Anda di halaman 1dari 12

LIMA FAKTOR PENDIDIKAN KEPANDUAN (DASAR DAN

TUJUAN PENDIDIKAN, PENDIDIKAN, ANAK DIDIK,


LINGKUNGAN PENDIDIKAN DAN BAHAN-BAHAN
PENDIDIKAN)

Di Susun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Kepanduan
Dosen Pengampu : Lukman Hakim, S. Pd.I., M.Pd.

Disusun Oleh :
1. Siska Susi Liana 1710310180
2. Ainun Munawaroh 1710310183
3. Renita Sinta Dewi 1710310188
4. Khalimatus Sa’diyah 1710310190

PGMI-E/Semester 6

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Gerakan Pramuka adalah organisasi Pendidikan Kepramukaan, sedangkan


Pendidikan Kepramukaan adalah nama kegiatan dari seorang Pramuka.
Dimana Pendidikan Pramuka bermakna proses pendidikan sepanjang hayat
menggunakan tata cara kreatif, rekreatif dan edukatif dalam mencapai
sasaran dan tujuannya. Melalui kegiatan yang menarik, menyenangkan, tidak
menjemukan, penuh tantangan, serta sesuai bakat dan minatnya.
Pramuka merupakan salah satu gerakan pendidikan yang mempunyai
beberapa kelebihan dibandingkan dengan badan pendidikan lain. Adapun
yang dimaksud dengan pendidikan kepramukaan adalah proses pendidikan
yang diselenggarakan dalam kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, dan praktis, dengan menerapkan Metode Pendidikan
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya adalah terbentuknya kepribadian
watak, akhlak mulia, dan memiliki kecakapan hidup.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Dasar dan Tujuan Pendidikan Kepanduan?
2. Bagaimana Pendidikan Kepanduan?
3. Bagaimana Anak Didik Kepanduan?
4. Bagaimana Lingkungan Pendidikan Kepanduan?
5. Bagaimana Bagaimana Bahan Ajar Kepanduan?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Dasar dan Tujuan Pendidikan Kepanduan
2. Untuk mengetahui Bagaimana Pendidikan Kepanduan
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Anak Didik Kepanduan
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Lingkungan Pendidikan Kepanduan
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Bagaimana Bahan Ajar Kepanduan

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar dan Tujuan Pendidikan Kepanduan
Dasar pendidikan kepanduan pramuka meliputi sebagai berikut:1
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 Tentang
Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961 Tentang
Penganugerahan Pandji kepada Gerakan Pendidikan Kepanduan Pradja
Muda Karana.
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 Tentang
Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun 2009
Tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

Tujuan pendidikan kepanduan pramuka meliputi sebagai berikut:


Terdapat pada Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2010 tentang Gerakan Pramuka menjelaskan bahwa tujuan gerakan
pramuka adalah gerakan pramuka yang bertujuan untuk membentuk
setiap pramuka:2
1. Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa
patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa,
berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani serta kepedulian terhada
lingkungan hidup
2. Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat

1
Sumardiyanto, Buku Ajar Mata Kuliah Kepramukaan (Fakultas Pendidikan Olahraga dam
Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia , 2005), 7.
2
Sumardiyanto, Buku Ajar Mata Kuliah Kepramukaan, 8.

2
yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara
mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa
dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam
lingkungan.
Mengacu Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum 2013, lampiran III dijelaskan bahwa tujuan
kegiatan ekstrakurikuler Pramuka pada satuan pendidikan adalah untuk:3
1. Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta
didik.
2. Mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan
pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya.

Sedangkan Azrul Azwar menjelaskan bahwa gerakan pramuka


bertujuan agar: Anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan
berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat
keyakinan beragamanya. Anggotanya menjadi manusia yang tinggi
kecerdasan dan ketrampilannya. Anggotanya menjadi manusia yang kuat
dan sehat fisiknya. Anggotanya menjadi warga negara Indonesia yang
berjiwa pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna,
yang sanggup dan mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan
negara.4
Melihat tujuan gerakan pramuka di atas sangat jelas bahwa gerakan
pramuka menjadi salah satu wadah bagi generasi kaum untuk pendidikan
karakter. Pendidikan karakter bagi generasi muda sangatlah penting, hal
ini bertujuan supaya generasi pelanjut masa depan bangsa ini memiliki
jiwa nasionalisme yang tinggi, cinta tanah air sekaligus berjuang untuk

3
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka,
(Jakarta: Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, 2011), 29.
4
Azrul Azwar, Mengenal Gerakan Pramuka, (Jakarta: Penerbit Erlangga,2017), 7-8.

3
mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta mempunyai akhlak yang
mulia.
B. Pendidikan Kepanduan
Pendidikan adalah usaha sadar menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Sedangkan pendidikan dalam arti luas adalah menjadikan peserta didik sebagai
manusia yang mandiri, peduli, bertanggung jawab dabn berpegang teguh pada
nilai dan norma masyarakat. Pendidikan dalam arti luas yang bertumpu pada
empat sendi yaitu:5
1. Belajar mengetahui (Learning to know) untuk memiliki pengetahuan umum
yang cukup luas dan untuk dapat bekerja secara mendalam dalam beberapa
hal.
2. Belajar berbuat (Learning to do) bukan hanya untuk memperoleh
kecakapan/keterampilan, kerja, melainkan juga untuk memiliki keterampilan
hidup yang luas, termasuk hubungan antar pribadi dan hubungan antar
kelompok.
3. Belajar hidup bermasyarakat (Learning together) untuk menumbuhkan
pemahaman orang lain, menghargai saling ketergantungan, keterampilan
dalam kerja kelompok dan menyelesaikan pertentangan-pertentangan, serta
menghormati nilai-nilai kemajemukan (pluralisme), saling pengertian,
perdamaian dan keadilan.
4. Belajar menjadi seseorang (Learning to be) agar dapat lebihmengembangkan
watak serta dapat bertindak dengan otonomi/kemandirian berpendapat dan
bertanggung jawab.
Pendidikan dalam kepramukaan diartikan secara luas yaitu suatu proses
pembinaan dan pengembangan sepanjang hayat dan berkesinambungan atas
kecakapan yang dimiliki peserta didik, baik sebagai pribadi maupun sebagai

5
Racana Sunan Kudus – Rabi’ah Al-Adawiyyah, Buku Panduan Kursus Mahir Dasar III,
(Kudus: STAIN, 2004), 8.

4
anggota masyarakat. Proses pendidikan dalam kepramukaan pada saat peserta
didik asyik melalukan kegiatan yang menarik, menyenangkan yang rekreatif dan
menantang. Pada saat itu, pembina pramuka memberikan bimbingan dan
pembinaan watak.
C. Anak Didik
Anak didik yaitu peserta didik yang terdapat dalam proses pendidikan. Dalam
kegiatan kepramukaan peserta didik yang mengikuti kegiatan digolongkan
menjadi empat golongan, yaitu: Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega. Dalam
setiap golongan peserta didik akan dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
adapun sebutan untuk golongan siaga adalah Barung, golongan penggalang
adalah Regu, golongan penegak adalah sangga untuk pandega tidak ada
ketentuan hanya saja sering di sebut Reka. Dan dalam kelompok tersebut
terdapat pimpinan yang di sebut Pinrung (siaga), Pinru (penggalang), dan Pinsa
(Penegak). Pimpinan tersebut bertugas untuk mengkoordinir kelompok tersebut.
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikanbaik pendidikan fomal,
informal maupun non formal. Kaitannya dengan pramuka, maka yang disebut
dengan peserta didik yang berusia 7-10 tahun disebut pramuka siaga, peserta
didik yang berusia 11-15 tahun disebut pramuka penggalang, peserta didik yang
berusia 16-20 tahun disebut pramuka penegak, dan peserta didik yang berusia 21-
25 disebut pramuka pandega.
Memahami peserta didik merupakan sikap pembina pramuka, pelatih pembina
pramuka dan pemimpin kwartir yang harus dimiliki dan dilakukan karena dengan
mengetahui aspirasi/tuntutan peserta didik dapat dijadikan bahan pertimbangan
dalam penyususnan program peserta didik, maka kegiatan kepramukaan akan
dapat memenuhi kebutuhan dan minat mereka sehingga kegiatan kepramukaan
yang disajikan menjadi kegiatan yang menarik dan menyenangkan.
1. Kebutuhanan dan aspirasi (tuntutan) peserta didik dalam diri antara lain:

5
a. Adanya tempat dan kesempatan yang menyenangkan memperoleh kegiatan
yang menyenangkan.
b. Dorongan naluri untuk memperoleh kebutuhan kebebasan berfikir,
berprndapat, dan berprestasi.
c. Hak asasi untuk memperoleh pembinaan, bimbingandan kasih sayang dari
orang dewasa, orang tua dan masyarakat.
d. Pengembangan bakat.
e. Penegembangan minat.
f. Peningkatan kemampuan dan kecakapan.
g. Pencapaian cita-cita.
h. Peningkatan daya cipta (kreativitas).
i. Daya pembaharuan (inovasi).
j. Cipta, rasa, karsa dan karya.
k. Hasrat hidup, berjasa dan berbakti.
2. Tugas-tugas perkembangan
a. Tugas-tugas perkembangan anak seusia pramuka siaga antara lain:
1) Belajar keterampilan fisik.
2) Membentuk sikapa hidup sehat (mengenai dirinya sendiri).
3) Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya.
4) Membentuk keterampilaqn dasar yaitu membaca, menulis dan
berhitung.
5) Membentuk konsep-konsep yang perlu untuk sehari-hari.
6) Membentuk hati nurani, nilai moral, dan nilai sosial.
7) Memeperoleh kebebasan pribadi.
8) Membentuk sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan
institusi.
b. Tugas-tugas perkembangan remaja seusia pramuka pengalang antara lain:
1) Berfikir kritis.
2) Mudah terjadi identifikasi yang sangat emosional.

6
3) Minat dan aktivitas mulai mencerminkan jenis-jenis secara lebih.
4) Dorongan kuat untuk ekspansi diri dan berkembang.
5) Pengaruh kelompok sebaya sangat besar.
6) Memerlukan dukungan emosional orang tua bila mengalami
kekecewaan dalam bergaul.
7) Menyenangi perilaku yang penuh kejutan dan tantangan.
c. Tugas-tugas perkembangan remaja lanjut, seusia pramuka penegak dan
pandega antara lain:
1) Menerima keaadan fisik.
2) Memperoleh kebebasab emosional.
3) Mampu bergaul.
4) Menentukan model/untuk identifikasi.
5) Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri.
6) Memperkuat penguasaan diri atyas dasar skala nilai norma.
3. Usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhan peserta didik antara lain:6
a. Memahami tugas perkembangan peserta didik yang dibinanya, agar
kegiatan yang disajikan dapat mengembangkan aspek-aspek psikologis
yang berkembang pada peserta didik.
b. Memperhatikan apa yang diinginkan atau diminati oleh peserta didik.
c. Memperhatikan minat, sifat, kondidi kemampuan peserta didik.
d. Menyusun acara kegiatan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
e. Mengembangkan minat peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan kecakapan melalui SKU, SKK, SPG untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya secara mandiri.
f. Menyelenggarakan kegiatan yang mengarah pada kegiatan beragamaan,
pemeliharaan kesehatan, kegiatan seni budaya, kegiatan produktif,
kegiatan bakti masyarakat, kegiatan yang dapat mengembangkan
ketahanan spiritual, fisik, intelektual, emosional dan sosial.
6
Racana Sunan Kudus – Rabi’ah Al-Adawiyyah, Buku Panduan Kursus Mahir Dasar III, 34.

7
D. Lingkungan Pendidikan Kepanduan
Lingkungan pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses pendidikan
mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebab bagaimanapun bila berbicara
tentang lembaga pendidikan sebagai wadah berlangsungnya pendidikan, maka
tentunya akan menyangkut masalah lingkungan dimana pendidikan tersebut
dilaksanakan. Ketiga lembaga tersebut dituntut melakukan kerjasama diantara
mereka baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan saling tertopangnya
kegiatan yang sama secara mandiri atau bersama-sama. Hal ini sesuai dengan apa
yang ada dalam ketetapan MPR No. IV/MPR/1978, yaitu: pendidikan
berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat.7
Lingkungan pendidikan kepramukaan sama halnya dengan lingkungan
pendidikan pada semestinya, pendidikan kepramukaan dapat dilakukan di dalam
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Tetapi di
kegiatan kepramukaan lebih sering berada diluar kelas (outdoor), yang mana
diharapkan dari kegiatan diluar kelas ini siswa mampu mampu belajar dari alam.

E. Bahan Pendidikan Kepanduan


Bahan pendidikan adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, baik
berupa bahan tertulis seperti hand out, buku, modul, lembar kerja, brosur, leaflet,
wallchart maupun bahan tidak tertulis seperti video/film, VCD, radio, kaset, CD
interaktif berbasis komputer dan internet. Bahan ajar dalam bentuk tertulis
berupa materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana untuk mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Materi pembelajaran tersebut berupa
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus diajarkan oleh pendidik dan

7
Binti Maunah, Ilmu Pendidikan,(Yogyakarta: Teras, 2009), 95-96.

8
harus dipelajari oleh mahasiswa untuk mencapai standar kompetensi dan
kompetensi dasar.8
Penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran kepanduan juga sangat
mendukung untuk pencapaian keberhasilan guru atau kakak pembina dalam
mengajar. Adapun contoh bahan yang diperlukan seperti : peluit, tongkat,
bendera, tenda, dll.

8
Meilan arsanti, Pengembanganh bahan ajar mata kuliah penulisan kreatif bermuatan
nilai-nilai pendidikan karakter religius bagi mahasiswa prodi PBSI, FKIP, Unissula,
jurnal Kredo, Vol 1 No 2, 2018, 74.

9
BAB III
PENUTUP
Dasar dan tujuan pendidikan kepanduan pramuka yaitu terdapat pada Undang
–Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
menjelaskan bahwa tujuan gerakan pramuka adalah gerakan pramuka yang bertujuan
untuk membentuk setiap pramuka dan memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa,
berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani serta kepedulian terhada
lingkungan hidup.
Pendidikan adalah usaha sadar menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Proses pendidikan dalam kepramukaan pada saat peserta didik asyik melalukan
kegiatan yang menarik, menyenangkan yang rekreatif dan menantang. Pada saat itu,
pembina pramuka memberikan bimbingan dan pembinaan watak.
Sedangkan anak didik yaitu peserta didik yang terdapat dalam proses
pendidikan. Dalam kegiatan kepramukaan peserta didik yang mengikuti kegiatan
digolongkan menjadi empat golongan, yaitu: Siaga, Penggalang, Penegak dan
Pandega.
Lingkungan pendidikan kepramukaan sama halnya dengan lingkungan
pendidikan pada semestinya, pendidikan kepramukaan dapat dilakukan di dalam
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Tetapi di
kegiatan kepramukaan lebih sering berada diluar kelas (outdoor), yang mana
diharapkan dari kegiatan diluar kelas ini siswa mampu mampu belajar dari alam.
Penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran kepanduan juga sangat
mendukung untuk pencapaian keberhasilan guru atau kakak pembina dalam
mengajar.

10
DAFTAR PUSTAKA
Arsanti, Meilan. Pengembangan bahan ajar mata kuliah penulisan kreatif
bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter religius bagi mahasiswa
Prodi PBSI, FKIP, Unissula. jurnal Kredo, Vol 1 No 2, 2018.
Azwar, Azrul. Mengenal Gerakan Pramuka. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2017.
Maunah, Binti. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Teras. 2009.
Racana Sunan Kudus – Rabi’ah Al-Adawiyyah. Buku Panduan Kursus Mahir
Dasar III. Kudus: STAIN. 2004.
Sumardiyanto. Buku Ajar Mata Kuliah Kepramukaan. Fakultas Pendidikan
Olahraga dam Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia. 2005.
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka. Jakarta: Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik
Indonesia. 2011.

11

Anda mungkin juga menyukai