Anda di halaman 1dari 36

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN

KA-ANDAL
” PT. Podomoroland”

Disusun oleh:
Muhamad Fikri Syarofulanam (17231070)
Kelompok: 5

PROGRAM STUDI D III ANALISIS KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2019
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan dan Manfaat...............................................................................1
1.3 Peraturan................................................................................................2
BAB 2 RUANG LINGKUP STUDI
2.1 Lingkup Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Akan Ditelaah dan
Alternatif Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan............................3
2.2 Alternatif Komponen yang diuji...........................................................11
2.3 Keterkaitan Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Dengan Kegiatan Lain
di Sekitarnya..................................................................................................
11
2.4 Lingkup Rona Lingkungan Awal.........................................................11
2.5 Perlingkupan.........................................................................................14
BAB 3 METODE STUDI
3.1 Pendekatan Studi..................................................................................18
3.2 Metode Pengumpulan dan Analisis
Data...............................................20
3.3 Metode Prakiraan Dampak Penting......................................................24
3.4 Metode Evaluasi Dampak
Penting........................................................26
BAB 4 PELAKSANAAN STUDI
4.1. Identitas Pemrakarsa............................................................................28
4.2. Identitas Penyusun...............................................................................28
4.3. Biaya
Studi....................................................................................................29
4.2. Waktu Pelaksanaan Studi....................................................................29

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1...............................................................................................................3
Gambar 2.2...............................................................................................................4
Gambar 2.3...............................................................................................................5
Gambar 2.4.............................................................................................................11
Gambar 2.5.............................................................................................................12
Gambar 2.6.............................................................................................................12
Gambar 2.7.............................................................................................................13
Gambar 2.8 ............................................................................................................13

iii
KATA PENGANTAR

Dalam rangka membuat perumahan yang nyaman serta yang hijau


sehingga meningkatkan nilai ekonomisnya dikarenakan meningkatnya jumlah
penduduk di Indonesia saat ini baik yang berada diplosok berdampak pada tidak
adanya tempat tinggal Kepadatan diwilayah Yogyakarta terjadi akibat migrasi
sehingga dibangunlah perumahan oleh PT. Podomoroland di Kabupaten Bantul.
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang tertuang dalam
Undang-Undang Nomor .. tahun.. tentang
Sebagai langkah awal, maka kami menyusun Kerangka Acuan Analisis Dampak
Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) sebagai pedoman dalam melaksanakan
peyusunan dokumen KA-ANDAL ini dapat memenuhi persyaratan dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta sesuai dengan harapan kita
bersama.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
kebijakan pengembangan wilayah dari pemerintahan kota tersebut. salah
satunya adalah pembangunan kawasan pemukiman bagi penduduk perkotaan.
Ketersediaan jaringan infrastruktur yang telah ada, dukungan kondisi topografi
kawasan, serta berbagai aspek pendukung lainnya, sangat mempengaruhi
kebijakan penetapan peruntukan suatu kawasan sebagai kawasan pemukiman.
Belakangan ini sering kita lihat banyaknya lahan hijau yang dibangun menjadi
beberapa perumahan atau industri pabrik dan lain sebagainya. Lahan yang
tentunya telah dimiliki pengembang tersebut sudah siap dikonversi jadi
perumahan, baik perumahan kelas menengah atau perumahan elit. Adanya
pembangunan suatu perumahan tersebut sedikit atau banyak akan memberikan
pengaruh baik positif maupun negatif akan memeberikan pengaruh kepada
lingkungan sekitarnya khususnya lingkungan alami dari wilayah tersebut.
Keadaan tersebut selain adanya aktivitas dari warga perumahan, juga karena
adanya pembuangan dari kawasan tersebut, seperti: limbah rumah tangga,
pembangunan infrastruktur yang dapat merubah cagar alam, ataupun kebutuhan
akan lahan untuk pengembangan kawasan perumahan.
Sebagai suatu kawasan hunian atau pemukiman, kawasan perumahan memiliki
hubungan keterkaitan dengan lingkungan sekitarnya. Perumahan merupakan suatu
wilayah hunian yang dapat berkembang seiring dengan dinamika para
penghuninya. Perumahan dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya melalui
berbagai aktifitas pembangunan/pengembangan kawasan itu sendiri ataupun
melalui aktifitas warganya. Perkembangan wilayah perumahan akan sangat
bergantung pada daya dukung lahan dari kawasan perumahan itu sendiri yang
memiliki batas-batas tertentu. Dimana bila batas itu terlampaui, dapat berakibat

iv
menurunnya daya dukung kawasan tersebut, dan dalam periode tertentu dapat
berakibat pada rusaknya lingkungan tersebut. kerusakan suaut lingkungan tidak
hanya berdampak pada kawasan dimana lingkungan tersebut berada, namun dapat
menyebar ke daerah yang lebih luas. Harapannya dengan adanya AMDAL ini
dampak lingkungan yang disebabkna oleh pembangunan perumahan maupun
industri lain dapat diminimalisir sehingga dapat menjaga kelestarian alam di
daerah tersebut maupun sekitarnya
1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan di bangunnya perumahan dan pemukiman ini, adalah sebagai berikut


1. Mengurangi kawasan kumuh dan tidak layak huni di masyarakat.
2. Terjaganya kualitas lingkungan sehingga tetap menjaga baku mutu
lingkungan.
3.  Meningkatnya pengelolaan sampah kabupaten berbasis teknologi
ramah lingkungan.
4. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas lingkungan perumahan dan
kawasan permukiman.
5. Meningkatnya Luasan Ruang Terbuka Hijau/ Taman yang
representatif.
6. Meningkatnya kualitas Penerangan Jalan Umum yang termeterisasi.
7. Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap masyarakat

1.3 Peraturan

No Peraturan Alasan Penggunaan Peraturan


1 Undang-undang No. 4 Tahun 1992 Mengacu tentang Perumahan dan
Permukiman.
2 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. Mengacu  tentang Pedoman Teknik
20/KPTS/1986  Pembangunan Perumahan Sederhana
Tidak Bersusun dan peraturan
perubahannya.
3 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. Mengacu tentang Pedoman Teknik
54/PRT/1991  Pembangunan Perumahan Sangat
Sederhana dan peraturan
perubahannya.
4  ketentuan Peraturan Kepala Badan Mengacu tentang Bentuk dan Tata
Pertanahan Nasional No. 2 Tahun 1989 Cara Pengisian Serta Pendaftaran
Akta Pemisahan Rumah Susun 
5 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Mengacu tentang Bentuk dan Tata
Nasional No. 4 Tahun 1989 Cara Pembuatan Buku Tanah serta 
Penerbitan Sertifikat  Hak  Milik 
Satuan  Rumah Susun.

v
BAB 2

RUANG LINGKUP STUDI

2.1 Lingkup Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan yang akan Ditelaah Dan
Alternatif Komponen Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan
A. Status dan Lingkup Rencana Usaha dan Atau Kegiatan Yang Akan
Ditelaah

Berdasarkan Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup RI nomor 5


tahun 2012 Pembangunan PT. Podomoroland, merupakan kegiatan yang wajib
menyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Sebagai
langkah awal, maka disusunlah Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
Hidup (KA-ANDAL).

Pelaksanaan penyusunan dokumen KA-ANDAL ini dilakukan setelah Studi


Kelayakan tempat pembangunan Perusahaan baik pengolahan limbah maupun
pembangunannya. Pengolahan limbah yaitu dengan proses distilasi Thin Film
Evaporation dan Hydrofinising dan mengacu pada studi-studi tersebut.

B. Letak Kegiatan

a. Alamat : Sedayu, Bantul, Yogyakarta


b. Nomor telepon/fax : 021 789 9007/021 456 874
c. Lokasi Usaha : Jl. Argosari, Sedayu, Bantul, D.I
Yogyakarta

d. Peta :

vi
e. Koordinat : 7°817'6097.2"S 110°243'305.0"E
f. Posisi :
1. Utara : Jalan Raya
2. Timur : SPBU
3. Selatan : Sawah
4. Barat : Swalayan

g. Arah Bangunan : Timur


h. Sketsa bangunan :

vii
JALAN RAYA

Keterangan :
- Warna Biru : Rumah Huni
- Warna Hijau : Taman
- Warna Merah : Pos Satpam
- Warna Ungu : Masjid

Pemilihan lokasi rencana pembangunan ini telah sesuai dengan Peraturan Perda
Kabupaten Bantul. Direncanakan luas bangunan 30 hektar dengan luas Rumah
Hunian 150 m2 , luas Taman 100 m2, luas Masjid 200 m2

Dalam studi AMDAL ini lingkup kegiatan yang akan dikaji untuk pembangunan
PT. Podomoroland dimuat dalam tabel berikut:

RANCANA KEGIATAN
No Urain Satuan Volume

A Warna Biru
Rumah Hunian M2 20.000
B Warna hijau
Taman Perumahan M2 100
C Warna Ungu
Masjid M2 200
D Warna Merah
Pos Satpam M2 32
E Warna Putih
Jalan Perumahan M2 8.618
Jumlah M2 28.950
C. Kesesuaian Tata Ruang

viii
Rencana kegiatan pembangunan PT. Podomoroland diatas juga telah
sesuai dengan kesesuaian tata ruang Perda Kabupaten Bantul nomor 04 tahun
2011 tentang tata ruang wilayah Kabupaten Bantul tahun 2010-2030, yang dimuat
dalam pasal 58 ayat 1 dengan bunyi “ Kawasan untuk industri sebagaimana
dimaksudkan dalam pasal 52 huruf e direncanakan meliputi industri menengah
dan besar di Desa Argosari, Desa Argorejo, Desa Argodadi, Desa Argomulyo
Kecamatan Sedayu dan Desa Srimulyo, Desa Sitimulyo Kecamatan Piyungan,
industri kecil dan menengah tersebar diseluruh kecamatan.

D. Pengelolaan Lingkungan Hidup yang telah dilakukan

Pengelolaan Lingkungan Hidup yang telah dilakukan tidak ada.

E. Pelaksanaan kegiatan pembangunan

Pelaksanaan kegiatan pembangunan PT. Podomoroland terdiri dari tiga tahap


kegiatan yaitu prakonstruksi, konstruksi, dan operasi. Rincian masing-masing
kegiatan pada tahap tersebut adalah sebagai berikut:

A. Konstruksi

Adapun rincian kegiatan konstruksi pembangunan PT. Podomoroland Jangka


Pendek 05 Januari 2020 – 05 Desember 2020 adalah sebagai berikut;

1. Mobilisasi Tenaga Kerja

2. Mobilisasi Alat dan Material

ix
3. Pembuatan Pembuatan Masjid

4. Pembangunan Taman Perumahan

5. Pembangunan Rumah Hunia

1) Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi

Pada tahap konstruksi akan dilakukan penerimaan tenaga kerja lokal,


khususnya dari wilayah kelurahan-kelurahan terdekat di sekitar lokasi, dan yang
memenuhi persyaratan, akan diprioritaskan untuk bekerja. Sistem kerja untuk
tenaga kerja konstruksi akan diatur sesuai dengan peraturan perundangan-
undangan yang berlaku dan perencanaan kerja proyek, sehingga keselamatan
tenaga kerja akan terjamin dan efisiensi pelaksanaan pekerjaan akan tercapai.

Kesepakatan kerja dengan waktu tertentu sesuai dengan Keputusan Presiden


No. 4 tahun 1980 tentang Wajib Lapor Lowongan Kerja. Di samping itu, dalam
proses penerimaan tenaga kerja tahap konstruksi akan dilibatkan juga pihak
kecamatan, kelurahan, serta tokoh masyarakat. Untuk tenaga kerja antar daerah
yang berasal dari kota/kabupaten atau provinsi lain, dapat direkrut berdasarkan
persyaratan-persyaratan khusus/tertentu dengan mengutamakan tenaga kerja yang
memiliki pengalaman dan keterampilan khusus pada bidangnya. Jumlah tenaga
kerja yang akan diserap sebanyak 104 orang dengan rincian seperti pada Tabel 2.

Tabel 2.4. Rincian Dan Deskripsi Tenaga Kerja Konstruksi

N Rincian Tenaga Kerja


Uraian Kegiatan
o
Ahli Terapan Kasar
1 Mobilisasi Tenaga Kerja 1 1 -
2 Mobilisasi Alat dan Material 1 2 7
3 Pembangunan Taman 1 2 15
4 Pembangunan Masjid 2 3 23
5 Pembangunan Rumah Hunian 4 6 36
9 14 81

Jumlah 104

2. Mobilisasi Alat dan Material

x
Pekerjaan pengerukan, dan pemasangan Pondasi Baja membutuhkan
mobilisasi kendaraan yang akan digunakan untuk pengangkutan bahan dan
material serta peralatan proyek untuk konstruksi, instalasi, mekanikal,
elektrikal, maupun untuk kebutuhan pembangunan prasarana dan sarana.
Jenis kendaraan pengangkut adalah dump truck. Alat-alat berat yang
digunakan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi dalah

a. Alat keruk : Grab, Trailing Suction Hopper Dredger (TSHD),


Cutter Suction HopperDredger, back hoe dan peralatan
pendukung lainnya.

b. Alat-alat lainnya ; molen Mixer

Konstruksi yang dilakukan tahap pertama yaitu pembersihan lahan,


dilanjutkan pengerukan untuk Pondasi Rumah hunian, dan Masjid
pemasangan Pondasi dengan alat berat, kemudian penurunan material
berupa pasir, semen, besi dll. Setelah itu dilakukan proses pembangunan
PT. Podomoroland. Pembangunan pertama dilakukan pembangunan
Rumah Hunian kemudian Taman Perumahan kemudian Masjid kemudian
Pos Keamanan dan yang Terakhir yakni Akses jalan Perumahan

Adapun kebutuhan material bangunan pembangunan PT. Podomoroland


jangka pendek secara detail disajikan dalam Tabel. 3

Tabel Kebutuhan Material Bangunan

Rincian Material
No Material
Satuan Jumlah
1 Semen SAK 2000
2 Pasir Truck 250
3 Paku Kg 150
4 Besi Beton Buah 4500
5 Kayu Buah 250
6 Genteng Buah 15000
7 Batako Buah 50000

xi
8 Kusen Buah 1500
9 Pintu Buah 550
10 Keramik Pack 500
11 Jendela Buah 500
12 Penampung Air Buah 103
13 Pompa Air Buah 103
14 Paralon Buah 3000
15 Stop Kontak Buah 1500
16 Lampu Buah 1500
17 Kran Buah 325
18 Kabel Listrik Meter 2000
19 Cat tembok Buah 500
20 Cat Kayu Buah 500
21 Tanaman Hias Buah 1000
22 Meja Taman dan Kursi Taman Buah 32

3) .Pembangunan Taman

Pembangunan Taman dimulai dari Pemilihan Desain Taman yang akan


dibangun setelah itu membuat kolam ikan dan dihiasi oleh tanaman-tanaman hias
yang sudah disiapkan, berikut ini barang-barang yang akan digunkan untuk
membuat taman

Tabel Kebutuhan Material Bangunan

Rincian Material
No Material
Satuan Jumlah
1 Semen SAK 10
2 Lampu Buah 4
3 Stop Kontak Buah 2
4 Kabel Listrik Meter 25
5 Kursi Buah 16
6 Meja Buah 8

xii
7 Pasir Truck ½

4) Pembangunan Masjid

Rincian Material
No Material
Satuan Jumlah
Semen SAK 190
Penampung Air Buah 2
Batako Buah 1670
Cat kayu Buah 10
Kran Buah 20
Besi Beton Buah 100
Kabel Meter 105
Stop Kontak Buah 8
Paralon Buah 30
Cat Tembok Buah 7
Keramik Pack 26
Genting Buah 1000
Kayu kusen Buah 13
Paku Kg 20
Pintu Buah 16

xiii
Lampu Buah 15
Jendela Buah 8
Tanaman Hias Buah 20
Pasir Truck 1½
Pembangunan Masjid utuk tempat ibadah penghuni perumahan dimulai
dengan membuat pondasi Masjid setelah itu mulai bagian dari masjidnya sendiri

5) Pembangunan Rumah Hunian dan Pos Satpam

Rincian Material
No Material
Satuan Jumlah
Semen SAK 1800
Penampung Air Buah 101
Batako Buah 48330
Cat kayu Buah 490
Kran Buah 305
Besi Beton Buah 4400
Kabel Meter 1370
Stop Kontak Buah 1490
Paralon Buah 2470
Cat Tembok Buah 493
Keramik Pack 474
Genting Buah 13500
Kayu kusen Buah 230
Paku Kg 100
Pintu Buah 450

xiv
Jendela Buah 450
Pasir Truck 225
Pembangunan Rumah Hunian utuk tempat ibadah penghuni perumahan dimulai
dengan membuat pondasi Rumah setelah itu mulai bagian dari masjidnya sendiri

2.2 Alternatif yang dikaji


Tidak ada alternatif yang dikaji.
2.3 Keterkaitan Rencana Usaha
Bagian utara dari bangunan terdapat jalan raya, jalan raya tersebut
mempermudah akses transportasi pengangkutan Material bahan
bangunan dan trcuk pengangkut pasir dan juga sebagai akses
perumahan menuju jalan provinsi, disebelah barat terdapat SPBU
untuk menunjang kebutuhan bahan bakar setiap orang yang ada
didalam perumahan nantinya,diseblah selatan terdapat sawah yang
menjadi mata pencaharian masyarakat sekitar perumahan tersebut dan
juga sebelah barat terdapat swalayan untuk menunjang kebutuhan
sehari-hari penghuni perumahan tersebut.
2.4 Lingkup Rona Lingkungan Awal
1. Iklim
Hasil pengumpulan data iklim dari Stasiun Klimatologi Provinsi
Yogyakarta sebagai stasiun klimatologi terdekat dengan rencana
lokasi proyek yang tercatat selama 3 tahun terakhir antara 2017-
2019 menunjukkan curah hujan
- Curah Hujan

2. Kualitas udara

xv
- Suhu 2019

- Suhu 2018

- Suhu 2017

xvi
3. Kualitas air

4.
Kualitas
tanah

Tidak ditemukan data kualitas tanah di Kabupaten Bantul

2.5 Pelingkupan
A. Proses Pelingkupan

xvii
1. Identifikasi Dampak Potensial  matriks interaksi sederhana

Komponen Pra Kontruksi Kontruksi Pra Kontruksi


Lingkungan Hidup

Pembebasan kebisingan Asap Pembuangan


Perizinan Lahan Mesin kendaraan Limba RT

kualitas udara -    -
kualitas tanah -  - - 
kualitas air -  - - 

2. Dampak Potensial

No Dampak Potensial Sumber


Tahap Pra Kontruksi
1 Penurunan Kualitas Udara Pembebasan Lahan
2 Kebisingan Mesin Kendaraan Pembebasan Lahan
Tahap Kontruksi
1 Penurunan Kualitas Udara Asap Kendaraan dan Mesin
2 Penurunan Kualitas Air Pembuangan Sisa Material
3 Penurunan Kualitas Tanah Pembuangan Sisa Material
Tahap Operasi
Penurunan Kualitas Air Pembuangan Limbah Rumah Tangga
Penurunan Kualitas Tanah Pembuangan Limbah Rumah Tangga
   

3. Evaluasi Dampak Potensial

Dampak potensial Sumber Evaluasi dampak Dampak penting


hipotetik penting hipotetik
Penurunan Kualitas - Pembebasan Lahan Hilir mudik Sox,Nox,Co dan Debu
Udara - Asap Kendaraan kendaraan akan diatur
edemikian rupa agar
pada siang ari tidak
terlalu banyak

xviii
kendaraan yang
keluar masuk dalam
proyek perumahan
tersebut dan akan
dimaksimalkan
dimalam hari, dan
dalam lokasi masih
terpantau kualitas
udara masih dibawah
baku mutu yang ada
Penurunan Kualitas Pembuangan Limbah Pembuangan Limbah COD,BOD,TSS, dan
Air dan Tanah Rumah Tangga Rumah Tangga harus TDS
selalu dikontrol
dengan baik dan juga
harus ada saluran
yang tidak lansung
dibuang ke mata air
warga ataupun sawah
warg

4. Klasifikasi dan Kriteria Dampak Penting

No Dampak penting Sumber Alasan penentuan klasifikasi dan


hipotetik prioritas dampak penting
1 Sox,Nox,Co, dan Debu Asap Kendaraan Relatif dapat dikelola dan ditangani
dan Mesin

2 COD dan BOD Pembuangan Sisa Kurang dapat dikelola dan ditangani
Material
3 TSS dan TDS Pembuangan Relatif dapat dikelola
Limbah Rumah
Tangga

xix
Bagan Alir Pelingkupan Dampak potensial

a.tahap operasi
nn kegiatan
Rencana

a. operasi 1.Penurunan kualitas tanah

2.Penurunan kualitas air


Identifikasi dampak
potensial 3.Penurunan kualitas udara

Rona lingkungan awal

a.Komp. fisika-kimia Evaluasi dampak potensial

Dampak penting hipotetik

a.Tahap operasi

1.Peningkatan Sox,Nox, CO, dan Debu

2.Peningkatan kadar COD dan BOD

3.Peningkatan TDS dan TSS

Klasifikasi dan prioritas dampak penting

a.Tahap operasi

1.Perubahan fisika-kimia

1.1. Penurunan kualitas tanah

1.2 Penurunan kualitas air

1.3 Penurunan kualitas udara

B. Hasil Proses Pelingkupan

Hasil Proses pelingkupan yang ada dapat disimpulkan bahwa proses yang
memiliki dampak yang paling banyak yakni diproses Operasi

BAB 3

xx
METODE STUDI

3.1 pendekatan Studi


a. Rencana Kegiatan

Tahap awal pendekatan studi dilakukan untuk membahas permasalahan


mengadakan pendekatan yang dilakukan secara yuridis normatif dan pendekatan
secara yuridis empiris. Pendekatan secara yuridis normatif yaitu pendekatan yang
dilakukan dengan cara menelaah dan menelusuri teori-teori, konsep-konsep, serta
peraturan-peraturan berkenaan dengan pembangunan perumahan di… .
Sedangkan dalam pendekatan yuridis empiris dilakukan dengan cara mengadakan
penelitian lapangan, yaitu melihat fakta-fakta yang ada dalam praktek lapangan
mengenai pembangunan perumahan dan pemukiman di... Dengan pendekatan
masalah secara yuridis normatif dan yuridis empiris dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran yang jelas dan cermat tentang sesuatu gejala keadaan
objek yang diteliti. Oleh karena itu, maka jenis dan sifat penelitian ini adalah
penelitian yang bersifat deskriptif yang dipergunakan sebagai kajian dalam proses
identifikasi untuk menetapkan dampak penting. Dampak penting yang telah
ditetapkan masih bersifat sementara dan tentunya masih dapat berkembang setelah
data primer dan data pengamatan lapangan secara intensif dilakukan. Dampak
penting berguna untuk menuntun dan mengarahkan pola kajian dan penelitian,
sehingga studi AMDAL pembangunan PT. Podomoro Land dapat terfokus dan
tidak melebar.
Penelitian lapangan dilakukan untuk mendukung kajian dan analisis lebih
cermat. Dari data ini dilakukan identifikasi dan evaluasi dampak, yang berguna
untuk mendapatkan masukan dampak-dampak yang perlu dikelola, sehingga
sasaran akhir berupa rencana pengelolaan dan pemantauan dampak dapat dicapai.

xxi
Gambar 3.1. Pendekatan Studi/Diagram Alir Penyusunan AMDAL

Pengumpulan Data dan Informasi Tentang :

Rencana Usaha dan/atau kegiatan Rona Lingkungan


hidup Kegiatan lain di sekitar rencana usaha dan/atau
kegiatan Saran, tanggapan dan pendapat masyarakat

Proyeksi perubahan rona lingkungan hidup

sebagai akibat adanya rencana usaha

Penentuan besaran dampak dan sifat penting

dampak terhadap lingkungan hidup yang

ditimbulkan oleh rencana dan/atau kegiatan

Evaluasi dampak penting terhadap

lingkungan hidup

Rekomendasi/ saran tindak lanjut untuk


pengambil keputusan perencanaan dan
pengelolaan lingkungan hidup berupa:

Rencana pengelolaan lingkungan

Rencana pengelolaan lingkungan

xxii
b. Kondisi Ekologis / Lingkungan Sekitar
Kondisi ekologis/ lingkungan sekitar area yaitu berupa persawahan dan
juga teletak dipinngggir jalan suhunya panas.
3.2 Metode Pengumpulan dan Analisis Data

Sumber data yang diperlukan dalam penulisan ini adalah data primer dan data
sekunder, yaitu:

1. Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian yang objek
penelitian, yakni keterangan yang diperoleh langsung dari pihak-pihak 38 yang
berhubungan dengan pembangunan perumahan dan pemukiman di Kabupaten
Bantul

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari studi kepustakaan yang
bersumber dari literatur-literatur yang mencakup dokumen-dokumen resmi,
laporan-laporan hasil penelitian, peraturan-peraturan daerah lainnya yang
berkaitan dengan masalah pembangunan perumahan dan pemukiman, terdiri dari:

a. Bahan hukum primer, berupa peraturan perundang-undangan yaitu Undang-


Undang Dasar 1945 Pasal 28 H tentang Hak Asasi Manusia (HAM), Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman, Undang-
Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 tentang Penyelenggaraan
Perumahan Kawasan Khusus,Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun
2009 tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah.

b. Bahan hukum sekunder adalah bahan-bahan yang erat hubungannya dengan


bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisis dan memahami bahan
hukum primer, yaitu buku yang berhubungan dengan pembangunan perumahan
dan permukiman, hasil-hasil penelitian di Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul

c. Bahan hukum tersier adalah data yang memberikan informasi berupa pendapat
para sarjana, literatur hukum, bahan seminar, artikel/surat kabar, internet dan
kamus.

d. Sesuai dengan Baku Mutu sesuai dearah yang akan dibuat perumahan

a. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer
Untuk memperoleh data yang benardan akurat metode pengumpulan data yang
digunakan adalah:
a. Studi Kepustakaan adalah pengumpulan data dengan membaca, mengutip,
mencatat, dan memahami berbagai literatur yang ada hubungannya dengan

xxiii
materi penelitian, berupa buku-buku, peraturan perundang-undangan, serta
dokumen lain yang berhubungan dengan yang akan dibahas.
b. Penelitian Lapangan, adalah suatu cara mengumpulkan data primer
yaitudengan wawancara dengan dilengkapi daftar pertanyaan yang telah
disiapkan.

Paramete
r Satuan Metode Pengumpulan Data Metode Analisis
SNI 19-7119.3-2005 : Cara Uji
Sampling menggunakan Hi. Vol. Sampler Partikel Tersuspensi Total
dan sampel disimpan pada kantung plastic Menggunakan Peralatan
kedap udara atau desikator. Batas waktu HVAS dengan Metode
pengawetan 24 jam Gravimetri
Debu µg/m3
Pengambilan Sampel dilakukan dengan
menggunakan peralatan pengamblan SNI 19-7119.2-2005 : Cara Uji
sampel Nox setelah gas diambil dikocok Oksida dengan cara
selama 1 menit lalu disimpan dikotak Spektrofotometer dengan
Nox µg/nm3 aman sebelum diuji menggunakan Griees Saltzman

Pengambilan sampel Contoh uji yang telah


homogen disaring dengan kertas saring
yang telah ditimbang. Residu yang
tertahan pada saringan dikeringkan sampai
mencapai berat konstan pada suhu 1040C ±
10C, Awetkan contoh uji pada suhu 40C,
untuk meminimalkan dekomposisi
mikrobiologikal terhadap padatan. Contoh
uji sebaiknya disimpan tidak lebih dari 24 SNI 06-6989.3-2004 : Cara Uji
TSS Mg/L jam TSS secara Gravimetri
Contoh uji yang telah homogen disaring
dengan kertas saring glass fiber, filtrat
ditampung dalam cawan dan dievaporasi
pada suhu 1800C ± 20C serta ditimbang
hingga didapat berat konstan. Kenaikan SNI 06-6989.27: 2004 : Uji
berat cawan sebanding dengan berat TDS secara Gravimetri
TDS Mg/L padatan terlarut total (TDS)
Sejumlah contoh uji ditambahkan ke dalam
larutan pengencer jenuh oksigen yang telah
ditambah larutan nutrisi dan bibit mikroba, SNI 6989-72-2009 : Cara Uji
kemudian diinkubasi dalam ruang gelap BOD dengan menggunakan
BOD Mg/L pada suhu 200C ± 10C selama 5 hari DO Meter
Cox µg/m3 Sampling menggunakan air impinge dan SNI 19-4845-1998 : Metode

xxiv
pengawetan sampel dilakukan pada suhu Pengujian Kandungan Gas CO
4oC dengan menggunakan glassware. di Udara dengan
Batas waktu pengawetan 24 jam Menggunakan NDIR

Sampel yang telah diambil segera diuji,


Bila contoh uji tidak dapat segera diuji,
maka contoh uji diawetkan dengan
menambahkan H2SO4 pekat sampai pH
lebih kecil dari 2 dan disimpan dalam
pendingin pada temperatur 4°C ± 2°C SNI 6989.73-2009 : Metode
dengan waktu simpan maksimum yang pengujian COD secara
COD direkomendasikan 7 hari. Titrimetri

b. Metode Analisis Data

Dalam pelaksanaan pengolahan data yang diperoleh dilakukan dengan cara:

a. Editing, yaitu data yang telah diperoleh diperiksa apakah data tersebut telah
benar dan untuk data yang benar dapat diambil, sedangkan data yang
kuranglengkap harus dilengkapi untuk menghindari dari kesalahan data yang telah
dikumpulkan.

b. Interpretasi, yaitu menghubungkan, membandingkan, dan menguraikan data


serta mendeskripsikan data dalam bentuk uraian, untuk kemudian dapat ditarik
suatu kesimpulan.

c. Sistematisasi, yaitu melakukan penyusunan data secara sistematis sesuai dengan


pokok-pokok batasan, sehingga memudahkan analisis data

d. Sesuai Standar yang ada diindonesia ataupun sesuai dengan baku mutu yang
ada didaerah tersebut

a. Nox

b 10
C= x x 1000
V 25
C = konsentrasi NO2 diudara (µg/Nm3)
B = jumlah NO dari contoh uji (µg/Nm3)
V = volume udara yang dihisap pada suhu 25®
10/25= faktor pengenceram
1000 = konversi liter ke m3
b. Cox
28
C2 =C 1 x x 1000
24,45

xxv
C2 = konsentrasi CO dalam udara ambien (µg/Nm3)
C1 = konsentrasi Co dalam udara ambien (ppm)
28 = berat molekul CO
24,45 = volume gas pada kondisi normal 25®
c. TSS

A−B X 1000
TSS mg/l =
Volume ContohUji

A = adalah berat kertas saring + residu kering, mg;

B = adalah berat kertas saring, mg

X 1− X 2
RPD = X 100 %
X 1+ X 2/2

x1 = nilai padatan tersuspensi pada penentuan 1

x2 = nilai padatan tersuspensi penentuan ke-2

d. TDS
A−B X 1000
TDS mg/l =
Volume ContohUji
A = adalah berat kertas saring + residu kering, mg;
B = adalah berat kertas saring, mg
X 1− X 2
RPD = X 100 %
X 1+ X 2/2
x1 = nilai padatan tersuspensi pada penentuan 1
x2 = nilai padatan tersuspensi penentuan ke-2

e. Debu

f. COD

V1X N1
Normalitas FAS =
V2

xxvi
V1 adalah volume larutan K2Cr2O7 yang digunakan, mL;

V2 adalah volume larutan FAS yang dibutuhkan, mL;

N1 adalah Normalitas larutan K2Cr2O7

( A−B ) X N X 8000
Kadar COD =
Volume Contoh Uji

A adalah volume larutan FAS yang dibutuhkan untuk blanko, mL;

B adalah volume larutan FAS yang dibutuhkan untuk contoh, mL;

N adalah normalitas larutan FAS

D−E
% Recovery = X 100 %
F

D adalah kadar contoh uji yang di spike, mg/L;

E adalah kadar contoh uji yang tidak di spike, mg/L;

F adalah kadar standar yang ditambahkan (target value), mg/L.

dimana, F = ( y )( z ) / v

y adalah volume larutan baku yang ditambahkan, mL;

z adalah kadar larutan baku, mg/L;

v adalah volume akhir contoh uji yang spike, mL.

c. Lokasi Pengamatan

Lokasi pengamatan yakni didaerah jl Argosari Sedayu, Bantul Yogyakarta


Meliputi Persawahan didaerah tersebut dan Pemukiman Warga didearah tersebut

3.3 Metode Prakiraan Dampak Penting


a) Limbah Hasil Rumah tangga menjadi salah satu dampak penting
dibangunnya Perumahan dipemukiman tersebut. Seperti bisa terjadi
pencemran tanah dan air yang bisa berdampak pada sawah masyrakat
didaerah tersebut.

Parameter yang dikajiNox, COx, dan Deabu

xxvii
Peningkatan debu, CO, SO2 dan NO2

Asal dari transportasi lalu lintas kendaraan berat

Persebaran gas buang di udara ambien  persamaan Gaussian

dan

xxviii
1. TSS

Peningkatan Konsentrasi TSS dan TDS

Prakiraan besar dampak penting hipotetik secara matematis

2. COD

3. BOD

b) Kriteria Dampak Penting

Menurut Keputusan Kepala Bapedal 56/1994 tentang Pedoman Mengenai


Ukuran Dampak Penting, pembutatan perumahan

1. Orang yang akan terdampak

Orang atau masyarakat yang terkena dampak untuk pembangunan


perumahan didaerah tersebut kira-kira ada 578 orang atau ada 75 kepala keluarga
yang akan terkena dampaknya

2. Luas Wilayah yang terkena Dampak

Luas wilayah yangbakan terkena dampak disekitaran perumahan sekitar 20 hektar

3. Lamanya Dampak

Lamanya dampak sekitar 10 – 20 tahun yang akan datang tergantung pola


pembuangan limbah rumah tangga yang terdapat diperumahan

xxix
4. Intensitas Dampak

Intensitas dampak yakni sedang

5. Banyaknya komponen hidup lain yang terena dampak

Komponen yang akan terkena dampaknya yakni air, udara dan tanah
karena pembuangan limbah rumah tangga

6. Sifat kumulatif dampak

Sifat Komulatif tidak dapat diasmilasikan dengan komponen lingkungan

7. Berbalik atau tak berbalik

Berbalik yakni bisa diperbaharui atau bisa dikelola kembali

3.4 Metode Evaluasi Dampak Penting

a. Telaahan terhadap Dampak Penting

N Kriteria Dampak Penting


Faktor penentuan dampak penting
o Tidak Penting ( Nilai 1) Penting (Nilai 5)
Luas persebaran dampak (L) >100%
L=L1/L2  < 100% Mengalami
L1=Luas persebaran dampak Tidak mengalami perubahan
1 L2=Luas areal kegiatan perubahan mendasar mendasar  
 Intensitas dan lama
berlangsungnya dampak (W)
W=W1/W2
W1= Lamanya dampak
berlangsung
W2=Lamanya kegiatan (Tahapan >1 tahapan
2 kegiatan) <1 tahapan kegiatan  kegiatan 
 Banyaknya komponen hidup lain
yang terena dampak (DL)
DL=SR/PR
SR=Dampak Sekunder
PR=Dampak Primer
3  < 100% >100%
Tidak kumulatif, dapat Kumulatif tidak
diasimilasi oleh dapat diasimilasi
4  Sifat kumulatif dampak lingkunngan   oleh lingkungan  
5  Berbalik atau tak berbalik Dapat dipulihkan atau Tidak dapat
berbalik  dipulihkan atau

xxx
tidak berbalik 

b. Telaahan sebagai dasar Pengelolaaan

xxxi
BAB 4

PELAKSANAAN STUDI

a. Identitas Pemrakarsa

Pemrakarsa/Penyusun : Kantor PT. Podomoroland


Alamat : Jl. Argosari , Sedayu, Sedayu, Bantul Yogyakarta
Telepon/Fax : 021 789 9007/021 456 874
Penanggung Jawab : Ir. Muhamad Fikri Syarofulanam W, M,S, Phd
Jabata
n : Kepala Kantor PT. Podomoroland

Pemrakarsa/Penyusun : PT. Podomoroland


Alamat : Jl Mlati,Godean,Sleman,Yogyakarta
Telepon/Fax : (021) 4301080, fax (021) 4304913
Penanggung Jawab : Zain Thorik
Jabata
n : Direktur Teknik

b. Identitas Penyusun

Lembaga Penyusun
AMDAL : PT. Bahagia Selalu
No Reg. Kompetensi LPJP : 0019/LPJ/AMDAL-4/LRK/KLH
: Jl. Kenangan IV No. 45A, Bintaro, Jakarta
Alamat Perusahaan Selatan
Telepon : (021) 7378020
Nama Penanggung Jawab : Ir. Zaherunaja, M.Si.

xxxii
Jabata
n : Direktur Utama
Tim Studi :

Tabel 4.1. Susunan Tim Studi AMDAL Pembangunan PT. Cakra


Djayaningrat

No Nama Pendidikan Posisi


S
1 Ir. Wakyu, M.Si  1 Sosek ITB Ketua Tim
S
 2 Ilmu Lingkungan UB
Sertifikasi ketua tim INTAKINDO
nomor
K.1.09.09.023.000057

2 Samsul, S.Si, MTB S1 Kimia ITS Ahli Teknik Lingkungan


S2 Teknik Lingkungan ITB /Wakil Ketua Tim
Sertifikasi ketua tim INTAKINDO
nomor
K.1.09.09.027.000060
S Ahli Sosial Ekonomi
3 Mukidi, SP, M.Si  1 Sosek IPB Budaya
S Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan
 2 IPB
 Sertifikasi ketua tim INTAKINDO

4 Daeni, M.Sc  S1 Teknik Sipil ITB Asisten TA Pemetaan

xxxiii
S
 2 Hydraulic Engineering, Delft Institute
Ahli Kualitas Air Laut
5 Arum Sari, S.Pi S1 Manajemen Sumberdaya Perairan IPB dan
Sertifikasi anggota tim INTAKINDO
nomor Biologi Laut
A.1.09.09.024.000058
Ahli Kesehatan
6 wardoyo, S.KM S1 Kesehatan Masyarakat UI Masyarakat
S2 Kesehatan Masyarakat UI

c. Biaya Studi

Biaya yang diperlukan untuk menunjang kelancaran dan


keberhasilan studi AMDAL Pembangunan Terminal Kalibaru
ditanggung oleh pemrakarsa. Secara rinci persentase penggunaan
biaya studi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2.Presentase Biaya Studi

No Uraian Presentase (%)

1 Honorarium Tenaga Ahli 30

2 Survai Lapangan 35

3 Analisis Laboratorium 5

4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 5

5 Penggandaan Laporan 5

xxxiv
6 Peralatan Kantor 4

7 Lain-lain 6

8 PPN dan PPH 10

d. Waktu Pelaksanaan Studi

Jangka waktu pelaksanaan studi direncanakan selama 12 Bulan Kalender

xxxv
3

Anda mungkin juga menyukai