PROPOSAL
Oleh:
Heppi Muliana Situngkir
NIM. 032017007
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal ini
dengan baik dan tepat waktu. Adapun judul proposal ini adalah “Hubungan
Tingkat Activity of Daily Living Terhadap Kejaadian Insomnia pada Lansia
di Graha Senior Karya Kasih Medan Tahun 2020”.
Proposal penelitian ini telah banyak mendapat bimbingan, perhatian dan
kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
ini.
yang selalu memberi dukungan baik doa, kasih sayang, materi dan
proposal ini. Keluarga kecilku yang ada di STIKes Santa Elisabeth Medan
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
isi maupun teknik penulisan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
proposal ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa mencurahkan berkat dan karunia-
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
…………………………………………………………………………...1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................4
BAB1 PENDAHULUAN.......................................................................................6
1.1 Latar Belakang............................................................................................6
1.2 Perumusan Masalah.............................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................8
1.3.1. Tujuan umum.......................................................................................8
1.3.2. Tujuan khusus......................................................................................8
1.4 Manfaat
Penelitian……………………………………………………………………......8
1.4.1. Manfaat teoritis....................................................................................9
1.4.2. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan ....................................................9
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA............................................................................10
2.1. Konsep Activity Daily Living (ADL)……………………………..………...10
2.1.1. Definisi Activity Daily Living(ADL)………………………….…………..10
2.2 Konsep Insomnia…………………………………………………………………14
2.2.2Pengelolaan Insomnia……………………………………………………………15
BAB 1
PENDAHULUAN
Usia lanjut menurut World Health Organization (WHO) adalah orang yang
berusia 60 tahun atau lebih,yang diklasifikasikan menjadi empat yaitu middle age
berusia 45-59 tahun,elderly berusia 60-74 tahun,old berusia 70-90 tahun,dan very
old berusia lebih dari 90 tahun.Usia lanjut merupakan suatu periode yang
menunjukkan adanya kemunduran sejalan dengan berjalannya waktu.Jumlah
penduduk lanjut usia mengalami peningkatan seiring dengan tingginya harapan
hidup.
Ada pula yang mengalami gangguan. Seseorang bisa tidur ataupun tidak
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah usia terutama pada lansia.
(Aspiani, 2014).Semakin bertambah umur manusia semakin berkurang total waktu
kebutuhan tidur. Pada lansia sudah mulai terjadi degenerasi sel dan organ yang
mempengaruhi fungsi dan mekanisme tidur. Menurut (Aspiani, 2014) pada usia
dewasa tua (60 tahun keatas) jumlah kebutuhan tidurnya adalah 6 jam sehari dan
kemungkinan besar mengalami insomnia dan sering terbangun sewaktu tidur
malam hari. Gangguan tidur yang paling sering dialami oleh lansia adalah
insomnia.
Insomnia adalah kesulitan untuk tidur, kesulitan untuk tetap tidur atau tidur
tidak nyenyak walaupun waktu dan kesempatannya cukup (Atkins, 2017). Hal ini
menyebabkan terganggunya pemenuhan aktifitas sehari-hari atau Activity Daily
Living (ADL) pada lansia karena kurangnya istirahat dan tidur pada malam
harinya.Pengaruh proses penuaan dapat mengakibatkan timbulnya berbagai
masalah status kesehatan.Penyakit atau keluhan umum yang bisa dirasakan oleh
lansia adalah hipertensi,rematik,penyakit pernafasan dan gangguan tidur.Masalah-
masalah tersebut bisa menyebabkan lansia menjadi rapuh sehingga dapat
mempengaruhi Activity Daily Living(ADL) dan sulit untuk melakukan secara
mandiri dan menjadi tergantung pada orang lain (Sarma et al,2015). Apabila
ketergantungan tidak segera diatasi, maka akan menimbulkan beberapa akibat
seperti gangguan system tubuh, yaitu penyakit menurunnya Activity of Daily
Living (ADL).Factor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian lansia
dalam melakukan Activity of Daily Living (ADL) adalah faktor usia,
immobilisasi, dan mudah terjatuh (Nugroho, 2008).
Menurut Brunner & Suddarth (2002) mengemukakan ADL atau Activity
Daily Living adalah aktivitas perawatan diri yang harus pasien lakukan setiap hari
untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup sehari-hari. ADL adalah aktivitas
yang biasanya dilakukan dalam sepanjang hari normal; aktivitas tersebut
mencakup, ambulasi, makan, berpakaian, mandi, menyikat gigi dan berhias
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
b. Berpakaian
Lansia dikatakan berpakaian secara mandiri apabila lansia dapat mengambil baju
dari lemari,memakai pakaian,mengancingi atau mengikat pakaian.Lansia dikatakan
bergantung apabila tidak dapat memakai baju sendiri atau baju hanya sebagian.
c. Ke Kamar Kecil
Lansia dikatakan mandiri apabila masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian
dapat membersihkan genitalia sendiri.Lansia dikatakan bergantung apabila menerima
bantuan saat masuk dan keluar kamar mandi serta menggunakan pispot.
d. Bepindah
Lansia dikatakan berpindah secara mandiri apabila dapat berpinda ke dan dari
tempat tidur untuk duduk,bangkit dari kursi sendiri.Lansia dikatakan bergantung apabila
bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau kursi,tidak melakukan perpindahan.
e. Kontinen
Lansia dikatakan mandiri apabila melakukan BAB dan BAK keseluruhan
dikontrol sendiri.Lansia dikatakan bergantung apabila inkontinensia parsial atau
local,penggunaan kateter,pispot,enema dan pembalut atau pampers.
f. Makan
Lansia dikatakan makan secara mandiri apabila dapat mengambil makanan dari
piring dan menyuapinya sendiri.Lansia dikatakan bergantung apabila lansia menerima
bantuan dalam hal mengambil makanan dari piring dan menyuapinya,tidak makan sama
sekali dan makan parenteral (NGT).
Kegiatan pekerjaan rutin yang dilakukan setiap hari disebut sebagai aktivitas
sehari-hari.Menurut Hardywinoto & Setiabudhi (2005) pada masa lansia,aktivitas sehari-
hari dapat terganggu oleh beberapa hal keadaan,yaitu :
1) Umur
Menurut Rohaedi et al.,(2016) menyebutkan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi aktivitas sehari-hari lansia adalah umur.Umur seseorang menunjukkan
tanda kemauan dan kemampuan yang dimiliki serta bagaimana lansia bereaksi terhadap
ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari.Menurut Maryam et al.dan Departemen
kesehatan RI dalam Sincihu & Dewi (2015) disebutkan bahwa lansia yang memasuki usia
70 tahun dianggap sebagai lansia yang beresiko tinggi dan mempunyai kecenderungan
mengalami penurunan dalam berbagai hal termasuk tingkat kemandirian dalam
melakukan aktivitas sehari-hari.Semakin bertambahnya umur lansia maka tingkat
2) Kondisi Fisik
Penurunan aktivitas sehari-hari pada lansia disebabkan karena kondisi fisik yang dialami
lansia.Penurunan kondisi fisik yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari lansia ini
biasanya disebabkan karena penyakit yang menahun,gangguan mata maupun
telinga.Kondisi fisik seseorang dapat mempengaruhi kemampuan partisipasi dalam
aktivitas sehari-hari misalnya karena penyakit atau trauma injuri menggangu pemenuhan
dalam aktivitas sehari-hari.(Hardywinoto & Setiabudhi,2005).
3) Kapasitas Mental
Salah satu yang dapat mempengaruhi penurunan aktivitas sehari-hari pada lansia adalah
kapasitas mental (Hardywinoto & Setiabudhi,2005).Ketidakmandirian dalam memenuhi
kebutuhannya bisa disebabkan karena kapasitas mental lansia seperti penurunan
memorinya.
4) Status Mental
Status mental merupakan salah satu hal yang mempengaruhi penurunan aktivitas sehari-
hari pada lansia.Status mental ini meliputi kesedihan dan depresi pada lansia
(Hardywinoto & Setiabudhi,2005).
7) Fungsi Kognitif
Penurunan fungsi kognitif merupakan penyebab terbesar terjadinya ketidakmampuan
dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan juga menjadi alasan tersering yang
menyebabkan terjadinya ketergantungan terhadap orang lain untuk merawat diri sendiri
pada lansia (Mongisidi,2013).
Insomnia adalah kesulitan untuk tidur, kesulitan untuk tetap tidur atau tidur
tidak nyenyak walaupun waktu dan kesempatannya cukup (Atkins, 2017). Insomnia
adalah ketidak mampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik kualitas maupun
kuantitas.Jenis insomnia ada tiga macam yaitu tidak dapat memulai tidur,tidak bisa
mempertahankan tidur atau sering terjaga,dan bagun secara dini serta tidak dapat tidur
kembali (Potter,2008).
1.Insomnia Primer
Insomnia primer merupakan gangguan sulit tidur yang penyebabkan belum diketahui
secara pasti.Sehingga dengan demikian,pengobatannya masih relative sukar dilakukan
dan biasanya berlangsung lama atau kronis (Long term insomnia ).
2. Insomnia Sekunder
Insomnia sekunder merupakan gangguan sulit tidur yang penyebabnya dapat diketahui
secara pasti.Gangguan tersebut dapat berupa faktor gangguan sakit fisik,maupun
gangguan kejiwaan (psikis).Pengobatan insomnia sekunder relatif mudah
dilakukan,terutama dengan menghilangnya penyebab utama terlebih dahulu.
1. Depresi
2. Kesulitan untuk berkonsentrasi
INDEPENDEN DEPENDEN
(Arikunto,2010).
BAB 4
METODE PENELITIAN
Identifikasi Masalah
Penyusunan Proposal
Populasi
Semua usia lanjut di Graha Senior Karya Kasih
Medan,tahun 2020 berjumlah 60 orang
Sampel
Sebagian usia lanjut di Graha Senior Karya Kasih
Medan,tahun 2020 berjumlah 50 orang.
Desain penelitian
Pengumpulan data
kuesioner
STIKes Santa Elisabeth Medan
STIKes Santa Elisabeth Medan 20
Pengolahan data
Analisa data
Hasil penenelitian
4.8 Analisa Data
4.8.1 Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis secara deskriptif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan karakteristik variabel yang diteliti.Data numerik yaitu usia lansia
disajikan dalam bentuk mean,median dan standar deviasi.Data kategorik meliputi
jenis kelamin,disajikan dalam bentuk presentase.Data numerik seperti usia
disajikan dalam bentuk mean,standar deviasi,nilai minimum dan maksimum
(Sugiyono,2016).
4.8.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi (Notoadmodjo,2012).Analisis bivariat bertujuan
untuk menjelaskan hubungan antara kedua variabel independen dan variabel
dependen.
DAFTAR PUSTAKA
KUESIONER
Nama (inisial) :
Alamat :
Berilah tanda () pertanyaan dibawah ini.
A.Data Umum
1. Usia
60-65 tahun
66-74 tahun
2.Pendidikan
SD
SMP
SMA
PT
3.Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
4.Pernah Mendapatkan Informasi Tentang Activity of Daily Living dan
Insomnia
1.Pernah
2.Tidak pernah
5.Sumber Informasi
1.Petugas kesehatan
2.Majalah
3.Radio/TV
4.Internet
Insomnia
(Kesulitan Tidur)