per tahun
Kesulitan Siswa dalam…Agatha Indy Candra Dewi, Zulkardi, Muhammad Yusuf 13

Tabel 2. subjek penelitian I, II, III, dan subjek

Daftar Kesulitan yang Dialami Subjek penelitian IV.


Penelitian Dalam menyelesaika soal level 5,
kesulitan dalam memahami soal dan
kesulitan dalam dalam mengubah
permasalahan nyata ke dalam bentuk
matematika dialami oleh subjek
penelitian II, III, dan subjek penelitian
V. Sedangkan kesulitan dalam
memecahkan permasalahan
Keterangan: matematika dialami oleh subjek
1: Kesulitan dalam memahami soal penelitian III dan IV.
2:Kesulitan dalam mengubah Dan dalam menyelesaikan soal
permasalahan nyata ke dalam bentuk level 6, kesulitan dalam memahami
matematika soal dialami oleh subjek penelitian II,
3:Kesulitan dalam memecahkan III, IV, dan V. Kesulitan dalam
permasalahan matematika mengubah permasalahan nyata ke
4:Kesulitan dalam menginterpretasikan dalam bentuk matematika dialami oleh
solusi matematika dalam istilah subjek penelitian II, III, dan subjek
situasi nyata secara tepat. penelitian IV. Sedangkan kesulitan
*Kesulitan yang ditolak karena tidak dalam memecahkan permasalahan
sesuai dengan hasil wawancara. matematika dialami oleh subjek
penelitian III dan subjek penelitian IV.
SIMPULAN Namun demikian, terdapat siswa yang
Berdasarkan uraian hasil analisis mampu menyelesaikan soal level 4, 5,
dan pembahasan, dapat disimpulkan dan 6 dengan benar, yaitu subjek
bahwa dalam menyelesaikan soal level penelitian I pada tes tertulis 2.
4, kesulitan dalam memahami soal dan Dengan demikian, peneliti
kesulitan dalam mengubah mengemukakan saran bagi siswa untuk
permasalahan nyata ke dalam bentuk lebih banyak berlatih dan belajar soal-
matematika dialami oleh subjek soal jenis PISA untuk mengatasi
penelitian II, III, dan V. Kesulitan kesulitan dalam memahami soal,
dalam memecahkan permasalahan mengubah permasalahan nyata ke
matematika dialami oleh subjek dalam bentuk matematika,
penelitian III, dan kesulitan dalam memecahkan permasalahan
menginterpretasikan solusi matematika matematika, dan menyimpulkan.
ke dalam situasi nyata dialami oleh
14 JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 11, NOMOR 2, JULI 2017

Bagi guru untuk membiasakan Penalaran Matematis Siswa


Sekolah Menengah Pertama.
siswa menyelesaikan soal-soal jenis
Jurnal Pendidikan Matematika,
PISA khususnya yang memakai 5(1).
konteks kehidupan sehari-hari untuk Clarkson, Philip C. (1991). Language
lebih mengasah kemampuan siswa Comprehension Errors: A
Further Investigation.
dalam memahami soal-soal PISA. Mathematics Education
Selain itu, Guru juga diharapkan untuk Research Journal, Vol.3, No 2.
lebih menekankan lagi dalam Edo, Sri Imelda, Yusuf Hartono, dan
penerapan konsep dan prinsip serta Ratu Ilma Indra Putri. (2013).
Investigating Secondary
pemodelan guna mengatasi kesulitan School Students’ Difficulties
siswa dalam mengubah permasalahan in Modeling Problems PISA-
Model Level 5 and 6. IndoMS.
nyata ke dalam bentuk matematika. J.M.E, Vol.4 No. 1 January
Guru juga diharapkan banyak 2013, pp. 41-58.

memberikan latihan soal-soal PISA Jurnaidi, J., & Zulkardi, Z. (2015).


Pengembangan Soal Model
guna mengatasi kesulitan dalam Pisa Pada Konten Change And
memecahkan permasalahan Relationship Untuk
Mengetahui Kemampuan
matematika dan dalam menyimpulkan. Penalaran Matematis Siswa
Selain itu, bagi peneliti lain Sekolah Menengah Pertama.
Jurnal Pendidikan Matematika,
yang akan melakukan penelitian 8(1), 25-42.
sejenis disarankan untuk mengambil
Kemendikbud. (2013). Pengembangan
sampel secara acak dari beberapa Kurikulum 2013.
sekolah untuk bisa mengetahui http://www.um.ac.id/data/dow
nload/file70EDCF85B75C26D
kesulitan yang dialami secara lebih 549DBB671CD8D98C4.pdf.
luas. diakses pada tanggal 12
November 2014.

Kemendikbud. (2014). Peraturan


DAFTAR PUSTAKA Menteri Pendidikan dan
Abdurrahman, Mulyono. (2009). Kebudayaan Republik
Pedidikan Bagi Anak Indonesia Nomor 58 Tahun
Berkesulitan Belajar. Cetakan 2014 Tentang Kurikulum 2013
Kedua. Jakarta: PT Rineka Sekolah Menengah
Cipta. Pertama/Madrasah
Tsanawiyah. Jakarta:
Anggoro, Toha, dkk. (2007). Metode Kemendikbud.
Penelitian. Cetakan keempat.
Jakarta: Universitas Terbuka Kemendikbud. (2014). Peraturan
Menteri Pendidikan dan
Anisah, A., Zulkardi, Z., & Kebudayaan Republik
Darmawijoyo, D. (2013). Indonesia Nomor 104 Tahun
Pengembangan Soal 2014 tentang Penilaian Hasil
Matematika Model PISA pada Belajar oleh Pendidik pada
Konten Quantity Untuk Pendidikan Dasar dan
Mengukur Kemampuan
Kesulitan Siswa dalam…Agatha Indy Candra Dewi, Zulkardi, Muhammad Yusuf 15

Pendidikan Menengah. menengah pertama. Jurnal


Jakarta: Kemendikbud. Pendidikan Matematika, 5(1).

Lutfianto, Moch, Zulkardi, dan Yusuf Wijaya, Ariyadi, Marja van den
Hartono. (2013). Unfinished Heuvel-Panhuizen, Michiel
Student Answer in PISA Doorman, dan Alexander
Mathematics Contextual Robitzsch. (2014). Difficulties
Problem. IndoMS-JME Vol. 4 in Solving Context-based
No. 2 July 2013 (ISSN 2087- PISA Mathematics Task: An
8885). Analysis of Student’s Errors.
The Mathematics Enthusiast,
Munayati, Zulva, Zulkardi, Z., dan ISSN 1551-3440, vol 11, no. 3,
Santoso, B. (2015). Kajian pp. 555-584.
Soal Buku Teks Matematika
Kelas X Kurikulum 2013
Menggunakan Framework
PISA. Jurnal Pendidikan
Matematika, 9(2), 188-206.

OECD. (2010). PISA 2012.


Mathematics Framework:
Draft Subject to Possible
revision after the Field Trial.
www.oecd.org diakses pada
tanggal 2 Mei 2014.

OECD. (2013). PISA 2012


Assessment And Analytical
Framework: Mathematics,
Reading, Science, Problem
Solving, and Financial
Literacy. www.oecd.org
diakses pada tanggal 25
Februari 2014.

OECD. (2013). PISA 2012 Released


Mathematics Items.
www.oecd.org diakses pada
tanggal 25 Februari 2014.

OECD. (2013). PISA 2012 Results in


Focus: What 15-year-olds
know and what they can do
with what they know.
www.oecd.org diakses pada
tanggal 25 Februari 2014.

Silva, E. Y., Zulkardi, Z., &


Darmawijoyo, D. (2013).
Pengembangan soal
matematika model PISA pada
konten uncertainty untuk
mengukur kemampuan
pemecahan masalah
matematika siswa sekolah

Anda mungkin juga menyukai