Anda di halaman 1dari 49

1. Bagaimana cara mengetahui psikologi janin dalam keadaan baik ?

Jawab:
Psikologi janin dalam kandungan tergantung pada kondisi ibu. Jika ibu dalam suasana
senang kondisi janin bisa dipastikan baik. Janin memahami suara – suara emosional saat
si ibu sedang membaca cerita atau sedang mendengarkan musik. Janin dalam kandungan
bisa mengalami stress jika kondisi ibu sedang tidak baik.
2. Dampak psikologi saat janin dan setelah kelahiran tidak baik ?
Jawab :
Misalkan ibu dalam keadaan depresi pada hamil, anak yang dilahirkan kelak
berkemungkinan mengalami problem sosial dan emosional seperti agresif atau masalah
perilaku lain. Selain itu, ada yang melihat bahwa itu akan berimbas terhadap kemampuan
berbahasa dan skor IQ anak.
Sumber : https://tirto.id/waspadai-masalah-kejiwaan-pada-ibu-hamil-cv9N
3. Dekat persalinan akan cemas, kenapa ?
Jawab :
Rasa takut dan cemas memang wajar. Rasa ini bisa datang dari berbagai sumber,
misalnya pernah mendengar cerita persalinan dari saudara. Jika persalinan pertama,
mungkin akan membayangkan hal buruk terjadi tapi tidak menutup kemungkinan
persalinan kedua dan seterusnya. Hal tersebut bisa teratasi bila ibu mempersiapkan
kehamilan dan persalinannya dengan mantap. Seperti memilih dokter atau bidan yang
mereka percaya, mempunyai rancana yang fleksibel, melakukan relaksasi, dan
memahami rasa sakit saat melahirkan.
4. Sejak bulan ke berapa stimulasi janin ? dan apakah benar rangsangan yang dilakukan
orang lain bisa mempengaruhi psikologis janin ?
Jawab :
Jenis stimulasi janin bisa dilakukan agar janin tumbuh cerdas, mulai dari stimulasi gizi,
stimulasi suaram stimulasi sentuhan dan stimulasi cahaya. Stimulasi diulai dari usia :
a. Usia kehamilan 1-6 minggu
Pada bulan pertama kehamilan ini yang perlu dilakukan adalah stimulasi gizi, yakni
memberikan asupan gizi yang baik pada janin. Caranya, tentu saja ibu hamil mesti
memerhatikan pola makan yang sehat, yaitu mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan
menghindari makanan atau minuman yang bisa membahayakan janin dan kehamilan.
b. Usia kehamilan 11-14 minggu
Pada usia kehamilan ini, janin dapat melakukan gerak refleks. Jika ia merasakan sentuhan
dari Anda, ia akan memberikan respons berupa tendangan atau gerakan lain. Walaupun
Moms belum bisa merasakan gerakan janin pada minggu-minggu ini, sentuhan bisa
meningkatkan ikatan Anda dengan Si Kecil.
c. Usia kehamilan 15-18 minggu
Pada minggu ini, indera pendengaran Si Kecil mulai terbentuk. Karenanya, stimulasi yang
terbaik pada masa ini adalah stimulasi suara. Berbicaralah pada janin sesering mungkin, jadi
ia akan mengenali suara Moms atau suara suami Anda saat lahir nanti. Sebuah penelitian
juga menyatakan bahwa stimulasi suara dapat memperkaya kosakata Si Kecil dan
meningkatkan kecerdasannya.
d. Usia kehamilan 19-22 minggu
Salah satu stimulasi yang penting di masa ini adalah stimulasi musik. Banyak
penelitian yang mengatakan bahwa janin yang kerap diperdengarkan musik memiliki
proses belajar lebih baik. Alunan musik yang memiliki berbagai macam harmoni ini
membuat janin tenang, nyaman, tenteram, sehingga ia dapat lebih berkonsentrasi.
e. Usia kehamilan 23-26 minggu
Pada masa ini, janin sudah bisa membuka matanya. Oleh karena itu, berikan
stimulasi cahaya. Arahkan senter yang menyala ke perut Anda sambil
menggerakkannya ke kiri dan ke kanan atau atas bawah. Janin akan bereaksi dengan
cahaya senter tersebut.
f. Usia kehamilan 27-30 minggu
Anda bisa memberikan berbagai jenis stimulasi pada usia ini. Sebaiknya, stimulasi
ini dilakukan secara teratur dan tidak berlebihan. Cukup 2 kali sehari, pagi dan
malam, masing-masing tidak lebih dari 30 menit. Stimulasi bisa Anda lakukan di
mana saja, yang penting suasananya menyenangkan.
g. Usia kehamilan 35-38 minggu
Di bulan ke-9 ini, janin dapat merespons suara-suara dari luar. Ungkapkanlah kata-
kata sayang dan perdengarkan lagu yang menenangkan ya, Moms.
Sumber : https://www.motherandbaby.co.id/article/2019/3/5/12003/Tips-Stimulasi-yang-
Tepat-di-Setiap-Usia-Kehamilan
5. Psikologi ibu tidak baik apa dampak pada janin ?
Jawab :
Misal jika ibu stres banyak efek yang akan terjadi pada janin, seperti :
a. Berpengaruh pada otak janin. Stres kronis selama hamil aka sangat berkontribusi ke
proses pembentukan otak janin dan peningkatan resiko gangguan mental pada janin di
kemudian hari
b. Berdampak pada tumbuh kembang bayi. Beberapa data menunjukkan jika ibu hamil
tidak mampu mengatasi stress dengan baik beresiko melahirkan bayi dengan berat
badan rendah atau prematur. Resiko ini akan meningkat ke persalinan, bati bisa
mengalami ADHD dan autisme.
c. Mempengaruhi pertumbuhan bayi. Stress dapat mempengaruhi plasenta ibu
hamil.Ketika ibu hamil mengalami stres, terutama pada trimester pertama, tubuh akan
menghasilkan hormon stres kortisol. Kadar hormon stres ini jika berlebihan dapat
memengaruhi kesehatan bayi karena dapat memasuki ketuban melalui plasenta,
akibatnya pertumbuhan bayi akan menjadi terlalu cepat. Walau efeknya tidak selalu
buruk, namun penting untuk mengurangi stres saat hamil agar bayi di dalam
kandungan dapat tumbuh dan berkembang dengan normal.
d. Berkuranganya pasokan oksigen untu janin. Ketika ibu hamil merasakan kecemasan,
tubuhnya akan memproduksi hormon stres yang bisa berdampak kepada janin, yaitu
epinephrine dan norepinephrine. Produksi kedua hormon tersebut secara berlebihan
dapat menyebabkan penyepitan pembuluh darah dan mengurangi suplai oksigen ke
rahim.
Sumber : https://www.alodokter.com/ibu-hamil-jangan-stres-efeknya-bisa-buruk-
untuk-janin
LAMPIRAN

1. Penanya : Novianty ( 3 / 3B )
Pertanyaan : Bagaimana Strategi orangtua yang mrmiliki anak dengan
kesulitan belajar?
Jawab :
Kesulitan belajar (learning disability) bukan pertanda lemahnya inteligensi anak, tetapi
pertanda orang tua harus mencarikan cara belajar yang berbeda untuknya
Menurut Carbo dkk, dalam Winnebrenner, 1996, ada tiga tipe gaya belajar pada anak, yaitu :
a. Tipe Auditori
Anak dengan gaya belajar auditori ini lebih suka belajar dengan cara mendengarkan. 
b. Tipe Visual
Anak dengan gaya belajar visual belajar dengan cara melihat. Mereka harus mempunyai
gambaran di dalam otaknya untuk memahami pelajaran.
c. Tipe Taktil-Kinestesis
Anak dengan tipe ini belajar dengan cara menyentuh dan bergerak. Mereka menyukai
contoh-contoh konkrit dan mempelajari berbagai hal yang bisa mereka sentuh dan berada
dalam jangkauannya. Praktikum adalah metoda belajar yang paling mereka sukai.

2. Penanya : Hayyu ( 26 / 3B )
Pertanyaan : Apa saja tanda anak dengan kesulitan belajar?
Jawab :
Tanda-tanda seorang anak mengalami kesulitan belajar sudah terlihat sejak ia berusia 3-5
tahun. Pada masa-masa tersebut, biasanya anak-anak akan mengalami perkembangan kognitif
yang pesat, sehingga anak yang mengalami gangguan belajar akan mengalami keterlambatan.
Meski tanda kesulitan belajar setiap anak berbeda-beda, namun berikut adalah tanda yang
paling sering dialami oleh anak:
a. Susah untuk membaca atau menulis
b. Memiliki masalah dalam kemampuan berhitung
c. Susah untuk fokus
d. Mengalami kesulitan dalam mengikuti perintah yang diberikan
e. Sulit mengerti tentang konsep waktu
Walaupun orangtua menemukan lebih dari satu tanda tersebut pada anak , orangtua harus
tetap membawa anaknya untuk diperiksakan oleh tenaga profesional agar diketahui dengan
pasti kesulitan belajar seperti apa yang dialami oleh si anak.
3. Penanya : Puput ( 08 / 3A )
Pertanyaan : Apa saja pendidikan yang diberikan pada anak berkebutuhan khusus sesuai
dengan
jenisnya?
4. Penanya : Willda N. ( 12 / 3A )
Pertanyaan : Bagaimana memfasilitasi anak berkebutuhan khusus?
Jawab :
Karena pertanyaan hampir serupa, maka jawaban atas pertanyaan Puput dan Willda akan
dirangkum menjadi satu.
Cara memfasilitasi dan memberikan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus adalah
dengan menyekolahkan si anak di Sekolah Luar Biasa ( SLB ) sesuai dengan tipe-nya. Berikut
jenis-jenis Sekolah Luar Biasa ( SLB ) serta fasilitas untuk tiap tipenya :
a. SLB A
Sekolah ini diperuntukkan bagi anak tunanetra. Mereka biasanya memiliki hambatan
dalam indra penglihatan, sehingga strategi pembelajaran yang diberikan di sekolah ini
harus mampu mendorong mereka memahami materi yang diberikan oleh para guru. Di
SLB A ini, media pembelajarannya berupa buku braille serta tape recorder.
b. SLB B
Ini merupakan sekolah yang diperuntukkan bagi anak yang memiliki kekurangan dalam
indra pendengaran atau tunarungu. Media pembelajaran yang diberikan di sekolah ini
yakni membaca ujaran melalui gerakan bibir yang digabung dengan cued speech yaitu
geraka tangan untuk bisa melengkapi gerakan pada bibir. Selain itu, media lainnya yakni
melalui pendengaran dengan alat pendengaran yaitu conchlear implant.
c. SLB C
SLB C ditujukan untuk tunagrahita atau individu dengan intelegensi yang di bawah rata-
rata serta tidak memiliki kemampuan adaptasi sehingga mereka perlu mendapat
pembelajaran tentang bina diri dan sosialisasi. Mereka cenderung menarik diri dari
lingkungan dan pergaulan.
d. SLB D
Ini merupakan sekolah yang diperuntukkan bagi mereka yang memiliki kekurangan
dalam anggota tubuh mereka atau disebut tunadaksa. Pendidikan di SLB D bertujuan
mengembangkan potensi diri siswa itu sendiri agar mereka bisa mandiri dan mengurusi
diri mereka.
e. SLB E
Sekolah ini diperuntukkan bagi mereka yang bertingkat tidak selaras dengan lingkungan
yang ada atau biasa disebut dengan tunalaras. Mereka biasanya tidak bisa mengukur
emosi serta kesulitan dalam menjalani fungsi sosialisasi.
f. SLB G
SLB G diperuntukkan bagi tunaganda, yakni mereka yang memiliki kombinasi kelainan.
Mereka biasanya kurang untuk berkomunikasi, atau bahkan tidak berkomunikasi sama
sekali. Perkembangan dalam motoriknya terlambat, sehingga butuh media pembelajaran
yang berbeda untuk bisa meningkatkan rasa mandiri anak tersebut.

5. Penanya : Vinda ( 08 / 3B )
Pertanyaan : Ada sebuah kasus dimana anak pernah 3 tahun tidak naik kelas ketika SD dan
anak baru diketahui mengalami masalah autism ketika sudah SMA. Bagaimana
cara bidan memberitahukan kepada orangtua ?
Jawab :
Bidan hanya bisa melakukan deteksi dini untuk mengetahui apakah anak mengalami autisme
atau tidak. Jika ternyata anak mengalami penyimpangan, maka bidan akan melakukan
rujukan ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut oleh dokter yang lebih ahli. Dari situ,
nantinya dokter akan memberikan konseling-konseling khusus pada orangtua-nya untuk
memantau tumbuh kembang si anak.

Pertanyaan

1. Program-program khusus yang dirancang untuk anak sindrom down itu apa saja ?
(Novianty Pratama P)
2. Bagaimana umur ayah dan ibu mempengaruhi sindrom down? (Aldila Dewi)
3. Infeksi dan kelaianan pada ibu hamil yang menyebabkan sindrom down?(Abidah Bahrul)
4. Apakah sindrom down akan terjadi berulang? (Fadlikatus S)
5. Stimulasi apa yang diberikan orang tua untuk anak yang tidak disekolahkan atau karena
jarak sekolah dengan rumah jauh?(Willda Nurrafi)

Jawaban

1. Dijawab oleh Tenny Joan Ummu Karima


a. Intervensi dini
Program ini dapat dipakai sebagai pedoman bagi orang tua untuk member
lingkunga yang memadai bagi anak dengan syndrome down, bertujuan untuk
latihan motorik kasar dan halus serta petunjuk agar anak mampu berbahasa.
Selain itu agar anak mampu mandiri seperti berpakaian, makan, belajar,
BAB/BAK, mandi, yang akan member anak kesempatan.
b. Taman bermain
Missal dengan peningkatanketrampilan motorik kasar dan halus melalui bermain
dengan temannya, karena anak dapat melakukan interaksi social dengan
temannya.
c. Pendidikan khusus (SLB-C)
Anak akan mendapat perasaan tentang identitas personal, harga diri dan
kesenangan. Selain itu mengasah perkembangan fisik, akademis dan kemampuan
social, bekerja dengan baik dan menjalin hubungan baik.
2. Dijawab oleh Risfina Aulia Dahniar
Risiko mengandung bayi dengan masalah genetika, termasuk sindrom down, dipercaya
meningkat saat usia wanita mencapai 35 tahun atau lebih tua saat memasuki masa
kehamilann. Wanita yang berusia 35 tahun saat hamil memiliki risiko hingga 1:350. Pada
wanita hamil berusia 49 tahun, risiko meningkat hingga 1:10. Mereka menemukan bahwa
pada rahim wanita yang mendekati usia menopause dan risiko infertilitas juga meningkat,
kemampuan menyeleksi embrio cacat menurun dan meningkatkan risiko anak yang
dikandungnya akan mengalami kemunduran perkembangan sepenuhnya. Kedua peneliti
percaya bahwa penurunan kemampuan selesi ini adalah respons menjelaskan alasan
mengapa sindrom down cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia wanita
3. Dijawab oleh Tenny Joan Ummu Karima
Abnormalitas fungsi fisiologi dapat mempengaruhi metabolism thyroid dan malabsorbsi
intestinal. Infeksi yang sering terjadi dikatakan akibat dari respons system imun yang
lemah, dan meningkatnya insidensin terjadi kondisi autoimun, termasuk hipohiroidism
dan juga penyakit Hashimoto.

Ditambah jawaban oleh Selma Yusril


TORCH juga salah satu penyebab anak mengalami syndrome down.
4. Dijawab oleh Risfina Aulia Dahniar
Seorang pembawa (carier) bias tidak menunjukan tanda atau gejala sindrom down, tapi ia
bias menunjukkan proses translokasi tersebut ke janinnya, menyebabkan materi genetic
tambahan dari kromosom 21. Riiko menurunkan
Sidrom down translokasi akan tergantung pada jenis kelamin dari orang tua pembawa
kromosom 21 yang telah disusun ulang:
Jika ayah adalah agen pembawa (carier) risiko sindrom down sekitar 3 %
Jika ibu adalah agen pembawa (carier) risiko sindrom down antara 10-15%

5. Dijawab oleh Hayyu Pangesti


a. Pahami Perkembangan Fisik dan Mental
Hal pertama yang penting untuk dipahami sebagai orang tua yang memiliki
kondisi anak down syndrome adalah memahami dan mengerti jika kondisi fisik
dan mental anak berbeda, sehingga perkembangan yang terjadi juga akan jauh
lebih lambat jika dibandingkan dengan anak-anak normal lainnya. Sehingga
dibutuhkan kesabaran yang lebih dan mulailah untuk mendidik anak sedini
mungkin sehingga nantinya akan snagat membantu dalam membentuk
kemampuan fisik dan mental anak.
b. Konsisten Dalam Memperlakukan Anak
Seringkali yang menjadi permasalahan utama dalam anak dengan berkebutuhan
khusus adalah mengenai masalah perilaku. Dan untuk mengatasi permasalahan
tersebut, sebagai orang tua harus konsisten dalam memperlakukan anak serta apa
yang menjaid harapan kedepan untuk anak-anaknya. Anak-anak anda
membutuhkan banyak dukungan yang dapat dilakukan dalam bentuk pujian pada
hal-hal baik yang mampu dilakukannya.
c. Selalu Memberikan Kasih Sayang Yang Cukup Pada Anak
Cara mendidik anak down syndrome lainnya adalah dengan memberikan kasih
sayang yang cukup kepada anak. kasih sayang di dalam keluarga, terutama orang
tua menjadi hal yang sangat diperlukan bagi perkembangan anak. Down
Syndrome sendiria dalah kondisi yang akan dialami anak seumur hidupnya.
Namun jika kasih sayang yang diberikan di dalam keluarga sangat cukup bagi
anak tentu saja akan membuat anak dengan berkebutuhan khusus ini menjadi
lebih sehat dan bahagia.

d. Kenali Bakat Yang Dimiliki Anak


Sebagai orang tua penting rasanya mengetahui karakteristik anak berbakat dalam
diri anak anda. Meskipun kondisi anak down syndrome, namun tetap saja anak
bisa memiliki bakat yang terpendam di dalam dirinya. Untuk itu fokuskan diri
untuk mengenali bakat anak dan mengembangkan bakar tersebut. Jika dirawat
dengan baik dan penuh kasih sayang, maka bukan tidak mungkin anak-anak
berkebutuhan khusus ini dapat berprestasi. Bahkan banyak sekali bukti-bukti di
luar sana yang memperlihatkan jika anak dengan kondisi down syndrome bisa
berprestasi hingga ke tingkat internasional sekalipun.
e. Jangan Lupa Untuk Menyadari Kelemahan Anak
Meskipun anak-anak dengan kebutuhan khusus bisa memiliki kelebihan, namun
anak-anak dengan down syndrome ini juga memiliki beberapa keterbatasan dan
kelemahan yang penting untuk disadari orang tua. Sehingga sebagai orang tua
selalu bersabar dan berusaha serta mengetahui keterbatasan dan kelemahan anak-
anak anda.
f. Mencari Sekolah Yang Cocok
Cara menangani anak berkebutuhan khusus lainnya yang penting dilakukan
adalah dengan mencarikan sekolah yang tepat untuk anak-anak berkebutuhan
khusus ini. Meskipun memiliki keterbelakangan fisik dan mental, bukan berarti
jika anak-anak down syndrome ini tidak bisa mendapatkan pendidikan yang
layak. Mereka juga memiliki hak yang sama seperti layaknya anak-anak normal
lainnya yang dapat mengenyam pendidikan. Namun tentu saja anak-anak ini tidak
bisa dimasukkan ke sekolah umumnya. Pilihan yang tepat adalah sekolah luar bisa
yang memang dapat memberikan pendidikan yang sesuai dengan kondisi anak
kebutuhan khusus.
g. Lindungi Anak Dari Penyakit Menular
Jangan lupa untuk melindungi anak-anak anda dari penyakit-penyakit menular.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah anak bisa
terjangkit penyakit menular, misalnya saja dengan pemberian ASI eksklusif
semaksimal mungkin. ASI memiliki kandungan antibodi yang dapat menguatkan
sistem imun anak untuk melawan infeksi yang mungkin saja dapat timbul. Hal ini
pun juga berlaku pada anak-anak normal lainnya. Setelah memasuki usia 6 bulan,
orang tua dapat mulai memberikan nutrisi lainnya melalui makanan lain semisal
kacang-kacangan, pisang, nasi, telur dan lainnya. Namun tetaplah memberikan
ASI sepenuhnya kepada anak. Jangan lupa untuk memberikan vaksinasi secara
rutin kepada anak sehingga dapat terlindungi dari berbagai macam penyakit.
Anak-anak dengan kondisi down syndrome memang cukup rentan terkena batuk
rejan maupun campak. Sehingga penting untuk melakukan vaksinasi secara rutin
di posyandu atau rumah sakit. Selain itu lakukan perawatan medis sedini mungkin
ketika anak-anak terjangki dengan penyakit seperti sakit telinga, sakit
tenggorokan, atau batuk.

h. Mencari Tahu Banyak Informasi Terkait Situasi Yang Dihadapi


Carilah informasi sebanyak mungkin mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
kondisi yang sednag anda hadapi. Dengan memiliki banyak ilmu dan pengetahuan
mengenai down sindrom, tentunya akan sangat membantu anda untuk mendidik
anak-anak yang berkebutuhan khusus. Anda bisa mendapatkan ilmu melalui dari
membaca buku, browsing internet, dan mendalami tentang psikologi anak.

i. Berkomunikasi Menggunakan Kalimat Pendek


Biasanya anak dengan berkebutuhan khusus akan mengalami sedikit kebingungan
ketika orang lain di sekitarnya, termasuk orang tua berbicara tentang sesuatu
namun dengan menggunakan kalimat yang agak panjang dan sulit dimengerti.
Umumnya, anak-anak down syndrome ini cenderung lebih paham dengan kata-
kata yang pendek dengan menggunakan ekspresi yang pas. Sehingga cobalah
untuk berkomunikasi dengan anak menggunakan kalimat yang pendek namun
dapat dipahami anak. Sehingga apa yang anda sampaikan bisa lebih dimengerti
oleh anak anda. Hal ini juga sering digunakan pada terapi anak autis.
j. Mengajarkan Anak Untuk Bersosialisasi
Jangan lupa untuk mengajarkan anak-anak berkebutuhan khusus ini untuk bisa
bersosialisasi dengan lingkungannya. Seiring dengan berjalannya waktu, tentu
saja anak juga harus masuk ke sebuah lingkungan baru sehingga penting untuk
mengajarkannya agar dapat berkomunikasi baik meskipun tentunya terdapat
kekurangan yang dimilikinya. Anak harus dapat berkomunikasi dengan teman-
teman sebayanya saat sudah memasuki sekolah dan menmpuh pendidikan formal
nya.
k. Kembangkan Hubungan Yang Sehat
Sebagai orang tua, penting rasanya untuk membantu anak untuk bisa
mengembangkan hubungan sehat serta mengajarkan bagaimana perilaku dan
bersosialisasi yang baik. Cobalah untuk mendorong anak untuk bisa mengambil
bagian di dalam kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan sekolah atau
masyarakat. Berikan kesempatan untuk bisa membentuk persahabatan yang sehat
menjadi salah satu bagian yang penting yang dapat membuat anak lebih bahagia
dalam kehidupannya.

l. Ajarkan Anak Untuk Menghormati Tubuhnya Sendiri


Tak lupa pula sebagai orang tua juga perlu mengajarkan kepada anak bagaimana
menghormati tubuhnya sendiri maupun tubuh orang lain. Bicaralah secara terbuka
mengenai moral dan agama. Dengan memberikan pendidikan sek dengan jujur
dan dengan metode yang tepat, tentu saja anak akan mengerti nantinya. Mulai
membuat pengaturan masa depan anak di saat masa-masa remaja nya.
m. Mengajarkan Dengan Cara Yang Menyenangkan dan Kreatif
Ketika anda mendidik anak-anak dengan kondisi down syndrom, maka cobalah
untuk menggunakan cara yang bisa menarik perhatian anak-anak tersebut.
Misalnya saja dengan menggunakan alat-alat peraga yang digunakan untuk
menerangkan pelajaran yang menyenangkan. Dengan begitu nantinya anak akan
lebih merasa nyaman dalam belajar dan hal ini juga dapat menjadi cara
meningkatkan kosentrasi belajar anak
n. Ajarkan Untuk Tidak Takut Dengan Dunia Luar
Sebaiknya anda juga harus mengajarkan kepada anak agar tidak takut pada dunia
luar ataupun lingkungan yang baru. Cobalah ajak anak untuk berjalan-jalan serta
mengenal dunia luar sehingga anak merasakan aman meskipun nantinya sedang
tidak bersama dengan orang tua. Anak harus dapat bertahan pada lingkungan yang
baru.
o. Jangan Lupakan Kunjungan Dokter Rutin

Pertanyaan

1. Orangtua cenderung kurang mendukung keterampilan anak, bagaimana cara orangtua menyikapi hal
tersebut (Elmi)

Jawab :

1. Memberikan pandangan pada orangtua bahwa keterampilan anak penting untuk perkembangan
pada anak

2. sebaiknya orangtua memfasilitasi kreatifitas pada anak

3. jangan memotong atau melarang anak saat berkreasi

4. selalu menjadi role mode yang baik untuk anak, karena apa yang diajarkan orangtua pasti
dicontoh oleh anaknya. (Trisiwi)

2. bagaimana cara orangtua melatih anak agar paham pada agama sejak dini, berikan contoh (Shinta N)

Jawab :
1. Memberikan keteladanan sebagai orangtua wajib memberikan keteladanan bagi anak-anaknya
karena orangtua adalah ikon pertama yang ditiru anak. Dan anak adalah peniru yang ulung, bisa
dari cara berkata, tolong jika meminta bantuan, berterimakasih jika sudah dibantu, dan selalu
bersyukur jika mendapat sesuatu, serta pemaaf dan tidak pendendam

2. membacakan kisah dan perjalanan para nabi atau kisah-kisah agama sesuai agama yang dianut
orangtua

3. mengajarkan anak untuk sholat dan beribadah

4. mengajarkan kitab sesuai agama yang dianut

5. mengenalkan tata cara beribadah dan tatakrama sesuai agama. (Devi Galuh)

3. Apakah kelainan fisik pada anak bisa mempengaruhi sosialisasi pada anak? (Tenny)

Jawab :

Sangat berpengaruh, contohnya anak yang mepunyai gangguan berbicara dia akan susah
berkomunikasi dengan sekelilingnya sehingga sosialisasi pada anak sangat terganggu (Zunita)

4. contoh cara melatih anak untuk meningkatkan perkembangan fisik pada anak (Risfina)

Jawab :

Dengan melatih motorik kasar dan motorik halus pada anak dengan memberikan anak berbagai
macam alat dan bahan untuk digunakan sesuai imajinasi anak, misalnya:

motorik halus (menempelkan sesuatu dikertas, menutup dan membuka kancing sendiri,
menggambar lingkaran, belajar menulis sendiri)

Motorik kasar (menyusun balok mainan, menyusun potongan puzzle, bermain bola)

Setelah anak dapat melakukan kegiatan selalu puji hasil dari anak, agar lebih bersemangat dan
termotivasi untuk melakukan sesuatu. Apabila anak belum bisa melakukan sesuatu sesuai dengan
umurnya beri stimulasi supaya anak dapat melakukannya. (Novianty)

5. Bagaimana melatih anak dalam membentuk konsep diri yang sedang berkemban? (Wedha)

Jawab :

1. mengajari anak menghargai diri sendiri


2. menghindari memberi label buruk pada anak

3. menghindari membandingkan anak dengan orang lain

4. menggali potensi anak

5. memberi pemahaman bahwa hidup adalah perjuangan (Ratih)

6. Sifat anak yang Negatifisme dapat diatasi dengan cara seperti apa? (Pravita)

Jawab :

1. hindari terlalu banyak menggunakan kata “tidak” atau “jangan” dalam melarang anak, sebaiknya
pilih kata positif contohnya, “sayang kita main air di kamar mandi yuk sekalian mandi sore”
daripada “mamah kan sudah bilang jangan main air kran, basah semua kan”

2. Beri kesempatan anak untuk melakukan apa yang diinginkan tetapi yang tidak mebahayakan dan
tetap dalam pengawasan

3. Biasakan berdialog sejak kecil

4. Hindari ancaman atau paksaan karena membuat anak semakin menolak. (Yola)

7. Faktor apa yang dapat menyebabkan gangguan perkembangan fisik pada anak? (Fadlikhatus)

Jawab :

1. Faktor internal :

a. Kesehatan menurun yang memiliki resiko terhadap perkembangan fisik motorik

b. kelainan pada sistem otak, gen, dan saraf

c. kecerdasan

2. Faktor Eksternal :

a. Keluarga sangat mepengaruhi perkembangan anak karena keluarga mempengaruhi pola asuh
orangtua pada anak

b. sosial ekonomi

c. Lingkungan tempat tinggal


d. teman sepermainan atau teman sebaya dapat mempengaruhi perkembangan anak

e. media sangat berpengaruh besar dalam perkembangan anak

sumber jurnal pendidikan khusus volume 5 no 2 nopember 2010 oleh Atien Nur Chamidah
(Tunggal)

8. Apa saja tingkatan dalam gagap? (Krisma)

Jawab :

Tingkatan gagap berdasarkan lamanya waktu gagap:

a. Gagap Temporer hanya sementara dan akan hilang dalam waktu 3 bulan kemudian

b. Gagap Ringan terjadi beberapa bulan sampai satu tahun

c. Gagap Menetap berlangsung lama dan tidak hilang bila tidak dilakukan penanganan (Maharani)

9. Dalam aspek kehidupan keluarga apa saja yang dapat mempengaruhi sosialisasi anak? (Asyida)

Jawab :

1. Lingkungan rumah

Lingkungan rumah dengan sikap sosial yang baik memudahkan anak menjadi pribadi dengan
sosial yang baik

2. hubungan yang baik antara ayah dan ibu

3. ukuran keluarga

Anak tunggal sering mendapatkan perhatian yang lebih akibatnya anak tersebut mengharapkan
perlakuan yang sama dari oranglain. (Verdiana)

10. Apakah bisa emosi anak diasah menjadi emosi yang positif? Jelaskan! (Deby)

Jawab :

1. membentuk karakter diri

2. melakukan stimulasi positif


3. memberikan contoh yang nyata contohnya, saat ibu emosi marah sebaiknya berbicara baikbaik
pada anak “nak ibu sedang kesal marah pada kamu tapi ibu berusaha tidak membentakmu sayang”.
(Shofiatul)

1. Faktor hereditas merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif,


kira-kira berapa persen faktor ini dapat mempengaruhi ? mengapa itu terjadi ?
Jawab :
Dikatakan pula bahwa taraf inteligensi sudah ditentukan sejak anak dilahirkan. Para ahli
psikologi Lehrin, Lindzey, dan Spuhier berpendapat bahwa taraf inteligensi 75-80%
merupakan warisan atau faktor keturunan.
2. Faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif salah satunya faktor
pembentukan, bisa dijelaskan tentang faktor pembentukan?
Jawab :
Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang memengaruhi
perkembangan inteligensi. Pembentukan dapat dibedakan menjadi pembentukan sengaja
(sekolah formal) dan pembentukan tidak sengaja (pengaruh alam sekitar). Sehingga
manusia berbuat inteligen karena untuk mempertahankan hidup ataupun dalam bentuk
poenyesuaian diri.
3. Pada fase praoperasional terdapat aspek simbolik, contohnya ?
Jawab :
Contoh kemampuan ini membuat anak dapat rnenggunakan balok-balok kecil untuk
membangun rumah-rumahan, menyusun puzzle, dan kegiatan lainnya. Pada masa ini,
anak sudah dapat menggambar manusia secara sederhana. Pada fase praoperasional, anak
mulai menyadari bahwa pemahamannya tentang benda-benda di sekitarnya tidak hanya
dapat dilakukan melalui kegiatan sensorimotor, akan tetapi juga dapat dilakukan melalui
kegiatan yang bersifat simbolis. Anak tidak harus berada dalam kondisi kontak
sensorimotorik dengan objek, orang, atau peristiwa untuk memikirkan hal tersebut. Anak
dapat membanyangkan objek atau orang tersebut memiliki sifat yang berbeda dengan
yang sebenarnya.

4. Mengapa faktor lingkungan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif pada


anak ?
Jawab :
Berdasarkan pendapat Locke, taraf inteligensi sangatlah ditentukan oleh pengalaman dan
pengetahuan yang diperolehnya dari lingkungan hidupnya. Lebih lanjut, Ki Hajar
Dewantoro melengkapi pendapat ini dengan menyebutkan bahwa seseorang dibentuk
oleh perpaduan dari dasar dan ajar. Artinya bahwa seorang anak yang sudah memiliki
dasar potensi bawaaan akan menjadi siapa dan seperti apakah dia juga dipengaruhi oleh
faktor ekternal berupa ajar atau penagajaran yang diperolehnya dari lingkungan.
5. Bagaimana speech delay dapat mempengarui perkembangan anak, dan bagaimana
cara mengatasi nya ?
Jawab:
Jenis gangguan kognitif pada anak ini juga menghambat segal hal yang berkaitan dengan
produksi bahasa dan kata kata pada anak semisal dengan membaca, menulis dsb.Untuk
mengatasi hal ini tentunya, sebagai orang tua sebisa mungkin harus mampu mengontrol
dan memberikan pengawasan yang cukup baik terhadap anak anak. Bukan tidak boleh
memberikan fasilitas gadget pada anak anak, apalagi jika dilihat dari sisi manfaat, ini
berguna dan akan memudahkan anak anak dalam hal berkomunikasi. Namun demikian,
membatasi dan mengawasi penggunaannya adalah hal yang akan lebih bijak dilakukan
demi kebaikan anak anak pula.
6. Fakor apa yang menyebabkan keterlambantan bicara pada anak ?
Jawab :
Hal ini dipengaruhi dengan semakin beragamnya konsumsi gadget pada anak menjadikan
interaksi sosial anak anak menjadi berkurang dan membentuk pribadi anak anak menjadi
cenderung introvert dan individualis. Dimana diusia anak seharusnya anak anak bisa
mengenal dunia bermain dan dunia berinteraksi dengan teman temannya serta mengenal
beragam hal baru termasuk belajar berbicara dan segala hal yang berkaitan dengan
produksi bahasa dan kata kata.
7. Berikan contoh lingkup perkembangan anak usia 4-6 th dibidang pengetahun dan
sains !
Jawab:
1) Mengenal konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari (gerimis, hujan, gelap,
terang, temaram, dsb)
2) Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik (seperti: apa yang
terjadi ketika air ditumpahkan)
3) Mengenal sebab-akibat tentang lingkungannya(angin bertiup menyebabkan daun
bergerak, air dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah)
4) Menunjukkan inisiatif dalam memilih tema permainan (seperti: ayo kita bermain
pura-pura seperti burung)
8. Bagaimana peran keluarga dalam mendidik anak ?
Jawab :
Keluarga/ orangtua berfungsi untuk memastikan bahwa anaknya sehat dan aman,
memberikan sarana dan prasana untuk mengembangkan kemampuan sebagai bekal di
kehidupan sosial, serta sebagai media dalam menanamkan nilai sosial dan budaya sedini
mungkin. Orangtua memberikan kasih sayang, penerimaan, penghargaan, pengakuan, dan
arahan kepada anaknya.
Hubungan antara orangtua dan anak sangat penting untuk membangun
kepercayaan terhadap orang lain dan diri sendiri. Selain itu juga dapat membantu
perkembangan sosial, emosional, dan kognitif pada anak. Penelitian menyebutkan bahwa
hubungan antara orangtua dan anak yang hangat, terbuka, dan komunikatif; terdapat batas
yang wajar antar usia; menyampaikan alasan terkait hal-hal yang tidak boleh dilakukan
anak, akan meningkatkan rasa percaya diri dan juga performa di sekolah maupun
lingkungan masyarakat. Selain itu anak akan lebih terhindar dari hal-hal negatif seperti,
depresi dan penggunaan narkoba.
Mengapa peran keluarga utamanya orangtua sangat penting? Lingkungan paparan
pertama dan tersering bagi anak-anak adalah keluarga. Pembentukan karakter dan proses
tumbuh kembang pertama kali dimulai dari sini. Anak-anak harus dipersiapkan sedini
mungkin untuk menjadi penentu kehidupannya nanti. Harus dipersiapkan untuk bisa
membuat keputusan sendiri dan tumbuh menjadi pribadi yang kompeten di masyarakat.
Proses ini dapat didapatkan sedini mungkin tergantung pada lingkungan tempat tinggal
anak dibesarkan.
Kondisi yang optimal di rumah, pemenuhan nutrisi yang cukup, dan interaksi
antar orangtua maupun dengan anak sangat mempengaruhi perkembangan dan perilaku
anak. Orangtua bertanggungjawab untuk menyediakan lingkungan yang aman,
memantau aktivitas anak, membantu mengembangkan emosi sosial dan kognitif, serta
menyediakan arahan dan panduan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menyediakan
lingkungan rumah yang aman dan kondusif, anak akan senang bermain, mengeksplorasi
hingga menemukan berbagai hal baru yang dapat meningkatkan level perkembangan
kognitif, sosial, dan emosional. Harapannya kelak dapat menjadi pribadi yang
bertanggungjawab dan produktif.
Sumber: https://kanalpengetahuan.fk.ugm.ac.id/peran-keluarga-dalam-upaya-tumbuh-
kembang-anak/
9. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif adalah minat
bakat ? cara mengetahui minat bakat sejak dini ?
Jawab :
Setiap manusia memiliki segudang potensi yang merupakan sebuah anugerah dari Tuhan.
Potensi-potensi ini dapat berwujud inteligensi (kecerdasan), bakat, prestasi, kepribadian,
dan sebagainya. Semua ini butuh stimulasi dari lingkungan sekitarnya agar potensi-
potensi yang dimiliki oleh anak dapat teraktualisaikan ke dalam kehidupan nyata. Dengan
pemberian stimulasi yang sangat beragam dari lingkungan pendidikan maka potensi anak
dapat dan akan terasah, yang pada akhirnya dapat digali dengan menggunakan alat-alat
atau cara-cara tertentu seperti tes inteligensi, tes bakat, dan tes kepribadian.
Sumber: http://digilib.uinsuka.ac.id/8145/1/EVA%20LATIPAH%20STRATEGI
%20PENGENALAN%20POTENSI%20ANAK.pdf
Atau bisa dengan cara :
1. Memperhatikan kebiasaan dan kesukaan anak. Biasanya hal yang menjadi kebiasaan
dan kesukaan bisa jadi merupakan bakat yang dimiliki oleh anak. Coba untuk
memperhatikan segala aktivitas yang ada di anak.
2. Membiarkan anak mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki. Sebagai orang tua
jangan sesekali menekan atau membatasi kegiatan anak, hal ini bisa menghalangi
anak untuk mengeksplorasi kemampuannya. Cukup mengawasi segala kegiatan anak.
3. Membangun komunikasi positif. Perhatian pada anak namun dalam batas wajar.
Maksudnya anak tidak boleh terlalu dimanja dan anak juga tidak boleh terlalu
diabaikan. Untuk itu kita juga bisa langsung bertanya pada anak berhubungan dengan
hal – hal yang mereka sukai. Komunikasi yang positif akan terbentuk ikatan
emosional antara orang tua dan anak sehingga anak merasa lebih dekat dengan orang
tua.
4. Menempatkan anak di posisi terdekat. Biasanya bakat yang dimiliki oleh anak akan
mudah terlihat disaat kondisi anak sedang dalam kondisi terdesak. Sehingga akan
membuat kemampuan yang dimiliki dapat muncul. Misalnya, memberikan PR dalam
jangka waktu mendesak, anak bisa berpikir cepat untuk menyelesaikan tugasnya.
5. Memberikan waktu yang cukup untuk bersosialisasi. Berikan kesempatan anak untuk
bersosialisasi dengan teman sebayanya. Mungkin dengan cara ini anak bisa saling
menunjukkan kemampuan bakat yang dimilikinya.
6. Mengikutkan anak ke berbagai perlombaan. Ikutka anak ke beberapa perlombaan,
tapi sesuai dengan persetujuan anak-anak. Hasil perlombaan bisa menjadi indikasi
bahwa kemampuan anak lebih dominan pada hal tersebut.
7. Mengajarkan anak untuk berkeja keras. Misalnya, ketika anak meminta uang kepada
kita, kita bisa mencoba untuk menumbuhkan sikap pekerja dalam diri anak dengan
cara meminta anak untuk melakukan suatu pekerjaan seperti merapikan kamar,
mencuci sepeda. Tujuannya agar mengajarkan pada anak untuk mendapatkan sesuatu
dibutuhkan dengan kerja keras.
Sumber :https://dosenpsikologi.com/cara-mengetahui-bakat-anak-sejak-dini
10. Apa faktor kebebasan dalam perkembangan kognitif berpengaruh beasar dan
bagaimana cara memantau bahwa faktor tesebut ke arah postif atau negatif ?
Jawab :
Faktor kebebasan bukan merupakan faktor utama dalam perkembangan kognitif. Namun
faktor ini bisa menjadi faktor penunjang dalam fase ini. Faktor utama yang berpengaruh
besar ialah faktor lingkungan dan faktor keturunan. Dengan ini kita dapat memantau anak
sesuai dengan kemampuan mereka, mengetahui bakat dan minat mereka, selama hal itu
masih kearah positif biarkan saja sambil memberikan massukan yang positif dalam setiap
fase kehidupannya.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Ketika memasuki usia Sekolah Dasar siapakah yang lebih berpengaruh pada keputusan
anak dan apa sebabnya ? (Abidah )
Jawab : Ketika anak memasuki Sekolah Dasar yang lebih berpengaruh pada keputusan
anak adalah teman sebaya, dengan meningkatnya umur anak jika nasihat orang tua dan
guru berbeda maka anak cenderung lebih terpengaruh oleh teman sebaya. Karena, dari
keinginan anak itu sendiri untuk dapat diterima oleh kelompok dan juga anak
menggunakan waktu lebih banyak dengan teman sebaya. (Pravita Ayulola)
2. Jelaskan maksud dari kondisi lingkungan pada faktor yang mempengaruhi perkembangan
sosio emosional ! (Deby)
Jawab : Ketegangan yang terus menerus, jadwal yang ketat, dan terlalu banyak
pengalaman yang menggelisahkan merangsang anak secara berlebihan akan berpengaruh
pada emosi anak, seperti :
a. Ketegangan yang disebabkan oleh pertengkaran dan penyelisihan yang terus menerus
b. Ketegangan yang disebabkan serta disiplin yang otoriter
c. Sikap orang tua yang selalu mencemaskan atau terlalu melindungi, over protective
d. Suasana otoriter di sekolahan. (Siska Nevy)
3. Jelaskan tahap pada pertukaran pada urutan perkembangan moral menurut kohlberg!
Lalu, apa bedanya tahap pertukaranini dengan balas dendam? (Nungki Tri)
Jawab : Pada tahap ini, ada pengakuan yang meningkat bahwa orang lain punya
kepentingannya sendiri dan harus dipertimbangkan. Kepentingan-kepentingan itu yang
lain dalam kaitannya dengan pertukaran dan resiprositas : “aku akan menggores
punggungmu jika kau menggores punggungku”. Anak-anak dalam tahap ini sangat
menaruh perhatian dengan apa yang adil, tetapi tidak menaruh perhatian pada keadilan
sesungguhnya. Lalu untuk bedanya dengan balas dendam, kalau pada tahap ini pada
intinya pertukaran antara apa yang dibutuhkan oleh anak, jadi jika merasa dirugikan
maka si anak akan mencari sebuah keuntungan untuk dari pikiran mereka sendiri dan ada
sedikit banyak berpengaruh pada orang lain bisa berarti baik ataupun buruk, sedangkan
balas dendam berarti membalas perbuatan orang lain dikarenakan sakit hati atau dengki
yang berarti pasti berarah pada hal negatif jika si anak membalas perbuatan orang lain.
(Ervina Dini)

4. Apa tujuan dari moralitas berorientasi kolektif ? (Hayyu Pangesti)


Jawab : tujuan dari moralitas kerorientasi kolektif adalah mengesampingkan kepentingan
individual. (Dayu Lensa)
5. Jelaskan maksud dari perkembangan moral pada moralitas berorientasi obyektif ! (Vinda
Ruspita)
Jawab : Pada moralitas ini prinsip-prinsip universal yang bersifat obyektif dalam
pengertian bahwa prinsip-prinsip itu tidak bergantung pada tingkah pola individu-
individu atau kelompok-kelompok sosial melainkan memiliki realitanya sendiri. (Dona
Ayu)
6. Bagaimana maksudnya menghargai harmoni dan kompromi pada upaya untuk
mendorong perkembangan sosio emosional pada anak? (Septi )
Jawab : Saat dunianya semakin luas dan kesempatan berinteraksi semakin sering dan
bervariasi maka akan tumbuh kesadarannya akan makna peran sosial, persahabatan,
perlunya menjalin hubungan serta perlunya strategi dan diplomasi dalam berhubungan
dengan orang lain. (Krisma Yuliani)
7. Keadaan emosi dapat dikenali malalui tingkah laku, jelaskan tingkah laku apa saja yang
mempengaruhi emosi anak ? (Farihatul)
Jawab : emosi dapat diketahui melalui gejala perilaku, anak-anak mungkin tidak
memperlihatkan reaksi emosional mereka secara langsung, tetapi mereka memperlihatkan
secara tidak lengsung melalui kegelisahan, melamun, menangis, kesukaran berbicara, dan
tingkah yan gugup, seperti menggigit kuku dan mengisap jempol. (Lingga Kuranasari)
8. Tolong jelaskan masing-masingdari upaya untuk mrndorong perkembangan sosio
emosional pada anak ? (Verdiana)
Jawab : upaya untuk mendorong perkembangan sosio emosional anak yaitu :
a. Sikap sosial : Dalam situasi bermain anak bisa mempertimbangkan sudut pandang
teman bermainya sehingga egosentrisnya bisa sedikit demi sedikit berkurang. Dalam
permainan, anak belajar bekerjasama untuk tujuan bersama. Iapun terdorong untuk
belajar berbagi, bersaing dengan jujur, menang atau kalah dengan sportif,
mempertahankan haknya dan peduli terhadap hak-hak orang lain. Lebih lanjut ia pun
akan belajar makna kerja tim dan semangat tim.
b. Belajar berkomunikasi : Untuk dapat bermain dengan baik bersama orang lain, anak
harus bisa mengerti dan dimengerti oleh teman-temanya. Hal ini mendorong anak
untuk belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik, bagaimana membentuk
hubungan sosial, bagaimana menghadapi dan memcahkan masalah-masalah yang
timbul dalam hubungan tersebut.
c. Belajar mengorganisasi : Saat bermain bersama orang lain, anak juga berkesempatan
belajar berorganisasi. Bagaimana ia harus melakukan pembagian peran diantara
mereka yang turut serta dalam permainan tersebut, misalnya siapa yang menjadi guru
dan siapa yang menjadi muridnya.
d. Lebih menghargai perbedaan/perbedaan orang lain : Bermain memungkinkan bagi
anak untuk mengembangkan kemampuan empatinya. Hal tersebut membantu anak
membangun pemahaman yang lebih baik atas orang lain, lebih toleran, serta mampu
berlapang dada terhadap perbedaan-perbedaan yang dijumpai.
e. Menghargai harmoni dan kompromi : Saat dunianya semakin luas dan kesempatan
berinteraksi semakin sering dan bervariasi maka akan tumbuh kesadaranya akan
makna peran sosial, persahabatan, perlunya menjalin hubungan serta perlunya strategi
dan diplomasi dalam berhubungan dengan orang lain.
(Pravita Ayulola )
9. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis tempertantrumyangs ering terjadi pada anak ! (Bella
Eka)
Jawab : terdapat 3 jenis tempertantrum yang sering terjadi pada anak yaitu :
a. Manipulative Tantrum : salah satu bentuk tantrum yang terjadi karena dibuat-buat
oleh anak. Biasanya anak melakukan hal ini dengan alasan menggunakan cara
tantrum ini sebagai senjata dia untuk mendapatkan apa dia inginkan, atau mencari
perhatian.
b. Verbal frustration tantrum : Anak yang mengalami verbal frustration tantrum
cenderung menujukkan kemarahan yang berlebih dengan mengomel, banyak bicara
sambil menangis dan meraung.
c. Temperramental Tantrum : Perilaku anak yang menunjukkan temperramental
tantrum, biasanya tidak cukup diatasi oleh orang tua atau guru saja. Tetapi,
membutuhkan bantuan ahli seperti: konselor dan psikolog.
(Kholif Irnawati)
10. Dalam menangani gangguan sosio emosional melalui perilaku terdapat membantu anak
dalam mengatasi kecemasan itu maksudnya bagaimana ? (Cintya Masain)
Jawab : Anda tidak dapat membiarkan anak berusaha mengatasi masalah gangguan
emosional dan sosialnya sendirian. Sebagai seorang anak kecil, ia masih sangat
membutuhkan bimbingan dan bantuan orang tua untuk memahami apa yang dirasakannya
dengan benar. Anak yang tidak mendapatkan bimbingan orang tua secara emosional akan
lebih sulit mengekspresikan diri dan perasaannya, juga akan mengalami kesulitan untuk
menjadi seseorang yang cerdas secara emosi dan dapat mengelola emosinya dengan baik.
Ketahui juga mengenai gangguan mood dalam psikologi dan cara meredam emosi
menurut psikologi yang benar.

LAMPIRAN

1. Tolong jelaskan tentang perubahan fisik remaja dari segi internal dan eksternal
Jawaban :
Perubahan eksternal meliputi :
 Tinggi badan, perempuan mencapai tinggi maksimal pada usia 17 tahun, sedangkan
laki2 18 tahun.
 Berat badan, mengikuti jadwal perubahan tinggi badan
 Proporsi tubuh yaitu anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang
baik.
 Organ seks yaitu baik organ seks pria maupun wanita mencapai ukuran yang matang
pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matanf sampai beberapa tahun
kemudian.
Perubahan internal :
 Sistem pencernaan, perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk
pipa.
 Sistem peredaran darah, yakni jantung tumbuh pesat selama masa remaja.
 Sistem pernapasan, kapasitas paru2 anak perempuan hampir matang pada usia 17,
sedangakn laki2 beberapa tahun kemudian.
 Sistem endoktrin, kegiatan gonad yang meningkat pasa masa puber menyebabkan
ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem endoktrin pada awal puber

2. Sebutkan dan jelaskan tanda2 kematangan seksual pada remaja ?


Jawaban :
Perubahan ciri – ciri seks sekunder
 Pada laki – laki tumbuhnya kumis, janggut, jakun, suara menjadi berat, bahu dan dada
melebar, tumbuh bulu ketiak, dada, kaki, tangan dan daerah kelamin serta otot – otot
menjadi kuat.
 Pada anak perempuan berupa payudara dan pinggul membesar, suara menjadi halus,
tumbuh bulu ketiak dan sekitar kemaluan.

Perubahan ciri – ciri seks primer

 Pada remaja pria, dapat dilihat pada pertummbuhan yang cepat pada penis dan
skrotum dan mengalami mimpi basah untuk pertama kalinya. Perubahan ini sangan
dipengaruhi oleh hormon perangsang yang diproduksi oleh kelenjar bawah otak
(pituitary gland) hormon ini merangsang testis yang terdapat pada skrotum sehingga
testis menghasilkan hormon testosteron dan androgen serta spermatozoa.
 Pada remaja wanita ditandai dengan menarche atau munculnya periode menstruasi
untuk pertama kalinya. Munculnya peristiwamenstruasi sangat dipengaruhi oleh
perkembangan indung telur (ovarium), yang berfungsi memproduksi sel – sel telur
(ovum)serta hormon estrogen dan progesteron.

3. Apa saja dampak psikologis yg dialami remaja thd prubahan tubuh yg mereka alami ?
Jawaban :
Menurut Elizabeth B.Hurlock (1991) ada beberapa dampak psikologis remaja terhadap
perubahan bentuk tubuh, meliputi :
 Penampilan, perubahan2 yang menibgkat pada penampilan seseorang akan diterima
dengan senang hati dan mengarah sikap yang menyenangkan, sedangkan perubahan
yang menguragi penampilan diri akan ditolan, dengan segala cara akan ditutupi.
 Perilaku, kalau perubahan2 perilaku seperti yang terjadi selama pubertas dan usia
lanjut, hal ini akan berpengaruh pada sikap terhadap perubahan2 yang menyenangkan.
 Peranan, sikap terhadap orang dari bermacam-macam usia sangat dipengaruhi oleh
peran yang mereka mainkan, kalau orang merubah peran mereka, mereka akan kurang
senang.

4. Jelaskan bagaimana peranan orangtua saat anak memasuki masa pubertas!


Jawaban :
 Sebagai Pendidik yaitu memberikan penjelasan secara detil
Misal : Orangtua memberikan pengertian kepada anak-anaknya. Ibu dapat
memperkenalkan remaja putri pada pembalut dan ayah dapat memberi gambaran rinci
tentang mimpi basah. Berikan pula pemahaman bahwa organ reproduksi mereka mulai
berfungsi. Itu tandanya hubungan seksual dengan lawan jenis dapat menyebabkan
kehamilan.
 Sebagai Pendamping yaitu bisa menjadi teman untuk anak-anaknya
Misal : sering-seringlah mengajak mereka mengobrol sesibuk apapun orangtua.
Hindari terlalu sering mengkritisi, perbanyak mendengarkan. Jadilah temannya dengan
memperbincangkan apa yang sedang menjadi minatnya, mengenali teman-temannya.
Dengan begitu, peran kita sebagai orang tua tidak akan tergantikan oleh teknologi
maupun lingkungan pergaulan.
 Sebagai Evaluator yaitu mampu memanfaatkan momentum
Misalnya : saat anak melihat iklan atau cuplikan film yang tergolong sensual, orang
tua dapat berperan sebagai evaluator pemahaman anak tentang seks dan masa puber
yang telah diberikan sebelumnya. Remaja akan lebih mengingat pendidikan yang
diberikan saat berhadapan dengan peristiwa langsung.

5. Apa dampak negatif dari body image pada remaja dan bagaimana cara penanganannya?
Jawaban :
Masalah body imagr sendiri biasanya remaja memiliki “role model” yang menjadi panutan
seperti penyanyi/ aktor/ aktris. Mereka menganggap bahwa role model mereka memiliki
bentuk tubuh yang baik dan sempurna, sehingga mereka secara tidak sadar berusaha untuk
memcapai hal tersebut berbagai cara.
Negatufnya dari body image ini diet yang sangat ketat sehingga menimbulkan kesalahan
dalam pila makan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan anorexia nervosa dan juga bulimia
nervosa yang membahayakan kesehatan baik fisik maupun psikologis.
Untuk mengatasi masalah body image ini perlu dilakukan restrukturisasi kognitif, dimana pila
pikir dari mereka yang mengalami masalah body image ini diubah, sehingga mereka tidak
terobsesi dengan role model mereka dan terhindar dari dampak yang buruk masalah body
image.

6. Pada remaja akan terjadi perubahan fisik yang mungkin saja akan terjadi body shaming, lalu
bagaimana cara mengatasi masalah tersebut ?
Jawaban :
Body shaming adalah suatu perilaku mempermalukan seseorang dengan memberikan
komentar atau kritik negatif tentang tampilan tubuhnya. 
Cara mengatasi dengan :
1. Belajar mencintai diri sendiri
2. Ekspresikan apa yang kita rasakan
3. Menonjolkan kelebihan
4. Lakukan hal yang positif
5. Jauhi teman2 yang melakukan body shaming

7. Selain kendala perkembangan fisik apakah ada hambatan lain yang mempengaruhi
perkembangan ?
Jawaban :
 Kesalahan cara orang tua mendidik
Orang tua yang acuh dan tidak memperhatikan kepentingan serta kebutuhan anak dalam
belajar tidak bisa mengatur anak, tidak memantau perkembangan anak dan membantu anak
dalam mengatasi berbagai kesulitan akan menjadi penghambat dalam perkembangan anak
 Teman bergaul
Pengaruh yang dapat dari teman juga sangat berpengaruh pada perkembangan
 Lingkungan
Kebiasaan buruk di lingkungan akan menghambat perkembangan
 Ekonomi keluarga
Jika anak dari keluarga yang kurang mencukupi kebutuhan pokok mengakibatkan anak selalu
mengalami kesedihan

8. Bagaimana cara mengubah mainset negatif remaja terhadap body image yang menghambat
perkembangan kemampuan interpersonal?
Jawaban :
 Perspektif negatif terhadap diri remaja ini dapat diubah menjadi perspektif positif
 Menumbuhkan self eastem (harga diri) pada remaja sehingga akan menumbuhkan rasa
percaya diri, dengan meminimalkan kekurangan yang ada pada dirinya, dan
mengoptimalkan kelebihan sehingga remaja tidak merasa minder dengan keadaan
dirinya.
 Memberikan pengertian pada remaja untuk membentuk konsep diri, ssehingga remaja
menerima dan mengakui apa yang ada pada dirinya sebagai bentuk perubahan fisik masa
pubertas.
Contohnya :
Seorang remaja dengan tubuh gemuk ingin mendapatkan ingin mendapkan tubuh ideal,
merasa minder dan tubuhnya tetapi dia cantik dan berbakat menyanyi.

9. Faktor apa yang menyebabkan laki-laki lebih tinggi drpd perempuan pada masa pertumbuhan
remaja?
Jawaban :
Jenis kelamin
Saat masih bayi, pertumbuhan wanita lebih cepat dibanding pria, sedangkan saat pubertas,
keadaannya terbalik, pria cenderung lebih cepat dibanding wania. Tidak jarang pria yg
seumuran dengan wanita lebih tinggi postur tubuhnya.

10. Ada beberapa dampak psikologis yang dialami remaja terhadap perubahan bentuk tubuh, lalu
bagaimana cara remaja beradaptasi dan mampu mengatasi dampak tersebut ?
Jawaban :
 Penerimaan diri sendiri, remaja harus memahami perubahan yang terjadi pada dirinya
jangan berpikiran jika perubaha bentuk tubuh yang terjadi adalah sebuah kesialan karena
tidak sesuao dengan keinginan remaja.
 Meningkatkan aspek spiritual
 Menghindari pengaruh lingkungan yang tidak baik, ini merupakan hal yang paling sulit
karna ada perasaan takut dikucilkan.

PERTANYAAN

1. (Ratfi/3B/10)Karakteristik Perkembangan Kognitif Remaja Karakteristik pemikiran


remaja yaitu remaja dapat berpikir secara abstrak, idealistis, dan logis tolong jelaskan
masing2 dari karakteristik pemikiran tersebut !
Dijawab oleh Ilham
karena ia telah masuk dalam tahap pemikiran operasional.
a. berpikir abstrak, yaitu remaja dapat memecahkan persamaan-persamaan aljabar yang
abstrak.
b. Berpikir idealistis, yaitu remaja sering berpikir tentang apa yang mungkin, mereka
berpikir tentang ciri ideal mereka sendiri, orang lain, dan dunia.
c. berpikir logis, yaitu remaja mulai berpikir seperti ilmuwan yang menyusun rencana
untuk memecahkan masalah-masalah dan menguji secara sistematis pemecahan-
pemecahan masalah.

2. (Eldya Y/3A/28)Bagaimana peran orang tua terhadap kognitif remaja?


Dijawab oleh Ghaluh Putik
Peran orang tua sangatlah penting, beberapa hal dapat membantu anak untuk
mengembangkan kognitif nya antara lain, orang tua dengan menjadi contoh yang baik,
seperti mengajarkan anak bersikap sopan santun. Perlu kita ketahui bahwa remaja lebih
memandang dan meniru perilaku orang dewasa di dekatnya, daripada mendengarkan
nasihat, dan memberikan dukungan terhadap bakat positif yang disukai kepada remaja
agar mereka termotivasi dan lebih semangat dalam proses mengasah kemampuannya,
serta orang tua perlu memberikan waktu luang untuk berkumpul agar anak terbuka
dengan orang tuanya.

3. (Dayu/3B/14)Berdasarkan ppt tdi dijelaskan bhwa remaja sudah punya pola pikir sendiri,
pola pikir seperti apakah itu bisa tolong berikan contohnya?
Dijawab oleh Farihatul
Diantaranya bisa digambarkan yaitu: mulai bisa berpikir logis tentang suatu gagasan yang
abstrak, mulai bisa membuat rencana, strategi, membuat keputusan, memecahkan
masalah, serta mulai memikirkan masa depan, muncul kemampuan nalar secara ilmiah
dan belajar menguji hipotesis atau permasalahan, belajar instropeksi diri, wawasan
berpikirnya semakin luas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, jati diri atau identitas.
Para remaja tidak lagi menerima informasi apa adanya, tapi juga akan mengadaptasi
informasi tersebut dengan pemikirannya sendiri (Santrock, 2003).
4. (Lingga/3A/)Pengambilan keputusan termasuk juga dalam Perkembangan kognitif
remaja. di ppt dijelaskan bahwa biasanya keputusan yg di ambil remaja jauh dr kata
sempurna. Nah bagaimana menurut anda cara org tua menanggapi hal2 yg di putuskan
oleh anaknya?
Dijawab oleh Fadhlikatus
orgtua haruslah tetap menghargai segala keputusan yg diambil oleh anaknya. Apabila
keputusan yg di ambil anak adalah hal yg salah, maka orgtua harus mendiskusikan dg
anaknya bersama. Tidak boleh melibatkan emosi maupun terkesan menyalahkan anaknya.
Sehingga, anak tetap merasa percaya diri

5. (Dona/3B/15)Bagaimana implikasi perkembangan kognitif masa remaja dalam


pendidikan?
Dijawab oleh Wedha
a.  Membantu siswa dalam menemukan jati diri dan menghadapi kegagalan yang
dihadapinya.
b.   Emosi yang memuncak adalah karakteristik dari remaja. Guru dapat membimbing 
remaja untuk pengendalian emosi negative.
c. Mengajari cara memahami orang lain dan toleransi merupakan cara guru dalam
mendidik remaja.
d. Dengan mempelajari berbagai karakteristik remaja akan sangat membantu siswa yang
masih dalam masa remaja, untuk keberhasilan proses pengajaran. Karena setiap remaja
berbeda, maka guru mau tidak mau harus bisa menjadi teman dan orang tua bagi remaja
itu sendiri. Diperlukan sikap polos, objektif terhadap siswa, adil dan menunjukkan
perhatian serta rasa simpatik dalam menghadapi remaja

6. (Ratih/3B/05)Dengan menggunakan berpikir operasional formal, bagaimana remaja baik


laki²/perempuan menentukan pemecahan masalah yang sedang mereka hadapi?
dijawab oleh Dea
Dalam menyelesaikan masalah, remaja biasanya berpikir secara teoritis. Remaja akan
menganalisis masalah dan mengajukan cara-cara peyelesaian masalah. Berdasarkan
analisis yang dilakukan, ia dapat membuat suatu strategi penyelesaian masalah. Remaja
mengajukan pendapat atau prediksi tertentu, kemudian mecari hubungan dari prediksi
tersebut.

7. (Evi/3B/20) Implikasi perkembangan kognitif masa remaja dalam pendidikan!


Dijawab oleh Risfina
Implikasi tentang perkembangan kognitif masa remaja menurut Bruner dalam
pembelajaran, yaitu :
a. Anak memiiki cara piker yang berbeda dengan orang dewasa. Guru perlu
memperlihatkan fenomena atau masalah kepada anak.
b. Anak, terutama pada pendidikan anak usia dini dan anak SD kelas rendah, akan
belajar dengan baik apabila mereka memanipulasi objek yang dipelajari, misalnya
dengan mencium, melihat, merasakan, dsb.
c. Pengalaman baru yang berinteraksi dengan stuktur kognitif dapat menarik minat dan
mengembangkan pemahaman anak.
Pada usia 12-20 tahun pross pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Pada usia 16
tahun berat otak sudah menyamai orang dewasa. Pada masa remaja terjadi reorganisai
syaraf lobe frontal yang berfungsi sebagainkegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu
kemampuan merusmuskan perencanaan strategis atau pengambikan keputusan. Lobe
frontal ini berkembang sampai usia 20 tahun lebih dan sangat berpengaruh pada
kemampuan intelektual remaja, seperti halnya anak usia 12 tahun walaupun secara
intelektua remaja tersebut berbakat namun belum bijaksana.

8. (Kholif/3B/11)Bagaimana cara menemukan bakat dan minat kita ?


Dijawab oleh Diyan
Bakat dan minat dapat dipelajari otodidak, orang tua terkadang tidak dapat menbgikuti pola
pikir remaja. Berikut cara menemukan bakat dan minat, antara lain:
1. Temukan Hal yang Paling Disukai
bakat biasanya membuat diri kita bias menghabiskan waktu berlama-lama. Mulai
sekarang coba temukan pekerjaan yang paling disukai dengan beberapa pekerjaan yang
dikerjakan.prioritaskan pekerjaan tersebut dengan demikian kita akan mulai mengenal
bakat yang dimiliki.
2. Cari Hal-Hal yang Bisa diKerjakan
Maksudnya adalah, sebuah pekerjaan yang dikerjakan menjadi sinyal atau tanda bakat
yang mungkin dimiiiki.Misalnya anda pandai dalam membetulkan alat-alat elektronik
yang rusak. Bisa jadi anda adalah tipe orang yang berbakat dalam hal yang berkaitan
dengan teknis.
Hal yang bisa dikerjakan menjadi sinyal dari bakat yang anda miliki.

3.Amati Hobi , jangan-jangan ini adalah bakat diri Anda


Jangan anggap hobi sederhana itu tidak penting dan hanya sebagai menghibur diri di
sela kesibukan. Mengamati hobi anda bisa membantu menemukan bakat sebenarnya
dari anda.
Biasanya hobi  dilakukan untuk mengisi waktu luang, sebagai contoh anda hobi dalam
melukis, dan ternyata melukis adalah bakat terbaik dari diri anda.
4. Ikuti Tes Bakat untuk Membantu Menemukan Bakat Terbaik
Ini adalah cara ilmiah yang bisa anda lakukan, dan lebih menghemat waktu anda dalam
menemukan bakat yang anda miliki.
Biasanya tes bakat dilakukan oleh anak-anak pada masa sekarang dalam menemukan
bakat mereka. Dengan metode ini, seorang anak akan lebih cepat menemukan bakat
mereka dan mengasah bakat mereka lebih dini. Namun tidak semua orang cocok dengan
metode ini.
5.Terus Latih Hal yang Disukai
Sayang sekali jika Ternyata Anda memiliki bakat melukis, namun anda tidak pernah
menemukan bakat anda tersebut. Bakat tidak akan menjadi bakat jika tidak dilatih.
6. Jangan Mudah Menyerah
Minat dan bakat bisa ditemukan dengan cepat, namun juga bisa membutuhkan waktu
bertahun-tahun. Bahkan banyak orang yang menemukan bakat mereka di usia mereka
yang sudah tidak uda lagi.
Jadi jangan pernah menyerah dalam menemukan bakat sebenarnya dari diri masing-
masing.

9. (Ria/3B/18)Bagaimana cara orang tua dalam membedakan bakat dan minat pada remaja supaya
tidak salah dalam mengambil keputusan/arah untuk masa depannya?
Dijawab oleh Nungki
Seorang remaja hobi bernyanyi tapi setelah berhgabung dengan komunitas music dan belajar
beberapa minggu ternyata hasil belajarnya kurang baik. Setelah kursusnya berjalan sebulan,
remaja tersebut mulai malas dan antusias belajarnya mulai menurun. Ini berarti minatnya tidak
didukung oleh bakatnya yang berarti minatnya tidak sama dengan bakatnya. Dalam
menentukan bakat anak perlu diperhatikan : detil kebiasaan anak sekalipun itu sepele. Dengan
mengamati kebiasaan anak, pekerjaan yang mereka lakukan suka rela tana diperintah, diminta,
atau ditekan, apakah melakukannya berulang—ulang, seberapa sering kebiasaan itu dilakukan,
apakah mereka selalu antusias / mudah lelahdan bosan. , apakah anak mampu menghasilkan
karya lebih baik dibandingkan temannya, apakah mereka ebih kreatif, lebih cepat menemukan
kesalahan dan lebih cepat memperbaiki diri.

10. (Novianty/3B/03)Faktor lingkungan berperan besar dalam proses perkembangan seorang


remaja, contoh peran besar lingkungan dalam mempengaruhi perkembangan kognitif seorang
remaja itu apa?
Dijawab oleh Devi Anggun
Secara umum setiap remaja pasti mengalami apa itu yang disebut dengan pekembangan
kognitif. Secara garis besar proses perkembangan kognitif pada remaja dapat dikategorikan
menjadi 2 sisi, yaitu:
a. Pemikiran operasional formaladalah suatu tahap perkembangan kognitif yang dimulai
pada usia 11-12 tahun dan terus berlanjut sampai seorang berusia remaja mencapai
masa tenang hingga mencapai dewasa.
b. Perkembangan pengambilan keputusan. Dalam tahap ini sesorang remaja akan mulai
bias mengambil keputusan tentang masa depannya.
Contoh : keputusan dalam memilih seorang teman atau keputusan akan melanjutkan
kuliah dimana setelah lulus SMA dan sebagainya.
LAMPIRAN

1. Penanya Shofiatul
Pertanyaan :
Salah satu penyebab kenakalan remaja adalah krisis identitas. Tolong di jelaskan!

Dijawab oleh Abidah


Jawaban:
Identity vs Role Confusion ( Identitas vs Kebingungan Peran, 12-18 tahun)
Pada tahap ini seorang anak remaja akan mencoba banyak hal untuk mengetahui jati diri
mereka sebenarnya, dan biasanya anak akan mencari teman yang memiliki kesamaan
dengan dirinya untuk melewati hal tersebut.
Jika anak dapat menjalani berbagai peran baru dengan positif dan dukungan orang tua,
maka identitas yang positif juga akan tercapai. Akan tetapi jika anak kurang mendapat
bimbingan dan mendapat banyak penolakan dari orang tua terkait berbagai peranannya,
maka ia bisa jadi akan mengalami kebingungan identitas serta ketidak yakinan terhadap
hasrat serta kepercayaan dirinya

2. Penanya Wedha
Pertanyaan :
Ada beberapa faktor yg mempengaruhi perkembangan emosi remaja, salah satunya
perubahan jasmani. Apa maksud perubahan itu menpengaruhi emosi remaja?

Dijawab oleh Septi

Jawaban:
Pada taraf permulaan pertumbuhan ini hanya terbatas pada bagian-bagian tertentu saja
yang mengakibatkan postur tubuh menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan tubuh ini
sering mempunyai akibat yang tidak terduga pada perkembangan emosi remaja. Tidak
setiap remaja dapat menerima perubahan kondisi tubuh seperti itu, lebih-lebih jika
perubahan tersebut menyangkut perubahan kulit yang manjadi kasar dan penuh jerawat.
Hormon-hormon tertentu mulai berfungsi sejalan dengan perkembangan alat kelaminnya
sehingga dapat menyebabkan rangsangan didalam tubuh remaja dan seringkali
menimbulkan masalah dalam perkembangan emosinya.
3. Penanya Pravita
Pertanyaan:
Dari faktor eksternal yg menyebabkan terjadinya kenakalan remaja salah satunya adalah
pengaruh dari lingkungan sekitar. Menurut kelompok anda seberapa besar pengaruh hal
tersebut terhadap remaja?

Dijawab oleh Cintya


Jawaban:
Pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebayanya yang sering
mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke dalamnya.
Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia
hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya.
Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula.

Di dalam kehidupan bermasyarakat, remaja sering melakukan keonaran dan mengganggu


ketentraman masyarakat karena terpengaruh dengan budaya barat atau pergaulan dengan
teman sebayanya yang sering mempengaruhi untuk mencoba. Sebagaimana diketahui
bahwa para remaja umumnya sangat senang dengan gaya hidup yang baru tanpa melihat
faktor negatifnya, karena anggapan ketinggalan zaman jika tidak mengikutinya.

4. Penanya Maharani
Pertanyaan:
Bagaimana cara mencegah dan mengurangi kenalan remaja agar remaja menjadi remaja
yang berkualitas?

Dijawab oleh Hayyu


Jawaban:
Kenakalan remaja merupakan gejala patologi pada kaum remaja yang diakibatkan karena
bentuk pengabaian social sehingga memunculkan bentuk perilaku-perilaku menyimpang.
Cara mencegah dan mengatasinya yaitu:
a. Pembekalan agama yang cukup dimulai sejak dini.
b. Kegagalan dalam menghadapi identitas peran serta lemahnya control diri dapat
dicegah dan diatasi melalui prinsip keteladanan.
c. Lingkungan pergaulan yang tepat dan baik sehingga tidak mudah terpengaruhi oleh
pengaruh-pengaruh buruk yang diberikan teman-teman seumuran.
d. Kondisi keluarga yang harmonis.
e. Peran orang tua dalam memberikan kasih sayang serta perhatian dalam hal apapun.
f. Pengawasan orang tua namun tidak bersifat mengekang.
g. Pengawasan bersifat intensif yang perlu dilakukan adalah pada media elektronik,
laptop, dll.

5. Penanya Diyan
Pertanyaan:
Pada ppt tersebut pandangan luar murapakan salah satu faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi perkembangan emosi remaja. Jelaskan pandangan luar seperti apa yang
dimaksud?

Dijawab oleh Quratul Aini


Jawaban:
Pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebayanya yang sering
mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke dalamnya.
Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia
hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya.
Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula.

Di dalam kehidupan bermasyarakat, remaja sering melakukan keonaran dan mengganggu


ketentraman masyarakat karena terpengaruh dengan budaya barat atau pergaulan dengan
teman sebayanya yang sering mempengaruhi untuk mencoba. Sebagaimana diketahui
bahwa para remaja umumnya sangat senang dengan gaya hidup yang baru tanpa melihat
faktor negatifnya, karena anggapan ketinggalan zaman jika tidak mengikutinya.

6. Penanya Putri Amalia


Pertanyaan:

Apa saja cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan ketrampilan emosional pada
remaja?
Dijawab oleh Selma
Jawaban:
Cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan keterampilan emosional individu
adalah :
a. Mengidentifikasi dan memberi nama-nama atau label-label perasaan.
b. Mengungkapkan perasaan.
c. Menilai intensitas perasaan
d. Mengelola perasaan.
e. Menunda pemuasan
f. Mengendalikan dorongan hati
g. Mengurangi stress
h. Memahami perbedaan antara perasaan dan tindakan.

7. Penanya Putri Amanda


Pertanyaan:

Bagaimana peran orang tua dalam perkembangan sosio emosional pada remaja?

Dijawab oleh Tenny


Jawaban:
Konflik Orang Tua-Remaja
Remaja juga masih merupakan bagian dari sebuah keluarga. Sistem dalam keluarga
membantu dan membentuk remaja untuk lebih memahami siapa dirinya. Allen (dalam
Santrock, 2012:445) menyebutkan orangtua memainkan peranan penting dalam
perkembangan remaja. Konflik yang terjadi sehari-hari antara orangtua dan remaja
menjadi sebuah ciri hubungan yang positif, saat perselisihan kecil dan negosiasi yang
terjadi dapat memfasilitasi transisi dari remaja yang bergantung pada orangtua menjadi
individu yang mandiri.
Sullivan, 1980 (dalam Santrock, 2012:445) mengatakan bahwa konflik dengan orang tua
sering kali meningkat diremaja awal, kemudian menurun ketika remaja mencapai usia 17
hingga 20 tahun. Relasi orang tua dengan anak remajanya menjadi lebi positif ketika
remaja meninggalkan rumah untuk berkuliah dibandingkan jika mereka masih tinggal di
rumah bersama orang tua.
Hubungan orangtua-remaja diungkapkan oleh Santrock (2012:445-446) dalam bentuk
model lama dan model baru. Model lama menunjukkan ketika beranjak dewasa, remaja
memisahkan diri dari orangtua dan masuk ke dunia kemandirian yang terpisah dari
orangtua. Selain itu, model lama juga menunjukkan bahwa konflik yang terjadi antara
orangtua-remaja sangat kuat dan penuh tekanan. Berbeda dengan model lama, model baru
menekankan bahwa orangtua menjadi figur lekat yang penting dan sebagai sistem
pendukung saat remaja mengeksplorasi dunia sosial yang lebih luas dan
kompleks.Dukungan dari orangtua dapat dirasakan bila remaja memiliki hubungan
emosional yang kuat dengan orangtua. Hubungan emosional tentu tidak terbentuk begitu
saja melainkan sudah terbentuk dari awal masa bayi yang terjadi antara anak dengan
pengasuhnya atau figur lekatnya.

8. Penanya Shinta N.
Pertanyaan:
Krisis kasih sayang dari orang tua dapat menimbulkan kenakalan remaja. Apa yang
menyebabkan hal trrsebut bisa terjadi?

Dijawab oleh Aurora


Jawaban:
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi
perkembangan anak. Sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa
pada perkembangan anak. Karena itu baik-buruknya struktur keluarga dan masyarakat
sekitar memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan kepribadian anak.

Keadaan lingkungan keluarga yang menjadi sebab timbulnya kenakalan remaja seperti
keluarga yang broken-home, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian
ayah atau ibunya, keluarga yang diliputi konflik keras, ekonomi keluarga yang kurang,
semua itu merupakan sumber yang subur untuk memunculkan delinkuensi remaja.

9. Penanya Nadya
Pertanyaan:
Jelaskan peran bidan dalam memberikan pengertian kepada orang tua mengenai
perubahan emosional pada masa remaja!

Dijawab oleh Eldiya


Jawaban:
Bidan memberikan penjelasan pada orang tua bahwa masa remaja adalah masa kritis
dimana banyak menerima informasi baik maupun buruk. Jika orang tua tidak berperan
dalam pola kehidupan anaknya maka informasi yang diserap akan mempengaruhi emosi
remaja tersebut sehingga orang tua harus tau faktor eksternal maupun internal penyebab
perubahan emosional pada remaja. Sehingga orang tua dapat memantau perkembangan
emosional anak remaja tersebut agar tidak terjerumus kea rah yang salah.
10. Penanya Devi Indah
Pertanyaan:

Jelaskan mengenai berbagai cara dalam menangani kasus kenakalan remaja!


Dijawab oleh Laela
Jawaban:
Tindakan penanggulangan kenakalan remaja dapat dibagi dalam:

a. Tindakan Preventif

Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan melalui
cara berikut:

Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja.

Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitan-
kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab timbulnya pelampiasan dalam bentuk
kenakalan.

Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:


Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.

Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan


melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan
etiket.

Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan


pribadi yang wajar.

Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.

Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang
hubungan sosial yang baik.

Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan


pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.

Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di


mana banyak terjadi kenakalan remaja.

b. Tindakan Represif

Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan
mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dengan adanya sanksi
tegas pelaku kenakalan remaja tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut
“jera” dan tidak berbuat hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus
ditegakkan melalui pidana atau hukuman secara langsung bagi yang melakukan
kriminalitas tanpa pandang bulu.

Sebagai contoh,remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku dalam
keluarga. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua
terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus
dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang
sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai
dengan perkembangan dan umur.
Di lingkungan sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman
terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal, guru juga berhak bertindak.
Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah
merupakan wewenang kepala sekolah. Guru dan staf pembimbing bertugas
menyampaikan data mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran
maupun akibatnya. Pada umumnya tindakan represif diberikan dalam bentuk memberikan
peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan
pengawasan khusus oleh kepala sekolahdan tim guru atau pembimbing dan melarang
bersekolah untuk sementara waktu (skors) atau seterusnya tergantung dari jenis
pelanggaran tata tertib sekolah.

c. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi

Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap
perlu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi.
Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus yang sering ditangani oleh suatu
lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.

LAMPIRAN

1. Penanya : Yola Vindi ( 05/3A )


Penjawab : Laela Al Murahman (27/3A)
Pertanyaan : Tolong jelaskan kenapa anak tunalaras juga disebut sebagai anak
tunasosial?
Jawaban :
Anak tunalaras disebut juga dengan tunasosial karena tingkah laku anak tunalaras
menunjukkan penentangan norma-norma sosial di masyarakat seperti mencuri,
menganggu dan menyakiti orang lain.

2. Penanya : Tunggal Dewi (04/3A)


Penjawab : Abidah Bahrul Choirur Rosi (29/3A)
Pertanyaan : Lingkungan keluarga bagaimana yang menjadi penyebab tuna laras ?
Jawaban :
Sebagai lingkungan yang pertama dalam kehidupan anak, keluarga memiliki pengaruh
yang penting dalam membentuk kepribadian anak. Keluarga lah peletak dasar perasaan
aman (emotional security) pada anak. Dalam keluarga pula anak memperoleh
pengalaman pertama mengenai perasaan dan sikap sosial. Lingkungan keluarga yang
tidak mampu memberikan dasar perasaan aman dan dasar untuk perkembangan sosial
dapat menimbulkan gangguan emosi dan perilaku pada anak. Seperti contoh
keharmonisan keluarga. Kondisi keluarga yang pecah atau rumah tangga yang kacau
menyebabkan anak kurang mendapatkan bimbingan yang semestinya. Hal ini beresiko
anak kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian. Dampaknya ialah pada psikologi
anak, yakni anak cenderung diam atau hiperaktifitas (kurang bisa mengatur emosi dan
sosialnya saat bersosialisasi dengan orang lain).

3. Penanya : Debby S. ( 07/3A )


Penjawab : Farihatul Mufaiddah (25/3A)
Pertanyaan : Pada slide jenis permainan tunalaras ada 2 dg alat dan tanpa alat. Bisa
tolong sebutkan contoh permainannya itu seperti apa? Deby Jawaban :
Permainan dengan alat seperti sepak bola, lempar lembing, lempar cakram, badminton,
permainan musik, dan seni lukis.
Permainan tanpa alat seperti tebak-tebakan, permainan imajinasi, dan drama.
Permainan disesuaikan dengan minat dan bakat anak tuna laras yang dapat membuat
memotivasi, menarik, dan tidak membosankan

4. Penanya : Novianty ( 03/3B )


Penjawab : Wedha Ratih P. (21/3A)
Pertanyaan : Bagaimana strategi model belajar untuk anak dengan berkebutuhan
khusus tunalaras?
Jawaban :
Menggunakan model pendekatan.
Sehubungan dengan model yang digunakan dalam memberikan layanan kepada anak
tunalaras Kauffman (1985) mengemukakan jenis-jenis model pendekatan sebagai berikut:
a. Model biogenetik
Model ini dipilih berdasarkan asumsi bahwa gangguan perilaku disebabkan oleh
kecacatan genetik atau biokimiawi sehingga penyembuhannya ditekankan pada
pengobatan, diet, olahraga, operasi, atau mengubah lingkungan.
b. Model behavioral (tingkah laku)
Model ini mempunyai asumsi bahwa gangguan emosi merupakan indikasi
ketidakmampuan menyesuaikan diri yang terbentuk, bertahan, dan mungkin
berkembang karena berinteraksi dengan lingkungan, baik di sekolah maupun di
rumah. Oleh karena itu, penanganannya tidak hanya ditujukan kepada anak, tetapi
pada lingkungan tempat anak belajar dan tinggal.
c. Model psikodinamika
Model ini berpandangan bahwa perilaku yang menyimpang atau gangguan emosi
disebabkan oleh gangguan atau hambatan yang terjadi dalam proses perkembangan
kepribadian karena berbagai faktor sehingga kemampuan yang diharapkan sesuai
dengan usianya terganggu. Ada juga yang mengatakan adanya konflik batin yang
tidak teratasi. Oleh karena itu, untuk mengatasi gangguan perilaku itu dapat diadakan
pengajaran psikoedukasional, yaitu menggabungkan usaha membantu anak dalam
mengekspresikan dan mengendalikan perasaannya.
d. Model ekologis
Model ini menganggap bahwa kehidupan ini terjadi karena adanya interaksi antara
individu dengan lingkungannya. Gangguan perilaku terjadi karena adanya disfungsi
antara anak dengan lingkungannya. Oleh karena itu, model ini menghendaki dalam
memperbaiki problem perilaku agar mengupayakan interaksi yang baik antara anak
tentang lingkungannya
5. Penanya : Ratfi L. ( 10/3B )
Penjawab : Wedha Ratih P. (21/3A)
Pertanyaan : Apakah ada teknik pendekatan untuk mengatasi anak tunalaras? Jika ada
tolong sebutkan dan jelaskan!
Jawaban :
Beberapa teknik pendekatan yang digunakan dalam mengatasi masalah perilaku,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Perawatan dengan obat
Kavale dan Nye (1984) mengemukakan bahwa obat-obatan dapat mengurangi atau
menghilangkan gangguan perilaku, seperti adanya perbaikan perhatian, hasil belajar
dan nilai tes yang baik, serta anak hiperaktif menuju ke arah perbaikan.
b. Modifikasi perilaku
Salah satu teknik yang banyak dilakukan untuk mendorong perilaku prososial dan
mengurangi perilaku antisosial adalah penyesuaian perilaku melalui operant
conditioning dan task analysis (analisis tugas). Dengan operant conditioning kita
mengendalikan stimulus yang mengikuti respons.
c. Strategi psikodinamika
Tujuan utama pendekatan psikodinamika adalah membantu anak menjadi sadar akan
kebutuhannya, keinginan, dan kekuatannya sendiri. Penganjur strategi ini
menyarankan agar dilakukan evaluasi diagnostik, perawatan, pengambilan keputusan,
dan prosedur psikiatrik. Mereka melihat bahwa perilaku maladaptive adalah pertanda
konflik jiwa. Mereka percaya bahwa penyingkiran suatu gejala tanpa menghilangkan
penyebabnya hanya menyebabkan penggantian dengan gejala lainnya.
d. Strategi ekologi
Pendukung teknik, mengasumsikan bahwa dengan diciptakannya lingkungan yang
baik maka perilaku anak akan baik pula.

6. Penanya : Elmi Kurnia Ahsani (19/3A)


Penjawab : Fadli Khatus Sholikha (24/3A)
Pertanyaan : Karakteristik sosio emosional tunalaras apakah mempengaruhi kesehatau
atau fisik anak? Berikan contohnya!
Jawaban :
Ada. Pada umumnya anak tunalaras memiliki masalah fisik atau kesehatan berupa
gangguan makan, gangguan terhadap tidur, dan gangguan gerakan mereka mudah
mengalami kecelakaan, merasa lemas berlebih pada kesehatannya. Misalnya: seolah-olah
merasa sakit padahal tidak, biasanya anak tunalaras gagap, dan lain-lain.

7. Penanya : Krisma Y. ( 13/3A )


Penjawab : Qurrotul Aini (26/3A)
Pertanyaan : Salah satu penyebab anak tunalaras menurut sutjahati somantri adalah
kondisi dan keadaan fisik itu bagaiamana maksudnya?
Jawaban :
Masalah kondisi atau keadaan fisik dalam kaitannya dengan masalah tingkah laku
disebabkan oleh disfungsi kelenjar endoktrin yang dapat mempengaruhi timbulnya
gangguan tingkah laku atau dengan kata lain kelenjar endoktrin berpengaruh terhadap
respon emosional seseorang. Disfungsi kelenjar endoktrin merupakan salah satu
penyebab timbulnya kejahatan. Kelenjar endoktrin ini mengeluarkan hormon yang
mempengaruhi tenaga seseorang. Bila secara terus menerus fungsinya mengalami
gangguan, maka dapat berakibat terganggunya perkembangan fisik dan mental seseorang,
sehingga akan berpengaruh terhadap perkembangan wataknya.

8. Penanya : Ilhamalyka Firdausafitri I. (22/3A)


Penjawab : Ratih Catur (05/3B)
Pertanyaan : Bagaimana cara orangtua mendidik anak tunalaras agar dapat ikut hidup
bersama lingkungan dengan normal ?
Jawaban :
Memberikan penarahan yang jelas pada anak berupa :
a. Jangan memarahi anak di depan umum. Hal ini akan menjadikan anak semakin keras
kepala. Anak akan malu kemudian melawan orang tua untuk menutupi rasa malunya
tersebut.
b. Jangan terlalu dimanjakan.
c. Kurangi kebiasaan melarang anak.
d. Jangan berikan kekerasan atau hukuman fisik.
e. Hadapi sikap keras kepala anak dengan kelembutan dan kasih sayang.

9. Penanya : Nurul Asyida (13/3B)


Penjawab : Septi Dewi J.(30/3A)
Pertanyaan : Bagaimana prestasi akademik bagi anak tuna laras ?
Jawaban :
Anak tunalaras rata-rata memiliki kecerdasan (IQ) yang setelah diuji menghasilkan
sebaran normal 90, dan sedikit yang memiliki nilai di atas sebaran nilai anak-anak normal
dan kemungkinan besar memiliki nilai IQ keterbelakangan mental serta ada juga yang
memiliki kecerdasan sangat tinggi dalam nilai tes kecerdasan. Anak tunalaras biasanya
tidak mencapai taraf yang diharapkan pada usia mentalnya dan jarang ditemukan yang
berprestasi akademisnya meningkat, dan rendahnya prestasi mereka pada pelajaran
membaca dan matematika sangat menonjol.

10. Penanya : Willda N. ( 12/3A )


Penjawab : Eldiya Yulia Susanti (28/3A)
Pertanyaan : Apakah remaja bisa terkena tuna laras ? Jika terjadi, bagaimana tindakan
orang tua ?
Jawaban :
Tambahan :
Anak dengan keadaan apapun atau jika dalam masalah yang paling penting adalah
pendampingan dari orang tua. Jadi, orang tua jangan membiarkan anak begitu saja agar
anak tidak menjadi emosional karena tidak adanya dukungan dari orang terdekat. Emosi
dalam hal ini bisa bentuk sedih, marah, kecewa, dan hal-hal negatif lainnya.

LAMPIRAN

1. Bagaimana cara orang tua dalammendidik anak autis dirumah ?( pravita)


Jawab:
a. Beri perhatian dan kasih sayang
b. Latih dengan penuh kasih sayang
c. Jangan pernah berlaku kasar
d. Gunakan bahasa yang sederhana
e. Didik dengan tegas
f. Jangan sungkan atau gengsi memberi pujian
g. Batasi menonton tv
h. Berikan mainan yang edukatif
i. Nutrisi yang cukup ( Devi Galuh)
2. Apa saja terapi yang bisa diberikan pada anak yang menderita autisme? (puput)
Jawab: terapi yang bisa diberikan yaitu?
1. Terapi biomedik (diharapkan dapat membuat fungsi dari susunan saraf berkerja
optimal sehingga gejala autis akan lebih berkurang)
2. Intervensi pendidikan ( terapi okupasi, terapi wicara, terapi fisik, terapi perilaku,
terapi sosial, terapi visual)
3. Terapi okupasi ( untuk melatif otot halus berfungsi dengan baik)
4. Terapi perilaku ( memfokuskan pada reinforcemen positif dengan meningkatka
pemahaman serta kepatuhan anak kepada aturan yang ada)
5. Applied behaviorial analysis (ABA)
6. Terapi fisik
7. Terapi wicara ( karena anak autisme memiliki kesulitan berbicara)
8. Terapi musik ( sebagai tretment dari sebuah penyakit ataupun ketidakmampuan
9. Terapi visual (metodenya menggunakan gambar serta beberapa idio game
pengembangan ketrampilan komunikasi anak
10. Terapi perkembangan
11. Terapi bermain (bermain sebuah media penyembuhan melalui eksplorasi diri dan
eksplorasi ( ratih)
3. Para ahli mengatakan, bermain dengan anak autisme yang penting interaksinya, bukan
jenis kegiatanya, apa hal itu benar ? (amanda)
Jawab : ya anak autis memiliki kesulitan berinteraksi dengan orang lain. Itu sebabnya
bermain dengan mereka harus bertujuan untuk melatih berinteraksi. Ini dikatakan berhasil
jika ia tertarik dengan keberadaan orang yang mengajak berinteraksi. Jadi bila kita
bermain berikan pujian yang spresifik dan bermakna ketika anak main dengan cara yang
tepat, ketika menendang bola secara tepat, berikan acungan jempol jan tepuk tangan
( sinta)
4. Apakah gejala autisme bisa terlihat sejak bayi ?
Jawab: ciri-ciri umum gejala autis yang dapat dilihat sejak bayi antara lain:
1. Tidak ada ekspresi pada wajah bayi
2. Bayi tidak atau kurang ramah
3. Tidak respon jika dipanggil
4. Tidak suka melakukan kontak fisik atau jarang bersosialisasi
5. Tidak suka melakukan kontak mata bahkan dengan ibunya
6. Geraktubuh yang berulang
7. Bayi tidak respon terhadap rasa sakit (novianti)
5. Mainan apa yang paling disarankan untuk anak autisme ? (yola)
Jawab: permainan yang disarankan untuk anak autis adalah
1. Puzzel
2. Balok susun
3. Mengambar dan mewarnai
4. Kartu bergambar
5. Lilin mainan atau plestisin
6. Lego
7. Boneka atau bantal yang lembut
Pastikan aman bahan dari mainan tersebut
(risma )
6. Adakah makanan yang harus dihindari oleh anak autisme lalu, adakah makanan yang
harus disarankan ?( wedha)
Jawab: makanan yang dihindari penyandang autis antara lain :
1. Buah dan sayur yang diawetkan seperti buah dan sayur dalam kaleng
2. Saos , cuka dan acar yang banyak mengandung asam
3. Minuman kemasan yang mengandung pemanis, alkohol
4. Soda kue, baking soda, kaldu instan, saos tomat, dan lainnya
5. Sosis , kornet, naget, hotdog, dan makanan siap saji lainnya
Makanan yang dianjurkan seperti : sayuran,buah-buahan, dan makanan yang berkualitas
lainya
Pemberian makanan pada autis bersifat individual sehingga perlu berkonsultasi pada ahli
gizi dan dokter karena belum tentu samma dengan anak yang lain. (devi indah)
7. Apakah autisme bisa disembuhkan ?(hayyu)
Jawab: saat ini tidak ada metode atau obat untuk mengobati gejala utama autisme.tetapi
meskipun demikian masih ada terapi yang dapat dilakukan untuk anak autis seperti terapi
wicara atau terpi akupasi secara rutin.
(vinda)
8. Bagaimana cara orang tua dan ibu agar bisa menemukan gejala autisme di awal kelahiran
bayinya? (evi)
Jawab: cara ortu menemukan diawal kehamilan bayinya sebagai berikut:
1. Orang tua bisa melihat perkembangan usia anaknya misalnya saat diajak bermain
anak bisa meniru ekspresi atau tiak, anak sulit ditenangkan , tidak menoleh saat
dipanggil, jarang mengoceh, dll yang merujuk pada ciri-ciri autis.
2. Oorang tua lebih peka terhadap keterlambatan anak. Jika terdapat tanda-tanda
keterlambatan dalam perkembangan (hal bahasa dan interaksi)
3. Orang tua harus lebih belajar dalam perkembangan anak
4. Rutin untuk pergi ke posyandu untuk deteksi dini perkembangan anak dan melakukan
SDIDTK.
5. Jika sudah merujuk autis ibu sebaiknya segera mencari info dan mengenali autime
dan berkonsultasi untuk mendapat penanganan sehingga anak dapat diarahkan (siwi)
9. Apa peran terapi perilaku untuk mencegah autisme ? (tunggal)
Jawab: peran terapiperilaku memfokuskan dalam pemberian reinforecement positif dalam
setiap kali anak merespon benar sesuai dengan instruksi yang sudah diberikan. Terapi ini
bertujuan untuk meningkatka pemahaman serta kepatuhan anak kepada aturan yang ada.
Untuk mendapatkan hasil yang siknifikan terapi ini harus diterapkan secara intensif
( verdiana)
10. Tadi di PPT disebutkan bahwa pada anak peyandang autisme mengalami kelainan pada
otak, bisa dijelaskan bagian otak manakah yang terdapat kelainan sehingga menyebabkan
autisme ? (olip)
Jawab : dari penelitian yang dilakukan oleh pakar dari banyak negara ditemukan bebrapa
fakta yaitu 43% penyandang autisme mempunyai kelainan pada lobus parietalis
otaknya,yang menyebabkan anak cuek terhadap lingkungannya. Kelainan juga ditemukan
pada otak kecil( cerebellum), terutama pada lobus ke VI dan ke VII. Otak kecil
bertanggung jawab atas proses sensori, dan daya ingat, berfikir, belajar berbahasa dan
proses atensi (perhatian). (ratfi)

Anda mungkin juga menyukai