A. Pengertian
Imunisasi Hepatitis B Prefilled Injection Device (PID) adalah vaksin virus
recombinan yang telah diinaktivasikan,bersifat non- infecious. salah satu imunisasi
yang harus diterima oleh bayi dan efektifitas imunisasi akan tinggi bila diberikan pada
usia dini ( 0-7 hari). Imunisasi ini dilakukan secara bertahap dengan menggunakan
Proffiled Injection device (PID) yang merupakan alat suntik sekali dan siap pakai.
Fungsi dari Imunisasi Hepatitis B ini untuk memberi tubuh kekebalan terhadap
penyakit Hepatitis B.
B. Tipe
1. Vaksin yang berasal dari plasma : Vaksin ini diperoleh dari darah yang merupakan
pembawa virus hepatitis B. Ini berarti orang –orang ini memiliki virus didalam
darah tetapi tidak mengalami gejala apapun.
2. Vaksin Hepatitis B rekombinan : Vaksin ini disistensi di dalam sel-sel khamir
(yeast). Vaksin ini sangat aman dan efektif. Vaksin ini memberikan sekitar 90%
perlindungan terhadap infeksi hapatitis B.
C. Jadwal Pemberian
1) Imunisasi hepB- 1, diberikan sedini mungkin ( dalam waktu 12 jam) setelah lahir,
mengingat paling tidak 3,9% ibu hamil mengidap Hepatitis B aktif dengan risiko
penularan pada bayinya sebesar 45%.
2) Imunisasi hepB- 2, diberikan setelah 1 bulan ( 4 minggu ) dari imunisasi hepB-1
yaitu saat bayi berumur 1 bulan. Untuk mendapat respons imun optimal, interval
imunisasi hepB-2 dengan hepB-3 minimal 2 bulan, terbaik bulan 5 bulan.
3) Imunisasi hepB- 3, diberikan setelah bayi berumur 3-6 bulan.
4) Imunisasi hepB- 4, dapat dipertimbangkan pada umur 10-12 tahun, apabila kadar
pencegahan belum tercapai.
D. Kandungan Vaksin
Kandungan vaksin Hepatitis B PID ini adalah HbsAg dalam bentuk cair.
E. Dosis
Dosis 0,5 ml atau 1 (buah) HB PID secara intramuskular.
Pemberian sebanyak 3 dosis.
Dosis pertama usia 0-7 hari, dosis berikutnya interval minimum 4 minggu (1
bulan).
F. Tekhnik Pemberian
G. Lokasi Penyuntikan
Secara Intramuskular (IM)
Pada Bayi : Di otot vastus lateralis paha daerah anterolateral
Pada anak besar : Di otot deltoid, dibawah akromion
H. Kontraindikasi
Pada infeksi berat yang disertai kejang
Hipersensitif terhadap komponen vaksin
Sumber:
Soemoharjo,Soewignjo & Sthepanus G. 2008. Hepatitis Virus B. EGC: Jakarta.
Hadianti,Dian Nur. 2014. Buku Ajar Imunisasi. Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Kesehatan: Jakarta Selatan.
Mukhoirotin & Slamet P. 2015. Jurnal Edu Healty Vol 5 ,No.1, ISSN 2087-3271.
Fakultas Ilmu Kesehatan dan Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum: Jombang.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-wahyuhiday-6038-2-
babii.pdf