Anda di halaman 1dari 6

MODUL PRAKTIKUM PEMETAAN DIGITAL

PROGRAM STUDI PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL


SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL
2017

MATERI III : Menggabungkan data excel ke ArcMap.

Terkadang, ketika bekerja dengan data pertanahan, kita membutuhkan software lain untuk
menyimpan dan mengelola data tekstual, salah satunya adalah Microsoft Excel. Microsoft
Excel sering digunakan untuk menyimpan data tekstual seperti nama pemilik, status
penggunaan dan penguasaan, alamat, keterangan pemilik (seperti tempat/tanggal lahir, nomor
KTP, pekerjaan, dll). Data tersebut secara default tidak ditampilkan oleh peta shp, dan akan
lebih mudah dikelola jika disimpan dalam software terpisah seperti Microsoft Excel atau
software pengelola database seperti Microsoft Access. Namun, adakalanya kita perlu untuk
menampilkan data tekstual tersebut ke dalam peta untuk beberapa tujuan, misalnya untuk
pembuatan peta tematik, melakukan analisis spasial, dan lain sebagainya. Nah, di Latihan 3
Modul XII ini, kita akan berlatih untuk menggabungkan data dari Microsoft Excel ke
ArcMap. Yang kalian perlukan adalah:

1. Peta bidang hasil dari latihan 2 Modul XI (yang sudah memiliki NIB, di modul 2
disebut sebagai e_BidangPete_NIB).
2. Data atribut dalam file Microsoft Excel yang sudah didownload dari dropbox di
latihan 2 kemarin (nama file: data 201 dusun pete2.xls).

Untuk menggabungkan file peta (shp) dengan excel kita akan menggunakan menu join. Ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi saat kita akan melakukan join antara shapefile dengan
excel, diantaranya adalah:

1. Kedua file (.shp maupun .xls) harus memiliki field/kolom yang digunakan sebagai
penghubung yang merupakan kolom/field yang memiliki atribut yang sama/match
yang akan digunakan sebagai kata kunci/penghubung. Dalam praktikum kali ini, field
penghubung adalah NIB (cek bahwa layer.shp maupun file excel kalian memiliki field
NIB!).
2. Field yang akan kita join memiliki data type yang sama, misal text, double, integer,
dll. Untuk mengeceknya di shapefile, klik kanan pada shapefile  properties 
fields. Cek field detail untuk NIB seperti di bawah ini!

1
Untuk kolom NIB di excel, sorot kolom NIB  klik kanan  format cell. Pastikan
kolom tersebut dalam bentuk text.
3. Ingat bahwa join adalah case sensitive, bahwa kolom yang akan dijadikan kunci harus
memiliki data type yang sama dan ditulis dengan format yang sama persis (join akan
sensitif terhadap perbedaan spasi atau penulisan huruf besar dan kecil). Jika format
dari kedua field di .shp dan .xls tidak sama, join tidak akan bisa dilakukan.
4. Baris pertama dari file excel akan dikenali sebagai field name di shp. Untuk itu, perlu
dipastikan bahwa file di excel ditulis di baris pertama, jika tidak ArcMap tidak akan
bisa membacanya. Jika lupa dengen istilah field, lihat gambar ini:

Ini yang namanya field


name.

5. Pastikan bahwa nama file excel, nama worksheet, nama field di excel maupun di shp
tidak menggunakan spasi.

Sekarang ikuti langkah-langkah ini untuk menggabungkan data.

1. Mempersiapkan File shp dan xls


1.1. Bukalah file data 201 dusun pete.xlxs! Pastikan bahwa data ditulis pada baris pertama,
dan baris pertama memuat kolom yang berisi identifikasi setiap kolom. Pastikan bahwa
nama kolom tidak memiliki spasi. Jika perlu, lakukan editing.

2
1.1.1. Ada berapa field/kolom yang ada di file excel tersebut?

1.1.2. Ada berapa jumlah NIB yang ada di dalam file excel tersebut?

1.2. Sekarang bukalah atribut tabel pada file e_BidangPete_NIB kalian!

1. 2.1. Ada berapa field di file shp tersebut? Sebutkan!

1.2.2. Ada berapa NIB yang ada dalam attribute table tersebut?

1.3. Buka layer properties pada file shp tersebut, lalu klik field untuk memeriksa properties
dari masing-masing field. Caranya: klik kanan pada layer e_BidangPete_NIB  klik
kanan  properties  field. Beri perhatian khusus pada field yang akan menjadi
kunci/penghubung antara file excel dan shp.

1. 3. Field apa yang paling mungkin dijadikan sebagai penghubung antara data excel dan shp? Apa
data type dari field tersebut?

1.4. Sekarang, buka file excel baru. Kemudian, dari file excel data 201 dusun pete.xlxs, kopi
kolom NIB, Nama, Pekerjaan, Nama, Tempat Tinggal, Penggunaan Tanah,
Bangunan di Atas Tanah, Pemiliknya/ yang menguasai tanah dan terdapat
sengketa/sanggahan ke dalam file excel yang baru. Pastikan bahwa nama kolom dan
nama file tidak menggunakan spasi dan tidak menggunakan tanda baca dan operasi
matematika seperti: (?, /, {, >, ) dll. Ingat untuk meletakkan data pada baris pertama
seperti instruksi pada nomor 1! Simpan data tersebut dengan nama file yang tidak
menggunakan spasi! Pada latihan kali ini kita menggunakan nama BidangPeteJoin.xls.
Jika diperlukan, ubah nama kolom sesuai dengan yang kalian anggap mudah. Dalam
latihan ini, yang saya gunakan untuk

Ubah format dari tiap field menjadi text. Caranya adalah dengan sorot field yang akan
kita ubah, klik kanan  format cell  pilih text. Lakukan untuk semua field!

1.4. Menurut kalian, kenapa kita mengubah format cell tersebut dalam bentuk text?

2. Mempersiapkan File shp dan xls

3
2.1. Sekarang kita kembali ke file shp. Sorot file shp yang akan kita join (dalam latihan ini
adalah e_BidangPete_NIB), klik kanan, lalu pilih join and relates  join. Kalian akan
mendapatkan tampilan seperti di bawah ini:

Masukkan file excel


BidangPeteJoin.xls

2.1. Field mana yang kalian gunakan untuk menghubungkan kedua field tersebut? (pada option 1
dan 3 gambar di atas).
4
2.2. Pada pilihan join option seperti gambar di atas, pilih keep all records. Sebelum menekan
OK, tekan Validate Join untuk memeriksa apakah join yang kita lakukan dapat bekerja.
Jika sudah tervalidasi, tekan OK!

2.2.1. Pada saat melakukan Validate Join, ada berapa jumlah matching record yang ada di sana?
Kenapa demikian?

2.2.2. Sekarang periksalah peta hasil join tersebut! Adakah perbedaan dengan peta sebelumnya?

2.2.3. Sekarang buka attribute table dari shp tersebut. Apa yang terjadi? Ada berapa feature yang
ada di sana?

2.2.4. Table hasil join tersebut menunjukkan bahwa dalam tabel NIB, Nama, Pekerjaan, Tempat
Tinggal, Penggunaan Tanah, Bangunan di Atas Tanah, Pemiliknya/ yang menguasai tanah dan
Terdapat Sengketa/Tidak memiliki value <null>. Kenapa demikian?

2.3. Ingat bahwa join ini bersifat sementara. Kalian dapat me-remove join dengan cara seperti
pada gambar di bawah ini! Cobalah melakukan remove join!

2.3. Setelah melakukan remove join, periksalah attribute table. Apa yang terjadi?

5
2.4. Sekarang ulangi langkah tersebut sekali lagi, tapi pada pilihan join option, pilihlah
keep only matching records.

2.4. 1. Periksalah attribute table dan peta hasil join tersebut. Apa yang terjadi ketika kita memilih
keep only matching records? Ada berapa feature yang ada di sana?

2.4.2. Apa perbedaan antara pilihan keep all records dan keep only matching records?

SUMMARY.
3.1. Tampilkan screenshot peta dan atribut tabel hasil join menggunakan 2 metode tersebut (keep
all records dan keep only matching records).

3.2. Apa perbedaan antara join dan spatial join? Kalau lupa apa itu spatial join, lihat latihan 2
minggu kemarin!

3.2. Dalam melakukan join table, hal-hal apa saja yang harus diperhatikan? Jelaskan dengan
ringkas dan jelas!

===== Selamat Mengerjakan! =====

Anda mungkin juga menyukai