Anda di halaman 1dari 12

BAB II

METODE, KARAKTERISTIK DAN


SIFAT BAJA.
Struktur Baja
Anggi Rahmad Zulfikar, ST,. MT
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Malang
2019
METODA-METODA PERHITUNGAN
PERENCANAAN
 Metoda Elastis / ASD ( Allowables Stress Design )
Akibat Beban kerja yang direncanakan tegangan
yang terjadi harus lebih kecil dari tegangan yang
diijinkan.
Tegangan ijin ≤ Tegangan Leleh/Faktor
keamanan.
METODA-METODA PERHITUNGAN
PERENCANAAN
 Metoda LRFD ( Load Resistance Factor Design ).
Metode ini berdasarkan konsep “Keadaan Batas”
(Limit State).
Kekuatan (keselamatan): kekuatan, stabilitas,
fatique, fracture, overturning, sliding
Kenyamanan: lendutan, getaran, retak
Rn = Kekuatan nominal

R n    i Q i Q = Beban nominal
 = Faktor reduksi kekuatan
 = Faktor beban
METODA-METODA PERHITUNGAN
PERENCANAAN (LANJUTAN)
 Faktor Reduksi / Faktor Tahanan
Faktor reduksi dalam perencanaan struktur berdasarkan metode LRFD,
ditentukan dalam tabel 6.4-2 SNI 03-1729-2002, sebagai berikut
No. Keterangan Faktor reduksi
()
1 Komponen struktur yang memikul lentur 0,90
2 Komponen struktur yang memikul gaya tekan 0,85
aksial
3 Komponen struktur yang memikul gaya tarik
1) Terhadap kuat tarik leleh 0,90
2) Terhadap kuat tarik fraktur 0,75
4 Komponen Struktur yang memikul gaya aksial 0,90
dan lentur
5 Sambungan baut 0,75
6 Sambungan Las
1) Las tumpul penuh 0,90
2) Las sudut, las pengisi 0,75
SIFAT & KARAKTERISTIK BAJA
 Percobaan tarik
Percobaan tarik pada sebatang baja seperti pada
gambar 2.1

Gambar 2.1

Digunakan baja mutu BJ 37


Baja ditarik pada temperatur antara 10oC s/d 40oC.
Diamati pertambahan penjangnya dan dibuat
diagram tegangan regangan.Contoh pengujian tarik
dapat dilihat pada video berikut Pengujian Material
Uji Tarik.mp4 .
SIFAT & KARAKTERISTIK BAJA
(LANJUTAN)
 Pertambahan Panjang = ∆L

 Regangan =

 Tegangan =
SIFAT & KARAKTERISTIK BAJA
(LANJUTAN)
 Grafik Tegangan dan Regangan

Gambar 2.2
SIFAT & KARAKTERISTIK BAJA
(LANJUTAN)
 Tegangan mencapai Titik Leleh
Grafik berupa garis lurus.
Pada keadaan ini dikatakan baja dalam keadaan
elastis. Artinya, bila gaya ditiadakan baja akan
kembali ke panjang semula (∆L=0).
Titik Leleh disebut juga sebagai titik proporsional
(batas proporsional)
 Sudut Tangen yang dibentuk garis elastis tersebut
disebut Modulus Elastisitas (E).
 Setelah melampaui Titik Leleh grafik menjadi
lengkung, pertambahan regangan lebih besar pada
titik lelh, meskipun ada pertambahan regangan yang
berarti regangan akan sangat membesar.
SIFAT & KARAKTERISTIK BAJA
(LANJUTAN)
 Titik ini disebut titik leleh (titik leleh bawah) dan
batas maksimum daerah plastis disebut titik leleh
atas ( batas plastis )
 Tegangan pada titik leleh tersebut disebut Tegangan
Leleh (fy).
 Regangan dimana tegangan melebihi dari Tegangan
leleh dinamakan Plastic Strain.
 Kemudian dengan menambah tegangan, mencapai
titik ultimate yaitu batas tertinggi baja dapat
menerima tegangan.
 Tegangan dalam keadaan ini disebut Tegangan Batas
(fu)
 Regangan setelah plastic strain disebut strain
hardening.
SIFAT & KARAKTERISTIK BAJA
(LANJUTAN)
 Meskipun tegangan tidak ditambah baja akan
putus pada titik putus.
 Baja mutu BJ-37 artinya tegangan batas baja
3700 kg/cm2 = 370 Mpa
 Dan tegangan Lelehnya 2400 kg/cm2 = 240 MPa
SIFAT & KARAKTERISTIK BAJA
(LANJUTAN)
 Dalam perencanaan struktur baja, SNI 03-1729-
2002 mengambil beberapa sifat-sifat mekanik
dari material baja yang sama yaitu :
Modulus Elastisitas, E = 200.000 Mpa
Modulus Geser, G = 80.000 Mpa
Angka Poisson = 0,30
Koefisien muai panjang = 12 x 10-6/oC
SIFAT & KARAKTERISTIK BAJA
(LANJUTAN)

Jenis Baja Tegangan Putus Tegangan Leleh Regangan


Minimum, Minimum, Minimum
fu (Mpa) fy (Mpa) (%)

BJ - 34 340 210 22

BJ - 37 370 240 20

BJ - 41 410 250 18

BJ - 50 500 290 16

BJ - 55 550 410 13

Anda mungkin juga menyukai