TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Furosemid
: Asam 4-kloro-N-furfuril-5-sulfamoilantranilat
dengan
jangka
waktu
lama
dapat
menyebabkan
terganggunya
keseimbangan elektrolit.Secara umum, pada injeksi intra vena terlalu cepat dan jarang
terjadi ketulian (reversible) dan hipotensi.Dapat juga terjadi hipokaliemia reversible
(Lukmanto,2003).
II.2.4 Penggunaan Klinik
Furosemida dapat digunakan untuk pengobatan hipertensi ringan dan sedang,
karena dapat menurunkan tekanan darah ( Tjay dan Kirana, 2002).
Zat pengisi, yaitu untuk memperbesar volume tablet. Biasanya yang digunakan
Saccharum Lactis, Amylum Manihot, Calcii Phoshas, Calcii Carbonas dan zat lain
b.
yang dikocok.
Zat pengikat, yaitu agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat. Biasanya
yang digunakan adalah Mucilago Gummi Arabici 10-20%, Solutio Methyl-
c.
cellulosum 5%.
Zat penghancur, yaitu agar tablet dapat hancur dalam perut. Biasanya yang
mudah mengalir mengisi cetakan serta menjaga agar tablet tidak retak (Anief,
1994).
II.4.2 Evaluasi Tablet
Untuk menjaga mutu tablet tetap sama, dilakukan uji-uji sebagai berikut:
a. Uji keseragaman bobot
Tablet harus memenuhi uji keseragaman bobot. Keseragaman bobot ini ditetapkan
untuk menjamin keseragaman bobot tiap tablet yang dibuat. Tablettablet yang bobotnya
seragam diharapkan akan memiliki kandungan bahan obat yang sama, sehingga akan
mempunyai efek terapi yang sama. Keseragaman bobot dapat ditetapkan sebagai berikut:
ditimbang 20 tablet, lalu dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Kemudian timbang tablet satu
persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih
besar dari yang ditetapkan pada kolom A dan tidak boleh satu tablet pun bobotnya
menyimpang dari bobot ratarata lebih besar dari yang ditetapkan pada kolom B. Jika perlu
gunakan 10 tablet yang lain dan tidak satu tablet yang bobotnya menyimpang lebih besar
dari bobot rata-rata yang ditetapkan dalam kolom A maupun kolom B (Dirjen POM,
1995):
Tabel 1: Penyimpangan bobot rata-rata
b. Uji kekerasan
8
pada tiap lubang keranjang, kemudian keranjang tersebut bergerak naik turun dalam
larutan transparan dengan kecepatan 29-32 putaran permenit. Interval waktu hancur adalah
5-30 menit (Ansel, H.C., 1989).
e. Uji penetapan kadar zat berkhasiat
Uji penetapan kadar zat berkhasiat dilakukan untuk mengetahui apakah tablet
tersebut memenuhi syarat sesuai dengan etiket. Bila kadar obat tersebut tidak memenuhi
syarat maka obat tersebut tidak memiliki efek terapi yang baik dan tidak layak
dikonsumsi. Uji penetapan kadar dilakukan dengan menggunakan cara-cara yang sesuai
pada masing-masing monografi antara lain di Farmakope Indonesia (Dirjen POM, 1995).
f. Uji disolusi
Obat yang telah memenuhi persyaratan kekerasan, waktu hancur, keregasan,
keseragaman bobot, dan penetapan kadar, belum dapat menjamin bahwa suatu obat
memenuhi efek terapi, karena itu uji disolusi harus dilakukan pada setiap produksi tablet.
Disolusi adalah proses pemindahan molekul obat dari bentuk padat kedalam larutan pada
suatu medium (Dirjen POM, 1995).
II.5 Monografi Eksipien (Dirjen POM, 1995, Wade dan Waller, 1994).
II.5.1 PVP
Pemeriaan
Kelarutan
Stabilitas
: pengikat
10
Magnesium stearat merupakan senyawa magnesium dengan campuran asamasam organik padat yang diperoleh dari lemak, terutama terdiri dari magnesium
stearat dan magnesium palmitat dalam berbagai perbandingan. Mengandung setara
dengan tidak kurang dari 6,8% dan tidak lebih dari 8,3% MgO
Rumus molekul : C36H70MgO4
Nama resmi :Magnesium stearat
Sinonim : Magnesium stearat
Pemerian : Berupa serbuk halus, putih dan voluminous, bau lemah khas, mudah
melekat di kulit, bebas dari butiran.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dalam etanol,dalam ethanol 95% dan dalam eter.
Sangat larut dalam benzene panas dan ethanol (95%) panas.
Inkompatibilitas : Tidak tercampurkan dengan asam kuat, garam alkali dan besi.
Kegunaan : Sebagai lubrikan.
II.5.3 Talk
Talk adalah magnesium silikat hidrat alam, kadang-kadang mengandung
sedikit aluminium silikat.
Nama resmi :Talk
Sinonim :Talkum, serbuk talk
Pemerian : Berupa serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu. Berkilat,
mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran debu.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam larutan asam dan alkalis, pelarut organic dan air.
Inkompatibilitas : Tidak tercampurkan dengan campuran ammonium quartener.
Kegunaan : Sebagai glidant dan sebagai lubrikan.
11
12