Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami gaya bahasa dalam puisi Ia Tak Pernah
karya Sapardi Djoko Damono sebab bahasa sastra terlebih pada puisi, berbeda dengan
bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi di kehidupan sehari-hari. Hal tersebut
demikian sebab sastrawan memiliki wewenang untuk keluar dari kaidah bahasa dan
menjadikan bentuk bahasa dalam sastra semakin berjarak dari bahasa konvensional
sehingga untuk memahaminya dibutuhkan sebuah kajian gaya bahasa.
ia tak pernah berjanji kepada pohon Diksi Dalam Puisi Ia Tak Pernah
untuk menerjemahkan burung Karya Sapardi Djoko Damono
menjadi api
Penggunaan diksi dalam bait pertama
ia tak pernah berjanji kepada burung baris ketiga yakni “menerjemahkan”
untuk menyihir api dalam kalimat “untuk menerjemahkan
menjadi pohon burung” memiliki makna denotatif yang
berarti mengartikan. Namun, pengarang
ia tak pernah berjanji kepada api memilih diksi tersebut yang mempunyai
untuk mengembalikan pohon makna konotatif “mengubah”.
kepada burung
Pada bait kedua baris kedua, pengarang
Aspek Bunyi Bahasa dalam Puisi Ia menggunakan diksi “menyihir” untuk
Tak Pernah Karya Sapardi Djoko memberikan makna konotatif “merubah
Damono sesuatu” yang terdengar lebih
imanjinatif.
Pada bait pertama dalam puisi Ia Tak
Pernah karya Sapardi Djoko Damono, Pada bait ketiga baris kedua, pengarang
terdapat bunyi yang semacam. Pada bait menggunakan diksi “mengembalikan”
pertama terdapat asonansi “I” dan “a” yang bermakna denotatif “memulangkan
dan aliterasi “k”, namun sajak yang sesuatu (barang)”. Namun, disini
digunakan tidak senada. Penggunaan pengarang menggunakan diksi tersebut
asonansi dan aliterasi tersebut terdapat agar pembaca dapat memaknakan kata
dalam kata yang digarisbawahi dan diksi tersebut sebagai “memberikan”
dicetak tebal dibawah berikut.
Pemakaian Gaya Bahasa dalam Puisi
ia tak pernah berjanji kepada pohon Ia Tak Pernah Karya Sapardi Djoko
untuk menerjemahkan burung Damono
menjadi api
Dalam baris pertama pada bait pertama,
Pada bait kedua dalam puisi Ia Tak kedua, dan ketiga terdapat penggunaan
Pernah akrya Sapardi Djoko Damono, majas penegasan jenis majas
terdapat bunyi yang juga serupa. Pada antiklimaks. Majas antiklimaks adalah
bait tersebut terdapat asonansi “i” dan gaya bahasa yang menegaskan sesuatu
“a” serta aliterasi “k” dan “n”, namun dengan mengurutkan situasi yang berada
sajak yang digunakan tidak senada. dalam tingkatan tinggi ke rendah. Hal
Penggunaan asonansi dan aliterasi tersebut demikian sebab dalam ketiga
tersebut terdapat dalam kata yang baris dalam bait yang berbeda pada puisi
tersebut awalnya menerangkan peristiwa
yang tingkatannya tinggi, lalu setelahnya (baris 1, bait 2) Ia tak pernah pernah
tidak diterangkan kelanjutan dari berjanji kepada burung
peristiwa tersebut sehingga dikatakan (baris 1, bait 3) Ia tak pernah berjanji
sebagai antiklimaks. Majas tersebut kepada api
terdapat dalam dalam barus-barus puisi
di bawah berikut : Pada baris pertama dalam bait pertama,
kedua, dan ketiga, telah digarisbawahi
(1) Ia tak pernah berjanji kepada pohon “berjanji kepada pohon”. Hal tersebut
(2) Ia tak pernah berjanji kepada termasuk ke dalam personifikasi sebab
burung sebagaimana yang kita ketahui bahwa
(3) Ia tak pernah berjanji kepada api pohon, burung, dan api tidak dapat
melakukan kegiatan seperti manusia.
Selanjutnya dalam baris pertama, pada Secara inplisit, kata-kata yang
bait pertama, kedua, dan ketiga terdapat digarisbawahi di atas mengandung artian
penggunaan majas repetisi. Majas bahwa pohon, burung, dan api dapat
repetisi adalah majas yang mengulang melakukan kegiatan seperti manusia,
sebuah kata-kata dalam sebuah kalimat. yakni menepati janji (sebab tokoh Ia,
Namun, disini majas repetisi tidak dituliskan sedang disituasikan tidak
terdapat dalam satu kalimat (baris) yang pernah melakukan perjanjian).
sama, namun dalam baris yang berbeda
di bait yang berbeda pula. Temuan majas IV. KESIMPULAN
repetisi terdapat dalam baris-baris dalam Berdasarkan hasil analisis kajian
puisi yang digarisbawahi dan dicetak stilistika puisi Ia Tak Pernah karya
tebal di bawah berikut. Sapardi Djoko Damono yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan sebagai
(baris 1, bait 1) Ia tak pernah berjanji berikut.
kepada pohon a. Pemanfaatan atau pemilihan bunyi-
(baris 1, bait 2) Ia tak pernah pernah bunyi bahasa yang dipergunakan
berjanji kepada burung dalam Puisi Ia Tak Pernah karya
(baris 1, bait 3) Ia tak pernah berjanji Sapardi Djoko Damono, ditemukan
kepada api adanya asonansi atau “persamaan
bunyi vokal‟ yang banyak dipakai
Terakhir, terdapat temuan majas adalah bunyi /a/ dan /i/. Aliterasi atau
personifikasi pada setiap baris pertama “persamaan bunyi konsonan” yang
dalam bait pertama, kedua, dan, ketiga. digunakan dalam Puisi Ia Tak Pernah
Majas personifikasi adalah majas yang karya Sapardi Djoko Damono adalah
dapat membuat benda mati atau makhluk bunyi konsonan /k/ dan /n/.
lain selain manusia, dapat melakukan b. Diksi dalam Ia Tak Pernah karya
hal-hal yang manusia biasanya lakukan. Sapardi Djoko Damono dapat ditinjau
Temuan majas personfikasi terdapat dari segi kpemilihan kata, denotasi
dalam baris-baris puisi di bawah berikut, dan konotasinya.
beserta penjelasannya. c. Pemakaian gaya bahasa yang
terdapat dalam puisi Ia Tak Pernah
(baris 1, bait 1) Ia tak pernah berjanji karya Sapardi Djoko Damono adalah
kepada pohon adalah (1) antiklimaks, (2) repetisi,
dan (3) personifikasi.
V. SARAN
Hasil penelitian yang telah penulis
jabarkan diharapkan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan seputar
stilistika dan kajiannya, serta harapannya
dapat menjadi referensi untuk penelitian
sastra berikutnya bagi para pembaca.
Kedua, harapan penulis adalah puisi
yang digunakan dalam penelitian ini
dapat ditelisik menggunakan pendekatan
lain seperti pendekatan semiotika.
VI. REFERENSI