Contoh Studi Kelayakan Bisnis PDF
Contoh Studi Kelayakan Bisnis PDF
NB: Data yang ditampilkan dalam laporan ini merupakan data fiktif belaka, apabila
terdapat kesamaan nama daerah, nama tempat, nama tokoh dan lainnya harap dimaklumi
, data ini hanya sebuah contoh penggambaran kecil mengenai studi kelayakan bisnis.
Studi Kelayakan Bisnis
PT. BiOne
PRODUKSI BIODIESEL
disusun oleh:
BiOne Family
Direktur Utama
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, kebutuhan bahan bakar minyak dapat dikatakan menjadi kebutuhan
pokok. Penggunaannya mencakup berbagai aspek seperti transportasi, penerangan, industri
maupun kebutuhan lainnya. Bahan bakar minyak merupakan energi tak terbarukan yang
berasal dari fosil tumbuhan berjuta-juta tahun lalu tidak dapat di pungkiri jika persediaan
bahan bakar tersebut akan habis nantinya. Oleh sebab itu, perlu adanya energi baru
terbarukan untuk pengganti bahan bakar minyak fosil sebelum habis. Ada berbagai macam
energi baru terbarukan, salah satunya adalah biofuel.
Minyak jelantah (waste cooking oil) adalah minyak limbah yang berasal dari jenis-
jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak samin dan
sebagainya, dan minyak ini merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tangga
umumnya, serta dapat digunakan kembali untuk keperluaran kuliner. Tapi apabila ditinjau
dari komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat
karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan. Jadi jelas bahwa pemakaian minyak
jelantah yang berkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia, menimbulkan penyakit
kanker, dan akibat selanjutnya dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya. Untuk itu
perlu penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah ini dapat bermanfaat dan tidak
menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan manusia dan lingkungan.
Potensi minyak jelantah yang dihasilkan oleh hotel, restaurant dan warung-warung di
Bandung sangat besar. Diperkirakan hampir 10.000 liter setiap hari, minyak jelantah dijual
kembali kepada pengepul untuk dijadikan minyak goreng baru dan dipasarkan kepada
masyarakat. Berdasarkan pengalaman, minyak jelantah memang bisa diputihkan (bleaching)
dengan zat kimia atau disaring kembali sehingga lebih bersih dan terlihat lebih jernih. Namun
ini membahayakan kesehatan manusia karena adanya zat karsinogenik yang memicu
terjadinya penyakit kanker pada manusia. Sehingga pemanfaat minyak jelantah untuk
biodiesel juga dapat mengurangi resiko penggunaan minyak jelantah yang merugikan.
Dalam sebuah proyek, selalu dibutuhkan tinjauan awal mengenai kelayakan proyek
tersebut (feasibility study). Studi kelayakan diperlukan untuk membantu pengambilan
keputusan investasi/proyek yang besar dan digunakan pada rencana pengadaan aset atau
aktiva perusahaan. Studi ini berisi berbagai aspek berkaitan dengan investasi yang akan
diputuskan, yaitu meliputi aspek pemasaran, aspek operasional, aspek sumber daya manusia,
aspek sosial, ekonomi dan politik, aspek dampak lingkungan serta aspek keuangan. Studi
kelayakan proyek bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis apakah suatu kegiatan investasi
memberikan manfaat atau hasil bila dilaksanakan. Oleh karena itu, laporan ini disusun untuk
melaporkan hasil studi kelayakan untuk proyek pembangunan perusahaan pengolahan
minyak jelantah menjadi biodiesel.
1. Menganalisis kelayakan usaha biodiesel dari minyak jelantah di PT. BiOne meliputi
aspek pemasaran, aspek operasional, aspek sumber daya manusia, aspek sosial,
ekonomi dan politik, aspek dampak lingkungan serta aspek keuangan.
2. Mengetahui nilai BEP (Break Event Point) yang didapatkan oleh PT. BiOne melalui
analisis aspek keuangan perusahaan.
3. Menilai apakah cashflow mampu untuk meningkatkan kelayakan usaha PT. BiOne.
1.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang didapat dengan adanya penelitian ini adalah :
1. Rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian ini dapat sebagai bahan pertimbangan
PT.BiOne dalam menganalisis kelayakan usaha perusahaan tersebut.
2. Bagi investor dan lembaga keuangan, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
atau dasar pertimbangan dalam penanaman modal pada usaha biodiesel PT. BiOne
3. Manfaat untuk peneliti adalah menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dan
melatih kemampuan analisis tentang permasalahan usaha.
4. Pihak lainnya yang membaca penelitian ini sebagai pengetahuan dalam memperluas
wawasan, bahan masukan dan informasi untuk penelitian selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN METODE STUDI
KELAYAKAN BISNIS
2.1 Landasan Teori
Pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel ini perlu dilakukan analisis kelayakan
bisnis, hal ini diharapkan dapat melihat dari berbagai aspek kelayakan yang ada baik aspek
finansial maupun aspek non-finansial. Manfaat dalam analisis kelayakan ini diharapkan
mampu memberikan rekomendasi untuk PT. BiOne apakah usaha yang dijalankan mampu
mendatangkan keuntungan atau kerugian. Analisis kelayakan bisnis ini dilakukan sebagai
bahan evaluasi PT. BiOne sehingga akan didapatkan rekomendasi apakah layak atau tidaknya
usaha pengolahan minyak jelantah (Waste Cooking Oil) menjadi biodiesel ini untuk
dijalankan. Pengkajian aspek meliputi aspek pemasaran, aspek operasional, aspek sumber
daya manusia, aspek sosial, ekonomi dan politik, aspek dampak lingkungan serta aspek
keuangan. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan dalam
studi kelayakan bisnis ini
1. Aspek Pemasaran
Dalam aspek pemasaran ini mengkaji tentang produk yang dihasilkan berupa
barang atau jasa yang mempunyai value yang dibutuhkan oleh konsumen, siapakah
segmentasinya, ceruk pasarnya dengan berbagai logika dan asums-asumsi berdasarkan
data diketahui serta omset penjualan yang diperkirakan dapat dicapai perusahaan di
tahun-tahun mendatang dan bagaimana strategi pemasarannya agar dapat menilai
kelayakan pemasarannya.
2. Aspek Operasional
Aspek operasional berdasarkan data dari pemasaran dan lainnya akan menghitung
berapa kebutuhan bahan mentah, bagaimana mengahasilkannya agar value yang
diharapkan konsumen terpenuhi, serta menghitung seluruh biaya sebagai konsekuensi
perubahan aspek lain. Aspek operasional dikaji sebagai konsekuensi untuk memenuhi
prediksi dan asumsi-asumsi aspek pemasaran maupun aspek lainnya agar mempunyai
data untuk menilai kelayakan aspek operasional
3. Aspek Sumber Daya Manusia
Aspek dampak lingkungan berisi mengenai dampak yang dirasakan bukan hanya
pada lingkungan hidup disekitar perusahaan, namun terdapat dampak terhadap
masyarakat, baik secara produksi maupun secara teknologi. Selain itu terdapat beberapa
analisis resiko-resiko yang dapat terjadi dan bagaimana cara mengantisipasinya.
6. Aspek Keuangan
Aspek keuangan menghitung kebutuhan modal kerja dan modal investasi untuk
menghasilkan sejumlah produk yang akan dihasilkan serta menghitung proyeksi-proyeksi
keuangan sebagai dasar untuk menilai kelayakan keuangan.
2.2 Metode Studi Kelayakan Bisnis
Adapun alur kerangka pemikiran analis kelayakan dapat dilihat pada skema berikut
PT. BiOne
1. Aspek Pemasaran
2. Aspek Operasional
3. Aspek Sumber daya Manusia
4. Aspek Sosial, Ekonomi, Politik
5. Aspek Dampak Lingkungan
6. Aspek Keuangan
Rekomendasi
Data dalam studi kelayakan bisnis terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang dapat diperoleh secara langsung dari
responden, antara lain; data prediksi penjualan tahun yang akan datang,
asumsi-asumsi harga bahan mentah karena data tersebut belum tersedia dan
belum terjadi, sehingga diperlukan pendapat secara subjektif. Sedangkan data
sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain baik dalam perusahaan
atau diluar perusahaan karena data sekunder telah diterbitkan pihak lain,
sehingga peneliti dapat memanfaatkan bigitu saja tanpa memprosesnya.
Contohnya jumlah karyawan, struktur organisasi, upah minimum regional.
1. Wawancara
2. Observasi
a. Pendirian Perusahaan
Kerangka anggaran dasar perseroan meliputi pendiri perseroan
menetapakan nama para pendiri Perseroan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pendiri harus Warga Negara Indonesia kecuali pendiri PT yang dimaksud
adalah dalam rangka fasilitas Penanaman Modal Asing ( PMA).
b. Para pendiri pada saat perseroan ini didirikan yaitu saat pembuatan Akta
Pendiri PT harus menjadi pemegang saham didalam Perseroan.
c. Para pendiri juga dapat diangkat sebagai salah satu pengurus baik sebagai
Direktur atau Komisaris dan jika anggota Direktur atau Komisaris lebih dari
satu orang maka salah satu dapat diangkat menjadi Direktur Utama atau
Komisaris Utama.
b. Nama Perusahaan
Usaha produksi biodiesel ini didirikan dengan nama “BiOne” yang
merupakan ide dari para pendiri perusahaan. Masyarakat melalui Pertamina
diharapkan mampu mendapatkan bahan bakar mesin diesel ramah lingkungan
yang tersedia dalam produk usaha BiOne ini. Harapan inilah yang menjadikan
BiOne memaksimalkan produksi dan meningkatkan kualitas hasil produksi untuk
menciptakan kepuasan bagi pengguna peralatan dan alat transportasi berbahan
bakar biosolar.
c. Bentuk Perusahaan
Dalam melangsungkan suatu bisnis, para pengusaha membutuhkan suatu
wadah untuk dapat bertindak melakukan perbuatan hukum dan bertransaksi.
Pemilihan jenis badan usaha ataupun badan hukum yang akan dijadikan sebagai
sarana usaha tergantung pada keperluan para pendirinya, “BiOne” didirikan dalam
bentuk Perseroan Terbatas (PT).
d. Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh BiOne merupakan usaha produksi
biodiesel. Kegiatan usaha BiOne antara lain adalah:
a. Menyediakan produksi biodiesel sebagai bahan bakar mesin diesel dengan
standar yang sudah tersedia.
b. Mengurangi jumlah limbah minyak jelantah dengan mengkonversinya
menjadi biodiesel
c. Meningkatkan kualitas dan kandungan biodiesel yang dihasilkan
b. NPWP
NPWP merupakan nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai
sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal
diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.
- Sertifikat tanah
- Untuk surat tanah tersebut harus dilampirkan surat pernyataan
bahwa tanah yang dikuasai dan atau dimiliki tidak dalam
sengketa dari pemohon
- Keterangan dan Peta Rencana Kota dari Dinasi/Suku Dinas Tata
Kota sebanyak minimal tujuh lembar
- Gambar rancangan arsitektur bangunan minimal tujuh set dan
foto copy surat izin bekerja Perancang Arsitektur (1 lembar)
- Perhitungan dan gambar struktur bangunan dan laporan hasil
penyelidikan tanah sebanyak minimal tiga set serta foto copy
surat izin bekerja perencana struktur bagi yang disyaratkan (1
lembar)
Izin usaha yaitu izin untuk melakukan kegiatan usaha yang dikeluarkan
oleh beberapa instansi pemerintah terkait. Perolehan izin ini memerlukan
beberapa surat-surat sebagai berikut:
Setelah surat-surat ijin tersebut dipenuhi maka PT. BiOne resmi secara
hukum untuk melakukan aktivitas usaha lewat tempat usaha produksi
biodiesel.
3.3.3 Biaya Pendirian Perseroan Terbatas
Biaya perizinan
SIUP Rp 3.000.000
TDP Rp 850.000
NPWP Rp 600.000
Total Rp 10.450.000
BAB IV
PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN
5.1 Latar Belakang Industri
Kebutuhan biodiesel di dalam negeri sebanyak 1,3 juta ton pada tahun 2010 dan akan
bertambah menjadi 1,7 juta ton pada tahun 2011. Sementara di tahun 2020 kebutuhan itu
akan meningkat menjadi 10,22 juta ton/tahun (Wakil Ketua Asosiasi Produsen Biofuel
Indonesia (APROBI) Immanuel Sutarto, 2010). Sedangkan jumlah biodiesel atau Fatty Acid
Methyl Ester (FAME) yang dibutuhkan Pertamina cukup tinggi mencapai 5,3 juta kL untuk
tahun 2014. Selain itu, Pertamina telah menyiapkan fasilitas penyaluran bahan bakar nabati
atau biodiesel di 44 stasiun pengisian bahan bakar minyak di seluruh Indonesia.
Berikut adalah beberapa analisis kelayakan yang dilakukan untuk mengetahui apakah
layak atau tidak layaknya PT. BiOne mendirikan perusahannya di Bandung, Jawa Barat
dalam bentuk Perseroan Terbatas. Beberapa aspek yang digunakan dalam menganalisis antara
lain:
5.2.1 Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran mempunyai tujuan untuk menilai dan menguji produk yang
dihasilkan perusahaan dapat terserap oleh pasar, antara lain menganalisis tentang prospek
pemasaran, kondisi usaha dari produk yang akan dipasarkan, menganalisis pesaing,
mengidentifikasi secara jelas pelanggan potensial untuk membeli produk yang dihasilkan dan
akan digunakan sebagai dasar asumsi-asumsi memprediksi untuk menyusun rencana, strategi,
dan anggaran penjualan serta anggaran biaya yang diperlukan untuk merealisasikan tujuan
analisis pasar.
b. Targeting Pasar
3) Harga bersaing
Karena sistem untuk suplai biodiesel ke Pertamina melalui tender,
maka harga yang dijual ke Pertamina harus lebih ekonomis, namun kualitas
tetap bersaing.
4) Promosi
Dalam rangka memperkenalkan hasil produksinya pada Pertamina.
BiOne melakukan promosi dengan cara melakukan ujicoba kualitas biodiesel
pada mobil diesel bersama Pertamina, menjadi partner ataupun mitra dalam
suatu event, dan melalui iklan-iklan yang dipasang di media cetak maupun
online
1. Iklan, di media:
a. Cetak, produk biodiesel PT. BiOne di iklankan didalam media
cetak yang ada untuk mendatangkan investor bisnis. Media cetak
tersebut seperti Kompas, Bisnis Indonesia, dan Republika.
b. Internet, beriklan melalui media digital merupakan hal yang
penting karena internet menjadi salah satu sarana yang paling
mudah untuk mencari informasi. Internet menjadi salah satu media
pilihan untuk mencari informasi bisnis. Situs media bisnis yang
dijadikan media pilihan oleh PT.BiOne adalah situs popular seperti
Detik.
2. Brosur dan katalog
2) Pesaing
3. Potensi Penjualan
Biodiesel baru akan beroperasi pada tahun 2017, sehingga belum dapat
dipastikan perkiraan penjualan untuk 5 – 10 tahun mendatang. Namun, sebagai
awalan, target produksi per harinya adalah 800 kL/hari atau 24000 kL/bulan.
5.2.2 Aspek Operasional
A. Penentuan Lokasi Perusahaan
a. Faktor – faktor primer
i. Dekat dengan pasar
Penjualan biodiesel hasil produksi PT. BiOne sebagian besar
dijual kepada Pertamina. Berdasarkan data dibawah ini, menunjukkan
bahwa pasar terbanyak untuk memasarkan Biosolar adalah di Bandung
dengan jumlah total 827 SPBU yang menjual produk Biosolar. Lokasi
perusahaan yang berada di Bandung sangat dekat dengan lokasi pasar
dari pertamina berupa SPBU yang menjual biosolar.
b. Faktor Sekunder
Perluasan daerah untuk peningkatan produksi di wilayah lain dapat
dilakukan. Karena sumber bahan bakar adalah minyak jelantah, pembukaan
cabang lain PT. BiOne dapat dikembangkan dikota-kota besar lainnya di
Indonesia.
a. Luas tanah
b. Luas bangunan
C. Layout Operasional
PT. BiOne menggunakan lay-out jenis kelompok. Dimana dalam lay-out ini
perusahaan mengelompokkan mesin-mesin dalam satu ruangan dan proses produksi
sudah sesuai urutan. Berikut ini adalah gambar lay-out produksi pada PT. BiOne :
D. Perencanaan Produksi
a. Sifat proses produksi
Proses produksi PT. BiOne adalah proses produksi sintetik, yaitu suatu
proses produksi yang mengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk
produk dan produk akhir akan sangat berbeda dengan bentuk aslinya karena ada
perubahan fisik atau kimia.
c. Standart Kualitas
Biodiesel yang dihasilkan tidak diragukan lagi dari segi kualitas produk
karena selain mempunyai warna yang cerah dan khas biodiesel ini juga terjangkau
harganya oleh pertamina dan masyarakat.
Demi kelancaran usaha produksi BiOne terdapat beberapa jenis pekerjaan yang
harus dilakukan, antara lain:
Engineering
Pemeliharaan
Distribusi
Manajemen Risiko
Sekretaris
Perusahaan
Auditor Internal
Hukum dan
Legalitas
2. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
RUPS adalah organ Perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi. RUPS terdiri dari:
a) Rapat tahunan yang diadakan selambat-lambatnya pada akhir bulan Oktober setiap
tahun kalender.
b) Rapat Umum Luar biasa diadakan setiap saat jika dianggap perlu oleh Dewan Direksi
dan/atau Pemegang Saham. Hak dan wewenang RUPS adalah mengangkat dan
memberhentikan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi.
3. Dewan Komisaris
A. Keanggotaaannya:
1) Dewan Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota, salah
seorang diantaranya bertindak sebagai Presiden Dewan Komisaris.
2) Para anggota Dewan Komisaris dan Presiden Dewan Komisaris diangkat oleh
RUPS dari calon-calon yang diusulkan oleh para Pemegang Saham pihak asing
dan Pemegang Saham Pihak Indonesia sebanding dengan jumlah saham yang
dimiliki oleh masing-masing pihak dengan ketentuan sekurang-kurangnya 1
(satu) orang anggota Dewan Komisaris harus dari calon yang diusulkan oleh
Pemegang Saham pihak Indonesia.
3) Anggota Dewan Komisaris dipilih untuk jangka waktu yang berakhir pada
penutupan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan yang kedua setelah mereka
terpilih dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang saham untuk
memberhentikan para anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu dan mereka
dapat dipilih kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
D. Direktur Utama
Direktur Utama adalah salah seorang anggota Dewan Direksi yang oleh karena
jabatannya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Dewan Direksi serta
mewakili Perseroan. Tugas dan tanggung jawab Direktur Utama adalah:
E. Direktur
Direktur adalah anggota Dewan Direksi yang oleh karena jabatannya
melaksanakan tugas untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan ruang lingkup
tugas/fungsi masing-masing seperti tersebut di bawah ini:
a) Umum dan Sumber Daya Manusia
Direktur Umum dan Sumber Daya manusia (SDM) memiliki tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut.
1) Merumuskan sasaran, strategi, kebijakan, dan program dalam bidang SDM.
2) Membangun sistem manajemen SDM dan penyelenggaraannya.
3) Merencanakan kebutuhan pegawai, membina dan menyelenggarakan
administrasi kepegawaian, perencanaan karir karyawan, menyelenggarakan
pengembangan dan kesejahteraan pegawai, sesuai dengan arah sasaran, serta
strategi bisnis perusahaan yang telah ditetapkan.
4) Membina penatausahaan dan pengelolaan perlengkapan, administrasi umum,
pengadaan barang dan jasa, serta pengamanan aset perusahaan sesuai dengan
arah sasaran, serta strategi bisnis perusahaan yang telah ditetapkan.
b) Keuangan
Direktur Keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Merumuskan sasaran, strategi, kebijakan, dan program dalam bidang keuangan
perusahaan
2) Menyiapkan dan menyajikan laporan keuangan perusahaan.
3) Merumuskan pembukuan administrasi keuangan perusahaan didasarkan atas
pengendalian internal yang handal.
4) Mengevaluasi laporan keuangan bulanan, triwulanan, dan tahunan yang telah
disusun.
d) Operasi
Direktur Operasi membawahi 5 Divisi, yaitu Divisi Engineering,
Pemeliharaan, Produksi, Pengadaan Bahan, dan Manajemen Resiko. Tugas dan
tanggung jawab Direktur Operasi adalah:
1. Memilih supplier yang tepat
2. Memilih dan mengimplementasikan teknologi yang tepat untuk mendukung
aktivitas pengadaan
3. Melakukan pengawasan, perawatan, dan pemeliharaan atas semua mesin atau
peralatan yang dibutuhkan selama proses produksi
4. Menjalankan kegiatan produksi secara lancar dan efisien dalam memenuhi target
produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
5. Bertanggungjawab atas keselamatan yang berhubungan dengan pengoperasian,
perencanaan, pengawasan dan pemeliharaan Biodiesel, serta keselamatan
karyawan
6. Membuat perencanaan pengelolaan limbah dan lingkungan di sekitar pabrik
F. Divisi
Badan atau orang yang dibentuk/ditugaskan untuk melaksanakan dari
ketentuan-ketentuan yang telah digariskan/ditentukan oleh Direktur masing-masing.
Divisi dikepalai oleh Manager.
G. Auditor Internal
Auditor Internal merupakan unit organisasi yang berdiri sendiri yang
bertanggung jawab atas pemeriksaan dan penilaian kegiatan Perusahaan dan
melaporkan hasil pemeriksaan dan penilaian tersebut kepada Direktur Utama.
Auditor Internal di bawah pengawasan Direktur Utama membantu anggota organisasi
yang bertanggung jawab atas tugas yang mereka emban dengan cara memberikan
analisis, penilaian, rekomendasi, pemberian nasihat dan informasi.
H. Wakil Manajemen
Management Representative (Wakil Manajemen) untuk Sistem Manajemen
Mutu Standar ISO 9001, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 dan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) diangkat dan bertanggung
jawab kepada Direktur Utama untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab seperti
yang telah ditetapkan dalam Manual Mutu, Lingkungan dan K3 serta Prosedur Mutu,
Lingkungan dan K3 mengenai Sistem Manajemen Mutu Standar ISO-9001, Sistem
Manajemen Lingkungan ISO-14001 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) sebagai berikut.
a) Tugas dan tanggung jawab Wakil Manajemen antara lain:
Memberikan arahan dan petunjuk kepada seluruh tingkatan manajemen
mengenai implementasi Sistem Manajemen Mutu, Sistem manajemen
lingkungan dan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perusahaan.
b) Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan Badan Sertifikasi mengenai
Sistem Manajemen Mutu Standar ISO 9001, Sistem Manajemen Lingkungan dan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
c) Memberikan saran kepada Presiden Direktur untuk melakukan Tinjauan
Manajemen mengenai implementasi Sistem Manajemen Mutu, Sistem
manajemen lingkungan dan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan
tindakan pencegahan dan koreksi sesuai dengan prosedur Mutu, Prosedur
Lingkungan dan Prosedur K3.
d) Bertanggung jawab atas fungsi Jaminan Mutu, Lingkungan dan K3 dengan
memberikan masukan-masukan kepada Direktur Utama dan/atau Direktur terkait
sesuai dengan permasalahan yang ditemukan atau yang timbul sebagai upaya
untuk tindakan pencegahan dan koreksi demi peningkatan Sistem Manajemen
Mutu, Lingkungan dan K3 Perusahaan.
I. JUMLAH TENAGA KERJA
Jumlah karyawan di PT BiOne berdasarkan jenis pekerjaan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Jumlah Karyawan PT BiOne.
Jenis Pekerjaan Jumlah
Direktur Utama 1
Direktur 4
Manajer 9
Auditor Internal 5
Wakil Manajemen 5
Karyawan 35
Total 50 Orang
J. JAM KERJA
Jam kerja yang berlaku di PT BiOne, Bandung terbagi dua, yaitu:
1) Day Time
Waktu ini berlaku untuk karyawan yang bekerja di kantor (administrasi),
yaitu mulai pukul 08.00 – 16.30 WIB pada hari senin s/d hari jumat, dan waktu
istirahat mulai dari pukul 12.00 – 12.50 WIB.
2) Shift Time
PT BiOne adalah perusahaan yang berproduksi selama 24 jam
kerja, maka untuk karyawan yang bekerja dibagian produksi (pabrik), waktu
bekerja dibagi atas tiga shift kerja. Karyawan yang bekerja untuk mengisi
ketiga shift tersebut di atas 4 kelompok (team) yang jadwalnya diatur oleh
perusahaan.
Tabel 2.3 Pembagian shift kerja
Shift Bekerja Istirahat Bekerja
I 00.00 – 03.00 03.00 – 04.00 04.00 – 08.00
II 08.00 – 12.00 12.00 – 13.00 13.00 – 16.30
III 16.30 – 18.30 18.30 – 19.30 19.30 – 24.00
P= = 1.37
4. Pemberhentian sementara
Pemberhentian sementara dapat terjadi karena adanya kesulitan yang
dihadapi perusahaan atau karena pelanggaran, penyelewengan dan tindak pidana
yang dilakukan oleh karyawan.
5.2.2 Aspek Sosial, Ekonomi, Politik
A. Aspek Sosial
Ditinjau dari sudut pandang sosial masyarakat, dewasa ini terjadi peningkatan
kesadaran masyarakat terhadap lingkungan alam. Saat ini masyarakat sudah
menyadari adanya ancaman terhadap pemanasan global yang diakibatkan oleh polusi
udara dari hasil pembakaran minyak bumi dan batu bara. Masyarakat mulai
mengetahui manfaat dari bahan bakar alternatif seperti biodiesel yang dapat
menggantikan BBM dan menghasilkan sisa pembakaran yang lebih ramah
lingkungan. Masyarakat juga semakin kritis dalam memandang aspek kesehatan dan
lingkungan yang dapat dihasilkan oleh sebuah industri. Industri dituntut agar lebih
ramah lingkungan. Hal ini berkaitan dengan kewajiban sosial yang harus dipenuhi
oleh sebuah perusahaan.
PT. BiOne mengganggap dirinya sebagai satu bagian integral dari masyarakat
yang ikut bertanggung jawab dalam memenuhi aspek sosial masyarakat. PT. BiOne
menilai bahwa kehadirannya harus dapat membawa manfaat bagi masyarakat
sekitarnya. Oleh karena itu, tanggung jawab sosial perusahaan sudah menjadi bagian
dari misi PT. BiOne yaitu untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan dengan
memanfaatkan bahan sisa yaitu minyak jelantah untuk menghasilkan bahan bakar
pengganti minyak bumi. Selain itu, PT. BiOne akan menggunakan CSR nya untuk
membantu masyarakat yang kekurangan dan sangat membutuhkan guna memulihkan
keadaan ekonomi, sosial dan pengetahuan mereka.
B. Aspek Ekonomi
C. Aspek Politik
Kebijakan pemerintah diatas merupakan suatu keuntungan bagi PT. BiOne dimana
keadaan politik di Indonesia mendukung untuk berjalannya perusahaan pengadaan
biodiesel. Kebijakan pemerintah sangat mempengaruhi produksi dan penjualan produk
biodiesel oleh PT. BiOne. Dilatarbelakangi oleh kebijakan pemerintah, PT. BiOne dapat
berjalan dan terus meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan nasional sesuai
dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Selain itu, keberadaan PT. BiOne akan
memperbaharui peraturan-peraturan pemerintah daerah dan pusat lebih baik lagi ke arah
penggunaan bahan bakar ramah lingkungan.
5.2.3 Aspek Dampak Lingkungan
A. DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR
Dari analisis yang komprehensif perihal usaha produksi biodiesel dapat disimpulkan
beberapa hal, yaitu:
2. Pemasaran yang direncanakan oleh PT. BiOne ini telah sesuai dengan situasi
dan kondisi masyarakat Kota Bandung. Selain itu pabrik ini dilengkapi dengan
mesin-mesin yang handal sehingga kualitas terus terjaga.
4. Dana yang dibutuhkan untuk investasi bisnis ini masih tergolong relatif kecil
namun menghasilkan cashflow yang sangat menarik mengingat pemilik modal
hanya perlu menanamkan modalnya sekali saja dan walaupun juga
menggunakan utang, jumlahnya tidak terlalu besar dan dapat dilunasi dalam
jangka waktu kurang dari 10 tahun.
Dari keseluruhan aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek operasional, aspek sumber
daya manusia, aspek sosial, ekonomi dan politik, aspek dampak lingkungan serta aspek
keuangan Perusahaan ini dinyatakan layak.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2014. Jawa Barat Dalam Angka. Bandung. Badan Pusat Statistik.
http://www.thejakartapost.com/news/2014/02/17/pertamina-misses-biodiesel-tender-
target.html
http://industri.bisnis.com/read/20120719/44/86941/biosolar-pertamina-klaim-
peningkatan-penjualan
Sutarto, I. 2010. Prospek, Tantangan & Strategi Pemenuhan Kebutuhan BBN Nasional.
Jakarta.http://www.mb.ipb.ac.id/output/popupPrint/id/8fb5e18a7ca2a9377394e39704
ea679e/tipe/entri/category/2.html
LAMPIRAN
9. LAMPIRAN
Lampiran meliputi data-data sekunder yang diperoleh, foto