Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM POKASI PKBM Syifaush Shudur

Penanaman Cabe Rawit dengan Sitem Tabulapot

A. Pendahuluan
Pendidikan keterampilan atau yang disebut pula sebagai pendidikan vokasi, saat
ini diyakini mampu menjadi solusi dalam mengurangi angka pengangguran. Hal
itu disebabkan karena konsep pendidikannya lebih mengandalkan skill atau
keterampilan dan bertujuan melahirkan sumber daya manusia yang
berpengetahuan, terampil, memiliki disiplin tinggi, dan berjiwa kewirausahaan.
 
Boleh juga dikatakan, pendidikan vokasi yang diajarkan kepada siswa di sekolah
formal (juga warga belajar di satuan pendidikan nonformal), merupakan upaya
meningkatkan wawasan kewirausahaan dan jiwa kemandirian dalam rangka
meningkatkan daya saing calon tenaga kerja Indonesia sehingga memiliki
peluang kerja yang lebih luas, termasuk ke luar negeri sebagai TKI profesional.

Pertanyaannya kemudian, mengapa vokasi menjadi penting untuk diajarkan juga


di satuan pendidikan nonformal? Paling tidak pengetahuan vokasi ini akan
membekali warga belajar tentang kewirausahaan, serta wawasan hidup
bermasyarakat, yang dapat mendorong munculnya kreativitas mengembangkan
potensi diri untuk memanfaatkan sumber daya lokal yang ada sehingga bisa
menjadi sebuah peluang usaha yang menguntungkan. Ini menjadi tugas
pengelola PKBM.

Apalagi, warga belajar pendidikan kesetaraan itu mayoritas ingin cepat bekerja.
Keikutsertaannya dalam ‘belajar paketan’ bukan dalam rangka melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga pemberian bekal pendidikan
vokasi itu sangatlah bermanfaat sekali bagi mereka. Paling tidak, jika mereka
gagal melamar pekerjaan, masih memiliki harapan untuk berwirausaha secara
mandiri.

Sungguh, menghadapi karut marutnya masalah ketenaga kerjaan, diharapkan


Pendidikan Vokasi ini bisa menghasilkan kualitas SDM yang mampu
mengoptimalkan kekayaan Negara ini sehingga bisa membuka lapangan kerja
baru.  Pembekalan pendidikan vokasi (dan kecakapan sosial) diharapkan mampu
memberikan kompetensi yang memang dibutuhkan anak didik dalam kehidupan
di masyarakat dan dunia kerja.

Untuk itulah pendidik harus memperbanyak praktek untuk mengembangkan


potensi dan kompetensi peserta didik,  menciptakan kondisi yang
memungkinkan peserta didik lebih kreatif dan mengajak diskusi interaktif terkait
dengan masalah ketenaga kerjaan dan penciptaan peluang kerja, tanpa
mengganggu kegiatan belajar mengajar yang telah terprogram sesuai kurikulum.

Artinya, sekolah kini wajib menciptakan suasana lingkungan yang nyaman dan
menyenangkan sehingga memudahkan dalam melaksanakan pembiasaan kepada
peserta didik yang bertujuan menggali kreativitas, daya inovasi, cerdas, terampil
serta memperkuat pendidikan karakter untuk menumbuhkan budi pekerti luhur
dari masing-masing siswa. Ini penting, sebagai upaya menyesuaikan diri dengan
perubahan jaman.

Semua ini dilakukan dalam rangka mendukung pelaksanaan pendidikan vokasi


dengan berbagai versi sesuai masing-masing sekolah, baik sekolah formal
maupun nonformal. Dengan kata lain, ke depan, diharapkan pendidikan vokasi
yang dipelajari disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga bisa
menjadi solusi mengatasi persoalan ketenaga kerjaan,

Hal ini sejalan dengan harapan Presiden Jokowi bahwa persoalan pendidikan
yang terkait dengan pemerataan dan ketenaga kerjaan dengan mengoptimalkan
fungsi pendidikan vokasi pada pendidikan formal maupun pendidikan
nonformal, dan mendekatkan dunia pendidikan dengan dunia wirausaha.
Semoga para pengelola PKBM yang menyelenggarakan pendidikan kesetaraan
semakin intens mengajak dialog tentang masalah lapangan kerja serta
membekali warga belajar dengan pendidikan vokasi sebagai bekal setelah
menuntaskan pendidikan kesetaraan.

Sebagai bentuk implementasi PKBM Syifaush Shudur, pada tahun ajaran 2020
akan menyelenggarakan pendidikan pokasi dalam bentuk Penanaman Bumbu
dalam Pot (TABULAPOT).
B. Biaya yang diperlukan
Perencanaan Biaya dibuat berdasarkan jumlah siswa dan target sasaran. PKBM
Syifaush Shudur, merencanakan membuat program pendidikan pokasi untuk 100
orang siswa, sehingga demikian biaya yang direncanakan sebagai berikut:

No Uraian Kegiatan Volume Biaya Rp. Jumlah


.
1. Pembelian Polibag 2.000 Lembar 800 1.600.000
2. Pembelian Media Tanam 2.000 Kg 200 400.000
3. Pembelian Bibit Cabe rawit 2.000 Bt 300 600.000
4. Biaya Transportasi 1 LS 400.000 400.000
Jumlah 0

C. Waktu Pelaksanaan Program

Program Pendidikan Pokasi akan dilaksanakan pada awal tahun Ajaran, berlanjut
sampai selesainya program sebagaimana dimaksud.

D. Cara Penanaman Caberawit


Jenis cabe yang di tanam oleh petani indonesia pun beragama. Seperti cabai
rawit, cabai keriting, cabai merah, cabai ungu, cabai hijau dan sebagainya. Tiap
jenis cabai yang di tanam pun tentunya memerlukan biaya yang berbeda-beda
dan juga perawatan yang sedikit berbeda. Untuk menanam tanaman cabai juga
ternyata di butuhkan biaya produksi yang cukup besar. Oleh sebab itu sebelum
menanam cabai alangkah baiknya untuk memahami secara teknis bagaimana
cara menanam cabai dari segi teknis maupun teori. Hasil panen cabai yang
mendapat banyak keuntungan kadang sangat sulit di capai ketika pengetahuan
tentang cara menanam cabai dengan benar belum di kuasi betul.  Tenang saja
disini kami akan berbagi cara merawat tanaman cabai di usia 1 hingga 4 bulan.
Anda cukup mengikuti step by step yang ada di artikel ini. Sebelum masuk ke
step cara meerawat tanaman cabai yang benar. Alngkah baiknya membahas
tentang hal-hal yang berpengaruh dalam masa penanaman cabe. Berikut
beberapa tahapan yang sangat penting anda ketahui dalam menanam cabe:
 Penyiraman
 Pendangiran
 Pemupukan berkala
 Penyuluhan dan pengendalian hama
tahapan pokok dalam budidaya tanaman cabe yang harus anda ketahui.
Tahapan-tahapan tersebut lah faktor yang sangat mempengaruhi panen pada
tanaman cabai. Dalam menanam cabe mebutuhkan waktu 3 hingga 4 bulan
untuk dapat di panen. Jika anda ingin memulai menanam cabai tentulah di
butuhkan persiapan yang matang. Agar kedepanya tidak salah dalam
berbudidaya dan jeli dalam menyikapi trial and eror dalam masa penanaman.
Berikut cara merawat tanaman cabai dengan benar agar dapat panen yang
melimpah ruah mulai dari usia 0 hingga 4 bulan.

Cara Merawat Tanaman Cabai dengan Benar 1. Cara Merawat Tanaman Cabe di
Usia 0 Haring Hingga 1 Bulan

Pada masa cabai berumur sebelum 1 bulan. Anda harus fokus pada pemberian
pupuk kandang seperti kotoran sapi yang telah di keringkan pada tanaman cabai.
Selain itu pupuk kandang dari kotoran ayam pun ternyata baik bagi tanaman
cabe. Karena mengandung unsur phospor dan nitrogen yang sangat baik
perkembangan dan pertumbuhan organ tanaman.

Perkembangan Cabe di Usia


1. Di saat tanaman cabai umur 0 hingga 7 hari biasanya telah memasuki
semai bibit
2. Setelah itu ketika cabai berumur 7 hingga 20 hari merupakan masa
perpindahan pembesaran bibit yang masih berada di dalam pot polybag.
3. Hingga akhirnya di usia 21 hingga 30 hari, pada masa itu waktu yang
paling cocok di lakukan pemupukan dengan kotoran sapi ataupun ayam.

Perawatan lainya ang juga penting ketika cabai di usia kurang dari satu bulan
adalah penyulaman. Penyulaman adalah pembuangan rumput atau gulma yang
mengganggu pertumbuhan tanaman cabe. Mengingat di usia cabe yang kurang
dari satu bulan sangat rentan sekali dengan kematian bibit yang di sebabkan oleh
hal tersebut.

2. Perawatan Cabe di Usia 1 Sampai 2 Bualan


Pada masa usia tanaman cabe memasuki usia 1 – 2 bualan sebaiknya agar di beri
pupuk phonska cair. Pembuatan pupuk phoska cair sebagai berikut :
 Siapkan beberapa pupuk organik seperti pupuk SP 1 kg, pupuk KCL 1 Kg
dan juga pupuk phonska 2 Kg
 Selanjutnya siapkan beberapa ember dan air bersih
 Lalu tuangkan 8 liter air kedalam ember dan campurkan ketiga pupuk
yang sudah di siapkan tadi
 Aduk hingga rata
 Pupuk phonska cair siap di gunakan

3. Perawatan cabai di Usia 2 Hingga 3 Bulan


Apabila cabe sudah memasuki usi 2 – 3 bulan. Pada fase tersebut tanaman cabai
sudah mulai berbunga. Dan juga berbuah banyak dengan syarat perawatan yang
benar dan bagus. Namun anda harus tetap mengontrol tanaman cabe tersebut
jangan sampai terkena hama penyakit, tumbuh kerdil dan juga batangnya kurus.

4. Perawatan Cabe di Usia 3 Hingga 4 Bulan


Ketika tanaman cabe mulai memasuki usia 3 – 4 bulan anda perlu melakukan
kontrol secara periodik. Untuk menjaga kelembapan tanah, anda juga perlu
melakukan penyiraman untuk mengantisipasi kekeringan pada tanah. Dengan
terjaganya kelembapan tanah bertujuan untuk memudahkan pelarutan nutrisi
pada tanah oleh akar tanaman dengan mudah. Nah pada usia ini juga tanaman
cabai sudah siap di panen. Untuk cara pemanenanya cuga ada cara tertentu yaitu
dengan cara bertahap dari waktu e waktu. Pada umumnya tanaman cabe dapat
dipanen 11 hingga 15 kali pemetikan.

E. Penutup
Keistimewaan Pendidikan Vokasi
 
Lebih Praktikal
Jika kamu merasa menghadiri kelas kuliah membosankan, tidak suka
mengerjakan tugas dan dinilai dengan cara ujian, mengapa tidak
mempertimbangkan pendidikan vokasi? Pendidikan vokasi benar-benar melatih
keahlian praktikal, sehingga tentu saja lebih banyak praktek daripada teori.
 
Banyak pilihan institusi
Berbeda dengan pendidikan gelar sarjana dan sebagainya, pendidikan vokasi
ditawarkan lebih banyak institusi, baik itu universitas, kolese, politeknik, pusat
pelatihan ataupun institusi-institusi lainnya yang berspesialisasi
menyelenggarakan program pendidikan vokasi.
 
Beragam pilihan program
Pendidikan vokasi cocok bagi mereka yang sudah jelas dan yakin dengan apa
yang ingin mereka kejar sebagai karir masa depan. Banyak sekali bidang yang
tersedia mulai dari pariwisata dan perhotelan, manajemen retail, pengembangan
software, desain interior, teknik otomotif, penata rambut hingga kuliner.
Pendidikan vokasi menekankan keahlian praktikal yang dibutuhkan untuk terjun
langsung ke industri serta membahas topik yang lebih spesifik, jika
dibandingkan dengan perkuliahan di universitas yang membahas topik yang
lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai