DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………………….i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………ii
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………...........................1
A. Latar Belakang………………………………………….………............................1
B. Tujuan…………………………………………………………………………..…….1
A. Metode………………………………………………………………………..………8
B. Media…………………………………………………………………………..……..8
C. Tempat………………………………………………………………….……...........8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..………11
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belum lama ini kita semua mungkin terperangah mendengar berbagai pemberitaan menghebohkan di
media massa mengangkat realita yang dialami oleh kaum remaja di Indonesia. Dimulai dari peristiwa
seorang remaja putri yang mengalami kehamilan mereka tidak diinginkan (KTD) melakukan persalinan
atau melahirkan bayinya di dalam sebuah bemo yang dikendarai oleh Bapaknya sendiri, tepat berada di
halaman depan Instalasi Rawat Darurat (IRD) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP). Kembali terdengar kabar
seorang remaja putra yang putus sekolah telah melakukan pelecehan seksual hingga pemerkosaan
terhadap delapan orang remaja putri. Yang mencengangkan, remaja tersebut mengakui bahwa dirinya
sudah terbiasa dan sering memaksa melakukan hubungan seksual kepada semua remaja putri yang
dipacarinya dengan alasan ingin merasakan keperawanan dari siswi-siswi tersebut.
Kabar berita terakhir mengatakan ada seseorang remaja putri yang menjadi korbannya, telah
mengandung (hamill) tujuh bulan.
Tidak berhenti sampai disana, muncul pula berbagai fakta-fakta negatif tentang remaja. Seperti berbagai
tayangan video singkat yang direkam melalui handphone menggambarkan adegan mesra sepasang
remaja melakukan hubungan layaknya suami-istri ataupun film amatir lainnya yang memperlihatkan
perkelahian beberapa remaja putri sekolah menengah pertama (SMP) memperebutkan seorang remaja
putra. Selain itu, mulai terbuka selubung tirai kriminalitas remaja dimana didapati banyak klinik dan
tenaga medis illegal yang melayani aborsi pasangan remaja secara tidak aman dan tidak bertanggung-
jawab.
B. TUJUAN
· Mengetahui pengaruh buruk akibat terjadinya hubungan seks pranikah bagi remaja ( PMS dan
aborsi ).
· Mengetahui kaitan antara kesehatan remaja dan kesehatan reproduksi remaja (narkoba ).
TINJAUN PUSTAKA
Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi,
psikis. Masa remaja, yaitu usia 10-19 tahun, merupakan masa yang khusus dan penting, karena
merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas. Masa
remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa.
- Ingin bebas,
* Perubahan fisik pada masa remaja ditandai dengan munculnya tanda – tanda sebagai berikut ;
- Pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar bertambah
besar, terjadinya. ereksi dan ejakulasi, dada lebih lebar, badan berotot, tumbuhnya kumis, cambang dan
rambut disekitar kemaluan dan ketiak,
- Pada remaja puteri ; pinggul melebar, tumbuhnya rambut di ketiak dan sekitar kemaluan (pubis).
· Perubahan emosi ;
- Agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh, sehingga misalnya mudah
berkelahi.
· Perkembangan intelegensia ;
- Remaja pria menjadi tidak perjaka, dan remaja wanita tidak perawan,
- Menambah risiko tertular penyakit menular seksual (PMS), seperti : GONORRHEA & CHLAMYDIA
Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu setelah hubungan intim
dengan orang yang terjangkit penyakit ini. Pada pria, penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari
kemaluan pria. Buang air kecil dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat terasa berat atau tidak terasa
sama sekali. Gejala-gejala gonorrhea pada wanita biasanya sangat ringan atau tidak terasa sama sekali,
tetapi kalau tidak diobati penyakit ini dapat menjadi parah dan menyebabkan kemandulan. Penyakit ini
dapat disembuhkan dengan antibiotik bila ditangani secara dini.
HERPES
Disebabkan oleh virus, dapat diobati tetapi tidak dapat disembuhkan. Gejala timbul antara 3 sampai 10
hari setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini. Gejala awal muncul seperti lecet yang
kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair. Dalam 5 sampai 10 hari gejala hilang. Virus menetap
dalam tubuh dan dapat timbul lagi sesuatu saat, dan kadang-kadang sering. Wanita kerap kali tidak
sadar bahwa ia menderita herpes karena lecet terjadi di dalam vagina.
INFEKSI JAMUR
Disebabkan oleh jamur. Menyebabkan kegatalan berwarna merah di bawah kulit pria yang tidak disunat.
Pada wanita akan ke luar cairan putih kental yang menyebabkan rasa gatal. Dapat disembuhkan dengan
krim anti jamur.
SYPHILIS
Disebabkan oleh bakteria. Lesi muncul antara 3 minggu sampai 3 bulan setelah berhubungan intim
dengan penderita penyakit ini. Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada
umumnya tidak terasa sakit .Luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap pada
tubuh dan penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh Lecet-lecet ini akan hilang juga,
dan virus akan menyerang bagian tubuh lain. Syphilis dapat disembuhkan pada tiap tahapan dengan
penicillin.Pada wanita lesi dapattersembunyi pada vagina.
VAGINISTIS
Infeksi pada vagina yang biasanya menyebabkan keluarnya cairan dari vagina yang berbau dan
menimbulkan ketidaknyamanan. Disebabkan oleh berbagai jenis bakteri (bakteri gonorrhea, chlamydia)
atau jamur. Juga dapat disebabkan oleh berbagai bakteri tidak berbahaya yang memang menetap pada
vagina. Dapat diselidiki dengan meneliti cairan vagina tersebut dengan mikroskop. Pada umumnya dapat
disembuhkan dengan obat yang tepat sesuai dengan penyebabnya.
KUTU KELAMIN
Sangat kecil (lebih kecil atau sama dengan 1/8 inch), berwana kelabu kecoklatan, menetap pada rambut
kemaluan. Dapat disembuhkan dengan obat cair yang digosokkan pada rambut kelamin.
Mirip dengan kutu kelamin, tetapi ukurannya lebih kecil dan menetap di bawah kulit. Menyebabkan
luka-luka kecil dan gatal di seluruh tubuh. Diobati dengan obat cair yang diusapkan ke seluruh tubuh.
Pakaian, seprei dan handuk harus dicuci setelah pengobatan, karena kutu dapat menetap pada kain-kain
terebut.
HIV – AIDS
HIV adalah virus penyebab AIDS. HIV terdapat dalam cairan tubuh seseorang seperti darah, cairan
sindrom menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. Orang yang mengidap AIDS amat
mudah tertular oleh berbagai macam penyakit karena sistem kekebalan tubuh penderita telah menurun.
HIV dapat menular ke orang lain melalui :
* Hubungan seksual (anal, oral, vaginal) yang tidak terlindungi (tanpa kondom) dengan orang yang telah
terinfeksi HIV,
* Jarum suntik/tindik/tato yang tidak steril dan dipakai bergantian(seperti pecandu Narkoba),
* Ibu penderita HIV Positif kepada bayinya ketika dalam kandungan, saat melahirkan atau melalui air
susu ibu (ASI).
Mencegah AIDS meliputi tidak berganti-ganti pasangan seksual, pencegahan kontak darah, misalnya
pencegahan terhadap penggunaan jarum suntik yang diulang, dengan formula A-B-C, abstinensia artinya
tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah, be fautnensia artinya jika sudah menikah hanya
berhubungan seks dengan pasangannya saja,condom artinya pencegahan dengan menggunakan alat.
- Remaja puteri terancam kehamilan yang tidak diinginkan, , pengguguran kandungan yang tidak
aman, infeksi organ-organ reproduksi, anemia, kemandulan dan kematian karena perdarahan atau
keracunan kehamilan.
ABORSI
Aborsi adalah berakhirnya atau gugurnya kehamilan sebelum kandungan mencapai usia 20 minggu,
yaitu sebelum janin dapat hidup diluar secara mandiri. Ada 2 macam risiko kesehatan terhadap wanita
yang melakukan aborsi ;
o Risiko gangguan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan dihadapi
seorang wanita, meliputi ;
· Bagi keluarga
- Pengaruh kejiwaan bagi anak yang dilahirkan akibat tekanan masyarakat di lingkungannya (ejekan).
· Bagi masyarakat
Beberapa keadaan yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan remaja termasuk kesehatan reproduksi
remaja, meliputi :
· Masalah pendidikan,
- Masalah jerawat,
- Rokok,
Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis
yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan
memasukkannya ke dalam tubuh manusia. Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit,
rangsangan semangat , halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan efek
ketergantungan bagi pemakainya.
Pembinaan kesehatan reproduksi remaja bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan yang
berhubungan dengan perilkau hidup sehat bagi remaja, di sampaing mengatasi masalah yang ada.
Dengan pengetahuan yang memadai dan adanya motivasi untuk menjalani masa remaja secara sehat,
para remaja diharapkan mampu memelihara kesehatan dirinya agar dapat memasuki masa kehidupan
berkeluarga dengan reproduksi yang sehat.
· Persiapan pranikah,
A. METODE
Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran. Termasuk di sini
antara lain ; pertemuan diskusi, pertemuan di sekolah.
Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ia
menyampaikan pesannya dengan perantara ( media ).
Umpumanya publikasi dalam bentuk media cetak, melalui pertunjukan film, dsb.
B. MEDIA
Media atau alat peraga dalam kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu promosi kesehatan yang
dapat dilihat, didengar, diraba atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan
informasi.
Macam media ;
· Benda asli,
· Benda tiruan,
C. TEMPAT
Tempat untuk promosi kesehatan remaja, yaitu di sekolah yang sasaarannya siswa dan siswi SMP dan
SMA yang usianya antara 10 – 19 tahun.
JADWAL PROMOSI
No.
Waktu
Sasaran
Tempat
Kegiatan
Pengisi
1.
Selasa,
21 Juni 2011
Remaja 10-19 th
· Pengaruh buruk akibat terjadinya hubungan seks pranikah bagi remaja ( PMS dan aborsi ).
KESIMPULAN
Secara umum pendirian Klinik Remaja ditujukan untuk mewujudkan remaja yang sehat dan bertanggung
jawab. Layanan kesehatan khusus remaja ini juga bertujuan untuk memberdayakan remaja dalam aspek
kesehatan pada umumnya dan kesehatan reproduksi pada khususnya agar dapat tumbuh dan
berkembang menjadi remaja yang bertanggung jawab dalam berperilaku sosial maupun terhadap
perilaku seksual yang telah dilakukannya. Dengan akses yang lebih mudah, cepat dan tepat mengenai
informasi-informasi seputar kesehatan medis umum, kesehatan reproduksi dan psikologis, maka
dipastikan secara langsung dapat mengurangi berbagai kasus permasalahan remaja.
Diharapkan Klinik Remaja dapat menjadi acuan sumber data dan media advokasi guna mewujudkan
remaja Indonesia yang sehat dan bertanggung jawab, mampu membentuk remaja yang bisa memenuhi
tantangan era globalisasi, serta memberikan sumbangsih untuk tercapainya Millenium Development
Goals pada tahun 2015. Oleh karena itu, sangat diperlukan pemikiran dan aksi realisasi bersama untuk
secara kongkrit mulai ikut membangun dan mengembangkan pelayanan kesehatan berbasis remaja di
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia
(PKBI). Pengakuan Dan Pemenuhan Hak-Hak Reproduksi Dan Seksual Remaja. Jakarta : Tim International
Youth Day. 2006.
Pramesemara IGN. Kisara Youth Clinic. Denpasar : Integrated Youth Center – KISARA PKBI Provinsi Bali.
2008.
Tinten A. Dari Seminar Kesehatan Remaja Di RS Sanglah. (Diakses : 28 April 2009). Diunduh dari :
http://www.cybertokoh.com/berita/seputarkita.html. 14 Agustus 2006.
Fadilah H. klinik Remaja : Sarana Detemsi Dini Dan intervensi. (Diakses : 28 April 2009). Diunduh dari :
http://www.kbi.gemari.or.ig/online/redaksi.html. 27 Juli 2005.
8. Depkes RI, 2001. Yang Perlu Diketahui Petugas Kesehatan tentang : Kesehatan Reproduksi, Depkes,
Jakarta.