Anda di halaman 1dari 14

PROSES PRODUKSI SUATU USAHA

(Disusun untuk memenuhi salah satu mata kuliah “Kewirausahaan”)


Dosen : Novitasari Tsamrotul Fuadah, S.kep., Ners, M.Kep

Nama Anggota :
1. Allecia Putri Berliana (AK118010)
2. Ayudia Anindita (AK118027)
3. Eli Susilawati (AK118052)
4. Intan Asmarani (AK118079)
5. Mega Alisia Panca Wardani (AK118101)
6. Nawawi Hepni (AK118119)
7. Poppy Nur Septiani (AK118133)
8. Rina Milania (AK118149)
9. Septiani Vena Shobari (AK118167)
10.Tohari Wijaya (AK118192)
11.Zaqiah Nursolehah (AK118211)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, dan tidak lupa shalawat serta salam kepada nabi kita,
Nabi Muhammad SAW. Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi salah satu tugas Kewirausahaan. Dan harapan kami semoga makalah ini
menambah pengetahuan dan pengalaman ini bagi para pembaca dan kami
menyadari bahwa menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
masih banyak pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Untuk
kedepannya dapat memperbaiki isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan membantu menyusun makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan dan semoga Allah
SWT senantiasa meridoi segala usaha kami, Aamiin.

Bandung, 4 Desember 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................................5
BAB II..........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..........................................................................................................................6
2.1 Defini.................................................................................................................................6
2.2 Perencanaan produksi.........................................................................................................6
2.3 Biaya produksi....................................................................................................................7
2.4 Tujuan produksi..................................................................................................................8
2.5 Jenis-jenis proses produksi.................................................................................................8
2.6 Faktor produksi................................................................................................................13
BAB III......................................................................................................................................14
PENUTUP..................................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................14
3.2 SARAN............................................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan produksi dengan menciptakan atau menambah nilai guna suatu
barang atau jasaharus mampu menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat
dalam memenuhi kebutuhin.Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa
mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah
daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan
produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhanmanusia untuk
mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan
jasa dalam jumlah yang mencukupi.
Barang dan jasa merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi manusia
baik secara individu maupun kelompok. Manusia pun melakukan kegiatan
ekonomi, dimana manusia itu berusaha dalam pembuatan keputusan dan
pelaksanaannya yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya
masyarakat. Kegiatan ekonomi merupakan gejala bagaimana cara orang atau
masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Cara
yang dimaksud tersebut berkaitan dengan semua aktivitas orang dan masyarakat
yang berhubungan dengan produksi, distribusi, penukaran, dan konsumsi
barang-barang ataupun jasa-jasa langka.
Produksi merupakan suatu sistem dan di dalamnya terkandung tiga unsur,
yaitu input, proses, dan output .Input dalam proses produksi terdiri atas bahan
baku/ bahan mentah, energiyang digunakan dan informasi yang diperlukan.
Proses merupakan kegiatan yang mengolah bahan, energi dan informasi
perubahan sehingga menjadi barang jadi. Output merupakan barang jadi sebagai
hasil yang dikehendaki.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan proses produksi?
2. Bagaimana cara perencanaan produksi?
3. Apa itu biaya produksi?
4. Apa saja tujuan prosuksi?
5. Apa saja jenis-jenis proses produksi?
6. Apa saja faktor produksi?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai penyelesaian tugas Mata
Kuliah ”Kewirausahaan” serta untuk mempelajari dan memahami materi tentang
Produksi beserta Prosesnya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defini
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana
produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dana
menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa.
Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun
teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor
produksi yang ada.

2.2 Perencanaan produksi


Diperlukan perencanaan yang matang agar tujuan dapat berjalan lancar. Kita
dapat memulainya dengan 5W + H (What, Who, Why, When, Where, How).
a. Jenis barang
Seperti contoh kita akan membuat suatu miniatur rumah. Lalu, barang
apa yang akan kita gunakan? Pertimbangkan jenis barang yang sedang
melojak di pasaran untuk meminimalisir kerugian yang akan terjadi. Kita
juga harus memikirkan model seperti apa yang mampu memikat
konsumen.
b. Kualitas barang
Kualitas barang sangat mempengaruhi daya tarik barang kita di dunia
dagang. Konsumen akan lebih terpikat oleh kualitas yang aman dan
terjamin daripada kualitas sedang atau bahkan di bawah rata-rata. Bila
dijejerkan dua barang, contohnya payung, yang berbeda merk dan
kualitas, maka konsumen akan mempertimbangkan barang mana yang
memiliki nilai plus, barang mana yang kualitasnya lebih baik.
Bandingkan kedua kualitas benda di bawah ini.
c. Bahan baku
Bahan baku adalah faktor terpenting untuk memproduksi suatu barang.
Bahan baku yang dipilih harus mampu memenuhi kriteria seperti
minimalis (terjangkau), mudah didapat, tahan lama (awet), dan layak
pakai. Bahan baku juga mempengaruhi harga barang dan kualitas
produk. Contoh barang baku yang sering digunakan adalah kayu, plastik,
kertas, besi, dan lain sebagainya.
d. Jumlah barang
Jumlah barang yang akan diproduksi juga harus dipertimbangkan. Sang
produsen harus mampu mengira-ira prosentase tingkat keberhasilan
penjualan yang akan laku di pasaran. Jangan sampai kita memproduksi
banyak barang, namun tidak laku di pasar.

6
e. Pengendalian Produksi
Pengendalian Produksi adalah hal-hal yang bersangkutan dengan proses
produksi yang harus dikontrol, seperti uang modal, arus barang, jumlah
pekerja, biaya overhead, lokasi pengerjaan, alat, dan lain sebagainya. Hal
itu tak lain tak bukan untuk mencegah biaya permodalan suatu
perusahaan membengkak dan berujung pada kebangkrutan. Untuk
mencegah hal itu tidak terjadi, hal-hal yang mesti kita lakukan adalah
membuat perencanaan sebaik mungkin dan coba susun jadwal yang tepat
untuk mengatur jadwal pemproduksian.

2.3 Biaya produksi


Biaya produksi adalah semua pengeluaran ekonomis yang harus di
keluarkan untuk memproduksi suatu barang. Biaya produksi juga merupakan
pengeluaran yang di lakukan perusahaan untuk mendapatkan faktor – faktor
produksi dan bahan baku yang akan di gunakan untuk menghasilkan suatu
produk.
Biaya produksi dapat meliputi unsur – unsur sebagai berikut :
1) bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
2) bahan-bahan pembantu atau penolong
3) upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4) penyusutan peralatan produksi
5) uang modal, sewa
6) biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan,
biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
7) biaya pemasaran seperti biaya iklan
8) pajak

Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu


1. Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh
faktor produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi).
Pembayarannya berupa uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan
bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.Contoh: biaya tenaga kerja, sewa
gedung, dll.
2. Biaya Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah
taksiran biaya atas faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan
ikut digunakan dalam proses produksi yang dimiliki oleh perusahaan.

7
2.4 Tujuan produksi
Kebutuhan manusia yang banyak ragamnya itu tidak dapat dipenuhi.
Kemajuan dalam hal melakukan produksi ada hubungannya dengan standar
hidup. Jadi, secara umum tujuan produksi adalah memenuhi kebutuhan manusia
untuk mencapai kemakmuran.
Perlu diketahui bahwa dalam kegiatan produksi ada pihak yang terkait. Pihak
Pertama adalah pihak yang menghasilkan barang dan jasa yang kita sebut
sebagai produsen. Sedangkan pihak kedua adalah pihak yang mengkonsumsi
barang dan jasa yaitu konsumen.
Karenanya, tujuan produksi juga dapat dilihat secara khusus dari sudut
kepentingan pihak-pihak tersebut. Bagi pihak produsen, tujuan produksi adalah
untuk meningkatkan keuntungan serta menjaga kesinambungan perusahaan.
Sementara bagi masyarakat atau konsumen, tujuan produksi adalah untuk
menyediakan berbagai benda pemuas kebutuhan.

2.5 Jenis-jenis proses produksi


A.     Jenis proses produksi di tinjau dari segi wujud proses produksi
a.       Proses produksi kimiawi
Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang
menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa
kimia. Contoh perusahaan obat-obatan, perusahaan tambang minyak.
b.      Proses produksi perubahan bentuk
Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana dalam
pelaksanaannya menitikberatkan pada perubahan masukan (input)
menjadi keluaran (output) sehingga didapatkan penambahan manfaat
atau faedah dari barang tersebut. Contohnya perusahaan mebel,
perusahaan garmen.
c.       Proses produksi assembling
Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi
yang dalam pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses
penggabungan dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang
bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli dari
perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang memproduksi peralatan
elektronika, perakitan mobil.

8
d.      Proses produksi transportasi
Proses produksi transportasi merupakan suatu proses produksi dengan
jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia.
Dengan adanya pemindahan tempat tersebut maka barang atau manusia
yang bersangkutan ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan
adanya tambahan manfaat. Contohnya perusahaan kereta api, perusahaan
angkutan.
e.       Proses produksi penciptaan jasa administrasi
Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses
produksi yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-
perusahaan yang lain atau lembaga-lembaga yang memerlukannya.
Pemberian metode penyusunan, penyimpanan dan penyajian data serta
informasi yang diperlukan oleh masing-masing perusahaan yang
memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh perusahaan-
perusahaan semacam ini. Contohnya lembaga konsultan manajemen dan
akuntansi, biro konsultan manajemen.
B.     Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi
a.       Proses produksi terus menerus (Continous processes)
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai
pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di
dalam perusahaan. Proses produksi secara kontinu dilakukan
pada industri dengan skala produksi besar. Contoh industri yang
melakukan produksi secara kontinu adalah industri gelas. Gelas
dipanaskan sehingga berbentuk lunak dan kemudian dialirkan ke mesin
pencetak untuk dibentuk. Proses pencairan dan pencetakan berlangsung
secara terus menerus tanpa terhenti. Proses produksi pada umumnya
dihentikan berdasarkan keperluan perawatan dan perbaikan. Secara rutin
(bisa sebulan sekali, enam bulan sekali, atau setahun sekali) proses
produksi dihentikan dan dilakukan perawatan dan pemeriksaan
menyeluruh (overhaul) terhadap alat-alat proses.
Pada proses produksi secara kontinu umum digunakan sistem yang
terotomatisasi. Dengan bantuan PLC (Programmable Logic Controller)
atau pengontrol otomatis lain, kesalahan proses produksi akibat
kecerobohan manusia dapat dikurangi sehingga proses produksi dapat
berlangsung terus menerus dengan kondisi yang stabil atau bahkan
mendekati tunak (semua keadaan konstan dan tidak berubah).

9
Ciri-ciri :
1. Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah
distandarisir.
2.    Menggunakan product lay out atau departmentation by product.
3.    Mesin bersifat khusus.
4.  Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
5.  Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses
produksi terhenti.
6.   Tenaga kerja sedikit.
7.   Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
8. Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan
pengalaman yang banyak.
Kebaikan:
1.      Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan
distandardisir.
2.       Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
3.      Biaya tenaga kerja rendah.
4.       Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih
pendek.
Kekurangan:
1.      Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.
2.      Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan
seluruh proses produksi.
3.      Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.
b.      Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)
Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana
arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
pada umumnya dilakukan oleh industri proses kimia dengan skala
produksi kecil atau menengah dan industri manufaktur.
Contoh dari industri yang umumnya melakukan proses produksi secara
terputus-putus adalah industri manufaktur seperti industri sepatu dan

10
industri proses kimia seperti industri farmasi, tinta, cat, dan perekat.
Pada proses produksi terputus-putus tinta dan cat, dikenal
teknik colour-run. Teknik ini berlangsung dengan memproduksi warna
paling muda terlebih dahulu, seperti misalnya kuning muda, dilanjutkan
dengan warna yang lebih tua, seperti misalnya jingga, kemudian merah
dan seterusnya hingga mencapai warna hitam dan proses produksi
diulang lagi. Dengan menggunakan teknik ini, pencucian dan
rekonfigurasi mesin antar partai dapat diminimalkan. Namun demikian,
warna putih (yaitu warna opaque, bukan transparan), adalah satu-
satunya warna yang tidak dapat diproduksi dengan menggunakan teknik
ini karena pigmen putih dapat memengaruhi warna lain.
Ciri-ciri:

1.      Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.


2.       Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.
3.      Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
4.      Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan
di salah satu mesin.
5.      Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
6.      Persediaan bahan mentah tinggi.
7.      Membutuhkan tempat yang besar.
Kelebihan:
Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang
berhubungan dengan mesin bersifat umum yaitu system pemindahan
menggunakan tenaga manusia, diperoleh penghematan uang dalam
investasi mesin yang bersifat umum dan proses produksi tidak mudah
terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.
Kekurangan:
1.      Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk
berbeda tergantung pemesanan.
2.      Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
3.      Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
4.      Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena
menggunakan banyak tenaga kerja dan mempunyai tenaga ahli.

11
c.       Proses produksi campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi
terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan
berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk
memanfaatkan kapasitas secara penuh.
C.     Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi
Pada umumnya manajemen perusahaan akan mengadakan pemisahan jenis
proses produksi dalam perusahaan atas dasar keutamaan proses produksi dalam
perusahaan yang bersangkutan yaitu proses produksi utama dan proses produksi
bukan utama.
1.      Proses produksi utama
merupakan proses produksi dimana proses produksi tersebut sesuai dengan
tujuan didirikannya perusahaan yang bersangkutan. Jadi merupakan kegiatan
inti perusahaan. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
a) Proses Produksi Terus Menerus, yakni proses produksi dimana
terdapat pola atau urutan proses produksi yang pasti dan tidak
berubah-ubah dari waktu ke waktu.
b) Proses Produksi terputus-Putus, yakni proses produksi dimana
terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi. Pola
pelaksanaan produksi yang digunakan hari atau bulan ini sangat
mungkin akan berbeda dengan pola atau urutan pelaksanaan proses
produksi pada bulan yang lalu atau bulan yang akan datang.
c) Proses Produksi Proses, merupakan prosesproduksi dimana
pelaksanaan pengolahan baha baku sampai dengan barang jadi akan
melalui suatu proses persenyawaan atau pemecahan. dengan demikian
pelaksanaan proses produksi akan sangat bergantung pada jenis bahan
baku dan bahan penolong yang digunakan.
d) Proses Produksi Proses yang Sama, merupakan jenis proses produksi
dimana terdapat beberapa pekerjaan serta urutan yang sama dalam
proses produksi meski produk yang dihasilkan berbeda-beda.
e) Proses Produksi Proyek Khusus, merupakan suatu proses produksi
yang dilaksanakan katrena adanya beberapa program khusus atau
adanya kepentingan khusus. Apabila proses produksi yang
dilaksanakan untuk program tersebut selesai, maka proses produksi
juga akan berakhir.
f) Proses Produksi Industri Berat, yaitu proses produksi dimana terdapat
berbagai macam aktivitas sehubungan dengan penyelesaian produksi

12
yang sangat komplek. Sedemikian kompleknya sehingga proses
tersebut dibagi menjadi subproses-subproses.
2.      Proses Produksi Bukan Utama
merupakan proses produksi yang dilaksanakan sehubungan dengan adanya
kepentingan khusus. Proses produksi bukan utama ini hanya merupakan
kegiatan penunjang dalam perusahaan yang bersangkutan. yang termasuk
dalam kelompok ini antara lain:
a) Penelitian
b) Model
c) Prototype
d) Percobaan
e) Demonstrasi

2.6 Faktor produksi


Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang
dan jasa. 
a) Alam : Semua kekayaan yang terdapat di alam semesta yang dapat
digunakan
dalam proses produksi (air, tanah, udara, kayu, dsb)
b) Tenaga kerja : Faktor produksi insani secara langsung maupun tidak langsung
menjalankan kegiatan produksi. (man/ labour)
c) Modal : Faktor penunjang dalam mempercepat/ menambah kemampuan
dalam
memproduksi.
d) Keahlian : Keahlian/ keterampilan untuk mengoordinasi dan mengelola
faktor
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Faktor-faktor penentuan lokasi produksi:
1) Faktor adanya perbedaan biaya produksi
2) Faktor adanya perbedaan biaya transfer (transfer cost) dari titik produksi ke
titik konsumsi
3) Faktor adanya lembaga (Institusional faktor)

13
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan
suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada. Perencanaan
produksi. Diperlukan perencanaan yang matang agar tujuan dapat berjalan lancar. Kita
dapat memulainya dengan 5W + H (What, Who, Why, When, Where, How). Yang perlu
diperhatikan adalah Jenis barang, Kualitas barang, Bahan baku, Jumlah barang,
Pengendalian Produksi. Lalu ada juga biaya produksi yang juga merupakan pengeluaran
yang di lakukan perusahaan untuk mendapatkan faktor – faktor produksi dan bahan
baku yang akan di gunakan untuk menghasilkan suatu produk. Ada jenis-jenis produksi,
meliputi proses produksi kimiawi, proses produksi perubahan bentuk, proses produksi
assembling, proses produksi transfortasi, proses produksipenciptaan jasa administrasi.
Produk yang berhubungan dengan mesin bersifat umum yaitu system pemindahan
menggunakan tenaga manusia, diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang
bersifat umum dan proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di
salah satu mesin. Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk
berbeda tergantung pemesanan, Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan,
Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar, Biaya tenaga kerja dan
pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan banyak tenaga kerja dan
mempunyai tenaga ahli.

3.2 SARAN
Mengenai studi lanjut mengenai produksi diharapkan dapat membuat penulis
juga pembaca mengetahui dan meningkatkan pengetahuan mengenai proses produksi
agar dalam pengelolaan produksi yang dikerjakan bisa berjalan dan bekerja sesuai yang
diharapkan. Untuk mendapatkan nilai yang lebih akurat, perlu diperhatikan juga setiap
proses yang dijalani. Perlu adanya metode penelitian lebih lanjut akan upaya
peningkatan diskusi terhadap proses produksi sebagai salah satu cara memaksimalkan
potensi peningkatan ilmu dalam kewirausahaan.

14

Anda mungkin juga menyukai