Oleh
Margareta Finasehati
Munaris
Kahfie Nazaruddin
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
e-mail: margaretafina7@gmail.com
ABSTRACT
The aim of this research is to describe images in Hujan Bulan Juni by Sapardi
Djoko Damono and its implications on literature teaching and learning at high
school grade X. This study used a descriptive qualitative method. Data sources of
the study in total were 21 poetry contained in Hujan Bulan Juni. The results
showed that the images in the poems by Sapardi Djoko Damono used all kinds of
images. Kind of images that often used is visual images, whereas the images that
is rarely used is gustatory images. The results could be implicated in literature
teaching and learning at senior high school grade X with the subject is poetry.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan imaji dalam kumpulan puisi Hujan
Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono dan implikasinya terhadap pembelajaran
sastra di SMA kelas X. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Sumber data penelitian ini berjumlah 21 puisi yang termuat dalam kumpulan puisi
Hujan Bulan Juni. Hasil penelitian menunjukan bahwa imaji dalam puisi-puisi
karya Sapardi Djoko Damono menggunakan semua jenis imaji. Imaji yang sering
digunakan yakni imaji visual, sedangkan imaji yang jarang digunakan imaji
pencecapan. Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan terhadap pembelajaran
sastra di SMA kelas X pada materi puisi.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 1
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
PENDAHULUAN
Karya sastra merupakan sebuah karya yakni karya sastra puisi. Saat
seseorang yang cara mengungkapkan membaca puisi, seseorang tidak akan
gagasan pokoknya tidak secara langsung mengetahui isi
langsung. Artinya, karya ini juga kandungannya jika puisi itu hanya
melihat segi yang lain, seperti dari dibaca sekilas saja. Dengan kata lain
segi keindahan. Unsur-unsur karya jika ingin mengetahui kandungann
sastra tersebut yang mendukung dan sebuah puisi, pembaca harus
mejadikan sebuah karya sastra membaca puisi tersebut secara cermat
menjadi lebih indah. Oleh karena itu, dan teliti karena telah dijelaskan di
yang masih menjadi persoalan atas bahwa bahasa sastra itu khas.
pembaca sampai saat ini yakni
pembaca dapat mengetahui unsur- Membaca puisi adalah suatu proses
unsur yang terdapat dalam karya komunikasi yang agak rumit. Ada
sastra tersebut dan mengetahui komunikasi langsung antara pembaca
maknanya. dan puisi, tetapi belum tentu ada
komunikasi langsung antara pembaca
Menurut Teeuw seorang kritikus dan si penyair. Lewat puisinya itulah
sastra asal belanda, sastra adalah penyair „berkomunikasi‟ dengan
penggunaan bahasa yang khas, yang pembaca, tetapi karena puisi disusun
hanya dapat dipahami dengan dalam bahasa, bisa saja apa yang
pengertian, konsepsi bahasa yang diniatkan penyair tidak sampai ke
tepat (dalam, Sudjiman 1993: 2). pembaca (Damono, 2016: 33).
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 2
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Oleh karena itu, jika diterapkan pada perasaan jasmaniah tersebut (Tarigan,
saat membaca puisi, seorang pembaca 1986: 30).
akan mengetahui unsur yang
terkandung dan mengetahui makna
puisi tersebut. Melalui penelitian ini, penulis
meneliti imaji dalam puisi-puisi
Dick Hartoko (dalam Waluyo, 1987: Sapardi Djoko Damono pada buku
27) menyebutkan adanya dua unsur kumpulan puisi Hujan Bulan Juni
penting dalam puisi, yakni unsur karya Sapardi Djoko Damono. Puisi-
tematik atau unsur semantik puisi puisi pada buku Hujan Bulan Juni
dengan unsur sintatik puisi. Unsur karya Sapardi Djoko Damono ini
tematik atau semantik menunjuk ke dapat dijadikan bahan ajar untuk
arah struktur batin, sedangkan unsur rancangan pembelajaran pada
sintatik menunjuk ke struktur fisik. kurikulum 2013 mata pelajaran
Bahasa Indonesia untuk SMA kelas X
Kenyataannya yang terjadi pada saat dengan KD 3.17 Menganalisis unsur
ini belajar sastra khususnya puisi pembangun puisi pada materi puisi.
masih saja hanya sedemikian rupa.
Seperti biasanya, pendidik hanya Berdasarkan latar belakang tersebut,
menjelaskan konsep-konsep peneliti merasa perlu melakukan
mengenai puisi tanpa mengajak penelitian dengan judul “Imaji dalam
peserta didik untuk terjun langsung kumpulan puisi Hujan Bulan Juni
dalam pembelajaran yang aktif. karya Sapardi Djoko Damono dan
Seharusnya pembelajaran puisi Implikasinya terhadap Pembelajaran
diarahkan kepada pembinaan Sastra di SMA Kelas X”.
apresiasi puisi.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan beberapa hal di atas,
penulis bermaksud meneliti imaji Metode yang digunakan dalam
dalam kumpulan puisi sebagai bentuk penelitian menganalisis unsur imaji
apresiasi terhadap karya sastra. dalam kumpulan puisi Hujan Bulan
Menurut Rokhmansyah (2014: 18) Juni karya Sapardi Djoko Damono ini
imaji adalah susunan kata-kata yang adalah metode deskriptif kualitatif.
dapat mengungkapkan pengalaman Metode kualitatif pada dasarnya sama
sensoris di mana pembaca seolah-olah dengan metode hermeneutika.
dapat melihat, mendengar, Artinya, baik hermeneutika, kualitatif,
merasakan, seperti apa yang dilihat, dan analisis isi secara khusus
didengar, dan dirasakan penyair memanfaatkan cara-cara penafsiran
dalam puisinya secara imajinatif dengan menyajikannya dalam bentuk
melalui pengalaman dan rasa kita. deskripsi. Metode kualitatif
Penjelasan yang sejalan juga memberikan perhatian terhadap data
disampaikan oleh Tarigan, Imaji alamiah, data dalam hubungannya
adalah usaha sang penyair dengan dengan konteks keberadaanya (Ratna,
penggunaan kata-kata yang tepat 2000: 46-47).
untuk membangkitkan pikiran dan
perasaan para penikmat puisi Penelitian ini menggunakan metode
sehingga mereka menganggap bahwa deskriptif kualitatif karena dalam
merekalah yang mengalami peristiwa penelitian ini, peneliti akan meneliti
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 3
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 4
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 5
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 6
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Data di atas ditemukan dalam puisi Data di atas ditemukan dalam puisi
Cahaya Bulan Tengah Malam. Data Berjalan ke Barat Waktu Pagi Hari.
imaji taktil dalam puisi ini Data imaji kinestetik dalam puisi ini
memberikan daya saran indra raba memberikan daya saran indra gerak
pembacanya. Dengan imaji ini, kulit pembacanya. Dengan imaji ini,
pembaca seolah dapat merasakan asosiasi-asosiasi pembaca mengenai
dingin. Secara visual, koran itu benda mati dapat bergerak sangat
nampak dingin sehingga pembaca tajam. Dengan imaji kinestetik pada
membayangkan dan merasakan data ini, matahari digambarkan seolah
dingin juga. Data ini menggambarkan bergerak mengikuti kita. Melalui data
adanya pemandangan yang tidak ini juga dapat ditafsirkan bahwa
indah. Oleh karena itu, data ini matahari bergerak mengikuti manusia
termasuk ke dalam kategori di depanya yang berarti matahari itu
pemandangan. bergerak maju. Dengan demikian,
data ini termasuk ke dalam kategori
“dalam doa malamku kau menjelma arah.
denyut jantungku, yang
dengan sabar bersitahan terhadap “aku terjaga di kursi ketika cahaya
rasa sakit yang entah bulan jatuh di wajahku dari genting
batasnya, yang setia mengusut kaca.
rahasia demi rahasia, yang (HBJ. Hlm. 56, Kode Data
tak putus-putusnya bernyanyi bagi CBTM/Ar/IK/HBJ. 5/57)
kehidupanku”
(HBJ. Hlm. 110, Kode Data Data di atas ditemukan dalam puisi
Dadu/Kd/IT/HBJ. 110/51) Cahaya Bulan Tengah Malam. Data
imaji kinestetik dalam puisi ini
Data di atas ditemukan dalam puisi memberikan daya saran indra gerak
Dalam Doaku. Data imaji taktil dalam pembacanya. Dengan imaji ini,
puisi ini memberikan daya saran indra asosiasi-asosiasi pembaca mengenai
raba pembacanya. Dengan imaji ini, benda mati dapat bergerak sangat
salah satu organ tubuh pembaca tajam. Dengan imaji kinestetik pada
seolah dapat merasakan rasa sakit. data menggambarkan cahaya yang
Melalui gambaran itu, keadaan yang bergerak dari atas yakni genting kaca
tidak nyaman nampak pada data itu. ke bawah mengenai wajah manusia.
Dengan demikian, data ini termasuk Berdasarkan hal itu, dapat diketahui
ke dalam kategori keadaan. bahwa cahaya itu bergerak dari atas
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 7
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 8
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 9