Anda di halaman 1dari 9

PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) MELALUI KOMBINASI TEKNIK

FERMENTASI DAN ENZIMATIS MENGGUNAKAN EKSTRAK NENAS


Ramlan Silaban1), Riza Sahala Manullang2), Vivi Hutapea2)
1)
Dosen Jurusan Kimia-FMIPA Universitas Negeri Medan
Jalan Willem Iskandar Psr V Kotak Pos No. 1589 Medan
email :drrsilabanmsi@yahoo.co.id
2)
Mahasiswa dan alumni Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Negeri Medan

Abstract
This study aims to determine the optimum conditions of coconut milk to produce Virgin
Coconut Oil (VCO) through combination of fermentation and enzymatic techniques. Technique
is performed using a combination of the addition of yeast with a fixed concentration of 0.5 gram
and pineapple extract (crude bromelain enzyme) with various concentration of 6 mL; 8 mL; 10
mL; 12 mL in 100 mL coconut cream, variations of pH 3 ; 4 ; 5 and the time of incubation for 24
hours at room temperature. Further analysis includes testing the quality of water content, free
fatty acid content and iodine value obtained in the VCO. Results showed the treatment at pH 4;
the addition of 0.5 grams of tempeh and 10 mL of pineapple extract produce optimum yield of
30.45 mL VCO. The test results of water content, free fatty acids and iodine value in a row is
0.27%; 0.144 mg KOH / g of oil; 7,12 mg iodine / 100 g oil. Virgin Coconut Oil (VCO) obtained
good quality in accordance with SNI.

Kata kunci: Pembuatan VCO, Fermentasi, Enzimatis

Pendahuluan Virgin Coconut Oil (VCO) diolah dari


kelapa segar (bukan kopra), melalui tahapan
Virgin Coconut Oil (VCO) atau proses dingin dan vakum, tanpa pemanasan,
Minyak Kelapa Murni minyak kelapa yang tanpa proses pemutihan, tanpa hidrogenasi.
terbuat dari daging kelapa. Virgin Coconut Semua prosesnya dilakukan pada suhu relatif
Oil (VCO) adalah salah satu bahan pangan rendah. Daging buah diperas santannya dan
sumber lemak yang sekarang ini banyak kemudian santan diproses lebih lanjut untuk
diminati orang karena khasiatnya bagi mendapatkan minyak. Santan merupakan
kesehatan. Dibandingkan dengan minyak emulsi yang terdiri dari dua fase, yaitu fase
nabati lainnya seperti minyak sawit, minyak air dan fase minyak yang tidak saling
kedelai, minyak jagung dan minyak bunga bercampur, karena distabilkan oleh suatu
matahari, VCO memiliki beberapa keunggulan emulgator. Dalam hal ini sebagai
yaitu kandungan asam laurat yang tinggi. emulgatornya adalah protein (Hairi, 2010).
Asam laurat didalam tubuh akan diubah Terbentuknya minyak merupakan
menjadi monolaurin yaitu sebuah senyawa akibat terhidrolisisnya ikatan peptida pada
monogliserida yang bersifat antivirus, krim santan. Jika ikatan peptida tersebut
antibakteri, antiprotozoa (Setiaji dan Proyugo, terhidrolisis akan menyebabkan sistem emulsi
2006), sehingga dapat meningkatkan daya menjadi tidak stabil maka minyak dapat keluar
tahan tubuh manusia terhadap penyakit serta dari sistem emulsi. Pemecahan emulsi santan
mempercepat proses penyembuhan. dapat terjadi dengan adanya enzim proteolitik.
Enzim ini dapat mengkatalisis reaksi
91
pemecahan protein dengan menghidrolisa yang menyatakan VCO dapat dihasilkan bila
ikatan peptidanya menjadi senyawa-senyawa ikatan emulsi atau ikatan protein yang
lebih sederhana (Muhidin, 2001 dalam menyelubungi butiran minyak pada krim
Winarti, 2007). Salah satu enzim yang dapat santan dirusak, maka penelitian ini perlu
digunakan untuk memecah ikatan lipoprotein dilakukan.
dalam emulsi lemak adalah enzim bromelin
yang terdapat pada buah nenas (Setiaji, 2006). Metode
Bromelin merupakan jenis enzim protease Alat dan Bahan
sulfIhidril yang mampu mengkatalisis Bahan-bahan yang digunakan pada
pemutusan ikatan peptida atau polipeptida penelitian ini adalah santan (pati) kelapa
pada protein menjadi molekul yang lebih kecil kental, bonggol nenas, air, aquadest, alkohol
yaitu asam amino. 96 %, larutan Wijs, KI 15%, amilum, KOH
Penelitian Aryati (2008), pemecahan 0,1 N, HCl 0,5 N, n – heksana, H2C2O4,
emulsi santan menggunakan enzim bromelin indikator phenolphthalein, ragi tempe, CHCl3,
dari ekstrak bonggol nenas, konsentrasi kalium iodida, Na2S2O3 0,1 N, CH3COOH 6
optimum enzim bromelin sebesar 1,5 % dan M. Sementara itu, alat-alat yang digunakan
pH optimum 5,0 menghasilkan VCO sebanyak dalam penelitian ini yaitu: Erlenmeyer, beaker
9 % dari 200 mL krim santan. Penelitian Hairi gelas, buret 50 mL, gelas ukur, labu ukur,
(2010), diperoleh konsentrasi optimum ekstrak corong Buchner, corong kaca, blender,
nenas sebesar 3,85% menghasilkan VCO aluminium foil dan neraca analitis.
sebanyak 21,14%. Sedangkan pada penelitian Prosedur kerja
Edahwati (2011), konsentrasi daging buah Penyiapan Ekstrak Nenas (enzim bromelin
nenas sebesar 8 gram menghasilkan VCO kasar)
optimum sebanyak 20,43%. Nenas yang masih uda dikupas
Penambahan enzim pada emulsi santan kulitnya, lalo dipotong bagian bonggolnya.
juga dapat dilakukan melalui aktivitas Bonggol nenas dicuci bersih dan ditimbang.
mikroorganisme penghasil enzim proteolitik. Bonggol nenas dipotong kecil – kecil,
Metode ini dikenal dengan metode fermentasi. diblender dan disaring dengan corong Buchner
Salah satu mikroorganisme yang dapat untuk memperoleh ekstraknya. Ekstrak yang
digunakan adalah Rhizopus Oligosporus yang diperoleh kemudian diukur volume dan pH.
terdapat pada ragi tempe. Mikroba ini Ekstrak bonggol nenas dipindahkan dalam
mempunyai kemampuan menghasilkan enzim botol dan disimpan dalam kulkas selama 1
protease yang dapat merusak ikatan protein malam.
yang menyelubungi globula lemak pada Uji Identifikasi Enzim Bromelin Kasar
emulsi krim santan. Berdasarkan penelitian Uji Identifikasi Enzim Bromelin Kasar
Christian, Laras dan Prakoso, Adi (2009), dilakukan melalui uji belerang (PbS). Cara
konsentrasi optimum untuk ragi tempe adalah identifikasi dilakukan dengan menyiapkan
0,8 gram, menghasilkan VCO sebanyak 20 % sebanyak 2 mL larutan protein (ekstrak nenas),
dari 200 mL krim santan (kanil). kemudian menambahkan 5 mL NaOH 10 %
Dilihat dari perannya sebagai enzim dan dipanaskan selama 5 menit. Selanjutnya
protease, ekstrak nenas (enzim bromelin) dan menambahkan 2 tetes larutan Pb-asetat 5%.
ragi tempe (Rhizopus oligosporus) memiliki Pemanasan dilanjutkan sampai terjadi
kemampuan yang sama yaitu dapat merusak perubahan warna pada larutan. Hasil uji ini
ikatan protein pada emulsi krim santan. positif dengan terbentuknya larutan kecoklatan
Berdasarkan hasil penelitian dan kajian teori dan endapan hitam pada larutan.
92
Pembuatan Santan dan Krim Santan Kelapa rendemen hasil, kadar air, asam lemak bebas
Buah kelapa yang digunakan pada dan bilangan iodin.
penelitian ini adalah buah kelapa tua asal Penentuan Kualitas Virgin Coconut Oil (VCO)
Batubara yang diperoleh pada pasar Kampung  Penentuan Kadar Air
Durian, Kota Medan. Sebanyak 8 buah kelapa Cawan petri kosong yang sudah kering
tua diparut untuk mengambil daging buah, ditimbang berat keringnya, kemudian sampel
kemudian daging kelapa parut diperas VCO sebanyak 0,5 gram dimasukkan ke
menggunakan mesin press tanpa penambahan dalam cawan Petridis kemudian ditimbang
air. Hasil perasan kemudian disaring untuk beratnya. Dikeringkan dalam oven selama 4
memisahkan pati dari ampasnya. Pati kelapa jam pada suhu 1050C. setelah itu dimasukkan
yang diperoleh dipindahkan kedalam wadah ke dalam desikator selama 15 menit kemudian
toples plastik transparan bertutup dan ditimbang beratnya.
didiamkan selama 1 jam sampai terbentuk 2  Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas
lapisan, lapisan atas berupa krim (kental) dan Minyak kelapa murni (VCO) ditimbang
lapisan bawah berupa skim (cair). Krim yang sebanyak 2 gram dan dimasukkan ke dalam
diperoleh digunakan pada pembuatan VCO labu Erlenmeyer 250 mL. Pada sampel
(Yoan dkk, 2013). ditambahkan 20 mL n-heksana, 30 mL alkohol
96% dan 2 tetes indikator phenophtalein.
Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Menitrasi campuran dengan menggunakan
Metode Kombinasi Fermentasi dan larutan KOH 0,097 N sampai larutan berubah
Enzimatis menjadi lembayung (merah muda). Mencatat
Pembuatan VCO metode kombinasi Volume larutan KOH yang dipakai dan
enzimatis dan fermentasi dilakukan dengan menghitung % Asam Lemak Bebas.
menambahkan ragi tempe dan ekstrak nenas  Penentuan Bilangan Iodin
kedalam krim santan kelapa dengan berbagai Sebanyak 1 gram VCO yang dihasilkan
variasi penambahan. Prosedur dilakukan ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam
dengan mempersiapkan 5 buah gelas plastik Erlenmeyer 250 mL. Sebanyak 10 mL CCl4
berukuran 350 mL dan mengisi masing – dan 25 mL larutan wijs ditambahkan pada
masing gelas dengan 100 mL krim santan. sampel lalu disimpan ditempat gelap selama 1-
Menetapkan 1 gelas sebagai blanko (tanpa 2 jam. Kemudian ditambahkan 10 mL larutan
penambahan ragi tempe dan ekstrak nenas) KI 15% dan 100 mL aquades ke dalam
sedangkan kedalam 4 gelas lainnya larutan. Selanjutnya larutan dititrasi dengan
menambahkan ragi tempe dan ekstrak nenas Na2S2O3 0,1 N sampai warna kuning hilang.
dengan perbandingan (0,5 g : 6 %) ; (0,5 g : 8 Lalu ditambahkan dengan 2 mL amilum dan
%) : (0,5 g : 10 %) ; (0,5 g : 12 %). dititrasi kembali dengan Na2S2O3 0,1 N
Menambahkan asam asetat 6 M kedalam sampai warna biru hilang.
masing – masing gelas sampai larutan Hasil dan Pembahasan
menunjukkan pH 3. Setiap perlakuan 1. Hasil penyiapan bahan
dilakukan secara duplo dan mengulangi Ekstrak nenas
perlakuan dengan memvariasikan pH menjadi Penelitian ini diawali dengan
pH 4 dan pH 5. Masing – masing gelas ditutup pembuatan ekstrak nenas atau ekstrak kasar
menggunakan aluminium foil dan diinkubasi enzim bromelin dari bagian bonggol buah
pada tempat gelap selama 24 jam dalam suhu nanas muda. Buah nanas yang digunakan
kamar. Selanjutnya dilakukan pengamatan dalam penelitian ini berasal dari kebun nenas
mutu terhadap VCO yang dihasilkan meliputi di daerah Tanjung Morawa Medan. Enzim

93
bromelin kasar diekstrak dari 2 buah nenas asam amino sistein terurai menjadi ion sulfida.
muda dengan cara memblender bagian Selanjutnya, dengan penambahan Pb-Asetat,
bonggolnya sebanyak 301,17 gram. Kemudian ion sulfida yang terlepas dari sistein akan
bonggol nenas yang sudah hancur disaring bereaksi dengan ion Pb2+ dari Pb-Asetat
menggunakan penyaring Buchner dan membentuk endapan hitam, PbS.
diperoleh ekstrak bonggol nenas (enzim Pembuatan Santan dan Krim Santan Kelapa
bromelin kasar) sebanyak 292,44 gram (288 Krim santan yang digunakan pada
mL), dengan pH 3 dan ekstrak berwarna penelitian ini diperoleh dari daging buah
kekuningan. Ekstrak bonggol nenas kemudian kelapa asal Batubara. Pengeluaran santan
disimpan dalam wadah plastik dan didiamkan dari daging buah kelapa diawali dengan
dalam kulkas selama 1 malam. pemotongan daging menjadi ukuran yang
Identifikasi Enzim Bromelin lebih kecil yaitu dengan proses pemarutan 8
Bromelin merupakan suatu enzim yang buah kelapa menggunakan mesin parut di
tergolong ke dalam kelompok glikoprotein pasar Kampung Durian kota Medan.
dengan rantai peptida sehingga bromelin Pemarutan dimaksudkan untuk memperluas
diidentifikasi berdasarkan gugus protein. Sisi permukaan dan merusak dinding sel,
aktif dari enzim Bromelin mengandung gugus sehingga minyak dalam daging kelapa
sistein dan histidin yang penting untuk keluar. Selanjutnya hasil parutan sebanyak
aktifitas enzim. Keberadaan gusus –SH pada 4,6 kg diperas menggunakan mesin press
enzim bromelin dapat diidentifikasi dengan tanpa penambahan air. Tujuan pemerasan
menggunakan uji PbS. Uji ini dilakukan untuk untuk mengeluarkan seluruh komponen
mengetahui keberadaan unsur belerang dalam komponen pada daging kelapa, terutama
asam amino sistein. Prosedur pengujian minyak yang terdapat dalam butiran daging
dilakukan dengan penambahan larutan NaOH buah kelapa yang sudah halus. Kemudian
10% kedalam 2 mL larutan (ekstrak bonggol pati kelapa yang didapat disaring untuk
nenas) kemudian dipanaskan selama 5 menit. memisahkannya dari ampas dan diperoleh 3,8
Selanjutnya kedalam larutan tersebut Kg (3,75 liter) pati kelapa. Selanjutnya pati
diteteskan Pb-asetat dan pemanasan kelapa yang diperoleh didiamkan dalam
dilanjutkan sampai terjadi perubahan warna toples transparan selama 1 jam sampai
pada larutan. Larutan bromelin mengalami terpisah menjadi dua fase yaitu fase skim
perubahan warna dari semula kuning muda (encer) yang jernih dibagian bawah dan fase
menjadi kecoklatan dan membentuk endapan krim (kental) yang berwarna putih susu
hitam pada dasar tabung. dibagian atas.
Berdasarkan hasil pengamatan dapat
diketahui bahwa ekstrak bonggol nenas positif
mengandung belerang, dengan terbentuknya
endapan hitam PbS. Ketika larutan ekstrak
nenas ditambahkan dengan NaOH dan
kemudian dipanaskan, larutan menjadi keruh. 2.Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)
Hal ini disebabkan penambahan NaOH Metode Kombinasi
menyebabkan belerang yang terdapat pada

Perolehan VCO

94
Gambar 1 Profil rendemen Perolehan VCO

Di dalam sistem emulsi minyak air, minyak keluar dari gumpalan protein. Jumlah
protein membungkus butir-butir minyak VCO yang dihasilkan semakin meningkat
dengan suatu lapisan tipis sehingga butir-butir dengan meningkatnya penambahan
tersebut tidak dapat bergabung menjadi satu konsentrasi ekstrak nenas. Jumlah VCO
fase kontinyu. Metode yang digunakan untuk optimum diperoleh pada kombinasi
merusak sistem emulsi pada penelitian ini penambahan 0,5 gram ragi tempe : 10 mL
adalah metode kombinasi fermentasi dan ekstrak nenas pada pH 4 yaitu sebesar 30,45%.
enzimatis yaitu dengan penambahan ragi Hal ini dikarenakan telah tercapai kondisi
tempe dan ekstrak bonggol nenas. Penggunaan optimum aktivitas enzim. Namun terjadi
ragi tempe sebagai fermipan bertujuan untuk penurunan perolehan VCO pada konsentrasi
merusak dinding sel protein agar globula tertentu. Penurunan perolehan VCO terjadi
minyak dapat terpisah, sedangkan ekstrak pada kombinasi penambahan 0,5 gram ragi
nenas akan menghidrolisis atau memutus tempe dan 12 mL ekstrak nenas. Hal ini
ikatan peptida pada sistem emulsi santan. dikarenakan konsentrasi substrat - enzim telah
Dari grafik terlihat perolehan VCO mencapai kondisi jenuh atau semua bagian
yang dihasilkan tanpa penambahan ragi tempe aktif enzim telah dipenuhi oleh substrat.
dan ekstrak nenas memiliki jumlah yang lebih Sehingga tidak menyebabkan bertambah
sedikit bila dibandingkan dengan VCO yang besarnya konsentrasi kompleks enzim-substrat
dihasilkan dengan penambahan ragi tempe dan dan jumlah hasil reaksinya pun tidak
ekstrak nenas. Hal ini disebabkan adanya bertambah besar.
enzim protease yang ditambahkan ke dalam
krim pati sehingga terjadi pemutusan ikatan 3.Penentuan Kualitas VCO yang dihasilkan
peptida pada protein dan menyebabkan

95
Gambar 2. Profil Kadar Air VCO

Penentuan Kadar Air diperoleh pada kombinasi penambahan 0,5


Dari grafik terlihat bahwa semakin besar gram ragi tempe : 6 mL ekstrak nenas pada pH
konsentrasi penambahan ekstrak bonggol 3 yaitu sebesar 0,095% dan kadar air tertinggi
nenas akan semakin meningkatkan kadar air diperoleh pada kombinasi penambahan 0,5
VCO yang diperoleh. Hal ini dikarenakan gram ragi tempe : 12 mL ekstrak kasar
ekstrak bonggol nenas memiliki kandungan air bromelin pada pH 5 yaitu sebesar 0,39%.
yang cukup tinggi sehingga semakin banyak Sedangkan kadar air pada rendemen optimum
penambahan akan meningkatkan kandungan VCO sebesar 0,27%.
air pada campuran. Kadar air terendah

Gambar 3. Profil Kadar ALB VCO

96
Penentuan Asam Lemak Bebas Dari hasil penelitian menunjukkan
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa bilangan iodium VCO yang dihasilkan
kadar asam lemak bebas VCO yang dihasilkan berkisar antara 7 – 9 gram iod/100 g minyak.
cenderung rendah yaitu sekitar 0,072 – 0,19. Bilangan iodium terendah diperoleh pada
Hasil terendah diperoleh pada kombinasi penambahan 0,5 gram ragi tempe : 10 mL
penambahan 0,5 gram ragi tempe : 6 mL ekstrak nenas pada pH 4 sebesar 7,12 gram
ekstrak kasar nenas yaitu sebesar 0,072 % dan iod/100 g minyak dan bilangan iodium
asam lemak tertinggi diperoleh pada tertinggi diperoleh pada VCO tanpa
kombinasi penambahan 0,5 gram ragi tempe : penambahan yaitu sebesar 9,32 gram iod/100
12 mL ekstrak nenas. Sedangkan kadar asam g minyak. Sedangkan bilangan iodium pada
lemak bebas pada rendemen optimum VCO rendemen optimum VCO sebesar 7,12 gram
sebesar 0,144. iod/100 g minyak.
Penentuan Bilangan Iodin

Gambar.4. Profil Bilangan Iodin VCO


Kesimpulan diperoleh kondisi bahwa semakin banyak
Dari hasil analisis data yang dilakukan pada konsentrasi ekstrak nenas ada
penelitian, dapat ditarik beberapa kesimpulan peningkatan rendemen VCO yang
sebagai berikut: dihasilkan, namun pada konsentrasi 0,5
 Virgin Coconut Oil (VCO) dapat dibuat gram ragi tempe dan 12 mL ekstrak nenas
dari krim kental santan kelapa melalui terjadi penurunan jumlah VCO yang
kombinasi teknik fermentasi dan dihasilkan.
enzimatis menggunakan ekstrak nenas.  Analisa mutu VCO yang dihasilkan dari
 Kondisi optimum fermentasi dan segi bilangan asam lemak bebas, kadar air
enzimatis dalam pembuatan VCO adalah dan bilangan iodin berkualitas baik.
pada penambahan sebanyak 0,5 gram ragi
tempe dan 10 mL ekstrak nenas pada pH Daftar Pustaka
4 ; suhu kamar yaitu menghasilkan VCO Arif, L., (2006), Keunikan Asam Lemak
sebanyak 30,45 mL/100 mL krim. Minyak VCO, http//:www.minyak
 Pada teknik kombinasi fermentasi dan kelapa.com/ artikel/keunikan.php
enzimatis dalam pembuatan VCO ini,
97
Arif, L., (2006), Minyak VCO bersifat Edahwati, Luluk., (2011), Aplikasi
antibakteri, antivirus, dan Penggunaan Enzym Papain dan
antiprotozoa, http//:www.minyak - Bromelin Terhadap Perolehan
kelapa.com/artikel/sifat.php VCO, Penerbit UPN Press,
Arnela dkk., (2012), Optimalisasi Penggunaan Surabaya. Diakses 3 April 2014
Enzim Bromelin Dari Sari Bonggol dari
Nenas Dalam Pembuatan Minyak http://eprints.upnjatim.ac.id/3219/1
Kelapa, FMIPA, Universitas /voc.pdf
Negeri Semarang, Indo. J. Chem. Gandjar, I., (1999), Pengenalan Kapang
Sci. 1 (1) (2012), Tropik Umum, Penerbit Yayasan
http://journal.innes .ac.id Obor Indonesia, Jakarta.
/sju/index.php/ijcs Girindra, Aisjah. 1986. Biokimia I. Jakarta :
Aryanto, Budi. (2012). Penentuan Parameter PT. Gramedia.
Fisika Dan Kimia Bromelin Kasar Hakim, A., (2009). Analisa Protein, Diakses 1
Dari Batang Nanas (Ananas April 2014 dari http://mgmpkimia
comosus Merr.), Skripsi, Farmasi, sumbar. wordpress.com.
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Hairi, Muhammad., (2010). Pengaruh Umur
Taman Siswa, Padang. Diakses 2 Buah Nanas dan Konsentrasi
April 2014 dari Ekstrak Kasar Enzim Bromelin
http://masbudiariyanto.files. Pada Pembuatan Virgin Coconut
wordpress.com Oil Dari Buah Kelapa Typical
Aryati, L. (2008), Pemanfaatan Ekstrak Enzim (Cocos nucifera L.). Skripsi,
Bromelin dari Bonggol Buah Fakultas Sains dan Teknologi,
Nenas dalam Pengolahan VCO Universitas Islam Negeri Maulana
secara Enzimatis., Skripsi, FMIPA, Malik Ibrahim, Malang. Diakses 19
UNIMED, Medan. Juni 2014 dari http://lib.uin-
Baringbing, Arta., (1995), Penentuan pH Dan malang.ac.id/files /thesis/full
Suhu Optimum Proses Hidrolisa chapter/04530009.pdf
Kasein Oleh Ekstrak Kasar Kulit Haryanto, Eko dan Beny Hendarto., (1996),
Nenas, Penerbit Lembaga NANAS, Cetakan I, Penebar
Penelitian USU, Medan. swadaya, Jakarta.
Christian, Laras., dan Prakoso, Adi., (2009), Ketaren, S., (1986), Minyak Dan Lemak
Pembuatan Minyak Kelapa Murni Pangan, Penerbit Universitas
(VCO) Dengan Metode Fermentasi Indonesia Press, Jakarta.
Dengan Ragi Tempe, Laporan Mardiah, Elida., (2000), Pemanfaatan Ferlit
Hasil Penelitian, Fakultas Teknik yang telah dimodifikasikan untuk
Kimia Universitas Sebelas Maret Amobilisasi Enzim Bromelin,
Surakarta, Diakses 1 April 2014 didownload dari
dari http://eprints.uns.ac.id/6199/1/ http//:www.google.
102311509200909421.pdf com/amobilisasi.html
Departemen Kesehatan, (1981), Daftar Muhidin, (2001), Papain dan Pektin. Penebar
Komposisi bahan Makanan, Swadaya, Jakarta. Diakses pada 14
Direktorat Gizi Bhrata karya Februari 2014 dari
Aksara, Jakarta. http://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/arti
cle/viewFile/241 /630

98
Palungkun, R., (1993), Aneka Produk Olahan Setyamidjaja, D., (1995). Bertanam Kelapa.
Kelapa, Penerbit PT. Swadaya, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Jakarta. SNI 7381 - 2008, Minyak Kelapa Virgin
Pravita (2010). Kajian Sifat kimia dan Sifat (VCO) : Diakses 4 April 2014
Sensoris Tempe Koro babri (Vicia darihttp://pustan.bpkimi.
faba) dengan variasi Pengecilan kemenperin.
ukuran dan Lama fermentasi. go.id/files/SNI%207381-2008.pdf
Skripsi. Universitas sebelas Maret. Suhardikono, L., (1998), Tanaman Kelapa,
Diakses dari Budidaya Dan Pemanfaatannya,
http://eprints.uns.ac.id/5545/1/ Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
135270908201010291.pdf. Suhadijono., dan Syamsiah., (1988),
Qazuini, M., 1993. Proses Pembentukan Bau Pembuatan Minyak Kelapa
Pada Minyak Kelapa. Yogyakarta. Dengan Cara Fermentasi, Penerbit
Liberty.http://umiarsih.wordpress.c Liberty, Yogyakarta.
om/2013/10/08/pembuatan- Susanti, Dewi., (2012), Kajian Pemanfaatan
vcovirgi ne-coconut-oil-secara- Enzim Bromelin Dari limbah Kulit
enzimatis-menggunakan-nanas/ Nanas (Ananas comosus (L) Merr)
Rindengan, Barlina dan Ir. Hengki untuk Melunakkan Daging, Skripsi,
Novarianto., (2005), Pembuatan FMIPA, UNIMED, Medan.
dan Pemanfaatan Minyak Kelapa Tyas, (2005), VCO. Minyak Perawan yang
Murni, Penebar Sawadaya, Jakarta Ajaib. Diakses 4 April 2014 dari
Rocky. (26 Agustus 2009). Tanduran panen: http//:www.nova.com/kesehatan/ne
Sejarah, Klasifikasi Dan Morfologi ws/912/XVIII/2005.html
Nanas, Diakses April dari Winarno. (1983), Pengantar Teknologi
http://www.rocky16amelungi.word Pangan, Gramedia, Jakarta.
press.com. Winarti, Sri., (2007), Proses Pembuatan VCO
Sardjoko., (1991), Bioteknologi Latar (Virgine Coconut Oil) Secara
Belakang dan Penerapannya, Enzimatis Menggunakan Papain
Penerbit PT. Gramedia Pustaka Kasar, Jurnal Teknologi Pangan, 8
Umum, Jakarta. : 136-141. Diakses pada 14
Setiaji, Bambang dan Surip Prayugo., (2006). Februari 2014 dari
Membuat VCO Berkualitas Tinggi, http://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/arti
Penebar Swadaya, Jakarta cle/viewFile/241/630
Setiyadi, Wendry. 2007. Aktivitas Proteolitik Yulis, Hendrix., 2013. Teknologi Emulsi.
Lactobacillus acidophilus dalam Fakultas Teknologi Pertanian,
Fermentasi Susu Sapi (Proteolitic Universitas Brawijaya : Malang.
Activity of Lactobacillus Diakses 4 April 2014 dari
acidophilus in Fermentation of http://ariefm.lecture.ub.ac.id
Dairy Cow Milk), Jurnal Ilmu Yoan, dkk. 2013. Kajian Mutu Fisik dan
Ternak, Juni 2007, VOL. 7 NO. 1, Kimia Virgin Coconut Cooking Oil
69 – 72. Diakses pada 10 Agustus (VCCO) Dari Beberapa Varietas
2014 dari Kelapa (Cocos nucifera
http://jurnal.unpad.ac.id/jurnalilmut L.)(didownloaddariejournal.
ernak/article/viewFile/2236/2088 unsrat.ac.id/index.php/cocos/article
/view/1635).

99

Anda mungkin juga menyukai