Dokumen
Dokumen
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah- Nya kepada penulis, sehingga Kami dapat menyelesaikan Maka
lah ini.Adapun makalah ini, telah Kami usahakan semaksimal mungkin. Namun tidak le
pas darisemua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi su
sunan bahasanyamaupun segi lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan t
erbuka, Kami membukaselebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan k
ritik sehingga dapat memperbaikimakalah Kami
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Sejarah regio emilia
B. Tujuan pembelajaran reggio emilia
C. Prinsip Pendekatan reggio emilia
D. Kepercayaan – kepercayaan tentang anak dan cara belajar
E. Kelebihan dan kekurangan reggio emilia
F. Manfaat pembelajaran regio emilia untuk balita
G. Pandangan model pembelajaran reggio emilia
H. Pusat belajar dari kurikulum reggio emilia
I. Peran aspek pendukung penerapan pendekatan regio emilia
J. Peran unsur pembelajaran reggio emilia
K. Pendekatan reggio emilia dan kurikulumnya
L. Pengertian reggio emilia
M. Ciri utama pendekatan reggio emilia
N. Fisolofi reggio emillia
O. Penggunaan lingkungan untuk meningkatkan hubungan dan pembelajaran
P. Kurikulum reggio emillia
Q. Penataan kelas reggio emillia
R. Atelier pembelajaran reggio emillia
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar pustaka
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Asal mula Pendekatan Reggio dimulai setelah Perang Dunia II di utara
Kota yaitu kota Reggio Emilia. Model pendidikan Reggio Emilia merupakan contoh
model pendidikan untuk periode kanak-kanak yang dicetuskan oleh Loris Malaguzzi.
Pada awalnya, Reggio Emilia memiliki tiga bentuk pelayanan anak usia dini diantaranya
yaitu pelayanan swasta (scuola maternal) yang biasanya diberikan di Gereja Khatolik,
prasekolah yang didanai oleh negara dan program kota.
Pendekatan Reggio Emilia bagi pendidikan anak usia dini telah menarik
perhatianpendidik, peneliti dan hampir siapa saja yang tertarik pada pendidikan anak
usia dini dengan praktik yang terbaik. Bahkan Asosiasi Internasional untuk Pendidikan
Anak Usia Dini (NAEYC) telah merevisi dari praktik yang sesuai dengan tahapan
perkembangan (DAP).
B.Rumusan masalah
1.bagaimana sejarah regio emilia?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui pembelajaran regio emilia dan
mengetahui tentang pendekatan kurikulum emilia itu sendiri.
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Sejarah regio emilia
regio Emilia Approach diciptakan oleh Loris Malaguzzi dan para orang tua di daerah
sekitar Reggio Emilia di Italia setelah Perang Dunia II. Pendekatan Reggio Emilia
dikembangkan untuk pengasuhan dan program pendidikan melayani anak yang
dirancang untuk usia sejak lahir sampai enam tahun.
Reggio Emillia Approach (REA) adalah model pembelajaran yang menjadikan metode
proyek sebagai metode utama dalam pembelajaran (Abramsori dkk,1995). Selain
metode proyek, pada pendekatan Reggio Emillia belajar juga dipandang sebagai sebuah
perjalanan dan pendidikan sebagai usaha membangun hubungan dengan orang-orang
serta menciptakan hubungan antara ide-ide dan lingkungan. Metode proyek adalah suatu
proses pendidikan yang menarik yaitu murid memecahkan masalah penting berupa
pekerjaan besar secara bersama-sama dalam satu tim dan dilakukan dalam jangka waktu
tertentu. Region Emillia merupakan sebuah pendekatan yang berlandaskan pada teori-
teori perkembangan dan pembelajaran yang mengembangkan kemampuan konstruktivis
pada anak. Pendekatan ini juga menggunakan prinsip pembelajaran DAP
( Developmentally Approprite Practice ) dimana pendekatan ini menekankan pada
minat, kemampuan dan kebutuhan anak.
B . Tujuan pembelajaran regio emilia
Tujuan Pembelajaran dalam Pendekatan Reggio Emillia :
Mengkomunikasikan kekuatan ide-ide dan hak-hak anak, potensi, dan sumber-sumber
yang sering kali terabaikan.
Mempromosikan studi, penelitian, eksperimen dalam pembelajaran dengan konteks
pembelajaran yang aktif, konstruktif, dan kreatif.
Meningkatkan profesionalisme guru, mendukung suatu kesadaran yang tinggi terhadap
nilai-nilai kerjasama dan kebermaknaan hubungan antara anak dan keluarganya.
Menjadikan topik utama dari nilai-nilai penelitian, observasi, interpretasi, dan
dokumentasi dari pengetahuan yang dibangun dari proses berpikir anak.
Mengorganisasikan kunjungan terbimbing ke dalam program pendidikan, pameran
budaya, seminar, dan kursus-kursus dalam issue pendidikan dan budaya anak usia dini.
C.Prinsip pendekatan regio emilia
Ada tujuh prinsip yang dijalankan dalam konsep pembelajaran Reggio Emilia
untuk balita, yaitu:
Membiarkan balita menentukan sendiri apa yang ingin dipelajarinya mungkin terdengar
tidak masuk akal bagi Moms, namun para pendidik yang menjalankan konsep Reggio
Emilia mengakui kalau cara tersebut membuat balita lebih percaya diri dan mawas diri.
Konsep Reggio Emilia juga mendorong balita untuk menjadi peneliti dan pemikir
ilmiah yang selalu memiliki rasa ingin tahu akan dunia di sekitarnya.
Bisa dibilang konsep Reggio Emilia menumbuhkan kecintaan balita akan pengetahuan.
a. Peran lingkungan fisik
Tujuan utama dalam perencanaan ruang baru dan renovasi yang lama mencakup
integrasi dari masing-masing kelas dengan seluruh sekolah, dan sekolah dengan
masyarakat sekitar. Pentingnya lingkungan hidup terletak pada keyakinan bahwa anak-
anak dapat menciptakan makna terbaik dan memahami dunia mereka melalui
lingkungan yang mendukung; kompleks, bervariasi, berkelanjutan, dan mengubah
hubungan antara orang-orang, dunia pengalaman, ide-ide dan banyak cara untuk
mengungkapkan ide.
Ruang/tempat yang digunakan dan segala sesuatu harus bisa menarik dan
mengundang minat anak namun tetap mengandung unsur pendidikan. Anak dan orang
tua juga bekerja sama untuk mengumpulkan dan mengelola bahan-bahan main di sekitar
lingkungan yang akan digunakan.
D.Peranan Guru
Banyak sekali unsur yang penting dalam penerapan kurikulum Reggio Emilia
ini, diantaranya adalah Guru, Orang Tua, dan Lingkungan. selain itu pula yang menjadi
titik fokus adalah minat anak dan memberikan perkembangan kepada anak tersebut.
Selain itu juga bahasa simbolis anak, dokumentasi sebagai penilaian dan advokasi, dan
tentu saja dalam penerapannya nanti guru digunakan dan berperan sebagai
peneliti. lingkungan memiliki peran penting dalam proses penerapan Reggio Emilia
Approach tersebut. Hal ini dikarenakan dalam proses penerapan pembelajarannya
Lingkungan dapat dikatakan sebagai guru ketiga yang dijelaskan sebagai
berikut(Zeynep Inan et al. 2010: 118-1189):
e. Dokumentasi pekerjaan anak-anak, tanaman, dan koleksi yang telah mereka buat
dipajang dalam kelas.
Proses kegiatan yang ada pada reggio emilia ini menghasilkan sebuah hasil
bahwa dalam prosesnya hubungan Orang tua dengan pihak sekolah yang diantaranya
adalah Anak-anak, guru, orang tua dan masyarakat yang interaktif dan bekerja
sama, Komunikasi dan interaksi dapat memperdalam penyelidikan anak-anak dan
membangun teori tentang dunia di sekitar mereka, Program
dalam pendekatan Reggio Emilia adalah berpusat pada keluarga. Visi dari pendidikan
"didasarkan pada hubungan" yang berfokus pada setiap anak dalam kaitannya dengan
orang lain dan berusaha untuk mengaktifkan dan mendukung hubungan timbal balik
anak-anak dengan anak lain, keluarga, guru, masyarakat, dan lingkunga
Inti kurikulum Reggio Emilia adalah perencanaan proyek sebagai hasil dari
ketertarikan anak pada suatu hal. Proyek ini tumbuh dari pengalaman pertama yang
direncanakan oleh guru untuk membantu anak-anak mengeksplorasi adat budaya mereka atau
lingkungan fisik sekitar mereka atau hasil dari kejadian spontan seperti ide anak atau
pertanyaan pada guru. Hampir setiap pengalaman yang membangkitkan minat anak dapat
menjadi dasar proyek. Proyek dilakukan secara mendalam dan mendetail, menggunakan
variasi dalam metode penyelidikan dan sebuah gambaran pilihan dan sebuah bentuk grafik.
Untuk melengkapi proses investigasi/penyelidikan melalui proyek jangka panjang ini adalah
kreativitas anak dalam menggunakan bahan untuk menunjukkan dan mengkomunikasikan
pembelajaran mereka, menggunakan “hundred languages”.
Prinsip – prinsip reggio emillia adalah berpusat pada anak ,proyek, lingkungan , sebagai
guru ketiga , hubungan , kolaborasi ,guru sebagai peneliti , dokumentasi ,
progettazione,provokasi dan seribu bahasa anak ,dalam penerapan pendekatan reggio
emillia setiap aspek pendukung keterlaksanaan proses kegiatan pembelajaran dengan
reggio emillia ini menjadikan berhasil ,hal ini kemudian menjadikan dibutuhkan nya
peran dari setiap aspek tersebut . Pendekatan reggio emillia Sendiri dimulai setelah
perang dunia ke II Pembelajaran ini ditujukan untuk membantu anak – anak belajar
dengan membangun konstruksi pembelajaran mereka sendiri dimana mereka dapat
belajar untuk terlibat dalam komunitas , dengan orang lain tanpa kekerasan dan bersifat
membangunkan keterampilan
Berfikir kritis
Ciri lingkungan ada 3 yaitu :
A.Ruang kelas
B.Ruang kegiatan
C.Terdapat sebuah studio seni
Kurikulum : bertujuan untuk kemajuan perpositif tetapi kurang ruang lingkup dan urutan
guru mengikuti kepentingan anak- anak.
Ciri utama pendekatan reggio emillia ada 4 yaitu
A. Menghargai anak
B. Menjalin hubungan
C. Ratusan bahasa
D. Belajar waktu reggio emillia
Pusat belajar ada 5 yaitu :
A. Ray of light
B. Atelliersta
C. Clay class
D. Role play
E. Natural class
Pendekatan Reggio Emilia merupakan inovasi yang maju bagi pendidikan anak
usia dini ,ada tangtangan praktis dan berbasis kebijakan dalam pendekatan ini , proyek
-proyek menjadi tulang punggung dalam kegiatan belajar anak dan guru , Setiap gagasan
yang berasal dari anak dapat menjadi pengetahuan bersama ,kerjasama antara pendiidikan
pengetahuan bersama. Kerjasam antara pendidik, siswa dan orang tumenjadi cara ampuh
untuk mencapa tujuan yang ditetapkan dalam pen-dekatan Reggio Emilia. Dalam
kegiatan
belajar anak menggunakan pendekatan proses .
B.Saran
1. Pikiran beberapa hal ketika guru ingin menggunakan pendekatkan reggio emillia dan
bagaimana ,kesimpulan guru menerapkannya secara benar dalam kegiatan belajar anak
usia dini
2. Kedua ,tidak ada satuan kurikulum namun , kurikulum muncul dari minat dan kegiatan
anak sehingga pendekatan ini bagi banyak orang sulit diterapkan dan tidak memastikan
anak akan belajar tentang keterampilan akademis dasar yang dihargai oleh masyarakat
pada umumnya maka perlunya merancang tujuan yang tepat pada setiap kegiatan inj yang
berguna bagi anak .
pendekatan dan model pembelajaran berbasis reggio emillia di PAUD. Penulis berharap
agar makalah ini bisa bermanfaat sebagai sumbangsih keilmuan, dan bisa dipraktekkan
dalam kehidupan keseharian. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik yang di sengaja maupunn tidak,
maka penulis berharap masukan konstruktif untuk upaya perbaikan dikemudian hari.
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap dapat menambah wawasan keilmuan dan
menjadi referensi khususnya mengenai pendekatan-pendekatan pembelajaran di TK/RA.
Sehingga khususnya sebagai seorang guru dapat merealisasikan pendekatan
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak didik dan kompetensi guru. Yang
mana diharapkan dapat meningkatkan hasil pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Inan , hatice etal 2010, understanding natural sciences education in a rrggio emillia
Inspered preschool journal of research in science teaching vol 47 no 10
PP 1186 – corespondence to hz inah
Marwa Abdelfattah.2015. Realizing a Progressive Pedagogy: A Comparative Case Study of
Two Reggio Emilia Preschools in San Francisco. Universal Journal of Educational
Research 3(12): 1074-1086, 2015 http://www.hrpub.org DOI:
10.13189/ujer.2015.03121
Moss, Peter. 2016. Loris Malaguzzi and the Schools of Reggio Emilia: Provocation and Hope
For a Renewed Public Education. Improving Schools 2016, Vol. 19(2) 167– 176 © The
Author(s) 2016 Reprints and permissions: sagepub.co.uk/journalsPermissions.nav
DOI: 0.1177/1365480216651521 imp.sagepub.com
Morrison, G,S. 2008. Early Childhood Education Today 9th edition. New Jersey: Pearson
Merill Practice Hall