Anda di halaman 1dari 8

UNSUR DASAR DAN

ELEMEN KOMPOSISI TARI

A. UNSUR – UNSUR DASAR TARI

Elemen dasar dari tari adalah gerak. Gerak terjadi karena adanya perpaduan antara fungsi
– fungsi tubuh, seperti perpaduan fungsi otak yang memerintah saraf motorik untuk
menggerakan otot – otot jari, mata, tangan, ataupun kepala dan kaki. Dalam sebuah tarian
terdapat unsur – unsur yang membangunya, yakni unsur gerak, tenaga, ruang, dan waktu.

1. Gerak

Menurut KBBI gerak ialah suatu peralihan tempat atau kedudukan , baik sekali maupun
berulang – ulang. Namun gerak dalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan
sehari – hari. Gerak tari adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau prosses stilasi
dari gerak wantah ( asli ) ke gerak murni dan gerak maknawi. Stilasi dapat didefinisikan
sebagai proses pengolahan atau perubahan gerak yang mengarah pada bentuk – bentuk
yang indah tanpa meninggalkan karakter aslinya. Gerak wantah adalah gerakan yang biasa
dilakukan dalam kehidupan sehari – hari. Contohnya seperti mencangkul. Seni tari jika
dilihat sifat gerak ada dua yaitu gerak murni dan gerak maknawi. Gerak murni merupakan
gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak bermakna.
Contohnya seperti gerak ukel, sampur, menjentikan jari. Sedangkan gerak maknawi
adalah gerak wantah yang diubah menjadi gerak indah yang bermakna. Contohnya seperti
gerak nyawang , menangkis , menangkap ikan.

Dalam dunia tari kita mengenal 2 bentuk tari, yakni tari representasional dan tari
nonrepresentasional. Tari representasional adalah tarian yang menggambarkan suatu
pengertian atau maksud tertentu secara jelas atau seseorang memerankan tokoh tertentu
seperti Gatotkaca dalam tari Gatotkaca Gandrung (Jawa). Tari nonrepresentasional adalah
tarian yang tidak menggambarkan suatu pengertian tertentu seperti tari Pendet (Bali), tari
Seudati (aceh) . Gerakan pada kedua tari ini mengandung gerak murni dan maknawi.
Gerak menurut karakteristiknya dibagi menjadi dua yaitu gerak maskulin dan gerak
feminim. Gerak maskulin yaitu gerak – gerak tari yang menunjukan karakter maskulin,
misalnya langkah lebar – lebar, gerak kaki terangkat tinggi. Gerak ini banyak digunakan
dalam tari putra seperti tari Bandabaya, tari Ngremo, tari Prajurit dan lain – lain. Gerak
feminim yaitu gerak – gerak yang menggambarkan sifat feminim. Gerak feminim adalah
gerak yang terkesan halus ada volume yang menyulut atau menyempit, gerakanya ringan
dan lincah misalnya pada tari Tenun dan tari Srimpi.

2. Unsur Tenaga

Tenaga dapat diartikan sebagai daya untuk menggerakan sesuatu. Komponen tenaga dalam
mewujudkan sebuah gerak tari menjadi sangat penting yaitu untuk memunculkan karakter
atau penjiwaan seseorang yang sedang menari. Keras dan lembutnya gerak yang muncul,
adalah hasil dari pengaturan tenaga yang dapat disalurkan melalui ekspresi gerak.

Penggunaan tenaga dalam gerak tari meliputi :


Intensitas berkaitan dengan kualitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat
ketegangan gerak.
Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba – tiba dan kontras.
Kualitas berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga.

3. Unsur Ruang

Unsur ruang sebagai unsur seni terbagi jadi dua yakni ruang yang diciptakan oleh penari
dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak. Ruang yang diciptakan
penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang
dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak berpindah tempat. Misalnya
gerak menirukan kupu – kupu terbang menggunakan gerakan tangan keatas dan kebawah.
Lebar atau sempitnya ruang tergantung bagaimana penari mengekspresikan gerakanya.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasanya disebut dengan
panggung, lapangan atau halaman terbuka.

Dalam unsur ruang terkandung aspek – aspek garis, volume, arah, level, dan fokus. Garis
dimaksudkan berupa kesan yang ditimbulkan dari gerak tubuh penari ketika menari.
Volume merupakan jangkauan gerak yang dibuat oleh penari yang tergantung besar
kecilnya pentas. Arah yang dimaksud disini adalah arah hadap penari ketika melakukan
gerakan tari. Level berkaitan dengan tingkat ketinggian dari posisi tubuh ketika melakukan
gerakan tari. Fokus merupakan sudut pandang dari penonton terhadap penari.

4. Unsur Waktu

Ada dua faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme menunjukan ukuran
waktu dari setiap perubahan detail gerak. Ritme lebih mengarah pada cepat atau lambatnya
setiap gerakan yang dapat diselesaikan oleh si penari. Tempo mengarah pada kecepatan
tubuh penari yang dapat dilihat dari perbedaan panjang dan pendeknya waktu yang
dibutuhkan. Gerak dengan tempo cepat akan berkesan aktif dan menggairahkan,
sedangkan gerak dengan tempo lambat berkesan tenang, agung, atau dapat membosankan.

B. ELEMEN KOMPOSISI TARI

Karya tari adalah sebuah susunan gerak – gerak tari yang indah dan menarik yang satu
sama lain saling berkaitan.
Adapun elemen – elemen dari komposisi tari adalah sebagai berikut :

1. Gerak
Merupakan komponen utama karena gerak adalah medium untuk mengekspresikan sebuah
tarian.

2. Tema
Tema adalah inti dari sebuah cerita yang akan diungkapkan dalam sebuah tari.

3. Desain Atas
Desain atas adalah desain yang berada didalam bidang atau ruang diatas lantai pentas
yang dapat dilihat oleh penonton yang berlatarkan back drop. Ada beberapa desain atas
diantaranya :
a. Desain Datar
Desain datar adalah tampak depan tubuh posisi penari yang tidak berperspektif dilihat
dari posisi duduk penonton.
b. Desain Dalam
Desain dalam adalah tubuh penari bila dilihat dari arah penonton memiliki kedalam
(perspektif) atau ruang
c. Desain Vertikal
Desain vertikal ditampilkan melalui tubuh penari dimana anggota tubuh pokoknya
(lengan tangan dan tungkai kaki) keatas dan kebawah.
d. Desain Horizontal
Desain horizontal adalah posisi tubuh penari dengan anggota tubuh (tangan dan kaki)
yang bergerak dengan arah menyerupai garis horizontal.
e. Desain Kontras
Desain kontras adalah desain yang dibangun dengan garis – garis silang atau garis
yang akan bertemu pada satu titik bila dilanjutkan gerak anggota badan sang penari.
f. Desain Statis
Desain yang dibangun dengan pose – pose anggota badan yang sama walaupun
anggota badan lainya bergerak.
g. Desain Lengkung
Desain lengkung adalah desain yang dibangun oleh badan dan anggota – anggotanya
dengan gerak atau garis – garis lengkung.
h. Desain Bersudut
Desain ini dibangun dengan sudut – sudut ruang yang dibangun dari tekukan – tekukan
dari sendi – sendi tangan dan kaki penari.
i. Desain Spiral
Desain yang dibangun dengan gerakan melingkar yang lebih dari satu lingkaran dan
searah dengan sumbu pada pinggang atau kaki penari.
j. Desain Tinggi
Desain tinggi adalah desain yang dibangun dengan gerak bagian atas badan mulai dari
bagian dada ke atas.
k. Desain Rendah
Desain rendah adalah desain yang dibangun dengan gerakan – gerakan tubuh penari
dan pinggang hingga telapak kaki.
l. Desain Terlukis
Desain terlukis adalah desain yang dibangun dari anggota tangan atau anggota badan
atau properti yang digunakan oleh penari untuk melukiskan sesuatu.
m. Desain Simetris
Desain simetris adalah desain yang dibangun dengan menempatkan garis – garis
anggota badan kanan dan kiri berlawanan arah tapi sama.

4. Desain Lantai
Desain lantai adalah garis – garis diatas pentas yang dilaui oleh penari. Misalnya
lingkaran, segi empat, huruf V, V terbaik, diagonal, lengkung, spiral dan lingkaran.

5. Desain Musik
Musik sebagai pengiring tari berfungsi untuk menghidupkan tari dalam hal irama,
tema dan penjiwaan. Musik yang digunakan bisa musik gramatika barat (diatonis) atau
tradisional (pentatonis).

Fungsi musik dalam tarian :


a. Membantu mempertegas irama tari.
b. Memberi ilusi.
c. Membantu/mempertegas ekspresi gerak.
d. Merangsang penari.

Musik sebagai iringan tari dapat dibedakan menjadi dua :


a. Musik Internal
Adalah musik yang dibangun atau dihasilkan dari diri penari itu sendiri. Misalnya
tepuk tangan, teriakan, hentakan kaki, atau dengan vocal.
b. Musik Eksternal
Adalah musik yang diciptakan khusus dengan alat tertentu. Musik ini dapat
dikategorikan menjadi dua bagian yaitu musik eksternal melodis dan non-melodis.

Berdasarkan jenis instrumenya, musik eksternal dapat diategorikan menjadi :


1. Instrumen gesek.
2. Instrumen petik.
3. Instrumen tiup.
4. Instrumen perkusi.
Dari berbagai jenis instrumen musik masing – masing memiliki karakteristik yang
berbeda, secara umum perbedaan tersebut berfungsi untuk :
1. Memberi suasana adegan tari.
2. Memberi tekanan pada gerak tari.
3. Menentukan ritme atau dinamika dalam ungkapan gerak tari secara utuh.

6. Desain Dramatik
Desain ini biasanya digunakan untuk mencapai klimaks tertentu dalam sebuah adegan atau
mengakhiri sebuah tarian. Ada dua jenis desain dramatik yaitu yang berbentuk kerucut
tunggal dan kerucut ganda. Desain kerucut tunggal pada awalnya digunakan dalam seni
drama yang dikenal dengan teori Bliss Perry.
a. Desain Kerucut Ganda
Desain ini terdiri atas beberapa kerucut, setiap kerucut menanjak pada sebuah
klimaks, kemudian turun tetapi tidak sampai dasar titik permulaanya. Menurut La
Meri, desain itu sangat cocok untuk menggarap koreografi tari tunggal serta
kelompok yang murni.

b. Desain Kerucut Tunggal


Menurut La Meri, desain ini digunakan sebagai pola untuk menggarap pola untuk
menggarap tarian kelompok yang dramatik atau dramatari.

7. Desain Kelompok
Unsur – unsur dalam desain kelompok adalah sebagai berikut :
a. Unison (kompak)
Mengharuskan para penari melakukan gerakan – gerakan tertentu dengan kompak.
b. Balance (seimbang)
Sebuah karya seni harus seimbang dalam semua aspek.
c. Broken (terpecah/memisah)
Gerak tari sebaiknya tidak serentak terus karena akan membosankan.
d. Alternate (selang – seling)
Gerak hendaknya disusun dengan mempertimbangkan gerak atau pola lantai selang
– seling agar tidak monoton.
e. Cannon ( berurutan )
f. Proportion (proporsi)
8. Dinamika
Dinamika selalu berkaitan dengan mekanik yang didalamnya membicarakan efek kekuatan
gerak. Dinamika meluputi wilayah kualitas gerak. Dinamika dapat diciptakan dari
berbagai macam unsur yaitu unsur gerak, musik, ruang, desain atas, desain lantai dan
sebagainya.

9. Desain Kostum
Kostum atau tata busana dalam tari hendaknya didesain dengan mempertimbankan
beberapa aspek, yaitu tema, ciri khas daerah dan yang terpenting desain kostum tidak
mengganggu gerak sang penari.

10. Tata Rias


Tata rias dalam tari juga mempertimbangkan tema, karakter, cerita dan sebagainya. Jenis
rias ada beberapa macam, yaitu ; rias panggung, rias karakter, rias usia, rias sejarah, rias
dan cantik.

11. Tata Panggung/ Tata Pentas


Tempat pertunjukan atau panggung adalah tempat yang digunakan untuk pertunjukan
tari.ada beberapa bentuk panggung, yaitu bentuk konvensional, tapal kuda dan arena.

12. Tata Cahaya


Tata cahaya dalam tari berfungsi :
a. Menciptakan ruang.
b. Menciptakan jarak antara penonton dan pentas.
c. Menciptakan efek tertentu.
d. Menciptakan ruang yang berbeda dalam waktu sama.
e. Menciptakan waktu yang berbeda secara bersaamaan.
f. Menciptakan fokus.

C. JENIS TARI

TARI

Fungsi Tema Bentuk koreografi


Tari Upacara Romantik Tunggal Tradisional
Tari Sosial/ Perang Pasangan Primitif
Pergaulan/Hiburan Komedi Kelompok Klasik
Tari Pertunjukan Massal Kerakyatan
Kreasi
Modern/
Nontradisional

Fungsi Tema Bentuk koreografi

Contoh :

a. Tari upacara : bersifat sakral (tari Bedaya di Keraton Surakarta, tari minta hujan, tari
upaca perkawinan di Irian.
b. Tari sosial/ : Jaipong, Ketuk Tilu, Serampang Dua Belas, Tayub
Pergaulan
c. Tari pertunjukan : Srimpi, Gatutkaca, Pajoge, Seudati.
d. Tari Romantik : Karonsih, Rama Sinta.
e. Tari Perang : Bandabaya.
f. Tari Komedi : Black Dikdot, Golek Kayu, Wajah Seribu.
g. Tari Tunggal : Dilakukan oleh 1 orang.
h. Tari Pasangan : Dilakukan oleh 2 orang.
i. Tari Kelompok : Dilakukan oleh lebih dari 2 orang, masing – masing penari saling
berkaitan.
j. Tari Massal : Dilakukan oleh banyak orang namun penari tidak saling berkaitan.
k. Tari Tradisional : Tari yang sudah ada secara turun temurun.
l. Tari Primitif : Tari yang sudah ada sejak zaman dahulu dan biasanya untuk upacara.
m. Tari Kerakyatan : Jathilan, Reog, Badui, Rodat Zippin.
n. Tari Kreasi : Yapong, Bayangjari, Manukeawa, Kunci.
o. Tari Modern : Tari yang menggunakan gerak – gerak baru bukan gerakan
tradisional.

Anda mungkin juga menyukai