Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

THEORY OF REASONED ACTION


Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Kelompok pada
Mata Kuliah :Keperawatan Koumunitas 2
Dosen : Ns. Siti Robeatul Adawiyah, S.Kep.

Di Susun oleh kelompok 5 :

1. Fitrianti Dewi 17214057


2. Gita Septiyani Kusuma 17214059
3. Hesty Oktalia 17214060
4. Ika Apriliana Nur Hidayati 17214066
5. Indah Nurhasanah 17214069
6. Indriyani Saputri 17214070
7. Kartika Swarnasari Kusuma 17214075
8. Mila Febriyanti 17214089
9. Oka Hardiansyah 17214109
10. Oktaviani Pratiwi 17214110
11. M. Dian Permana 17214112

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIkes) “YATSI”


JL. Arya Santika Margasari, Karawaci Kota Tangerang- Banten
Telp. (021) 55726558 / 55725974
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Theory of Reasoned Action”.Makalah ini di susun
dalam rangka menyelesaikan tugas kelompok dalam pelajaran Keperawatan
Komunitas 2.
Mengetahui keterbatasan pengetahuan yang kami miliki maka dalam
menyusun makalah ini, tidak lepas dari peran berbagai pihak baik moril maupun
spiritual, oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih
sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan Ibu Ns. Siti Robeatul
Adawiyah, S.Kep selaku dosen Keperawatan Komunitas 2 semoga makalah ini
dapatbermanfaat untuk penulisa dan pembaca.

Tangerang, 27 April 2020

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

COVER
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II TINJAUAN TEORI3
A. Pengertian Theory of Reasoned Action 3
B. KeuntunganTheory of Reasoned Action 7
C. Kelemahan Theory of Reasoned Action 8
BAB III PENUTUP 9
A. Kesimpulan 9
D. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perilaku yang ditampilkan oleh setiap individu sangatlah beragam dan
unik.Keberagaman dan keunikan tersebut menarik perhatian para ahli untuk
meneliti tentang perilaku manusia.Terdapat banyak teori yang menjelaskan
tentang determinan perilaku manusia. Dalam teori-teori tersebut para ahli
memaparkan pendapatnya tentang bagaimana suatu perilaku terbentuk dan faktor
apa saja yang mempengaruhi.

Skiner dalam Notoatmodjo (2010) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa


perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan
dari luar).Teori Skiner ini dikenal sebagai teori S-O-R (Stimulus-Organisme-
Respon). Namun dalam kenyataan, stimulus yang diterima oleh organisme tidak
selamanya mampu menghasilkan perilaku, ada beberapa faktor lain yang berperan
dalam munculnya perilaku, salah satunya adalah adanya niat untuk berperilaku
tertentu dari suatu individu. Niat itu sendiri juga tidak akan muncul tanpa adanya
determinan yang mempengaruhi. Teori ini dijelaskan oleh Atzen dalam teorinya
yang dikenal denganTheory Of Reasoned Action) /Teori Perilaku Yang
Direncanakan (Theory of Planned Behaviour). Teori ini menghubungkan
keyakinan(beliefs), sikap (attitude),kehendak(intention)dan perilaku. Dalam
makalah ini akan dibahas lebih dalam mengenai teori tersebut untuk mengetahui
bagaimana perilaku muncul karena adanya niat dari orang tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Theory of reasoned action ?
2. Apa saja keuntungan Theory of Reasoned Action ?

1
2

3. Apa saja kelemahan Theory of Reasoned Action ?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum adalah memberikan informasi kepada Mahasiswa atau
Mahasiswi tentang Theory of Reasoned Action
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian Theory of reasoned action.
b. Mengetahui keuntungan Theory of Reasoned Action.
c. Mengetahui kelemahan Theory of Reasoned Action.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Theory of reasoned action (TRA)


Theory of reasoned action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein
dan Icek Ajzen pada tahun 1980. Teori ini menghubungkan antara keyakinan
(belief), sikap (attitude), kehendak (intention) dan perilaku (behavior). Kehendak
merupakan predictor terbaik perilaku, artinya, jika ingin mengetahui apa yang akan
dilakukan seseorang, cara terbaik adalah mengetahui kehendak orang tersebut.
Namun, seseorang dapat membuat pertimbangan berdasarkan alasan-alasan yang
sama sekali berbeda (tidak selalu berdasarkan kehendak). Konsep penting dalam
teori ini adalah focus perhatian (salience), yaitu mempertimbangkan sesuatu yang
dianggap penting.

Kehendak (intetion) ditentukan oleh sikap dan norma subkektif. Komponen


pertama mengacu pada sikap terhadap perilaku. Sikap ini merupakan hasil
pertimbangan untung dan rugi dari perilaku tersebut (outcomeofthebehavior).
Disamping itu juga dipertimbangkan pentingnya konsekuensi-konsekuensi yang
akan terjadi bagi individu (evaluationregardingtheoutcome). Dilain pihak,
komponen norma subkektif atau sosial mengacu pada keyakinan seseorang
terhadap bagaimana dan apa yang dipikirkan orang-orang yang dianggap penting
dan motivasi seseorang untuk mengikuti pikiran tersebut. Contohnya, orang tua
memiliki harapan tentang keikutsertaan pada program imunisasi bagi anak-
anaknya. Mereka percaya imunisasi dapat melindungi serangan penyakit
(keuntungan), tetapi juga menyebabkan rasa sakit atau tidak enak badan (kerugian).
Orang tua akan mempertimbangkan mana yang paling penting, perlindungan
kesehatan atau tangisan anak, atau mungkin panas. Jika orang yang dianggap
penting (kelompok referensi) setuju (atau sebatas menasihati ) dan orang tua ingin

3
mengikuti petunjuk tersebut, terdapat kecenderungan positif untuk berperilaku.
Pertanyaannya , atas

3
4

dasar apa seseorang mempunyai keyakinan dan mengevaluasi perilaku dan norma
sosial Respons terhadap pertanyaan itu harus mencakup peran variable eksternal,
seperti variable demografi, jenis kelamin, dan usia yang tidak muncul dalam teori
ini. Menurut Fishbein dan Middlestadt (1989) dalam Smet (1994), variable ini
bukannya tidak penting, tetapi efeknya pada kehendak dianggap di perantarai sikap,
norma subjektif, dan berat relative dari komponen-komponen ini.

Menurut TRA, “keyakinan kesehatan” (seperti digambarkan dalam HBM) yang


meliputi konsep ketidakkebalan (mudah terjangkit penyakit), keseriusan dan
keuntungan atau kerugian,sebagai variabel yang secara langsung, dapat penting
atau tidak, mempengaruhi perilaku.Contohnya, TRA memandang persepsi
kekebalan akan mempengaruhi perilaku jika hal itu mempengaruhi sikap atau
norma subjektif, dan jika pengaruh komponen ini merupakan penentu kehendak.

Theory of Reasoned Action (TRA) atau Teori Tindakan Beralasan atau Teori
Aksi Beralasan mengatakan bahwa sikap mempengaruhi perilaku melalui suatu
proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan, dan dampaknya terbatas
hanya pada tiga hal. Pertama, perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum
tetapi oleh sikap yang spesifik terhadap sesuatu. Kedua, perilaku tidak hanya
dipengaruhi oleh sikap tetapi juga oleh norma subyektif (subjective norms) yaitu
keyakinan kita mengenai apa yang orang lain inginkan agar kita lakukan. Ketiga,
sikap terhadap suatu perilaku bersama-sama norma subyektif membentuk suatu
intensi atau niat untuk berperilaku tertentu. Intensi atau niat merupakan fungsi
dari dua determinan dasar, yaitu sikap individu terhadap perilaku (merupakan
aspek personal) dan persepsi individu terhadap tekanan sosial untuk melakukan
atau untuk tidak melakukan perilaku yang disebut dengan norma subyektif.

Secara singkat, praktik atau perilaku menurut Theory of Reasoned Action (TRA)
dipengaruhi oleh niat, sedangkan niat dipengaruhi oleh sikap dan norma
subyektif. Sikap sendiri dipengaruhi oleh keyakinan akan hasil dari tindakan yang
5

telah lalu. Norma subyektif dipengaruhi oleh keyakinan akan pendapat orang lain
serta motivasi untuk mentaati pendapat tersebut. Secaralebih sederhana, teori ini
mengatakan bahwa seseorang akan melakukan suatu perbuatan apabila ia
memandang perbuatan itu positif dan bila ia percaya bahwa orang lain ingin agar
ia melakukannya.

Hal inidapat dilihat pada bagan dibawah ini :


Basic of The Theory of Reasoned Action
Komponen – komponen Theory of Reasoned Action (TRA):
1. Behaviour Belief
Mengacu pada keyakinan seseorang terhadap perilaku tertentu, disini
seseorang akan mempertimbangkan untung atau rugi dari perilaku tersebut
(outcome of the behavior), disamping itu juga dipertimbangkan pentingnya
konsekuensi – konsekuensi yang akan terjadi bagi individu bila ia melakukan
perilaku tersebut (evaluation regarding of the outcome).

2. Normative Belief
Mencerminkan dampak keyakinan normatif, disini mencerminkan dampak
dari norma–norma subyektif dan normasosial yang mengacu pada keyakinan
seseorang terhadap bagaimana dan apa yang dipikirkan orang–orang yang
dianggap penting oleh individu (referent persons) dan motivasi seseorang
untuk mengikuti perilaku tersebut (seberapa penting kita menerima saran atau
anjuran dari pasangan anda).

3. Attitude towards the behavior


Sikap adalah fungsi dari kepercayaan tentang konsekuensi perilaku atau
keyakinan normatif, persepsi terhadap konsekuensi suatu perilaku dan
penilaian terhadap perilaku tersebut.Sikap juga berarti perasaan umum yang
menyatakan keberkenaan atau ketidakberkenaan seseorang terhadap suatu
objekyang mendorong tanggapannya. Faktor sikap merupakan point penentu
6

perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh perubahan sikap seseorang dalam


menghadapi sesuatu. Perubahan sikap tersebut dapat berbentuk penerimaan
ataupun sebaliknya, penolakan.

4. Importance Norms
Norma–norma penting atau norma–norma yang berlaku di masyarakat, adalah
pengaruh faktor sosial budaya yang berlaku di masyarakat dimana seseorang
itu tinggal. Unsur – unsure sosial budaya yang dimaksud seperti “gengsi”
yang juga dapat membawa seseorang untuk mengikuti atau meninggalkan
sebuah perilaku.

5. Subjective Norms
Norma subjektif atau norma yang dianut seseorang (keluarga). Dorongan
anggota keluarga, termasuk kawan terdekat juga mempengaruhi agar
seseorang dapat menerima perilaku tertentu, yang kemudian diikuti dengan
saran, nasehat dan motivasi dari keluarga atau kawan. Kemampuan anggota
keluarga atau kawan terdekat mempengaruhi seorang individu untuk
berperilaku seperti yang mereka harapkan diperoleh dari pengalaman,
pengetahuan dan penilaian individu tersebut terhadap perilaku tertentu dan
keyakinannya melihat keberhasilan orang lain berperilaku seperti yang
disarankan.

6. Behavioural Intention
Niat ditentukan oleh sikap, norma penting dalam masyarakat dan norma
subjektif. Komponen pertama mengacu pada sikap terhadap perilaku. Sikap
ini merupakan hasil pertimbangan untung dan rugi dari perilaku tersebut
(outcome ofbehavior). Disamping itu juga dipertimbangkan pentingnya
konsekuensi-konsekuensi yang akan terjadi bagi individu (evaluation
regarding of the outcome). Komponen kedua mencerminkan dampak dari
norma-norma subjektif dan norma sosial yang mengacu pada keyakinan
7

seseorang terhadap bagaimana danapa yang dipikirkan orang-orang yang


dianggap penting dan motivasi seseorang untuk mengikuti pikiran tersebut.

7. Behaviour
Perilaku adalah sebuah tindakan yang telah dipilih seseorang untuk
ditampilkan berdasarkan atas niat yang sudah terbentuk. Perilaku merupakan
transisi niat atau kehendak ke dalam action/ tindakan.

B. Keuntungan Theory of Reasoned Action (TRA)


Teori ini memberikan pegangan untuk menganalisis komponen perilaku dalam
item yang operasional. Fokus sasaran adalah prediksi dan pengertian perilaku
yang dapat diamati secara langsung dan berada dalam kendali seseorang, artinya
perilaku sasaran harus diseleksi dan di identifikasi secara jelas. Tuntutan ini
memerlukan pertimbangan mengenai perbedaan tindakan (action), sasaran
(target), konteks, dan perbedaan waktu serta komponen model sendiri termasuk
intensi, sikap, norma subjektif, dan keyakinan.

menyebarluaskan Konsep penting dalam TRA adalah fokus perhatian (salience).


Hal ini berarti, sebelum mengembangkan intervensi yang efektif, pertama-tama
harus menentukan hasil dan kelompok referensi yang penting bagi perilaku
populasi. Dengan demikian, harus diketahui nilai dan norma kelompok sosial
yang diselidiki (yang penting bukan budaya itu sendiri, tetapi cara budaya
mempengaruhi sikap, kehendak, dan perilaku). Contohnya, terdapat nilai dan
norma di masyarakat bahwa diare bukan suatu penyakit, tetapi sebagai hal yang
alami dari tumbuh kembang anak. Hal tersebut berarti masyarakat memandang
diare bukan fokus perhatian yang penting. Contoh lain, fokus perhatian perilaku
seksual dan pencegahan AIDS tidak akan sama antara kelompok homoseksual
dan kelompok lain tentang penggunaan kondom. Kelompok homoseksual percaya
kondom dapat mencegah mereka terkena AIDS, tetapi bagi kelompok lain,
pengguna kondom justru akan perilaku seksual.
8

C. Kelemahan Theory of Reasoned Action (TRA)


Theory of Reasoned Action (TRA) merupakan model untuk meramalkan perilaku
preventifdan telah digunakan dalam berbagai jenis perilaku sehat yang berlainan,
seperti pengaturan penggunaan substansi tertentu (merokok, alkohol, dan
narkotik), perilaku makan dan pengaturan makan, pencegahan AIDS dan
penggunaan kondom, perilaku merokok, penggunaan alkohol, penggunaan alat
kontrasepsi, latihan kebugaran (fitness) dan praktik olahraga. Norma subjektif
menjadi perhatian penelitian (mengenai) dukungan sosial dan analisis jaringan
sosial. TRA juga banyak digunakan untuk memenuhi persyaratan tindakan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3), seperti tindakan keselamatan dalam
pertambangan batubara, absenteeism karyawan, dan perilaku konsumen.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Theory of Reasoned Action (TRA) menghubungkan antara keyakinan (belief),
sikap (attitude), kehendak (intention) dan perilaku (behavior). Keuntungan dari
TRA adalah memberikan pegangan untuk menganalisa komponen perilaku dalam
item yang operasional. Sedangkan kelemahan TRA adalah bahwa kehendak dan
perilaku hanya berkolerasi sedang, kehendak tidak selalu menuju pada perilaku
itu sendiri, terhadap hambatan-hambatan yang mencampuri atau mempengaruhi
kehendak perilaku.

B. Saran
Dalam menentukan sikap ada baiknya jika kita lebih berhati-hati karena sikap
akan mementukan perilaku kita. Mempertimbangkan pendapat orang lain
menentukan perilaku memang perlu sebuah perilaku tertentu tetap tergantung
pada diri kita. Kita juga kan mengetahui hambatan yang akan kita hadapi sebagai
konsekuensi dari perilaku yang akan kita lakukan.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/rendezvous2318.worpress.com/2012/11/07/makalah-
pkip-teori-reasoned-action/amp/

https://id.scribd.com/doc/101688298/Theory-of-Reasoned-Action.

https://www.academia.edu/13088397/Reasoned__Action_Theory.

Diakses pada 28 April 2020.

Anda mungkin juga menyukai