Anda di halaman 1dari 11

1

NOTULEN TUTORIAL

Tutorial Blok : 1H Waktu : Jumat, 22 Mei 2020


Modul : Sistem Gastrointestinal Media : Google Meet
Judul Skenario : Proses Digesti

Nama tutor : dr. Katherina Adisaputro


Nama peserta :

 Fernanda Agustian Rynaldhi (41190323)


 Gabriel Sihite (41190326)
 Felicia Dara P Pandita (41190346)
 Frans Iqlessias Hutagaol (41190364)
 Helmi Aryosaputra (41190372)
 FX Kevin Christiansen Naibaho (41190387)
 Giofanny Oliviera Sugiyono (41190390)
 Giovany Palobo Kassa (41190408)

Ketua : Evaristus Brama Mahatma Jati / 41190322


Sekretaris : Henrikus Kurnia Yuliawan / 41190406

Resume Hasil Diskusi :

1. Organ apa saja yang terdapat pada sistem digesti? Bagaimana makrostruktur dan
mikrostrukturnya? Bagaimana kaitan struktur dan fungsi organ digesti? (mis.
Membutuhkan otot utk proses mixing & propulsi, dsb.)
Jawab :
A. Felicia (Sherwood)
Gastrointestinal ada 4 fungsi dasar : Motilitas, sekresi, pencernaan, penyerapan
a. Mulut
i. Motilitas : Mengunyah
ii. Sekresi : Mengeluarkan saliva (amilase, mukus, lisozim)

Fakultas Kedokteran UKDW


2

iii. Pencernaan : Penguraian karbohidrat


iv. Penyerapan : Beberapa obat
b. Faring-Esofagus
i. Motilitas : Menelan
ii. Sekresi : Mukus
c. Gaster :
i. Motilitas : Relaksasi reseptif, peristaltik
ii. Sekresi getah lambung :
1. HCl : Parietal cell
iii. Pencernaan karbohidrat dimulai di korpus gaster, protein di antrum
gaster
iv. Penyerapan zat larut lemak
d. Pancreas :
i. Sekresi :
1. Enzim pankreas (tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase; amilasi;
lipase)
2. NaCHO3 encer dalam pankreas
Semua sekret itu akan dialirkan menuju duodenum agar proses
pencernaan dapat terjadi
e. Hati :
i. Sekresi getah empedu, alkali, bilirubin
f. Usus halus
i. Motilitas segmentasi, kompleks motilitas migrasif
ii. Sekresi mukus dan garam
iii. Brush border : Pencernaan karbohidrat dan protein selesai
iv. Penyerapan : semua nutrien
g. Usus besar
i. Motilitas : Haustrasi, pergerakan massa
ii. Sekresi mukus untuk melumasi lumen
iii. Penyerapan garam dan air

B. Fernanda (Tortora)
Struktur umum, GI terdiri 4 lapisan :
a. Mucosa : Epithel, Lamina Propria
i. Epithelium : Mulut – esofagus : Squamosum Stratificatum
Gaster-Usus besar : Kolumner Simplex
ii. Lamina propria : pembuluh darah, pembuluh limfe, MALT (untuk
perlindungan; mengandung limfatik)
iii. Muscularis mucosae : jaringan otot; sekresi mukosa
b. Submucosa : Banyak pembuluh darah dan pembuluh limfatik

Fakultas Kedokteran UKDW


3

c. Muscularis : terdiri dari 2 otot : Sirkularis dan longitudinal – membantu


makanan untuk bergerak (sirkularis).
d. Serosa : Mirip lamina propria dan epithelium – lapisan paling luar,
membentuk mesenterium

C. Brama (Sherwood & Junqueira)


Pada cavum oris :
a. Bibir yang dibantu oleh musculus orbicularis oris : untuk memasukkan
makanan
b. Gigi : incicivus : mengoyak, angulus : merobek, molar : menggiling.
c. Palatum : untuk memisahkan proses bernapas dan mengunyah agar dapat
Bersamaan.
d. Tonsilla palatina : pertahanan tubuh.
e. Uvula : Terdapat musculus uvulae, menutup saluran hidung waktu
Menelan.
f. Lingua : Mendorong makanan ke arah faring dengan bantuan otot
(Makrostruktus) dan untuk merasakan oleh gemma gustatoria
(Mikrostruktur).
g. Faring : Saluran bersama sistem pencernaan dan pernapasan, terjadi
proses menelan.

D. Kevin (Sherwood)
Musculus untuk mengunyah: musculus pterygoideus, musculus masseter, musculus
temporalis
Glandula : Submandibularis, sublingualis, parotis
Lambung : dibagi menjadi 3 :
1. Fundus, Korpus, Antrum
i. Pada antrum disebutkan bahwa ototnya lebih tebal untuk
mencampur makanan
Pankreas : Kelenjar yang mensekresikan enzim ke duodenum.
Hepar : Untuk mensekresikan garam empedu.
Ductus koligetus : mengangkut empedu dari hepar ke duodenum
Usus halus : Jejunum (plica sirkulares lebih banyak)-Ileum (nodulus limfatikus lebih
banyak)

Fakultas Kedokteran UKDW


4

Usus besar : appendix : jaringan limfoid yang mengandung limfosit, rectum : tempat
penyimpanan semantara feses sebelum defekasi.

E. Gabriel (Sherwood)
4 jenis sistem pencernaan :
a. Motilitas : Kontraksi otot untuk mencampur dan mendorong maju isi
saluran
cerna, di faring – mendorong ke bawah.
b. Sekresi : Sekresi air, elektrolit, umumnya pada organ asesoria.
c. Digesti : Penguraian struktur kimia makanan menjadi struktur yang lebih
kecil.
d. Absorpsi : Unit-unit makanan yang dapat diserap dipindahkan dari lumen
menuju ke aliran darah.

2. Bagaimana proses mengunyah? Proses menelan? dst.?


A. Fanny (Sherwood & Jurnal UNHAS)
a. Mengunyah : proses pertama yang melibatkan gigi, otot sebagai pendukung
gerakan
Dibagi menjadi tiga tahap :
A. Membuka mandibula : kontraksi m pterygoideus lateralis
B. Menutup mandibula : kontraksi m temporalis, m. masseter, m
pterygoideus medialis
C. Mandibula tertutup perlahan : m temporalis, m masseter, m
digastricus
a. Tegangan otot meningkat, terjadi gerakan ritmik (saat gigi
mulai mengunyak)
b. Lidah membawa dan mempertahankan makanan dan
membawa bolus ke palatum sebelum ditelan, menjaga
kebersihan mulut
2. Proses menelan :
i. Tahap orofaring : pemindahan bolus dari faring ke esofagus, makanan
dijaga agar tidak masuk ke trakea maupun kembali keatas. Kontraksi
musculus levator palatini, kontraksi musculus palatoglossus (isthmus
faucius tertutup), m palatofaring (mencegah makanan kembali ke
mulut).

Fakultas Kedokteran UKDW


5

ii. Tahap esofagus : Gelombang peristaltik primer dimulai. Dikontrol


pusat menelan, sfingter gastroesofagus melemas saat makanan
sampai di ujung bawah esofagus.

B. Frans (Sherwood edisi 6)


a. Mengunyah : Motilitas : makanan terdorong ke organ selanjutnya, yangg
berperan : cavum oris- aktivitas : pengirisan, pengoyakan, penggilingan dan
pencampuran makanan – untuk memudahkan makanan tertelan dan
meluaskan permukaan kinerja enzim
a. Sekresi air liur terjadi karena pengunyahan untuk melumasi –
merangsang organ-organ digestivus lain siap ketika makanan
datang.
b. Menelan : aktivitas motoritas pada faring dan esofagus
a. Terjadi ketika bolus masuk ke mulut dan ditransfer ke faring,
b. Tahapnya 2 :
a. fase orofaring : ketika terjadi pemindahan bolus ke
faring akan terjadi koordinasi pada lidah untuk
menahan makanan tidak kembali ke mulut dan ada
uvula sebagai penutup saluran pernapasan agar tidak
tersedak, lalu ada kontraksi dari laring agar tidak
bekerja
b. Fase esofagus : - gel. Peristaltik primer : kuantitas dan
ukuran makanan mempengaruhi terjadinya gel.
Peristaltik sekunder

C. Giovany (Tortora)
a. Mengunyah : dibantu gigi (gerigi anterior, posterior untuk memotong dan
menggiling) otot mendukung pengunyahan
b. Menelan : mekanisme kompleks – faring diubah dalam beberapa detik
menjadi traktus untuk mendorong makanan
a. Pada umumnya dibagi 3 tahap :
a. Volunter : mencetus penelanan
b. Involunter (fangeal)
c. Isofangeal : mengangkut makanan dari faring ke
lambung
c. Fungsi motorik lambung – menyimpan makanan, mencampur makanan dengan
sekresi lambung membentuk kimus
d. Pengosongan kimus dengan lambat
e. 3 fase sekresi :

a. Fase cephalic : ketika ada rangsangan seperti aroma

Fakultas Kedokteran UKDW


6

makanan, atau melihat makanan


b. Fase gastric : makanan masuk lambung akan
mengaktifkan refleks vagovagal, refleks
enterik setempat, mekanisme gastrin
c. Fase intestinal : lambung mensekresi sejumlah kecil getah
Pencernaan

D. Henri (Sherwood edisi 9)


a. Gaster : Terjadi penyimpanan makanan di korpus gaster, daerah antrum terjadi
pembentukan kimus.
b. Usus halus : Kimus akan masuk ke usus halus dan dilakukan proses segmentasi dan
akan diabsorpsi di usus halus, puncak absorpsi di dalam membran
brush border.
c. Usus besar : Kimus akan di absorpsi kembali kandungan air dan garamnya agar
membentuk feses.

3. Bagaimana bisa terjadi proses-proses digesti?


Jawab :
A. Helmi (Tortora)
a. Proses ingesti : masuknya makanan ke mulut.
b. Proses sekresi : pelepasan air, enzim, ke dalam saluran
pencernaan
c. Proses motilitas : gerakan dinding saluran pencernaan untuk.
mendorong dan mencampur makanan.
d. Proses absorpsi : penyerapan air, elektrolit, vitamin, & hasil
pencernaan ke dalam darah dan limfe.
e. Proses defekasi : pembuangan limbah makanan yang tidak tercerna

B. Gabriel (Sherwood)
Ada 4 yang mengatur :
a. Fungsi otonom otot polos – bekerja scr ritmik dan konstan
b. Plexus saraf intrinsik : untuk mendorong makanan dari satu saluran menuju
saluran lain
c. Saraf ekstrinsik : parasimpatis-pencernaan (bekerja sendirinya)
d. Hormon pencernaan : kelenjar endokrin untuk menghasilkan hormon, misal
ekstitatorik dan inhibitorik

Fakultas Kedokteran UKDW


7

C. Fanny (Sherwood)
4 proses dasar :
a. Motilitas : mencampur dan mendorong maju isi saluran cerna
a. Gerakan propulsif : mendorong maju isi saluran cerna
b. Gerakan mencampur : mencampur makanan dengan getah pencernaan,
memajankan makanan ke permukaan absorpsi
b. Sekresi : menghasilkan sekresi endo dan ekso
c. Digesti : menguraikan struktu kompleks makanan kimiawi mjd lbh kecil
d. Absorpsi : penyerapan dari lumen ke darah dan limfe

D. Frans (Sherwood edisi 6)


3 hal :
Prinsip-prinsip dasar sistem digesti :
a. Regulasi proses pencernaan : ada 4 (Motilitas, Sekresi – elektrolit;air ,
Digesti, Absorpsi)
b. Pencernaan : berfungsi untuk memecah makro-mikromolekul
c. Penyerapan : menyerap zat-zat yang diperlukan
a. Organ-organ pencernaan, organ acessoria

E. Fernanda (Silverthorn)
Integrasi sistem saraf
Sistem saraf ada 2 reflek :
a. Reflek panjang : CNS, ada 2 rangsangan : lokal (organ tubuh), dan dari luar
b. Reflek pendek : Sistem saraf enterik (usus) : ada rangsangan makanan –
merangsang reseptor, untuk merangsang myesenterikus : memproduksi
sekretorik dan mengubah motilitas, peptida gi : mengeluarkan hormon untuk
otot polos dan sel endogen lambung, merangsang pengubahan motilitas dan
merangsang sekresi kelenjar pankreas, merangsang hormon yang mengirim
sinyal ke otak apakah kita sedang lapar atau kenyang.

F. Feli (Sherwood)
4 proses
a. Motilitas :
i. Propulsif : bergantung pada letak makanan; cth : esofagus
lebih cepat dari usus halus karena tidak ada penyerapan

Fakultas Kedokteran UKDW


8

ii. Mencampur : getah dengan makanan


b. Sekresi : Diperlukan energi, terdapat lebih banyak mitokondria untuk transport
sekret
c. Pencernaan :
i. Memecah menjadi struktur kimia lebih sederhana agar dapat diserap
ii. Menggunakan proses hidrolisis – melibatkan air dan eniym
d. Penyerapan : Terjadi di usus halus – menyerap air, nutrien yang diperlukan oleh
tubuh.

4. Apa yang terjadi pada diet/makanan hingga bisa menjadi nutrisi yang diserap tubuh?
Jawab :
A. Kevin (Sherwood, Teknik prosedural keperawatan)
a. Makanan melalui pencernaan mekanik dan kimiawi – oleh saliva yang
mengandung amilase, mucus untuk menelan, lisosim untuk mencegah bakteri
masuk.
b. Esofagus menelan.
c. Pankreas menghasilkan sekretin yang mengandung natrium bikarbonat untuk
menetralkan makanan yang berasal dari lambung, juga menghasilkan
polisistokinin : kontraksi dari antrum dan sfingter pylorus untuk memasukkan
kimus secara bertahap ke dalam duodenum.
d. Usus halus terjadi sekresi tripsin yang aktif di dalam usus halus, lipase untuk
memecah lemak, amilase memecah karbohidrat.
e. Kolon, garam empedu yang dihasilkan hepar untuk menetralkan residu agar
tidak mengiritasi, mukus untuk melumasi lumen.
f. Absorpsi, menyerap zat-zat yang masih diperlukan, glukosa dioksidasi menjadi
kalori, energi dan zat buangan, bila tidak dipakai, akan terjadi glikogenesis dan
glikogen disimpan di otot dan hepar. Protein untuk sistem imun dan
abnormalisasi pertumbuhan sel, memproduksi enzim untuk memelihara sel.

B. Giovany (Sherwood)
a. Manusia mengkonsumsi 3 bahan makanan : karbohidrat, protein, lemak
a. Karbohidrat : sederhana – monosakarida, biasanya yang dikonsumsi –
polisakarida, diubah menjadi disakarida lalu diubah menjadi
monosakarida – memasuki darah oleh difusi pasif
b. Protein : dihidrolisis menjadi asam amino oleh enzym peptidase dan
pankreas, asam amino akan diserap ke epitel, lalu akan terjadi
transport aktif, masuk ke darah melalui difusi sederhana
c. Lemak : masuknya ke kelenjar getah bening, lipase menghidrolisis
trigliserida menjadi monogliserida dan asam lemak bebas, dibawa ke

Fakultas Kedokteran UKDW


9

misel dan terbentuk garam empedu juga konstituen lainnya,


monosakarida akan diresistensi menjadi trigliserida di dalam sel epitel
dan menyatu untuk membentu glikokilomikro yang larut air.

C. Brama (Sherwood edisi 6)


a. Penyerapan oleh usus halus dibantu oleh plica dan vili dan microvili – 600x lipat
yg mengoptimalkan penyerapan
a. Terjadi pembentukan kimus dan pemajanan di permukaan absorptif
mukosa
b. Enzim yang bekerja :
a. disakaridase : dari sel epitel usus halus kerjanya di brush border
(disakarida – monosakarida) diserap oleh difusi terfasilitasi
b. tripsin, kimotripsin (pankreas) aminopeptidase (sel epitel usus halus).
c. Peptida akan dibentuk mjd asam amino diserap difusi
d. Lemak oleh enzim lipase, hidrolisis gliserida menjadi monogliserida dan
lemak
e. Penyerapan lemak berbeda dari substansi lain

D. Fanny (Sherwood edisi 9)


a. Penyerapan ada di usus halus, ada vili untuk memperluas permukaan
penyerapan. Kapiler dalam vili menyerap protein dan karbohidrat, getah bening
menyerap lemak.
b. Karbohidrat (amilase-kelenjar saliva dan pankreas eksokri; hidrolisis
polisakarida menjadi monosakarida)
c. Protein (pepsin, tripsin, kimotripsin) asam amino dan beberapa peptida kecil
d. Lemak (lipase dan garam empedu) kerja di lumen usus halus – menghidrolisis
trigliserida menjadi mono dan asam lemak

Pertanyaan :
Frans : Plica sirkularis akan mengalami pelebaran 600x, apabila makanan belum masuk, apakah
plica tetap dalam kondisi normal atau juga mengalami pelebaran?
Brama : Plica vili micro terbentuk karena penyesuaian fungsi usus halus, sehingga bukan meluas
ketika makanan masuk tapi memang strukturnya yang seperti itu.

Fakultas Kedokteran UKDW


10

5. Apa yg terjadi pada diet/makanan hingga menjadi feses?


A. Felicia (Sherwood)
Kontraksi di dalam usus besar : kontraksinya lambat, karena lambat, terjadi
pembusukan oleh bakteri, terjadi gerakan massa, sebenarnya tidak propulsif,
namun kesannya seperti mendorong secara perlahan. Refleks gastrokolon setelah
sarapan.
Refleks defekasi : sfingter anus internus dan externus, ketika ingin BAB namun tidak
memungkinkan, akan ditahan agar tidak langsung keluar
Usus besar juga terjadi penyerapan garam dan air.

B. Henri (Sherwood edisi 9)


Makanan yang masuk ke mulut awalnya dikunyah dan dipecah oleh saliva agar
mudah diproses pada proses selanjutnya. Setelah itu, ditelan oleh esofagus dan
diterima oleh gaster. Pada saat di gaster, makanan tadi akan disimpan terlebih
dahulu pada korpus gaster dan akan dicampur dengan sekret gaster dan menjadi
kimus pada antrum gaster yang lalu akan disalurkan ke usus halus. Pada usus halus,
kimus akan disegmentasi dengan sekret-sekret yang ada pada usus halus dan
sepanjang usus halus, kimus akan mengalami absorpsi yang optimal. Setelah itu,
kimus akan memasuki colon yang nantinya akan terjadi proses absorpsi air dan
garam oleh colon yang membentuk feses itu menjadi padat.

C. Gabriel (Ganong & Sherwood)


Penyusun feses:
a. Residu makanan yang tidak tercerna; contoh : selulosa yang banyak ditemukan
di sayuran
b. Komponen empedu yang tidak diserap : bilirubin – zat usang darah, akan
dimasukkan ke empedu lalu masuk ke usus halus lalu ke usus besar – feses
berwarna coklat

D. Helmi (Tortora)
a. Proses pembentukan feses disebut chyme/kim yang berada di usus besar
selama 3-10 jam. Feses terbentuk dari chyme yang menjadi padat atau
setengah padat karena penyerapan air dan garam. Kimiawi, feses terdiri dari
air, garam anorganik, bakteri, produk pengurai bakteri, dan bahan-bahan
residu. Usus besar juga menyerap ion, termasuk natrium dan klorida, juga
beberapa vitamin.

Fakultas Kedokteran UKDW


11

LAMPIRAN

Fakultas Kedokteran UKDW

Anda mungkin juga menyukai