LP-IndahR (ANC) - 1
LP-IndahR (ANC) - 1
A. Analisis Jurnal
Judul: Efektivitas Terapi Air Hangat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Ibu
Hamil Hipertensi
2. Epidemiologi
Menurut hasil Riskesdas (2018) hipertensi pada ibu hamil di Indonesia sebanyak
3,3%. Provinsi paling tinggi yang mengalami hipertensi pada ibu hamil yaitu
provinsi Gorontalo sebanyak 5,2% dan provinsi paling rendah adalah provinsi
Papua sebanyak 0,7%.
3. Faktor Risiko
Menurut Manuaba (2012) dalam (Marniati et al., 2016) dan menurut (Nurarif &
Kusuma, 2015)
a. Usia
Ibu dengan usia <20 tahun dan ≥40 tahun memiliki risiko 2x lipat lebih besar
untuk mengalami preeclampsia. Dari penelitian di Amerika Serikat
menunjukkan bahwa risiko preeklampsia meningkat hingga 30% setiap
penambahan 1 tahun setelah ibu mencapai usia 34 tahun.
b. Usia kehamilan
Usia kehamilan yang rentan terjadi preeclampsia adalah kehamilan dengan
usia ≥20 minggu.
c. Paritas
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa nuliparitas meningkatkan
kemungkinan terjadinya preeclampsia sebanyak 3 kali lipat. Dan preeclampsia
juga terjadi pada ibu hamil yang sudah melahirkan ≥4 kali.
d. Kehamilan multiple
Ketika seorang ibu mengandung lebih dari 1 janin dalam kandungannya, maka
risiko ibu tersebut mengalami preeklampsia meningkat hampir 3 kali lipat.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil dengan 3 janin berisiko
mengalami preeklampsia 3 kali lipat lebih besar dari pada ibu hamil dengan 2
janin
e. Riwayat preeklampsia sebelumnya
Ibu yang mengalami preeklampsia pada kehamilan pertamanya, akan memiliki
risiko 7 kali lipat lebih besar untuk mengalami preeklampsia pada kehamilan
berikutnya.
f. Penyakit terdahulu/hipertensi
Jika sebelum hamil ibu sudah terdiagnosis hipertensi, kemungkinan terkena
preeklampsia meningkat 4 kali lipat. Keadaan pada penyakit-penyakit ginjal
dan diabetes yang sudah ada sebelum hamil juga akan mingkatkan risiko
preeklampsia.
g. Jarak antar kehamilan
Hubungan antara risiko terjadinya preeklampsia dengan interval kehamilan
lebih signifikan dibandingkan dengan risiko yang ditimbulkan dari pergantian
pasangan seksual. Ketika intervalnya adalah ≥ 10 tahun, maka risiko ibu
tersebut mengalami preeklampsia adalah sama dengan ibu yang belum pernah
melahirkan sebelumnya.
h. Indeks Masa tubuh
Penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan risiko munculnya
preeklampsia pada setiap peningkatan indeks masa tubuh. Sebuah studi kohort
mengemukakan bahwa ibu dengan indeks masa tubuh >35 memiliki risiko
untuk mengalami preeklampsia sebanyak 2 kali lipat. Sebuah studi lain yang
membandingkan risiko antara ibu dengan indeks masa tubuh rendah dan
normal menemukan bahwa risiko terjadinya preeklampsia menurun drastis
pada ibu dengan indeks masa tubuh <20.
4. Patofisiologi (Nurarif & Kusuma, 2015)
Tekanan Darah
C. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Fokus (Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), 2018a)
Maria, R., Veronika, M., & Purwanti, A. S. (2019). PEMBERIAN JUS WORTEL
BERPENGARUH TERHADAP TEKANAN DARAH PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III DENGAN PREECLAMPSIA RINGAN. 6(2), 57–62.
Marniati, Rahmi, N., & Djokosujono, K. (2016). Analisis Hubungan Usia, Status
Gravida dan Usia Kehamilan dengan Pre- Eklampsia pada Ibu Hamil di Rumah
Sakit Umum dr. Zaionel Abidin Provinsi Aceh. 2(1), 99–109.
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC (Revisi jil). MediAction.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2018a). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia (SDKI) (Edisi 1 Ce). DPP PPNI.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2018b). Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia (SIKI) (Edisi 1 Ce). DPP PPNI.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2018c). Standar Luaran Keperawatan
Indonesia (SLKI) (Edisi 1 Ce). DPP PPNI.
Ummiyati, M., & Asrofin, B. (2019). EFEKTIFITAS TERAPI AIR HANGAT
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA IBU HAMIL
HIPERTENSI. 163–170.