A. Pendahuluan
Pendidikan keterampilan atau yang disebut pula sebagai pendidikan vokasi, saat
ini diyakini mampu menjadi solusi dalam mengurangi angka pengangguran. Hal
itu disebabkan karena konsep pendidikannya lebih mengandalkan skill atau
keterampilan dan bertujuan melahirkan sumber daya manusia yang
berpengetahuan, terampil, memiliki disiplin tinggi, dan berjiwa kewirausahaan.
Boleh juga dikatakan, pendidikan vokasi yang diajarkan kepada siswa di sekolah
formal (juga warga belajar di satuan pendidikan nonformal), merupakan upaya
meningkatkan wawasan kewirausahaan dan jiwa kemandirian dalam rangka
meningkatkan daya saing calon tenaga kerja Indonesia sehingga memiliki
peluang kerja yang lebih luas, termasuk ke luar negeri sebagai TKI profesional.
Apalagi, warga belajar pendidikan kesetaraan itu mayoritas ingin cepat bekerja.
Keikutsertaannya dalam ‘belajar paketan’ bukan dalam rangka melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga pemberian bekal pendidikan
vokasi itu sangatlah bermanfaat sekali bagi mereka. Paling tidak, jika mereka
gagal melamar pekerjaan, masih memiliki harapan untuk berwirausaha secara
mandiri.
Artinya, sekolah kini wajib menciptakan suasana lingkungan yang nyaman dan
menyenangkan sehingga memudahkan dalam melaksanakan pembiasaan kepada
peserta didik yang bertujuan menggali kreativitas, daya inovasi, cerdas, terampil
serta memperkuat pendidikan karakter untuk menumbuhkan budi pekerti luhur
dari masing-masing siswa. Ini penting, sebagai upaya menyesuaikan diri dengan
perubahan jaman.
Hal ini sejalan dengan harapan Presiden Jokowi bahwa persoalan pendidikan
yang terkait dengan pemerataan dan ketenaga kerjaan dengan mengoptimalkan
fungsi pendidikan vokasi pada pendidikan formal maupun pendidikan
nonformal, dan mendekatkan dunia pendidikan dengan dunia wirausaha.
Semoga para pengelola PKBM yang menyelenggarakan pendidikan kesetaraan
semakin intens mengajak dialog tentang masalah lapangan kerja serta
membekali warga belajar dengan pendidikan vokasi sebagai bekal setelah
menuntaskan pendidikan kesetaraan.
Sebagai bentuk implementasi PKBM Syifaush Shudur, pada tahun ajaran 2020
akan menyelenggarakan pendidikan pokasi dalam bentuk Penanaman Bumbu
dalam Pot (TABULAPOT).
B. Biaya yang diperlukan
Perencanaan Biaya dibuat berdasarkan jumlah siswa dan target sasaran. PKBM
Syifaush Shudur, merencanakan membuat program pendidikan pokasi untuk 100
orang siswa, sehingga demikian biaya yang direncanakan sebagai berikut:
Program Pendidikan Pokasi akan dilaksanakan pada awal tahun Ajaran, berlanjut
sampai selesainya program sebagaimana dimaksud.
Cara Merawat Tanaman Cabai dengan Benar 1. Cara Merawat Tanaman Cabe di
Usia 0 Haring Hingga 1 Bulan
Pada masa cabai berumur sebelum 1 bulan. Anda harus fokus pada pemberian
pupuk kandang seperti kotoran sapi yang telah di keringkan pada tanaman cabai.
Selain itu pupuk kandang dari kotoran ayam pun ternyata baik bagi tanaman
cabe. Karena mengandung unsur phospor dan nitrogen yang sangat baik
perkembangan dan pertumbuhan organ tanaman.
Perawatan lainya ang juga penting ketika cabai di usia kurang dari satu bulan
adalah penyulaman. Penyulaman adalah pembuangan rumput atau gulma yang
mengganggu pertumbuhan tanaman cabe. Mengingat di usia cabe yang kurang
dari satu bulan sangat rentan sekali dengan kematian bibit yang di sebabkan oleh
hal tersebut.
E. Penutup
Keistimewaan Pendidikan Vokasi
Lebih Praktikal
Jika kamu merasa menghadiri kelas kuliah membosankan, tidak suka
mengerjakan tugas dan dinilai dengan cara ujian, mengapa tidak
mempertimbangkan pendidikan vokasi? Pendidikan vokasi benar-benar melatih
keahlian praktikal, sehingga tentu saja lebih banyak praktek daripada teori.
Banyak pilihan institusi
Berbeda dengan pendidikan gelar sarjana dan sebagainya, pendidikan vokasi
ditawarkan lebih banyak institusi, baik itu universitas, kolese, politeknik, pusat
pelatihan ataupun institusi-institusi lainnya yang berspesialisasi
menyelenggarakan program pendidikan vokasi.
Beragam pilihan program
Pendidikan vokasi cocok bagi mereka yang sudah jelas dan yakin dengan apa
yang ingin mereka kejar sebagai karir masa depan. Banyak sekali bidang yang
tersedia mulai dari pariwisata dan perhotelan, manajemen retail, pengembangan
software, desain interior, teknik otomotif, penata rambut hingga kuliner.
Pendidikan vokasi menekankan keahlian praktikal yang dibutuhkan untuk terjun
langsung ke industri serta membahas topik yang lebih spesifik, jika
dibandingkan dengan perkuliahan di universitas yang membahas topik yang
lebih luas.