Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI NaOH DAN BERAT NATRIUM

MONOKLOROASETAT PADA PEMBUATAN CMC (Carboxymethyl Cellulose) DARI


SERAT DAUN NENAS (Pineapple-leaf fibres)

Zia Maulina, Adriana, Teuku Rihayat

Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik
Negeri Lhokseumawe, Aceh, Indonesia

Ziamaulina02@gmail.com

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh variasi konsentrasi NaOH dan berat Natrium
Monokloroasetat pada pembuatan CMC (Carboxymethyl Cellulose) dari serat daun nenas
(Pineapple-leaf fibres). dengan proses preparasi bahan baku, isolasi selulosa dan sintesis CMC.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variasi konsentrasi NaOH dan rasio natrium
monokloroasetat : selulosa untuk memperoleh nilai derajat substitusi yang tertinggi. Variasi
konsentrasi NaOH yang digunakan adalah 15%, 30%, dan 45% dengan rasio natrium
monokloroasetat : selulosa adalah 4:5, 5:5, 6:5, 7:5 dan 8:5. Dari hasil penelitian diperoleh

Kata kunci : serat daun nenas, karboksimetil selulosa, derajat subtitusi.

1. PENDAHULUAN
Perkembangan gaya hidup namun tidak larut dalam pelarut organik
masyarakat membuat produk pangan saat ini (Ayuningtyas S dkk ,2017).
dituntut tidak hanya memenuhi kuantitas CMC berasal dari selulosa kayu dan
yang dibutuhkan, namun juga memenuhi kapas yang diperoleh dari reaksi antara
kualitas yang di inginkan konsumen. Salah selulosa dengan asam monokloroasetat,
satu zat adiktif yang lazim digunakan dalam dengan katalis berupa senyawa alkali.
beberapa bidang industri adalah Semakin banyak kebutuhan CMC maka
Carboxymethyl (CMC). Carboxymethyl semakin banyak pula kayu yang dibutuhkan
Cellulose (CMC) merupakan polimer sehingga semakin banyak pula pohon yang
selulosa linear dan berupa senyawa anion, harus ditebang sehingga mengakibatkan
yang bersifat biogredable, tidak berwarna, kerusakan lingkungan. Pada penelitian ini
tidak berbau, tidak beracun, larut dalam air akan digunakan daun nenas sebagai bahan
dasar pembuatan CMC. Hidayat (dalam Ari
Setiawan dkk,2017), menyatakan terdapat monokloroasetat yang digunakan akan
69,5-71,5% selulosa dalam daun nenas. berpengaruh terhadap subtitusi dari unit
Nenas merupakan jenis buah yang terkenal anhidroglukosa pada selulosa.
di Indonesia atau dibelahan dunia lainnya,
selain dikonsumsi sebagai buah segar nenas
2. METODE PENELITIAN
juga diolah menjadi bahan baku untuk Alat dan Bahan
Alat yang akan digunakan untuk
industri pengolahan makanan. Hasil
pembuatan carboxymethyl cellulose (CMC)
pengolahan buah nenas sering kita jumpai
yaitu : Blender, ayakan 60 mesh, timbangan
dalam kehidupan sehari-hari diantaranya sari
analitik, oven, hot plate, chusher,
buah, selai, manisan dan bahan pelengkap
termometer, piknometer, pH meter, kertas
dalam pembuatan makanan.
saring, buret, viskometer, erlenmeyer,
Permasalahan yang timbul saat ini
spatula, seperangkat alat FTIR.
adalah banyaknya sampah atau limbah daun
Bahan yang akan digunakan untuk
nenas yang belum sepenuhnya
pembuatan carboxymethyl cellulose (CMC)
dimanfaatkan, selama ini daun nenas hanya
yaitu : Daun nanas, natrium
dijadikan sebagai bahan pembuat kerajinan
monokloroasetat, isopropanol, natrium
rumah tangga dan sebagian besar pada saat
hipoklorit (NaOCl), natrium hidroksida
panen tanaman harus diganti dengan
(NaOH), natrium clorida (NaCl), asam
tanaman nenas yang baru sedangkan
asetat (CH3COOH), aquadest, asam nitrat
daunnya hanya dibuang begitu saja.
(HNO3) 2 M, metanol, etanol 95%, indikator
Penelitian dilakukan dengan tahapan isolasi
PP.
selulosa, sintesis CMC dan karakterisasi
CMC. Sintesis CMC meliputi alkalisasi dan
3. PROSEDUR PENELITIAN
karboksimetilasi. Alkalisasi dilakukan Persiapan Sampel Daun nenas
dengan menggunakan NaOH, yang Sampel daun nenas sebelum
bertujuan untuk mengaktifkan gugus-gugus digunakan dijemur dibawah sinar
molekul selulosa, mengembangnya selulosa matahari sampai kering. Daun nenas
akan memudahkan difusi reagen yang sudah kering digiling dan
karboksimetilasi. Pada proses diayak dengan ayakan 60 mesh.
karboksimetilasi digunakan reagen Na- Serbuk daun nenas dikeringkan
monokloroasetat, jumlah Na-
kembali dengan menggunakan oven 60 mesh. Selulosa yang didapatkan
selama 1 jam pada suhu 60°C. dianalisa.
Isolasi Selulosa dari Daun nenas
Serbuk daun nenas sebanyak Sintesis CMC
25 gram dimasukkan kedalam Ditimbang 5 gram selulosa
erlenmeyer 1000 ml. Kemudian daun nenas kemudian dimasukkan
ditambahkan 500 ml NaOH 20%. kedalam erlenmeyer 250 ml,
Selanjutnya dimasak di waterbath ditambahkan 100 ml isopropanol
bersuhu 100°C selama 3 jam. secara perlahan-lahan. Setelah itu
Setelah selesai dipanaskan dilakukan dilakukan penambahan larutan 20 ml
pencucian dengan penyaringan air NaOH sedikit demi sedikit sambil
bersih. Kemudian ditambahkan asam dihomogenkan. Konsentrasi larutan
asetat glasial 10% sebanyak 5 ml dan NaOH dalam penelitian ini
10 gram NaCl dilanjutkan dengan divariasikan 15%, 30% dan 45%.
penyaringan dan pencucian dengan Alkalisasi dilakukan selama 4 jam
air bersih. Slurry yang didapatkan dengan suhu 25°C pada hot plate.
selanjutnya dimasak pada suhu 60°C Setelah alkalisasi selesai dilanjutkan
selama 3 jam dengan 125 ml NaOCl dengan karboksimetilasi dengan
60% dan 500 ml aquadest. penambahan reagen natrium
Selanjutnya dicuci dan disaring monokloroasetat dengan variasi 4, 5,
untuk menghilangkan sisa NaOCl. 6, 7, 8 gram. Karboksimetilasi
Hasil dari penyaringan kemudian dilakukan dengan oven pada suhu
ditambahkan 250 ml Na metabisulfit 55°C selama 180 menit. Setelah
3% dan 250 ml aquadest kemudian proses karboksimetilasi selesai.
dimasak pada suhu 60°C selama 3 Sampel kemudian direndam dengan
jam. Setelah itu disaring dan dicuci 100 ml metanol selama 24 jam.
dengan air bersih. Selulosa basah Kemudian campuran dinetralkan
yang didapatkan kemudian dengan penambahan asam asetat
diovenkan pada suhu 70°C selama 90% sampai pH 7 sebanyak 100 ml.
24 jam. Setelah selulosanya kering di Campuran disaring kembali. Residu
blender dan diayak dengan ayakan yang didapatkan kemudian
dikeringkan dalam oven pada suhu menit, diaduk kembali selama 15
70°C selama 24 jam. Residu kering menit. Kemudian campuran disaring
yang didapatkan kemudian diblender dan residunya dicuci dengan 30 ml
dan diayak dengan ayakan 60 mesh. larutan etanol 95% yang telah
CMC yang didapatkan dianalisa. dipanaskan pada suhu 60°C. Residu
yang didapat dicuci kembali dengan
Analisa Densitas CMC menggunakan
menggunakan larutan methanol dan
Piknometer
keringkan dalam oven pada suhu
Ditimbang piknometer kosong (gr).
105°C selama 3 jam. 0,5 gram residu
Diisi sampel sampai tanda batas, ditimbang
dimasukkan kedalam Erlenmeyer,
beratnya (gr). Ditambahkan zat cair (air)
ditambahkan 100 ml aquadestsambil
kedalam piknometer sampai penuh, ditutup,
di aduk.Kemudian ditambahkan 25
hindari adanya gelembung udara. Ditimbang
ml larutan Natrium hidroksida 0,5 N,
beratnya (gr).
lalu dipanaskan selama 15 menit.
Hitung volume zat cair.
Dalam keadaan panas, campuran
Berat zat padat = piknometer berisi sampel –
tersebut dititrasi dengan larutan asam
piknometer kosong.
klorida 0,3 N dan menggunakan
Volume zat padat = volume piknometer –
indikator pp.
volume zat cair
Derajat Subtitusi ditentukan dengan
Berat jenis zat padat :
persamaan berikut :
berat zat padat % CMC =[( Vo – Vn ) x 0,058 x 100]/M
ρ=
volume zat padat Derajat Subtitusi (DS)
DS = [162 x % CMC / [5800 – ( 57 x %
Penentuan Derajat Subtitusi (DS) CMC )]
(Nur`ain,2016) Keterangan :
Dua gram CMC dicampurkan Vo = ml asam klorida yang digunakan untuk
dengan 60 ml larutan etanol 95% menitrasi blanko.
sambil diaduk secara merata. Vn = ml asam klorida yang digunakan
Ditambahkan asam nitrat 2 M untuk menitrasi sampel.
campuran diaduk selama 2 menit. M = Berat sampel (gram).
Campuran dipanaskan Selama 5
Analisis struktur kimia menggunakan
Fourier Transform Infra Red Spectroscopy
(FTIR)
Sampel padat yang akan
dianalisa dicampurkan dengan
selulosa daun nenas (5-10% sampel
dalam bentuk selulosa daun nenas), DAFTAR PUSTAKA
Agustriono, F. R., dan Hasanah, A.N.
Kemudian tempatkan pada sampel
(2016). Pemanfaatan limbah sebagai
pan dan siap untuk dianalisis.
bahan baku sintesis karboksimetil
selulosa : Review. Farmaka.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Badan Standarisasi Nasional. SNI 06-3736-
1995 : Natrium karboksilmetil selulosa
teknis. Jakarta (ID) : BSN.
Baharuddin, M., Sappewai., Karisma., dan
Fitriyani, J. (2016). Produksi bioetanol
dari jerami padi (Oryza sativa l) dan kulit
pohon dao (Dracontamelon) melalui
proses sakarifikasi dan fermentasi
serentak (SFS). Chemicaet natura acta.
4(1): 2.
Hidayat, P. (2008). Teknologi pemanfaatan
serat daun nanas sebagai alternative
bahan baku tekstil. Teknokin.
Yogyakarta.Vol 13.No. 2.
Mahendra, A., dan Mitarlis. (2017). Sintesis
dan karakterisasi Carboxymethylcellulose
5. KESIMPULAN (CMC) dari selulosa enceng gondok
(Eichhorniacrassipes). Unesa journal of
chemistry.
Melisa., Bahri, S., dan Nurhaeni. (2014). (CMC) dari selulosa batang pisang raja
Optimasi sintesis karboksimetil selulosa dengan variasi natrium monokloroasetat.
dari tongkol jagung (Zea mays l.). Online Tugas akhir Jurusan Teknik Kimia.
Journal of Natural Science. 3(2):70-78. Universitas Sumatra Utara. Medan.
Munawarah, S., Z. Pertiwi. A., Putri.C.,P . Karya tidak diterbitkan.
(2017). Optimasi pembuatan CMC Safitri .D., Rahim.A.B., Sikanna.R. (2017).
sebagai bahan penstabil emulsi berbasis Sintesis karboksimetil selulosa (CMC)
selulosa limbah tandan kosong kelapa dari selulosa kulit durian (Durio
sawit. zibethinus). Skripsi Jurusan Kimia.
Muzakkar, M. Z., Tamrin., Nur, R., dan Fakultas matematika dan ilmu
Ratna. (2017, 21, September). Sintesis pengetahuan alam. Universitas Tadulako.
dan karakterisasi CMC Karya tidak diterbitkan.
(Carboxymethylcellulose) yang Saleh, A., Pakpahan, M. M. D., dan
dihasilkan dari jerami padi. Prosiding Angelina, N. (2009). Pengaruh
seminar nasional FKPT-TPI 2017. konsentrasi pelarut, temperatur dan waktu
Kendari, Sulawesi Tenggara. pemasakan pada pembuatan pulp dari
Permatasari, L. (2012). sabut kelapa muda. Jurnal Teknik Kimia.
Pembuatan senyawa karboksimetil selul 3(16): 37-38.
osa (CMC). Tugas akhir Jurusan Teknik Setiawan, Ab. A. 2017. Pemanfaatan
Kimia. Politeknik Negeri Bandung. limbah daun nanas (AnanasComosus)
Bandung. Karya tidak diterbitkan. sebagai bahan dasar arang aktif untuk
Pitaloka,A. B., Hidayah, N. A., Saputra adsorpsi Fe(II). Skripsi Program Studi
A.H.S., dan Nasikin, M. (2015). Kimia, Fakultas MIPA. Universitas
Pembuatan CMC dari selulosa enceng Tanjung Pura. Karya tidak diterbitkan.
gondok dengan media reaksi campuran Surest, A. H., dan Satriawan, D. (2010).
larutan isopropanol isobutanol untuk Pembuatan pulp dari batang rosella
mendapatkan viskositas dan kemurnian dengan proses soda. Jurnal Teknik Kimia.
tinggi. Journal integrasi proses.5(2). 3(17): 2.
108-114
Purba, M. P. (2015). Sintesis dan
karakterisasi Carboxymethylcellulose

Anda mungkin juga menyukai