NPM : 02271811053
JAWABAN
1.
a dan b ( margin kotor sebelum penghapusan penyisihan komersial) adalah 0,1 dan 0,125.
Setelah adanya penghapusan penyisihan komersial sebesar 7% maka a menjadi 0,03 ( 0,1 -
0,07), sedangkan b tetap.
1+b 1−0,125
Harga jual, sebagai rasio terhadap biaya pabrik = = = 1,160
1−a 1−0,030
2.
156.000.000
x 100% = 26%
600.000.000
ROI sebesar 26% berarti tingkat pengembalian atas investasi dalam setahun 26%
260.000.000
x 10% = 43,3%
600.000.000
ROI sebesar 43,3% yang berarti tingkat pengembalian atas investasi dalam setahun 43,3 %
3. Menurut saya potongan tunai yang diberikan oleh general motors pada tahun 1975 tersebut
konsisten dengan kebijakan umum yang telah diuraikan sebelumnya. Karena kebijakan
tersebut dijelaskan bahwa yang menjadi pertimbangan dasar adalah angka pengembalian
rata-rata selama periode yang sekian lama, bukan berdasarkan angka pengembalian tertentu,
pada tahun tertentu dan dalam waktu singkat. Dari uraian tersebut begitu general motors
dapa memaksimalkan pendapatan walaupun pada tahun 1975 pemberian potongan penjualan
tunai sebesar $300 penjual mobil dan bukan berarti menerapkan kebijakan baru, termasuk
upaya pengendalian harga terhadap apa yang terjadi pada perekonomian global, karena pada
tahun 1975 permintaan akan mobil akan menurun drastis jika dibandingkan dengan tahun
1974 karena disebabkan oleh resesi dan kekhawatiran akan tinggi harga bahan bakar. Jadi
dengan memberikan potongan , diharapkan tetap menstabilkan angka penjualan, sehingga
produk jadi tidak menumpuk.
4. Menurut saya potongan tunai yang diberikan oleh general corporation pada tahun 1975
tersebut konsisten dengan kebijakan umum yang telah diuraikan sebelumnya. Dimana
perusahaan berpedoman bahwa yang menjadi pertimbangan mendasar adalah angka
pengembalian rata-rata selama periode yang sekian lama, bukan berdasarkan angka
pengembalian tertentu, pada tahun tertentu dan dalam waktu singkat. Kebijakan dibuat oleh
general motor corporation menurut saya sudah tepat karena general motor corporation
memberikan potongan tunai bukan berarti menerapkan kebijakan baru, termasuk upaya
pengendalian harga terhadap apa terjadi perekonomian global . selain itu, memberikan
potongan tunai adalah kebijakan tepat melihat tred permintaan produk pada tahun
sebelumnya ( 1974) yang terus menurun dengan demikian, meskipun tidak memperoleh
keuntungan besar sebagaimana yang diinginkan perusahan,produk masih memiliki daur
hidup dalam keberlanjutan bisnis, sehingga produk tidak hanya jadi barang yang tersimpan
digarasi dan gudang saja namun masih memiliki kesempatan untuk dibeli oleh perlanggan.