Anda di halaman 1dari 10

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2015

MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI


DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

Oleh

Ratih Amalia Wulandari


Edi Suyanto
Muhammad Fuad
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
e-mail: ratihamaliawulandari17@gmail.com

Abstract

This research problem was how the use of figure of speech in a collection of poems
Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita written by Sapardi Djoko Damono. The purpose
of this study was to describe the use of figure of speech in a collection of poems and its
learning in SMA. This research used qualitative descriptive method. Based on the
results of data analysis, it was found as many as sixty-five usage figure of speech.
Figure of speech function is to increase the aesthetic effect, generating the additional
images, convey the meaning effectively, giving the impression, increasing the intensity
of the feeling of the poet, the other way in enriching the language dimension, and
creates a certain mood state. Learning to understand the poetry is designed in the lesson
plan to support the learning process.

Keywords: figure of speech, lesson plan, the use of figure of speech.

Abstrak

Masalah penelitian ini adalah bagaimanakah penggunaan majas dalam kumpulan puisi
Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita karya Sapardi Djoko Damono. Tujuan penelitian
ini untuk mendeskripsikan penggunaan majas dalam kumpulan puisi dan
pembelajarannya di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan sebanyak enam puluh lima penggunaan
majas. Fungsi majas yaitu untuk menambah efek estetis, menghasilkan imaji tambahan,
menyampaikan makna secara efektif, memberikan kesan, menambah intensitas perasaan
penyair, cara lain dalam memperkaya dimensi bahasa, dan menciptakan keadaan
perasaan hati tertentu. Pembelajaran memahami puisi dirancang dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk menunjang proses belajar mengajar.

Kata kunci: fungsi majas, penggunaan majas, rencana pelaksanaan pembelajaran.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 1
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2015

PENDAHULUAN sehingga tujuan pembelajaran yang


Sastra merupakan suatu karya diharapkan tercapai.
yang bersifat imajinatif dan memiliki Dalam penelitian majas ini,
nilai keindahan. Salah satu bentuk peneliti menggunakan puisi sebagai
karya sastra adalah puisi. Puisi objek penelitian. Adapun kumpulan
adalah bentuk karya sastra yang puisi yang dimaksud dalam
mengungkapkan pikiran dan penelitian ini adalah Sutradara Itu
perasaan penyair secara imajinatif Menghapus Dialog Kita karya
dan disusun dengan Sapardi Djoko Damono. Pemilihan
mengonsentrasikan semua kekuatan kumpulan puisi tersebut didasarkan
bahasa dengan pengonsentrasian pada tinjauan prapenelitian bahwa
struktur fisik dan struktur batinnya (1) kumpulan puisi diindikasi
(Waluyo, 1987: 25). menggunakan berbagai majas, (2)
Majas merupakan salah satu menggunakan bahasa yang sederhana
unsur fisik puisi. Majas atau gaya sehingga dapat dengan mudah
bahasa adalah salah satu pembangun dipahami oleh pembaca. Kumpulan
nilai keindahan atau estetik suatu puisi Sutradara Itu Mengahapus
karya sastra. Majas adalah cara Dialog Kita karya Sapardi Djoko
pengarang melukiskan sesuatu Damono termasuk kumpulan puisi
dengan menyamakan atau terbaru yang diterbitkan oleh Editum
membandingkan sesuatu dengan tahun 2012. Oleh karena itu, peneliti
sesuatu lainnya. Majas atau gaya tertarik untuk menganalisis
bahasa adalah bahasa indah yang Berkaitan dengan pembelajaran
digunakan untuk meningkatkan efek sastra di SMA, salah satu karya
dengan jalan memperkenalkan serta sastra yang diajarkan di SMA adalah
membandingkan suatu benda atau hal puisi. Majas yang merupakan unsur
tertentu dengan benda atau hal lain fisik puisi adalah salah satu materi
yang lebih umum (Tarigan, 1985: 5). yang terdapat pada pembelajaran
Penggunaan majas dalam puisi bahasa Indonesia. Pembelajaran
dimaksudkan untuk menjadikan puisi majas merupakan salah satu
tersebut menjadi lebih indah, lebih pembelajaran yang penting untuk
menarik dan kaya akan makna. dikuasai oleh siswa. Majas menjadi
Penelitian ini dilatarbelakangi bagian dari unsur instrinsik suatu
oleh pengalaman penulis ketika karya sastra. Majas sering pula
menjalankan PPL pelajaran Bahasa ditemukan di berbagai soal-soal
dan Sastra Indonesia. Berdasarkan bahasa Indonesia. Selain itu, majas
pembelajaran Bahasa dan Sastra juga ditemukan di luar unsur sastra,
Indonesia yang dilakukan penulis misalnya pada berita, iklan, dan juga
ketika itu, diketahui kurangnya digunakan seseorang untuk
pengetahuan dan pemahaman siswa mengungkapkan perasaan.
tentang gaya bahasa atau majas. Hal Pembelajaran majas pada Kurikulum
itu terjadi karena kurang Tingkat Satuan Pendidikan SMA
mendalamnya analisis tentang majas. kelas X semester ganjil dengan
Berdasarkan hal tersebut maka Standar Kompetensi mendengarkan
pengetahuan mengenai majas serta 5. Memahami puisi yang
peran guru dalam menentukan cara disampaikan secara langsung/tidak
belajar sangat penting untuk dikuasai langsung, Kompetensi Dasar 5.1
Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 2
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2015

suatu puisi yang disampaikan secara METODE


langsung ataupun melalui rekaman. Metode penelitian ini adalah
Teknik pengungkapan dengan metode deskriptif kualitatif.
menggunakan majas, peneliti Penelitian kualitatif adalah suatu
mengacu pada pendapat Suyanto metode yang digunakan untuk
(2012: 52) yang membagi memahami fenomena tentang apa
permajasan menjadi tiga, yaitu (1) yang dialami oleh subjek penelitian,
perbandingan, (2) pertautan, dan (3) misalnya perilaku, persepsi,
pertentangan. motivasi, tindakan, dan lain-lain
secara holistik, dan dengan cara
a. Majas Perbandingan deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
Tarigan (1985: 9) membedakan bahasa, pada suatu konteks khusus
majas atau gaya bahasa menjadi yang alamiah dan dengan
sepuluh, yaitu perumpamaan, memanfaatkan berbagai metode
metafora, personifikasi, alamiah (Moleong, 2007: 6).
depersonifikasi, alegori, antitesis, Penggunaan metode ini bertujuan
pleonasme, perfrasis, antisipasi atau untuk mendeskripsikan penggunaan
prolepsis, dan koreksio atau majas yang terdapat pada kumpulan
epanortesis. puisi Sutradara Itu Mengahapus
b. Majas Pertautan Dialog Kita karya Sapardi Djoko
Tarigan (1985: 121) Damono dan pembelajarannya di
membedakan majas atau gaya bahasa SMA. Sumber data penelitian ini
pertautan dibedakan menjadi tiga adalah kumpulan puisi Sutradara Itu
belas jenis majas, yaitu metonimia, Mengahapus Dialog Kita karya
sinekdoke, alusi, eufemisme, Sapardi Djoko Damono. Data yang
eponim, epitet, antonomasia, dianalisis dalam penelitian ini berupa
erotesis, paralelisme, elipsis, gradasi, kata, kalimat, paragraf, atau kutipan
asindenton, polisindenton. puisi yang berkaitan dengan
c. Majas Pertentangan penggunaan majas dalam kumpulan
Majas atau gaya bahasa puisi Sutradara Itu Menghapus
pertentangan dibedakan menjadi dua Dialog Kita karya Sapardi Djoko
puluh jenis majas, yaitu hiperbola, Damono dan pembelajarannya di
litotes, ironi, oksimoron, SMA.
paronomasia, paralepsis, zeugma dan Langkah-langkah yang
silepsis, satire, inuendo, antifrasis, dilakukan dalam menganalisis data,
paradoks, klimaks, antiklimaks, yaitu (1) membaca kumpulan puisi
apostrof, anastrof atau inversi, Sutradara Itu Menghapus Dialog
apofasis atau preterisio, histeron Kita karya Sapardi Djoko Damono,
proteron, hipalase, sinisme, sarkasme (2) memberi kode pada kata atau
(Tarigan, 1985: 55). kalimat yang mengandung majas, (3)
Penggunaan majas dalam karya data yang telah dikumpulkan
sastra khususnya puisi memiliki diklasifikasikan berdasarkan majas
beberapa fungsi, yakni 1) menambah perbandingan, majas pertautan, dan
efek-efek tertentu dalam sebuah majas pertentangan, (4) setelah
ungkapan agar lebih menarik, 2) mengklasifikasikan data yang
memberikan cara lain dalam didapat sesuai dengan majas
memperkaya dimensi tambahan perbandingan, majas pertautan, dan
bahasa. majas pertentangan maka kegiatan

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 3
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2015

selanjutnya adalah membaca teori majas pertentangan meliputi


mengenai jenis-jenis majas, (5) hiperbola lima penggunaan, paradoks
menganalisis data terpilih berupa satu penggunaan, klimaks satu
data yang mengandung majas penggunaan, antiklimaks satu
perbandingan, majas pertautan, dan penggunaan, sinisme satu
majas pertentangan dalam kumpulan penggunaan.
puisi Sutradara Itu Menghapus
Dialog Kita karya Sapardi Djoko 1. Majas Perbandingan
Damono, (6) meginterpretasi data Penggunaan majas
terpilih berupa data yang perbandingan yang ditemukan dalam
mengandung majas perbandingan, kumpulan puisi Sutradara Itu
majas pertautan, dan majas Menghapus Dialog Kita karya
pertentangan dalam kumpulan puisi Sapardi Djoko Damono meliputi
Sutradara Itu Menghapus Dialog perumpamaan, metafora,
Kita karya Sapardi Djoko Damono, personifikasi, depersonifikasi,
(7) merancang rencana pelaksanaan pleonasme, antisipasi atau prolepsis.
pembelajaran (RPP) menggunakan
a. Majas Perumpamaan
kumpulan puisi Sutradara Itu
Penggunaan kata seperti me-
Menghapus Dialog Kita karya
nunjukkan secara langsung kesamaan
Sapardi Djoko Damono sebagai
antara dua hal yang dibandingkan
bahan materi di SMA, (8)
yaitu sunyi dan daun. Sunyi yaitu
menyimpulkan hasil deskripsi majas
tidak ada bunyi atau suara apa pun
dalam kumpulan puisi Sutradara Itu
sedangkan daun merupakan bagian
Menghapus Dialog Kita karya
tanaman yang tumbuh berhelai-helai
Sapardi Djoko Damono dan
pada ranting. Dengan penggunaan
pembelajarannya di SMA.
kata seperti, sunyi dan daun yang
pada hakikatnya berbeda dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
sengaja dianggap sama. Penggunaan
Berdasarkan hasil penelitian
majas perumpamaan tersebut
mengenai penggunaan majas dalam
berfungsi menambah efek estetis
kumpulan puisi Sutradara Itu
dalam puisi yaitu penyair
Menghapus Dialog Kita karya
menggunakan bagian tumbuhan
Sapardi Djoko Damono ditemukan
sebagai perbandingan untuk
sebanyak enam puluh lima
menjelaskan bunyi sehingga
penggunaan majas yang terdiri dari
membuat indah tuturan dan pembaca
majas perbandingan meliputi
atau pendengar akan terkesan
perumpamaan satu penggunaan,
terhadap gagasan yang disampaikan
metafora delapan penggunaan,
penulis atau pembicara. Penggunaan
personifikasi delapan penggunaan,
kata seperti pada majas
depersonifikasi tujuh penggunaan,
perumpamaan dapat dilihat pada data
pleonasme dua penggunaan,
di bawah ini.
antisipasi atau prolepsis dua
Pada suatu hari nanti, ketika
penggunaan, majas pertautan
sunyi menjadi
meliputi epitet satu penggunaan,
satu-satunya bunyi, ia akan
antonomasia satu penggunaan,
tanggal tanpa disentuh,
erotesis tujuh penggunaan, elipsis
berputar sejenak, seperti
sepuluh penggunaan, asindenton
daun, tanpa suara. (SIMDK,
sebanyak sembilan penggunaan, dan

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 4
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2015

2012: 47 dengan kode data sekedar memberi tahu bahwa


IB/PERM/001) kita sudah sampai di ruas
tertentu. (SIMDK, 2012: 16
b. Majas Metafora
dengan kode data
Penyair menggunakan majas
MP/PERS/003)
metafora yaitu sepasang mata biji
kurma yang masak. Secara tidak d. Majas Depersonifikasi
langsung penyair menyatakan bahwa Pada data di bawah ini, unsur
mata perempuan muda yang sangat yang hendak dibandingkan adalah
rupawan itu seperti biji kurma. Mata manusia (ia) dengan angin. Manusia
merupakan indra yang digunakan dibendakan dengan angin. Ia yang
untuk melihat sedangkan biji kurma merupakan manusia dibandingkan
merupakan buah kurma. Dengan dengan angin yang merupakan
adanya pengiasan tersebut berfungsi gerakan udara dari daerah yang
untuk menghasilkan imaji tambahan bertekanan tinggi ke daerah yang
dalam puisi sehingga pembaca atau bertekanan rendah. Penggunaan
pendengar berimajinasi mengenai majas depersonifikasi tersebut
mata yang seperti biji kurma. berfungsi menghasilkan imajinasi
Pernyataan tersebut didukung oleh tambahan bagi pembaca atau
data di bawah ini. pendengar. Pembaca atau pendengar
Dibukannya kerudungnya, berimajinasi mengenai manusia yang
ditatapnya sang Perkasa dapat berubah menjadi angin.
dengan sepasang mata biji Berikut data yang menggunakan
kurma yang masak majas depersonifikasi.
(SIMDK, 2012: 11 dengan Mungkin ia bayangkan
kode data DG/MET/001) dirinya angin. (SIMDK,
2012: 47 dengan kode data
c. Majas Personifikasi
IB/DEP/001)
Pada kutipan puisi di bawah ini
terdapat penggunaan majas e. Majas Pleonasme
personifikasi yaitu seolah-olah Kutipan puisi di bawah ini
cermin memiliki sifat seperti menggunakan kata-kata lebih banyak
manusia. Pada kutipan puisi tersebut, dari yang diperlukan. Suatu acuan
cermin yang merupakan kaca bening disebut pleonasme bila kata yang
yang dapat digunakan untuk berlebihan itu dihilangkan, artinya
bercermin digambarkan seolah-olah tetap utuh (Keraf, 2009: 133). Acuan
seperti manusia yang dapat berkata tersebut akan tetap utuh dengan
dan memberi tahu bahwa mereka makna yang sama, walaupun
telah sampai pada ruas tertentu. dihilangkan kata karena itu. Kata
Penggunaan majas tersebut berfungsi karena itu telah mewakili warna
memberikan kesan yang mendalam mata yang tidak sama seperti apa
seolah cermin dapat berbicara seperti yang dibayangkan. Majas pleonasme
manusia sehigga menarik minat tersebut berfungsi membangkitkan
pembaca untuk terus membaca puisi. kesan penegasan oleh aku lirik
Penggunaan majas personifikasi bahwa jangan sekali-kali meminta
tersebut dapat dilihat pada data di maaf karena warna mata yang tidak
bawah ini. sama dengan apa yang dibayangkan.
Cermin tidak pernah Penggunaan majas depersonifikasi
bermaksud menakut-nakuti,

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 5
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2015

tersebut dapat dilihat pada data di a. Majas Epitet


bawah ini. Dalam mengungkapkan
Cungkillah mataku terserah seorang laki-laki yang sangat kuat
mau kau berikan pacar atau dan perkasa, penyair menggunakan
siapa asal nanti kalau dia majas epitet yaitu frasa sang Perkasa.
bilang warnanya ternyata Penggunaan majas epitet ini
tidak sama dengan yang berfungsi agar pembaca dapat
dibayangkannya selama ini berimajinasi tentang seorang lelaki
tentang mataku jangan yang sangat kuat dan perkasa
sekali-kali kau minta maaf sehingga mampu menghasilkan puisi
kepadannya atas namaku yang nikmat untuk dibaca karena
karena itu (SIMDK, 2012: menghasilkan imajinasi para
29 dengan kode data pembaca atau pendengar.
M/PLE/001) Penggunaan majas epitet tersebut
dapat dilihat pada data di bawah ini.
f. Majas Antisipasi atau
Dibukannya kerudungnya,
Prolepsis
ditatapnya sang Perkasa
Kutipan puisi di bawah ini
dengan sepasang mata biji
menggunakan gaya bahasa antisipasi
kurma yang masak, (SIMDK,
atau prolepsis di mana penyair
2012: 11 dengan kode data
menggunakan lebih dulu kata-kata
DG/EPI/001)
sebelum peristiwa yang sebenarnya
itu terjadi. Penggunaan majas b. Majas Antonomasia
tersebut berfungsi mempengaruhi Jendral merupakan salah satu
atau meyakinkan pembaca atau gelar resmi atau jabatan sebagai
pendengar, artinya pembaca semakin pengganti dari seorang lelaki tampan.
yakin dan mantap terhadap apa yang Penggunaan majas antonomasia pada
disampaikan pengarang/penulis yaitu kutipan puisi tersebut berfungsi
aku lirik tetap gagap walaupun sebagai cara menambah intensitas
sutradara tidak ada. Penggunaan perasaan penyair untuk puisinya
majas depersonifikasi tersebut dapat yaitu adanya rasa kepedulian
dilihat pada data di bawah ini. terhadap sesama manusia.
Pada suatu subuh yang Penggunaan majas epitet tersebut
tanpa sutradara ternyata dapat dilihat pada data di bawah ini.
kita pun tetap gagap untuk seorang lelaki tampan,
ingat pukul berapa harus Jenderal yang sudah
berangkat. (SIMDK, 2012: menunggunya itu,
22 dengan kode data menghardiknya. (SIMDK,
SIMDK/ANTS/001) 2012: 11 dengan kode data
DG/ANTN/001)
2. Majas Pertautan
Penggunaan majas pertautan c. Majas Erotesis
yang ditemukan dalam kumpulan Gaya bahasa erotesis pada
puisi Sutradara Itu Menghapus kutipan puisi di bawah ini berfungsi
Dialog Kita karya Sapardi Djoko menghidupkan jalan cerita serta
Damono meliputi epitet, untuk mencapai efek lebih mendalam
antonomasia, erotesis, elipsis, dan bahwa aku lirik dapat menggambar
asindenton. Tuhan dengan serupa sehingga

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 6
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2015

menambah efek estetis puisi. Kalimat Hubungan kata, frasa, atau klausa
yang digunakan penyair tersebut tersebut dengan kata, frasa atau
menggunakan majas erotesis yaitu klausa yang lain ditandai dengan
kalimat tanya yang tidak penggunaan tanda baca koma pada
memerlukan jawaban untuk unsur-unsur yang sederajat, inilah
mencapai efek lebih mendalam yang menandakan bahwa kalimat-
bahwa penyair dapat menggambar kalimat tersebut bersifat padat dan
Tuhan dengan serupa. Penggunaan rapat. Penyair menggunakan majas
majas erotesis tersebut dapat dilihat asindenton untuk memisahkan kata,
pada data di bawah ini. frasa, dan klausa agar puisi yang
Persis, kan? (SIMDK, dihasilkan menjadi lebih menarik
2012: 9 dengan kode data dengan menyampaikan makna secara
SHTKK/ERO/001) efektif dengan menggunakan bahasa
yang singkat. Penggunaan majas
d. Majas Elipsis
asindenton tersebut dapat dilihat
Pada kutipan puisi di bawah
pada data di bawah ini.
ini, terdapat majas elipsis yaitu
Mula-mula hitam, kelabu,
adanya penghilangan kata yang. “di
lalu kekuning-kuningan –
bawah gerimis di sela-sela kendaraan
merah rekat di awan lewat
yang macet selepas gerbang tol.”
(SIMDK, 2012: 42 dengan
Kata yang hilang tersebut dapat
kode data MW/ASI/006).
dengan mudah diisi oleh pembaca.
Penghilangan kata tersebut berfungsi
memberikan cara lain dalam 3. Majas Pertentangan
memperkaya dimensi bahasa yaitu Penggunaan majas
tanpa adanya kata hubung yang, pertentangan yang ditemukan dalam
makna dalam suatu kalimat akan kumpulan puisi Sutradara Itu
tetap sama karena pendengar atau Menghapus Dialog Kita karya
pembaca mengetahui adanya Sapardi Djoko Damono meliputi
penghilangan kata tersebut. hiperbola, paradoks, klimaks,
Penggunaan majas erotesis tersebut antiklimaks, dan sinisme.
dapat dilihat pada data di bawah ini.
Berdiri, melompat-lompat, a. Majas Hiperbola
kadang-kadang Penyair menggunakan majas
membetulkan letak hiperbola untuk mengungkapkan
topengnya, di bawah kecantikan seorang perempuan muda
gerimis di sela-sela dengan menambahkan kata sangat.
kendaraan macet selepas Sehingga perempuan muda itu
gerbang tol. (SIMDK, 2012: sangatlah cantik. Penggunaan majas
15 dengan kode data hiperbola ini berfungsi untuk
TM/ELI/001) menegaskan bahwa perempuan muda
itu sangatlah cantik dan pembaca
e. Majas Asindenton dapat membayangkan kecantikannya.
Pada data mula-mula hitam, Penggunaan majas hiperbola tersebut
kelabu, lalu kekuning-kuningan – dapat dilihat pada data di bawah ini.
merah rekat di awan lewat Perempuan muda yang
merupakan kata, frasa, atau klausa sangat rupawan turun dari
yang kedudukannya sejajar antara kuda; (SIMDK, 2012: 11
yang satu dengan yang lainnya.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 7
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2015

dengan kode data meningkat kepentingannya agar


DG/HIP/001) memperoleh kenikmatan saat
membaca puisi. Penggunaan majas
b. Majas Paradoks
klimaks tersebut dapat dilihat pada
Pada dasarnya, nyanyian
data di bawah ini.
merupakan komponen musik pendek
Monyet itu tidak melepaskan
yang terdiri dari lirik dan lagu. Lirik
topengnya.
sendiri merupakan susunan kata dari
Berdiri, melompat-lompat,
sebuah lagu. sehingga pada kutipan
kadang-kadang membetulkan
puisi tersebut mengandung
letak topengnya, di bawah
pertentangan yang nyata dengan
gerimis di sela-sela
fakta-fakta yang ada karena pada
kendaraan macet selepas
kutipan puisi tersebut dikatakan
gerbang tol. (SIMDK, 2012:
bahwa ada nyanyian yang tak
15 dengan kode data
memerlukan kata sedangkan
TM/KLIM/001)
nyanyian sendiri merupakan
komponen musik pendek yang terdiri
d. Majas Antiklimaks
dari susunan kata dan lagu.
Pada kutipan puisi di bawah
Penggunaan majas paradoks tersebut
ini, terdapat penggunaan majas
berfungsi agar puisi menghasilkan
antiklimaks berupa kalimat
kesenangan imajinatif bagi penulis
terpenting yaitu pengasuhnya,
dan pembaca mengenai nyanyian
seorang anak laki-laki yang
yang tak menggunakan kata-kata.
diurutkan ke kalimat yang kurang
Penggunaan majas paradoks tersebut
penting berjongkok di belakangnya,
dapat dilihat pada data di bawah ini.
menadahkan topi (tanpa mengucap
Memang, ada nyanyian yang
sepatah kata pun tanpa
tak memerlukan kata.
memperhatikan apa pun) sejak siang
(SIMDK, 2012: 40 dengan
mencegat kemacetan. Penggunaan
kode data SNK/PARD/001)
gaya bahasa klimaks tersebut,
c. Majas Klimaks berfungsi untuk meningkatkan
Penyair menggunakan majas intensitas perasaan pembaca setelah
klimaks yaitu mengurutkan pikiran membaca puisi yang memiliki
yang semakin meningkat gagasan yang diurutkan dari yang
kepentingannya dari kalimat terpenting berturut-turut ke gagasan
sebelumnya. kalimat pertama yaitu yang kurang penting agar
monyet berdiri, setelah berdiri, memperoleh kenikmatan saat
kalimat yang kedua monyet itu membaca puisi. Penggunaan majas
melakukan gerakan melompat- antiklimaks tersebut dapat dilihat
lompat, dan yang ketiga monyet itu pada data di bawah ini.
kadang-kadang membetulkan letak Pengasuhnya, seorang anak
topengnya untuk menghasilkan laki-laki, berjongkok di
hiburan yang maksimal untuk belakangnya, menadahkan
menghibur orang-orang yang pulang topi (tanpa mengucap
dari kantor. Pemakaian majas sepatah kata pun tanpa
klimaks tersebut berfungsi untuk memperhatikan apa pun)
menambah intensitas perasaan sejak siang mencegat
pembaca/pendengar yaitu kemacetan. (SIMDK, 2012:
mengurutkan pikiran yang semakin

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 8
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2015

15 dengan kode data langsung/tidak langsung rekaman


TM/ANTK/001) dengan Kompetensi Dasar 5.1
Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk
e. Majas Sinisme suatu puisi yang disampaikan secara
Penyair menggunakan majas sinisme langsung ataupun melalui rekaman.
untuk menyindir dan memandang Agar kompetensi dasar dapat
rendah sifat yang dimilikinya yang terlaksana, guru membuat rancangan
mengandung ejekan terhadap pembelajaran yang akan
keikhlasan dan ketulusan hati. Majas dilaksanakan untuk pembelajaran di
sinisme pada kutipan puisi di atas dalam kelas. Adapun komponen
berfungsi memberikan kesan yang rencana pelaksanaan pembelajaran
mendalam, yaitu kesan buruk dan yang harus dirancang oleh guru
tidak enak, sehingga menarik minat dalam pembelajaran adalah meliputi
pembaca untuk terus membaca puisi. identitas mata pelajaran, perumusan
Penggunaan majas sinisme tersebut indikator, perumusan tujuan
dapat dilihat pada data di bawah ini. pembelajaran, pemilihan bahan ajar,
“Kita ternyata terlalu angkuh metode penelitian, kegiatan
untuk tidak setia, terlalu pembelajaran (awal, inti, dan akhir),
gagap untuk sekedar pemilihn sumber belajar, dan
mengingat babak pertama.” penilaian.
(SIMDK, 2012: 22 dengan
kode data SIMDK/SIN/001) SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
4. Rancangan Pembelajaran Berdasarkan hasil analisis
Pembelajaran adalah suatu terhadap tujuh belas puisi yang
kombinasi yang tersusun meliputi terdapat kumpulan puisi Sutradara
unsur-unsur manusiawi, material, Itu Menghapus Dialog Kita karya
fasilitas, perlengkapan dan prosedur Sapardi Djoko Damono peneliti
yang saling mempengaruhi mencapai menyimpulkan sebagai berikut.
tujuan pembelajaran (Hamalik, 2005: Penggunaan majas dalam
57). Pembelajaran dilaksanakan kumpulan puisi Sutradara Itu
berdasarkan perancangan Menghapus Dialog Kita karya
pembelajaran yang telah dibuat yaitu Sapardi Djoko Damono meliputi
dengan membuat Rencana majas perbandingan, majas
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertautan, dan majas pertentangan.
sebagai pedoman bagi guru untuk 1. Penggunaan majas perbandingan
melaksanakan pembelajaran dengan dalam kumpulan puisi Sutradara
runtut dan baik. RPP merupakan Itu Menghapus Dialog Kita
Berdasarkan hasil analisis mengenai Karya Sapardi Djoko Damono
penggunaan majas, peneliti yang terbanyak adalah metafora
menyimpulkan bahwa kumpulan dan personifikasi. Hal ini
puisi Sutradara Itu Menghapus terwujud dalam naskah puisi,
Dialog Kita karya Sapardi Djoko yang ada dalam sembilan puisi
Damono dapat dijadikan alternatif dari tujuh belas puisi yang
sebagai bahan pembelajaran di SMA diteliti.
pada siswa kelas X semester ganjil. 2. Penggunaan majas perbandingan
Standar Kompetensi 5. Memahami dalam kumpulan puisi Sutradara
puisi yang disampaikan secara Itu Menghapus Dialog Kita

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 9
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2015

Karya Sapardi Djoko Damono Sapardi Djoko Damono, penulis


yang terbanyak adalah elipsis. menyarankan sebagai berikut.
Hal ini terwujud dalam naskah 1. Dalam pembelajaran Bahasa
puisi, yang ada dalam sembilan Indonesia mengenai
puisi dari tujuh belas puisi yang keterampilan mendengarkan,
diteliti. yaitu memahami puisi yang
3. Penggunaan majas perbandingan disampaikan secara
dalam kumpulan puisi Sutradara langsung/tidak langsung, guru
Itu Menghapus Dialog Kita dapat menggunakan kutipan
Karya Sapardi Djoko Damono maupun teks puisi yang
yang terbanyak adalah hiperbola. mengandung penggunaanmajas
Hal ini terwujud dalam naskah sebagai contoh untuk ditunjukan
puisi, yang terdapat dalam tiga kepada siswa. Kegiatan
puisi dari tujuh belas puisi. pembelajaran tersebut berkaitan
4. Pembelajaran memahami puisi langsung dengan pemahaman
yang disampaikan secara akan penggunaan majas
langsung/tidak langsung yang 2. Kumpulan puisi Sutradara Itu
dibelajarkan kepada siswa kelas Menghapus Dialog Kita dapat
X semester ganjil dapat dibuat digunakan sebagai bahan ajar
rancangannya dalam rencana dalam pembelajaran sastra untuk
pelaksanaan pembelajaran (RPP) meningkatkan kepekaan siswa
yang dirancang untuk dalam menganalisis dan
menunjang proses belajar mengapresiasi karya sastra.
mengajar yang dikaitkan dengan
hasil penelitian mengenai DAFTAR PUSTAKA
penggunaan majas dalam
kumpulan puisi Sutradara Itu Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum
Menghapus Dialog Kita karya dan Pembelajaran. Jakarta:
Sapardi Djoko Damono. Bumi Aksara.
Kumpulan puisi Sutradara Itu Keraf, Gorys. 2009. Diksi dan Gaya
Menghapus Dialog Kita karya Bahasa. Jakarta: PT
Sapardi Djoko Damono Gramedia Pustaka Utama.
mengandung unsur pembentuk Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi
puisi yaitu majas. Majas Penelitian Kualitatif.
merupakan salah satu materi Bandung: Remaja
pembelajaran sastra di SMA Rosdakarya.
terutama pada kompetensi dasar Suyanto, Edi. 2012. Perilaku Tokoh
mengidentifikasi unsur-unsur dalam Cerpen Indonesia.
bentuk suatu puisi yang Bandar Lampung: Universitas
disampaikan secara langsung lampung.
ataupun melalui rekaman. Tarigan, Henry Guntur. 1985.
Pengajaran Gaya Bahasa.
Bandung: Angkasa.
Saran Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan
Berdasarkan hasil analisis Apresiasi Puisi. Jakarta:
terhadap kumpulan puisi Sutradara Erlangga.
Itu Menghapus Dialog Kita karya

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 10

Anda mungkin juga menyukai