Anda di halaman 1dari 22

Tugas kelompok

Dosen pengumpu : bunda Mega yayu purnamasari M.pd

Model pembelajaran regio emilia

Disusun oleh kelompok IV :

Popy Nur Oktapian (C2086207007)


Talitha putri desiyanti (C2086207008)

PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI


UNIVERSITAS MUHAMADIYAH TASIKMALAYA
 

 
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, 
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, 
hidayah, dan inayah- Nya kepada penulis, sehingga Kami dapat menyelesaikan Maka
lah ini.Adapun makalah ini, telah Kami usahakan semaksimal mungkin. Namun tidak le
pas darisemua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi su
sunan bahasanyamaupun segi lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan t
erbuka, Kami membukaselebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan k
ritik sehingga dapat memperbaikimakalah Kami

Tasikmalaya, 19 oktober 2020


Daftar isi
Kata pengantar ........................i
Daftar isi ........................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................ 1
B. Masalah .................2
C. Tujuan ..................2

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Sejarah regio emilia
B. Tujuan pembelajaran reggio emilia
C. Prinsip Pendekatan reggio emilia
D. Kepercayaan – kepercayaan tentang anak dan cara belajar
E. Kelebihan dan kekurangan reggio emilia
F. Manfaat pembelajaran regio emilia untuk balita
G. Pandangan model pembelajaran reggio emilia
H. Pusat belajar dari kurikulum reggio emilia
I. Peran aspek pendukung penerapan pendekatan regio emilia
J. Peran unsur pembelajaran reggio emilia
K. Pendekatan reggio emilia dan kurikulumnya
L. Pengertian reggio emilia
M. Ciri utama pendekatan reggio emilia
N. Fisolofi reggio emillia
O. Penggunaan lingkungan untuk meningkatkan hubungan dan pembelajaran
P. Kurikulum reggio emillia
Q. Penataan kelas reggio emillia
R. Atelier pembelajaran reggio emillia

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar pustaka
BAB 1 PENDAHULUAN

A.      Pendahuluan

Usia dini merupakan masa golden ages, dimana 80% perkembangan otak anak


mencapai sempurna. Pada masa ini anak harus distimulasi dengan baik untuk
pengembangan kecerdasan jamaknya (multiple intellegency). Perkembangan dunia
pendidikan mulai membuat  orang tua sadar akan pentingnya pendidikan anak sejak dini
dan berbagai sekolah juga menerapkan berbagai model pendekatan pembelajaran untuk
menarik perhatian anak. Salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan
adalahPendekatan Reggio Emilia.

Asal mula Pendekatan Reggio dimulai setelah Perang Dunia II di utara
Kota yaitu kota Reggio Emilia. Model pendidikan Reggio Emilia merupakan contoh
model pendidikan untuk periode kanak-kanak yang dicetuskan oleh Loris Malaguzzi.
Pada awalnya, Reggio Emilia memiliki tiga bentuk pelayanan anak usia dini diantaranya
yaitu pelayanan swasta (scuola maternal) yang biasanya diberikan di Gereja Khatolik,
prasekolah yang didanai oleh negara dan program kota.

Pendekatan Reggio Emilia bagi pendidikan anak usia dini telah menarik
perhatianpendidik, peneliti dan hampir siapa saja yang tertarik pada pendidikan anak
usia dini dengan praktik yang  terbaik. Bahkan Asosiasi Internasional untuk Pendidikan
Anak Usia Dini (NAEYC) telah merevisi dari praktik yang sesuai dengan tahapan
perkembangan (DAP). 

B.Rumusan masalah
1.bagaimana sejarah regio emilia?

2. Apa tujuan pembelajaran regio emilia?

3. Bagaimana kepercayaan anak dan cara belajar?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui pembelajaran regio emilia dan
mengetahui tentang pendekatan kurikulum emilia itu sendiri.

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Sejarah regio emilia

regio Emilia Approach diciptakan oleh Loris Malaguzzi dan para orang tua di daerah
sekitar Reggio Emilia di Italia setelah Perang Dunia II. Pendekatan Reggio  Emilia
dikembangkan untuk pengasuhan dan program pendidikan melayani anak yang
dirancang untuk usia sejak lahir sampai enam tahun.
Reggio Emillia Approach (REA) adalah model pembelajaran yang menjadikan metode
proyek sebagai metode utama dalam pembelajaran (Abramsori dkk,1995). Selain
metode proyek, pada pendekatan Reggio Emillia belajar juga dipandang sebagai sebuah
perjalanan dan pendidikan sebagai usaha membangun hubungan dengan orang-orang
serta menciptakan hubungan antara ide-ide dan lingkungan. Metode proyek adalah suatu
proses pendidikan yang menarik yaitu murid memecahkan masalah penting berupa
pekerjaan besar secara bersama-sama dalam satu tim dan dilakukan dalam jangka waktu
tertentu. Region Emillia merupakan sebuah pendekatan yang berlandaskan pada teori-
teori perkembangan dan pembelajaran yang mengembangkan kemampuan konstruktivis
pada anak. Pendekatan ini juga menggunakan prinsip pembelajaran DAP
( Developmentally Approprite Practice ) dimana pendekatan ini menekankan pada
minat, kemampuan dan kebutuhan anak.
B . Tujuan pembelajaran regio emilia
Tujuan Pembelajaran dalam Pendekatan Reggio Emillia :
Mengkomunikasikan kekuatan ide-ide dan hak-hak anak, potensi, dan sumber-sumber
yang sering kali terabaikan.
Mempromosikan studi, penelitian, eksperimen dalam pembelajaran dengan konteks
pembelajaran yang aktif, konstruktif, dan kreatif.
Meningkatkan profesionalisme guru, mendukung suatu kesadaran yang tinggi terhadap
nilai-nilai kerjasama dan kebermaknaan hubungan antara anak dan keluarganya.
Menjadikan topik utama dari nilai-nilai penelitian, observasi, interpretasi, dan
dokumentasi dari pengetahuan yang dibangun dari proses berpikir anak.
Mengorganisasikan kunjungan terbimbing ke dalam program pendidikan, pameran
budaya, seminar, dan kursus-kursus dalam issue pendidikan dan budaya anak usia dini.
C.Prinsip pendekatan regio emilia
Ada tujuh prinsip yang dijalankan dalam konsep pembelajaran Reggio Emilia
untuk balita, yaitu:

1. Anak mampu membangun sendiri proses pembelajarannya.


2. Anak adalah kolaborator yang baik dan bisa mengembangkan kemampuan
kognitifnya melalui interaksi dengan teman dan orang di sekitar
3. Secara alami anak dapat berkomunikasi dengan baik dan harus didorong
untuk mengekspresikan dirinya dengan cara yang mereka bisa.
4. Lingkungan kelas adalah guru ketiga atau tempat dimana anak bisa banyak
belajar dari hubungannya dengan teman sekelas, guru, dan orang tua.
5. Guru adalah partner, penjaga, dan pembimbing yang membantu anak
mengeksplorasi minatnya saat mengerjakan tugas yang diberikan.
6. Dokumentasi seperti foto, tulisan, atau rekaman suara adalah elemen
komunikasi yang penting dan berharga.
7. Orang tua adalah rekan anak dalam pendidikan

D.kepercayaan – kepercayaan anak dan cara belajar


Hubungan pendidikan berfokus kepada setiap anak dan dilaksanakan dalam
hubungan nya dengan keluarga , anak anak lainnya , guru lingkungan
sekolah,komunitas dan masyarakat luas setiap sekolah dipandang sebagai sistem dimana
semua interaksi sehari hari bekerja disekolah ,diskusi masalah pendidikan dan psikologi
acara acara spesial .
Lingkungan : pusat bayi dan balita ,program sekolah adalah aspek pekerjaan oleh
guru dan keluarga dalam program regio emilia aspek tersebut menyampaikan banyak
makna yaitu pusat dan program tersebut adalah lingkungan dimana orang dewasa
menuangkan pemikiran tentang kualitas dana kekuatan instruktif
Ruang fisik : rancangan ruang fisik untuk menyambut siapa pun yang memasukinya
mendorong terjadinya , interaksi komunikasi dan hubungan pengaturan ,stuktur ,dan
kegiatan mendorong anak untuk memilih , mendorong pemecahan sekolah .
E.kelebihan dan kekurangan reggio emilia
1.kelebihan reggio emilia
 Anak dapat dilatih untuk bekerja ,mengamati sesuatu berdasarkan rencana
belajar dan waktu yang telah disusun
 Anak bebas dapat Menyalurkan imajinasi melalui kreavitas anak
2. Kekurangan regio emilia
 Dibutuhkan banyak bahan dan perlengkapan untuk mendukung kreavitas anak
 Dibutuhkan gedung yang luas dikarenakan banyaknya sentra area yang
dibutuhkan
F. Manfaat pembelajaran reggio emilia untuk paud atau balita

Membiarkan balita menentukan sendiri apa yang ingin dipelajarinya mungkin terdengar
tidak masuk akal bagi Moms, namun para pendidik yang menjalankan konsep Reggio
Emilia mengakui kalau cara tersebut membuat balita lebih percaya diri dan mawas diri.

Pembelajaran Reggio Emilia untuk balita terasa menyenangkan, menarik, serta


mendorong pemikiran dan ekspresi kreatif sehingga Si kecil menyadari kalau dia
memiliki kemampuan, kekuatan, dan bisa diandalkan.

Konsep Reggio Emilia juga mendorong balita untuk menjadi peneliti dan pemikir
ilmiah yang selalu memiliki rasa ingin tahu akan dunia di sekitarnya.

Bisa dibilang konsep Reggio Emilia menumbuhkan kecintaan balita akan pengetahuan.

G. Pandangan model pembelajaran regio emilia


 Projek dapat diperkenalkan oleh guru melalui hal hal yang menjadi minat anak
 Projek harus memiliki bentuk yang kongkret menyangkut pengalaman yang
ditemui anak dalam kehidupannya
 Memunculkan ide ide yang diberikan anak atau dari minat anak
 Projek harus merupakan sesuatu yang membutuhkan banyak waktu dan
pengerjaannya agar dapat berkembang dalam pengerjaannya
H.Pusat belajar dan kurikulum reggio emilia
1. Ray of light atelierista class
Merupakan tempat meneliti penggunaan cahaya
2. Atelliersta class
Merupakan bengkel seni untuk aktivitas sebagai seni
3. Clay class
Merupakan kelas yang isinya tanah liat dapat dijadikan proyek bagi kegiatan anak ,
dan anak dapat berkreasi berbagai macam tanah
4. Role play
Merupakan arena bermain peran
5. Natural class
Merupakan kelas menyediakan berbagai bahan pembelajaran dari alam , kelas ini ada
pada dalam ruangan .
I.Peran aspek pendukung penerapan pendekatan regio emilia

Dalam penerapan pendekatan Reggio Emillia, setiap aspek pendukung


keterlaksanaannya proses kegiatan pembelajaran dengan menekankan bagaimana proses
pembelajaran dengan Reggio Emillia Approach atau pendekatan reggio emillia ini
menjadikan berhasil. Hal ini kemudian menjadikan dibutuhkannya peran dari setiap
aspek tersebut. Peran yang ada adalah sebagai berikut (Wendy Mages. 2016:181-183) :

a.      Peran lingkungan fisik

Tujuan utama dalam perencanaan ruang baru dan renovasi yang lama mencakup
integrasi dari masing-masing kelas dengan seluruh sekolah, dan sekolah dengan
masyarakat sekitar. Pentingnya lingkungan hidup terletak pada keyakinan bahwa anak-
anak dapat menciptakan makna terbaik dan memahami dunia mereka melalui
lingkungan yang mendukung; kompleks, bervariasi, berkelanjutan, dan mengubah
hubungan antara orang-orang, dunia pengalaman, ide-ide dan banyak cara untuk
mengungkapkan ide.

Ruang/tempat yang digunakan dan segala sesuatu  harus bisa menarik dan
mengundang minat anak namun tetap mengandung unsur pendidikan. Anak dan orang
tua juga bekerja sama untuk mengumpulkan dan mengelola bahan-bahan main di sekitar
lingkungan yang akan digunakan.

b.      Peran lingkungan sebagai guru

Dalam pendekatan Reggio Emillia, para pendidik sangat memperhatikan


lingkungan sekolah karena lingkungan sekolah ini juga berperan “mendidik” para siswa.
Penampilan dan nuansa kelas pun akhirnya menjadi prioritas tersendiri pula. Bahkan,
lingkungan sekolah sering disebut sebagai “guru ketiga”.. Keindahan lingkungan di
dalam sekolah dianggap sebagai bagian penting dari rasa hormat kepada siswa dan
lingkungan belajar mereka.

c.       Peran Orang Tua


Orang tua dipandang sebagai mitra, kolaborator dan advokasi untuk
anak-anak mereka. guru menghormati setiap orang tua sebagai guru pertama dan
melibatkan orang tua dalam setiap aspek kurikulum. Hal ini dapat terlihat
melalui partisipasi orang tua di dalam kelas. Program Reggio Emilia
menggabungkan  dalam mengasuh anak dan kehidupan rumah

D.Peranan Guru 

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam proses kegiatan penerapan


pendekatan Reggio Emillia yang diantaranya adalah (Marwa Abdelfatah.2015.1078-
1081): 1) Membangun pengetahuan dan pemahaman anak; 2) Mendorong agar anak
mengeluarkan ide-ide, cara pemecahan masalah dan konflik; 3) Guru didorong untuk
memfasilitasi anak belajar dengan kegiatan perencanaan dan pelajaran berdasarkan
kepentingan anak, mengajukan pertanyaan untuk lebih memahami, dan secara aktif
terlibat dalam kegiatan bersama anak, bukannya duduk diam dan mengamati anak
belajar; 4) Mengatur kelas dan benda-benda yang ada di kelas agar menjadi tempat yang
menyenangkan; 5) Mengatur jenis barang-barang di kelas agar dapat membantu anak
membuat keputusan mengenai benda-benda yang akan
digunakan; 6) Mendokumentasikan perkembangan anak melalui visual, videotape, tape
recorder, dan portfolio; 7) Ketika bekerja pada proyek-proyek dengan anak, guru juga
dapat memperluas anak belajar dengan mengumpulkan data seperti foto, catatan, video,
dan percakapan yang dapat diputar ulang di lain waktu 8) Membantu anak melihat
hubungan yang ada antara pembelajaran dan pengalaman yang didapatnya; 9) Guru
perlu untuk mempertahankan aktif, saling partisipasi dalam kegiatan untuk membantu
memastikan bahwa anak memahami dengan jelas apa yang sedang "diajarkan";
10) Membantu anak mengekspresikan pengetahuan yang mereka dapatkan atau miliki
melalui bentuk-bentuk presentasi; dan 11) Membentuk hubungan yang baik dengan
guru-guru lainnya dan para orang tua.

J.Peran unsur pembelajaran reggio emilia

Banyak sekali unsur yang penting dalam penerapan kurikulum Reggio Emilia
ini, diantaranya adalah Guru, Orang Tua, dan Lingkungan. selain itu pula yang menjadi
titik fokus adalah minat anak dan memberikan perkembangan kepada anak tersebut.
Selain itu juga bahasa simbolis anak, dokumentasi sebagai penilaian dan advokasi, dan
tentu saja dalam penerapannya nanti guru digunakan dan berperan sebagai
peneliti. lingkungan memiliki peran penting dalam proses penerapan Reggio Emilia
Approach tersebut. Hal ini dikarenakan dalam proses penerapan pembelajarannya
Lingkungan dapat dikatakan sebagai guru ketiga yang dijelaskan sebagai
berikut(Zeynep Inan et al. 2010: 118-1189):

a.      dalam pendekatan Reggio Emilia, para pendidik sangat perhatian tentang apa


yang ada dilingkungan sekolah mereka dan dalam mengajar anak-anak. Oleh karena itu,
perhatian yang sangat besar diberikan untuk tampilan dan nuansa ruang kelas. Hal ini
sering mengacu pada lingkungan sebagai “guru ketiga ". 

b.      Keindahan estetika dalam kelas-kelas dianggap sebagai bagian penting sebagai


wujudmenghargai anak dan lingkungan belajar mereka.

c.      Suasana kelas yang suka cita.

d.     Guru mengatur lingkungan yang mengundang anak-anak untuk melakukan eksplorasi


yang panjang dan pemecahan masalah, dibuat dalam kelompok kecil, dimana terdapat
kerjasama dankompetisi

e.      Dokumentasi pekerjaan anak-anak, tanaman, dan koleksi yang telah mereka buat
dipajang dalam kelas.

Selain lingkungan , terdapat Beberapa bahasa simbolis anak yang diantaranya


adalah sebagai berikut(Jake Stone. 2012: 280): a) Seni digunakan sebagai bahasa
simbolis yang akan digunakan untuk mengekspresikan pemahaman mereka dalam
proyek yang mereka kerjakan;  b) Sesuai dengan teori Howard Gardner tentang
kecerdasan majemuk, pendekatan Reggio Emilia menggunakan integrasi seni grafis
sebagai alat untukpengembangan kecerdasan linguistik, sosial, dan kognitif;
c) Presentasi konsep dan hipotesis dalam beberapa bentuk seperti cetak, seni,
konstruksi, drama, musik, dilihat sebagai hal yang penting untuk pemahaman anak-
anak.

Dokumentasi sebagai penilaian dan advokasi merupakan salah satu yang


terpenting dari penerapan Reggio Emillia ini.  Mendokumentasikan dan
menampilkan proyek kerja anak-anak, yang diperlukan untuk anak-anak untuk
mengekspresikan, membangun, dan merekonstruksi perasaan mereka, ide-ide dan
pemahaman. Selain itu, Serupa dengan pendekatan portofolio, dokumentasi pekerjaan
anak dalam proses perkembangan dipandang sebagai alat penting dalam proses
pembelajaran untuk anak-anak, guru, dan orangtua. Gambar anak-anak terlibat dalam
pengalaman, kata-kata mereka saat mereka mendiskusikan apa yang mereka
lakukan, perasaan, pemikiran, penafsiran pengalaman anak-anak melalui media visual
ditampilkan sebagai presentasi grafik dinamika pembelajaran. Guru bertindak sebagai
perekam (documenters) untuk anak-anak, membantu mereka menelusuri dan meninjau
kembali kata-kata dan tindakan dan dengan demikian menunjukkan apa yang telah
mereka pelajari.

Proses kegiatan yang ada pada reggio emilia ini menghasilkan sebuah hasil
bahwa dalam prosesnya hubungan Orang tua dengan pihak sekolah yang diantaranya
adalah  Anak-anak, guru, orang tua dan masyarakat yang interaktif dan bekerja
sama, Komunikasi dan interaksi dapat memperdalam penyelidikan anak-anak dan
membangun teori tentang dunia di sekitar mereka, Program
dalam pendekatan Reggio Emilia adalah berpusat pada keluarga. Visi dari pendidikan
"didasarkan pada hubungan" yang berfokus pada setiap anak dalam kaitannya dengan
orang lain dan berusaha untuk mengaktifkan dan mendukung hubungan timbal balik
anak-anak dengan anak lain, keluarga, guru, masyarakat, dan lingkunga

K.Pendekatan reggio emilia dan kurikulumnya

Abdelfattah (2015:1074) Kurikulum Reggio Emilia ini bertujuan untuk


kemajuan purposif tetapi kurang ruang lingkup dan urutan. Guru mengikuti kepentingan anak-
anak dan tidak memberikan instruksi fokus dalam memberikan pengajaran. Pendekatan Reggio
Emila memiliki keyakinan yang kuat bahwa anak-anak belajar melalui interaksi dengan orang
lain, termasuk orangtua, staf dan teman-teman di lingkungan belajar yang ramah.

Anak-anak didorong untuk menggambarkan pemahaman mereka melalui salah satu


dari bahasa simbolik, termasuk gambar, patung, bermain drama, dan menulis. Mereka bekerja
bersama-sama menyelesaikan masalah-masalah yang timbul. Guru memfasilitasi dan
kemudian mengamati perdebatan mengenai sejauh mana anak mampu menyelesaikan
masalah. Revisi gambar (dan ide) dilakukan jika perlu, dan guru membiarkan anak-anak untuk
mengulangi kegiatan dan memodifikasi setiap karya lain dalam tujuan kolektif pemahaman
topik yang lebih baik. Guru terlibat dalam proses eksplorasi dan evaluasi, dan memperhatikan
semua hasil perkembangan anak dalam menyelesaikan masalah sesuai pemahaman mereka.

Inti kurikulum Reggio Emilia adalah perencanaan proyek sebagai hasil dari
ketertarikan anak pada suatu hal. Proyek ini tumbuh dari pengalaman pertama yang
direncanakan oleh guru untuk membantu anak-anak mengeksplorasi adat budaya mereka atau
lingkungan fisik sekitar mereka atau hasil dari kejadian spontan seperti ide anak atau
pertanyaan pada guru. Hampir setiap pengalaman yang membangkitkan minat anak dapat
menjadi dasar proyek. Proyek dilakukan secara mendalam dan mendetail, menggunakan
variasi dalam metode penyelidikan dan sebuah gambaran pilihan dan sebuah bentuk grafik.
Untuk melengkapi proses investigasi/penyelidikan melalui proyek jangka panjang ini adalah
kreativitas anak dalam menggunakan bahan untuk menunjukkan dan mengkomunikasikan
pembelajaran mereka, menggunakan “hundred languages”.

Pada setiap langkah aktivitas, guru-guru mengobservasi, mendiskusikan dan


menafsirkan bersama hasil observasi mereka, yang selanjutnya membuat pilihan-pilihan baru
untuk ditawarkan pada anak-anak. Dengan mendiskusikan dalam kelompok dan menilik ulang
pengalaman-pengalama dan ide-ide anak-anak akan tumbuh dengan pemahaman mereka.

Selain itu Reggio Emilia menganggap anak-anak adalah bagian penting dari


masyarakat. Keterlibatan masyarakat juga tampak dalam keanggotaan komite sekolah yang
memberikan pengaruh signifikan pada kebijaka pemerintah daerah Orangtua sebagai 'cermin
peran masyarakat’, baik di seluruh sekolah maupun tingkat kelas. Orang tua diharapkan
ikut berperan dalam diskusi tentang kebijakan sekolah  perkembangan
anak, kurikulum perencanaan dan evaluasi. Karena mayoritas orang tua bekerja pada siang hari,
pertemuan diadakan di malam hari sehingga semua dapat ikut berpartisipas

L.Pengertian pembelajaran reggio emilia

Reggio Emillia Approach (REA) adalah model pembelajaran yang menjadikan


metode proyek sebagai metode utama dalam pembelajaran (Abramsori
dkk,1995). Selain metode proyek, pada pendekatan Reggio Emillia belajar juga
dipandang sebagai sebuah perjalanan dan pendidikan sebagai usaha
membangun hubungan dengan orang-orang serta menciptakan hubungan antara
ide-ide dan lingkungan. Metode proyek adalah suatu proses pendidikan yang
menarik yaitu murid memecahkan masalah penting berupa pekerjaan besar
secara bersama-sama dalam satu tim dan dilakukan dalam jangka waktu
tertentu. Region Emillia merupakan sebuah pendekatan yang berlandaskan pada
teori-teori perkembangan dan pembelajaran yang mengembangkan kemampuan
konstruktivis pada anak. Pendekatan ini juga menggunakan prinsip
pembelajaran DAP ( Developmentally Approprite Practice ) dimana pendekatan
ini menekankan pada minat, kebutuhan anak.
Menjadikan topik utama dari nilai-nilai penelitian, observasi, interpretasi, dan
dokumentasi dari pengetahuan yang dibangun dari proses berpikir anak.
Mengorganisasikan kunjungan terbimbing ke dalam program pendidikan,
pameran budaya, seminar, dan kursus-kursus dalam issue pendidikan dan
budaya anak usia dini.
M . Ciri utama pendekatan reggio emilia
1. Menghargai anak
Pendidik tidak memaksakan ide bahkan materi terpusat pada anak
2. Menjalin hubungan
Pendekatan reggio emillia difokuskan pada jalinan hubungan antara anak
, guru ,keluarga, komunitas,dan masyarakat
3. Ratusan bahasa
Banyak bahasa dapat digunakan anak untuk mengekspresikan diri
4. Pembelajaran waktu reggio emilia
5. Tidak bergantung dengan jam dan kalender

N . Fisolofi reggio emilia


Penggunaan lingkungan untuk meningkatkan pembelajaran dan hubungan
,lingkungan dapat dipertimbangkan sebagai “ Guru ketiga “ proyek kurikulum
berdasarkan kepada penelitian dan “ ratusan bahasa “ anak – anak kemitraan dengan
orang tua yang melampaui pemahaman pendidik orang tua terkini dan guru sebagai
peneliti

O.Penggunaan lingkungan untuk meningkatkan hubungan dan pembelajaran


A. Ruang kelas dibagi kedalam ruang untuk pertemuan kelompok , bermain drama
,pembangunan besar dan kecil.
B. Ruang kegiatan kelompok kecil dan kegiatan yang dipimpin guru terdapat meja –
meja kecil .
C. Terdapat sebuah studio seni mini dimana anak – anak dan guru bisa mengerjakan
proyek jangka panjang .

P. Kurikulum reggio emillia


Kurikulum ini bertujuan untuk kemajuan perposif tetapi kurang luang lingkup dan
urutan guru mengikuti kepentingan anak anak dan tidak memberikan pengajaran
pendekatan reggio emillia memiliki keyakinan yang kuat bahwa anak anak belajar
melalui interaksi dengan orang lain, termasuk orang tua , staf dan teman teman di
lingkungan belajar yang ramah

Q.Penataan kelas reggio emillia


Banyak perhatian dicurahkan untuk tampilan dan nuansa kelas dalam pendekatan
reggio emillia . Tujuannya adalah menciptakan suasana yang menyenangkan dimana
anak – anak ,keluarga , dan guru merasa dimengerti dan santai .lingkungan dipandang
sebagai unsur penting dari pendidikan dan merupakan cerminan dari budaya sekolah .

R.Atelier pembelajaran reggio emillia


Salah satu inovasi utama dari pendekatan reggio emillia adalah atelier yaitu sebuah
studio dan laboratorium sekolah .
BAB 3 PENUTUP
A.kesimpulan
Metode atau pembelajaran pendekatan pendidik terutama untuk usia dini yang berada
dari pendekatan konvesional , yaitu reggio emilia pendekatan reggio emillia ini
berkomitmen “menciptakan kondisi pembelajaran yang akan mendorong dan
memfasilitasi anak untuk membangun kekuatan berfikirnya sendiri melalui
penggabungan seluruh bahasa ekspresif komunikatif dan kognitif nya .loris malaguzzi
(1920-1994) mendirikan “ reggio emillia “ disebuah kota itali utara disebut reggio
emillia .pendekatan reggio emillia ini adalah model pembelajaran yang menjadikan
metode utama dalam pembelajaran

Prinsip – prinsip reggio emillia adalah berpusat pada anak ,proyek, lingkungan , sebagai
guru ketiga , hubungan , kolaborasi ,guru sebagai peneliti , dokumentasi ,
progettazione,provokasi dan seribu bahasa anak ,dalam penerapan pendekatan reggio
emillia setiap aspek pendukung keterlaksanaan proses kegiatan pembelajaran dengan
reggio emillia ini menjadikan berhasil ,hal ini kemudian menjadikan dibutuhkan nya
peran dari setiap aspek tersebut . Pendekatan reggio emillia Sendiri dimulai setelah
perang dunia ke II Pembelajaran ini ditujukan untuk membantu anak – anak belajar
dengan membangun konstruksi pembelajaran mereka sendiri dimana mereka dapat
belajar untuk terlibat dalam komunitas , dengan orang lain tanpa kekerasan dan bersifat
membangunkan keterampilan
Berfikir kritis
Ciri lingkungan ada 3 yaitu :
A.Ruang kelas
B.Ruang kegiatan
C.Terdapat sebuah studio seni
Kurikulum : bertujuan untuk kemajuan perpositif tetapi kurang ruang lingkup dan urutan
guru mengikuti kepentingan anak- anak.
Ciri utama pendekatan reggio emillia ada 4 yaitu
A. Menghargai anak
B. Menjalin hubungan
C. Ratusan bahasa
D. Belajar waktu reggio emillia
Pusat belajar ada 5 yaitu :
A. Ray of light
B. Atelliersta
C. Clay class
D. Role play
E. Natural class

Penataan kelas reggio emillia


 Menciptakan suasana kelas
 Guru dapat dimengerti oleh anak
 Murupakan cerminan dari budaya
 Suasana menyenangkan dikelas
Atelier : salah satu inovasi utama yaitu sebuah studio dan laboratorium sekolah

Pendekatan Reggio Emilia merupakan inovasi yang maju bagi pendidikan anak
usia dini ,ada tangtangan praktis dan berbasis kebijakan dalam pendekatan ini , proyek
-proyek menjadi tulang punggung dalam kegiatan belajar anak dan guru , Setiap gagasan
yang berasal dari anak dapat menjadi pengetahuan bersama ,kerjasama antara pendiidikan
pengetahuan bersama. Kerjasam antara pendidik, siswa dan orang tumenjadi cara ampuh
untuk mencapa tujuan yang ditetapkan dalam pen-dekatan Reggio Emilia. Dalam
kegiatan
belajar anak menggunakan pendekatan proses .
B.Saran
1. Pikiran beberapa hal ketika guru ingin menggunakan pendekatkan reggio emillia dan
bagaimana ,kesimpulan guru menerapkannya secara benar dalam kegiatan belajar anak
usia dini
2. Kedua ,tidak ada satuan kurikulum namun , kurikulum muncul dari minat dan kegiatan
anak sehingga pendekatan ini bagi banyak orang sulit diterapkan dan tidak memastikan
anak akan belajar tentang keterampilan akademis dasar yang dihargai oleh masyarakat
pada umumnya maka perlunya merancang tujuan yang tepat pada setiap kegiatan inj yang
berguna bagi anak .

Yang perlu diperhatikan adalah:


pertama, dasar teori pendekatan ini
adalah konstruktivisme dan me-
miliki gagasan-gagasan yang se-
suai dengan teori Piaget, Vygotsky,
Dewey, Gardner maka diperlukan lingkungan kondusitif, guru harus sebagai fasilitator yang
Handal serta perlu melibatkan orang tua
• Kedua, tidak ada satuan kurikulum. Namun kurikulum muncul dari
minat dan kegiatan anak. Sehingga
pendekatan ini bagi banyak orang sulit diterapkan dan tidak memasti-kan anak akan belajar
tentang ke-terampilan akademis dasar yang di-hargai oleh masyarakat pada umumnya maka
perlunya merancang tujuan yang tepat.

PAUD, seperti: 1) bagi pengembang PAUD,

model Unfold Circles memberi kontribusi bagi


pengembangan strategi pembelajaran AUD
sesuai dengan situasi dan kondisi PAUD.
Diharapkan mereka memberi referensi pelak-
sanaan Unfold Circles di seluruh PAUD di
Indonesia; 2) bagi Ikatan Gutu Taman Kanak-
kanak Indonesia (IGTKI) penelitian ini menjadi
referensi untuk diskusi perbaikan mutu
pendidikan dan tenaga pendidik PAUD secara
berkelanjutan.

pendekatan dan model pembelajaran berbasis reggio emillia di PAUD. Penulis berharap
agar makalah ini bisa bermanfaat sebagai sumbangsih keilmuan, dan bisa dipraktekkan
dalam kehidupan keseharian. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik yang di sengaja maupunn tidak,
maka penulis berharap masukan konstruktif untuk upaya perbaikan dikemudian hari.

Dengan adanya makalah ini, penulis berharap dapat menambah wawasan keilmuan dan
menjadi referensi khususnya mengenai pendekatan-pendekatan pembelajaran di TK/RA.
Sehingga khususnya sebagai seorang guru dapat merealisasikan pendekatan
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak didik dan kompetensi guru. Yang
mana diharapkan dapat meningkatkan hasil  pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Inan , hatice etal 2010, understanding natural sciences education in a rrggio emillia
Inspered preschool journal of research in science teaching vol 47 no 10
PP 1186 – corespondence to hz inah
Marwa Abdelfattah.2015. Realizing a Progressive Pedagogy: A Comparative Case Study of
Two Reggio Emilia Preschools in San Francisco. Universal Journal of Educational
Research 3(12): 1074-1086, 2015 http://www.hrpub.org  DOI:
10.13189/ujer.2015.03121

Moss, Peter. 2016. Loris Malaguzzi and the Schools of Reggio Emilia: Provocation and Hope
For a Renewed Public Education. Improving Schools 2016, Vol. 19(2) 167– 176 © The
Author(s) 2016 Reprints and permissions: sagepub.co.uk/journalsPermissions.nav
DOI: 0.1177/1365480216651521 imp.sagepub.com

Morrison, G,S. 2008. Early Childhood Education Today 9th edition. New Jersey: Pearson
Merill Practice Hall

Stone, Jake. 2012. Avygotskyan Commentary on the Reggio Emilia


Approach. Contemporary Issues in Early Childhood Volume 13 Number 4
2012 www.wwwords.co.uk/CIEC. http://dx.doi.org/10.2304/ciec.2012.13.4.276

Roopnarine, Jaipaul L dan James E. Johnson. 2011. Pendidikan Anak Usia Dini


rrahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hernawan, Asep Herry, dkk. 2008. Pengembangan Kurikulum dan pembelajaran.


Jakarta: UT.

Masnipal.2013. Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional. Jakarta:


Gramedia.

Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Kencana.


Yus anita 2004 (:31) model pendidikan usia dini
http://edukasi.kompasiana.com/2014/06/17/berbagai-pendekatan-dalam-pembelajaran-
paud-662619.html
Asmawati dkk. 2009. Pengelolaan Kegiatan
Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta:
Modul UT
Fadlillah Muhammad. 2012. Desain
Pembelajaran PAUD. Jakarta: Ar-Ruz
Media
Isjoni, Drs M.Si, Ph.D. 2010. Model
Pembelajaran Anak Usia Dini. Jakarta:
Alfabeta
Jensen Eric, (2010), Guru Super dan Super
Teaching, Edisi Keempat, Indeks,
Jakarta.
Mutiah Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak
Usia Dini. Jakarta: Kencana
Nurani Yuliani Sujiono.
Herispon. 2017. Utang Konsumtif Rumah Tangga Dalam Perspektif
Konvensional dan Syariah. Jurnal kajian Ekonomi Islam. Akademi
Keuangan dan Perbankan Riau. Vol. 2, No. 2, Hal. 143-151.
Husna, Aftina Nurul. 2016. Psikologis Anti-Materialisme. Program Magister
Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Vol. 24, No. 1.
Hal 12-22.
Ingrid, Desy Nindya. 2016. Pengaruh Sikap Materialisme dan Sikap
Terhadap Uang pada Perilaku Pengelolaan Keuangan Keluarga.
Artikel Ilmiah Kolaborasi STIE Perbanas.. Hal

Anda mungkin juga menyukai