Anda di halaman 1dari 9

Universitas Pamulang Teknik Industri S-1

PERTEMUAN

KONSEP DASAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Pelaksanaan praktikum proses manufaktur didasarkan pada teori mata kuliah


proses manufaktur sebelumnya diajarkan dikelas. Setelah pembahasan konsep
dasar praktikum proses manufaktur, mahasiswa mampu menentukan mesin-mesin
untuk digunakan dalam proses pembuatan produk dari bahan baku sampai barang
jadi yang mempunyai nilai jual.

B. TATA TERTIB DAN ETIKA PRAKTIK

Tata tertib dalam pelaksanaan Praktikum Proses Manufaktur adalah hal -hal
yang harus di taati dan dilaksanakan sebelum praktek, selama praktikum dan
sesudah praktikum. Tata tertib tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sebelum Praktikum Proses Manufaktur


a. Setiap praktikan yang bersangkutan harus terdaftar di KRS, bagi yang susulan
harap memberitahukan kepada kepala lab praktikum prose s manufaktur.
b. Membawa Modul Proses Manufaktur sebagai panduan dalam praktikum dan
penulisan laporan praktikum.
c. Membawa Kartu Tanda Mahasiswa Universitas Pamulang.
d. Sebelum hari H praktikum diharapkan ketua kelas menginformasikan kepada
Assisten Lab atau pihak yang berkaitan dengan praktikum proses manufaktur.
e. Diharapkan datang 15 menit sebelum praktikum dimulai.
f. Pakaian yang digunakan untuk laki-laki memakai celana jeans dan baju
berkerah pendek. Untuk perempuan yang mengenakan jilbab di sarankan
cara memakainya dimasukan kedalam bajunya sisa kain jilbabnya.
g. Untuk laki-laki dan pemermpuan yang berambut panjang diharapkan diikat.
h. Menyiapkan alat pelindung diri yang sudah disediakan.
i. Pembagian kelompok untuk Praktikum Proses Manufaktur sesuai yang telah
ditentukan bersama.
j. Praktikan meletakkan tas, jaket, dan peralatan lainnya di tempat yang telah
disediakan.

Praktikum Proses Manufacture 1


Universitas Pamulang Teknik Industri S-1

k. Praktikan dilarang menggunakan alat komunikasi berupa handphone dan lain


sebagainya pada saat praktikum berlangsung kecuali pada saat pengambilan
foto untuk dokumentasi.
l. Praktikan diharuskan sudah menguasai modul yang akan dilaksanakan saat
itu sebelum tutorial berlangsung dan tidak ada toleransi penambahan waktu
bagi yang terlambat hadir.

2. Selama Praktikum Berlangsung


a. Mengikuti petunjuk dan arahan dari assisten lab.
b. Tidak diberkenankan untuk bercanda dan ngobrol sesama teman, terkecuali
berdiskusi tentang jalanya proses praktikum.
c. Menggunakan alat-alat yang ada di workshop proses manufaktur tanpa izin
assisten lab.
d. Makan, minum dan merokok di area workshop proses manufaktur.
e. Meninggalkan praktikum tanpa izin dan membawa atau merusak fasilitas
workshop manufaktur.
f. Jika merusak atau menghilangkan fasilitas workshop proses manufaktur
segera lapor assisten lab untuk di tindak lanjuti.
g. Menghidupkan mesin sesuai dengan standar operasional prosedur.
h. Memproses benda kerja sesuai dengan gambar kerja.
i. Lngkah-langkah dalam proses pemesinan mengikuti dari arahan assisten lab.
j. Boleh mengambil data dengan foto benda kerja maupun mesin yang
digunakan.
k. Diwajibkan untuk memakai alat pelindung diri yang sudah disediakan.
l. Apabila terjadi hal yang tidak diinginkan segera melaporkan ke asisten lab.

3. Selesai Praktikum
a. Membersihkan mesin dari chip atau gram sisa hasil proses pemesinan.
b. Kembalikan alat yang digunakan sesuai dengan tempatnya.
c. Kriteria penilaian dalam praktikum proses manufaktur adalah
1) Kehadiran 20%
2) Kedisiplinan dan Kesopanan 10%
3) Hasil Benda Kerja yang dikerjakan 40%
4) Laporan Praktikum 30%
d. Bagi praktikan yang meninggalkan praktikum dengan alasan yang tidak dapat
dipertanggung jawabkan, maka dianggap gagal dalam praktikum.

Praktikum Proses Manufacture 2


Universitas Pamulang Teknik Industri S-1

e. Praktikan wajib menjaga kebersihan didalam maupun disekitar Laboratorium


proses manufakur.
f. Tata tertib ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh kesadaran.
g. Hal-hal lain diluar peraturan ini akan diatur sesuai kebijakan Penanggung
Jawab Praktikum.
h. Praktikan yang dinyatakan melanggar tata tertib dan atau terbukti berlaku
curang akan dikenakan sanksi dinyatakan TIDAK LULUS (E).

C. ALOKASI WAKTU PRAKTIKUM

Pada praktikum proses manufaktur waktu praktikum per 1 (satu) SKS


Kegiatan tatap muka seratus menit (100 menit).

D. TEMPAT PRAKTIKUM

Tempat praktikum proses manufaktur dilaksanakan di Workshop Processes


Manufacture di Universitas Pamulang bertempat di Witana Harja.

E. TEORI DASAR PRAKTIKUM

1. Definisi Proses Manufaktur

Teori dasar dalam praktikum proses manufaktur merujuk pada sistem


manufaktur dari input-processes-output menghasilkan produk dan mempunyai
nilai. Manufaktur berasal dari Bahasa latin yang berasal dari kata manus yang
mempunyai arti tangan dan factus yang mempunyai arti dibuat tangan. Dari
pengertian diatas maka manufaktur adalah proses pembuatan produk yang
dibuat dengan metode manual (Groover, 2010).

Seiring perkembangan teknologi proses manufaktur merupakan cabang


industri yang mengaplikasikan teknologi mesin-mesin, peralatan mapupun
tenaga kerja yang mentransformasi dari bahan baku mentah menjadi bahan baku
barang setengah jadi ataupun dari bahan setengah jadi menjadi barang yang
mempunyai nilai lebih. Proses dalam manufaktur secara umun mempunyai alur
yang berasal dari proses input yang terdiri dari bahan baku material, yang
ditentukan dari sifat maupun jenis karakteristik bahan baku tersebut disesuaikan
dengan kebutuhan prouk yang akan dibuat menentukan dari ketahanan dan
kualitas ketika barang tersebut diproduksi..

Hubungan proses manufaktur sangatlah erat dengan proses produksi suatu


produk dengan menggunakan mesin-mesin perkakas maupun mesin pendukung

Praktikum Proses Manufacture 3


Universitas Pamulang Teknik Industri S-1

dalam pembuatan produk tersebut. Contoh mesin yang sering digunakan adalah
mesin bubut, mesin milling, mesin bor, mesin gergaji, mesin gerinda, mesin
scrap, mesin las dan masih banyak lagi beberapa mesin dalam proses
perubahan bentuk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Gambar 1 Sistem Industri
Manufaktur berikut ini :

Gambar 1 Sistem Industri manufaktur

Dalam dunia kerja, seorang Sarjana Teknik Industri harus memiliki jiwa
seorang manajer harus memahami kompetensi dasar dari proses manufaktur
agar dapat mengestimasi waktu serta biaya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu barang produksi yang berkualitas tinggi. Untuk lebih
mendalami dalam pengetahuan tentang proses manufaktur, tidaklah cukup
hanya mendapat materi atau teori-teori yang berasal dari buku atau diberikan
oleh dosen. Praktikum proses manufaktur sangat membantu mah asiswa dalam
memahami dan menerapkan atau mengaplikasikan ilmu-ilmu atau materi yang
telah didapat. Melalui praktikum proses manufaktur, mahasiswa diharapkan
dapat merancang desain suatu barang atau produk, maupun melakukan
pemlihan bahan baku atau material yang tepat untuk membuat barang produksi,
maupun melakukan pengukuran, menggunakan perkakas, serta mampu
mengoprasikan mesin-mesin yang digunakan pada proses manufaktur.

2. Macam Macam Proses Manufaktur

Secara umum kegiatan proses manufaktur dapat dibagi menjadi dua jenis
dasar yaitu :

Praktikum Proses Manufacture 4


Universitas Pamulang Teknik Industri S-1

a. Pemrosesan (Operating Processes)


Pemrosesan atau operasi pengolahan adalah proses mengubah bahan
baku menjadi sesuatu yang memiliki kondisi yang lebih baik atau mendekati
kondisi akhir yang diinginkan.
b. Operasi Perakitan (Assembly Operation)
Proses perakitan atau operasi perakitan adalah proses menggabungkan
dua atau lebih komponen yang akan dibuat produk baru dengan cara yang
bisa disebut perakitan, sub assembly atau nama lain tentang proses
penggabungan.

Untuk lebih jelasnya dari dari penjelasan dua jenis kegiatan proses
manufaktur diharapkan mahasiswa mengetahui ruang lingkup kegiatan proses
industri dibidang manufaktur diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

Gambar 2 Uraian Kegiatan Proses manufaktur

Praktikum Proses Manufaktur dalam modul ini mengambil dari salah satu
jenis Proses Manufaktur dari jenis pemrosesan (operating processes) mengambil
proses pembentukan yang didalamnya adalah perubahan bentuk. Pada
perubahan bentuk pengertianya adalah perubahan dari benda kerja akan

Praktikum Proses Manufacture 5


Universitas Pamulang Teknik Industri S-1

dibuang atau dipotong bagian-bagian yang tidak digunakan sesuai dengan


gambar atau desain yang diinginkan dengan menggunakan mesin. Pemesinan
adalah suatu proses produksi dengan menggunakan mesin perka kas dengan
memanfaatkan gerakan relatif antara pa hat dengan benda kerja sehingga
menghasilkan suatu produk sesuai dengan hasil geometri yang diinginkan.

Proses pemesinan dilakukan dengan cara membuang atau memotong


bagian benda kerja yang tidak digunakan dengan menggunakan pahat ( cutting
tool), sehingga terbentuk permukaan benda kerja menjadi komponen
yang dikehendaki. Pahat yang digunakan dalam proses penyayatan dipasang
pada satu jenismesin perkakas dengan gerakan relatif tertentu (berputar atau
bergeser) disesuaikan dengan bentuk benda kerja yang akan dibuat.

Proses praktikum selanjutnya adalah membahas tentang perakitan, yang


mempunyai makna penyambungan. Pada proses penyambungan praktikum ini
menggunakan proses pengelasan SMAW (Shield Metal Arc Welding). SMAW
merupakan pekerjaan manual dengan peralatan meliputi power source , kabel
elektroda (electrode cable), kabel kerja (work cable), electrode holder, work
clamp, dan elektroda. Elektroda dan sistem kerja adalah bagian dari rangkaian
listrik. Rangkaian dimulai dengan sumber daya listrik dan kabel termasuk
pengelasan, pemegang elektroda, sambungan benda kerja, benda kerja
(Weldment), dan elektroda las. Salah satu dari dua kabel dari sumber listrik
terpasang ke bekerja, selebihnya melekat pada pemegang elekt roda.

Dari penjelasan teori proses manufaktur diata s pada bab berikutnya


dibahas mengenai proses dan langkah-langkah pengoperasian mesin sesuai
dengan kegunaan dalam proses pembuatan benda kerja. Adapun mesin yang
akan dipakai dalam praktikum diantaranya adalah mesin gergaji, mesin bubut
konvensional, mesin bubut CNC, mesin milling konvensional dan mesin milling
CNC. Untuk proses penyambungan mesin yang digunakan adalah mesin las tipe
SMAW.

F. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM

Untuk prosedur dalam praktikum proses manufaktur dapat dijelaskan berikut:

1. Mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan praktikum proses manufaktur


diwajibkan sudah menguasai dalam membaca gambar dan membuat gambar
kerja.

Praktikum Proses Manufacture 6


Universitas Pamulang Teknik Industri S-1

2. Praktikan wajib membawa gambar kerja pada waktu praktikum proses


manufaktur.
3. Praktikan sudah memahami cara penggunaan dan membaca alat ukur dalam
pengukuran benda kerja yang dikerjakan pada waktu praktikum.
4. Benda kerja rusak atau salah dalam proses dianggap reject.

Pembahasan kedua dalam tahapan mekanisme praktikum proses manufaktur


adalah sebagai berikut :

Gambar 3 Mekanisme Tahapan Praktikum

G. LEMBAR KERJA

Pada lembar kerja digunakan saat praktikum proses manufaktur sebagai


membuat catatan selama kegiatan praktikum.

Praktikum Proses Manufacture 7


Universitas Pamulang Teknik Industri S-1

Tabel 1 Lembar Catatan

Praktikum Proses Manufacture 8


Universitas Pamulang Teknik Industri S-1

H. REFERENSI
th
edition, Jon Wlley
and Sons, Inccc, England, 1995.

Processes and
system, 4th edition, John Wiley and Sons, Hoboken, USA, p.456, 2010
Kalpakjian Seroke, "Manufacturing Engineering and Technology", Addison -Wesley
Pub. Company, Last Edition.
1, ITB, Bandung,
2001.

2008.

Schey, John A., "Introduction to Manufacturing Processes", Mc Graw Hill Book Co. ,
Last Edition

Praktikum Proses Manufacture 9

Anda mungkin juga menyukai