Anda di halaman 1dari 28

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 65%

Date: Jumat, Oktober 23, 2020


Statistics: 4508 words Plagiarized / 6919 Total words
Remarks: High Plagiarism Detected - Your Document needs Critical Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan proses akhir
dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan
penilaian kinerja sebuah perusahaan. Perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya
perusahaan yang go public diharuskan membuat laporan keuangan setiap periodenya.

Laporan keuangan tersebut mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang


posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi
serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan
sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dewasa ini, banyak
perusahaan berskala besar atau kecil, mempunyai perhatian yang besar di bidang
keuangan.

Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, persaingan antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya semakin tinggi mengakibatkan adanya
perusahaan yang tiba-tiba mengalami kemunduran. Oleh karena itu, agar perusahaan
dapat bertahan dan bisa tumbuh berkembang, perusahaan harus mencermati kondisi
dan kinerja perusahaan. Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana kondisi dan kinerja
perusahaan maka dibutuhkan pula suatu analisis yang tepat.

Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanya sebagai alat penguji dari
pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya, laporan keuangan tidak hanya sebagai alat
penguji saja, tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi
keuangan perusahaan yang bersangkutan dengan melakukan analisis kinerja keuangan.

Melalui hasil analisis tersebut, dapat diketahui pengunaan sumber-sumber ekonomi,


kewajiban yang harus dipenuhi dan modal yang dimiliki oleh perusahaan, serta hasil-
hasil yang telah dicapai perusahaan tersebut. Media yang dapat dipakai untuk menilai
kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan adalah gambaran
tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan.

Laporan keuangan tersebut digunakan untuk membantu para pemakai laporan


keuangan dalam menilai kinerja perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan yang
tepat. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diukur dan dilihat melalui laporan
keuangan dengan cara menganalisis laporan keuangan menggunakan metode rasio
keuangan. Kegiatan analisis laporan keuangan merupakan salah satu media untuk
mendapatkan informasi yang lebih banyak, lebih baik, akurat, dan dijadikan sebagai
bahan dalam proses pengambilan keputusan.

Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh
informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang
telah dicapai sehubungan dengan pemilihan stategi perusahaan yang akan ditetapkan.
Selain itu, dengan melakukan analisis laporan keuanganperusahaan, maka pimpinan
perusahaan dapat mengetahui keadaan finansial perusahaan serta hasil-hasil yang telah
dicapai diwaktu lampau dan diwaktu yang sedang berjalan.

Sebagaimana diketahui, tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi


yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatau
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakainya dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Artinya, Laporan keuangan merupakan alat untuk memperoleh
informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu
perusahaan.

Informasi tersebut nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam


pengambilan keputusan, baik oleh manajemen perusahaan maupun pihak ekstern
perusahaan. Perusahaan adalah lembaga yang organisir dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan. Perusahaan mempunyai fungsi essensial untuk mencapai
tujuan, fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan dan fungsi personalia, yang
merupakan fungsi-fungsi yang saling berkaitan satu dengan yang lain, contohnya fungsi
personalia sebagai salah satu fungsi perusahaan yang berhubungan erat dengan fungsi
produksi.

Dalam perusahaan seorang pemimpin yang bertugas sebagai pemegang peranan naik
turunnya dunia usaha, yaitu memperhatikan karyawan dari perusahaan yang
bersangkutan karena tenaga kerja merupakan tolak ukur dari suatu organisasi dan
manajemen sumber daya manusia. Di sini peran atau fungsi manajemen sangat penting
untuk mempengaruhi bawahannya dalam melaksanakan aktivitas dalam perusahaan,
dengan menitikberatkan pada aspek sumber daya manusia maka kepribadian yang
dimilikinya akan tertuju pada pengembangan manajemen yang berorientasi pada
kemampuan kerja yang dilakukan oleh tenaga kerja yang secara langsung
mempengaruhi produk yang dihasilkan. Salah satu perusahaan yang ada di Kalimantan
Barat adalah PT. Patas Kencana Borneo. PT.

Patas Kencana Borneo merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman
minyak ke perusahaan-perusahaan yang ada di Kalimantan barat yang berkembang
cukup pesat didukung oleh laju permintaan pengiriman minyak dalam dunia bisnis yang
semakin maju, serta semakin meningkatnya pengiriman jasa terutama minyak pada
pengguna PT. Patas Kencana Borneo.

Untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan dapat tercapai dan mengetahui sejauh
mana efektifitas operasi perusahaan dalam mencapai tujuan maka secara periodik
dilakukan pengukuran kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil data yang diperoleh pada
saat observasi awal dan data yang diperoleh secara garis besar penerapan standar
akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik pada PT. Patas Kencana Borneo
belum secara keseluruhan terlaksana dengan baik.

Penyusunan laporan keuangan Neraca, Laba Rugi dan Arus Kas melalui proses yang
baik, karena telah melakukan pencatatan transaksi yang masih kurang lengkap
pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan sehingga memudahkan proses
pembuatan laporan keuangan. Kedua, PT. Patas Kencana Borneo menyusun laporan
keuangan yang terdiri dari laporan neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas sudah
mengacu pada standar SAK ETAP.

Ketiga, PT. Patas Kencana Borneo belum menyusun laporan perubahan ekuitas.
Keempat, Adanya perubahan nama pos pada laporan keuangan PT. Patas Kencana
Borneo yang sebelumnya aktiva menjadi aset dan pasiva menjadi kewajiban pada
neraca, nama pos beban operasional menjadi beban usaha. Kelima, Beban gaji, upah
honorarium biaya pendidikan perusahaan mengakui beban ini dilaba rugi menjadi biaya
tenaga kerja, sedangkan menurut SAK ETAP beban tersebut termasuk beban
administrasi dan umum. PT. Patas Kencana Borneo menerapkan SAK ETAP dalam
penyajian laporan keuangannya, karena laporan berdasarkan standar maka PD.BPR
dapat menyajikan laporan keuangan yang relevan, andal, akuntabel dan dapat
diperbandingkan.

Selain menggunakan SAK ETAP sebagai dasar penyususnan laporan keuangan, SAK
ETAP dapat digunakan untuk menciptakan keseragamanperlakuan akuntansi bagi PT
sehingga dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan. Dari penjelasan latar belakang
di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan “Analisis Penerapan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (Sak Etap) Terhadap
Penyusunan Laporan Keuangan Pada PT. Patas Kencana Borneo”. 1.2.

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanana penerapan standar akuntansi
keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP) pada proses penyusunan
laporan keuangan di PT. Patas Kencana Borneo? 2. Faktor-Faktor apa saja yang
menyebabkan PT.

Patas Kencana Borneo belum menerapkan standar akuntansi keuangan entitas tanpa
akuntabilitas publik (SAK ETAP)? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di
atas, maka tujuan penulis mengadakan penelitian ini untuk mengetahui: 1. Untuk
mengetahui penerapan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik
(SAK ETAP) pada proses penyusunan laporan keuangan di PT.

Patas Kencana Borneo. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
PT. Patas Kencana Borneo belum menerapkan standar akuntansi keuangan entitas tanpa
akuntabilitas publik (SAK ETAP). 1.4. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di
atas, maka manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu: 1. Manfaat Teoritis a.

Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dan pihak
manajemen untuk membantu masalah penyusunan laporan keuangan pada PT. Patas
Kencana Borneo. b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan dan membantu mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah
dalam menysusun penelitian untuk mencapai hasil yang diharapkan. 2.

Manfaat Praktis Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai bahan referensi
dalam menambah wacana pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan
penyusunan laporan keuangan pada PT. Patas Kencana Borneo. BAB II TINJAUAN
PUSTAKA 2.1. Akuntansi Keuangan 2.1.1. Pengertian Akuntansi Keuangan Akuntansi
keuangan merupakan sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan
menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan baik oleh pihak-pihak
internal maupun pihak eksternal. (Kieso, 2011).Akuntansi keuangan berorientasi pada
pelaporan pihak eksternal dengan tujuan spesifik bagi masing-masing pihak untuk
membuat pihak penyusun laporan keuangan menggunakan prinsip dan asumsi dalam
penyusunan laporan keuangan. Untuk itu diperlukan standar akuntansi yang dijadikan
pedoman baik oleh penyusun maupun oleh pembaca laporan keuangan.
Laporan yang dihasilkan dari akuntansi keuangan berupa laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose financial statement).(Martani, 2012). Dilihat dari sudut
pemakai, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin uang menyediakan
informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan
mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu perusahaan. Informasi yang dihasilkan akuntansi
diperlukan untuk : 1.

Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengembalian keputusan oleh


manajemen. 2. Pertanggungjawaban organisasi kepada para investor, kreditur, badan
pemerintah dan sebagainya. Informasi akuntansi sangat penting dalam
menyelenggarakan kegiatan perusahan.

Informasi ini digunakan dalam pengambilan keputusan intern perusahaan dan juga
untuk pengambilan keputusan oleh pihak ekstern perusahaan Berdasarkan penjelasan
diatas maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi keuangan dalam penyusunan laporan
keuangan yang berhubungan dengan unit ekonomi atau perusahaan secara keseluruhan
yang digunakan oleh pihak internal maupun eksternal.

Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan
pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan dan dikomunikasikan.
2.1.2. Fungsi Akuntansi Keuangan Fungsi utama dari akuntansi keuangan memberikan
informasi terkait keuangan perseorangan, organisasi ataupun perusahaan. Informasi ini
dapat digunakan untuk melihat keadaan keuangan dan apa saja yang telah terjadi di
dalamnya.

Selain itu bagi pihak manajemen informasi ini sangat berguna untuk mengambil
keputusan yang tepat (Kieso, 2011) Selain fungsi utama di atas ada juga beberapa
fungsi dari akuntansi keuangan ini diantaranya adalah: a. Mengetahui dan menghitung
laba yang di peroleh. b. Memberi informasi yang berguna bagi manajemen. c. Dapat
menentukan hak dari berbagai pihak yang terlibat baik internal maupun eksternal. d.
Mengawasi dan mengendalikan aktivitas dalam perusahaan. e.

Membantu mencapai target yang telah ditetapkan. Merencanakan fungsi akuntansi


keuangan pada suau perpusahaan harus terlebih dahulu mengidentifikasikan pihak-
pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi. Kemudian perusahaan harus
mengetahui informasi apa yang dibutuhkan oleh mereka.

Selanjutnya, dirancang struktur organisasi dan sistem informasi akuntansi yang dapat
memenuhi kebutuhan informasi pemakai tersebut. 2.2. Laporan Keuangan 2.2.1.
Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan media bagi suatu entitas
untuk mengkomunikasikan informasi keuangan oleh manajemen kepada para
pemangku kepentingan seperti pemegang saham, kreditur, serikat pekerja, badan
pemerintahan, manajemen. (Hans Kartikahadi, 2016). Berdasarkan PSAK No.

1 (2015) Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.


Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya,
sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan
laporan tersebut, misalnya, informasi laporan keuangan segmen industry dan geografis
serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Berdasarkan penjelasan tersebut
dapat dijelaskan bahwa laporan keuangan adalah informasi yang berasal dari sebuah
proses akuntansi yang isinya menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan
dalam suatu periode tertentu. 2.2.2.

Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan digunakan untuk menyediakan


informasi mengenai aktivitas dan data-data yang terkait pada perusahaan dengan
tujuan sebagai berikut (Kasmir, 2014) : 1. Memberikan informasi tentang jenis dan
jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan pada saat ini. 2. Memberikan informasi tentang
jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan saat ini. 3.

Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu
periode tertentu. 4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu. 5. Memberikan informasi tentang
perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan. 6.

Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode. 7.


Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan. 2.2.3.
Karakteristik Kualitatif Informasi Dalam Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. (2013) terdiri dari beberapa karakteristik,
diantaranya: a.

Dapat Dipahami Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini,
pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi
dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan
ketekunan yang wajar.
Namun demikian, kepentingan agar laporan keuangan dapat dipahami tetapi tidak
sesuai dengan informasi yang relevan harus diabaikan dengan pertimbangan bahwa
informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pengguna tertentu. b. Relevan
Agar bermanfaat informasi harus relevan dengan kebutuhan pengguna untuk proses
pengambilan keputusan.

Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi


pengguna dengan cara membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini
atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. c.
Materialitas Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau
kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan.

Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan
situasi tertentu dari kelalaian dalam mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam
mencatat (misstatement). Namun demikian, tidak tepat membuat atau membiarkan
kesalahan untuk menyimpang secara tidak material dari SAK ETAP agar mencapai
penyajian tertentu dari posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas suatu entitas. d.
Keandalan Agar bermanfaat, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus
andal.

Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan material dan bias, dan
penyajian secara jujur apa yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan
dapat disajikan. Laporan keuangan tidak bebas dari bias (melalui pemilihan atau
penyajian informasi) jika dimaksudkan untuk mempengaruhi pembuatan suatu
keputusan atau kebijakan untuk tujuan mencapai suatu hasil tertentu. e.

Substansi Mengungguli Bentuk Transaksi, peristiwa dan kondisi lain dicatat dan disajikan
sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Hal
ini untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan. f. Pertimbangan Sehat
Ketidakpastian yang tidak dapat diabaikan meliputi berbagai peristiwa dan keadaan
yang dipahami berdasarkan pengungkapan sifat dan penjelasan peristiwa dan keadaan
tersebut dan melalui penggunaan pertimbangan sehat dalam menyusun laporan
keuangan.

Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan


pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset atau
penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau beban tidak disajikan lebih
rendah. Namun demikian, penggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankan
pembentukan aset atau penghasilan yang lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau
beban yang lebih tinggi. Singkatnya, pertimbangan sehat tidak mengijinkan bias. g.

Kelengkapan Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap
dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan
mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu tidak
dapat diandalkan dan kurang mencukupi ditinjau dari segi relevansi. h.

Dapat Dibandingkan Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas


antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.
Pengguna juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar entitas untuk
mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan
peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk suatu entitas, antar
periode untuk entitas tersebut dan untuk entitas yang berbeda.

Sebagai tambahan, pengguna laporan keuangan harus mendapat informasi tentang


kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan, perubahan
kebijakan akuntansi dan pengaruh dampak perubahan tersebut. i. Tepat Waktu Agar
relevan, informasi dalam laporan keuangan harus dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi para penggunanya. Tepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan
keuangan dalam jangka waktu pengambilan keputusan.

Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu menyeimbangkan
secara relatif antara pelaporan tepat waktu dan penyediaan informasi yang andal. Untuk
mencapai keseimbangan antara relevansi dan keandalan, maka pertimbangan utama
adalah bagaimana yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam
mengambil keputusan ekonomi. j. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat Manfaat
informasi seharusnya melebihi biaya penyediannya.

Namun demikian, evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang
substansial. Biaya tersebut juga tidak perlu ditanggung oleh pengguna yang menikmati
manfaat. Dalam evaluasi manfaat dan biaya, entitas harus memahami bahwa manfaat
informasi mungkin juga manfaat yang dinikmati oleh pengguna eksternal. 2.2.4.

Posisi Keuangan Posisi keuangan suatu entitas terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas
pada suatu waktu tertentu. Unsur laporan keuangan yang berkaitan secara langsung
dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban, dan ekuitas. Unsur-unsur
ini didefinisikan sebagai berikut (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik. 2013): a.
Aset Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam asset adalah potensi dari aset
tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung,
terhadap aliran kas dan setara kas kepada entitas. Arus kas tersebut dapat terjadi
melalui penggunaan aset atau pelepasan aset. Beberapa aset, misalnya aset tetap
memiliki bentuk fisik. Namun demikian bentuk fisik tersebut tidak esensial untuk
menentukan eksistensi aset.

Beberapa aset adalah tidak berwujud. Dalam menentukan eksistensi aset, hak milik tidak
esensial. Misalnya, properti yang diperoleh melalui sewa adalah asset jika entitas
mengendalikan manfaat yang diharapkan mengalir dari properti tersebut. b. Kewajiban
Karakteristik esensial dari kewajiban (liability) adalah bahwa entitas mempunyai
kewajiban (obligation) masa kini untuk bertindak atau untuk melaksanakan sesuatu
dengan cara tertentu. Kewajiban dapat berupa kewajiban hukum dan kewajiban
konstruktif.

Kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak


mengikat atau peraturan perundangan. Kewajiban konstruktif adalah kewajiban yang
timbul dari tindakan entitas ketika oleh praktik baku masa lalu, kebijakan yang telah
dipublikasikan atau pernyataan kini yang cukup spesifik, entitas telah memberikan
indikasi kepada pihak lain bahwa entitas akan menerima tanggung jawab tertentu; dan
akibatnya, entitas telah menimbulkan ekspektasi kuat dan sah kepada pihak lain bahwa
entitas akan melaksanakan tanggung jawab tersebut.

Penyelesaian kewajiban masa kini biasanya melibatkan pembayaran kas, penyerahan


aset lain, pemberian jasa, penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain, atau
konversi kewajiban menjadi ekuitas. Kewajiban juga dapat dihapuskan dengan cara lain,
seperti kreditur membebaskan atau membatalkan haknya. c. Ekuitas Ekuitas adalah hak
residual atas aset entitas setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas mungkin
disubklasifikasikan dalam neraca.

Misalnya, entitas yang berbentuk Perseroan Terbatas, subklasifikasi dapat meliputi dana
yang dikontribusikan oleh pemegang saham, saldo laba dan keuntungan atau kerugian
yang diakui secara langsung dalam ekuitas. 2.2.5. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan
adalah unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja perusahaan
yang disajikan pada laporan laba rugi, penghasilan bersih sering kali digunakan sebagai
ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran lainnya, seperti tingkat pengembalian
investasi atau laba per saham.

Unsur-unsur laporan keuangan yang secara langsung terkait dengan pengukuran laba
adalah penghasilan dan beban. Penghasilan dan beban didefinisikan lebih lanjut sebagai
berikut(Prastowo, 2016) : a. Penghasilan Penghasilan (income) meliputi pendapatan
(revenues) dan keuntungan (gains).

Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang
biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, imbalan, bunga,
dividen, royalti dan sewa. Keuntungan mencerminkan pos lainnya yang memenuhi
definisi penghasilan namun bukan pendapatan. Ketika keuntungan diakui dalam laporan
laba rugi, biasanya disajikan secara terpisah karena pengetahun mengenai pos tersebut
berguna untuk tujuan pengambilan keputusan ekonomi. b. Beban Beban mencakup
kerugian dan beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.

Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa meliputi, misalnya,
beban pokok penjualan, upah, dan penyusutan. Beban tersebut biasanya berbentuk arur
keluar atau berkurangnya aset seperti kas dan setara kas, persediaan, dan aset tetap.
Kerugian mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang mungkin, atau
mungkin tidak, timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.

Ketika kerugian diakui dalam laporan laba rugi, biasanya disajikan secara terpisah karena
pengetahuan mengenai pos tersebut berguna untuk tujuan pengambilan keputusan
ekonomi. 2.2.6. Pengukuran Unsur-Unsur Laporan Keuangan Menurut SAK ETAP
(2013)Pengukuran adalah “proses penetapan jumlah uang yang digunakan entitas untuk
mengukur aset, kewajiban, penghasilan dan beban dalam laporan keuangan. Proses ini
termasuk pemilihan dasar pengukuran tertentu.

Dasar pengukuran yang umum adalah biaya historis dan nilai wajar”. a. Biaya historis
“Aset adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari
pembayaran yang diberikan untuk memperoleh aset pada saat perolehan. Kewajiban
dicatat sebesar kas atau setara kas yang diterima atau sebesar nilai wajar dari asset non-
kas yang diterima sebagai penukar dari kewajiban pada saat terjadinya kewajiban.” b.

Nilai wajar “jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset, atau untuk
menyelesaikan suatu kewajiban, antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar.” 2.2.7. Kerangka Dasar
Penyajian dan Pengukuran Laporan Keuangan Entitas harus menyusun laporan
keuangan, kecuali laporan arus kas, dengan menggunakan dasar akrual.

Dalam dasar akrual, pos-pos diakui sebagai aset, kewajiban, ekuitas, penghasilan, dan
beban (unsur-unsur laporan keuangan) ketika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan
untuk pos-pos tersebut. a. Pengakuan Dalam Laporan Keuangan 1) Aset Aset diakui
dalam neraca jika kemungkinan manfaat ekonominya di masa depan akan mengalir ke
entitas dan asset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

Aset tidak diakui dalam neraca jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya
dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam entitas setelah periode pelaporan berjalan.
Sebagai alternatif transaksi tersebut menimbulkan pengakuan beban dalam laporan
laba rugi. 2) Kewajiban Kewajiban diakui dalam neraca jika kemungkinan pengeluaran
sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban masa kini dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal. 3)
Penghasilan Pengakuan penghasilan merupakan akibat langsung dari pengakuan aset
dan kewajiban.

Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masa
depan yang berkaitan dengan peningkatan aset atau penurunan kewajiban telah terjadi
dan dapat diukur secara andal. 4) Beban Pengakuan beban merupakan akibat langsung
dari pengakuan aset dan kewajiban. Beban diakui dalam laporan laba rugi jika
penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau
peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur secara andal. 5) Laba atau Rugi
Laba atau rugi merupakan selisih aritmatika antara penghasilan dan beban.

Hal tersebut bukan merupakan suatu unsur terpisah dari laporan keuangan, dan prinsip
pengakuan yang terpisah tidak diperlukan. SAK ETAP tidak mengijinkan pengakuan pos-
pos dalam neraca yang tidak memenuhi definisi aset atau kewajiban dengan
mengabaikan apakah pos-pos tersebut merupakan hasil dari penerapan “matching
concept”. b.

Penyajian Laporan Keuangan 1) Penyajian Wajar Laporan keuangan menyajikan dengan


wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas. Penyajian wajar
mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang
sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, kewajiban, penghasilan dan beban
yang dijelaskan dalam Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasif.

Penerapan SAK ETAP, dengan pengungkapan tambahan jika diperlukan, menghasilkan


laporan keuangan yang wajar atas posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas
entitas. Pengungkapan tambahan diperlukan ketika kepatuhan atas persyaratan tertentu
dalam SAK ETAP tidak memadai bagi pemakai untuk memahami pengaruh dari transaksi
tertentu, peristiwa dan kondisi lain atas posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas.

2) Kepatuhan terhadap SAK ETAP Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK
ETAP harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and
unreserved statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP kecuali jika mematuhi
semua persyaratan dalam SAK ETAP.

3) Kelangsungan Usaha Pada saat menyusun laporan keuangan, manajemen entitas


yang menggunakan SAK ETAP membuat penilaian atas kemampuan entitas melanjutkan
kelangsungan usaha. Entitas mempunyai kelangsungan usaha kecuali jika manajemen
bermaksud melikuidasi entitas tersebut atau menghentikan operasi, atau tidak
mempunyai alternatif realistis kecuali melakukan hal-hal tersebut.

Dalam membuat penilaian kelangsungan usaha, jika manajemen menyadari terdapat


ketidakpastian yang material terkait dengan peristiwa atau kondisi yang mengakibatkan
keraguan signifikan terhadap kemampuan entitas untuk melanjutkan usaha, maka
entitas harus mengungkapkan ketidakpastian tersebut. Ketika entitas tidak menyusun
laporan keuangan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, maka fakta tersebut harus
diungkapkan, bersama dengan dasar penyusunan laporan keuangan dan alasan
mengapa entitas tidak dianggap mempunyai kelangsungan usaha.

4) Frekuensi Pelaporan Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan (termasuk


informasi komparatif) minimum satu tahun sekali. Ketika akhir periode pelaporan entitas
berubah dan pelaporan keuangan tahunan telah disajikan untuk periode yang lebih
panjang atau lebih pendek dari satu tahun, maka entitas mengungkapkan: fakta
tersebut alasan penggunaan untuk periode lebih panjang atau lebih pendek, fakta
bahwa jumlah komparatif untuk laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan
laba rugi dan saldo laba, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan yang
terkait adalah tidak dapat seluruhnya dapat diperbandingkan.

5) Penyajian yang Konsisten Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan
antar periode harus konsisten kecuali terjadi perubahan yang signifikan atas sifat
operasi entitas atau perubahan penyajian atau pengklasifikasian bertujuan
menghasilkan penyajian lebih baik sesuai kriteria pemilihan dan penerapan kebijakan
akuntansi dalam SAK ETAP bab 9 tentang kebijakan akuntansi, estimasi, dan kesalahan,
atau SAK ETAP mensyaratkan suatu perubahan penyajian.

Jika penyajian atau pengklasifikasian pos-pos dalam laporan keuangan diubah, maka
entitas harus mereklasifikasi jumlah komparatif kecuali jika reklasifikasi tidak praktis.
Entitas harus mengungkapkan hal-hal berikut jika jumlah komparatif direklasifikasi: a)
sifat reklasifikasi, b) jumlah setiap pos atau kelompok dari pos yang direklasifikasi, dan
alasan reklasifikasi.
Jika reklasifikasi jumlah komparatif tidak praktis, maka entitas harus mengungkapkan: a)
alasan reklasifikasi jumlah komparatif tidak dilakukan, dan b) sifat penyesuaian yang
telah dibuat jika jumlah komparatif direklasifikasi. 6) Informasi Komparatif Informasi
harus diungkapkan secara komparatif dengan periode sebelumnya kecuali dinyatakan
lain oleh SAK ETAP (termasuk informasi dalam laporan keuangan dan catatan atas
laporan keuangan).

Entitas memasukkan informasi komparatif untuk informasi naratif dan deskriptif jika
relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan. 7) Materialitas Pos-pos
yang material disajikan terpisah dalam laporan keuangan sedangkan yang tidak material
digabungkan dengan jumlah yang memiliki sifat atau fungsi yang sejenis.

Kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat suatu pos dianggap
material jika, baik secara individual maupun bersama-sama, dapat mempengaruhi
pengguna laporan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Besaran dan sifat unsur
tersebut dapat menjadi factor penentu. b. Laporan Keuangan Lengkap Laporan
keuangan entitas meliputi: 1) Neraca; 2) Laporan laba rugi; 3) Laporan perubahan
ekuitas yang juga menunjukkan seluruh perubahan dalam ekuitas, atau perubahan
ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik; 4) Laporan arus kas; dan 5) Catatan atas laporan keuangan yang berisi
ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya. c.

Pemakai Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2010:19) ada 5 pihak yang berkepentingan
terhadap Laporan Keuangan yang meliputi: 1. Pemilik Kepentingan bagi para pemegang
saham yang merupakan pemilik perusahaan terhadap hasil Laporan Keuangan yang
telah dibuat adalah: a) Untuk melihat kondisi dan posisi perusahaan saat ini. b) Untuk
melihat perkembangan dan kemajuan perusahaan dalam suatu periode.

c) Untuk menilai kinerja manajemen atas target yang telah ditetapkan. 2. Manajemen
Bagi pihak manajemen laporan keuangan yang dibuat merupakan cermin kinerja
mereka dalam suatu periode tertentu. Berikut ini nilai penting Laporan Keuangan bagi
manajemen: a) Dengan Laporan Keuangan yang dibuat, manajemen dapat menilai dan
mengevaluasi kinerja mereka dalam suatu periode apakah telah mencapai target-target
atau tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.

b) Manajemen juga akan melihat kemampuan mereka mengoptimalkan sumber daya


yang dimiliki perusahaan yang ada selama ini. c) Laporan keuangan dapat digunakan
untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan saat ini sehingga
dapat menjadi dasar pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
d) Laporan keuangan dapat digunakan untuk mengambil keputusan keuangan ke depan
berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, pengawasan, dan
pengendalian ke depan sehingga target-target yang diinginkan dapat tercapai. 3.
Kreditor Kepentingan pihak kreditor terhadap laporan keuangan perusahaan adalah
dalam hal memberi pinjaman atau pinjaman yang telah berjalan sebelumnya.

Bagi pihak kreditor, prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan dana pinjaman kepada
berbagai perusahaan sangat diperlukan. Kepentingan pihak kreditor antara lain sebagai
berikut: a) Pihak kreditor tidak ingin usaha yang dibiayainya mengalami kegagalan
dalam hal pembayaran kembali pinjaman tersebut. Oleh karena itu, pihak kreditor
sebelum mengucurkan kreditnya terlebih dahulu melihat kemampuan perusahaan untuk
membayarnya.

Salah satu ukuran kemampuan perusahaan dilihat dari Laporan Keuangan perusahaan
yang sudah dibuat. b) Pihak kreditor juga perlu memantau terhadap kredit yang sudah
berjalan untuk melihat kepatuhan perusahaan membayar kewajibannya. Pihak kreditor
juga tidak ingin kredit atau pinjaman yang diberikan justru menjadi beban nasabah
dalam pengembaliannya apabila ternyata kemampuan perusahaan di luar dari yang
diperkirakan. 4.

Investor Bagi investor yang ingin menanamkan dananya dalam suatu usaha sebelum
memutuskan untuk membeli saham, perlu mempertimbangkan banyak hal secara
matang. Dasar pertimbangan investor dari hasil Laporan Keuangan yang disajikan
perusahaan yang akan ditanamnya. Dalam hal ini investor akan melihat prospek yang
dimaksud adalah keuntungan yang akan diperolehnya serta perkembangan nilai saham
kedepan.

Setelah itu, barulah investor dapat mengambil keputusan untuk membeli saham suatu
perusahaan atau tidak. 5. Penyajian Laporan Keuangan Tujuan Laporan Keuangan
menurut PSAK No.1 adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Dalam penyajian Laporan
Keuangan menurut PSAK No.1

entitas harus mampu menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi: aset,
liabilitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari
dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, dan arus kas
(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, 2015). 2.3. SAK ETAP Menurut IAI dalam SAK
ETAP(2016), Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, yaitu entitas
yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan, dan menerbitkan laporan keuangan
untuk tujuan umum.

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) atau
The Indonesian Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities, dan telah
disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 19 Mei 2009. Dewan tandar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) sendiri beranggotakan 17 orang mewakili: Akuntan
Publik, Akademisi, Akuntan Sektor Publik, dan Akuntan Manajemen.

Dua kriteria yang menentukan apakah suatu entitas tergolong entitas tanpa
akuntabilitas publik (ETAP) yaitu: 1) Tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan
Suatu entitas dikatakan memiliki akuntabilitas yang signifikan jika entitas telah
mengajukan pernyataan pendaftaran atau entitas dalam proses pengajuan pernyataan
pendaftaran pada otoritas pasar modal (BAPEPAM-LK) atau regulator lain untuk tujuan
penerbitan efek di pasar modal.

Oleh sebab itu Bapepam sendiri telah mengeluarkan surat edaran (SE) Bapepam-LK No.
SE-06/BL/2010 tentang larangan penggunaan SAK ETAP bagi lembaga pasar modal,
termasuk emiten, perusahaan publik, manajer investasi, sekuritas, asuransi, reksa dana,
dan kontrak investasi kolektif.

Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebaga fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan/atau pedagang efek, dana
pensiun, reksa dana, dan bank investasi. 2) Tidak menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose financial statements) bagi pengguna eksternal. Contoh
pengguna eksternal adalah: pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan
usaha, kreditur; dan lembaga pemeringkat kredit.

Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifkan dapat menggunakan SAK ETAP jika
otoritas berwenang membuat regulasi yang mengizinkan penggunaan SAK ETAP.
Mengingat kebijakan akuntansi SAK-ETAP di beberapa aspek lebih ringan daripada
PSAK, maka terdapat beberapa ketentuan transisi dalam SAK-ETAP yang cukup ketat:
Pada BAB 29 misalnya disebutkan bahwa pada tahun awal penerapan SAK-ETAP, yakni 1
January 2011 Entitas yang memenuhi persyaratan untuk menerapkan SAK ETAP dapat
menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan SAK-ETAP, tetapi berdasarkan PSAK
non-ETAP sepanjang diterapkan secara konsisten.

Entitas tersebut tidak diperkenankan untuk kemudian menerapkan SAK ETAP ini untuk
penyusunan laporan keuangan berikutnya. Per 1 January 2011, perusahaan yang
memenuhi definisi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik harus memilih apakah akan tetap
menyusun laporan keuangan menggunakan PSAK atau beralih menggunakan SAK-ETAP.

Entitas yang menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP kemudian tidak
memenuhi persyaratan entitas yang boleh menggunakan SAK ETAP, maka entitas
tersebut tidak diperkenankan untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK-
ETAP. Hal ini misalnya ada perusahaan menengah yang memutuskan menggunakan
SAK-ETAP pada tahun 2011, namun kemudian mendaftar menjadi perusahaan public di
tahun berikutnya.

Entitas tersebut wajib menyusun laporan keuangan berdasarkan PSAK non-ETAP dan
tidak diperkenankan untuk menerapkan SAK ETAP ini kembali. Entitas yang sebelumnya
menggunakan PSAK non-ETAP dalam menyusun laporan keuangannya dan kemudian
memenuhi persyaratan entitas yang dapat menggunakan SAK ETAP, maka entitas
tersebut dapat menggunakan SAK ETAP ini dalam menyusun laporan keuangan. 2.4.

Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan dan menjadi
inspirasi penulis adalah sebagai berikut: Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti
Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Marddyanto Dwi Saputra, Jullie
J.Sondakh, Treesje Runtu (2017) Analisis Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan
Penerapan SAK ETAP Pada PT. Fortuna Inti Alam Metode Kualitatif 1. PT.

Fortuna Inti Alam telah menerapkan SAK ETAP dalam penyajian laporan keuangannya,
namun belum sepenuhnya lengkap karena PT. Fortuna hanya membuat Neraca dan
Laporan Laba Rugi saja 2. Frekuensi pelaporan PT. Fortuna Inti Alam mengacu pada
siklus operasi normal yaitu setiap satu tahun. Hal tersebut sesuai dengan yang
disyaratkan SAK ETAP. 3. Dalam indentifikasi laporan keuangan PT.

Fortuna Inti Alam telah mencantumkan nama entitas pelaporan, tanggal atau periode
laporan keuangan, dan mata uang pelaporan. Akan tetapi PT. Fortuna Inti Alam belum
mencantumkan pembulatan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan,
namun hal ini tidak berpengaruh secara material pada penyajian laporan keuangan PT.
Fortuna Inti Alam. 4. Dalam penyajian neraca PT.

Fortuna Inti Alam telah mengatur pengelompokkan aset menurut likuiditasnya, dan
kewajiban menurut jangka waktu penyelesaiannya, jadi dalam hal ini neraca PT. Fortuna
Inti Alam telah sesuai dengan SAK ETAP. 5. Dalam Laporan Laba Rugi PT. Fortuna Inti
Alam telah memasukan semua pos penghasilan dan beban yang diakui dalam satu
periode serta penyajian pos, judul dan sub jumlah lainnya.

Hal ini sesuai dengan yang disyaratkan SAK ETAP. Isnani, Elfreda Alponia Lau, Sarwo
Eddy Wibowo (2012) Analisis Penerapan Penyusunan Laporan Keuangan Pada PT.
Penjantan Tangguh Abadi Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) Metode Komparatif dengan Pendekatan Kualitatif 2.4.1.
Kelengkapan laporan yang disusun oleh PT.

Penjantan Tangguh Abadi belum sesuai dengan ketentuan standar akuntansi keuangan
entitas tanpa akuntabilitas publik, sehingga hipotesis yang diajukan sebelumnya
diterima karena PT. Penjantan Tangguh Abadi tidak menyajikan secara lengkap dalam
menyusun laporan keuangan dan belom sesuai dengan teori-teori pada standar
akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik. Sehingga perusahaan tidak
menyusun laporan keuangan seperti laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan. 2.4.2.

Penyusunan pos-pos yang disajikan dalam laporan neraca yang disusun PT. Penjantan
Tangguh Abadi sudah sesuai dengan ketentuan standar akuntansi keuangan entitas
tanpa akuntabilitas publik. 2.4.3. Penyusunan pos-pos yang disajikan dalam laporan laba
rugi yang disusun PT.

Penjantan Tangguh Abadi sangat sesuai dengan ketentuan standar akuntansi keuangan
entitas tanpa akuntabilitas publik, sehingga hipotesis yang diajukan sebelumnya ditolak
karena pos-pos yang disajikan sangat sesuai berdasarkan standar akuntansi SAK ETAP.
Aldi Dwi Handono, Sutarti (2011) Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Dalam penyajian Laporan Keuangan.

(Studi Kasus Pada PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor) Metode Deskriptif Kualitatif 1.
Laporan keuangan PDAM tirta pakuan kota Bogor meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi,
Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan yang
berdasarkan SAK ETAP.

Dalam penyusunan laporan keuangan PDAM Tirta Pakuan kota Bogor Tahun 2011, yang
didalamnya dihimbau untuk menggunakan SAK ETAP oleh PERPAMSI berdasarkan surat
nomor 03 0223 tanggal 27 april 2012 kecuali yang berhubungan dengan perda nomor
17 tahun 2011 tanggal 27 Desember 2011 tentang pengelolaan PDAM Tirta Pakuan Kota
Bogor pasal 23 ayat 1. 2.

Laporan keuangan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor telah sesuai dengan SAK ETAP
kecuali cadangan sosial dan Pendidikan, cadangan dana pensiun dan sokongan,
cadangan dana produksi serta cadangan umum. Berdasarkan SAK ETAP yang
perbolehkan hanya cadangan umum untuk kepentingan investasi,sedangkan cadangan
lainnya tidak diperbolehkan karena saldo laba tidak boleh dibebani atau di kredit
dengan pos-pos yang seharusnya diperhitungkan pada laporan laba rugi periode
berjalan yang sesuai dengan Bab 19 paragraf 19.29 dalam penyajian dan pengungkapan
saldo laba. BAB II METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian Metode Penelitian yang
penulis gunakan adalah kualitatif deskriptif.

Metode kualitatif deskriptif berhubungan dengan de,persepsi,pendapat, atau


kepercayaan orang yang diteliti, yang semua tu tidak dapat di ukur dengan angka.
Sugiono (2016) menyebutkan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah
sebagai nstrument kunci. Dengan kata lain, penelitian ni disebut penelitian kualitatif
karena merupakan penelitian yang tidak mengadakan perhitungan.

Dalam penelitian jenis ni peneliti berusaha mengembangkan konsep dan menghimpun


fakta dengan cermat tanpa berusaha melakukan hipotesa akan tetapi perlu
memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Yang paling utama adalah
mendapatkan gambaran secara mendalam tentang pemahaman dan penyajian SAK
ETAP yang diterapkan oleh PT. Patas Kencana Borneo dalam menyajian laporan
keuangan usahanya.

Dengan demikian bisa dijelaskan, metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang
dilakukan guna menginterprestasikan atau memaparkan suatu kasus yang dilakukan
oleh objek penelitian dengan menghimpun fakta dengan cermat berdasarkan teori
lmiah yang ada, sehingga pembaca memperoleh gambaran yang konkret terhadap teori
dan praktik yang sudah ada.

Penelitian ni juga menggunakan studi kasus (case study) yang merupakan bagian dari
metode kualitatif yang hendak mendalami suatu kasus tertentu secara mendalam
dengan melibatkan pengumpulan beraneka sumber nformasi. 3.2. Teknik Pengumpulan
Data Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam suatu penelitian untuk
memperoleh data yang diperlukan.

Data yang diperoleh haruslah data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
secara lmiah. Oleh karena tu diperlukan teknik dan alat pengumpulan data yang tepat.
Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ni adalah sebagai berikut : 1)
Wawancara Wawancara menurut Sugiyono (2016) menyatakan bahwa: wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ngin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ngin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Dalam
penelitian ni, wawancara yang ditempuh peneliti adalah wawancara yang tidak
terstruktur.Wawancara yang tidak terstruktur adalah wawancara tak berencana namun
selalu terpusat pada satu pokok masalah tertentu.

Dalam penelitian ni, peneliti akan mewawancarai pihak perusahaan PT. Patas Kencana
Borneo Pontianak berkaitan dengan awal mulanya terbentuk PT tersebut hingga saat ni
apakah dengan berdirinya PT dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan bahkan
karyawan yang bekerja di tempat tu.

2) Kuesioner Menurut sugiyono (2016) Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan


nformasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan
karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh
sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Dengan menggunakan
kuesioner, analis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain tu
juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan
dalam suatu wawancara. Penggunaan kuesioner tepat bila : a. Responden (orang yang
merenpons atau menjawab pertanyaan) saling berjauhan. b.

Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui
berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu
fitur khusu dari sistem yang diajukan. c. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan
ngin mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk
tertentu. d.

Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan
dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut. Dalam penelitian ni, pemberian kuesioner
dilaksanakan oleh peneliti untuk mencari nformasi data tentang perusahaan PT. Patas
Kencana Borneo dengan pegawai/karyawan yang ada di PT tersebut.

3) Observasi Observasi adalah pengamatan, perhatian, atau pengawasan, menurut


Sugiyono (2016) dengan melakukan observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan
makna dari perilaku tersebut. Jenis observasi yang di gunakan peneliti adalah observasi
partisipatif pasif, yaitu peneliti dating ketempat kegiatan orang yang di amati, tetapi
tidak kut terlibat dalam kegiatan tersebut.Metode pengumpulan data dengan observasi
artinya mengumpulkan data atau menjaring data dengan melakukan pengamatan
terhadap subyek dan objek penelitian secara seksama (cermat dan teliti) dan sitematis.

Pelaksanaan observasi dalam penelitian ni menggunakan metode observasi non


partisipan, yakni observasi dimana peneliti bertindak sebagai orang diluar kelompok
subyek yang diamati yaitu pengelola PT. Patas Kencana Borneo dalam pengiriman
minyak. 4) Dokumentasi Menurut sugiyono (2016) menyebutkan bahwa dokumentasi
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu,studi dokumentasi merupakan
pelengkap dari metode observasi dan wawancara dari penelitian kualitatif. Sehingga
dalam penelitian ni peneliti berusaha mengumpulkan dokumen yang dapat dari
lapangan.

Dokumentasi dalam penelitian ni adalah data tentang laporan keuangan perusahaan,


catatan/pembukuan, profil perushaan, dan hasil wawancara serta hasil pengisian angket.
3.3. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ni menggunakan
Siklus Akuntasi berdasarkan SAK ETAP dapat dilihat pada gambar 1 berikut: Gambar 1.
Siklus Akuntansi Berdasarkan siklus penjelasan di atas, maka laporan keuangan entitas
meliputi : a. Neraca b. Laporan laba rugi c. Laporan perubahan ekuitas d.

Laporan arus kas, dan e. Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan
akuntansi yang signifikan dan nformasi penjelasan lainnya. Berikut penjelasan mengenai
komponen laporan keuangan diatas : a. Neraca Neraca merupakan suatu laporan yang
memberikan nformasi tentang posisi keuangan perusahaan saat tertentu.

Neraca menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada
jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan. Neraca nominal
mencakup pos-pos berikut (SAK ETAP): 1) Kas dan setara kas 2) Piutang usaha dan
piutang lainnya 3) Persediaan 4) Properti nvestasi 5) Aset tetap 6) Aset tidak berwujud 7)
Utang usaha dan utang lainnya 8) Aset dan kewajiban pajak 9) Kewajiban diestimasi 10)
Ekuitas. b.

Laporan laba rugi Laporan laba rugi menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam
suatu periode tertentu. Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut
(SAK ETAP): 1) Pendapatan 2) Beban keuangan 3) Bagian laba atau rugi dari nvestasi
yang menggunakan metode ekuitas 4) Beban pajak 5) Laba atau rugi neto. c.

Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas menggambarkan peningkatan


atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan. Suatu
entitas dalam meyajikan laporan perubahan ekuitas yaitu menunjukan (SAK ETAP): 1)
Laba atau rugi untuk periode 2) Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam
ekuitas 3) Untuk setiap komponen ekuitas pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan
koreksi kesalahan yang diakui 4) Untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi
antara jumlah tercatat awal dan akhir periode diungkapkan secara terpisah perubahan
yang berasal dari : a) Laba atau rugi b) Pendapatan dan beban yang duakui langsung
dalam ekuitas c) Jumlah nvestasi, deviden dan distribusi lainnya ke pemilik ekuitas, yang
menunjukan secara terpisah modal saham, transaksi saham treasuri, dan deviden serta
distribusi lainnya ke pemilik ekuitas, dan perubahan kepemilikan dalam entitas anak
yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian. d.
Laporan Arus Kas Laporan arus kas menginformasikan perubahan dalam posisi
keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan nvestasi selam periode
yang bersangkutan. Catatan atas laporan keuanga yang berisi ringkasan kebijakan
akuntansi yang signifikan dan nformasi penjelasan lainnya. Menurut SAK ETAP nformasi
yang disajikan dalam laporan arus kas adalah sebagai berikut: 1) Aktivitas Operasi Arus
kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan
entitas.

Oleh karena tu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa
dan kondisi lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi. Contoh arus kas dari
aktivitas operasi adalah: a) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa b)
Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lain c) Pembayaran kas kepada
pemasok barang dan jasa d) Pembayaran kas kepada dan atas nama karyawan e)
Pembayaran kas atau restitusi pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan
secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan nvestasi f) Penerimaan dan
pembayaran kas dari nvestasi, pinjaman, dan kontrak lainnya yang dimiliki untuk tujuan
perdagangan, yang sejenis dengan persediaan yang dimaksudkan untuk dijual kembali.

2) Arus kas dari aktivitas nvestasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan
sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas nvestasi adalah: a) Pembayaran kas untuk
memperoleh aset tetap (termasuk aset tetap yang dibangun sendiri), aset tidak
berwujud dan aset jangka panjang lainnya b) Penerimaan kas dari penjualan aset tetap,
aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya c) Pembayaran kas untuk
perolehan efek ekuitas atau efek utang entitas lain dan bunga dalam joint venture
(selain pembayaran untuk efek yang diklasifikasikan sebagai kas atau setara kas atau
dimiliki untuk diperdagangkan) d) Penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek
utang dari entitas lain dan bunga dari joint venture (selain penerimaan dari efek yang
diklasifikasikan sebagai setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan) e) Uang muka
dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain f) Penerimaan kas dari pembayaran
kembali uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain 3) Aktivitas
Pendanaan Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah: a)
Penerimaan kas dari penerbitan saham atau efek ekuitas lain b) Pembayaran kas kepada
para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham entitas c) Penerimaan kas
dari penerbitan pinjaman, wesel, dan pinjaman jangka pendek atau jangka panjang
lainnya d) Pelunasan pinjaman e) Pembayaran kas oleh leasing untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan. e.

Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan berisi nformasi sebagai
tambahan nformasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Menurut SAK ETAP
menyatakan “Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian
jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan nformasi pos-pos yang tidak
memenuhi kriteria oengakuan dalam laporan keuangan.”

Dalam menyajikan catatan atas laporan keuangan, struktur catatan atas laporan
keuangan harus (SAK ETAP): 1. Menyajikakn nformasi tentang dasar penyusunan laporan
keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan 2. Mengungkapkan
nformasi yang disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi tidak disajikan dalam laporan
keuangan; dan 3.

Memberikan nformasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi
relevan untuk memahami laporan keuangan. 2. Hasil sian Kuesioner Keusioner dibuat
dengan pertanyaan terbuka dengan jawaban “Iya” atau “Tidak” untuk mengetahui
factor-faktor apa saja yang menyebabkan PT. Patas Kencana Borneo Belum menerapkan
SAK ETAP dengan variable penelitian: a. Komitmen Pimpinan b. Kompetensi Sumber
Daya Manusia c.

Perangkat Pendukung

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
2% - http://eprints.ums.ac.id/37075/3/BAB%20I.pdf
<1% - https://fendyalfarisy.blogspot.com/2011/01/etika-dalam-laporan-keuangan.html
1% - https://contohskripsikoe.blogspot.com/2014/10/skripsi-akuntansi-analisis-
laporan.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/37075/10/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% - http://journal.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/index.php/jibk/article/download/70/68
<1% - https://id.123dok.com/document/qvl0k3dy-analisis-kinerja-keuangan-economic-
perusahaan-telekomunikasi-terdaftar-indonesia.html
<1% - https://journal.ubm.ac.id/index.php/business-
management/article/download/587/528
<1% - https://oniiomad.wordpress.com/2011/02/15/analisis-laporan-keuangan/
<1% - https://kumpulanliteratur.blogspot.com/2011/11/pengertian-laporan-
keuangan.html
<1% - http://jurnal.untagsmg.ac.id/index.php/sa/article/download/154/212
2% - http://eprints.ums.ac.id/10630/1/Bab_1_E.pdf
<1% - https://forexnobsa.blogspot.com/2016/11/cv-semesta-forex-indonesia.html#!
<1% - http://ejournal-polnam.ac.id/index.php/JurnalManeksi/article/view/165/80
<1% - https://www.neliti.com/publications/206260/penyusunan-dan-penyajian-laporan-
keuangan-berbasis-sak-etap-studi-pada-umkm-eksp
<1% - http://eprints.umm.ac.id/24199/2/jiptummpp-gdl-hanumayule-38224-2-i.pdf
<1% - http://repository.unpas.ac.id/42684/3/BAB%20I.pdf
<1% - http://repository.iainkudus.ac.id/2926/4/04.%20BAB%20I.pdf
<1% - http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-
ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2014/04/E-JURNAL.pdf
<1% - http://eprints.undip.ac.id/view/subjects/H1.html
<1% - http://eprints.umm.ac.id/39935/2/BAB%20I.pdf
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/324832882_Penerapan_Standar_Akuntansi_Ke
uangan_Entitas_Tanpa_Akuntabilitas_Publik_SAK_ETAP_Pada_PT_Aira_Nusantara_Indah
<1% - http://repository.ub.ac.id/view/year/2012.html
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/7061/2/BAB%20I.pdf
<1% - http://repository.fe.unj.ac.id/5564/1/LAPORAN%20PRAKTEK%20KERJA
%20LAPANGAN.pdf
<1% - http://blog.ub.ac.id/sutchai05/author/sucirizkyamalya/
<1% - https://kuliahpendidikan.com/akuntansi-keuangan/
<1% - https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/84846/File_10-BAB-2-
LANDASAN-TEORI.pdf
1% - http://repository.unpas.ac.id/37435/4/BAB%20II.pdf
1% - http://eprints.perbanas.ac.id/2418/4/BAB%20II.pdf
<1% - https://iramariyati88.blogspot.com/2012/11/definisi-akuntansi-dari-segi-
pemakai-d.html
<1% - https://akuntansisuciaprilia.blogspot.com/2014/10/pengertian-sejarah-pihak-
pihak-yang.html
1% - https://rocketmanajemen.com/pengertian-akuntansi-keuangan/
<1% - https://www.coursehero.com/file/p34bn9ov/Di-dalam-suatau-perusahaan-
sistem-akuntansi-sangat-dibutuhkan-terutama-untuk/
<1% - https://pitchepit.blogspot.com/2016/12/makalah-manajemen-keuangan-
laporan_7.html
<1% - http://repository.unpas.ac.id/43023/3/BAB%202.pdf
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/4114/3/BAB%20II.pdf
<1% - https://jagoakuntansi.com/2018/12/03/akuntansi-dasar-laporan-keuangan/
<1% - https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-laporan-keuangan-menurut-
para-ahli/
<1% - http://eprints.undip.ac.id/32109/1/Skripsi_4.pdf
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/4123/5/BAB%20II.pdf
<1% - https://www.gurupendidikan.co.id/laporan-keuangan/
<1% - https://mastahbisnis.com/laporan-keuangan/
<1% - https://purnamiap.blogspot.com/2017/01/resume-akuntansi-dan-laporan-
keuangan.html
<1% - http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00334-MN
%20Bab2001.pdf
1% - http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/AKUNTABEL/article/download/1181/107
<1% - http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/assets/article/download/6001/5167
1% - https://www.coursehero.com/file/p4c67fb/251-Karakteristik-Kualitatif-Informasi-
dalam-Laporan-Keuangan-Menurut-IAI-dalam/
<1% - https://kitalagini.blogspot.com/2014/11/teori-akuntansi-sfac-dan-kaitannya.html
<1% - https://www.coursehero.com/file/p2d7qlvf/2-Kewajiban-diakui-jika-besar-
kemungkinan-entitas-harus-mentransfer-sumber-daya/
1% - https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/download/1021/937
<1% - https://www.muttaqin.id/2016/04/laporan-keuangan-financial-statement.html
<1% - http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2234/3/BAB%20II.pdf
<1% - https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4493/Bab
%202.pdf?sequence=10
<1% - https://ekosupriyantosemm.wordpress.com/page/2/
4% - https://sutaryofe.staff.uns.ac.id/files/2011/06/sak-etap.pdf
3% - https://akuntansiumkm.com/2017/06/23/artikel/
<1% - http://jdih.bumn.go.id/unduh/SE-02/MBU/WK/2012.pdf
3% - https://lordblueholic.wordpress.com/2013/12/12/materi-akuntansi-sak-etap/
<1% - https://yippo.wordpress.com/2017/04/29/penyajian-dan-pengungkapan-laporan-
keuangan/
<1% - http://slametwiyono.com/p/view/49/bab-5-laporan-keuangan-syariah
1% - https://farichaditya.blogspot.com/2013/03/konsep-dan-prinsip-pervasif-
tujuan.html
<1% - http://repo.darmajaya.ac.id/704/3/BAB%20II%20.pdf
<1% - https://accounting.binus.ac.id/2015/09/22/unsur-unsur-dalam-laporan-
keuangan-pemerintah/
<1% - https://imanfreelance.blogspot.com/2011/04/pengakuan-unsur-unsur-laporan-
keuangan.html
<1% - http://eprints.umpo.ac.id/1243/3/BAB%201.pdf
<1% - https://pembayarantunainontunai.blogspot.com/2018/07/maksud-dari-aset-
liabilitas-dan-ekuitas.html
1% - http://staffnew.uny.ac.id/upload/132001800/pendidikan/Hand+out+Akt+UMKM-
K.pdf
<1% - http://iaiglobal.or.id/v03/files/draft_ed_sak_emkm_kompilasi.pdf
<1% - https://accounting.binus.ac.id/2017/08/15/psak-57-penyesuaian-2014-provisi-
liabilitas-kontinjensi-dan-aset-kontinjensi/
<1% - https://bhayudkurniawan.blogspot.com/2013/11/istilah-istilah-akuntansi.html
<1% - https://www.coursehero.com/file/p2hvbo8b/e-Aset-lainnya-diklasifiaksikan-tidak-
lancar-b-Kewajiban-merupakan-merupakan/
1% - https://ekosupriyantosemm.wordpress.com/2013/05/13/sak-etap-untuk-pdam/
<1% - https://rezwan-rizki.blogspot.com/2013/05/ekuitas.html
1% - https://www.coursehero.com/file/p433efq8/Kewajiban-diakui-dalam-neraca-jika-
kemungkinan-pengeluaran-sumberdaya/
<1% - http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2141/3/BAB%20II.pdf
<1% - https://www.mbizmarket.co.id/news/menganalisa-roe-return-on-equity-dan-
cara-menghitungnya/
1% - https://www.coursehero.com/file/p25s43qeo/Kinerja-keuangan-adalah-hubungan-
antara-penghasilan-dan-beban-dari-entitas/
<1% - https://id.123dok.com/document/yj8829pq-penerapan-standar-akuntansi-
keuangan-entitas-akuntabilitas-wiwaha-repository.html
<1% - https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/8039/Bab
%202.pdf?sequence=10
<1% - http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_11.02.8017,%2011.02.8018.pdf
<1% - https://www.coursehero.com/file/p255kjjs/Pendapatan-timbul-dalam-
pelaksanaan-aktivitas-entitas-yang-biasa-dan-dikenal/
<1% - https://haidarserver.blogspot.com/2017/01/cost-lost-and-expenses-related-
concept.html
1% - http://penabulucooperative.org/laporan-keuangan-koperasi/
<1% - https://www.kemhan.go.id/itjen/wp-content/uploads/2018/06/3.-Kebijakan-
Akuntansi-Persediaan.pdf
<1% - https://subektihandiyati.blogspot.com/2014/09/laporan-keuangan-bank-
syariah.html
<1% - https://www.coursehero.com/file/p4n5ofjk/Aset-tidak-diakui-dalam-neraca-jika-
pengeluaran-telah-terjadi-dan-manfaat/
<1% - https://www.coursehero.com/file/p2r30ig/f-Laba-auatu-rugi-Laba-atau-rugi-
merupakan-selisih-aritmatika-antara/
<1% - https://www.warsidi.com/2015/02/ketentuan-ketentuan-umum-penyajian.html
1% - https://magussudrajat.blogspot.com/2010/04/etap-vs-sak.html
<1% - https://www.coursehero.com/file/p1iq503/Isi-SAK-ETAP-Terdiri-dari-30-Bab-
Daftar-Istilah-Bab-1-Ruang-lingkup-Bab-2/
1% - http://keuanganlsm.com/perbedaan-sak-etap-dengan-psak/
<1% - https://www.coursehero.com/file/p3akbqgs/Penyajian-wajar-Laporan-keuangan-
menyajikan-dengan-wajar-posisi-keuangan/
<1% - https://slidepajak.wordpress.com/2010/04/07/psak-1r-penyajian-laporan-
keuangan-presentation-of-financial-statements/
<1% - https://memebali.blogspot.com/2013/07/kerangka-konseptual-dan-
pelaporan.html
<1% - https://indriramadhaniekonomi.blogspot.com/2013/04/kerangka-konseptual-
dan-pelaporan.html
<1% - https://www.jogloabang.com/ekbis/kebijakan-pelaporan-keuangan
<1% - https://agusranu.blogspot.com/2010/12/sak-etap-2-penyajian-laporan-
keuangan.html
<1% - https://bandssue.wordpress.com/2012/05/02/standar-akuntansi-keuangan-
untuk-entitas-tanpa-akuntabilitas-publik-sak-etap/
<1% - https://www.e-akuntansi.com/sak-etap/
<1% - https://www.warsidi.com/2016/03/contoh-laporan-keuangan.html
2% - https://fachriadha55.blogspot.com/2017/03/pengertian-sifat-tujuan-dan-
batasan.html
1% - http://repo.darmajaya.ac.id/325/4/BAB%20II.pdf
<1% - https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/5005/Bab
%202.pdf?sequence=9
<1% - https://aerilynbellvania.blogspot.com/2014/12/analisis-laporan-keuangan.html
1% - https://id.123dok.com/document/y8gll0wz-analisis-penerapan-tentang-penyajian-
laporan-keuangan-puskesmas-yogyakarta.html
<1% - https://aerilynbellvania.blogspot.com/2014/
<1% - https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ED-PSAK-1.pdf
<1% - http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/492/3/BAB%20II.pdf
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/37958/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - https://cpssoft.com/blog/akuntansi/mengetahui-standar-akuntansi-indonesia/
<1% - http://www.iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/etap
<1% - https://akuntansi-jac.blogspot.com/2012/10/perbandingan-antara-psak-dengan-
sak-etap.html#!
<1% - https://akuntansi-jac.blogspot.com/2012/10/exposure-draft-psak-konvergensi-
ifrs.html
<1% - https://sak-etap-ifrs.blogspot.com/2012/11/sak-etap-dan-psak.html#!
<1% - https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1281/5/PROS_Hermon%20AP-
Elisabeth%20PK_Penyusunan%20Laporan%20Keuangan%20untuk%20Usaha_Fulltext.pdf
<1% - https://asdosku.wordpress.com/
<1% - http://ojs.ekonomi-unkris.ac.id/index.php/JABK/article/download/255/408
<1% - http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/EKM/article/download/3846/pdf
<1% - https://manajemenkeuangan.net/laporan-laba-rugi/
1% -
https://www.researchgate.net/publication/328040705_ANALISIS_PENERAPAN_STANDAR
_AKUNTANSI_KEUANGAN_ENTITAS_TANPA_AKUNTABILITAS_PUBLIK_SAK_ETAP_DALAM
_PENYAJIAN_LAPORAN_KEUANGAN
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/329088266_ANALISIS_ANGGARAN_PENJUALA
N_DALAM_MENINGKATKAN_LABA_PERUSAHAAN_STUDI_KASUS_PADA_PDAM_TIRTA_P
AKUAN_KOTA_BOGOR
<1% - https://id.scribd.com/doc/60893038/Laporan-Keuangan-PDAM
<1% - http://repository.unpas.ac.id/36044/6/15.%20BAB%20III.pdf
<1% - https://id.123dok.com/document/7q0d1kxz-pembuatan-video-dengan-
penggabungan-teknik-reverse-berjudul-prayer.html
<1% - http://jurnal.big.go.id/index.php/GL/article/download/230/227
<1% - http://jurnal.ulb.ac.id/index.php/ecobisma/article/download/691/678
<1% - http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JIK/article/download/435/420
<1% - http://repository.upi.edu/6372/6/S_TM_0900796_Chapter3.pdf
<1% - https://alyasyuaib.blogspot.com/2016/03/antropologi-psikologi.html
<1% - https://journal.uc.ac.id/index.php/performa/article/view/826/720
1% - https://dsc02736.blogspot.com/2011/03/tugas-kuisioner.html
<1% - https://nurhadi-bsi.blogspot.com/2017/03/tugas-kelas-124d25.html
<1% - http://www.ime351.weblog.esaunggul.ac.id/wp-
content/uploads/sites/335/2013/04/Metodelogi-Penelitian-Pertemuan-13.doc
<1% - https://hanahumairo.blogspot.com/2012/05/kuesioner.html
<1% - https://medium.com/@afdanrojabi/kuesioner-research-methodology-
547df061b0e5
<1% - http://repository.unpas.ac.id/36054/2/BAB%20III.pdf
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/3558/2/101311052_Bab1.pdf
<1% - http://repository.upi.edu/26799/6/S_PLS_1201767_Chapter3.pdf
<1% - https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/7693/Bab
%202.pdf?sequence=10
<1% - https://bpr-bba.com/laporan-keuangan-analisis-keuangan/
<1% - https://sarjanaekonomi.co.id/laporan-laba-rugi/
<1% - https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4641/Bab
%202.pdf?sequence=10
<1% - https://elsaclaudia.blogspot.com/2013/11/perbedaan-sak-etap-dengan-sak-
ifrs.html
<1% - https://missmairmabriana.blogspot.com/2012/10/teori-akuntansi.html
<1% - https://fannynurrizky06.blogspot.com/2013/04/
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/332859516_ANALISIS_KESESUAIAN_PENYAJIA
N_LAPORAN_KEUANGAN_KOPERASI_BERDASARKAN_SAK_ETAP_DAN_PENGARUH_JUML
AH_SIMPANAN_MODAL_SENDIRI_TERHADAP_PEROLEHAN_SISA_HASIL_USAHA_Studi_K
asus_pada_Koperasi_Pegawai_Republik_I
<1% - https://id.123dok.com/document/q0e05jgy-penerapan-akuntansi-berdasarkan-
kampung-sidoarjo-perbanas-institutional-repository.html
<1% - https://dhitaamelia.wordpress.com/2014/11/16/soal-diskusi-analisis-keuangan/
<1% - https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4542/Bab
%202.pdf?sequence=10
<1% - https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/5848/Bab
%202.pdf?sequence=9
<1% - http://eprints.dinus.ac.id/22714/12/bab3_19643.pdf
<1% - https://www.coursehero.com/file/p5do38ra/Entitas-melaporkan-arus-kas-dari-
aktivitas-operasi-dengan-menggunakan-metode/
<1% - https://dosen.stiepena.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/08_Laporan-Arus-
Kas.pdf
<1% - https://primkoppol.blogspot.com/2013/02/bab-iv-hasil-penelitian.html
<1% - https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/6492/Bab
%202.pdf?sequence=10
<1% - https://fakhrianshori.wordpress.com/2014/07/31/psak-2-laporan-arus-kas/
<1% - http://keuanganlsm.com/aktivitas-investasi-dan-pendanaan-pada-arus-kas/
<1% - https://uniunhii.blogspot.com/2013/04/catatan-atas-laporan-keuangan-calk.html
<1% - https://inspektorat.jatengprov.go.id/17/po-content/uploads/CaLK_2015.pdf

Anda mungkin juga menyukai