DISUSUN OLEH:
INDRI SAFITRI HARAHAP
170600026
Kelompok 3
Skenario
Rina adalah seorang mahasiswi fakultas kedokteran USU yang sedang melakukan penelitian
di Rumah Sakit Adam Malik mengenai “Hubungan antara kadar serum kolesterol dengan
kejadian sakit jantung (Myocard infarc/MCI) pada wanita”. Evaluasi dilaksanakan terhadap
600 wanita dengan hyperkolesterolemia dan 600 wanita dengan kadar serum kolesterol yang
normal. Kelompok wanita ini diikuti selama 10 tahun. Selama studi ditemukan 60 wanita dari
kelompok yang hyperkolesterolemia menderita sakit jantung (MCI) dan 40 wanita juga
menderita MCI dari mereka yang tergolong kadar serumnya kolesterolnya normal.
Pertanyaan
1. Apakah desain yang sesuai untuk penelitian di atas? jelaskan alasannya!
Desain penelitian yang sesuai dengan penelitian diatas adalah penelitian observasional
dengan rancangan penelitian cohort study. Desain penelitian dibagi menjadi 2 bagian besar
berdasarkan pada ada-tidaknya perlakuan, yaitu penelitian observasional dan penelitian
eksperimental. Pada cohort study penelitian dimulai dengan melakukan identifikasi faktor
risiko (kausa) terlebih dahulu, kemudian diikuti secara prospektif selama periode tertentu
untuk mencari ada/ tidaknya efek (penyakit) yang ditimbulkan oleh faktor risiko tersebut.
Jadi cohort study merupakan studi longitudinal yang bersifat prospektif. Pada studi ini subjek
penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang diteliti terdiri dari subjek yang
terpajan dan kelompok control terdiri dari subjek yang tidak terpajan. Hasil pengamatan juga
disusun dalam table 2x2, untuk kemudian ditentukan insidens terjadinya efek pad kedua
kelompok dan dihitung risiko relative atau risiko insidens(RR). (tambunan, dkk, 1995).
Keunggulan metode ini terutama karena dapat menghitung angka insidensi (incidence rate),
yaitu angka yang mencerminkan kasus baru suatu penyakit. Disamping itu juga dapat
mengeksplorasi lebih dari satu variabel tergantung (outcome), nyaris tanpa "bias" dan dapat
menetapkan angka risiko secara langsung dari satu saat ke saat yang lain. Sebaliknya, karena
waktu yang diperlukan untuk penelitian ini relatif lebih lama dan memerlukan jumlah sampel
yang cukup besar, maka penelitian ini sangat mahal dan tidak efisien. Keterbatasan lainnya,
kadang-kadang hasil penelitian ini berlakunya tidak cukup lama. Sementara itu, subyek yang
dipakai sebagai sampel ada saja yang tidak dapat diikuti sampai selesai (drop out).
Kenapa dipilih desain penelitian ini karena sesuai dengan skenario “Kelompok wanita ini
diikuti selama 10 tahun”, jadi cocok untuk penelitian dalam jangka waktu lama.
Sumber : artikel dengan judul “Keunggulan dan Keterbatasan Beberapa Metode Penelitian
Kesehatan” oleh Syahrudji Naseh. Media Litbangkes VoL HI No. 01/1993, hal 23- 24.
2. Jelaskan secara skematis rancangan penelitian tersebut mencakup faktor resiko dan
faktor efeknya!
Pada studi kohort satu exposure menghasilkan beberapa outcome (single exposure
multiple outcomes) sedang pada case control satu outcome bisa menghasilkan beberapa
exposure (single outcome multiple exposures). Pada desain ini (kohort) ada dua kelompok
yang diamati yaitu kelompok yang terkena paparan (exposed) dengan kelompok yang tidak
terkena paparan (unexposed) yang berfungsi sebagai kontrol. Pemisahan antara kelompok
terpapar (exposed) dengan kelompok kontrol telah terjadi dengan sendirinya (alamiah),
artinya peneliti sama sekali tidak melakukan intervensi dalam pembagian kelompok. Pada
kohort, peneliti tidak melakukan intervensi terhadap subyek penelitian, artinya exposure
memang terjadi dengan sendirinya. Peneliti hanya melakukan observasi terhadap exposure
yang telah ada. Hasil yang dicari adalah risiko relatif, artinya berapa kali kemungkinan
timbulnya outcome pada kelompok terpapar (exposed) dibandingkan dengan kelompok
unexposed.
Lalu ukuran dilakukan dengan menggunakan tabel silang
Efek
Faktor Risiko Jumlah
Ya (+) Tidak (-)
Ya (+) A B A+B
Tidak (-) C D C+D
Myocard
Wanita dengan Infarc/MCI (+)
hyperkolesterolemia
Myocard
Infarc/MCI (-)
Myocard
Wanita dengan kadar
serum kolesterol yang Infarc/MCI (+)
normal
Myocard
Infarc/MCI (-)
Sumber : Pendekatan Praktis Penelitian Epidemiologi Klinis Dan Aplikasi Spss Untuk Analisis
Statistika Oleh Risanto Siswosudarmo, Hal 13-14
3. Jelaskan bagaimana anda menentukan besar sampel yang digunakan untuk
penelitian ini!
Cara untuk menentukan besar sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji
hipotesis beda 2 proporsi. Uji ini digunakan untuk melihat apakah ada hubungannya atau
tidak, dan pada penelitian ini digunakan 2 kelompok yaitu wanita dengan
hyperkolesterolemia menderita sakit jantung (MCI) dan wanita dengan kadar serumnya
kolesterolnya normal juga menderita MCI.
Rumusnya
2
( z1−α √ 2 P̄( 1− P̄ )+ z 1−β √ P1 ( 1−P1 )+ P2 ( 1−P2 ))
n=
( P1 −P2 )2
n = besar sampel
Z1-/2 = nilai z pada derajat kepercayaan 1-/2 atau batas kemaknaan
(Perhatikan pada rumus ini uji hipotesis dilakukan dua arah (two tailed)
Z1-/2 = 1,64 ; 1,96 ; 2,58 untuk derajat kepercayaan 90, 95, 99%
Z1- = nilai z pada kekuatan uji (power) 1-.
Z1- = 0,84; 1,28; 1,64; 2,33 untuk kekuatan uji 80, 90, 95, 99%
P1 = perkiraan proporsi pada kelompok 1
P2 = perkiraan proporsi pada kelompok 2
Sumber: https://konsultasiskripsi.com/2017/08/17/tahap-tahap-penelitian-cohort-skripsi-
dan-tesis/ (7 mei.2020)
Sensitifitas, adalah proporsi hasil test positif diantara orang-orang yang sakit. Sensitifitas
menunjukkan kemampuan suatu test untuk menyatakan positif orangorang yang sakit.
Semakin tinggi sensitifitas suatu test maka semakin banyak mendapatkan hasil test positif
pada orang-orang yang sakit atau semakin sedikit jumlah negatif palsu.
A
Sensitivitas ¿ A +C
90
= 130
= 0,69 = 69%
Maka dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa sensitivitas wanita yang di diagnosis mengalami
hyperkolesterolemia dan benar-benar menderita MCI adalah sebesar 69%.
Spesifisitas, adalah proporsi hasil test negatif diantara orang orang yang tidak sakit.
Spesifisitas menunjukkan kemampuan suatu test untuk menyatakan negatif orang-orang yang
tidak sakit. Semakin tinggi spesifisitas suatu test maka semakin banyak mendapatkan hasil
test negatif pada orang-orang yang tidak sakit atau semakin sedikit jumlah positif palsu.
D
Spesifitas ¿
B+ D
560
¿
1070
= 0,52 = 52%
Maka dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa spesifitas wanita yang di diagnosis memiliki
kadar serum kolestrol normal dan benar-benar tidak menderita MCI adalah sebesar 52%
Penderita Bukan
Penderita
b. Keterbatasan
- Memerlukan waktu yang cukup lama. Pada skenario dikatakan bahwa untuk kelompok
wanita diikuti selama 10 tahun.
- Memerlukan sarana dan pengelolaan yang rumit
- Pada studi prospektif, akan memerlukan biaya banyak (mahal)
- Pada studi retrospektif membutuhkan ketersediaan catatan yang lengkap dan akurat
- Kemungkinan adanya subjek penelitian yang drop out dan akan mengganggu analisis hasil
- Ada faktor resiko yang ada pada subjek akan diamati sampai terjadinya efek (mungkin
penyakit) maka hal ini berarti kurang atau tidak etis, karena peneliti membiarkan subjek
terkena pajanan yang merugikan
- Validitas hasil penelitain dapat terancam, karena adanya subjek – subjek yang hilang pada
saat follow-up
Sumber : Sandu Siyoto, M. Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian. ed. 1 Yogyakarta:
Literasi Media Publishing, Juni 2015: 103-5.