Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH SARANA DAN PRASARANA SEPAK BOLA,

FUTSAL, DAN HANDBALL

Disusun Oleh: Kelompok 8

1. Nadia Wiya Febrian


2. Fauzi Firdaus
3. Ahmad Mukarrobin
4. Angga

Dosen Pengampuh :

1. Drs.Giartama,M.Pd.
2. Arizky Ramadhan,M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikan makalah kami dengan
judul Sarana Dan Prasarana Sepak Bola, Futsal, Dan Handball Makalah ini dibuat untuk
menyelesaikan tugas kami. Makalah ini disusun berdasarkan pengetahuan yang kami peroleh
dari buku maupun internet. Penyusun berusaha semaksimal mungkin agar penyajian makalah ini
dapat bermanfaat untuk memberi pengetahuan tentang Sarana Dan Prasarana Sepak Bola, Futsal,
Dan Handball

Di dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran
yang bersifat perbaikan dari Dosen Program Studi maupun pembaca akan kami terima dengan
senang hati. Mudah – mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk mengetahui Sarana Dan
Prasarana Sepak Bola, Futsal, Dan Handball

Pada akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing
kami sehingga makalah ini bisa terselesaikan. Terima kasih juga untuk teman – teman yang telah
membantu meminjamkan buku dan bantuannya. Penulis berharap dengan terselesainya makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

Sukses untuk kalian semua yang mau bekerja keras.

Indralaya, Oktober 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Permainan olahraga yaitu olahraga yang pada dasarnya adalah permainan yang kemudian
dilombakan.Tidak seperti olahraga lainnya yang mungkin berkesan monoton dan mungkin ada
membosankan,olahraga permainan akan terasa lebih seru dan  menyenangkan,karena olahraga
seperti ini biasanya dilakukan lebih dari satu orang dan kita didorong atau dimotivasi untuk
memenangkan pertandingan.

Sport (Olahraga) berasal dari bahasa Latin ”disportare” atau “deportare” dalam bahasa Itali
”deporte” yang artinya penyenangan, pemeliharaan atau menghibur untuk bergembira. Jadi
olahraga itu adalah suatu kegiatan yang menyenangkan dimana semua anggota badan bergerak
berirama. Pada saat ini, olahraga sangat digemari oleh semua kalangan usia. Dari anak-anak,
remaja, orang dewasa sampai para manula juga senang berolahraga.

Sebenarnya olahraga sudah dikenal sejak 30.000 tahun yang lalu, berdasarkan perhitungan
penanggalan karbon. Lukisan/gambar-gambar jaman batu ditemukan di padang pasir Libya
menampilkan beberapa aktivitas, renang dan memanah (Amrank Berachunk: 2012). Hal ini
membuktikan bahwa olahraga sudah ada sejak jaman prasejarah (prehistoric). Dalam
perkembangannya, olahraga berkembang mengikuti jaman. Dari yang dahulu olahraga dilakukan
secara individu, dan akhirnya berkembang dengan adanya olahraga beregu.

Setelah olahraga didunia mulai berkembang dengan luas, para bangsawan Eropa berinisiatif
untuk mengadakan ajang olahraga yang bernama Olimpiade. Namun olimpiade hanya
berlangsung di Yunani kuno sampai pada tahun 393 M. olimpiade kuno ini diberhentikan oleh
Kaisar Romawi (Feri Kurniawan, hal : 1). Setelah itu pada  tahun 1896 dihidupkan kembali oleh
bangsawan Prancis yang bernama Pierre Fredy Baron de Coubertin. Dan pada tahun 1896
Olimpiade modern pertama kali diadakan di Athena.

Untuk mengembangkan olahraga agar tidak membosankan, pada saat ini banyak sekali model
latihan yang menggunakan model permainan. Misalnya pada cabang atletik, basket, sepakbola
dan lain-lain. Hal ini membuat olahraga menjadi semakin bervariasi. Jika dahulu model latihan
olahraga hanya menitik beratkan pada skill dan fisik, namun dengan adanya variasi latihan
permainan tersebut, atlit menjadi tidak bosan untuk melakukan latihan.

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau
tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Untuk lebih memudahkan
membedakan keduanya. Sarana lebih ditujukan untuk benda!benda yang bergerak seperti
komputer dan mesin!mesin, sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk benda!benda yang tidak
bergerak seperti gedung.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang termasuk sarana dan prasarana olahraga sepak bola?
2. Apa saja yang termasuk sarana dan prasarana olahraga Fustsal?
3. Apa saja yang termasuk sarana dan prasarana olahraga handball?

C. Tujuan Penulis
1. Untuk mengetahui yang termasuk dalam sarana dan prasarana olahraga sepak bola
2. Untuk mengetahui yang termasuk dalam sarana dan prasarana olahraga Futsal
3. Untuk mengetahui yang termasuk dalam sarana dan prasarana olahraga Handball
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sarana dan Prasarana Olahaga


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai
sebagai alat dalam mencapai makana dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang
merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses Sarana prasarana adalah alat
secara fisik untuk menyampaikan isi pembelajaran menurut (Sagne dan Brigs dalam
Latuheru, 1988:13). Dari berbagai definisi menurut para ahli dapat diartikan bahwa sarana
prasarana adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis
bangunan/tanpa bangunan beserta dengan perlengkapannya dan memenuhi persyaratan untuk
pelaksanaan kegiatan.
Menurut (Wirjasanto 1984:154) Sarana prasarana olahraga adalah suatu bentuk
permanen, baik itu ruangan di luar maupun di dalam. Contoh: cymnasium, lapangan
permainan, kolam renang, dsb. Pengertian sarana prasarana tidak seperti yang di atas, namun
ada beberapa pengertian lain menurut sumber yang berbeda pula. Sarana prasarana olahraga
adalah semua sarana prasarana olahraga yang meliputi semua lapangan dan bangunan
olahraga beserta perkengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan olahraga (Seminar
Prasarana Olahraga Untuk Sekolah dan Hubungannya dengan Lingkungan (1978).
Dari beberapa pengertian di atas dapat diartikan bahwa sarana prasarana olahraga adalah
semua sumber daya pendukung olahraga yang meliputi semua lapangan dan bangunan
olahraga beserta perkengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan olahraga.
Perencanaan merupakan tindakan yang teratur dengan didasari pemikiran yang cermat
sebelum melakukan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan
perencanaan sarana dan prasarana olahraga adalah tindakan yang teratur dengan didasari
pemikiran yang cermat sebelum membangun sarana dan prasarana olahraga.

B. Sejarah sepak bola


1. Sepak bola dunia
Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina.  Di
masa dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring
kecil. Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia,
permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di
beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan
sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365.] Raja
James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola. Pada tahun
1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di
lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons
Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku
untuk permainan tersebut Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara
olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan
mulai dilarang dalam sepak bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa
oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904,
asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai
kompetisi dimainkan diberbagai negara.

2. Sepak Bola di Indonesia


Sepak bola indonesia dimulai sejak tahun 1914 saat Indonesia masih dijajah oleh
pemerintah Hindia Belanda. Kompetisi antar kota di jawa tersebut hanya di juarai oleh dua
tim atau di dominasi dua tim saja, yaitu Batavia City, Soerabaja City.
Sejarah Sepak Bola Modern di Indonesia dimulai dengan terbentuknya PSSI (Persatuan
Sepakbola seluruh Indonesia ) pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta dengan ketuanya
Soeratin Sosrosoegondo. 
Sebagai organisasi olahraga yang dilahirkan di Zaman penjajahan Belanda, Kelahiran
PSSI betapapun terkait dengan kegiatan politik menentang penjajahan. 
Jika meneliti dan menganalisa saat- saat sebelum, selama dan sesudah kelahirannya,
sampai 5 tahun pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, jelas sekali bahwa PSSI
lahir.
Karena dibidani politisi bangsa yang baik secara langsung maupun tidak, menentang
penjajahan dengan strategi menyemai benih – benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda
Indonesia.
Setelah wafatnya Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia
tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan
pengembangan organisasi dan kompetisi. 
Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam
kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan
Tan Liong Houw. 
Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di
antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan
Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir. Selain itu, PSSI
juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok
umur tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23).
Sayangnya sejarah panjang sepakbola Indonesia belum mampu merubah prestasi sepak
bola Indonesia di kancah internasional. Butuh manajemen bola yang bertekad untuk merubah
Sepak Bola Indonesia menjadi lebih baik lagi.

3. Pengertian sepak bola

Sepak bola (bahasa Inggris: Association Football, Football, atau Soccer), secara resmi


dikenal sebagai sepak bola asosiasi, adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang
umumnya terbuat dari bahan kulit dan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing
beranggotakan 11 (sebelas) orang pemain inti dan beberapa pemain cadangan. Sepak bola
bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan memasukan bola
ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan terbuka yang berbentuk persegi
panjang, di atas rumput atau rumput sintetis.

C. Sarana dan prasarana pada Cabang Olahraga Sepak Bola


a. Sarana cabang olahraga sepak bola
1. Bola
Bola dalam  sepak bola memiliki 3 ukuran, yaitu 3, 4, dan 5. Besar kecilnya bola
disesuaikan dengan usia pemain. Bola resmi dibuat dari pola-pola segi lima berwarna
putih dan hitam yang dijahit menjadi satu. Bola sepak dijual dengan berbagai merek,
yang sering sama dengan merek sepatu dan pakaiannya. Bola sepak dibuat dari bahan
kulit berkualitas tinggi, tetapi kebanyakan orang menggunakan bola yang dibuat dari
bahan sintetis yang lebih murah. Bola sepak memiliki ukuran 3, 4, dan 5. Bola ukuran 5
digunakan untuk usia 12 ke atas. Bola ukuran 3 dan 4 lebih kecil dan lebih sesuai untuk
pemain anak anak.

 Spesifikasi Bola adalah :


 Berbentuk bundar atau bulat.
 Terbuat dari kulit atau bahan lain yang sesuai.
 Lingkaran tidak lebih dari 70 cn (28 inci) dan tidak kurang dari 68 cm (27 inci).
 Berat tidak lebih dari 450 gr dan tidak kurang dari 410 gr pada saat
dimulainya  pertandingan.
 Tekanan udara dengan 0.6 sampai 1,1 atm (600-1100 gr/cm2) pada    permukaan
laut (8,5 lbs / sq inci sampai 15,6 lbs / sq inci)

 Ukuran bola skala Internasional:


 Ukuran : 68-70 cm
 Keliling : 100 cm
 Berat : 410-450 gram
 Lambungan : 1000 cm pada pantulan pertama
 karet atau karet sintetis (buatan) atau kulit.

2. Seragam Sepak Bola


 Seragam wasit
 Seragam pemain 
Pertandingan sepak bola juga ditandai dengan pemain sepak bola yang mengenakan
seragam tim yang mereka bela. Seragam tersebut meliputi baju dan celana.
Di dalam seragam sepak bola, terdapat logo tim sepak bola pemilik seragam tersebut.
Selain itu, ada juga yang berisi gambar atau logo sponsor tim tersebut. Ada logo
perusahan pakaian yang membuat seragam tersebut, misalnya Adidas, Nike, Puma, dan
Umbro. Itu biasanya untuk di bagian depan baju. Sementara di bagian belakang baju,
terdapat nama dan nomor punggung pemain. Dibagian celana biasanya hanya logo tim
dan perusahaan pembuatpakaian.
Seragam ini sudah pasti digunakan untuk menunjukkan tim apa yang sedang bertanding.
Dalam suatu tim yang sedang bertanding, biasanya terdapat perbedaan warna seragam
antara kiper dengan pemain lainnya. Kenapa begitu ? Ya agar mudah membedakan mana
kiper dan yang bukan kiper. Selain pemain, wasit juga memiliki seragam yang tentunya
berbeda, beda warna atau model.

3. Sarung Tangan
Fungsi sarung tangan sepak bola adalah untuk melindungi tangan dan
memaksimalkan tangkapan bola. Pada umumnya, bagian telapak tangan dari sarung
tangan kiper terbuat dari latex. Latex pada dasarnya adalah karet, namun telah diolah
melalui proses modern. Selain berguna untuk memberi cengkeraman yang lebih
maksimal, sarung tangan kiper modern juga punya fungsi menyerap tenaga bola. Untuk
itu, sarung tangan modern disisipkan bantalan dari sebuah bahan bernama kain
spacer untuk meredam tenaga bola.

4. Sepatu, Kaos kaki dan Deker (pelindung tulang kering)


a. Sepatu
Salah satu perlengkapan penting yang harus disiapkan untuk bermain sepakbola
adalah sepatu. Ukuran sepatu yang dipakai harus benar-benar pas. Olehnya itu periksa
dengan teliti pada saat anda membeli sepatu. Sepatu dengan kualitas yang baik dan
ukuran yang pas di kaki akan lebih terasa enak dan mendukung untuk mengontrol
bola. Sepatu sepak memiliki ciri - ciri adanya pul (semacam gerigi) di bagian
bawahnya, dengan jumlah minimal 6 pul. Hal ini dikarenakan medan sepak bola yang
berada di rumput asli, sehingga pemain tidak terpeleset ketika berlari karena pul ini
membantu kaki dan sepatu berpijak dengan baik di tanah. Sama seperti seragam
sepak bola, sepatu ini juga banyak yang berisi logo perusahaan pakaian olahraga
seperti Adidas, Nike, Puma, dan Umbro.

b. Kaos kaki
Kegunaan kaos kaki sepak bola sama dengan kegunaan kaos kaki sekolah seperti
biasa, untuk keamanan dan kenyamanan juga. Tapi kalo dari ukuran, belum tentu
sama antara kaos kaki sepak bola dengan kaos kaki sekolah. Kaos kaki sepak bola
memiliki ukuran panjang, biasanya sampai ke lutut. Kaos ini juga berfungsi untuk
merekatkan deker ketika bermain bola

c. Deker (Pelindung Tulang Kering)


Kaki sebagai alat yang digunakan dalam bermain bola sangat memerlukan
pelindung, hal ini tentu saja dibutuhkan agar pemain tidak ragu untuk mengeluarkan
kemampuan terbaiknya sewaktu bertanding. Meskipun alat ini pada awalnya tidak
digunakan dalam dunia sepakbola, namun seiring berjalannya waktu, permainan
sepakbola menjadi begitu keras dan bahkan bisa mematahkan kaki lawan. Awalnya
pelindung kaki terbuat dari besi yang kemudian dilapisi karet pada bagian dalamnya,
namun seiring berjalannya waktu penggunaan besi digantika oleh plastik ringan
namun kuat, hal ini juga lebih nyaman untuk dipakai oleh pemain.
Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) menyatakan dengan tegas bahwa
pelindung kaki harus dipakai oleh semua pemain ketika bermain dalam pertandingan
resmi. Peraturan ini bertujuan untuk melindungi kaki pemain. Dalam permainan
sepakbola, kaki anda pasti beresiko mendapat tendangan maupun sambaran dari kaki
lawan, dan pelindung tulang kering akan melindungi anda dari ancaman-ancaman
seperti itu, serta melindungi dari rasa sakit dan memar sewaktu terjadi benturan. 

5. Perlengkapan Pertandingan
a. Peluit
Peluit merupakan sarana yang digunakan dalam pertandingan sepak bola, yang
berfungsi untuk membantu wasit dalam memimpin jalannya pertandingan. Di dalam
pertandingan sepak bola, wasit mengatur pertandingan agar berjalan dengan baik,
lancar, tertib, aman, dan terhindar dari ricuh keras. Wasit meniup peluit untuk
menunjukkan terjadinya pelanggaran, eksekusi tendangan bebas, tendangan sudut,
pinalti, pergantian pemain, jeda main karena ada pemain yang cidera cukup keras,
dan pertandingan berakhir.

b. Kartu Kuning dan Merah


kartu yang dibawa oleh wasit ada dua, berwarna kuning dan  merah. Saat terjadi
pelanggaran keras dan pemain sepak bola perlu diberi peringatan dengan
MEMBERIKAN KARTU KUNING. Dengan ini, pemain sepak bola harus lebih
berhati - hati. Pemain yang mendapatkan kartu kuning belum keluar lapangan dan
masih bisa bermain. Namun jika pelanggarannya sudah keterlaluan, wasit bisa
langsung MEMBERI KARTU MERAH. Ini artinya pemain tersebut sudah tidak
layak main karena kekerasannya, dan ia harus keluar dari lapangan tanpa diganti
pemain cadangan. Kartu merah juga didapatkan ketika seorang pemain sepak bola
mendapatkan kartu kuning sebanyak dua kali, artinya ia otomatis keluar lapangan.
Kartu ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran 6 cm x 12 cm.

c. Papan pergantian pemain dan waktu


Papan ini berfungsi membantu wasit untuk memberitahukan bahwa sedang terjadi
pergantian pemain sepak bola. Benda ini akan menunjukkan nomor punggung kedua
pemain yang terlibat, yaitu pemain yang memasuki lapangan (pengganti) dan yang
keluar dari lapangan (yang diganti), dengan warna merah untuk yang keluar dan
warna hijau untuk yang masuk. Selain untuk menunjukkan pergantian pemain, papan
ini juga berfungsi menunjukkan waktu tambahan yang diberikan wasit sebelum
pertandingan selesai, di babak satu atau dua. Papan akan menunjukkan waktu dalam
bentuk angka, berapa menit waktu yang diberikan sang penguasa lapangan.

d. Tiang bendera di sudut lapangan sepak bola.


Tiang bendera ini termasuk sarana penting dan harus ada dalam pertandingan
sepak bola, karena berfungsi untuk menunjukkan apakah bola yang keluar lapangan
merupakan lemparan ke dalam, tendangan gawang, atau tendangan sudut. Ketika bola
bergerak menuju sudut lapangan, akan mengenai tiang ini, dan bergerak ke garis
lapangan. Disitulah kita mengetahui apa yang harus dilakukan pemain. Artinya, tiang
bendera ini menghalau bola yang bergerak menuju sudut lapangan, dan mengarahkan
ke tempat lain. Untuk bendera di tiang tersebut terbuat dari nylon ukuran 35cm x
40cm. Tiangnya sendiri terbuat dari pipa ABS dengan diameter 25 cm. Tinggi tiang
dari permukaan tanah adalah 160 cm.

b. prasarana cabang olahraga sepak bola


1. Lapangan :
Lapangan sudah pasti menjadi prasarana sepak bola, meskipun bukan sebuah
pertandingan besar atau resmi. Tanpa lapangan, mustahil kita akan bermain bola.

Ukuran : Panjang dari garis samping harus lebih besar dari panjang garis gawang.

 Panjang (garis samping) : minimal 90m (100 yard) maksimal 120m (130 yard)
 Lebar (garis gawang) : minimal 45m (50 yard) maksimal 90m (100 yard) semua
garis harus mempunyai lebar yang sama dan tidak boleh lebih lebar dari 12cm (5
inci).

Standart Lapangan Sepak bola Internasional.

 Panjang : minimal 100m (110 yard) maksimal 110m (120 yard)


 Lebar : minimal 64m (70 yard) maksimal 75m (80 yard)

Lapangan permainan sepak bola berbentuk persegi panjang dengan panjang 90 –


110 m dan lebar 45 – 90 m. Untuk permainan penuh, lapangan sepak bola berukuran
panjang sekitar 100 m dan lebar 65 – 70 m.
Lapangan diberi garis tegas yang lebarnya tidak lebih dari 12 cm. Setiap sudut
lapangan dipasangi sebuah bendera dengan tiang berujung tumpul setinggi tidak lebih
dari 1,5 m. Tiang bendera yang sama bisa dipasang di kedua ujung garis tengah
lapangan yang letaknya tidak boleh kurang dari 1 m di luar garis pinggir. Garis
tengah lapangan ditarik melintang. Titik tengah lapangan permainan diberi tanda
dengan jelas, dan diberi lingkaran dengan jari-jari 9,15m.

Pada setiap ujung lapangan ditarik dua garis yang membentuk sudut siku-siku
terhadap garis gawang, dengan jarak 5,5 m dari setiap tiang gawang. Kedua garis ini
memanjang hingga 5,5 m ke lapangan permainan dan dihubungkan dengan garis yang
sejajar dengan garis gawang. Bagian yang dikelilingi oleh garis-garis ini dan garis
gawang disebut daerah gawang.

Pada setiap ujung lapangan ditarik dua garis yang membentuk sudut siku-siku
dengan garis gawang, dengan jarak 16 m dari setiap tiang gawang. Kedua garis ini
memanjang hingga 16 m ke lapangan permainan dan dihubungkan dengan garis yang
sejajar dengan garis gawang. Bagian yang dikelilingi oleh garis-garis ini dan garis
gawang disebut dengan kotak penalti. Sebuah tanda yang jelas diberikan di daerah
penalti, dengan jarak 11 m dari titik tengah garis gawang dan berada di depan gawang
yang menunjukkan tempat tendangan penalti dilakukan. Dari masing-masing titik
penalti ditarik sebuah garis lengkung dengan jari-jari 9,15 m di luar kotak penalti.

Daerah - daerah pada lapangan sepak bola :

 Daerah penalti, Dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang dibuat pada sisi
kiri dan kanan gawang dengan jarak 16,5m (18 yard) diukur dari bagian sebelah
dalam tiang gawang.. Kedua garis ini ditarik ke dalam lapangan permainan
dengan panjang 16,5m (18 yard) dan dihubungkan dengan garis yang sejajar
dengan garis gawang. Ini adalah daerah tempat penjaga gawang diperbolehkan
memegang bola. Jika melakukan pelanggaran di kotak penaltimu, kamu akan
mendapatkan hukuman tendangan penalti. Diluar daerah pinalti dibuat suatu garis
busur / lingkaran dengan radius 9,15m (10 yard) dari masing-masing titik pinalti.
 Titik penalti, Pada setiap daerah pinalti dibuat sebuah titik pinalti yang berjarak
11m (12 yard) dari titik tengah antara kedua tiang gawang dan sama jaraknya
dengan tiang gawang tersebut. Ini adalah tempat tendangan penalti dilakukan.
 Garis tengah, membagi lapangan menjadi dua daerah permainan yang berukuran
sama. Para pemain harus tetap berada di daerahnya sebelum tendangan kick-off.
 Titik tengah, tempat permainan dimulai (dengan melakukan kick-off) di awal
setiap babak, dan dimulai lagi setelah terjadi gol.
 Lingkaran tengah, pemain lawan tidak boleh memasuki lingkaran ini hingga
tendangan kick-off dilakukan.
 Daerah gawang, daerah tempat tendangan gawang dilakukan.
 Dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang dibuat pada sisi kiri dan kanan
gawang, dengan jarak 5,5m (6 yard) diukur dari bagian sebelah dalam tiang
gawang. Kedua garis ini ditarik ke dalam lapangan permainan dengan panjang
5,5m (6 yard) dan dihubungkan dengan garis yang sejajar dengan garis gawang.
Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini dan garis gawang adalah daerah gawang.
 Busur Tendangan Sudut, untuk tendangan s udut, dari setiap bendera sudut dibuat
seperempat lingkaran dengan radius 1m (1 yard) ke dalam lapangan permainan.
 Tiang Bendera, dengan tinggi kurang dari 1,5m (5 kaki) yang bagian atasnya
tumpul dan dengan bendera terpasang, ditempatkan pada setiap sudut lapangan.
Tiang bendera boleh juga ditempatkan diujung garis tengah, tidak kurang dari 1m
diluar garis samping.

2. Gawang
Sarana selanjutnya yang juga merupakan sarana utama adalah gawang. Gawang
adalah tujuan kemana bola dibawa. Gawang dipasang di tengah setiap garis gawang
dan terdiri atas dua tiang tegak lurus yang jaraknya sama dari bendera sudut dan
lebarnya 7,32 m (ukuran bidang dalam) dan jarak dari bagian paling bawah mistar /
palang gawang ke tanah adalah 2,44m (8 kaki) yang dihubungkan dengan tiang atas
mendatar (horizontal). Tinggi tiang gawang adalah 2,44 m dari tanah. Lebar kedua
tiang gawang dan mistar / palang gawang sama, tidak lebih dari 12cm (5 inci). Demi
keamanan, gawang, termasuk gawang yang bisa dipindah-pindah, harus dipancang
dengan kuat ke tanah.
Tiang gawang dan mistar gawang harus terbuat dari kayu, logam atau bahan lain
yang disetujui. Bentuknya harus bujur sangkar, empat persegi panjang, bulat atau
bulat panjang dan harus tidak berbahaya bagi para keselamatan pemain.
Tiang gawang dan mistar / palang gawang harus berwarna putih. Jika mistar /
palang gawang terjatuh / rusak, pertandingan dihentikan sampai perbaikan /
pergantian selesai dilakukan. Jika tidak mungkin untuk diperbaiki, pertandingan
ditunda / dibatalkan.
Penggunaan tali sebagai mistar gawang tidak diijinkan. Jika mistar / palang
gawang telah diperbaiki, pertandingan dilanjutkan dengan bola jatuhan di tempat
dimana bola berada ketika permainan dihentikan., kecuali apabila permainan
dihentikan di dalam daerah gawang, untuk kejadian ini wasit harus menjatuhkan bola
di garis daerah gawang yang sejajar dengan garis gawang pada posisi yang terdekat
dengan lokasi awal bola pada saat permainan dihentikan.
Jaring bisa dipasangkan di tiang samping, tiang atas, dan tanah di belakang
gawang. Jaring tersebut harus disangga dan dipasang dengan benar agar penjaga
gawang memiliki ruang yang cukup untuk bergerak di dalam gawang. Jaring gawang
bisa terbuat dari rami, yuta, atau nilon.

3. Fasilitas pemain
a. Akses pemain /atlet dan official
Untuk pemain dan official harus disediakan akses jalan masuk dan keluar yang
dapat dicapai oleh kendaraan jenis bus sampai ke dalam stadion langsung menuju
ruang atau zona privat yang aman dan terlindungi  dari ancaman verbal dan fisik,
kerumunan umum dan pres/media . harus terdapat akses untuk mobil ambulan,
petugas kemamanan, keselamatan, serta pemeliharaan.
b. Terowongan teleskopis berfungsi sebagai alat keamanan pemain dan ofisial dari
gangguan penonton menuju kelapangan.
c. Ruang ganti pemain harus ditempatkan dibawah tribun VIP barat  dengan fasilitas
sbb:
 Bangku
 Lemari dengan gantukan pakaian minimal 25 orang
 Shower mandi minimal 5 buah denagan air yang panas dan dingin
 2 buah closet duduk
 1 buah kulkas
 2 buah meja massage
 Sumber tenaga listrik “stop kontak daya”
 Lampu penerangan yang cukup
d. Ruang ganti pemain harus ditempatkan dibawah tribun VIP barat  dengan fasilitas
sbb:
 Bangku
 Lemari locker minimal 4 locker dan 2 pertandingan yang berurutaan yang
disediakan minimal 8 locker
 Shower mandi minimal 5 buah denagan air yang panas dan dingin
 2 buah closet duduk
 1 buah kulkas
 2 buah meja massage
 Sumber tenaga listrik “stop kontak daya”
 Lampu penerangan yang cukup dan sambungan internet
e. Ruang medis minimum  cukup unuk 5 smpai 8 orang petugas, minimum
dilengkapi dengan:
 Fasilitas toilet
 Shower air panas dan dingin
 Ranjang pasien minimal 2 buah dilengkapi perngkat pertolongan pertama
darurat yaitu tandu, oxigen, masker, dll.

D. Sejarah Futsal
Kata Futsal berasal dari bahasa Spanyol, yaitu Futbol (sepak bola) dan Sala (ruangan),
yang jika digabung artinya menjadi “Sepak Bola dalam Ruangan”.Futsal adalah permainan
bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing beranggotakan lima orang.
Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan
kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak
seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan
net atau papan. Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah “futsal” adalah
istilah internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis, football dan sala.
Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani.
Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di Brasil.
Ketrampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal
dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar ruangan, pada lapangan berukuran
biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya, mengembangkan bakatnya di futsal.
Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal dunia, permainan ini sekarang dimainkan di
bawah perlindungan Fédération Internationale de Football Association di seluruh dunia,
dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika Utara sertaAfrika, Asia, dan Oseania.
Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun 1965, Paraguay menjuarai. Piala
Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan berikutnya
diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis Brasil. Brasil
meneruskan dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama tahun 1980 dan
memenangkannya lagi pada perebutan berikutnya tahun pd 1984.
Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggota-
anggotanya bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil, tahun 1982,
berakhir dengan Brasil di posisi pertama. Brasil mengulangi kemenangannya diKejuaraan
Dunia kedua tahun 1985 di Spanyol, tetapi menderita kekalahan dari Paraguay dalam
Kejuaraan Dunia ketiga tahun 1988 di Australia. Pertandingan futsal internasional pertama
diadakan di AS pada Desember 1985, di Universitas Negeri Sonoma di Rohnert Park,
California. Futsal The Rule of The Game.

Futsal Masuk ke Indonesia


Sejak tahun 1998-1999, futsal sudah dikenal di Indonesia. Namun, sejarah futsal di
Indonesia resmi diawali sejak tahun 2002. Indonesia ditunjuk untuk menjadi tuan rumah oleh
Asian Football Confederation (AFC) dalam penyelenggaraan putaran final kejuaraan futsal
tingkat Asia di Jakarta. Putaran kejuaraan futsal tingkat Asia ini diselenggarakan pada
tanggal 22 – 30 Oktober 2002.
Seluruh pertandingan diselenggarakan di Istora Senayan Gelora Bung Karno, Jakarta.
Iran keluar sebagai juara dalam kejuaraan ini. Selanjutnya, Anucha Munjarern dari Thailand
berhasil menyabet gelar pemain terbaik. Indonesia sendiri hanya meraih satu kali
kemenangan dan satu kali seri, sehingga tidak lolos babak penyisihan.

E. Sarana Dan Prasarana Pada Cabang Olahraga Futsal


a. Sarana  cabang Olahraga Futsal
Sarana olahraga ialah terjemahan dari “facilities”, yaitu sesuatu yang di gunakan dan di
mamfaatkan selama pelaksanaan kegiatan atau olahraga.
Peralatan (apparatus) sesuatu yang dapat di mamfaatkan atau di manipulasi dengan
tangan atau kaki.
1. Bola
 Berbentuk bulat.
 Terbuat dari kulit atau bahan lainnya.
 Minimum diameter 62 cm dan maximum 64 cm.
 Berat bola pada saat pertandingan dimulai minimum 400 gram dan maximum 440
gram.
 Tekanannya sama dengan 0,4 – 0,6 atmosfir (400 – 600 g/cm³).
2. Sepatu
Sepatu dengan model yang diperkenankan untuk dipakai terbuat dari kain atau kulit
lunak atau sepatu gimnastik dengan sol karet atau terbuat dari bahan yang sejenisnya.
Penggunaan sepatu adalah wajib.
3. Kaos Kaki
4. Pengaman Kaki (Shinguards).
Secara keseluruhan pengaman kaki harus ditutup oleh kaos kaki.
Terbuat dari bahan yang cocok (karet, plastik atau bahan sejenis).
Harus memberikan tingkat perlindungan yang cukup.
5. Seragam atau Kostum
Diberi nomor antara 1 – 15 dan harus tampak pada bagian belakang kostum.
Warna nomor harus berbeda dan lebih kontras dengan warna bajunya.
Untuk pertandingan Internasional, nomornya juga harus tampak pada bagian depan
kostum dalam ukuran yang lebih kecil.

a. Seragam Penjaga Gawang

 Penjaga gawang diperkenankan memakai celana panjang, di bagian luar harus


di tutup dengan kaos kaki.
 Setiap penjaga gawang memakai warna yang mudah membedakannya dari
pemain lain serta wasit.
 Jika seorang pemain yang berada diluar lapangan ingin mengganti penjaga
gawang, baju yang dipakai penjaga gawang pengganti, oleh pemain tersebut
harus ditandai pada bagian belakang dengan nomor pemain itu sendiri.
 Celana pendek – apabila pemain memakai celana dalam stretch pants,
warnanya harus sama dengan celana pendek utama
6. Peralatan (device) yaitu sesuatu yang melengkapi kebutuhan prasarana
a. Garis Lapangan
 Lapangan ditandai dengan garis. Garis tersebut termasuk garis pembatas
lapangan. Garis yang lebih panjang disebut garis samping (touched line) dan
yang lebih pendek disebut garis gawang (goal line).
 Lebar garis pembatas 8 cm.
 Lapangan dibagi menjadi dua dan diberi garis tengah.
 Titik tengah ditandai pada garis setengah lapangan dan lingkaran pada titik
tengah dibuat dengan radius 3m.
b. Jaring Gawang
Jaring gawang berbahan nilon, yang diikatkan ke tiang dan palang gawang.
Kedalaman gawang adalah 80 cm untuk bagian atas gawang, dan 100 cm untuk
bagian bawah.

b. Prasarana cabang Olahraga Futsal


Secara umum Prasarana berarti segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses Dalam Olahraga Prasarana ialah suatu yang mempermudah
atau memperlancar tugas dan memiliki sifat yang relatif permanen.
1. Lapangan
Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas lapangan harus
lebih panjang dari garis gawang:
 Panjang : Minimal25 m, Maksimal 42 m
 Lebar : Minimal 15 m, Maksimal 25 m

Ukuran Pertandingan Internasional:

 Panjang : Minimal 38 , maksimal 42 m


 Lebar : Minimal 18 m ,Maksimal 22 m

Penggunaan lapangan yang datar dan berumput alami, atau rumput buatan
diperbolehkan hanya untuk pertandingan lokal, tetapi tidak untuk pertandingan-
pertandingan yang bersifat Nasional dan Internasional.

Permukaan lapangan harus halus, rata dan tidak licin. Bahan yang disarankan
adalah kayu / parkit. Sangat tidak disarankan menggunakan bahan beton dan paving
stone. Pemilihan bahan permukaan lapangan ini bertujuan mengutamakan
keselamatan pemain futsal.

F. Sejarah cabang olahraga handball (bola tangan)


a. Sejarah handball di dunia
Masa Yunani Kuno, Olahraga bola tangan merupakan salah satu olahraga yang sampai
saat ini dapat ditelusuri kebenaran sejarahnya dan telah berusia sangat tua. Sebuah fakta yang
meyakinkan telah menunjukkan bahwa seorang laki-laki akan senan tiasa lebih mahir
menggunakan tangan di bandikan kakinya. Sebagai mana telah diklaim oleh sejarawan
olahraga terkenal, ia memainkan bolah tangan jauh lebih awal dari pada sepak bola,
walaupun dengan peraturan yang masih kuno. Permainan bolah tangan yang di mainkan pada
masa Yunani kuno merupakan sebuah isyarat terciptanya sebuah bola tangan modern.
Dimana bentuk permainan dan peraturan masih sangsat berbeda. Permainan “urania” yang
dimainkan oleh orang-orang Yunani kuno (yang digambarkan oleh Homer dan Odyssey) dan
Harpaston yang dimainkan oleh orang-orang Romawi yang bernama Claudius Galenus (130-
200 Masehi). Sebagai mana dalam “Fangballspiel” atau permainan “tangkap bola” yang di
perkenalkan dalam sebuah lagu oleh seorang penulis puisi Jerman bernama Walther Von der
Volgelwiede (1170-1230 M), dimana sebuah keterangan tersebut merupakan tanda-tanda
pasti yang biasa digambarkan sebagai bentuk kuno dari permainan bola tangan. Di Perancis,
seorang yang bernama Rabelais (1494-1533) menggambarkan bentuk permainan bola tangan
dengan “mereka bermain bola tangan menggunakan telapak tangan mereka”. Lebih jauh lagi,
pada tahu 1793 masyarakat Inuit yang hidup di dataran hijauh menggambarkan dan membuat
ilustrasi permainan bola dengan menggunakan tangan. Pada tahun 1848 seorang administrasi
olahraga Demmark memberikan izin untuk “permainan bola tangan” agar dimainkan di
sekolah lanjutan di Ortup Demmark dan mendorong untuk segerah menyertakan aturan
dalam permainan bola tangan.
Bola tangan modern dimainkan pada abad 19 di kota Danish di bagian Nyborg, Demmark
pada tahun 1897, yang mempelopori bola tangan namun pendiri bola tangan justru pakar
pendidikan jasmani yang memindahkan bola tangan lapangan pada pergantian abad yang
berdasarkan dua bentuk permainan “Raffbal” (bola tangkap) dan “Kӧnigsbergerball”. Di
Swedia Wallstrӧm juga memperkenalkan permainan bola tangan di negaranya pada tahun
1910.
Pada tahun 1912 seorang kebangsaan Jerman Hirschman mencoba menyebarkan bola
tangan lapangan untuk pertama kali. Tahun 1919 seorang guru olahraga di Berlin, Dr. Karl
Schelenz memperkenalkan bentuk permainan bola tangan di lapangan besar (cutdoor) di
beberapa Negara Eropa. Kemudian ia mengembangkan peraturan-peraturan bola tangan yang
hingga saat ini dikenal sebagai salah satu pendiri bola tangan lapangan.
Pada tahun 1926, dalam sebuah pertemuan di kota Hague, Kongres Federasi Atletik
Amatir Internasional, mengusulkan pada peserta kongres untuk menyusun peraturan
Internasional dari bola tangan lapangan.
Pada tahun 1928 International Amateur Handball Federation (IAHF) bertepatan dengan
Olimpiade Amsterdam dengan ketua Avery Brundage dari Amerika. Setelah tahun 1936
untuk pertama kali di selenggarakan kejuaraan dunia bola tangan di Jerman. Akhirnya pada
tahun 1946 usulan dan undangan Denmark dan Swedia delapan Negara mendeklarasikan
Federasi Bola Tangan Internasional atau International Handball Federation (IHF). Delapan
negara tersebut adalah Denmark, Finlandia, Perancis, Belanda, Norwegia, Polandia, Swiss,
Swedia. Sampai tahun 2003 IHF memiliki jumlah peserta sebanyak 150 peserta Negara
dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet putra maupun putri.

b. Sejarah handball Di Indonesia


Federasi Bola Tangan Asia (Asian Handball Federation) terbentuk pada tahun 1974, pada
waktu berlangsungnya Asian Games di kota Teheran. kemudian pada tahun 1976 federasi ini
dikukuhkan secara resmi di Kuwait. sedangkan induk organisasi tingkat nasional d Negara
kita sampai sekaran belum didirikan. Namun bila membuka lembaran sejarah ternyata bola
tangan 11 pemain, pernah mengisi acara pertandingan dalam pecan olahragaga nasional,
tetapi hanya pada PON ke II yang diselenggarakan di Jakarta. Peserta pertandingan pada
waktu itu hanya terdiri dari 4 daerah yaitu: Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa tengah dan Jawa
timur. Setelah itu, belum ada usaha serius dari pihak-pihak tertentu agar bola tangan bias
dipertandingkan lagi pada Pekan Olahraga Nasional.
Selain pada PON, permainan bola tangan juga perna mengisi acara dalam Pekan
Olahraga Mahasiswa keV yang diselenggarakan di Medan pada tahun 1960. Akan tetapi
permainan bola tangan 11 pemain ini hanya berlahan, permainan bola tangan 11 pemain
mengalami kemunduran yg akhirnya menjadi tidak popular lagi. Tapi upaya untuk
mendirikan induk organisasi seharusnya tetap ada, supaya permainan bola tangan mengalami
kemajuan dimasa yang akan datang.

c. Pengertian handball
Permainan Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-
masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) yang berusaha memasukkan sebuah
bola ke gawang lawan dengan cara berjalan atau berlari sambil memantul-mantulkan bola
ke lantai/ke tanah. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola
adalah dengan tangan pemain, bukan kaki.
Permainan bola tangan tergolong dalam permainan bola besar, modifikasi antara
permainan bola basket dan sepak bola yang mengandalkan kemahiran tangan untuk
memasukan bola ke gawang lawan
G. Sarana prasarana cabang olaharaga handball
1. Bola HandBall
Ukuran bola untuk putra
Keliling : 58 - 60 cm
Berat : 425 - 475 gram

Ukuran bola Untuk Putri


Keliling : 34 – 56 cm
Berat : 325 – 400 gram
2. Scoring board
3. Lapangan
Lapangan berbentuk empat persegi panjang berukuran
 Panjang lapangan : 40 meter
 Lebar lapangan : 20 meter
 Garis pembatas lapangan : 5 cm
4. Gawang
Tiang gawang harus berbentu persegi panjang dengan ukuran 8x8 cm, sedangkan ukuran
gawang adalah sebagai berikut:
 Tinggi gawang: 2 meter
 Lebar gawang : 3 meter
5. Daerah gawang
Daerah gawang dibuat garis panjangnya 3 meter, pada jarak 6 meter (akhir) dan ujungnya
dihubungkan dengan garis gawang, dengan membentuk seperempat lingkaran dengan
jari-jari 6 meter diukur dari tiang gawang.
6. Garis lempar bebas
Garis lempar bebas dibuat dengan panjang 3 meter, dibuat pada jarak 9 meter dari garis
gawang, dan ujungnya dihubungkan pada garis gawang membentuk seperempat
lingkaran, berjari-jari 9 meter diukur dari tiang gawang
7. Garis tembakan hukuman
Garis tembakan hukuman atau garis pinalty sejauh 7 meter dari garis gawang dan
panjangya 1 meter sejajar dengan garis gawang.
8. Lama permainan
Lama permainan dibagi menjadi 2 babak yaitu:
 Untuk putra : 2x30 menit dengan waktu istirahat 10 menit.
 Untuk putri : 2x 25 menit dengan waktu istirahat 10 menit.
9. Wasit
Pertandingan bola tangan dipimpin oleh 2 orang wasit, kedua wasit mempunyai
wewenang yang sama dibantu oleh pencacat waktu.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Adhipati, Rasidi. 2012. “Manajemen Sarana dan Prasarana Olahraga”.Yogyakarta.

Fuad, Ainun 2011. “Perencanaan Sarana dan Prasarana Olahraga”. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Arikunto. 2018. “Pengembangan Sarana Prasarana Sepakbola”. Artikel. Diakses


dari https://tgsmkalah.blogspot.com/2018/05/sarana-dan-prasarana-olahraga-sepak-bola.html

http://penjasunismuhluwuk.blogspot.com/2013/10/sarana-dan-prasarana-olahraga-futsal.html

https://www.academia.edu/19814414/Sarana_dan_Prasarana_Mengenai_Bola_Tangan

http://ipanksporteducation.blogspot.com/2013/04/sarana-dan-prasarana-permainan-bola.html

Anda mungkin juga menyukai