Dari Tabel / Gambar-4 dapat dilihat bahwa polimorfisme CYP1A2 – 3860G> Mutasi titik
dengan genotipe alel mutan A (GA + AA) pada orang Korea memiliki CL teofilin lebih tinggi
daripada tipe GG .
Obase et al., (2003), menemukan bahwa ada peningkatan yang signifikan dalam pembersihan
teofilin pada orang dengan alel mutan A berbeda dengan wild type (29,11 ± 0,91mL / kg /
jam vs. 26,12 ± 0,80 mL / kg / jam, p = 0,014). Metabolisme teofilin lebih rendah di antara
penderita asma dengan alel A pada -3860G> A
Sedangkan penelitian oleh Yim menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pembersihan
teofilin dalam enam SNP di CYP1A2 (p> 0,05) termasuk -3598G> T . Polimorfisme
CYP1A2 (alel T pada -2467 del T dan alel C pada -163 C> A) meningkatkan risiko penyakit
paru obstruktif kronik.
Chen et al., (2005) melakukan penelitian pada orang Tionghoa dan menemukan bahwa
polimorfisme G-3113A (CYP1A2 * 1F) berhubungan dengan penurunan aktivitas CYP1A2,
sedangkan alel * 1F (CYP1A2 * 1F (- 163C> A) alel) peningkatan aktivitas enzim yang
mengakibatkan peningkatan metabolisme teofilin . Aktivitas yang lebih tinggi secara
signifikan diamati pada varian CYP1A2 * 1C, CYP1A2 * 1K, CYP1A2 * 3, CYP1A2 * 4,
CYP1A2 * 6, CYP1A2 * 7, CYP1A2 * 8, CYP1A2 * 11, CYP1A2 * 15, dan CYP1A2 * 16
[29 -33].
Yoon et al., (2006) menemukan bahwa lima polimorfisme CYP2E1 mempengaruhi rasio
asam 1,3-dimetilurat (DMU) / teofilin pada Orang Korea. Lima SNP adalah −1055 C> T;
−1027 T> C; −807 T> C; −1566 T> A dan −1295 G> C. Mereka mengurangi aktivitas enzim
CYP2E1. Rasio 1,3-DMU / teofilin masing-masing jenis adalah sebagai berikut: genotipe CC
pada 1055 C> T adalah 0,0533 ± 0,0343 (CT = 0,0368 ± 0,0171); TT pada −1027 T> C
adalah 0,0533 ± 0,0343 (TC = 0,0368 ± 0,0171); TT pada −807 T> C adalah 0,0533 ± 0,0343
(TC = 0,0368 ± 0,0171); TT pada −1566 T> A adalah 0,0533 ± 0,0343 (TA = 0,0368 ±
0,0171); GG pada −1295 G> C masing-masing adalah 0,0533 ± 0,0343 (GC = 0,0368 ±
0,0171).
Polimorfisme alel CYP1A2 * 1F (alel CYP1A2 * 1F (-163C> A)) meningkatkan aktivitas
enzim CYP1A2. Lima SNP dari CYP2E1 yaitu −1055 C> T; −1027 T> C; −807 T> C; −1566
T> A dan −1295 G> C menurunkan aktivitas enzim CYP2E1 dan rasio 1,3-DMU / teofilin.
Dari penelitian Lorensia, dkk (2018) CYP1A2 Gene Polymorphism and Theophylline
Level in Asthma pada
6. Penutup
Salah satu pengobatan asma yang sering digunakan masyarakat di Indonesia adalah golongan
metilsantin, yaitu teofilin serta aminofilin (prodrug dari teofilin). Teofilin dimetabolisme di
hati menggunakan enzim sitokrom P450 dan metabolismenya dipengaruhi oleh enzim
CYP1A2. Beberapa studi terdahulu terhadap ras yang berbeda telah menunjukkan bahwa
efek polimorfisme gen CYP1A2 memengaruhi metabolisme teofilin pada pasien asma yang
menggunakan teofilin atau aminofilin sebelumnya sehingga akan memengaruhi kadar teofilin
dalam darah.
Polimorfisme genetik CYP1A2 berkaitan dengan metabolisme teofilin sehingga dapat
memengaruhi kadar obat dalam darah serta berpengaruh terhadap kejadian adverse drug
reaction (ADR) dan outcome klinis terapi asma. Frekuensi polimorfisme CYP1A2 diketahui
bervariasi antar etnis. Diduga populasi Indonesia memiliki frekuensi varian gen CYP1A2*1F
dan CYP1A2*1D yang tinggi.
7. Daftar Pustaka
Drug bank. Theophylline.http://www.drugbank.ca/drugs/DB00277
Lorensia, A., Ikawati, Z., Andayani, T. M., Maranatha, D., & Wahjudi, M. (2019). CYP1A2
Gene Polymorphism and Theophylline Level in Asthma. The Indonesian Biomedical
Journal, 11(1), 63-69.
Queljoe, D. D., Wahjudi, M., Erdiansyah, M., Suryadinata, R. V., & Lorensia, A. (2015).
Studi Pendahuluan Polimorfisme Genetik Gen CYP1A2* 1F pada Pasien Asma dan Nonasma
di Indonesia. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 4(1), 8-16.
SutriSna, E. (2016). The impact of CYP1A2 and CYP2E1 genes polymorphism on
theophylline response. Journal of Clinical and Diagnostic Research: Jcdr, 10(11), FE01.
Uslu, A., Ogus, C., Ozdemir, T., Bilgen, T., Tosun, O., & Keser, I. (2010). The effect of
CYP1A2 gene polymorphisms on Theophylline metabolism and chronic obstructive
pulmonary disease in Turkish patients. Bmb Rep, 43(8), 530-534.
Xiong, S., & Li, L. (2018). The effect of CYP1A2 gene polymorphism on the metabolism of
theophylline. Experimental and therapeutic medicine, 15(1), 109-114.
Wang, L., Hu, Z., Deng, X., Wang, Y., Zhang, Z., & Cheng, Z. N. (2013). Association
between Common CYP 1 A 2 Polymorphisms and Theophylline Metabolism in Non‐smoking
Healthy Volunteers. Basic & clinical pharmacology & toxicology, 112(4), 257-263.
Yim, E. Y., Kang, H. R., Jung, J. W., Sohn, S. W., & Cho, S. H. (2013). CYP1A2
polymorphism and theophylline clearance in Korean non-smoking asthmatics. Asia Pacific
Allergy, 3(4), 231-240.
Yoon, Y., Park, H. D., Park, K. U., Kim, J. Q., Chang, Y. S., & Song, J. (2006). Associations
between CYP2E1 promoter polymorphisms and plasma 1, 3-dimethyluric acid/theophylline
ratios. European journal of clinical pharmacology, 62(8), 627-631.