Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Konseptual

Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan

antara konsep satu dan konsep yang ingin diteliti. Penelitian ini

menggunakan penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan

untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi

di dalam masyarakat. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau

lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan

antara variabel satu dengan variabel yang lain ( Notoatmodjo, 2012).

Kerangka konsep pada umumnya disajikan dalam bentuk bagan,

sehingga jelas hubungannya antara variabel. Adapun kerangka konsep

pada penelitian ini yaitu motivasi pasien hipertensi dalam upaya

pencegahan sekunder di UPT Puskesmas Griya Antapani.

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan

kronis yang ditandai dengan mening katnya tekanan darah pada dinding

pembuluh darah arteri. Keadaan tersebut mengakibatkan jantung bekerja

lebih keras untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh

darah (Sari, 2017).

42
43

Motivasi adalah suatu motivasi adalah perubahan energi dalam diri

atau pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif dan reaksi-

reaksi dalam usaha mencapai tujuan (Sari, 2017).

Pada penelitian ini telah diteliti tentang Gambaran Motivasi Pasien

Hipertensi Dalam Upaya Pencegahan Sekunder. Berdasarkan kerangka

teori maka disimpulkan kerangka konsep penelitian sebagai berikut


44

Hipertensi

Faktor yang mempengaruhi motivasi :


Pencegahan Sekunder : hasrat dan keinginan untuk melakukan
Hipertensi kegiatan.
Menjaga BB dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan.
Olahraga harapan dan cita-cita.
Menjaga asupan makanan Penghargaan dan penghormatan atas diri.
Mengurangi konsumsi lingkungan yang baik.
garam berlebih kegiatan yang menarik
Mengurangi konsumsi
minuman alcohol
Periksa tekanan darah rutin
Terapi obat-obatan
Terapi herbal Motivasi
Intrinsik : a. Kebutuhan; b. Harapan; c. Minat;
d. Sifat.

Ekstrinsik : a. Dorongan Keluarga; b.


Lingkungan; c. Imbalan; d. Perbedaan.

Positif / Tinggi
Gambaran Motivasi
Pasien Hipertensi
Dalam Upaya Cukup
Pencegahan Sekunder
Negatif / Rendah
Keterangan :

: Diteliti : Tidak Diteliti

Bagan 3.1
Kerangka Konsep Motivasi Pasien Hipertensi
Dalam Upaya Pencegahan Sekunder
Modifikasi Lubis (2015), Suhardi (2013).
45

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara penelitian,patokan duga,atau

dalil sementara yang kebenaranya akan di buktikan dalam penelitian

(Notoatmojo, 2012).

Dalam penelitian ini rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :

Rendahnya upaya pencegahan sekunder pasien hipertensi di UPT

Puskesmas Griya Antapani Kota Bandung 2018.

C. Definisi Operasional Variabel

Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel

diamati/diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi batasan atau

“definisi operasional”. Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk

mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-

variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur)

(Notoatmodjo, 2012).

Motivasi pasien adalah skor yang diperoleh pasien setelah

menjawab instrumen Work Extrinsic and Intrinsic Motivation Scale

(WEIMS) yang telah diuji oleh Trembley et al (2009) menggunakan skala

lima, namun untuk penelitian dilakukan dengan skala likert menggunakan

skala empat sesuai dengan indikator pernyataan (Samsul, 2016).


46

Tabel 3.1
Definisi Operasional

No Variabel Sub Definisi Alat Ukur Cara Hasil Skala


Variabel Operasional Ukur Ukur Ukur

1 Motivasi Intrinsik Motivasi Kuesioner Skala Tinggi : Interval


Pasien intrinsik adalah dengan Likert 37-48
Hipertensi suatu dorongan WEIMS (+) SS= 4 Cukup :
dalam (Work S=3 25-36
yang tidak
Upaya Extrinsic TS = 2 Rendah :
Pencegah dipengaruhi dari Intrinsic STS = 1 12-24
an lingkungan Motivation (-) SS = 1
Sekunder yang meliputi : Scale) yang S=2
kebutuhan, dimodifikasi TS = 3
harapan, minat oleh penulis STS = 4
dan sifat pasien (Harsoyo,
2016)
hipertensi untuk
melakukan
pencegahan
sekunder
hipertensi
meliputi :
Menjaga BB,
Olahraga,
Konsumsi buah
dan sayur,
Mengurangi
konsumsi
garam, Lakukan
pemeriksaan
tekanan darah
rutin, Konsumsi
obat hipertensi,
Terapi herbal
Ekstrinsik Motivasi Kuesioner Skala Interval
Tinggi :
ekstrinsik adalah dengan Likert 40-52
dorongan untuk WEIMS (+) SS= 4 Cukup :
(Work S=3 27-39
melakukan
Extrinsic TS = 2 Rendah :
sesuatu karena STS = 1
Intrinsic 13-26
faktor Motivation (-) SS = 1
lingkungan dari Scale) yang S=2
luar diri dimodifikasi TS = 3
seseorang yang oleh penulis STS = 4
meliputi : (Harsoyo,
2016)
dorongan
keluarga,
47

lingkungan,
imbalan dan
perbedaan
pasien hipertensi
dalam upaya
pencegahan
sekunder
hipertensi.
meliputi :
Menjaga BB,
Olahraga,
Konsumsi buah
dan sayur,
Mengurangi
konsumsi
garam, Lakukan
pemeriksaan
tekanan darah
rutin, Konsumsi
obat hipertensi,
Terapi herbal

D. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan suatu fenomena yang terjadi didalam masyarakat.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih

(independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan

antara variabel satu dengan variabel yang lain ( Notoatmodjo, 2012).

Pada penelitian ini telah diteliti tentang Gambaran Motivasi Pasien

Hipertensi Dalam Upaya Pencegahan Sekunder di UPT Puskesmas

Griya Antapani Kota Bandung 2018.


48

2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data

Pendekatan waktu dalam pengumpulan data menggunakan

pendekatan cross sectional , tiap objek penelitian hanya sekali saja dan

pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek

pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2012). Data yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu “Gambaran Motivasi Pasien Hipertensi

dalam Upaya Pencegahan Sekunder di UPT Puskesmas Griya

Antapani”

3. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek

yang diteliti ( Notoatmodjo, 2012). Adapun populasi dalam

penelitian adalah masyarakat yang aktif mengikuti program

pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS) yang berjumlah 50

orang.

b. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili

seluruh populasi ( Notoatmodjo, 2012). Teknik pengambilan

sampel merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan

dalam penelitian dari populasi yang ada sehingga jumlah sampel

akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. Teknik


49

pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling

( Notoatmodjo, 2012).

c. Variabel

Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat,

atau ukuran yang dimiliki atau di dapatkan oleh satuan penelitian

tentang sesuatu konsep penelitian tertentu ( Nototmodjo, 2012).

Variabel dalam penelitian ini adalah motivasi pasien hipertensi

dalam upaya pencegahan sekunder di UPT Puskesmas Griya

Antapani.

4. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini instrumen

yang digunakan adalah instrumen Work Extrinsic and Intrinsic

Motivation Scale (WEIMS) yang telah diuji oleh Trembley et al

(2009), dan dimodifikasi oleh peneliti dengan skala likert sesuai

dengan indikator pernyataan (Samsul, 2016).

Pernyataan yang digunakan dalam mengukur pandangan

dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu pertanyaan positif dan negatif.

Ada juga bentuk pilihan lain yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),

Tidak Setuju ( TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Tiap pertanyaan

positif diberi skor SS:4, S:3, TS: 2, ;STS: 1. Sedangkan untuk


50

pertanyaan negatif diberi nilai skor SS: 1, S: 2, TS: 3, STS: 4

( Saifudin, 2015).

a. Uji Validitas

Bertujuan untuk mengukur kualitas yang digunakan dan

menunjukkan tingkat kevaliditasan atau kesahihan instrumen.

Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur ( Sugiyono, 2015).

Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan pengujian

validitas isi (Content Validity). Secara teknik pengujian validitas isi

dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik

pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang

diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan

atau pertanyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-

kisi instrumen itu maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan

mudah dan sistematis (Sugiyono, 2017). Uji konten dilakukan dan

diuji kepada Ns.Oktarian P,S.Kep.,MKM sebagai ahli dalam bidang

keperawatan komunitas. kuesioner berskala likert dengan 30

pernyataan mengenai motivasi dalam upaya pencegahan sekunder

pasien hipertensi. . Setelah dilakukan uji konten kepada Ns.Oktarian

P,S.Kep.,MKM sebagai ahli dalam bidang keperawatan komunitas di

dapatkan 25 pertanyan valid dengan perubahan lebih spesifik pada

motivasi pasien hipertensi dalam upaya pencegahan sekunder.


51

5. Metode Pengumpulan Data

Dalam proses pengambilan data pada penelitian ini, peneliti

datang ke puskesmas untuk mengikuti program pengelolaan penyakit

kronis, setelah itu peneliti memberikan informed consent atas

kesediaan menjadi responden. Kuesioner dibagikan satu persatu

kepada setiap responden kemudian peneliti menjelaskan kepada

responden tentang tata cara pengisian kuesioner, dan kuesioner diisi

oleh responden dengan atau tanpa bimbingan peneliti . Terakhir,

setelah semua responden mendapatkan kesempatan untuk mengisi

kuesioner, peneliti mengumpulkan kuesioner agar data yang telah

terkumpulkan dapat diolah peneliti. Pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data mengenai motivasi

pasien hipertensi dalam upaya penceghan sekunder.

6. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh selama penelitian kemudian diolah secara

komputerisasi dengan menggunakan software dalam program

komputer berdasarkan data yang diambil ( Notoatmodjo, 2012).

Berikut langkah-langkah pengolahan data meliputi kegiatan :

a. Editing (penyunting data)

Editing adalah kegiatan untuk pengecekan atau

pengoreksian data yang telah terkumpul dengan tujuan untuk


52

menghilangkan kesalahan - kesalahan yang terdapat pada

pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi.

b. Coding (pengkodean data)

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya

peng”kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk

kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan (Saifudin,

2015).

Kode yang digunakan untuk tiap kategori motivasi adalah

sebagai berikut :

1= “rendah”

2= “cukup”

3= “tinggi”

Kode yang digunakan dalam pernyataan positif pada pengolahan

data meliputi :

1= “sangat tidak setuju”

2= “tidak setuju”

3= “setuju”

4= “sangat setuju”

Sedangkan untuk pertanyaan negatif pada pengolahan data

meliputi

1= “sangat setuju”

2= “setuju”

3= “tidak setuju”
53

4= “ sangat tidak setuju”

c. Data Entry ( memasukan data)

Data yakni jawaban-jawaban dari masing masing responden

yang dalam bentuk “kode” ( angka atau huruf) dimasukkan

kedalam program atau “ software” komputer menggunakan SPSS

(Statistical Package for the Social Sciences) versi 15.0.

d. Cleaning (pembersihan data)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat

kemungkinan - kemungkinan adanya kesalahan – kesalahan kode,

ketidaklengkapan dan sebagainya kemudian dilakukan cleaning

atau koreksi.

7. Analisa Data

Analisa data yag dilakukan dalam penelitian ini adalah analisa

data univariate yang bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk

analisis univariat tergantung dari setiap datanya (Notoatmodjo, 2012).

Dalam analisa ini hanya menyajikan distribusi frekuensi mengenai

Gambaran Motivasi Pasien Hipertensi dalam Upaya Pencegahan

Sekunder di UPT Puskesmas Griya Antapani Kota Bandung.

Analisis angket motivasi menggunakan analisis statistik

deskriptif rata-rata berdasarkan nilai yang diberikan berdasarkan hasil


54

angket peserta PROLANIS yang telah dijawab. Rentang tiap kategori

ditetapkan menggunakan persamaan statistik yang disesuaikan dengan

data. Jumlah aspek yang diamati ada 25, maka: nilai maksimum = 25 x

4 = 100 ; nilai minimum = 25 x 1= 25 .

Menurut Harsoyo (2016), untuk menentukan kategori

motivasi, maka dicari nilai interval T, bila:

Interval =
MAKS−MIN
JUMLAH ASPEK

Tabel 3.2
Klasifikasi Skor Motivasi (Harsoyo, 2016)

Skor Kategori

25 - 50 Rendah

51 – 75 Sedang

76 – 100 Tinggi

Rentang nilai motivasi intrinsik ditetapkan menggunakan

persamaan data statistik. Jumlah aspek yang diamati ada 12 sehingga

untuk nilai maksimum 12 x 4 = 48 dan untuk nilai minimum 12 x 1 = 12.


55

Tabel 3.3
Klasifikasi Skor Motivasi Intrinsik (Harsoyo, 2016)

Skor Kategori

12 - 24 Rendah

25 – 36 Sedang

37 – 48 Tinggi

Rentang nilai motivasi ekstrinsik ditetapkan menggunakan

persamaan data statistik. Jumlah aspek yang diamati ada 13 sehingga

untuk nilai maksimum 13 x 4 = 52 dan untuk nilai minimum 13 x 1 = 13.

Tabel 3.4
Klasifikasi Skor Motivasi Ekstrinsik (Harsoyo, 2016)

Skor Kategori

13 - 26 Rendah

27 – 39 Sedang

40 – 52 Tinggi

Setelah diperoleh persentase kemudian data di interpretasikan

dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

Rumus Distribusi Frekuensi

F
P= x 100
N

Keterangan :

P : Presentase

F : Frekuensi dari setiap jawaban angket

N : Jumlah Responden
56

Tabel 3.5
Tabel Persentase Motivasi (Saifudin, 2015)

Persentase Motivasi Kriteria


0% Tidak satupun
1% - 25% Sangat kecil
26% - 49% Kurang dari setengahnya
50% Setengahnya
51% - 75% Lebih dari setengahnya
76% - 99% Sebagian besar
100% Seluruhnya

8. Variabel Penelitian

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki

oleh anggota – anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang

dimiliki oleh kelompok lain. Definisi lain mengatakan bahwa variabel

adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang

dimiliki atau di dapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep

penelitian tertentu. Variabel juga dapat diartikan sebagai konsep yang

mempunyai bermacam macam nilai ( Notoatmodjo, 2012). Pada

penelitian variabel yang digunakan adalah variabel independen

( bebas) yaitu: motivasi pasien hipertensi.

9. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan bimbingan

kepada pembimbing yang telah ditentukan oleh program studi untuk

menentukan permasalahan yang akan diteliti (Sugiyono, 2017).


57

Selanjutnya peneliti mengajukan perizinan kepada program studi D3

Keperawatan STIKes Dharma Husada Bandung, setelah mendapatkan

persetujuan penelitian dengan menekankan masalah etika yang

meliputi:

a. Penentuan Responden

Responden yang diteliti yaitu pasien hipertensi yang aktif

mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS).

b. Informed Consent (lembar persetujuan)

Lembar persetujuan disampaikan kepada calon responden,

peneliti menjelaskan maksud dan tujuan peneliti, apabila bersedia

menjadi responden maka peneliti meminta kesediaan untuk

menandatangani persetujuan. Bila calon responden tidak bersedia,

peneliti tidak boleh memaksakan dan harus menghormati hak calon

responden (Sugiyono, 2017).

c. Anonymity (tanpa nama)

Kerahasiaan dari identitas responden dalam penelitian ini

akan dijaga oleh peneliti dan hanya digunakan semata-mata untuk

kepentingan penelitian. Kerahasiaan ini dijaga oleh peneliti dengan

tidak mencantumkan nama, hanya memberikan inisial pada

masing-masing lembar tersebut (Sugiyono, 2017).

d. Confidentiality (kerahasiaan)
58

Kerahasiaan informasi dapat dijamin peneliti. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya dan

hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan dan

dilaporkan sebagai hasil riset (Sugiyono, 2017).

10. Jadwal Penelitian


59

Tabel 3.6 Jadwal Penelitian

Lokasi
Februari Maret April Mei Juni Juli
Penelitian
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan
STIKes
1 tema dan
DHB
proposal

Studi
Pendahuluan UPT
Puskesmas
2
Griya
Antapani

Bimbingan
judul dan STIKes
3
bimbingan DHB
proposal

Desk STIKes
4
evaluasi DHB

Kesbang
Perizinan
5 Dinkes kota
penelitian
Bandung

Pengambilan UPT
data Puskesmas
6
Griya
Antapani

Pengolahan STIKes
7
data DHB

Bimbingan
STIKes
8 hasil
DHB
penelitian

Ujian sidang STIKes


9
KTI DHB

Revisi Hasil STIKes


10
Sidang KTI DHB

Anda mungkin juga menyukai