Anda di halaman 1dari 20

ASKEP KETUBAN PECAH DINI

Disusun Oleh :
Ayu Rosita
Fatimah Cahya
Marco Leonardho
Rohayati
Sekar Noedara
DEFINISI

Ketuban pecah dini atau spontaneous/early premature of the membrane (PROM)


adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu atau sebelum terdapat tanda persalinan
yaitu bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang
dari 5 cm. Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban secara spontan
sebelum pembukaan 5 cm. KPD adalah pecahnya ketuban sebelum waktu
melahirkan yang terjadi pada saat akhir kehamilan maupun jauh sebelumnya
(Nugroho, 2010).
ETIOLOGI

Penyebab ketuban pecah dini tidak diketahui atau masih belum jelas, maka preventif tidak
dapat dilakukan, kecuali dalam usaha menekan infeksi(Mochtar, 2002).
Penyebab ketuban pecah dini karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya
tekanan intra uterin atau kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan membran
disebabkan adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik(Saifudin, 2000).
KPD terjadi akibat mekanisme sebagai berikut:

1. Selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan vaskularisasi.
2. Jika terjadi pembukaan servik, selaput ketuban sangat lemah dan mudah pecah dengan
mengeluarkan air ketuban.
PATOFISIOLOGI

Menurut Manuaba (2009) mekanisme terjadinya KPD dimulai dengan terjadi


pembukaan premature serviks, lalu kulit ketuban mengalami devaskularisasi.
Setelah kulit ketuban mengalami devaskularisasi selanjutnya kulit ketuban
mengalami nekrosis sehingga jaringan ikat yang menyangga ketuban makin
berkurang. Melemahnya daya tahan ketuban dipercepat dengan adanya infeksi
yang mengeluarkan enzim yaitu enzim proteolotik dan kolagenase yang diikuti
oleh ketuban pecah spontan.
MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinik KPD menurut Mansjoer (2002) antara lain :


1. Keluar air ketuban berwarna putih keruh, jernih, kuning, hijau atau kecoklatan, sedikit-sedikit atau
sekaligus banyak.
2. Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi
3. Janin mudah diraba
4. Pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering
5. Inspekulo : tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada dan air ketuban sudah
kering.
• Menurut Manuaba (2009) mekanisme klinik ketuban pecah dini, antara lain:
1. Terjadi pembukaan prematur servik
2. Membran terkait dengan pembukaan terjadi:
a. Devaskularisasi
b. Nekrosis dan dapat diikuti pecah spontan
c. Jaringan ikat yang menyangga membran ketuban, makin berkurang
d. Melemahnya daya tahan ketuban dipercepat denga infeksi yang mengeluarkan enzim preteolitik dan
kolagenase.
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien

• Nama : NY.A

• Umur :28 Tahun

• Alamat : Bekasi

• Pekerjaan : IRT

• NO RM : 3488

2. Alasan Masuk

• Keluar air-air dari kemaluan sejak jam 9 pagi ini. Nyeri pinggang, warna cairannya seperti cucian
beras, klien lemah dan demam
•B. Data Kesehatan Umum

1. Riwayat Kesehatan Saat ini

Saat pengkajianyang dilakukan tanggal 25 Maret 2021. Ny. Amengatakan merassa nyeri pada bekas operasi. Ny.
A mengatakan nyeri meningkat pada saat melakukan aktivitas. Ny. A juga mengatakan kepalanya merasa pusing
dan lelah.

2. Riwayat Kesehatan Dahulu

Ny. A mengatakan belum pernah mengalami kejadian ini. Klien juga tidak pernah alami penyakit kronis.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ny. A mengatakan tidak ada keluarga mempunyai riwayat hipertensi, DM, KPD

4. Riwayat Kehamilan Saat Ini


- Berapa kali periksa hamil Ny. A mengatakan periksa kehamilan 6 kali di praktek bidan
- Masalah Kehamilan : Tidak ada
5. Riwayat Persalinan
- Jenis Persalinan : SC atas inidikasi ketuban pecah dini pada tanggal 24 Maret 2021, jam 9 pagi
- Jenis kelamin bayi : laki-laki, BB/TB = 2,8 gram / 45 cm 3. Pendarahan 4. masalah dalam persalinan : KPD
6. Riwayat Ginekologi
- Masalah ginekologi Ny. A mengatakan tidak memiliki masalah ginekologi. Keputihan tidak ada, dan Ny. A mengatakan
tidak merasa gatal-gatal pada kelaminnya.
- Masalah keluarga berencana Ny. A mengatakan tidak menggunakan kontrasepsid. Riwayat Menstruasi 1. Usia Menarche
: Ny. Amenarche pd umur 13 tahun. Siklus haid 28 hari, teratur. 2. Jumlah Perdarahan : sebanyak 2-3kali ganti pembalut
3. Lamanya Haid = 7 hari
7. Data umum kesehatan saat ini
- Status obstraktik = P1 A0 H1
- Keadaan umum : baik,
- Kesadaran: CM,
- BB/TB :55kg/15vm
- TTV : TD = 120/ 80 mmHg S = 36,6 C N = 80 x/i RR = 21 x/i
DATA FOKUS

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


1. Ny.A mengatakan lukanya berdenyut 1. Ny.A selalu memegang perutnya ketika
2. Ny.A mengatakan luka operasinya timbul nyeri
seperti terbakar 2. Klien tampak meringis
3. Pasien mengatakan nyeri pinggang
menjalar ke ari-ari 3. TTV :
4. Pasien mengatakan nyeri pada luka -TD : 120/80 mmHg
bekas operasinya - S : 36,6 C
5. Ny.A selalu bertanya gimana keadaan -N : 80 x/m
bayinya - RR : 21x/m
6. Ny.A mengatakan takut jika sesuatu 4. Ny.A tampak putus asa
terjadi pada bayinya 5. Ny.A tampak sedih
6. Cairan keluar berwarna putih beras
ANALISA DATA

NO DATA PROBLEM ETIOLOGI


1 DS : Nyeri akut Agen cidera biologis
Pasien mengatakan nyeri pinggang
menjalar ke ari-ari
Pasien mengatakan nyeri pada luka
bekas operasinya
DO:
Ny.A selalu memegang perutnya
ketika timbul nyeri
Klien tampak meringis
TTV :
-TD : 120/80 mmHg
- S : 36,6 C
-N : 80 x/i
- RR : 21x/i
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI

2. DS: Ansietas Ancaman kematian


Ny.A selalu bertanya gimana keadaan bayinya
Ny.A mengatakan takut jika sesuatu terjadi pada
bayinya
DO:
Ny.A tampak putus asa
Ny.A tampak sedih
TTV :
-TD : 110/70 mmHg
- S : 36, C
-N : 83 x/m
- RR : 19 x/m

3. DS: Resiko infeksi Ketuban pecah dini


Ny.A mengatakan lukanya berdenyut
Ny.A mengatakan luka operasinya seperti terbakar
DO:
Cairan keluar berwarna putih beras
TTV :
-TD : 120/80 mmHg
- S : 36,5 C
-N : 82 x/m
- RR : 22x/m
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.Nyeri akut b.d agen cidera biologis


2.Ansietas b.d ancaman kematian
3.Resiko infeksi b.d ketuban pecah dini
INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DX.KEP TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL


1. Nyeri akut b.d agen citra Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kali tanda-tanda 1. Untuk mengetahui
biologis selama 3×24 jam di harapkan nyeri Vital pasien keadaan umum pasien
berkurang atau nyeri hilang dengan 2. Kaji skala nyeri (1- 2. Untuk mengetahui
kriteria hasil : 10) derajat nyeri pasien dan
1. Tanda-tanda vital dalam batas 3. Ajarkan pasien menentukan tindakan
normal. TD:120/80 mm Hg teknik relaksasi yang akan dilakukan
N: 60-120 X/ menit. 4. Atur posisi pasien 3. Untuk mengurangi
2. Pasien tampak tenang dan rileks 5. Berikan nyeri yang dirasakan
3. Pasien mengatakan nyeri pada lingkungan yang pasien
perut berkurang nyaman dan batasi 4. Untuk memberikan
pengunjung rasa nyaman
5. Untuk mengurangi
tingkat stress pasien dan
pasien dapat beristirahat
NO DX.KEP TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
2. Ansietas b.d ancaman Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui tingkatan
kematian selama 3×24 jam  di harapkan ansietas kecemasan pasien kecemasan yang dialami
pasien teratasi dengan kriteria hasil : 2. Dorong pasien untuk pasien
1. Pasien tidak cemas lagi istirahat total  
2. Pasien sudah mengetahui tentang 3. Berikan suasana yang 2. Untuk mempercepat 
penyakitnya tenang dan ajarkan proses penyembuhan
keluarga untuk 3. Untuk memberikan
memberikan dukungan rasa nyaman dan
emosional pasien. menurunkan kecemasan
pasien
3. Resiko infeksi b.d ketuban Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji tanda-tanda 1. Untuk mengetahui
pecah dini selama 3×24 jam diharapkan pasien tidak infeksi tanda-tanda infeksi yang
menunjukan tanda-tanda infeksi dengan 2. Pantau keadaan umum muncul
kriteria hasil : pasien 2. Untuk melihat
1. Tanda-tanda infeksi tidak tidak ada. 3. Bina hubungan saling perkembangan kesehatan
2. Tidak ada lagi cairan ketuban yang percaya melalui pasien
keluar dari pervaginaan. komunikasi terapeutik 3. Untuk
3. DJJ normal 4. Berikan lingkungan memudahkan perawat
4. Leukosit kembali normal yang nyaman untuk melakukan tindakan
5. Suhu tubuh normal (36,5-37,5ºC pasien 4. Agar istirahat
pasien terpenuhi
5. Untuk proses
penyembuhan pasien
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

TGL.JAM No.Dx.Kep Implementasi Respon Pasien


Nyeri akut b.d agen citra biologis 1. Mengkaji tanda-tanda DS :
Vital pasien - pasien mengatakan nyeri
2. Mengkaji skala nyeri (1- sudah berkurang
10) - pasien mengakatan sudah
3. Mengajarkan pasien lebih rilex dari sebelum nya
teknik relaksasi - pasien mengatakan berada
4. Mengatur posisi pasien di posisi yang nyaman
5. Memberikan lingkungan  
yang nyaman dan batasi Do :
pengunjung - skala nyeri pasien 3
  - pasien sudah berada di
posisi yang nyaman
- pasien sudah merasa rilex
dari sebelum nya
- pasien sudah mengetahui
tekhnik relaxasi
Tgl/jam No.Dx.Kep Implementasi Respon Pasien
Ansietas b.d ancaman kematian 1. MengKaji tingkat kecemasan DS :
pasien - pasien mengatakan rasa cemas
2. MenDorong pasien untuk istirahat sudah berkurang
total - pasien mengatakan sudah
3. MemBerikan suasana yang tenang tidak putus asa lagi
dan ajarkan keluarga untuk - pasien mengatakan
memberikan dukungan emosional mempunyai semangat yang
pasien. tinggi untuk sembuh
DO :
- pasien sudah merasa tidak
cemas
Resiko infeksi b.d ketuban pecah dini 1. Mengkaji tanda-tanda infeksi DS :
2. Memantau keadaan umum pasien - pasien mengatakan terdapat
3. Membina hubungan saling luka bekas oprasi
percaya melalui komunikasi - pasien mengatakan lukanya
terapeutik masih terasa berdenyut
4. Memberikan lingkungan yang - pasien mengatakan rasa
nyaman untuk pasien terbakar pada luka sudah mulai
5. Berkolaborasi dengan dokter berkurang
untuk memberikan obat antiseptik DO :
sesuai terap - pasien masih tampak
kesakitan
- pasien masih terlihat tidak
nyaman
EVALUASI KEPERAWATAN

Tgl/Jam No.Dx.Kep Evaluasi (SOAP) TTD


16.07.2020 1. DS :
13.25 - pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
- pasien mengakatan sudah lebih rilex dari sebelum nya
- pasien mengatakan berada di posisi yang nyaman
 
Do :
- skala nyeri pasien 3
- pasien sudah berada di posisi yang nyaman
- pasien sudah merasa rilex dari sebelum nya
- pasien sudah mengetahui tekhnik relaxasi
 
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan
Tgl/Jam No.Dx.Kep Evaluasi (SOAP) TTD
16.07.2020 2. DS :
13.25 - pasien mengatakan rasa cemas sudah berkurang
- pasien mengatakan sudah tidak putus asa lagi
- pasien mengatakan mempunyai semangat yang tinggi untuk sembuh
DO :
- pasien sudah merasa tidak cemas
- pasien sudah kembali mempunyai rasa semangat untuk sembuh
kembali
A : masalah sudah teratasi
P : intervensi di lanjutkan
3. DS :
- pasien mengatakan terdapat luka bekas oprasi
- pasien mengatakan lukanya masih terasa berdenyut
- pasien mengatakan rasa terbakar pada luka sudah mulai berkurang
 
DO :
- pasien masih tampak kesakitan
- pasien masih merasakan lukanya berdenyut
- pasien masih merasakan luka nya terasa terbakar
- pasien masih terlihat tidak nyaman
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan
 
KESIMPULAN

Penyebab ketuban pecah dini karena berkurangnya kekuatan membran atau


meningkatnya tekanan intra uterin atau kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan
membran disebabkan adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan
serviks(Saifudin, 2000).
Ketuban pecah dini merupakan sumber persalinan prematuritas, infeksi dalam rahim
terhadap ibu maupun janin yang cukup besar dan potensiil. Oleh karena itu, tatalaksana
ketuban pecah dini memerlukan tindakan yang rinci sehingga dapat menurunkan
kejadian persalinan prematuritas dan infeksi dalam rahim.

Anda mungkin juga menyukai