Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KOMUNIKASI KEPERAWATAN

( TENTANG INJEKSI SUBCUTAN )

Disusun Oleh :Kelompok 4

1. Martino Ronaldus Ama

2. Marselin Y.S.Watti

3. Marseli P.Njola

4. Martina R.U.Hutar

5. Adiron M.Putra

6. Ana P.J.Jangga

TINGKAT 1B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

PRODI KEPERAWATAN WAINGAPU

TAHUN : 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas berkat dan karunia-
Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini diajukan
sebagai memenuhi nilai tugas mata kuliah Komunikasi Keperawatan yang berjudul “ Injeksi
Subcutan (SC) “

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurna karena keterbatasan yang kami
miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca sangat kami
harapkan agar terciptanya makalah yang lebih baik lagi. Kami mengharapkan makalah ini bisa
menjadi sumber ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi pembacanya.

` Waingapu, Maret 2020

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan masalah............................................................................................................. 1

1.3 Tujuan............................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep injeksi subkutan ................................................................................................. 3

2.2 Indikasi pemberian obat .................................................................................................. 3

2.3 Kelebihan dan kekurangan injeksi subkutan ................................................................... 5

2.4 Hal yang harus diperhatikan ............................................................................................ 6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 7

3.2 Saran .............................................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 8


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang di lakukan dengan menyuntikan obat
tersebut kejaringan tubuh. Pemberian obat melalui parenteral dapat dilakukan dengan cara :

1. Subcutaneous (SC) yaitu penyuntikan obat kedalam jaringan yang berada dibawah lapisan
dermis.

Subkutan (SC) (‘Onset of action’ lebih cepat daripada sedian suspensi, determinan dari
kecepatan absorbsi ialah total luas permukaan dimana terjadi penyerapan menyebabkan
konstruksi pembulu darah lokal sehingga difusi obat tertahan/diperlama, obat dapat dipercepat
dengan menambahkan hyaluronidase, suatu enzim yang memecah mukopolisakarida dari matriks
jaringan). Subkutan atau dibawah kulit (SC) yaitu disuntikan kedalam tubuh melalui bagian yang
sedikit lemaknya dan masuk kedalam jaringan dibawah kulit ; volume yang di berikan tidak lebih
dari 1 ml (Wagiran, 2015).

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimana konsep injeksi subkutan ?

1.2.2. Bagaimana cara indikasi pemberian obat ?

1.2.3. Apa saja kelebihan dan kekurangan injeksi subkutan ?

1.2.4. Apa saja hal yang harus diperhatikan dalam injeksi subkutan ?

1.3. Tujuan

Setelah membaca makalah ini, diharapkan mahasiswa dan pembaca dapat :

1.3.1. Memahami dan mengerti konsep injeksi subkutan

1.3.2. Memahami dan mengerti indikasi pemberian obat

1.3.3. Memahami dan mengerti kelebihan dan kekurangan injeksi subkutan


1.3.4. Memahami dan mengerti hal – hal yang harus diperhatikan dalam injeksi subkutan

BAB II

PEMBAHASAN

1.1. Konsep Injeksi Subkutan

1.1.1. Definisi

Pemeberian obat Subkutan adalah tindakan pemberian obat kedalam tubuh dengan cara
memasukkan obat kedalam jaringan di bawah kulit dengan menggunakan supit. Metode
penyintikan melalui rute ini biasanya dilakukan untuk memberi insulin dan imunisasi. Ada
beberapa area tubuh yang dapat digunakan untuk memberi obat dengan metode ini, antata lain
lengan atas bagian dalam, paha bagian depan, daerah perut, dan daerah punggung atas (Wagiran,
2015).

1.1.2. Tujuan

a. Mengntrol kadar gula darah.

b. Memasukkan sejumlah toksin atau obat untuk di absorbs.

1.1.3. Lokasi Injeksi

a. Lengan atas bagian luar.

b. Paha anterior.

c. Daerah abdomen.

d. Area scapula pada punggung atas.

e. Daerah ventrogluteal dan dorsogluteal bagian atas.

1.2.Indikasi Pemberian Obat

Indikasi: bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak mau bekerja sama karena tidak
memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, tidak alergi. Lokasinya yang ideal adalah
lengan bawah dalam dan punggung bagian atas(Sigalingging, 2013).

Kontra indikasi: luka, berbulu, alergi, infeksi kulit.


1.2.1. Alat dan Bahan

Baki berisi:

1. Bak injeksi steril.

2. Obat yang diperlukan.

3. Kapas alkohol.

4. Spuit sesuai ukuran penggunaan.

5. Buku daftar obat.

6. Piala ginjal.

7. Sarung tangan.

8. Pengalas.

1.2.2. Persiapan`Pasien

Jelaskan kepada pasien mengenai tujuan dan tindakan yang akan dilakukan.

Menurut (Sigalingging, 2013) Prosedur kerja :

1. Periksa kembali order obat : nama pasien, nama dan dosis obat, rute pemberian dan
waktu pemberian.

2. Siapkan obat

3. Letakkan peralatan dan obat kedekat pasien

4. Cuci tangan

5. Posisikan pasien senyaman mungkin

6. Letakkan pengalas dan piala ginjal dekat dengan area yang diinjeksi

7. Pasang sarung tangan

8. Buka obat dengan cara :

a. Flakon/vial : buka tutup metal, lakukan desinfeksi tutup karet dengan kapas alkohol apabila
persediaan dalam flakol masih berupa bubuk, larutkan dengan aquabidest sebanyak yang
tercantum pada petunjuk penggunaan obat
b. Ampuls : ketuk obat yang ada diujung ampuls, patahkan leher ampuls dengan tangan
menggunakan kain kasa

9. Isi spuit dengan obat sesuai dosis yang ditentukan

Isap udara sebanyak cairan yang diperlukan tusuk jarum dengan posisi bevel tegak. suntikan
udara kedalam flakon. Balik flakon, dengan tangan kiri memegang flakon dengan ibu jari dan
jari tengah sedangkan tangan kanan memegang ujung barrel dan plugger. Jaga ujung jarum
dibawah cairan. Biarkan tekanan udara membantu mengisi obat kedalam spuit. Setelah selsai
tarik jarum dari ampuls.

10. Buang udara dalam spuit kemudian tutup masukkan kedalam bak injeksi.

11. Pilih area penusukan kemudian lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol

12. Lakukan penyuntikan dengan lubang jarum menghapad keatas membentuk sudut 450 apabila
menggunakan spuit 3 cc dan sudut 90 derajat, apabila menggunakan spuit 1cc terhadap
permukaan kulit.

13. Lakukan aspirasi

14. Masukkan obat secara perlahan

15. Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol

16. Letakkan spuit dan kapas ke dalam piala ginjal

17. Rapikan pasien dan perhatikan reaksi pasien

18. Cuci tangan

19. Dokumentasikan tindakan.

1.2.3. Jenis obat yang diberikan secara subkutan

a. Vaksin

b. Obat – obatan pre oprasi

c. Narkotik

d. Insulin

e. Heparin
1.3.Kelebihan dan Kekurangan Injeksi Subkutan

Menurut (Abdullah, 2014) kekurangan dan kelebihan injeksi subkutan antara lain :

1. Kelebihan

A. Diperlukan latihan sederhana

B. Absorpsi obat capat larut dalam air

C. Mencegah keruskan sekitar salran cerna

2. Kekurangan

A. Rasa sakit dan kerusakan kulit

B. Tidak dapat dipakai jika volume obat besar

C. Bioavibilitas berfariasi, sesuai lokasi

D. Harus menggunakan tekhnik steril

E. Lebih mahal diandingkan oral

F. Lebih lambat dibandingkan pemberian IM

G. Dapat menyebabkan ansietas (kecemasan yang berlebihan dan lebih bersifat subyektif)

1.4.Hal yang Harus Diperhatikan

1.4.1. Pastikan syarat dan indikasi suntikan pada pasien sudah terpenuhi sebelum melakukan
penyuntikan subkutan.

1.4.2. Jagalah kesterilan alat dan bahan yang digunakan.

1.4.3. Lakukan pencegahan infeksi pada pasien melalui tindakan desinfeksi.

1.4.4. Lakukan tindakan penyuntikan dalam ruangan yang sesuai dengan standar.

1.4.5. Perhatikan prinsip penyuntikan subkutan.


1.4.6. Pastikan privacy pasien benar – benar terjaga.

1.4.7. Lakukan tekhnik pembuangan sampah/ limbah bekas pakai sesuai prosedur.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Injeksi subkutan diberikan dengan menusuk area dibawah kulit yaitu jaringan konektif
atau lemak dibawah dermis. Setiap jaringan subkutan dapat dipakai untuk area injeksi ini, yang
lazim adalah pada lengan atas bagian luar, paha bagian depan, dan area perut. Injeksi harus tidak
diberikan pada area yang nyeri, merah, pruitis atau edema. Pada pemakaian injeksi subkutan
jangka lama, maka injeksi perlu di rencanakan untuk diberikan secara rotasi pada area yang
berbeda.

Jenis obat yang lazim diberikan secara subkutan adalah vaksin, obat – obatan preoprasi,
narkotika insulin, dan heparin.

3.2 Saran

Sebagai petugas pelayanan kesehatan ketika akan memberikan injeksi subkutan harus
sesuai dengan Standar Oprasinal Prosedurnya (SOP). Karena pemberian obat melalui subkutan
memiliki kekurangan yaitu harus menggunakan tekhnik steril, maka dalam pemberian obat
melalui subkutan harus dilakukan secara teliti.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. (2014). Kebutuhan dasar Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.

Sigalingging, G. (2013). Kebutuhan Dasar manusia. Jakarta: EGC.

Wagiran. (2015). Keterampilan Dasar. Jakarta: Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai