Anda di halaman 1dari 3

rat hubungannya dengan konsumen apalagi konsumen wanita, tidak jarang disetiap

pembelian kosmetik ini konsumen harus memperhatikan atribut produk yang dapat
dikatakan sangat penting. dalam menentukan atribut produk biasanya ada faktor-
faktor pendukung seperti faktor kualitas apa kualitasnya bagus atau tidak biasanya
penilaian kuliatas ini terletak pada harga biasanya konsumen menggangap bahwa
harga kosmetik yang kualitas bagus akan mahal begitupun sebaliknya, faktor
resiko disini biasanya para konsumen tidak memperhatikan resiko tetapi lebih ke
keinginanya membeli suatu produk kosmetik yang diinginkan atau lebih ke
kepuasan konsumennya sendir dan terakhir faktor merek hanyalah sebagai atribut
perusahaan dimana sekarang ini banyak pesaing kosmetik dipasaran, tak jarang
semakin terkenal merek tersebut semakin banyak peminat sehingga membantu
suatu perusahaan memperoleh keuntungan serta memberikan dampak positif
lainnya.konsumen adalah kondisi dimana harapan konsumen mampu dipenuhi oleh
produk (Kotler & Armstrong, 1999). Sekarang dapat dimengerti bahwa atribut
dapat diartikan sebagai karakteristik nyata dan tidak nyata (tangible dan intagible)
dari produk yang memberikan kepuasan subyektif atau pemuas kebutuhan bagi
konsumen. Setelah adanya faktor-faktor tersebut kemudian kepuasan konsumen
diharapkan memiliki hubungan kepuasan konsumen dan kesetiaan terhadap suatu
atribut produk. Kesetiaan ini menjadi suatu tujuan dari setiap perusahaan karena
perusahaan harus memiliki keyakinan bahwa mempertahankan konsumen jauh
lebih mudah daripada harus mencari konsumen yang baru.

Pada hal ini, dilakukanlah langkah penelitian yang tujuannya agar mengetahui
seberapa pentingnya atribut produk yang dinilai oleh konsumen. Dan selanjutnya
diharapakan mengetahui kepuasan konsumen dengan melakuakan pendekatan Gap
Method yang dipercayai agar konsumen bisa membandingkan apakah ada
perbedaan, disini atribut produk yang menjadi fokus utama dalam menilai
kepuasan pada konsumen. Selanjutnya, ditelitilah sebanyak 120 responden wanita
usia 25-50 tahun yang tentu saja menggunakan kosmetik dan mereka menetap
didaerah Surabaya.
Mereka diminta mengisi kuesioner terstrektur yang berisi pertanyaan penilaian
tentang suatu atribut kosmetik yang dianggap penting dan penilaian kepuasan
mereka yang mereka rasakan. Setelah itu, dikumpulkan sampel yang diambil
dengan teknik Snowball Sampling teknik ini pun memiliki kelemahan terletak pada
generalisasi atau gagasan hasil penelitiannya, namun kelemahan ini dapat diatasi
dengan penggunaan sampel yang jumlahnya cukup besar.

Berbagai penilitian yang telah dilakukan maka dihasilkanlah beberapa informasi


tentang konsumen tetap memperhatikan atribut yang dianggap penting dalam
pembeliannya dan kepuasannya pada atribut produk karena konsumen dapat
mengevaluasi manfaat apa yang didapatkannya dari penggunaan kosmetik tersebut
dan dapat mengetahui atribut produk yang dianggap penting oleh konsumen
sehingga dapat mempermudah pemasar bersaing baik dipasaran. Ketika kinerja
produk memenuhi atau melebihi harapan konsumen, maka konsumen akan merasa
puas (paradigma diskonfirmasi).

Adapun dilihat dari beberapa yang dapat mengubah anggapan konsumen tentang
pentingnya tingkat atribut, Informasi baru yang diterima konsumen akan
menyebabkan perubahan harapan.

Perubahan ini menciptakan nilai konsumen yang baru dan menentukan tingkat
kepuasan konsumen, Perubahan budaya pengguna dan masyarakat sekitar.
Kosmetik erat kaitannya dengan harapan atau keinginan untuk menjadi lebih cantik
terhadap setiap wanita penggunanya. Bagaimana konsumen dan masyarakat
mendefinisikan kecantikan fisik penting diketahui oleh Pemasar. Definisi cantik
setiap individu tidak akan lepas dari nilai-nilai pribadi dan sifat dasar wanita yang
selalu ingin menjadi pusat perhatian serta pengaruh eksternal lainnya. Saat ini
definisi cantik wanita tidak pernah lepas dari kulit putih. Pemasar yang cermat
akan berupaya melibatkan bahan aktif yang dapat memutihkan kulit karena
konsumen pasti akan menempatkan “kemampuan memutihkan kulit” menjadi
atribut pentingnya, Dan minat dan pengalaman masa lalu. dalam kepuasan
konsumen berkaitan dengan pengalaman konsumen dan atribut produk. Konsumen
yang memiliki pengalaman negatif selama konsumsi produk dapat menempatkan
suatu atribut menjadi penting dikemudian hari. Oleh karena itu, Pemasar perlu
untuk mengetahui terlebih dahulu bagaimana minat dan pengalaman masa lalu
konsumen dengan produk karena terbukti ketika konsumen memiliki minat yang
besar dan pengalaman positif dimasa lalu dengan produk kemudian disertai dengan
informasi terbaru yang disediakan oleh pamasar maka pertimbangan konsumen
pada pembelian akan menjadi lebih akurat.

Untuk itu, kepuasan konsumen terjadi setelah harapan terhadap suatu produk dapat
terpenuhi. Harapan konsumen tidak dapat diterima langsung karena konsumen
adalah makhluk sosial yang dapat berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan.
Sehingga penilaian konsumen terhadap tingkat pentingnya atribut produk dapat
mudah berubah. Salah satu cara memenangkan persaingan produk adalah dengan
cara melakukan perbedaan produk. Perbedaan yang efektif dengan memperbaharui
atribut produk yang secara tidak langsung merupakan harapan konsumen dan nilai
konsumen juga akan ikut bertambah. Disini pemasar diharapkan dapat melihat
perubahan harapan konsumen sehingga dalam pembaharuan atribut produk sebagai
alat diferensiasi dengan pesaing.
Nah, kesan yang didapatkan dalam suatu penelitian ini dimana menggunakan
berbagai metode dan teori teori yang sangat menarik dan banyak juga istilah yang
dapat menambah pengetahun baru yang sehubungan dengan kepuasan konsumen
dan pentingnya sebuah penilaian atribut produk. Sehingga memberikan manfaat
yang sangat baik apalagi sehubungan dengan profesi pendidik apalagi pendidik
dibidang ekonomi ataupun manajemen dimana mereka dapat mengetahui tingkah
laku suatu konsumen dengan memperhatikan hal-hal yang sudah dijelaskan oleh
penulis dan cara mengatasi adanya perbedaan dipasaran sehingga perbedaan itu
dapat memberikan dampak positif. Selain itu saran yang dapat diberikan terhadap
penelitian selanjutnya penulis dapat mengembangkan suatu penelitian tentang
kepuasan konsumen ataupun tingkah laku konsumen tidak hanya dikosmetik saja.
Misalnya, seperti kepuasan terhadap pembelian disuatu swalayan ataupun yang
lainnya yang lebih luas lagi sehingga dapat memberikan pengetahuan dan dapat
memberikan manfaat yang sangat baik lagi kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai