Naskah Publikasi PDF
Naskah Publikasi PDF
Y DENGAN
DIABETES MELLITUS TIPE II (HIPOGLIKEMI) DI INSTALASI GAWAT
DARURAT RSUD SRAGEN
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagai persyaratan
Meraih derajat Profesi Ners (Ns)
Diajukan Oleh:
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. Y Dengan Diabetes Mellitus Tipe II
(Hipoglikemi) Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sragen
PENELITIAN
Abstrak
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. Y Dengan Diabetes Mellitus Tipe II
(Hipoglikemi) Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sragen
Abstract
Bibliography: 21 (2001-2012)
3
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. Y Dengan Diabetes Mellitus Tipe II
(Hipoglikemi) Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sragen
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. Y Dengan Diabetes Mellitus Tipe II
(Hipoglikemi) Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sragen
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. Y Dengan Diabetes Mellitus Tipe II
(Hipoglikemi) Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sragen
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. Y Dengan Diabetes Mellitus Tipe II
(Hipoglikemi) Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sragen
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. Y Dengan Diabetes Mellitus Tipe II
(Hipoglikemi) Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sragen
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. Y Dengan Diabetes Mellitus Tipe II
(Hipoglikemi) Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sragen
perifer (NANDA, 2009). Selain itu dapat per-oral tidak memungkinkan karena
juga ditemukan diagnosa keperawatan pasien mengalami penurunan
penurunan perfusi jaringan serebral, kesadaran, maka pemberian dekstrosa
dan ketidakseimbangan nutrisi kurang per-IV merupakan terapi pertama.
dari kebutuhan tubuh. Selain itu, perawat juga dapat
Pada kenyataan di lapangan melibatkan keluarga dalam perawatan
masalah ketidakseimbangan nutrisi pasien hipoglikemia. Hal ini didukung
kurang dari kebutuhan tubuh tidak oleh Rahmadiliyani (2008) yang
diambil sebagai masalah keperawatan menyatakan peran keluarga sangat
di IGD karena perawat menangani penting dalam menentukan perilaku
masalah yang lebih prioritas yaitu penderita diabetes melitus, diharapkan
hipoglikemia yang jika tidak ditangani keluarga memberikan dukungan moral
dengan cepat dan tepat akan cepat dalam penatalaksanaan diabetes
menyebabkan kematian jaringan otak melitus. Briscoe (2011) juga
dan dapat menimbulkan kematian. menyatakan bahwa keluarga juga turut
Selain itu untuk intervensi dan serta dalam mencegah terjadinya
implementasinya akan dikonsultasikan hipoglikemi pada pasien diabetes
dengan dokter dan specialis gizi dalam mellitus dan merawatnya.
pemberian terapi serta diitnya yang Evaluasi yang dilakukan pada
akan dilakukan di ruang perawatan. pasien Ny. Y juga tidak jauh berbeda
Pada intervensi ketiga diagnosa di dengan evaluasi pada teori. Perawat
atas, didapatkan juga berbagai melakukan pengukuran kadar gula
kesamaan antara teori dengan darah kembali setelah diberikan terapi
intervensi pada kasus. Secara teori D 40% 20 mg per-IV dan memantau
intervensi keperawatan diambil keadaan umum serta TTV pasien.
berdasarkan NIC NOC menurut Judith Evaluasi ini didukung oleh Naughton
(2007). (2011) yang menyatakan bahwa
Implementasi yang dilakukan pada pemberian dekstrosa per-IV
pasien Ny.Y disesuaikan dengan merupakan terapi pertama yang dapat
kondisi pasien dan ketersediaan meningkatkan kadar glukosa darah
penunjang implementasi dari RSUD selama 30-60 menit. Oleh karena itu,
Sragen. Implementasi yang telah sebaiknya dilakukan pengukuran kadar
diberikan untuk masing-masing gula darah kembali setelah pemberian
diagnosa yang sesuai dengan teori dekstrosa per-IV.
adalah memberikan posisi supinasi, Sedangkan ada beberapa
pemberian oksigenasi nasal kanul, intervensi pada teori tetapi belum bisa
kemudian pemasangan IV line D 10%, diimplementasikan pada pasien Ny. Y
pemberian terapi D 40% per-IV, seperti memantau kadar gula darah
memantau keadaan umum dan yang akan dilakukan di ruang
kesadaran pasien, memonitor TTV dan perawatan karena pemantauan kadar
melibatkan keluarga dalam pemberian gula darah membutuhkan waktu yang
minum manis pada pasien. lama dan dilakukan secara teratur.
Penatalaksanaan pasien dengan
hipoglikemi ini didukung oleh Naughton
(2011) yang menyatakan bahwa SIMPULAN DAN SARAN
setelah pengukuran glukosa, yang
harus segera dilakukan dengan baik Simpulan
asupan makanan per-oral, IV Berdasarkan hasil analisis data dan
dekstrosa, atau glukagon uraian pembahasan pada “Asuhan
intramuskular. Ketika asupan makanan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny.
9
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. Y Dengan Diabetes Mellitus Tipe II
(Hipoglikemi) Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sragen
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. Y Dengan Diabetes Mellitus Tipe II
(Hipoglikemi) Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sragen
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Ny. Y Dengan Diabetes Mellitus Tipe II
(Hipoglikemi) Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sragen