Anda di halaman 1dari 4

Penduduk Dan Migrasi Asia Tenggara

Oleh
Kevin Akbar (18407141008)
Ilmu Sejarah – A

Asia Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara. Kawasan ini


mencakup Indochina dan Semenanjung Malaya serta kepulauan di sekitarnya Asia tenggara
memiliki letak yang ditinjau dari berbagai aspek baik itu dari segi astronomis, geografis,
politis, ekonomis serta sosial serta keadaan alamnya.Wilayah Asia Tenggara didiami oleh
empat golongan bangsa besar yaitu:
1. Sino-Tibet, termasuk golongan Birma (penduduk utama Myanmar), Thai (penduduk
utama Thailand) dan Cina (migrasi dari negara Cina).
2. Austro-Asia, yang termasuk golongan ini adalah Khmer (penduduk utama
Kamboja) dam bangsa Mon (suku minoritas di Birma Selatan).
3. Austronesia, yang termasuk di sini yaitu bangsa-bangsa di Indonesia dan Melanisia
yang mendiami gugusan-gugusan pulau di sebelah timur (Indonesia bagian Timur
dan Filiphina bagian selatan).
4. Papua yaitu penduduk utama Irian.

Keadaan penduduk di Kawasan Asia Tenggara dapat kita lihat dari beberapa
aspek/segi. Misalnya ras atau suku bangsanya, jumlah penduduknya, mata pencahariannya
dan persebarannya. Menurut A. L Kroeber, suku bangsa yang tinggal di kawasan Asia
Tenggara merupakan keturunan dari dua ras, yaitu sebagai berikut.
1. Ras Negroid yang menempati Semenanjung Melayu dan wilayah Negara Filipina.
2. Ras Mongoloid, yang menempati Kepulauan Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Ras Mongoloid yang ada di Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Proto Melayu (Melayu Tua), yang menurunkan suku Batak, Dayak, dan
Toraja.
b. Deutro Melayu (Melayu Muda), yang menurunkan suku Bali, Jawa, dan
Minangkabau.

Adapun suku-suku yang jumlahnya besar di Asia Tenggara antara lain sebagai berikut.
1. Suku bangsa Lao Yao dan Thai di Laos di Thailand
2. Suku bangsa Semang dan Sakai di Malaysia.
3. Suku bangsa Khmer di Kamboja.
4. Suku bangsa Man, Tho, Muong ,dan Vietnam di Vietnam.
5. Suku bangsa Jawa, Sunda, Bali, Batak, dan Dayak di Indonesia.
6. Suku bangsa Cina, India, Melayu, dan Pakistan di Singapura.

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara berulang-ulang bergolak karena tekanan serta


serangan-serangan bangsa lain di Asia Tengah. Dalam masa-masa pergolakan itu bangsa-
bangsa Asia Tenggara bergeser ke arah selatan dan terjadilah perpindahan bangsa secara
besar-besaran (migrasi) dan utara ke selatan. Gerakan dari utara selatan ini dapat di
ketemukan sepanjang sejarah umat manusia di Asia Tenggara. Ada empat gelombang besar
migrasi. di Asia Tenggara, yang dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Perpindahan bangsa-bangsa Austronesia pada umumnya ke kepulauan daerah


selatan Asia.
Perpindahan bangsa-bangsa Austronesia pada gelombang satu yaitu pada
periode 1500 SM. Masuknya proto Melayu melalui dua jalur yaitu jalur
Barat/selatan (dari Yunan ke Malaya, Sumatra,Jawa,Kalimantan) dan jalur
Timur/Utara (dari Yunan ke Vietnam, Filiphina, Sulawesi, Irian). Proto Melayu ini
membawa kebudayaan baru yaitu Neolitikum, yang berpusat di Bacson-Hoabinh di
Indocina. Hasil kebudayaannya kapak persegi dan kapak lonjong. Keturunan Proto
Melayu yang masih ada adalah orang Gayo dan Alas di Sumatra, suku Toraja di
Sulawesi dan suku Dayak di Kalimantan.
Ada beberapa pendapat mengenai masuknya Proto Melayu ke Asia Tenggara
O P.E. dan F.Sarasin (l892) Suku penduduk asli Asia Tenggara (Vedda) terdesak
oleh gelombang pertama yaitu Proto Melayu yang punya kebudayaan yang Iebih
baik daripada Vedda. Gelombang kedua yaitu Deutero Melayu telah mendesak
Proto Melayu lebih ke pedalaman atau makin ke selatan. O Robert von Heine
Geldern Penyebaran alat Kapak Batu sebagai penentu pergerakan masyarakat dari
utara ke selatan (Yunan). O Peter Bellwood. Pergerakan melalui Taiwan, ke
Pilipina, Borneo dan menyebar ke beberapa kawasan lain. Buktinya melalui Taiwan
ialah adanya Suku Goashan di Taiwan yang mempunyai kesamaan dengan
penduduk Asia Tenggara. O Mme Madeline Colani. Suku asli Asia Tenggara adalah
suku Wedoid (Vedda) dan Negrito. Suku Wedoid misalnya, Sakai (Siak), Kubu
(Jambi), Lubu (PaIembang), sedangkan suku Negrito sudah lenyap.
2. Perpindahan bangsa Indonesia dan lndochina ke Indonesia.
Perpindahan bangsa Indonesia dari wilayah Indochina ke wilayah Indonesia
sekarang terjadi pada 500 SM Pada saat itu terjadi gelombang II yaitu masuknya
Deutero Melayu atau Melayu Muda ke wilavah Asia Tenggara. Jalur persebarannya
melalui daratan Asia, Semenanjung Malaya, lalu sampai di Sumatra dan Jawa.
Membawa Kebudayaan logam seperti genderang, nekara, dan berpusat di Dongson
(Tongking). Keturunan Deutero Melayu adalab suku Jawa dan Bugis.
3. Desakan-desakan bangsa-bangsa Birma, Thai, Vietnam dari Utara ke arah Selatan
atau Malaya.
Migrasi ini berjalan melalui lembah-lembah sempit dari Tiongkok dan
perbatasan Tibet didorong oleh adanya daya tarik delta dan lautan. Sebab desakan
bangsa-bangsa Birma, Thai dan Vietnam dari utara adalah:
a. Orang-orang Cam terhalau dari Annam oleh orang Vietnam.
b. Orang-orang Mon di Menam ditaklukkan oleh orang Thai.
c. Orang-orang Mon di Irrawadi ditaklukkan oleh orang Birma.
4. Perpindahan secara besar-besaran oleh kelompok bangsa Tionghoa (Cina) ke daerah-
daerah daratan dan daerah kepulauan Asia Tenggara.
Migrasi berjalan lambat sehingga orang-orang yang telah lebih dulu tinggal
menyerap bahasa dan adat istiadat para migran. Pada migrasi bangsa Tionghoa ini
tidak terjadi pergantian penduduk secara besar-besaran karena tidak terjadi
pemusnahan atau pemusnahan.

Faktor-faktor alam yang mempengaruhi adanya migrasi:


1. Sungai-sungai besar: sungai Irrawadi, Salween, Mekong, Menam dan sungai Merah.
Sungai-sungai tersebut berfungsi sebagai :
a. Jalan migrasi: menjadi jalan migrasi dari bangsa-bangsa dari pedalaman Asia ke
daratan asia Tenggara yang yang kemudian diteruskan ke gugus-gugusan pulau
yang berhubungan tidak terputus- putus dengan tanah daratan.
b. Menyuburkan tanah: sungai-sungai tersebut menyebabkan tanah dikanan kirinya
menjadi subur. Tanah yang subur cocok untuk bercocok tanam.
c. Sumber penghidupan: dijadikan untuk perikanan dan jalur perdagangan ke
daerah pantai atau sebaliknya dari pantai sampai jauh ke pedalaman.
d. Megembangkan peradapan: bangsa-bangsa yang migrasi menggunakan sungai
untuk tinggal dan mengembangkan kehidupan jasmani dan rohani sehingga
tumbuh menjadi bangsa-bangsa yang berperadapan tinggi dan hidup dalam
masyarakat teratur.
2. Angin muson
Angin muson adalh angin laut sehingga Asia Tenggara pada umumnya mendapat
hujan tahunan yang cukup. Manfaat angin muson:
a. Menyuburkan tanah (munculnya hujan menyebabkan tanah menjadi subur)
b. Memudahkan navigasi kapal-kapal layar.
c. Asia Tenggara menjadi tempat transit.
3. Suhu air
Suhu air menyebabkan perahu para pedagang dapat bertahan lebih lama. Bahan baku
pembuatan perahu adalah kayu yang cukup melimpah.
4. Hutan
Hutan di Asia Tenggara cukup banyak, subur dan lebat, pohonan tumbuh melimpah
di pingir-pinggir sungai, kayu sangat cocok untuk membuat perahu. Perahu
merupakan salah satu bagian peralatan rumah tangga yang lazim pada masa dahulu.

Pertanyaan : Bangsa-bangsa di Asia Tenggara berulang-ulang bergolak karena tekanan serta


serangan-serangan bangsa lain di Asia Tengah. Bagaiman bentuk tekanan serta serangan-
serangan tersebut?

Sumber :

Reid, Anthony. 2010. Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680 (jilid 1: Tanah di
Bawah Angin ). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Yeni Novianti. Minggu, 21 Juni 2015, Sejarah Penduduk Asia Tenggara.
http://yeninovianti1995.blogspot.com/2015/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-
x.html. Diakses pada 8 september 2020, Pukul 20.18 WIB.

Anda mungkin juga menyukai