Anda di halaman 1dari 17

PARKINSON

DAN FARMAKOTERAPINYA
RENY ANGGRAINI, S.Si, M.Clin.Pharm., Apt
Penyakit Parkinson ?

Adalah gangguan saraf kronis dan progresif yang


ditandai dengan gemetar, kekakuan dan berkuran
gnya kecepatan gerakan kadang disertai ekspresi
wajah kosong dengan salivasi berlebihan
Patofisiologi
Kondisi neurodegeneratif yang progresif akibat kematian
sel-sel dopaminergik pada substantia nigra
Dopamin merupakan neurotransmitter yang menstimulasi
neuron motorik untuk mengontrol otot
Ketika dopamin berkurang atau habis, sistem saraf motorik
tidak dapat mengontrol baik berupa gerakan maupun
koordinasi
Selain dopamin, neurotransmitter lain ( asetilkolin, GABA,
NE, glutamat, serotonin juga mengalami ketidakseimbangan
di korteks dan hipotalamus
Etiologi
Faktor risiko Parkinson :
a. Usia
Pasien geriatri memiliki risiko lebih besar
b. Jenia kelamin
Laki-laki > perempuan
c. Riwayat keluarga
d. Etnik
Etnik Asia, Afrika
e. Peningkatan Berat Badan di usia pertengahan
f. Paparan toksin
g. Genetika
Adanya mutasi gen
Tanda Utama Parkinson
1. Tremor
2. Kekakuan
3. Kelemahan gerakan

Gejala motoriknya meliputi :


1. Penurunan ketrampilan manual
2. Ayunan lengan berkurang
3. Dysarthria ( kesulitan bicara karena kelumpuhan otot )
4. Dysphagia ( kesulitan menelan )
5. Fastinating gait ( ketidakmampuan untuk mulai
melangkahkan kaki )
6. Perubahan postur
7. Hypomimia ( berkurangnya ekspresi wajah karena
kelumpuhan otot-otot wajah )
8. Micrographia ( tulisan berukuran kecil )
9. Hypophonia ( suara melemah karena melemahnya otot-otot
wicara )
Gejala Otonomik dan sensorik
1. Gangguan kandung kemih dan sphincter anus
2. Konstipasi
3. Diaforesis (keringat berlebihan )
4. Fatique
5. Gangguan penciuman
6. Perubahan tekanan darah orthostatik
7. Nyeri
8. Paresthesia/ kesemutan/ mati rasa
9. Seborea ( peradangan pada kulit bagian atas yang
menyebabkan timbulnya sisik pada kulit tsb )
10. Gangguan seksual
Perubahan status mental
1. Ansietas
2. Apatis
3. Bradiphrenia ( pernafasan yang melambat
sehingga tidak normal )
4. Keadaan bingung
5. Demensia
6. Depresi
7. Halusinasi/ psikosis
8. Gangguan tidur
TATA LAKSANA TERAPI

1. Tujuan Terapi
Meningkatkan kemampuan motorik dan non motorik
sehinga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien

2. Sasaran Terapi
Keseimbangan neurotransmitter dengan memperbaiki
keseimbangan antara aktivitas dopaminergik dan
asetilkolinergik di dalam striatum dan mencegah
degenerasi saraf lebih lanjut.
Terapi Non Farmakologi
1. Edukasi, terapi fisik, olah raga dan pemberian nutrisi
2. Pembedahan
3. Terapi supportif dalam penyakit parkinson adalah
antioksidan dosis tinggi

Terapi Farmakologi
Dengan obat-obatan yang bekerja pada sistem dopamin :
1. Levodopa
2. Karbidopa dan benserazid
3. Agonis dopamin , bromokriptin, kabergolin
4. Inhibitor MAO-B ( Monoamin Oksidase B inhibitor ),
selegilin, rasagilin
5. Inhibitor COMT ( cathechol-O-methyltransferase ),
entacapone
Terapi farmakologi lainnya, seperti
Antikolinergik dan Amantadin

Selain terapi yang beraksi pada dopamin, terapi


parkinson juga ditujukan untuk memodulasi sistem
kolinergik, menggunakan antikolinergik seperti :
Triheksifenidil yang berfungsi untuk mengembalikan
keseimbangan kolinergik dopaminergik

Obat lainnya seperti amantadin


Amantadin, yang diprediksi dapat meningkatkan
pelepasan dopamin atau menghambat reuptake
dopamin
Algoritma umum tata laksana penyakit parkinson tahap awal
Obat-obatan yang digunakan untuk Parkinson
Parameter untuk monitoring potensi efek samping obat parkinson
Parameter untuk monitoring potensi efek samping obat parkinson
Evaluasi terapi
Penting untuk mendidik pasien dan keluarga
yang terlibat dalam perawatan pasien / perawat
pasien mengenai penyakit parkinson ini.

1. Efek samping obat yang mungkin terjadi


2. Perkembangan penyakitnya terkait semua
gejala tersebut

Anda mungkin juga menyukai