5487 10936 1 SM PDF
5487 10936 1 SM PDF
Abstract
This study aims to determine the optimum conditions of coconut milk to produce Virgin
Coconut Oil (VCO) through combination of fermentation and enzymatic techniques. Technique
is performed using a combination of the addition of yeast with a fixed concentration of 0.5 gram
and pineapple extract (crude bromelain enzyme) with various concentration of 6 mL; 8 mL; 10
mL; 12 mL in 100 mL coconut cream, variations of pH 3 ; 4 ; 5 and the time of incubation for 24
hours at room temperature. Further analysis includes testing the quality of water content, free
fatty acid content and iodine value obtained in the VCO. Results showed the treatment at pH 4;
the addition of 0.5 grams of tempeh and 10 mL of pineapple extract produce optimum yield of
30.45 mL VCO. The test results of water content, free fatty acids and iodine value in a row is
0.27%; 0.144 mg KOH / g of oil; 7,12 mg iodine / 100 g oil. Virgin Coconut Oil (VCO) obtained
good quality in accordance with SNI.
93
bromelin kasar diekstrak dari 2 buah nenas asam amino sistein terurai menjadi ion sulfida.
muda dengan cara memblender bagian Selanjutnya, dengan penambahan Pb-Asetat,
bonggolnya sebanyak 301,17 gram. Kemudian ion sulfida yang terlepas dari sistein akan
bonggol nenas yang sudah hancur disaring bereaksi dengan ion Pb2+ dari Pb-Asetat
menggunakan penyaring Buchner dan membentuk endapan hitam, PbS.
diperoleh ekstrak bonggol nenas (enzim Pembuatan Santan dan Krim Santan Kelapa
bromelin kasar) sebanyak 292,44 gram (288 Krim santan yang digunakan pada
mL), dengan pH 3 dan ekstrak berwarna penelitian ini diperoleh dari daging buah
kekuningan. Ekstrak bonggol nenas kemudian kelapa asal Batubara. Pengeluaran santan
disimpan dalam wadah plastik dan didiamkan dari daging buah kelapa diawali dengan
dalam kulkas selama 1 malam. pemotongan daging menjadi ukuran yang
Identifikasi Enzim Bromelin lebih kecil yaitu dengan proses pemarutan 8
Bromelin merupakan suatu enzim yang buah kelapa menggunakan mesin parut di
tergolong ke dalam kelompok glikoprotein pasar Kampung Durian kota Medan.
dengan rantai peptida sehingga bromelin Pemarutan dimaksudkan untuk memperluas
diidentifikasi berdasarkan gugus protein. Sisi permukaan dan merusak dinding sel,
aktif dari enzim Bromelin mengandung gugus sehingga minyak dalam daging kelapa
sistein dan histidin yang penting untuk keluar. Selanjutnya hasil parutan sebanyak
aktifitas enzim. Keberadaan gusus –SH pada 4,6 kg diperas menggunakan mesin press
enzim bromelin dapat diidentifikasi dengan tanpa penambahan air. Tujuan pemerasan
menggunakan uji PbS. Uji ini dilakukan untuk untuk mengeluarkan seluruh komponen
mengetahui keberadaan unsur belerang dalam komponen pada daging kelapa, terutama
asam amino sistein. Prosedur pengujian minyak yang terdapat dalam butiran daging
dilakukan dengan penambahan larutan NaOH buah kelapa yang sudah halus. Kemudian
10% kedalam 2 mL larutan (ekstrak bonggol pati kelapa yang didapat disaring untuk
nenas) kemudian dipanaskan selama 5 menit. memisahkannya dari ampas dan diperoleh 3,8
Selanjutnya kedalam larutan tersebut Kg (3,75 liter) pati kelapa. Selanjutnya pati
diteteskan Pb-asetat dan pemanasan kelapa yang diperoleh didiamkan dalam
dilanjutkan sampai terjadi perubahan warna toples transparan selama 1 jam sampai
pada larutan. Larutan bromelin mengalami terpisah menjadi dua fase yaitu fase skim
perubahan warna dari semula kuning muda (encer) yang jernih dibagian bawah dan fase
menjadi kecoklatan dan membentuk endapan krim (kental) yang berwarna putih susu
hitam pada dasar tabung. dibagian atas.
Berdasarkan hasil pengamatan dapat
diketahui bahwa ekstrak bonggol nenas positif
mengandung belerang, dengan terbentuknya
endapan hitam PbS. Ketika larutan ekstrak
nenas ditambahkan dengan NaOH dan
kemudian dipanaskan, larutan menjadi keruh. 2.Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)
Hal ini disebabkan penambahan NaOH Metode Kombinasi
menyebabkan belerang yang terdapat pada
Perolehan VCO
94
Gambar 1 Profil rendemen Perolehan VCO
Di dalam sistem emulsi minyak air, minyak keluar dari gumpalan protein. Jumlah
protein membungkus butir-butir minyak VCO yang dihasilkan semakin meningkat
dengan suatu lapisan tipis sehingga butir-butir dengan meningkatnya penambahan
tersebut tidak dapat bergabung menjadi satu konsentrasi ekstrak nenas. Jumlah VCO
fase kontinyu. Metode yang digunakan untuk optimum diperoleh pada kombinasi
merusak sistem emulsi pada penelitian ini penambahan 0,5 gram ragi tempe : 10 mL
adalah metode kombinasi fermentasi dan ekstrak nenas pada pH 4 yaitu sebesar 30,45%.
enzimatis yaitu dengan penambahan ragi Hal ini dikarenakan telah tercapai kondisi
tempe dan ekstrak bonggol nenas. Penggunaan optimum aktivitas enzim. Namun terjadi
ragi tempe sebagai fermipan bertujuan untuk penurunan perolehan VCO pada konsentrasi
merusak dinding sel protein agar globula tertentu. Penurunan perolehan VCO terjadi
minyak dapat terpisah, sedangkan ekstrak pada kombinasi penambahan 0,5 gram ragi
nenas akan menghidrolisis atau memutus tempe dan 12 mL ekstrak nenas. Hal ini
ikatan peptida pada sistem emulsi santan. dikarenakan konsentrasi substrat - enzim telah
Dari grafik terlihat perolehan VCO mencapai kondisi jenuh atau semua bagian
yang dihasilkan tanpa penambahan ragi tempe aktif enzim telah dipenuhi oleh substrat.
dan ekstrak nenas memiliki jumlah yang lebih Sehingga tidak menyebabkan bertambah
sedikit bila dibandingkan dengan VCO yang besarnya konsentrasi kompleks enzim-substrat
dihasilkan dengan penambahan ragi tempe dan dan jumlah hasil reaksinya pun tidak
ekstrak nenas. Hal ini disebabkan adanya bertambah besar.
enzim protease yang ditambahkan ke dalam
krim pati sehingga terjadi pemutusan ikatan 3.Penentuan Kualitas VCO yang dihasilkan
peptida pada protein dan menyebabkan
95
Gambar 2. Profil Kadar Air VCO
96
Penentuan Asam Lemak Bebas Dari hasil penelitian menunjukkan
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa bilangan iodium VCO yang dihasilkan
kadar asam lemak bebas VCO yang dihasilkan berkisar antara 7 – 9 gram iod/100 g minyak.
cenderung rendah yaitu sekitar 0,072 – 0,19. Bilangan iodium terendah diperoleh pada
Hasil terendah diperoleh pada kombinasi penambahan 0,5 gram ragi tempe : 10 mL
penambahan 0,5 gram ragi tempe : 6 mL ekstrak nenas pada pH 4 sebesar 7,12 gram
ekstrak kasar nenas yaitu sebesar 0,072 % dan iod/100 g minyak dan bilangan iodium
asam lemak tertinggi diperoleh pada tertinggi diperoleh pada VCO tanpa
kombinasi penambahan 0,5 gram ragi tempe : penambahan yaitu sebesar 9,32 gram iod/100
12 mL ekstrak nenas. Sedangkan kadar asam g minyak. Sedangkan bilangan iodium pada
lemak bebas pada rendemen optimum VCO rendemen optimum VCO sebesar 7,12 gram
sebesar 0,144. iod/100 g minyak.
Penentuan Bilangan Iodin
98
Palungkun, R., (1993), Aneka Produk Olahan Setyamidjaja, D., (1995). Bertanam Kelapa.
Kelapa, Penerbit PT. Swadaya, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Jakarta. SNI 7381 - 2008, Minyak Kelapa Virgin
Pravita (2010). Kajian Sifat kimia dan Sifat (VCO) : Diakses 4 April 2014
Sensoris Tempe Koro babri (Vicia darihttp://pustan.bpkimi.
faba) dengan variasi Pengecilan kemenperin.
ukuran dan Lama fermentasi. go.id/files/SNI%207381-2008.pdf
Skripsi. Universitas sebelas Maret. Suhardikono, L., (1998), Tanaman Kelapa,
Diakses dari Budidaya Dan Pemanfaatannya,
http://eprints.uns.ac.id/5545/1/ Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
135270908201010291.pdf. Suhadijono., dan Syamsiah., (1988),
Qazuini, M., 1993. Proses Pembentukan Bau Pembuatan Minyak Kelapa
Pada Minyak Kelapa. Yogyakarta. Dengan Cara Fermentasi, Penerbit
Liberty.http://umiarsih.wordpress.c Liberty, Yogyakarta.
om/2013/10/08/pembuatan- Susanti, Dewi., (2012), Kajian Pemanfaatan
vcovirgi ne-coconut-oil-secara- Enzim Bromelin Dari limbah Kulit
enzimatis-menggunakan-nanas/ Nanas (Ananas comosus (L) Merr)
Rindengan, Barlina dan Ir. Hengki untuk Melunakkan Daging, Skripsi,
Novarianto., (2005), Pembuatan FMIPA, UNIMED, Medan.
dan Pemanfaatan Minyak Kelapa Tyas, (2005), VCO. Minyak Perawan yang
Murni, Penebar Sawadaya, Jakarta Ajaib. Diakses 4 April 2014 dari
Rocky. (26 Agustus 2009). Tanduran panen: http//:www.nova.com/kesehatan/ne
Sejarah, Klasifikasi Dan Morfologi ws/912/XVIII/2005.html
Nanas, Diakses April dari Winarno. (1983), Pengantar Teknologi
http://www.rocky16amelungi.word Pangan, Gramedia, Jakarta.
press.com. Winarti, Sri., (2007), Proses Pembuatan VCO
Sardjoko., (1991), Bioteknologi Latar (Virgine Coconut Oil) Secara
Belakang dan Penerapannya, Enzimatis Menggunakan Papain
Penerbit PT. Gramedia Pustaka Kasar, Jurnal Teknologi Pangan, 8
Umum, Jakarta. : 136-141. Diakses pada 14
Setiaji, Bambang dan Surip Prayugo., (2006). Februari 2014 dari
Membuat VCO Berkualitas Tinggi, http://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/arti
Penebar Swadaya, Jakarta cle/viewFile/241/630
Setiyadi, Wendry. 2007. Aktivitas Proteolitik Yulis, Hendrix., 2013. Teknologi Emulsi.
Lactobacillus acidophilus dalam Fakultas Teknologi Pertanian,
Fermentasi Susu Sapi (Proteolitic Universitas Brawijaya : Malang.
Activity of Lactobacillus Diakses 4 April 2014 dari
acidophilus in Fermentation of http://ariefm.lecture.ub.ac.id
Dairy Cow Milk), Jurnal Ilmu Yoan, dkk. 2013. Kajian Mutu Fisik dan
Ternak, Juni 2007, VOL. 7 NO. 1, Kimia Virgin Coconut Cooking Oil
69 – 72. Diakses pada 10 Agustus (VCCO) Dari Beberapa Varietas
2014 dari Kelapa (Cocos nucifera
http://jurnal.unpad.ac.id/jurnalilmut L.)(didownloaddariejournal.
ernak/article/viewFile/2236/2088 unsrat.ac.id/index.php/cocos/article
/view/1635).
99