Laporan Manajemen Kep. Kel. 1
Laporan Manajemen Kep. Kel. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN LITERATUR
c. Jenis Perencanaan
- Perencanaan Strategi
Perencanaan strategis merupakan suatu proses
berkesinambungan, proses yang sistematis dalam pembuatan dan
pengambilan keputusan masa kini dengan kemungkinan pengetahuan
yang paling besar dari efek-efek perencanaan pada masa depan,
mengorganisasikan upaya-upaya yang perlu untuk melaksanakan
keputusan ini terhadap hasil yang diharapkan melalui mekanisme
umpan balik yang dapat dipercaya. Perencanaan strategis dalam
keperawatan bertujuan untuk memperbaiki alokasi sumber-sumber
yang langka, termasuk uang dan waktu, dan untuk mengatur pekerjaan
divisi keperawatan.
- Perencanaan Operasional
Perencanaan operasional menguraikan aktivitas dan prosedur
yang akan digunakan, serta menyusun jadwal waktu pencapaian
tujuan, menentukan siapa orang-orang yang bertanggung jawab untuk
setiap aktivitas dan prosedur. Menggambarkan cara menyiapkan
orang-orang untuk bekerja dan juga standard untuk mengevaluasi
perawatan pasien.
Di dalam perencanaan operasional terdiri dari dua bagian yaitu
rencana tetap dan rencana sekali pakai. Rencana tetap adalah rencana
yang sudah ada dan menjadi pedoman di dalam kegiatan setiap hari,
8
d. Manfaat Perencanaan
- Membantu proses manajemen dalam menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan.
- Memberikan cara pemberian perintah yang tepat untuk pelaksanaan
- Memudahkan kordinasi
- Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran
operasional secara jelas
- Membantu penempatan tanggungjawab lebih tepat
- Membuat tujuan lebih khusus, lebih rinci dan lebih mudah dipahami
- Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
- Menghemat waktu dan dana
e. Keuntungan Perencanaan
- Mengurangi atau menghilangkan jenis pekerjaan yang tidak produktif.
- Dapat dipakai sebagai alat pengukur hasil kegiatan yang dicapai
- Memberikan suatu landasan pokok fungsi manajemen lainnya
terutama fungsi keperawatan
- Memodifikasi gaya manajemen
- Fleksibilitas dalam pengambilan keputusan
f. Kelemahan Perencanaan
- Perencanaan mempunyai keterbatasan dalam hal ketepatan informasi
dan fakta-fakta tentang masa yang akan datang
- Perencanaan memerlukan biaya yang cukup banyak
- Perencanaan mempunyai hambatan psikologis
- Perencanaan menghambat timbulnya inisiatif
- Perencanaan menyebabkan terhambatnya tindakan yang perlu diambil
9
2.2.2Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan,
menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, penetapan tugas-
tugas dan wewenang seseorang, pendelegasian wewenang dalam rangka
mencapai tujuan. Fungsi pengorganisasian merupakan alat untuk
memadukan semua kegiatan yang beraspek personil, finansial, material dan
tata cara dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Muninjaya,
2004).
Berdasarkan penjelasan tersebut, organisasi dapat dipandang sebagai
rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi
segenap kegiatan usaha kerjasama dengan jalan membagi dan
mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan serta
menyusun jalinan hubungan kerja di antara para pekerjanya.
a. Manfaat Pengorganisasian
Melalui fungsi pengorganisasian akan dapat diketahui :
- Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok.
- Hubungan organisatoris antara orang-orang di dalam organisasi
tersebut melalui kegiatan yang dilakukannya.
- Pendelegasian wewenang.
- Pemanfaatan staff dan fasilitas fisik.
b. Langkah-langkah Pengorganisasian
- Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tugas ini sudah tertuang
dalam fungsi perencanaan.
- Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan pokok untuk
mencapai tujuan.
- Menggolongkan kegiatan pokok kedalam satuan-satuan kegiatan yang
praktis.
- Menetapkan berbagai kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf
dan menyediakan fasilitas yang diperlukan.
- Penugasan personil yang tepat dalam melaksanakan tugas.
- Mendelegasikan wewenang.
10
2.2.3Staffing (Kepegawaian)
Staffing merupakan metodologi pengaturan staff, proses yang teratur,
sistematis berdasarkan rasional yang diterapkan untuk menentukan jumlah
personil suatu organisasi yang dibutuhkan dalam situasi tertentu (Swanburg,
2000). Proses pengaturan staff bersifat kompleks. Komponen pengaturan
staff adalah sistem kontrol termasuk studi pengaturan staff, penguasaan
rencana pengaturan staff, rencana penjadwalan, dan Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan (SIMK). SIMK meliputi lima elemen yaitu
kualitas perawatan pasien, karakteristik dan kebutuhan perawatan pasien,
perkiraan suplai tenaga perawat yang diperlukan, logistik dari pola program
pengaturan staf dan kontrolnya, evaluasi kualitas perawatan yang diberikan.
Dasar perencanaan untuk pengaturan staff pada suatu unit
keperawatan mencakup personil keperawatan yang bermutu harus tersedia
dalam jumlah yang mencukupi dan adekuat, memberikan pelayanan pada
semua pasien selama 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, 52 minggu
dalam setahun. Setiap rencana pengaturan staff harus disesuaikan dengan
kebutuhan rumah sakit dan tidak dapat hanya dicapai dengan rasio atau
rumusan tenaga/pasien yang sederhana. Jumlah dan jenis staff keperawatan
yang diperlukan dipengaruhi oleh derajat dimana departemen lain
memberikan pelayanan pendukung, juga dipengaruhi oleh jumlah dan
komposisi staff medis dan pelayanan medis yang diberikan. Kebutuhan
khusus individu, dokter, waktu dan lamanya ronde, jumlah test, obat-obatan
dan pengobatan, jumlah dan jenis pembedahan akan mempengaruhi kualitas
dan kuantitas personel perawat yang diperlukan dan mempengaruhi
penempatan mereka.
Pengaturan staff kemudian juga dipengaruhi oleh organisasi divisi
keperawatan. Rencana harus ditinjau ulang dan diperbaharui untuk
mengatur departemen beroperasi secara efisien dan ekonomis dengan
pernyataan misi, filosofi dan objektif tertulis, struktur organisasi, fungsi dan
tanggung jawab, kebijakan dan prosedur tertulis, pengembangan program
staff efektif, dan evaluasi periodik terencana.
11
2.2.4Directing (Pengarahan)
Pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang
ditimbulkan oleh adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan untuk
dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan
perusahaan yang nyata.
Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam keberhasilan
manajemen. Menurut Stogdill dalam Swanburg (2000), kepemimpinan
adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok terorganisasi
dalam upaya menyusun dan mencapai tujuan. Gardner dalam Swanburg
(2000), menyatakan bahwa kepemimpinan sebagai suatu proses persuasi dan
memberi contoh sehingga individu (pimpinan kelompok) membujuk
kelompoknya untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan usulan
pimpinan atau usulan bersama.
Seorang manajer yang ingin kepemimpinannya lebih efektif harus
mampu untuk memotivasi diri sendiri untuk bekerja dan banyak membaca,
memiliki kepekaan yang tinggi terhadap permasalahan organisasi, dan
12
2.2.5Controlling (Pengawasan)
Fungsi pengawasan atau pengendalian (controlling) merupakan fungsi
yang terakhir dari proses manajemen, yang memiliki kaitan yang erat
dengan fungsi yang lainnya.
13
Kepala Ruangan
Pasien/klien
25
keperawatan jika ketua tim tidak dapat menjalin hubungan yang lebih baik
dengan pasien, keterbatasan tenaga dan keahlian dapat menyebabkan
kebutuhan pasien tidak terpenuhi.
Kepala Ruangan
Perawat Primer
Pasien / Klien
Kepala Ruangan
Kepala Ruang
PA PA PA PA
PA PA PA PA
PA PA PA PA
Manfaat JCIA
1. Meningkatkan kepercayaan public
2. Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan efisien kepuasan karyawan
3. Bernegosiasi dengan sumber sumber pembayaran
4. Memperhatikan pasien dan keluarganya, menghormati hak-haknya,
melibatkan mereka dalam proses pelayanan
5. Menciptakan budaya yang terbuka
6. Membangun kepemimpinan yang kolaboratif
Persyaratan umum
1. Izin operasi
2. Ingin meningkatkan kualitas pelayanan
3. Mengikuti standar JCI
Standar JCI
1. Patient focus function
a. International patient savety goals
b. Access to care and continuity of care
c. Care of patient
31
d. Assesment of patient
e. Anasthesia and surgical care
f. Patient and family right
g. Patient and family education
h. Madication managemet and use
2. Organitation function
a. Staff Qualification and education
b. Goverments, leadership and direction
c. Fasility management and savety
d. Management of comunication and information
e. Quality improvement and patient savety
f. Prevention and control of infection
Tugas Pokok :
Melaksanaan asuhan keperawatan kepada pasien sesuai dengan standar
profesi serta menggunakan dan memelihara logistic keperawatan secara efisien
dan efektif.
Uraian Tugas :
1. Bersama anggota group melaksanakan Askep sesuai standar
2. Bersama anggota group mengadakan serah terima dengan group.tim (group
petugas ganti) mengawasi : kondisi klien/anggota keluarga, logistic
keperawatan, administrasi rekam medic, pelayanan pemeriksaan penunjang,
kolaborasi program pengobatan.
3. Melanjutkan tugas-tugas yang belum dapat diselesaikan oleh group
sebelumnnya.
4. Merundingkan pembagian tugas dengan anggota groupnya.
5. Menyiapkan perlengkapan untuk pelayanan dan visite dokter.
6. Mendampingi dokter visite, mencatat dan melaksanakan program pengobatan
dokter.
7. Membantu pelaksanaan rujukan
8. Melakukan orientasi terhadap klien/anggota keluarga baru mengenai : tata
tertib ruangan RS, perawat yang bertugas.
9. Menyiapkan orientasi pulang dan memberi penyuluhan kesehatan
10. Memelihara kebersihan ruang rawat dengan : mengatur tugas cleaning service,
mengatur tugas peserta didik, mengatur tata tertib ruangan yang ditunjukkan
kepada semua petugas, peserta didik dan pengunjung ruangan.
11. Membantu karu membimbing peserta didik keperawatan
12. Membantu karu untuk menilai mutu pelayanan askep serta tenaga keperawatan
13. Menulis laporan tim mengenai klien/anggota keluarga dan lingkungan.
33
BAB 3
ANALISIS SITUASIONAL SISTEM MANAJEMEN RUANGAN
TERATAI RSUD BATARA SIANG PANGKEP
Total : 59orang
820
BO R bulan Juni= x 100 %
20 x 30
6 27
BOR bulan Juli= x 100 %
20 x 30
8 70
BOR bulan Agustus= x 100 %
20 x 30
jumlah BOR bulan Juni + BOR bulan Juli + BOR bulan Agustus
BOR =
3
1 36,7+1 04,5+1 45,0
BOR=
3
3 86,2
BOR=
3
42
BOR=128,73
d. Deskripsi Kerja
Setiap organisasi memiliki serangkaian tugas atau kegiatan yang
harus diselesaikan untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian kegiatan
dilakukan untuk memudahkan pembagian tugas kepala ruangan sesuai
dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
Adapun uraian tugas yang dimiliki struktur organisasi Teratai
RSUD Batara Siang Pangkep adalah sebagai berikut :
1) Kepala Ruangan
Kedudukan
Kepala ruangan adalah seorang perawat/bidan profesional
secara teknis fungsional bertanggung jawab kepada kepala bidang
keperawatan melalui perawat/bidan pengawas keperawatan secara
operasional bertanggung jawab kepada kepala instalasi.
Tugas pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan
keperawatan diruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawab
nya
Uraian Tugas
Melaksanakan fungsi perawatan,meliputi:
- Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta lain
sesuai dengan kebutuhan
- Merencanakan jumlah jenis peralatan yang diperlukan sesuai
kebutuhan.
- Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan atau asuhan
keperawatan yang akan di selenggarakan sesuai kebutuhan
pasien.
- Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan meliputi:
- Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
ruang rawat
43
3) CI (clinical instruktur)
Uraian tugas
- Melihat dan membaca laporan pendahuluan peserta didik.
- Melakukakan pre conference dan membahas laporan
pendahuluan.
- Memberikan waktu kepada peserta didik untuk membaca rekam
medis pasien.
- Membimbing peserta didik untuk meningkatkan komunikasi
terapeutik.
- Membimbing peserta didik dalam menerapkan rencana tindakan.
- Melakukan bed side teaching.
- Melakukan ronde keperawatan.
- Mengambil alih tindakan yang dilakukan peserta didik dalam
situasi tertentu.
- Melakukan post conference yang membahas tentang kegiatan
peserta didik dalam melakukan asuhan keperawatan.
- Membimbing peserta didik dalam rangka mengakhiri praktek
disuatu tempat/ruang.
- Mengontrol kehadiran peserta didik dan melaporkan kepada
diklat apabila peserta didik tidak hadir, memberi bimbingan
peserta didik sesuai dengan tingkat pendidikanya dalam hal
melaksanakan asuhan keperawatan dengan penerapan proses
keperawatan, membimbing pembuatan laporan kasus.
- Memberi penilaian terhadap hasil kerja peserta didik sesuai
dengan tempat tugasnya.
48
e. Lingkungan Kerja
Proses asuhan keperawatan dan proses manajerial supaya
terlaksana secara optimal maka ruangan Teratai RSUD Batara Siang
Pangkep dibagi menjadi ruangan1 lantai. Dengan jumlah bed yang
tersedia 20 buah.
Rumah sakit memberikan kesempatan yang seluasnya untuk
mengembangkan dan meningkatkan SDM stafnya yaitu memberikan
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi (DIV kebidanan), dan mengenai pengaturan jadwal dinas
disesuaikan oleh kepala ruangan. Perawat juga diberikan kebebasan
untuk mengikuti pelatihan yang terkait dengan keperawatan yang
diadakan oleh pihak rumah sakit maupun di luar rumah sakit Batara
siang.Perawat/bidan ruangan Terataibelum dan yang pernah mengikuti
pelatihan infeksi nosokomial dan komunikasi keperawatan
Kepala ruangan Teratai juga menggadakan pertemuan harian,
mingguan, dan bulanan.Pada pertemuan harian dilakukan lebih kurang
20 menit sebelum atau sesudah pelaksanaan timbang terima.
Pertemuan mingguan yang dilakukan setiap hari selasa atau
membahas masalah yang terjadi di ruangan selama seminggu,
sedangkan pertemuan bulanan dilakukan tiap tga bulan pada hari sabtu
untuk membahas permasalahan yang terjadi selama sebulan di
ruangan Rafflesia/pavilliun baik yang berhubungan dengan pasien
maupun yang berhubungan ada masalah yang tidak dapat diselesaikan
oleh kepala ruangan maka diserahkan kepada Kapokja dan diteruskan
kepada instalasi.
Kepala ruangan juga melakukan penilaian terhadap kinerja
perawat dengan setiap sebulan sekali, selain itu kepala ruangan juga
memberikan teguran/punishment langsung kepada staf yang
kinerjanya bagus, kepala ruangan juga memberikan pujian/reward
secara langsung dan menjadikan staf tersebut sebagai role model
terhadap staf yang lain.
50
2. METODE
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil pengkajian dan observasi diketahui bahwa
raungan rafflesia/pavilliun tidak memiliki visi,misi,motto dan falsafah
tersendiri dimana visi,misi,motto,falsafah yang diterapkan diruangan
selalu berpedoman pada visi,misi,motto dan falsafah RSUDBatara
Siang Pangkep. Adapun falsafah,visi,misi, danmotto RSUDBatara
Siang Pangkep adalah:
b. Pengorganisasian
Lantai 1
K. 1 K. 2 K. 3 K. 5 K. 7 K. 9
Koridor
Daftar Obat, Jumlah dan Standar yang tersedia di ruangan Teratai RSUD
Batara Siang Pangkep:
No Nama
1 Dextrose 5%
2 Ringer laktat
3 Dextrose 10%
4 NaCl 0,9%
5 D 5% NaCl 0,225%
6 D 5% NaCl 0,45%
7 Dextrose 40%
8 Metronidazole
9 Ketorolac
10 Ceftriaxone
11 Cefodroxil
12 Keterolac
13 Biosanbe
14 Cefixime
15 Nifidepine
16 Furosemide
58
17 Paracetamol
18 Asam mefenamat
19 Ifalmin
20 Anbacim
21 SP 5 cc
22 SP 3 cc
23 SP 10 cc
24 NGT No 18
25 NGT No 16
26 URIN BAG
Daftar Alat Rumah Tangga, Jumlah dan Standar yang tersedia di ruangan
Rafflesia/Pavilliun RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan:
No Nama barang Jumlah Standar Keterangan
1 Kursi roda
2 Lemari obat emergency
3 Meja pasien
59
4 Standar infuse
5 Standar waskom double
6 Waskom mandi
7 Lampu sorot
8 Kunci duplikat
9 Tempat fungsional
10 Troly obat
11 Troly pispot
12 Troly suntik
13 Timbangan BB/TB
14 Dorongan oksigen
15 Tempat sampah pasien
16 Tempat sampah tertutup
4. MONEY
3.3 Analisa SWOT di Ruangan Rafflesia/Pavilliun RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
3.3.1 MAN
Strenght Weakness Opportunity Threatened
Adanya orientasi kepada pegawai baru selama Masih adanya perawat (1orang) Adanya mahasiswa yang Adanya tuntutan
3 bulan. yang memiliki tingkat sedang praktek belajar di masyarakat yang
Adanyaorientasikepadapegawaibaruselama 3 pendidikan SPK. RSUD Batara Siang tinggi untuk
bulan. Berdasarkan wawancara tanggal Pangkep mendapatkan
Jumlahtenagaperawat/bidan di 28 September 2020 dengan salah pelayanan yang
RSUD Batara Siang
RuanganTerataiberjumlah 59 orang satu perawat di Ruangan Teratai, lebih
PangkepMerupakan
Dari menyatakan belum adanya professional.
Rumah Sakit Tipe B dan
hasilobservasidiperolehbahwaasuhankeperawa pelatihan khusus dalam bidang
menjadi RS rujukan .
tan yang diberikan oleh pencegahan RJP.
perawatsudahsesuaidengan SOP. Berdasarkan hasil observasi
Adanyapelatihan yang didapatkan ketidaksesuaian
telahdilakukankepadaperawatyaituInfeksiNoso pembagian kerja sesuai dengan
komial. latar belakang pendidikan.
Perawat diRuangan Teratai Berdasarkan observasi masih
diberikankesempatanuntukmelanjutkanpendidi adanya perawat yang tidak
kan. memakai atribut lengkap seperti
62
3.3.2 METODE
Strength Weakness Oppurtun Threat
ity
MemilikiVisi, Misi, Teratai, Motto RSUD Sudahterdapat format pengkajiansistem checklist di RSUD Adan
.Batara Siang pangkep yang berlaku di Ruangan RuanganTeratai namun belum disosialisasikan. Batara ya
Teratai Discharge planning untuk pendidikankesehatanbelum Siang tuntut
Kepalaruanganmelakukan supervise terdokumentasi secara optimal. Pangke an
terhadappegawai dan logistic di RuanganTeratai Format p akan
Kepalaruangantelahmelakukanfungsinyasesuaide checklistintervensisudahadanamunbelumdisosialisasikan. merupa pelay
nganperan padafungsipengendalian dan evaluasi. Metodepenugasanperawatadalahmetode perawatan primer kan anan
Hal inidilihatdariadanyaoperan pre dan post tetapiperawatbelummelaksanakantugasnyasecara optimal salah keper
conference Supervisiterhadappendokumentasianasuhankeperawatanbelu satu awata
RuanganTeratai mdilakukan optimal Rumah n
memberikanpelayanankepadapasienUmum dan BerdasarkanhasilwawancaradenganpegawaiRuanganTeratai Sakit yang
BPJS. yang digunakan di Ruangan Teratai adalahmetode primer, pemeri lebih
3.3.3 MATERIAL
Strength Weakness Opportunity Threatened
Ruangan Teratai Terdapa RSUD Batara Adanya
telahmemberikanfasilitasgelangtangansebagaiidentitaspasiensebagaipenggantipapannam t Siang persaing
aidentitaspasien. beberap Pangkepmeru an mutu
. a lemari pakan rumah pelayana
Telah terdapat petunjuk teknik cuci tangan yang benar yang diletakkan di dekat tempat pasien sakit tipe B n antar
desinfektan untuk cuci tangan di Ruangan Teratai yang dapat dimanfaatkan oleh semua yang yang Rumah
65
pihak baik perawat, mahasiswa, pasien maupun keluarga pasien. terlihat memungkink Sakit
Telah tersedia tempat sampah yang berbeda untuk jenis sampah medis, domestik dan kurang an untuk yang
alat- alat tajam. rapi. memperoleh secara
Ruangan Terataisudah menggunakan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) yaitu sistem Belum fasilitas yang langsung
komputerisasi dalam pemasukan data. tersedia lengkap maupun
Ruangan Terataitelah menggunakan Pneumatic Tube untuk LBP (Lembar Bukti nya sehingga tidak
Permintaan), sampel darah dan penerimaan hasil dari patologik klinik. kotak ruang langsung
saran memiliki mempen
yang kesempatan garuhi
dapat yang besar aspek
dimanfa untuk pelayana
atkan melengkapi n
sebagai fasilitas kesehata
masuka kesehatan n.
n bagi yang belum
ruangan tersedia.
yang
bisa
diisi
66
oleh
semua
pihak
guna
mening
katkan
mutu
pelayan
an di
Ruanga
n
Teratai.
Tidak
terdapat
label
nama
alat
medis
dan
67
obat
medis
di
lemari
alat dan
lemari
obat.
3.3.4 MONEY
Strenght Weakness Opportunity Threatened
kesejahteraan pegawai
berupa uang makan dan
jasa pelayanan tiap
bulan.
RSUD Batara Siang
Pangkepmemberikan
tunjangan secara umum
kepada pegawai berupa
tunjangan suami, anak
dan fungsional.
Bagi tenaga honor
adanya pemberian
asuransi kesehatan (In
Health) dan jasa
pelayanan yang berlaku
di RSUD Batara Siang
Pangkep
Adanya izin/tugas
belajar dari
70
pimpinan/direktur.
Sistem pembayaran
sudah bisa melalui ATM
banking dan centralisasi
sehingga mempermudah
pembayaran di RSUD
Batara Siang Pangkep
Penerimaan gaji bulanan
pegawai Ruangan
Terataidilakukan
langsung kebagian
keuangan RSUD Batara
Siang Pangkep
71
3.4.1 Man
optimal
secara optimal
dilakukan optimal
3.4.3 Material
masukan bagi ruangan yang diisi oleh semua pihak guna meningkatkan
Tidak terdapat label nama alat medis dan obat medis di lemari alat dan
lemari obat.
72
3.5 Planning Of Action Management Kep Profesi Ners STIKes Graha Edukasi Makassar di Ruangan Teratai
tersebut
kepada
perawat
ruangan
dan
melakukan
role play
penggunaan
format
pengkajian
Pendokumentasianasuhankeperawatanpasienbelumsesuaidenganstandarasuhan tersebut
keperawatanterdapat di ruangan Teratai dengan
pasien di
ruang
kelolaan
Teratai.
Material
Melakukan
Terdapat beberapa lemari pasien yang terlihat kurang rapi.
perencanaa
n
74
pembuatan
media
pendidikan
kesehatan
sesuai
dengan
kasus
terbanyak
yang
ditemukan
di
ruanganTer
atai,
kemudian
membuat
media yang
dapat
digunakan
untuk
75
melakukan
pendidikan
kesehatan
dimana
media
tersebut
dapat
digunakan
oleh semua
profesi
kesehatan
baik
perawat/bid
an, dokter
maupun
mahasiswa
yang sedang
praktek
belajar di
76
ruangTerata
i,
mensosialis
asikan
kepada
perawat
ruangan
mengenai
manfaat dan
kegunaan
dari media
penddidikan
kesehatan
yang telah
disediakan
oleh
kelompok
setelah itu
memberika
77
n
pendidikan
kesehatan
(penyuluha
n) kepada
pasien dan
keluarga
pasien
Mengobser
vasi
kelengkapa
n status
keperawata
n di setiap
status klien,
kemudian
merapikan
dan
melengkapi
78
status
keperawata
n yang
belum
lengkap
Melakukan
penataan
ruangan
dengan
membersih
kan lemari
serta
mengalasi
bagian atas
lemari
pasien
dengan
79
menggunak
an taplak
plastic.
80
BAB 4
PEMBAHASAN
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pelaksanan kegiatan praktek manajemen di Ruangan Teratai RSUD
Batara Siang Pangkep dimulai pada tanggal 28 s/d 30September 2020.
Kelompok melakukan pengkajian selama 3 hari dari tanggal 28 s/d 30
September 2020kemudian data diolah/analisa dan merumuskan masalah
dimana kelompok menemukan beberapa masalah yang perlu diintervensi. Dari
masalah – masalah tersebut kelompok sudah melakukan intervensi yaitu :
1. Mempelajari format pengkajian sistemchecklist yang sudah terdapat di
ruang Teratai, kemudian melakukan sosialisasi format pengkajian tersebut
kepada perawat ruangan dan melakukan role play penggunaan format
pengkajian tersebut dengan pasien di ruang kelolaan Teratai.
2. Melakukan perencanaan pembuatan media pendidikan kesehatan sesuai
dengan kasus terbanyak yang ditemukan di ruangan Terataikemudian
membuat media yang dapat digunakan untuk melakukan pendidikan
kesehatan dimana media tersebut dapat digunakan oleh semua profesi
kesehatan baik perawat, dokter maupun mahasiswa yang sedang praktek
belajar di Ruang Teratai, mensosialisasikan kepada perawat/bidan ruangan
mengenai manfaat dan kegunaan dari media penddidikan kesehatan yang
telah disediakan oleh kelompok setelah itu memberikan pendidikan
kesehatan (penyuluhan) kepada pasien dan keluarga pasien.
3. Melakukanpenataan ruangandengan membersihkanlemari serta mengalasi
bagian atas lemari pasien dengan menggunakan taplak plastik.
Beberapa masalah lain yang ditemukan kelompok di ruangan Teratai
RSUD Batara Siang Pangkep , tidak dapat diintervensi karena keterbatasan
kemampuan kelompok dalam mengatasi masalah tersebut, seperti perekrutan
tenaga perawat dan peningkatan SDM untuk runagan Teratai, pengadaan
87
beberapa bahan logistik fisik dan material yang dibutuhkan beberapa ruangan
Terataiyang disesuaikan dengan standart Depkes, dan lain – lain.
5.2 Saran
1. Pihak Rumah Sakit
Menindak lanjuti rekomendasi untuk kelengkapan bahan logistik fisik
dan material yang dibutuhkan beberapa ruangan Teratai RSUD Batara
Siang Pangkep .
2. Pihak perawat ruangan
a. Perawat/bidanTeratai melaksanakan pendokumentasian dengan baik
dan benar demi terpenuhinya kebutuhan pasien
b. Sebaiknya Teratai tetap menjalankan metode primer supaya kebutuhan
pasien terpenuhi serta menjalankan peran sesuai dengan pembagian
tugas dan tanggungjawab yang menjadi standarisasi metodeprimer.
c. Perawa/bidant dapat mengadakan penyuluhan kesehatan secara berkala
dengan memanfaatkan leaflet pendidikan kesehatan yang telah
disediakan oleh kelompok untuk ruangan Teratai.
d. Diharapkan adanya penambahan alat logistik untuk mempermudah
kerja perawat di Teratai RSUD Batara Siang Pangkep .
e. Mengusulkan kepada pimpinan RSUD Batara Siang Pangkep melalui
Kapokja untuk membuat sanksi yang tegas terhadap perawat yang tidak
disiplin dalam bekerja dan memberikan penghargaan kepada perawat
yang berdedikasi tinggi dalam bekerja.
f. Menjalankan format pengkajian checklist untuk memudahkan perawat
mengisi pendokumentasian Asuhan keperawatan.
g. Pendokumentasian asuhan keperawatan sebaiknya dilanjutkan dengan
SAK sebagai standart pendokumentasian Askep
h. Mengaktifkan mahasiswa yang dinas di ruangan Teratai untuk
melengkapi Asuhan keperawatan.
i. Mengadakan pendidikan kesehatan secara rutin dan terjadwal terhadap
klien dan anggota keluarga dalam rangka mengoptimalkan mutu asuhan
keperawatan yang di berikan.
88
DAFTAR PUSTAKA
Swansburg, R.C. (1995). Nursing Staff Development. Jones and Bartlett Publisher,
Toronto