Anda di halaman 1dari 21

Analisa Data

Masalah
 No Data Etiologi
Keperawatan
1 Ds : Ibu klien mengatakan anak Agens Hipertermia
 panas naik turun, semenjak Farmaseutikal
di sunat
Do :
-  T : 37,70C
-  P : 89 x/mnt
-  Kulit teraba hangat
-  Tampak Terpasang infus Dx
½ ns 15 TPM di vena radialis

sinistra
-  Tampak pada genitalia
anak tertutup bekas sunat

2 Ds : anak mengatakan kadang Terputusnya  Nyeri akut


nyeri pada bagian bekas kontinuitas jaringan
sunat dan saat kencing
Do :
P :saat berkemih dan
bergerak duduk
Q : panas
R :area genitalia
S : 3 ekspresi wajah kadang
cemberut
T : hilang timbul
3 Faktor Risiko : Risiko
Koaglopati inheren Perdarahan
(Hemofilia) leukosit : 9.700
ribu/ul Trombosit 378 ribu

Eosinofil% 8.4

Diagnosa Keperawatan

1.   Hipertermia berhubungan dengan Agens farmasutikal ditandai dengan Ibu klien


mengatakan anak panas naik turun, T 37,8 0C
2.    Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan ditandai
dengan anak mengatakan nyeri pada saat kencing, dan saat dipegang, P :
terputusnya kontinuitas jaringan Q : panas, R : area genitalia, S : 3 ekspresi
wajah kadang cemberut, T : hilang timbul
3.   Risiko perdarahan dengan faktor risiko Koagulopati inheren (Hemofilia)
II Perencanaan
Diagnosa 1 : Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan Ibu
klien mengatakan anak panas naik turun, T 37,8 0C

 No Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


Hasil
1 Setelah dilakukan 1)  Kaji tanda-tanda 1)  Mengetahui
asuhan keperawatan vital keadaan umum
selama 30 menit
diharapkan 2)  Beri selimut 2)  Menetukan
hipertermia berkurang dingin/matras keefektifan
dengan Kriteria Hasil: tindakan
-  Anak tampak 3)  Berikan kompres 3)  Untuk

rileks dan tidak hangat menurunkan


rewel  panas
-  Suhu badan anak 4)  Ajarkan keluarga 4)  Untuk
 berkurang hingga untuk kompres menurunkan
37,5 “ c  hangat  panas dan agar
-  Temperatur kulit keluarga mandiri
hangat dan mengerti cara
-  Respirasi 20-30 menurunkan
x/menit  panas anak
-   Nadi : 80-90 x/ 5)  Kolaborasi 5)  Untuk
menit  pemberian obat menurunkan
-  Tidak ada tanda- antipiretik  panas
tanda kejang
Diagnosa 2 Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
ditandai dengan anak mengatakan nyeri pada saat kencing, dan saat
dipegang, P : terputusnya kontinuitas jaringanQ : panas, R : area
genitalia, S : 3 ekspresi wajah kadang cemberut, T : hilang timbul

 No Tujuan & Intervensi Rasional


Kriteria
Hasil
1 Setelah dilakukan
1)   Kaji tanda-tanda 1)   Mengetahui
asuhan keperawatan
vital keadaan umum
selama 30 menit
dan perubahan
diharapkan
tanda vital
hipertermia berkurang
menunjukan
dengan Kriteria Hasil:
tingkat nyeri
-  Anak
yang dirasakan
mengungkapkan
2)   Anajarkan anak anak
nyeri berkurang
teknik relaksasi 2)   Membrikan rasa
-  Anak tampak
nafas dalam rileks dan
rileks
saat terasa nyeri mengurangi
-  Anak mampu
kecemasan dan
 beristirahat
3)   Anjurkan untuk menurunkan
melakukan nyeri
kompres hangat 3)   Mengurangi rasa
nyeri yang
4)   Kolaborasi dirasakan
 pemberian obat
4)   Menurunkan
rasa nyeri
dengan
 bekerja langsung
menekan ke pusat
nyeri
Diagnosa 3 : Risiko perdarahan dengan faktor risiko koagulopati Inheren
(Hemofilia)

Tujuan & Kriteria


No Intervensi Rasional
Hasil
1 Selama dilakukan 1)  Pantau tanda- 1)  Meminimalkan
tindakan keperawatan tanda vital anak masuknya
risiko Perdarahan tiap 2 jam organism
tidak terjadi dengan 2)  Pertahankan 2)  Mencegah terjadi
kriteria hasil: keamanan tempat kecelakaan pada
-  Tidak terjadi tidur klien saat klien istirahat
 perdarahan 3)  Hindari dari
-  Tidak terdapat cidera atau
memar 3)   Menjauhi cidera
 benda’benda
-  Tidak terdapat dapat mencegah
yang
mimisan terjadinya
membahayakan
 perdarahan
klien
4)  Pengontrolan
4)   Awasi setiap
yang baik
tindakan yang
mencegah
memungkinkan
terjadinya
terjadinya cidera
 perdarahan
5)   Jelaskan pada
5)  Pemberian
orang tua
informasi dapat
 pentingnya
meningkatkan
menghindari
 pemahaman
cidera
orangtua agar
lebih
memperhatikan
anak
III Implementasi

Diagnosa
No Jam Implementasi Paraf Evaluasi
Keperawatan

1 Hipertermia 09.00 1)  Mengkaji tanda- S : Ibu klien


 berhubungan tanda vital seperti mengatakan
dengan proses suhu tubuh anak masih
 penyakit 2)   Memberi  panas naik turun
delimut
dingin/matras
3)   Memberikan O:

kompres hangat -  Anak


4)   Mengajarkan tampak
keluarga untuk  berbaring di
kompres hangat atas tempat
5)   Berkolaborasi tidur
 pemberian obat -  Tampak
tamoliv 200 Terpasang
mg/drib infus Dx ½
ns 15 TPM
di vena

radialis
sinistra
-  T: 370C

A : masalah
teratasi sebagian
P : intervensi 1-
5 dilanjutkan

2 Nyeri akut 09.00 1)  Mengkaji tanda- S anak


tanda vital mengatakan
2)   Mengajarkan nyeri kadang
anak teknik kadang
relaksasi nafas
O
dalam saat terasa
nyeri P :saat berkemih

3)   Menganjurkan dan

untuk melakukan  bergerak

kompres hangat duduk

4)   Berkolaborasi
Q : panas, R :
area
 pemberian obat
tamoliv 200 genitalia,

mg/drib S : 3 ekspresi
wajah
cemberut,
T : hilang
timbul

 
3 Risiko 1) Memantau tanda- S : ibu klien
 perdarahan tanda vital anak mengatakan
tiap 2 jam dan anak tidak ada
adanya tanda mimisan
tanda perdarahan maupun terluka
2)   mempertahankan
keamanan tempat
tidur klien
3)   Menghindari
cidera atau benda-
 benda yang membahayakan klien
  Mengawasi setiap tindakan yang
memungkinkan terjadinya cidera
  Menjelaskan pada
orang tua
 pentingnya menghindari cidera
IV Catatan Perkembangan

Hari/TanggalJam Perkembangan Paraf

Jumát 09.00 S : Ibu klien mengatakan anak panas naik

27/1/2017 turun, nyeri kadang kadang

O:

- Anak tampak berbaring di atas tempat tidur


- Tampak Terpasang infus Dx ½ ns 15 TPM di vena radialis sinistra
- T: 370C
- Pengkajian nyeri
P : saat berkemih dan bergerak duduk Q : panas, R : area genitalia,
S : 3 ekspresi wajah kadang cemberut,
T : hilang timbul

A : 1) Hipertermi berhunungan dengan


Agens farmasutikal

2) Nyeri akut berhubungan dengan


terputusnya kontinuitas jaringan

3) Risiko Perdarahan dengan faktor


risiko koagulopati inheren

P: Diagnosa 1

  Kaji tanda-tanda vital


  Beri selimut dingin/matras
3)   Berikan kompres hangat
4)   Ajarkan keluarga untuk
kompres hangat
5)   Kolaborasi pemberian obat

Diagnosa 2
1)   Kaji tanda-tanda vital
2)   Anajarkan anak teknik
relaksasi nafas dalam saat
terasa nyeri
3)   Anjurkan untuk melakukan
kompres hangat
4)   Kolaborasi pemberian
obat Diagnosa 3
1)   Pantau tanda-tanda vital anak tiap 2

 jam dan adanya tanda tanda


 perdarahan
2)   Pertahankan keamanan tempat
tidur klien
3)   Hindari dari cidera atau benda’benda

yang membahayakan klien


4)  Awasi setiap tindakan yang
memungkinkan terjadinya cidera

5)  Jelaskan pada orang tua pentingnya


menghindari cidera

I : implementation
Diagnosa 1
1)   Mengkaji tanda-tanda vital seperti
suhu tubuh (09.15 wita)
2)   Memberi selimut dingin/matras
(09.20 wita)
3)   Memberikan kompres hangat
(09.22 wita)
4)   menganjurkan keluarga untuk

kompres hangat (09.28 wita)


5)  Berkolaborasi pemberian obat
Tamoliv 200 mg/drib (12.00
wita) Diagnosa 2
1)   Mengkaji tanda-tanda vital (09.15
wita)
2)   Mengajarkan anak teknik relaksasi
nafas dalam saat terasa nyeri
(10.00 wita)
3)   Menganjurkan untuk melakukan
kompres hangat (09.28 wita)
4)  Berkolaborasi pemberian obat
tamoliv 200mg/ dirb (12.00 wita)
Diagnosa 3
1)   Memantau tanda-tanda vital anak
tiap 2 jam dan adanya tanda tanda
 perdarahan (09.00 wita)

2)   Mempertahankan keamanan
tempat tidur klien (09.10.wita,
12.00 wita,
14.00 wita)
3)   Menghindari cidera atau benda-
 benda yang membahayakan
klien (10.10 wita)
4)   Mengawasi setiap tindakan yang
memungkinkan terjadinya cidera
(10.15 wita)
5)   Menjelaskan pada orang tua
 pentingnya menghindari cidera
(10.20 wita)

E : S : ibu klien mengatakan anak masih


 panas naik turun, nyeri
kadang- kadang (12.00 wita)

O : - Anak tampak berbaring di atas


tempat tidur
-  Tampak Terpasang infus Dx ½
ns 15 TPM di vena radialis
sinistra

-  Perdarahan belum terjadi


-  T: 370C (09.10 wita)
-  T : 36.8 (12.00 wita)
-  T : 37,1 (14.00 wita)
-  Pengkajian nyeri
P : saat berkemih dan bergerak
duduk
Q : panas, R : area genitalia,
S : 3 ekspresi wajah kadang
cemberut,
T : hilang timbul
A : masalah teratasi sebagian
P : Intervensi diagnose 1-3 dilanjutkan
Hari/Tanggal Jam Perkembangan Paraf

Jumát
14.0 S : - Ibu klien mengatakan anak panas sudah
27/1/2017
mulai turun setelah diberi obat turun,
- anak mengtakan nyeri kadang kadang

O:

-  Anak tampak berbaring di atas tempat


tidur
-  Tampak Terpasang infus Dx ½ ns 15
TPM di vena radialis sinistra
-  T: 37,10C
 
- Pengkajian nyeri
P : saat berkemih dan bergerak
duduk Q : panas, R : area genitalia,
S : 3 ekspresi wajah kadang cemberut,
T : hilang timbul

A : 1) Hipertermi berhunungan dengan


Agens farmasutikal

2)Nyeri akut berhubungan dengan


terputusnya kontinuitas
jaringan

3)Risiko Perdarahan dengan faktor


risiko koagulopati inheren

P : Diagnosa 1

1)   Kaji tanda-tanda vital


2)   Beri selimut
dingin/matras 3)  Berikan
kompres hangat
4)   Ajarkan keluarga untuk
kompres hangat
5)   Kolaborasi pemberian
obat Diagnosa 2

1)   Kaji tanda-tanda vital


2)   Anajarkan anak teknik
relaksasi nafas dalam saat
terasa nyeri
3)   Anjurkan untuk melakukan
kompres hangat
4)   Kolaborasi pemberian
obat Diagnosa 3
1)   Pantau tanda-tanda vital anak tiap 2
 jam dan adanya tanda tanda
 perdarahan
2)   Pertahankan keamanan tempat
tidur klien
3)   Hindari dari cidera atau
benda’benda yang membahayakan
klien
4)   Awasi setiap tindakan yang
memungkinkan terjadinya
cidera
5)   Jelaskan pada orang tua
pentingnya menghindari cidera

I : implementation
Diagnosa 1
1)   Mengkaji tanda-tanda vital seperti
suhu tubuh (14.00 wita)
2)   Memberi selimut
dingin/matras (14.15 wita)
3)   Memberitahu ibu untuk tetap
memberikan kompres hangat
(14.20 wita)
4)   Berkolaborasi pemberian obat

Tamoliv /drib (18.00 wita)


Diagnosa 2
1)   Mengkaji tanda-tanda vital (14.00
wita)
2)   Mengajurkan anak untuk
melakukan teknik relaksasi nafas
dalam saat terasa nyeri (14.20 wita)
3)   Menganjurkan ibu untuk melakukan
kompres hangat ata massase (14.25
wita)
4)   Berkolaborasi pemberian obat
tamoliv 200 mg/drib (18.00
wita) Diagnosa 3
1)   Memantau tanda-tanda vital anak
tiap 2 jam dan adanya tanda tanda
 perdarahan (14.00 wita, 16.00
wita, 18.00 wita, 20.00 wita)

2)   Memberitahu ibu untuk tetap


mempertahankan keamanan
tempat
tidur klien (14.20 wita)
3)   Memberitahu ibu dan membantu
tetap untuk menghindari cidera
atau
 benda-benda yang membahayakan
klien (15.00 wita)
4)   Mengawasi selalu setiap tindakan
yang memungkinkan terjadinya
cidera (15.10 wita)
5)  Menjelaskan kembali pada orang tua
 pentingnya menghindari cidera

(15.30 wita)
E : S : ibu klien mengatakan anak masih
 panas naik turun, nyeri kadang- kadang (20.00 wita)

O : - Anak tampak berbaring di atas


tempat tidur
- Tampak Terpasang infus Dx ½ ns 15 TPM di vena radialis
sinistra
- T: 37,10C (14.00 wita)
- T : 36,8 0C (16.00 wita)
- T : 37,8 0C (18.00 wita)
- T : 36,5 0C (20.00 wita)
- Pengkajian nyeri
P : saat berkemih dan bergerak duduk
Q : panas, R : area genitalia,
S : 3 ekspresi wajah kadang cemberut,
T : hilang timbul
- Perdarahan tidak terjadi
A : masalah masih teratasi sebagian
P : Intervensi diagnose 1-3 dilanjutkan
Hari/Tanggal Jam Perkembangan Paraf

Jumát 21.00 S : Ibu klien mengatakan anak panas malam


27/1/2017 ini sudah turun, nyeri kadang kadang,
sekarang anak tertidur

O:
-  Anak tampak berbaring di atas tempat
tidur
-  Tampak Terpasang infus Dx ½ ns 15
TPM di vena radialis sinistra
-  T: 36,40C
 
- Pengkajian nyeri
P : saat berkemih dan bergerak
duduk Q : panas,
R : area genitalia,
S:-
T : hilang timbul

A : 1) Hipertermi berhunungan dengan


Agens farmasutikal

2)Nyeri akut berhubungan dengan


terputusnya kontinuitas
jaringan

3)Risiko Perdarahan dengan faktor


risiko koagulopati Inheren
P : Diagnosa 1

1)   Kaji tanda-tanda vital


2)   Beri selimut
dingin/matras 3)  Berikan
kompres hangat
4)   Ajarkan keluarga untuk
kompres hangat
5)   Kolaborasi pemberian
obat Diagnosa 2
1)   Kaji tanda-tanda vital
2)   Ajarkan anak teknik relaksasi
nafas dalam saat terasa nyeri
3)   Anjurkan untuk melakukan kompres

hangat
4)   Kolaborasi pemberian
obat Diagnosa 3
1)   Pantau tanda-tanda vital anak tiap 2
 jam dan adanya tanda tanda
 perdarahan
2)   Pertahankan keamanan tempat
tidur klien
3)   Hindari dari cidera atau
benda’benda yang membahayakan
klien
4)   Awasi setiap tindakan yang
memungkinkan terjadinya
cidera
5)   Jelaskan pada orang tua
pentingnya menghindari cidera
I : implementation
Diagnosa 1
1)   Mengkaji tanda-tanda vital seperti
suhu tubuh (21.00 wita dan 23.00

wita)
2)   Memberi selimut
dingin/matras (20.00 wita)
3)   Memberikan kompres hangat
(21.00 wita)
4)   menganjurkan keluarga
untuk kompres hangat (21.00
wita)
5)   Berkolaborasi pemberian obat
Tamoliv 200 mg/drib (02.00
wita)
Diagnosa 2
1)   Mengkaji tanda-tanda vital
(21.00 wita dan 23.00 wita)
2)   Mengajarkan anak teknik relaksasi
nafas dalam saat terasa nyeri
(21.00 wita)
3)   Menganjurkan untuk melakukan
kompres hangat (22.00 wita)

4)   Tamoliv 200 mg/drib (02.00


wita) 5)  Diagnosa 3
1)   Memantau tanda-tanda vital anak
(21.00 wita , 23.00 wita, 08.00
wita)
2)   Memberitahu ibu untuk teteap
mempertahankan keamanan
tempat tidur klien (22.15 wita)
3)   Memberitahu ibu dan membantu
tetap untuk menghindari cidera atau
 benda-benda yang membahayakan
klien (22.18 wita)
4)   Mengawasi selalu setiap tindakan

yang memungkinkan terjadinya


cidera saat anak tertidur dengan
memasang pasang pagar
pengaman
tempa tidur (22.30 wita)
5)   Menjelaskan kembali pada orang tua
 pentingnya menghindari cidera
(22.35 wita)

E : S : ibu klien mengatakan pagi ini anak


masih tidak ada panas, nyeri belum
ada, anak masih tertidur (08.00
wita)

O : - Anak tampak berbaring di atas


tempat tidur
-  Tampak Terpasang infus Dx ½
ns 15 TPM di vena radialis
sinistra
-  Perdarahan tidak terjadi
-  T: 36, 40C (21.00 wita)
-  T : 36,8 0C (23.00 wita)
-  T : 36 0C (08.00 wita)
-  Pengkajian nyeri
P : saat berkemih dan bergerak
duduk
Q : panas,
R : area genitalia,
S : anak tidur tidak terkaji T : hilang timbul
A : masalah teratasi sebagian P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai