588 1716 1 SP PDF
588 1716 1 SP PDF
e-ISSN : 2549-5062
Abstrak
Sosor bebek (Kalanchoe pinnata [L] pers) merupakan salah satu tanaman obat yang di gunakan
sebagai obat wasir.Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dalam bentuk, yang di berikan
melalui rektal, vaginal atau uretra. Basis suppositoria merupakan komponen terbesar yang sangat
menentukan kecepatan pelepasan atau aksi dari obat, sehingga akan mempengaruhi khasiat atau
keberhasilan terapi.Pada penelitian ini, ekstrak sosor bebek yang di dapatkan menggunakan metode
maserasi dengan pelarut etanol 70%. Hasil ekstrak sosor bebek tersebut selanjutnya di buat sediaan
suppositoria dengan variasi penggunaaan PEG 400 dan PEG 4000 yang berbeda di antaranya 70%:30%,
50%:50%, dan 30 %:70%. Hasil pembuatan suppositoria tersebut di lakukan uji fisik, yang meliputi: uji
organoleptis, uji keseragaman bobot, uji waktu leleh, uji titik leleh, dan uji kekerasan. Hasil uji-uji
tersebut di analisa dengan One Sample T-Test dan One-Way Anova. Dari uji analisis One Sample T-TestT
Hitung > T Tabel dan dari uji analisis One-Way Anova F Hitung > F Tabel yang menunjukan bahwa ada
pengaruh variasi penggunaan PEG 400 dan PEG 4000 terhadap sifat fisik suppositoria ekstrak daun sosor
bebek dan didapatkan hasil formula I memiliki waktu leleh dan titik leleh yang baik.
156
Jurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-ISSN : 2089-5313
e-ISSN : 2549-5062
157
Jurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-ISSN : 2089-5313
e-ISSN : 2549-5062
lebih dari harga yang di tentukan di sosor bebek sudah positif ( + ) dan sudah
kolom B (10%). sesuai menurut Samsumaharto [4] yaitu
c) Uji waktu leleh tidak berbau ester. Hasil di atas dapat di
Memasukan suppositoria kedalam simpulkan bahwa ekstrak daun sosor bebek
sangkar berbentuk spiral gelas dan sudah terbebas dari alkohol. Hasil Uji tanin
masukan ke alat uji waktu leleh, seperti pada tabel 3 berikut ini :
Mengaliri air dengan suhu 37oC, Tabel 3. Uji tanin
Mencatat waktu saat suppositoria Uji Pustaka Hasil Ket
meleleh menggunakan Stopwatch. Uji Hujau Hijau
kandungan Kehitaman Kehita +
d) Uji titik leleh tanin [5] man
FeCl3 1%
Memasukan suppositoria kedalam
Uji Terdapat Terda +
cawan uap dan melelehkan di atas kandungan endapan pat
waterbath. Mengamati dan mencatat tanin [5] endap
suhu saat suppositoria meleleh. Gelatin an
putih
e) Uji kekerasan Dari tabel di atas dapat diketahui hasil
Memasukan suppositoria kedalam uji kandungan tanin yang terdapat pada daun
alat uji kekerasan dan menutup sosor bebek dengan penambahan FeCl3 1%
dengan lempeng kaca, hasilnya positif hal ini sesuai menurut
Menambahkan beban 600 gram Perwita [5] yaitu warna hijau kehitaman.
sebagai masa dasar pada Dan untuk uji dengan penambahan larutan
suppositoria, Menambahkan beban gelatin jugamenghasilkan daun sosor .bebek
200 gram setiap interval 1 menit positif mengandung senyawa tanin dan
selama suppositoria belum hancur, sesuai dengan pustaka yaitu terdapat
Mencatat waktu dan beban yang di endapan putih Perwita [5] Dari uji di atas
butuhkan untuk suppositoria hancur, dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun sosor
Antara 0-20 detik : beban bebek mengandung senyawa tanin yang
tambahan di angap tidak ada, Antara digunakan sebagai zat aktif penelitian dan
21-40 detik : beban tambahan di mengobati penyakit wasir.
hitung setengahnya, Antara 41-60
detik : beban tambahan di hitung Evaluasi sediaan
penuh Tabel 4. Uji organoleptis
Formula Bentuk Warna Bau
3. Hasil Dan Pembahasan I Padat Kuning Khas
Serbuk daun sosor bebek yang (peluru)
digunakan untuk ekstraksi sebanyak 150 g II Padat Kuning Khas
dengan metode maserasi, setelah itu (peluru)
dipekatkan dengan water bath dan diperoleh III Padat Kuning Khas
ekstrak kental sebanyak 19.79 g. Adapun (peluru)
hasil uji bebas alcohol tersaji seperti pada Dari hasil di atas dapat diketahui pada
table 2 berikut ini : formula I, II, III memiliki bentuk, warna dan
Tabel 2. Hasil uji bebas alkohol bau yang sama hal ini dikarenakan
Uji Pustaka Hasil suppositoria berbentuk padat, warnanya
Uji bebas Tidak Tidak kuningdan berbau khas. Suppositoria sendiri
alkohol berbau berbau menggunakan variasi penggunaan PEG 400
Ekstrak + as. ester [4] ester dan PEG 4000 yang berbeda sehingg a tidak
Asetat + as. mempengaruhi bentuk, bau dan warna
Sulfat Pekat suppositoria tersebut.
kemudian
dipanaskan Uji keseragamn bobot
Dari tabel di atas dapat diketahui hasil Suppositoria ditimbang satu persatu
uji bebas alkohol yang terdapar pada ekstrak sebanyak 10 buah lalu dihitung bobot rata-
158
Jurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-ISSN : 2089-5313
e-ISSN : 2549-5062
ratanya Dari tabel di atas dapat diketahui memenuhi syarat Milala dkk [6] karena
bahwa pada formula I (replikasi I) memiliki tidak melebihi dari 37oC.Persyaratan uji titik
keseragaman bobot rata-rata yaitu 2.62 g, leleh yaitu tidak lebih dari 37oC. Hasil Uji
(replikasi II) memiliki keseragaman bobot Kekerasan seperti pada tabel 6 berikut:
rata-rata yaitu 2.63 g, (replikasi III)
memiliki keseragaman bobot rata-rata yaitu Tabel 6. Uji kekerasan
Replikasi Formula Formula Formula
2.62 g, Pada formula II (replikasi I) I II III
memiliki keseragaman bobot rata-rata yaitu 1 1.9 kg 1.9 kg 2.0 kg
2.63 g, (replikasi II) memiliki keseragaman 2 1.8 kg 1.9 kg 1.9 kg
bobot rata-rata yaitu 2.64 g, (replikasi III) 3 1.8 kg 1.8 kg 1.9 kg
memiliki keseragaman bobot rata-rata yaitu Total 5.5 kg 5.6 kg 5.8 kg
2.64 g, Pada formula III (replikasi I) Rata-rata 1.83 kg 1.86 kg 1.93 kg
Kesimpulan + + +
memiliki keseragaman bobot rata-rata yaitu
2.64 g, (replikasi II) memiliki keseragaman
Dari hasil diatas dapat diketahui untuk
bobot rata-rata yaitu 2.64 g, (replikasi III)
memiliki keseragaman bobot rata-rata yaitu formula I menghasilkan rata-rata 1,83 kg
2.62 g. pada formula II menghasilkan rata-rata 1,86
kg dan untuk formula III menghasilkan rata-
rata 1.963 kg. dari ke 3 formula di atas dapat
Uji waktu leleh
disimpulkan paling baik adalah formula III
Pada formula I menghasilkan rata-rata
dengan rata-rata 1.93 kg hal ini dikarenakan
(07.91 menit), pada formulasi II
semakin keras suppsoitoria meminimalkan
menghasilkan (09.02 menit) dan pada
kerusakan saat pengemasan dan distribusi.
formulasi III menghasilkan (12.93
Persyaratan Milala dkk [6] yaitu uji
menit).suppositoria yang dibuat memiliki
kekerasan tidak kurang dari 1.8 kg – 2.0 kg.
waktu leleh yang berbeda di karenakan
penggunaan variasi PEG 400 dan PEG 4000 4. Kesimpulan
yang berbeda, dari semua formulasi yang Berdasarkan hasil penelitian dapat
didapatkan hasilnya dalah kurang dari 60 disimpulkan bahwa Ada pengaruh
menit. Semakin cepat suppositoria meleleh penggunaan PEG 400 dan PEG 4000 dalam
semakin cepat pula memberikan efek sifat fisik suppositoria ekstrak sosor bebek
terapinya. Adapun hasil uji waktu leleh (Kalanchoe pinnata [L.] pers). Dari ketiga
tersaji seperti pada table 5 di abwah ini: formulasi yang mempunyai uji sifat fisik
Tabel 5. Uji titik leleh
yang paling baik yaitu pada formulasi I.
Replikasi Formula Formula Formula
I II III 5. Daftar Pustaka
1 36oC 35oC 36oC [1] Rahmat.(2013). Statistika Penelitian.
2 35oC 36oC 37oC Bandung: CV Pustaka Setia. Hal:128.
3 35oC 36oC 35oC [2] Dalimartha S. 1999. Atlas Tumbuhan
Total 106 oC 107 oC 108 oC Obat Indonesia.Jilid 1.Jakarta :
Rata-rata 35.3 oC 35.6 oC 36 oC Trubus Agriwidya
Kesimpulan + + + [3] Ansel. H. C. 1989. Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi (terjemah). Farida
Dari hasil di atas dapat diketahui pada Ibrahim. Edisi IV. UI.Press. Jakarta.
formula I replikasi I, II, III adalah ( 36oC, [4] Departemen Kesehatan. 1979.
35oC, 35oC ) menghasilkan rata-rata 35,3oC, Farmakope Indonesia Edisi
untuk formula II pada replikasi I, II, III yaitu III.Jakarta : Departemen Kesehatan
( 35oC, 36oC, 36oC ) menghasilkan rata-rata Republik Indonesia.
35,6oC dan pada formula III pada replikasi I, [5] Perwita, Fajriyah Anjar. Teknologi
II, III yaitu ( 36oC, 37oC, 35oC ) Ekstraksi Daun Ungu (Graptophyllum
menghasilkan berat rata-rata 36oC. Jadi data pictum) Dengan Metode Perkolasi.
di atas dapat disimpulkan bahwa hasil rata- Perpustakaan.uns.ac.id. 2011.
rata titik leleh Dari formula I, II, III sudah
159
Jurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-ISSN : 2089-5313
e-ISSN : 2549-5062
160